Gojek Sets Eyes on Intercity Delivery as The Next Big Target

There are probably very few Indonesians who weren’t aware of Gojek. Getting popular as a two-wheeled transportation option, Gojek is already present in 75 cities and is likely to continue to expand. The ride-hailing service is still top of many services it offers. However, one thing that is quite promising is logistics. Gojek has at least two businesses engaged in logistics, GoSend and GoBox.

In a general note, logistics have been directly affected by the Covid-19 pandemic. However, not all segments were hit, some actually gained positive results. Fortunately, Gojek’s logistics business is on the last stop of the supply chain.

“Go-Jek is lucky with the ecosystem that we have created in the last mile and we seek an increase in the demand for home delivery,” Junaidi said.

Junaidi is Gojek’s Head of Logistics. He also led JX, a fruit logistics company for the Gojek joint venture with JD.ID. Junaidi told DailySocial his views on the industrial situation during a pandemic, challenges, and strategies for dealing with it.

Significant increase

Basically, Gojek’s logistics business relies on GoSend and GoBox. Unlike passenger pick-up services, GoSend is already available in every city where Gojek is operating. There are three delivery options based on duration and distance. Meanwhile, GoBox has a wider range of services. It can be found in cities from Sumatra to Sulawesi.

As Junaidi said, there are so many challenges in the logistics industry. The problems that exist in this industry cost a lot even in regional areas. President Joko Widodo said that the logistics cost in the country has reached 24% of the Gross Domestic Product (GDP) or the equivalent of IDR 3,500 trillion.

Junaidi said that his team focused on the interests of micro, small and medium enterprises (UMKM). In addition to the large numbers, he also added, MSMEs have relatively smaller resources than corporations to take care of the expensive logistics.

During the pandemic, Junaidi noted a significant shift in the logistics business. Those who play in B2B, such as export-import to delivery from warehouses to shopping centers, have experienced declines in transaction. However, the delivery that serves the daily needs of the house continues to increase.

Junaidi avoids mentioning the growth number for his logistics business. However, Gojek previously announced that they had received around 120 thousand MSMEs during the outbreak. It’s no surprise that this pandemic seems like a level-up test.

“We see this as an opportunity to ensure comfort, reliability, trust, as well as an opportunity to accelerate innovation,” he added.

Connecting cities

One of the challenges Gojek keeps facing is intercity shipping. In fact, Gojek has come up with the GoSend Intercity feature. In this feature, Gojek collaborates with Paxel to ship goods from Jadetabek to Bandung and vice versa.

However, Junaidi added that this feature has also expanded the delivery range to other cities such as Solo, Yogyakarta, and Semarang. The ambition to deliver Gojek between cities has also begun to be implemented outside Java.

“In a simple way, for example, there are people going back and forth from Bandung to Jakarta, why not just collaborate,” said Junaidi.

Junaidi admitted that Gojek would not be able to realize this ambition alone. That’s why they created a special platform that allows middle mile players to form a connected network. That’s why Paxel involved in this feature.

This delivery system will allow delivery within Java in just one day. Gojek is also working on whether a delivery outside Java can take a day.

“For example to Manado or Sorong, it might possible to be delivered the next day. We are currently developing to realize that,” he concluded.

Junaidi emphasized thatintercity delivery is one of his division focuses until the end of this year. If the issue of intercity delivery, especially outside Java and vice versa, can be solved, Gojek can become a new game-changer.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Gojek Menatap Bisnis Pengiriman Antarkota sebagai Target Besar Berikutnya

Di kolong langit Indonesia ini mungkin sangat sedikit orang yang tidak mengenal Gojek. Populer sebagai opsi transportasi roda dua, Gojek sudah hadir di 75 kota dan kemungkinan akan terus meluas. Layanan ride hailing tentu masih jadi primadona dari sekian banyak layanan mereka. Namun satu yang tak kalah menjanjikan adalah urusan logistik. Gojek setidaknya punya dua bisnis untuk menggarap logistik yakni GoSend dan GoBox.

Logistik memang secara umum terdampak langsung oleh pandemi Covid-19. Namun tak semua segmen terpukul olehnya, sebagian yang lain justru terdorong positif. Beruntung bagi Gojek, bisnis logistik yang mereka geluti ada di perjalanan terakhir rantai suplai.

“Gojek beruntung dengan ekosistem yang kita bentuk memang kita mainnya di last mile ini dan kami melihat ada lonjakan kebutuhan home delivery,” ucap Junaidi.

Junaidi adalah Head of Logistics Gojek. Ia juga mengepalai JX, sebuah perusahaan logistik buah joint venture Gojek dengan JD.ID. Kepada DailySocial, Junaidi berbagi pandangannya mengenai situasi industri di kala pandemi, tantangan, dan strategi menghadapinya.

Kenaikan signifikan

Pada dasarnya bisnis logistik Gojek bertumpu pada GoSend dan GoBox. Tak seperti layanan antarjemput penumpang, GoSend sudah hadir di semua kota Gojek berada. Ada tiga pilihan pengantaran berdasarkan durasi dan jarak pengantaran. Sementara GoBox punya jangkauan layanan yang lebih luas. Ia bisa diperoleh di kota-kota dari Sumatera hingga Sulawesi.

Menurut Junaidi, ada begitu banyak tantangan dalam industri logistik. Masalah-masalah yang ada dalam industri ini menyebabkan biaya logistik yang tergolong mahal bahkan untuk di kawasan regional. Presiden Joko Widodo menyebut biaya logistik di dalam negeri mencapai 24% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara Rp3.500 triliun.

Junaidi menyebut, pihaknya fokus terhadap kepentingan usaha mikro kecil menengah (UMKM). Di samping jumlahnya yang begitu besar, UMKM menurut Junaidi punya sumber daya yang relatif lebih kecil ketimbang korporasi untuk mengakali urusan logistik yang mahal tadi.

Selama pandemi, Junaidi mencatat ada pergeseran yang cukup signifikan di bisnis logistik. Mereka yang bermain di B2B seperti ekspor-impor hingga pengantaran dari gudang ke pusat perbelanjaan mengalamai penurunan. Namun pengantaran yang melayani kebutuhan rumah sehari-hari terus mengalami kenaikan.

Junaidi enggan menyebut angka pertumbuhan bisnis logistiknya. Namun Gojek sebelumnya mengumumkan bahwa selama wabah berlangsung, mereka sudah menerima sekitar 120 ribu UMKM. Maka tak heran bagi Junaidi masa pandemi ini sudah seperti ujian naik kelas.

“Kita melihat ini sebagai kesempatan untuk memastikan kenyamanan, reliability, trust, juga kesempatan untuk mempercepat inovasi,” imbuhnya.

Menghubungkan antarkota

Salah satu tantangan yang terus dihadapi oleh Gojek adalah pengiriman antarkota. Sejatinya Gojek sudah merintis solusinya dengan fitur GoSend Intercity. Dalam fitur tersebut, Gojek menggandeng Paxel untuk pengiriman barang dari Jadetabek ke Bandung dan sebaliknya.

Namun Junaidi menambahkan bahwa fitur ini juga telah memperluas jangkauan pengiriman hingga kota lain seperti Solo, Yogyakarta, dan Semarang. Ambisi pengantaran antarkota Gojek ini juga mulai diarahkan hingga luar pulau Jawa.

“Jadi sederhananya, misal ada yang bolak-balik dari Bandung ke Jakarta, kenapa tidak kolaborasi saja,” tutur Junaidi.

Junaidi mengaku, Gojek tidak akan bisa sendiri mengejar ambisinya tersebut. Itu sebabnya mereka membuat platform khusus yang memungkinkan pemain middle mile sehingga terbentuk conntected network. Itu sebabnya ada Paxel dalam fitur ini.

Dengan sistem ini pengantaran di dalam Jawa dapat terjadi hanya dalam sehari. Gojek juga sedang mengupayakan apakah pengantaran untuk ke luar Jawa dapat memakan waktu sehari.

“Anggap saja ke Manado atau Sorong, apakah mungkin sampai next day. Kita lagi develop untuk bisa melakukan itu,” pungkasnya.

Junaidi menegaskan bahwa pengantaran antarkota merupakan salah satu fokus divisinya hingga akhir tahun ini. Jika isu pengantaran antarkota, khususnya ke luar Jawa dan sebaliknya, dapat terwujud, maka Gojek bisa kembali menjadi game changer.

Application Information Will Show Up Here

JD Logistics dan Misinya Terapkan Teknologi Terpadu secara Global

Sebagai perusahaan ritel yang terus berkembang, saat ini JD.com sudah memiliki departemen logistik khusus. Tidak hanya bertugas mengelola logistik untuk internal, namun juga digunakan oleh brand di luar ekosistem JD.com. Setelah berdiri secara independen, JD Logistics berusaha menggulirkan inovasi dengan menerapkan teknologi terkini.

Mulai dari “Same Day Delivery”, pengiriman 30 menit untuk produk bahan makanan segar, hingga pengiriman menggunakan drone; semua dikelola secara komprehensif oleh JD Logistic. Perusahaan juga telah melancarkan strategi Global Smart Supply Chain (GSSC) yang tujuannya mempermudah proses pengiriman barang untuk pembeli di luar Tiongkok.

“Jika berbicara tentang internasional, cara yang JD Logistics terapkan adalah menjalin kolaborasi dengan logistik pihak ketiga untuk menciptakan GSSC. Kami juga masih menggunakan sistem gudang agar bisa melakukan optimasi cross-border inventory, sekaligus memberikan prediksi dan masukan kepada mitra terkait dengan waktu pengiriman yang tepat dilakukan,” kata Director of Corporate Development International JD Logistics Zachary Gidwitz.

Fokus JD Logistics saat ini adalah untuk memungkinkan konsumen bisa dengan cepat melakukan proses pembelian sekaligus. Berbagai cara pun dilakukan, mulai dari memanfaatkan gudang sendiri yang kini jumlahnya 550 tersebar di Tiongkok hingga memanfaatkan gudang milik mitra JD.com yaitu Walmart.

“Retail as a Service”

Suasana sorting center JD.com / JD.com
Suasana sorting center JD.com / JD.com

Secara keseluruhan JD Logistics sudah mampu melayani sekitar 99% kawasan di Tiongkok. Sementara itu untuk pengiriman cepat yang saat ini menjadi andalan JD Logistics yaitu Same Day Delivery, mampu mengirimkan barang di hari yang sama dengan persentase kesuksesan hingga 90%.

“Berbeda dengan proses dan sistem yang diterapkan di Tiongkok (sepenuhnya dimiliki oleh JD Logistik), untuk produk di luar Tiongkok JD.com bekerja sama dengan mitra lokal,” kata Zachary.

JD Logistics juga akan mengembangkan Retail as a Service yang bertujuan untuk membuka peluang lebih kepada semua bisnis yang ingin memanfaatkan teknologi, infrastruktur hingga jaringan terpadu milik JD Logistics. Layanan ini termasuk di dalamnya kolaborasi penggunaan gudang, manajemen transportasi, dan pengiriman secara global.

“Dalam hal teknologi kami juga mulai menerapkan blockchain, tujuannya untuk mengetahui histori produk mulai dari awal hingga akhir, juga tracking system untuk memudahkan kami dan pembeli,” kata Zachary.

Penggunaan blockchain juga sudah diterapkan oleh JD.com untuk informasi produk di supermarket premium miliknya yaitu 7Fresh. Hanya dengan memanfaatkan mesin pemindai (scanner) pembeli sudah bisa mengetahui histori hingga detail produk dalam layar yang disiapkan di supermarket.

Rencana JD Logistics di Indonesia

Penggunaan drone untuk pengantaran barang ke daerah terpencil / JD.com
Penggunaan drone untuk pengantaran barang ke daerah terpencil / JD.com

Dengan teknologi yang dimiliki, JD Logistics juga memiliki rencana secara bertahap menerapkan teknologi yang serupa di Tiongkok ke negara lainnya, termasuk di Indonesia.

“Dengan kemitraan yang kami lakukan dengan mitra lokal, secara langsung kami sudah bisa memanfaatkan big data tersebut untuk mengolah kebiasaan dari pengguna, untuk memudahkan mitra kami mempercepat proses dan pekerjaan mereka,” kata Zachary.

Di Indonesia sendiri JD.com menjalin kemitraan strategis dalam bentuk joint venture pada JD.id dan J-Express (JX). JX merupakan layanan pengantaran logistik untuk e-commerce, nantinya akan turut memanfaatkan jaringan mitra Gojek.

Selain itu kerja sama juga akan mencakup hal lain, di antaranya terkait solusi pembayaran digital, pemasaran, dan katalog produk. Akan ada integrasi kedua layanan, salah satunya menghadirkan akses langsung produk JD.id di aplikasi Gojek.

“Kebanyakan logistik di JD sudah dioptimalkan inventory-nya dan mudah untuk diaplikasikan di negara lain. Di Indonesia joint venture dengan JX dan kerja sama strategis dengan Gojek memudahkan kami untuk memahami dengan benar bagaimana sistem logistik JD bisa diterapkan dan tentunya kemitraan tersebut juga membantu kami mempelajari kearifan lokal di Indonesia untuk bisa terintegrasi dengan supply chain JD,” kata Zachary.

JD.com bersama dengan Tencent dan Google merupakan investor yang masuk dalam pendanaan fase pertama putaran seri F Gojek pada awal tahun 2019 lalu. Beberapa investor lain termasuk Mitsubishi Corporation dan Provident Capital terlibat dalam pendanaan ini.

Application Information Will Show Up Here

Gojek and JD.com Announces “Joint Venture” for JD.id Integration and J-Express Logistics

After officially announcing first phase of series F funding, Gojek also announce a strategic partnership with JD.com in Indonesia. It’s in the form of a joint venture of JD.id and J-Express (JX).

JD.id is known as an e-commerce with original goods sales tagline. JX, a logistics for e-commerce, is said to integrate with Gojek’s network. JX is now accessible jn its official site.

In addition, the partnership will include some others, such as digital payment solution, marketing, and product catalog. There will be integration of both services, one is to provide direct access of JD.id product in Gojek’s app.

Jon Liao, JD com’s CSO said, the investment given to Gojek shows the company’s high trust on its business growth potential.

“Gojek’s domination in the market, excellent understanding of local demand, and the great number of loyal customers has made Gojek a reliable strategic partner for us in Indonesia. With the access to JD.id platform on Gojek’s mobile app, the 27 million monthly active users of Gojek will have direct access to the high-quality product offered on JD.id e-commerce platform,” he explained.

He added, “Gojek’s resources, from marketing, branding, and digital payment will help JD.id expand consumer network and provide the best e-commerce experience in Indonesia. Along with JD.com’s growth in the region, we aim to partner with Gojek to provide innovations in retail, logistics, and solutions for Southeast Asia’s consumers.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gojek dan JD.com Umumkan “Joint Venture”, Fokus pada Integrasi JD.id dan Layanan Logistik J-Express

Selain mengumumkan secara resmi perolehan fase pertama pendanaan seri F, Gojek turut mengumumkan kelanjutan kemitraan strategis bersama JD.com di Indonesia. Disebutkan realisasi kerja sama tersebut dalam bentuk joint venture pada JD.id dan J-Express (JX).

Seperti diketahui, JD.id merupakan layanan e-commerce yang mengangkat tagline penjualan barang-barang orisnil. Sementara JX merupakan layanan pengantaran logistik untuk e-commerce, nantinya akan turut memanfaatkan jaringan mitra Gojek. Saat ini JX sudah bisa diakses melalui situs resminya.

Selain itu kerja sama juga akan mencakup hal lain, di antaranya terkait solusi pembayaran digital, pemasaran, dan katalog produk. Akan ada integrasi kedua layanan, salah satunya menghadirkan akses langsung produk JD.id di aplikasi Gojek.

CSO JD.com Jon Liao mengatakan, investasi yang diberikan untuk Gojek menunjukkan kuatnya kepercayaan perusahaan terhadap potensi pertumbuhan bisnis.

“Kepemimpinan Gojek di pasar, pemahaman akan kebutuhan lokal yang tak tertandingi, serta besarnya jumlah pelanggan setianya yang sangat besar menjadikan Gojek mitra strategis terpercaya bagi kami di Indonesia. Dengan adanya akses ke platform JD.id di aplikasi mobile Gojek, sebanyak 27 juta pengguna aktif per bulan Gojek akan memiliki akses langsung ke produk-produk berkualitas yang ditawarkan oleh platform e-commerce JD.id,” ujar Liao.

Ia melanjutkan, “Sumber daya yang dimiliki Gojek mulai dari marketing, branding, hingga layanan pembayaran digital akan membantu JD.id untuk memperluas cakupan konsumennya serta terus menyediakan pengalaman e-commerce terbaik untuk konsumen Indonesia. Seiring dengan berkembangnya JD.com di kawasan ini, kami menantikan untuk bekerja sama dengan Gojek dalam menghadirkan inovasi-inovasi di bidang ritel, logistik, serta memberikan solusi bagi konsumen di Asia Tenggara.”

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here