Ingin Tunjukkan Supremasinya di Ranah Gaming, Corsair Hadirkan Bermacam-Macam Perangkat High-End

Awalnya hanya dikenal oleh kalangan antusias sebagai produsen memori high-end, nama Corsair Components mulai melambung sejak mereka melangkah ke ranah penyediaan gaming gear. Di Indonesia, kepopularitasan Corsair naik hampir bersamaan dengan brand lain, meskipun konsumen lokal masih lebih mengenal rival-rivalnya – Razer dan Logitech misalnya.

Corsair Press Tour 2017 2

Demi mendongkrak awareness khalayak, Corsair memutuskan untuk ‘mengukuhkan’ keberadaannya secara lebih resmi dengan melangsungkan Press Tour 2017. Acara ini pertama kali dilakukan di Indonesia, dan kabarnya, merupakan pembuka sekaligus benchmark Press Tour selanjutnya yang akan dilangsungkan di negara-negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia dan Thailand.

Corsair Press Tour 2017 7

Corsair Press Tour 2017 11

Di sana, Corsair mengundang para gamer dan media untuk menyimak presentasi produk dan demonstrasi live, serta mencoba langsung perangkat-perangkat high-end racikan mereka. Press Tour 2017 juga menandai kehadiran produk-produk tersebut di tanah air. Tidak tanggung-tanggung, Corsair membawa tiga case baru, keyboard mekanik K95 RGB Platinum dan K55 RGB, mouse Harpoon RGB dan Scimitar Pro RGB, sepasang power supply, serta sebuah PC barebone mungil. Banyak di antara mereka yang baru diluncurkan di CES 2017.

Corsair Press Tour 2017 13

Corsair Press Tour 2017 3

 

Casing

Tiga casing PC baru dari Corsair terdiri dari Crystal Series 570X RGB, 460XRGB, dan Carbide Series 270X. Sebagai bagian dari keluarga Crsytal, 570X dan 460X dibekali kaca anti-gores, mempersilakan kita memamerkan jeroan canggih di dalamnya, lalu dukungan pencahayaan RGB di sana menyempurnakan aspek penampilan rig kebanggaan Anda. Baik 570X dan 460X sudah didesain agar pengelolaan kabel jadi lebih mudah – memastikan komponen-komponennya menonjol dengan kabel-kabel yang ‘tersembunyi’.

Corsair Press Tour 2017 17

Corsair Press Tour 2017 18

Carbide Series 270X turut mengusung fitur manajemen kabel serupa, namun di sana Corsair menitikberatkan desain ramping dengan penampilan eksterior minimalis. Tentu saja ruang di dalamnya sangat lapang. Casing sanggup memuat beberapa buah kipas 120mm, juga memungkinkan Anda meng-upgrade pendingan hingga membubuhkan sistem water-cooling (radiator 360mm di depan dan 240mm di atap).

Corsair Press Tour 2017 20

 

Power supply

Di Press Tour 2017, Corsair mengumumkan ketersediaan power supply seri HX dan TX-M. Mereka berdua dipersenjatai kapasitor asli buatan Jepang. HX menyuguhkan efisiensi kelas Platinum 80 Plus hingga 94 persen, dipadu sistem kabel modular sehingga tidak lagi ada masalah kabel kusut, serta ditunjang oleh kipas raksasa 135mm dengan fitur Zero RPM yang memungkinkannya bekerja sangat hening.

Corsair Press Tour 2017 4

Corsair Press Tour 2017 6

TX-M sendiri menghidangkan tingkat efisiensi Gold 80 Plus, mampu bekerja dengan suhu maksimal hanya 50 derajat Celcius.

Corsair Press Tour 2017 5

Corsair Press Tour 2017 12

 

Mouse

Ada dua mouse yang Corsair perkenalkan secara resmi di Press Tour 2017, masing-masing disiapkan untuk memperkuat lini berbeda. Harpoon RGB adalah gaming mouse terjangkau yang menyimpan performa tinggi. Tubuhnya dirancang agar mengikuti kontur tangan ditambah side grip karet sehingga nyaman dan mantap ketika dipakai; dan dilengkapi sensor optik 6.000DPI. Corsair mengandalkan switch Omron, kabarnya sanggup membaca 20 juta kali klik.

Corsair Press Tour 2017 14

Satu mouse lagi diramu sebagai jagoan Corsair di level top-end, dan Anda mungkin sudah pernah mendengarnya. Ia adalah Scimitar Pro RGB, mouse spesialis permainan MOBA dan MMO dengan 16.000DPI, yang ternyata juga sangat fleksibel dalam menangani genre lain. Di artikel review DailySocial, saya mengungkapkan kekaguman terhadap aspek fleksibilitas, kenyamanan serta kinerja.

Corsair Press Tour 2017 23

 

Keyboard

Positioning dua keyboard anyar Corsair hampir serupa varian mouse tadi. K55 RGB merupakan keyboard gaming berpencahayaan LED kelas menengah yang didukung fitur macro. Tombol-tombol di sana dapat diprogram lewat Corsair Utility Engine, kemudian periferal ini juga memudahkan Anda mengakses fungsi multimedia (navigasi lagu dan mengatur volume) serta sudah ditopang kapabilitas anti-ghosting.

Corsair Press Tour 2017 15

Corsair Press Tour 2017 16

Jika membutuhkan papan ketik yang lebih canggih lagi, tentu saja Anda bisa berpaling ke keyboard mekanik Corsair K95 RGB Platinum. Di sana Anda dimanjakan oleh komponen-komponen terbaik: switch Cherry MX Brown RGB empuk dengan key travel yang rendah, ditanam dalam kerangka aluminium berpermukaan anodized. Di area kiri K95, Anda dapat menemukan tombol macro tambahan, lalu profile kustomisasinya disimpan di memori on-board 8MB sehingga Anda bisa me-load-nya di PC berbeda.

Corsair Press Tour 2017 19

 

Bulldog 2.0

Tak cuma fokus memuaskan para gamer dan kalangan antusias, Corsair juga punya solusi bagi Anda yang membutuhkan sistem hiburan di ruang keluarga. Sang produsen telah menyiapkan penerus dari PC small-form factor Bulldog, dinamai Bulldog 2.0. Masih mengusung rancangan minimalis yang futuristis, device ini diotaki prosesor Intel Core generasi ke-7, menyimpan motherboard MSI Z270 mini-ITX, power supply Corsair SF600 SFX, dan pendingin berbasis cairan beserta dua kipas 92mm.

Corsair Press Tour 2017 10

 

Harga?

Corsair Press Tour 2017 di Jakarta kemarin menandai tersedianya produk-produk yang mereka presentasikan di atas, masing-masing telah didukung garansi resmi selama dua tahun. Namun dalam berlembar-lembar press release, saya tidak menemukan satupun informasi mengenai harga. Corsair hanya bilang, “Untuk harga terbaru, silakan hubungi tim penjualan atau perwakilan Humas Corsair.”

Corsair Press Tour 2017 1

Corsair Press Tour 2017 9

Keyboard Mekanik Logitech G Pro Diramu Secara Cermat Untuk Para Atlet eSport

Di bulan Agustus silam, perusahaan spesialis periferal Logitech memperkenalkan G Pro, mouse gaming favorit pemain CS:GO Tyler ‘Skadoodle’ Latham yang mengusung aspek-aspek terbaik dari G100s dan G303. Tapi kehadirannya belum terasa lengkap tanpa dukungan papan ketik, dan belakangan Logitech memang sedang sibuk menggodok keyboard gaming baru.

Dan pada tanggal 7 Maret 2017 kemarin, Logitech mengumumkan anggota baru keluarga G Pro, kali ini sebuah keyboard mekanik yang dipersenjatai switch Romer-G buatan sang produsen sendiri. Seperti varian mouse-nya, papan ketik G Pro tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Logitech dengan para gamer profesional. Kerja sama itu dilakukan demi memastikan device betul-betul memenuhi kebutuhan konsumen.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard

Logitech G Pro Mechanical Gaming Keyboard adalah papan ketik tenkeyless dengan desain yang menitikberatkan aspek portabilitas. Absennya tombol numpad membuat ukuran keyboard jadi lebih kecil sehingga ia mudah dibawa-bawa, serta memberikan ruang lebih banyak untuk mouse, sangat cocok buat menemani para gamer dalam turnamen. Keyboard ini mempunyai dimensi 153×34,3×14,19mm dan bobot 980-gram.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 1

Mendukung faktor mobilitas tersebut, keyboard juga memiliki kabel USB yang bisa dilepas. Fitur ini juga meminimalisir peluang kerusakan kabel dan connector akibat tak sengaja tertarik dan terkocok ketika keyboard sedang disimpan dalam tas. Menyempurnaan sisi daya tahannya, Logitech memperkuat tubuh keyboard dengan pelat baja di belakang.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 3

Switch mekanik Romer-G yang menjadi jantung dari kapabilitas keyboard G Pro dijanjikan mampu menyuguhkan keakuratan, kecepatan serta responsitivitas tinggi. Dengan titik ‘actuation‘ pendek di 1,5-milimeter, switch ini dapat membaca input 25 persen lebih cepat dibanding garapan kompetitor, sengaja difokuskan untuk mendongkrak performa gaming. Dan Anda tidak perlu mencemaskan ketangguhannya, tuts di keyboad G Pro bisa menerima input hingga 70 juta kali.

Logitech G Pro Mechanical Keyboard 5

Papan ketik Logitech G Pro juga dibekali pencahayaan RGB dan ditunjang oleh lebih dari 300 profile di Logitech Gaming Software. Artinya, keyboard ini mampu mengenali ratusan game dan bisa menyesuaikan setting dengan judul tersebut. Via aplikasi yang sama, Anda juga dipersilakan mengustomisasi warna LED (ada pilihan 16,8 juta warna) serta mengakses fitur Custom Game Mod – dapat dipakai untuk menonaktifkan tombol Windows dan lain-lain.

Mengingat keyboard Logitech G Pro dirancang untuk para ‘gamer serius’, harganya memang tidak murah. Gaming gear ini dibanderol di kisaran US$ 130, kabarnya akan tersedia di bulan Maret 2017.

Sumber: Logitech.

Razer BlackWidow Chroma V2 Hadir dengan Desain Baru dan Switch Baru Pula

Sejak diluncurkan pertama kali di tahun 2010, Razer BlackWidow telah menjadi salah satu gaming keyboard terpopuler sejagat raya. Tahun demi tahun Razer terus menyempurnakannya, mempercantik desainnya sekaligus menambahkan fitur canggih macam sistem pencahayaan Chroma.

Di tahun 2017 ini, mereka sudah siap dengan BlackWidow Chroma V2. CEO Razer, Min-Liang Tan, mengklaim bahwa BlackWidow Chroma V2 merupakan keyboard mekanik terbaik yang pernah timnya buat, meneruskan tradisi versi orisinilnya yang berfokus pada aspek kenyamanan dan durabilitas.

Dari segi desain, BlackWidow V2 tampak lebih elegan sekaligus premium dari versi sebelumnya, meski perbedaannya tidak terlalu mencolok. Lima tombol macro di sebelah kiri masih ada, begitu juga dengan sistem backlighting yang bisa menyala dalam 16,8 juta warna dan menawarkan beragam efek.

Razer BlackWidow Chroma V2 tanpa palm rest terpasang / Razer
Razer BlackWidow Chroma V2 tanpa palm rest terpasang / Razer

Perubahan terbesar yang dibawa V2 adalah kehadiran switch mekanikal baru, yakni Yellow switch. Dibanding Green dan Orange switch yang versi sebelumnya tawarkan, Yellow switch bersifat linear dan lebih senyap, selagi masih mengedepankan ketahanan hingga 80 juta kali klik.

Razer menyebut Yellow switch ini dirancang spesifik untuk mereka yang gemar bermain game FPS atau MOBA, dimana tombol bisa ditekan lebih cepat daripada ketika menggunakan switch yang lain – penting mengingat pemain FPS dan MOBA bisa menekan tombol tertentu selama ribuan kali dalam satu sesi gaming.

Estetika, fungsionalitas, Razer tentunya juga tidak lupa dengan aspek ergonomi. Setiap konsumen BlackWidow Chroma V2 akan mendapatkan sebuah palm rest magnetik yang dapat dilepas-pasang dengan mudah. Dari gambarnya saja, kelihatan kalau palm rest ini cukup empuk dan bisa membuat sesi gaming yang panjang tetap nyaman.

Razer BlackWidow Chroma V2 saat ini sudah dipasarkan seharga $170, sama persis seperti iterasi sebelumnya.

Sumber: Razer.

Ini Dia Sejumlah Kejutan Menarik yang MSI Singkap di CES 2017

Meski segmen notebook dan komponen gaming merupakan santapan utama MSI, sang produsen asal Taiwan itu sudah lama ‘bermain-main’ dengan gaming gear. Keyboard, mouse, atau bahkan mouse mat berlogo naga seringkali menemani device-device mereka saat dipamerkan di banyak event. Tapi CES 2017 menandai sebuah transisi di ranah aksesori gaming MSI.

Jika dulu Anda tanya mengenai status dari gaming gear-nya, MSI mungkin hanya menjawab bahwa perangkat-perangkat tersebut hanyalah pelengkap, disertakan sebagai bonus pembelian produk utama seperti laptop atau PC. Menariknya, aksesori menjadi salah satu bagian dari presentasi Micro-Star International di Consumer Electronics Show tahun ini – di sana mereka mengungkap keyboard, headphone, mouse baru dan docking gaming unik.

Keyboard gaming MSI Vigor GK80

Meracik keyboard mekanik bukan lagi hal baru bagi MSI. Di website resmi, setidaknya ada lima tipe yang bisa konsumen pilih. Dan di CES 2017, mereka memperpanjang portfolio produk papan ketik lewat pengumuman Vigor GK80. Info mengenainya memang masih sangat minim, namun MSI memperbolehkan para tamu menjajalnya unit demonya secara langsung.

CES MSI Accessories 8

CES MSI Accessories 9

Layaknya GK601 dan seri CK, MSI mengusung layout tradisional ber-tuts lengkap. Pencahayaan LED RGB-nya terintegrasi dengan Mystic Light, sehingga warna-warni dan pola bisa diselaraskan dengan efek di PC atau bahkan merespons ketika karakter Anda terkena tembakan di game. Dari sesi hands-on, cahaya backlight-nya sangat cerah sehingga perubahan pattern (misalnya pola seperti ombak) tampak jelas.

CES MSI Accessories 11

CES MSI Accessories 12

Struktur tubuh keyboard mekanik ini dilindungi bingkai aluminium yang kuat untuk menjaga sirkuti-sirkuit penting di dalam. Lalu di sisi kenyamanan, MSI melengkapi Vigor GK80 dengan palm rest bertekstur matte detachable. Kemudian, sang produsen kembali memanfaatkan switch Cherry MX Red yang ringan serta responsif.

Mouse gaming MSI Clutch GM70

Yang membuat Clutch GM70 berbeda dari mouse MSI lainnya adalah pendekatan modular tanpa menyebabkannya jadi terlalu ‘radikal’ seperti Mad Catz RAT Pro. Sisi samping kiri, kanan dan punggung dari Clutch bisa dibongkar-pasang (tersambung via magnet) sehingga Anda dapat mengubahnya jadi mouse ambidextrous ataupun ergonomis. Selanjutnya, MSI membubuhkan LED RGB (Mystic Light tentu saja) di area bawah dua tombol depan serta logo naga di bagian punggungnya.

CES MSI Accessories 1

CES MSI Accessories 2

Layout-nya terasa familier. Selain dua tombol utama, Clutch GM70 mempunyai satu clickable scroll-wheel, satu tombol (dua pemicu) untuk mengubah DPI, serta dua tombol di masing-masing sisi kiri dan kanan. Terdapat switch di bagian bawah mouse untuk mengubah mode pemakaian – buat orang normal ataupun kidal – dan tersambung ke PC secara wireless dipadu locked cable.

CES MSI Accessories 3

Headset gaming Immerse GH70

MSI memang punya hubungan erat dengan SteelSeries. Tim spesialis gaming gear asal Denmark itu dipercaya oleh sang produsen Taiwan buat meracik bagian keyboard di notebook gaming-nya – bahkan SteelSeries pun sempat menyiapkan headphone dengan branding MSI Gaming G Series eksklusif. Immerse GH70 sendiri seolah-olah mengikuti arahan desain dari headset laris SteelSeries, Siberia V2.

CES MSI Accessories 4

Tentu saja Immerse GH70 punya sejumlah perbedaan dari V2. Sebagian struktur tubuh dan headband-nya tersusun atas material aluminium brushed, lalu kepala Anda disangga oleh bantalan bertali fleksibel. Ear cup berlapis kulit sintetisnya cukup besar untuk menutup seluruh daun telinga, kemudian MSI menambatkan microphone berleher lentur di ear cup kiri.

CES MSI Accessories 5

CES MSI Accessories 6

Info spesifikasi GH70 masih misterius, MSI hanya bilang ia sanggup menghidangkan audio beresolusi tinggi di channel 7.1, siap menunjang fitur itu di notebook-notebook high-end mereka.

CES MSI Accessories 7

MSI GUS

Salah satu kejutan paling menarik yang MSI singkap di CES 2017, GUS atau Graphics Upgrade System ialah pelengkap yang bisa mengubah mini PC Anda menjadi device gaming mumpuni lewat solusi docking. Walaupun bukan metode baru, kehadiran konektivitas Thunderbolt 3 mengubah semuanya. Berkat sambungan tersebut ke komputer, Anda memperoleh sambungan data secepat 40Gbps.

CES MSI Accessories 13

CES MSI Accessories 14

GUS memiliki desain ala balok asimetris dengan tubuh berwarna hitam merah khas MSI. Ada jendela di sisi kiri agar GPU bisa dipamerkan. Oh, berbicara kartu grafis, docking ini kompatibel ke model high-end berukuran besar, contohnya Nvidia GeForce GTX 1080. Selain itu, produsen turut membekali GUS dengan dua USB 3.0 di belakang, satu USB type-C di belakang, serta sebuah USB 3.0 berfitur Quick Charging di depan, kemudian tenaganya dipasok oleh unit power supply internal 500W 80 Plus.

CES MSI Accessories 15

Harga dan waktu ketersediaan masing-masing produk bisa Anda lihat di bawah:

  • Keyboard MSI Vigor GK80: US$ 170 – Q1 2017
  • Mouse MSI Clutch GM70: US$ 110 – Q1 2017
  • Headphone MSI Immerse GH70: US$ 110 – Q1 2017
  • MSI GUS Thunderbolt 3: TBA

Roccat Ungkap Keyboard Gaming Analog dan Mouse Wireless yang Amat Responsif

Produsen gaming peripheral asal Jerman, Roccat, baru-baru ini meluncurkan sepasang senjata barunya untuk tahun 2017, bertepatan dengan event CES. Keduanya adalah Isku+ Force FX dan Leadr.

Roccat Isku+ Force FX bukan sembarang keyboard. Sepintas ia memang kelihatan seperti keyboard biasa, tapi inovasi sebenarnya tersembunyi di dalam tombol Q, W, E, A, S dan D. Keenam tombol tersebut istimewa karena sensitif terhadap tekanan, dimana cara kerjanya mirip seperti stik analog milik controller PS atau Xbox.

Dengan keyboard semacam ini, pemain pada dasarnya dapat mengatur kecepatan gerakan karakternya berdasarkan seberapa kuat ia menekan salah satu dari keenam tombol tersebut. Kontrol pun jadi lebih presisi, dan opsi kustomisasi jadi lebih melimpah.

Roccat sebenarnya bukan yang pertama kali datang dengan konsep keyboard analog semacam ini. Sebelumnya, sebuah startup asal Belanda bernama Wooting sudah membuka pre-order untuk keyboard serupa, meski garapan mereka tersebut punya switch mekanik; buatan Roccat ini merupakan keyboard membran, sehingga pastinya harganya bisa lebih terjangkau, tepatnya $100 saja.

Roccat Leadr / Roccat
Roccat Leadr / Roccat

Roccat Leadr di sisi lain merupakan sebuah mouse wireless yang tidak kalah istimewa. Ia mengemas sensor optik baru bernama Owl-Eye, yang tidak hanya memiliki DPI maksimum 12.000, tetapi juga diklaim tanpa latency. Artinya, sama sekali tidak ada jeda saat Anda menggerakkan mouse dengan gerakan kursor di layar.

Efeknya mungkin tidak akan terlalu terasa bagi semua orang, tapi bagi yang tergolong gamer kelas hardcore, mereka akan sangat mengapresiasi akurasi dan respon cepat dari Leadr, yang dampaknya akan terasa signifikan pada gamegame bertempo cepat seperti Titanfall 2 misalnya.

Sebagai bonus, Leadr datang bersama sebuah charging dock yang ergonomis – Anda juga bisa mengisi ulang baterainya dengan cara tradisional, yakni menyambungkan kabel USB dan memakai mouse selagi charging berlangsung. Sayang sejauh ini Leadr belum punya jadwal rilis maupun banderol harga resmi.

Sumber: MSPowerUser dan Engadget.

Keyboard Mekanik Pertama Biostar, GK3, Ditawarkan di Harga yang Sangat Atraktif

Hampir tiga dekade Biostar menekuni bidang produksi motherboard dan kartu grafis, tapi memang belum lama perusahaan Taiwan ini mengalihkan perhatiannya pada gaming. Tak seperti mayoritas rival senegaranya, Biostar melangkah dengan hati-hati. Setelah menyingkap mouse gaming pertama di akhir September silam, kali ini Biostar memperkenalkan ‘pasangannya’.

Tim asal New Taipei City itu mengumumkan keyboard gaming mekanik pertama ciptaan mereka, dinamai GK3. Biostar mengklaim bahwa para desainernya sudah mengombinasikan berbagai elemen yang gamer butuhkan, termasuk dari aspek ketahanan serta performa. Namun saya juga melihat sebuah kesamaan antara keyboard GK3 dan mouse AM2: keduanya ditawarkan di harga yang sangat kompetitif.

Meskipun tergolong ekonomis, Biostar tidak mengesampingkan faktor penampilan – GK3 menyimpan sedikit kesan industrial keyboard gaming kreasi Corsair. Tubuh keyboard tersusun atas material aluminium, keycap-nya bisa dilepas, lalu Biostar menutup PCB-nya dengan lapisan anti-air dan anti-debu. Rancangannya dibuat miring agar air yang tak sengaja tumpah di atas keyboard dapat cepat mengalir ke bawah.

Biostar GK3 2

Biostar tak lupa membubuhkan backlight LED dengan tujuh mode pencahayaan dan mempersilakan Anda buat mengustomisasi atau memilih preset yang ada (tersedia mode Call of Duty hingga League of Legends) serta menggonta-ganti keycap-nya.

Untuk menekan harganya, Biostar tidak menggunakan switch Cherry MX, mereka mengandalkan blue switch dari Outemu. Produsen bilang, struktur mekanik di GK3 bisa meningkatkan produktivitas kerja serta sempurna buat para gamer, menghidangkan level respons yang tidak dapat diberikan oleh keyboard jenis membran. Kendalanya, penggunaan switch mekanik membuat harga periferal ini melambung tinggi.

Biostar GK3 3

Biostar GK3 menjanjikan tuts berdaya tahan tinggi – hingga 50 juta kali tekan dalam skenario pemakaian intensif. Keyboard turut ditunjang fitur anti-ghosting  n-key rollover, bisa membaca input di tuts berbeda secara bersamaan. Selain rangkaian tombol standar, GK3 juga mempunyai 12 hotkey buat mengakses fungsi multimedia di PC, namun tampaknya periferal ini tidak memiliki fitur macro dan Biostar juga belum membahas bagaimana proses konfigurasi LED dilakukan (kemungkinan lewat app companion).

Keyboard GK3 tersambung ke komputer melalui kabel USB sepanjang 1.800mm, tubuhnya berdimensi 459,5×204,25×36,8mm dengan bobot 1,14-kilogram. Perangkat ini kompatibel ke beragam versi Windows dari mulai XP hingga 10.

GK3 rencananya dijajakan seharga hanya US$ 45, jauh lebih murah dari keyboard mekanik kompetitor, tapi sayangnya Biostar belum menginformasikan kapan produk tersebut tersedia.

Corsair Siapkan Sepasang Keyboard dan Mouse Ekonomis Untuk Gamer FPS

Ekspansi Corsair ke segmen gaming dilakukan kurang lebih dua tahun lalu dengan menyediakan beragam gear penunjang hobi ini; dari mulai keyboard, mouse, headset, sampai ‘PC rasa console‘. Hanya dalam waktu singkat, namanya melesat jadi salah satu brand terkemuka di ranah itu. Dan minggu lalu, Corsair ungkap sepasang produk anyar yang ditujukan buat pecinta game shooter.

Cukup berbeda dari mayoritas gaming gear kreasi Corsair lainnya, mouse Harpoon RGB dan keyboard K55 RGB ditawarkan di harga yang terjangkau tanpa mengorbankan performa maupun penampilan. Seperti namanya, kedua produk dibekali sistem backlight programmable.

K55 RGB Gaming Keyboard

Dua aspek andalan dari K55 RGB ialah kustomisasi dan keleluasaan kendali. Ia memang tidak mengusung switch mekanik, tapi tetap menjanjikan kenyamanan penggunaan di sesi gaming berdurasi lama, dibantu wrist rest detachable berlapis karet yang lembut. Keyboard ini mempunyai tiga zona backlight RGB – Anda bisa memilih pola pencahayaan atau sekedar menggunakan opsi statis.

Corsair K55 RGB

K55 menyajikan fitur anti-ghosting multi-key dan tuts tidak berisik saat jari Anda menari di atasnya. Di area kiri, ada enam tombol macro yang bisa dikonfigurasi ‘on-the-fly‘ tanpa memerlukan software tambahan; lalu di kanan atas terdapat tombol kendali volume dan multimedia. Corsair tak lupa membubuhkan mode Windows Key Lock untuk mematikan fungsi tombol Windows demi meminimalisir gangguan ketika Anda sedang serius bermain.

Corsair K55 RGB 2

Dijual seharga US$ 50 dan tersedia mulai tanggal 22 November nanti, K55 tersambung ke PC via port USB, kompatibel dengan OS Windows 10, 8, 7 serta Vista.

Harpoon RGB Gaming Mouse

Kenyamanan dan durabilitas merupakan janji Corsair. Harpoon RGB memanfaatkan rancangan ergonomis, didesain agar pas d tangan serta mendukung berbagai gaya cengkraman. Tekstur halus di bagian punggungnya dimaksudkan agar mouse tidak mudah tergelincir dari genggaman Anda, lalu produsen turut melapisi side grip dengan karet agar tidak gampang jatuh sewaktu Anda mengangkatnya.

Corsair Harpoon RGB 1

Harpoon RGB memiliki bobot yang ringan, dibekali sensor optik 6000DPI sehingga mampu melacak gerakan di kecepatan tinggi dan mendeteksinya secara presisi, dipadu polling rate 1000Hz demi menyuguhkan pengalaman bebas lag. Selanjutnya, enam tombol dan lampu LED RGB di sana dapat dikustomisasi. Corsair menjelaskan, Harpoon RGB memang sengaja diramu untuk mendukung permainan-permainan ber-genre first-person shooter.

Corsair Harpoon RGB 2

Sama seperti keyboard K55, Harpoon RGB terkoneksi ke PC lewat kabel USB, kompatibel ke Windows 10, 8, 7 dan Vista. Anda bisa membelinya cukup dengan mengeluarkan uang US$ 30.

5 Keyboard Gaming Terbaik untuk Beragam Kebutuhan

Di mata pengguna umum, keyboard mungkin hanya sekadar alat bantu untuk menavigasikan komputer. Namun bagi para gamer maupun atlet esport, keyboard merupakan senjata utama mereka di samping mouse.

Memang benar skill adalah atribut utama yang membuat tim esport seperti NXL bisa meraih prestasi yang amat membanggakan. Akan tetapi peripheral juga turut memegang peranan penting dalam mendukung performa mereka di turnamen, seperti yang sempat kami rangkum menjadi tips memilih gaming gear ala NXL tahun lalu.

Kali ini DailySocial bermaksud untuk memberikan panduan membeli keyboard gaming bagi para pembaca. Berikut ini adalah daftar 5 keyboard gaming terbaik yang bisa memenuhi beragam kebutuhan gaming Anda.

1. Razer Blackwidow Chroma

Razer Blackwidow Chroma / Razer
Razer Blackwidow Chroma / Razer

Kurang afdal rasanya membicarakan peripheral gaming tanpa melibatkan Razer di dalamnya. Selama bertahun-tahun, Blackwidow sudah menjadi keyboard pilihan banyak gamer. Bukan hanya karena desainnya yang keren dan deretan LED warna-warninya, tetapi juga karena performanya yang mumpuni.

Blackwidow Chroma mengemas switch mekanik rancangan Razer sendiri yang diklaim tahan sampai 60 juta klik. Fleksibilitasnya juga baik berkat kehadiran lima tombol macro di sebelah kiri yang bisa diprogram untuk apa saja, membuatnya ideal untuk game ber-genre RPG. Lebih lanjut, kustomisasi ini juga bisa di-backup ke cloud lewat software pendamping Razer Synapse.

Beli: Blibli – Rp 2.680.000

2. Corsair Vengeance K70 RGB

Corsair Vengeance K70 RGB / Corsair
Corsair Vengeance K70 RGB / Corsair

Keyboard yang satu ini bisa dibilang yang paling kokoh mengingat ia punya sasis yang terbuat dari aluminium. Desainnya juga sedikit tidak umum, dimana tiap-tiap tuts-nya tampak melayang di atas bodi keyboard, plus dihiasi oleh deretan LED yang bisa menyala dalam kombinasi 16,8 juta warna.

Switch mekanik Cherry MX Red yang digunakan membuatnya ideal untuk pemain game FPS macam CS:GO. Nilai plus lain dari K70 adalah aksesori palm rest dengan permukaan soft-touch yang termasuk dalam paket penjualan.

Beli: Lazada – Rp 2.861.500.

3. Ducky Shine 5

Ducky Shine 5 / Ducky
Ducky Shine 5 / Ducky

Nama Ducky mungkin terdengar asing di telinga Anda, padahal brand asal Taiwan ini sudah amat terkenal reputasinya dalam hal keyboard gaming. Model terbarunya, yaitu Shine 5, kini dibekali LED RGB mengikuti tren yang sedang menjamur saat ini.

Ducky Shine 5 memakai switch mekanik Cherry MX Blue yang sangat tactile. Switch ini tak cuma ideal dipakai bermain game, tapi juga terasa sangat nyaman dipakai mengetik. Meski tampangnya paling simpel dibanding keyboard lain yang ada dalam daftar ini, Ducky Shine 5 tidak main-main soal build quality.

Beli: Lazada – Rp 2.170.000.

4. Logitech G310 Atlas Dawn

Logitech G310 Atlas Dawn / Logitech
Logitech G310 Atlas Dawn / Logitech

Kalau Anda mementingkan portabilitas, keyboard besutan Logitech ini punya dimensi yang amat ringkas, ideal untuk dibawa dari turnamen ke turnamen lainnya. Namun tentu saja, ukuran tak bisa dijadikan patokan terkait ketangguhannya.

G310 Atlas Dawn memakai switch mekanik Romer-G buatan Logitech sendiri yang diyakini mampu bertahan hingga 70 juta kali klik, atau sekitar 40 persen lebih lama dibanding keyboard mekanik lain. Sebagai pemanis, masing-masing tuts-nya dihiasi oleh LED berwarna biru.

Beli: Blibli – Rp 1.459.350

5. SteelSeries Apex 350

SteelSeries Apex 350 / SteelSeries
SteelSeries Apex 350 / SteelSeries

Satu-satunya keyboard non-mekanik di daftar ini, tapi bukan berarti ia payah soal gaming. Ia sangat ideal digunakan untuk bermain MMORPG, mengingat terdapat 22 tombol macro yang tersebar di sisi kiri maupun di atas deretan tombol-tombol F.

Tombol ekstranya tidak berhenti sampai di situ saja, tapi juga berlanjut ke sisi kanan dimana terdapat tombol multimedia terpisah. Saking lengkapnya, keyboard ini bahkan memiliki tombol arah panah serong ke kiri atas dan kanan atas. Sebagai bumbu penyedap, LED RGB menghiasi semua tuts-nya, sedangkan di belakangnya bernaung sepasang port USB.

Beli: Blibli – Rp 1.370.000

Keyboard Mekanik Ini Tawarkan Tingkat Presisi ala Controller Analog

Secanggih apapun suatu keyboard mekanik, ia masih belum bisa menyaingi tingkat presisi yang diberikan controller analog milik PlayStation atau Xbox. Contoh yang paling gampang adalah dalam suatu game RPG, dimana pemain PS atau Xbox bisa menyesuaikan kecepatan gerakan sang lakon dengan seberapa keras mereka mendorong atau menarik stik analognya.

Namun semua ini bakal berubah jika produk buatan perusahaan asal Belanda ini bisa terealisasi. Namanya Wooting One, dan ia diklaim sebagai keyboard mekanik pertama yang mempunyai input analog. Maksud dari input analog ya itu tadi, dimana Anda bisa mengontrol gerakan karakter dalam game dengan lebih presisi.

Kalau dengan keyboard biasa, saat Anda menekan tombol W untuk bergerak maju, karakter Anda akan maju dalam kecepatan yang konstan, tidak peduli seberapa lembut atau keras Anda menekan tombolnya. Berbeda dengan Wooting One, yang cara kerjanya bisa diilustrasikan seperti gambar di bawah ini.

Wooting One

Wooting One sangat ideal untuk game racing, stealth, platformer maupun jenis lain yang membutuhkan kontrol yang presisi. Dalam game stealth seperti Dishonored misalnya, pemain tinggal menyesuaikan seberapa keras ia menekan tombol ketika hendak membuat karakternya berlari, berjalan atau mengendap-endap.

Selebihnya, Wooting One dirancang sebagai keyboard mekanik yang bermutu. Absennya bagian numpad semakin menjelaskan posisinya sebagai keyboard gaming. Tiap-tiap tombolnya dihuni oleh switch Cherry MX Red, namun tim pengembangnya juga berencana menawarkan varian yang lain. Sederet tombol fungsi multimedia turut hadir, dan Wooting tak lupa menjejalkan LED berwarna RGB.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai harganya, namun tim pengembangnya menegaskan bahwa Wooting One bakal dirilis tahun ini juga. Buat yang sedang mengincar keyboard mekanik baru, mungkin ada baiknya menunggu kehadiran Wooting One.

Sumber: SlashGear dan Wooting.

Keyboard Gaming Terbaru Asus Berwajah Sangar, Berbodi Tangguh dan Berfitur Lengkap

Nama Asus ROG sudah begitu melekat dengan industri gaming berkat deretan laptop-nya yang gagah perkasa. Kendati demikian, namanya mungkin belum seharum Razer atau Steelseries kalau berbicara di ranah peripheral PC secara spesifik. Untuk itu, Asus masih harus membuktikan bahwa dirinya sanggup menyuguhkan peripheral unggulan yang bisa merebut perhatian banyak gamer.

Tanpa harus menunggu lama, Asus pun memperkenalkan keyboard gaming terbarunya, Horus GK2000. Dinamai berdasarkan dewa perang Mesir, Asus mengaku keyboard ini ditujukan buat para gamer yang mengutamakan kecepatan dan tingkat presisi guna memenangkan peperangan virtual-nya.

Keseluruhan sasisnya dibentuk dari lempeng aluminium setebal 3 mm. Ia tangguh, tapi di saat yang sama juga elegan berkat finish matte di sekujur tubuhnya. Penampilannya sendiri cukup unik, menyerupai seekor burung rajawali yang memang seringkali digunakan untuk melambangkan sang dewa Horus.

Asus ROG Horus GK2000

Setiap tombolnya dihuni oleh switch mekanik Cherry MX Red yang sudah sangat terbukti keandalannya. Di sebelah kiri, terdapat empat tombol macro yang bisa diprogram hingga tiga layer, memberikan kombinasi 12 fungsi ekstra tepat di ujung jari pengguna. Untuk berpindah dari satu layer ke yang lain, cukup tekan tombol “ML” di paling atas.

Sebuah keyboard gaming tak akan lengkap tanpa deretan tombol multimedia. Horus GK2000 turut mengemas sepasang kenop putar di sisi kanan untuk mengatur volume dan tingkat kecerahan lampu LED merahnya – sayang bukan RGB. LED ini bisa menyala dalam lima mode yang berbeda, atau pengguna juga bebas mengaturnya sesuka hati menggunakan software pendampingnya.

Asus ROG Horus GK2000

Di bagian bawah, Anda bisa melihat sebuah palm rest berukuran besar yang mudah dilepas-pasang. Tak cuma itu, Asus turut melengkapinya dengan aksesori lepas-pasang lain berupa sebuah dudukan untuk smartphone – atau bisa juga untuk menggantungkan headphone. Dudukan ini bebas ditempatkan di atas kanan maupun kiri.

Kehadiran dudukan smartphone ini akan terasa semakin efektif ketika mengetahui bahwa Horus GK2000 turut mengemas sepasang port USB serta sebuah jack headphone. Jadi Anda bisa menancapkan flashdisk di satu port, dan satu lagi bisa digunakan untuk mengisi ulang baterai smartphone.

Asus ROG Horus GK2000 tentunya berpotensi menjadi penantang tangguh di persaingan keyboard gaming yang makin memanas. Sayangnya Asus masih belum mengungkapkan jadwal pemasaran maupun banderol harganya.

Sumber: Asus.