Modalku Lanjutkan Ekspansi Regional ke Vietnam

Grup Modalku meresmikan ekspansi bisnisnya di Vietnam. Langkah ini menandai ekspansi kelima Grup Modalku di Asia Tenggara setelah Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand, untuk mengakomodasi pelaku UMKM yang memiliki keterbatasan akses permodalan.

Adapun, Grup Modalku sudah beroperasi di Vietnam sejak Desember 2021. Hingga saat ini, perusahaan telah mencairkan pinjaman lebih dari $20 juta, dan jumlahnya akan ditingkatkan menjadi $90 juta pada tahun ini.

Dengan ekspansi ini, Grup Modalku akan melayani UMKM di berbagai sektor, seperti pendidikan, ritel, teknologi, dan FMCG, dengan menawarkan produk pembiayaan perdagangan, pembiayaan inventaris, pembiayaan piutang dan utang di Ho Chi Minh, Hanoi, dan sekitarnya.

“Ini menjadi momentum yang tepat untuk membangun tim yang solid dan mengamankan pendanaan mengingat situasi pandemi mulai menurun di global. Kami yakin Vietnam akan menjadi salah satu pasar terbesar kami dengan melihat potensinya,” ucap Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya dalam keterangan resminya.

Sejak pandemi Covid-19, akses terhadap permodalan menghambat pertumbuhan UMKM di Vietnam. Berdasarkan data Kementerian Perencanaan dan Investasi Vietnam, UMKM mengambil porsi sebanyak 98% dari total bisnis di 2020. Namun, hanya 54% UMKM terdaftar yang aktif beroperasi di 2019. Padahal, UMKM telah memberikan lapangan pekerjaan terhadap 5,6 juta orang dan menyumbang lebih dari $241 miliar atau 40% dari PDB di Vietnam.

Menurut Country Director Funding Societies Vietnam Ryan Galloway, UMKM di Vietnam tidak punya akses ke badan usaha permodalan yang setara layaknya di kawasan Asia Tenggara lain. Kendati begitu, pelaku usaha di Vietnam memiliki daya saing kuat dengan sumber daya terbatas.

“Kami bersemangat untuk mendukung sektor UMKM yang sedang berkembang di sini sehingga kami dapat melayani kebutuhan jutaan UMKM di seluruh Asia Tenggara,” tambah Galloway.

Adaptasi pasar

Mengawali 2022, raksasa teknologi Vietnam, VNG Corporation menyuntik $22,5 juta di Grup Modalku sebagai bagian dari pendanaan seri C+ sebesar $144 juta dan fasilitas dana pinjaman $150 juta. Selain VNG, putaran pendanaan ini turut melibatkan investor lain, termasuk SoftBank Vision Fund 2, Rapyd Ventures, EDBI, Indies Capital, Ascend Vietnam Ventures, dan K3 Ventures.

Menurut Reynold, keterlibatan investasi VNG akan memampukan Grup Modalku untuk beradaptasi di pasar lokal sehingga dapat menciptakan solusi sesuai kebutuhan bisnis di Vietnam.

Lebih lanjut, menyusul kesuksesan Grup Modalku di negara lain, Galloway menyebut akan mempersingkat waktu penyelesaian proses pinjaman dengan melakukan otomatisasi pada proses operasional dan penilaian (underwriting) bagi para pelaku UMKM di Vietnam.

Selain itu, Grup Modalku juga berencana menghadirkan pendanaan digital secara nasional dengan mata uang lokal di pertengahan tahun ini. Grup Modalku juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai platform teknologi dan perbankan demi mendukung misi jangka menengah dan panjang menjadi neobank.

Sebagai informasi, baru-baru ini Grup Modalku bersama platform jual-beli otomotif Carro mengumumkan investasi saham bersama (co-investment) di PT Bank Index Selindo (Bank Index). Tidak disebutkan nilai investasi bersama ini.

Grup Modalku, atau dikenal sebagai Funding Societies, mengklaim sebagai satu-satunya platform pendanaan UMKM berbasis digital yang punya lisensi dan terdaftar di lima negara di Asia Tenggara. Di tahun ketujuh beroperasi, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp33,27 triliun ke lebih 5 juta pinjaman.

Modalku berupaya untuk mengatasi kesenjangan keuangan bagi pelaku UMKM di Asia Tenggara. Produk yang ditawarkan antara lain fasilitas pinjaman berjangka hingga berbagai opsi pembiayaan berbasis perdagangan, seperti invoice financing.

Application Information Will Show Up Here

Modalku’s Parent Company Received Series B Funding Worth of 344 Billion Rupiah

Funding Societies, a p2p (peer-to-peer) lending developer, known as Modalku’s parent company in Indonesia, announces the acquisition of Series B funding worth of US$25 million or 344 billion Rupiah. This round is led by Softbank Ventures Korea. Other investors involved are Sequoia India, Alpha JWC Ventures, Golden Gate Ventures, Qualgro, and LINE Ventures.

The round becomes the biggest one for p2p platform in Southeast Asia. Funds will be used to build up the vision of financial inclusion service in the region. Since it was founded in 2015, the p2p lending platform has made over 60,000 loans by this year.

“We work in a trust-based industry, and we’re glad that the customer, SMEs, partners, regulators, and investors put their trust in us. We’ll continue in supporting SMEs development for borrower’s market focus and improving profit for lenders. It is not only business for us, but a mission to create a positive impact in Southeast Asia,” Kelvin Teo, CEO & Co-Founder of Funding Societies, said.

In the same occasion, Teo said that the key development for Funding Societies is focus and consistency in technology and the design of its services. It takes Funding Societies into the leading platform that introduces some sophisticated features, such as E-Signing Contract or Auto Investment Algorithm. The capability has managed the company to make numerous achievements, one of which is Modalku winning the Global SME Excellence Award.

The startup that was founded by Kelvin Teo and Reynold Wijaya has accommodated loans for SMEs in Singapore, Indonesia, and Malaysia. SG$100 million has been facilitated by crowfunding mechanism. Since 2016, the growth rate has reached 300%.

Pieter Kemps, Sequoia India Principal, commented, “In the beginning, we recommend them to focus on the fundamentals: technology, product, risk management, and the maintenance of high-quality loan books. They execute all sectors with vision and integrity. We’re optimist that this character will help them build the bigger and sustainable company.”


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Induk Perusahaan Modalku Dapatkan Pendanaan Seri B Senilai 344 Miliar Rupiah

Pengembang layanan peer-to-peer (p2p) lending Funding Societies atau dikenal sebagai indukModalku di Indonesia, mengumumkan perolehan pendanaan seri B senilai US$25 juta atau senilai 344 miliar rupiah. Pendanaan kali ini dipimpin oleh Softbank Ventures Korea, termasuk dukungan dari beberapa investor lainnya meliputi Sequoia India, Alpha JWC Ventures, Golden Gate Ventures, Qualgro dan LINE Ventures.

Perolehan Funding Societies menjadi pendanaan terbesar yang diterima platform p2p di Asia Tenggara. Funding Societies akan memfokuskan pendanaan ini untuk menguatkan visi layanan finansial inklusi di wilayah regional. Sejak didirikan tahun 2015 lalu, per awal tahun ini platform p2p lending tersebut berhasil membukukan lebih dari 60 ribu pinjaman.

“Kami berada dalam industri berbasis kepercayaan, dan kami bersyukur atas kepercayaan yang kami terima dari peminjam, UKM, mitra, regulator dan para investor. Kami akan terus membantu pertumbuhan UKM sebagai fokus pasar peminjam dan meningkatkan keuntungan bagi pemberi pinjaman. Bagi kami ini bukan sekedar bisnis, tapi misi membuat dampak positif di Asia Tenggara,” sambut Co-Founder & CEO Funding Societies Kelvin Teo.

Dalam kesempatan yang sama, Kelvin turut menyampaikan bahwa kunci pertumbuhan Funding Societies adalah dengan fokus dan konsistensi di pengembangan teknologi dan desain pada layanannya. Hal tersebut turut membawa Funding Societies menjadi platform pertama yang mengenalkan beberapa fitur canggih seperti E-Signing Contract atau Auto Investment Algorithm. Kekuatan tersebut membuat perusahaan berhasil menggaet berbagai pencapaian, salah satunya Modalku yang memenangkan Global SME Excellence Award.

Startup yang awalnya didirikan oleh Kelvin Teo dan Reynold Wijaya saat ini sudah mengakomodasi pasar pinjaman untuk UKM di wilayah Singapura, Indonesia dan Malaysia. Angka pinjaman sudah mencapai SG$100 juta yang difasilitasi melalui mekanisme crowdfunding. Sejak tahun 2016 pertumbuhannya tercatat mencapai 300 persen.

Pieter Kemps selaku Principal Sequoia India menyampaikan pendapatnya tentang Funding Societies. Sebelumnya mereka juga berperan memimpin untuk pendanaan seri A. Pieter mengatakan, “Pada masa-masa awal kami menyarankan agar mereka berfokus pada hal-hal mendasar: teknologi, produk, manajemen risiko, dan pemeliharaan buku pinjaman berkualitas tinggi. Mereka mengeksekusi semua bidang ini dengan integritas dan visi. Kami percaya sifat-sifat karakter ini akan membantu mereka membangun perusahaan menjadi besar dan bertahan lama.”

Application Information Will Show Up Here