Kantongi Pendanaan Baru, Lemonilo Kembangkan Teknologi dan Tambah Varian Produk

Lemonilo, platform e-commerce yang fokus kepada makanan organik (alami) dan makanan-makanan sehat lainnya untuk mendukung pola hidup sehat, mengumumkan perolehan pendanaan baru dari Alpha JWC Ventures dan Unifam Capital.

Tidak disebutkan berapa nilai investasi yang diberikan, namun CEO dan Co-Founder Lemonilo Shinta Nurfauzia kepada DailySocial menyebutkan, dana segar tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan di platform dan menambah produk baru.

“Pendanaan ini sudah kami finalisasi sejak bulan Juli lalu. Selain mengembangkan teknologi platform di situs dan aplikasi nantinya, kami juga berniat untuk menambah produk CPG (Clinical Practice Guidelines),” kata Shinta.

Produk sehat terkurasi

Saat ini Lemonilo telah memiliki 10 produk CPG, di antaranya adalah mie goreng alami dan kaldu pelezat alami. Secara khusus Lemonilo menghadirkan produk terkurasi dari bahan-bahan yang sehat untuk pelanggan. Mengklaim sebagai layanan yang mempertemukan teknologi dengan perusahaan FMCG dan mengedepankan model bisnis M2C (manufacturer-to-consumers).

“Operasi kami terdiri dari melakukan kurasi, membuat dan mendistribusikan. Setelah di kurasi dan memastikan produk yang kami pilih bebas dari bahan yang dikategorikan tidak baik untuk kesehatan, kami kemudian menjualnya dalam marketplace yang terkurasi,” kata Shinta.

Lemonilo juga melakukan riset pasar dan data, proses tersebut dilakukan agar bisa lebih scalable terkait dengan produk yang bisa meningkatkan volume lebih tinggi lagi. Untuk memastikan produk memiliki kualitas yang terbaik, Lemonilo juga melakukan inkubasi kepada mitra untuk kemudian bisa menjadi bagian dari brand Lemonilo.

“Proses tersebut kita lakukan setelah melakukan penyaringan kepada mitra eksklusif yang memiliki potensi untuk menjalin kemitraan dengan Lemonilo dari ratusan produsen yang terdaftar,” kata Shinta.

Lemonilo diprakarsai tiga orang, yakni Shinta Nurfauzia, Johannes Ardiant, dan Ronald Wijaya. Mereka bertiga juga berperan dalam pengembangan layanan Konsula, salah satu layanan yang fokus pada sektor kesehatan.

Layanan Healthtech di Asia Berkembang Pesat, di Indonesia Belum Signifikan

Salah satu vertikal startup yang diprediksi bakal mengalami perkembangan adalah healthtech. Dalam survei Gallen Growth Asia dilaporkan beberapa tren perkembangan layanan healthtech, mulai dari kategori, pendanaan, hingga sebarannya di wilayah Asia Pasifik.

Asia ekosistem terbesar untuk healthtech

Meskipun mengalami pertumbuhan yang cukup baik sepanjang tahun 2017, dalam laporan terungkap, bahwa tahun 2018 diprediksikan menjadi puncak perkembangan healthtech di Asia Pacific. Kaitannya dengan investasi, nilainya sudah mencapai $3.3 miliar pada paruh pertama 2018.

Jumlah tersebut juga menempatkan Asia di peringkat kedua dalam hal ekosistem terbesar dari sudut nilai transaksi. Meski nilai transaksi di tahun 2018 menurun jumlahnya hingga 32% dibandingkan tahun 2017. Hingga saat ini Tiongkok dan India masih mendominasi lanskap healthtech di Asia.

Investasi healthtech di negara Asia / Galen Growth Asia
Investasi healthtech di negara Asia / Galen Growth Asia

Sementara itu negara di Asia lain yang tercatat merupakan pasar terbaik adalah Singapura (11%), Jepang (8%), dan Australia (8%). Sebagai negara hub di Asia, Singapura terus menunjukkan potensi sebagai lokasi yang menarik untuk investor. Hal ini dikarenakan jelasnya kerangka hukum yang mengatur proses pendanaan tersebut, stabilitas ekonomi serta insentif yang diberikan oleh pemerintah.

Kategori layanan healthtech

Kategori layanan healthtech di Asia / Galen Growth Asia
Kategori layanan healthtech di Asia / Galen Growth Asia

Dalam riset tersebut disebutkan sedikitnya ada enam kategori healthtech yang paling banyak diminati. Di antaranya adalah layanan penelitian kesehatan (14 investasi), online marketplace (12 investasi), genomics dan aplikasi terkait (12 investasi), data dan analisis medis (10 investasi), IoT (5 investasi) hingga diagnosis kesehatan (3 investasi).

Dari survei tersebut dapat disimpulkan, kategori yang paling dominan mencerminkan perubahan yang mulai banyak terjadi di kalangan masyarakat yang mulai terbiasa melakukan pembelian hingga pemesanan secara online.

Posisi healthtech Indonesia

Dalam hasil survei tersebut juga disebutkan Indonesia termasuk negara di Asia yang mendapatkan deal investasi, namun tidak mendapat sorotan signifikan jika dibandingkan dengan nilai total yang ada. Secara keseluruhan pada paruh pertama tahun 2018 tercatat dana investasi untuk layanan healthtech di Asia senilai $109 juta. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan paruh pertama tahun 2017.

Perkembangan nilai investasi healthtech di Asia / Galen Growth Asia
Perkembangan nilai investasi healthtech di Asia / Galen Growth Asia

Terkait dengan share volume berdasarkan pasar selama paruh pertama 2018, Indonesia berada di posisi terakhir bersama dengan Filipina. Jumlah ini menurun dibanding tahun 2017, sebelumnya Indonesia memiliki persentase 7%.

 

Persentase pertumbuhan healthtech di Asia / Galen Growtch Asia
Persentase pertumbuhan healthtech di Asia / Galen Growtch Asia

Indonesia sebagai salah satu negara di Asia yang mulai menunjukkan pertumbuhan layanan kesehatan digital. Persebaran layanan kesehatan yang kurang optimal membuka potensi healthtech untuk berbaur dengan vertikal industri yang sudah ada. Besarnya jumlah populasi juga menjadikan Indonesia negara yang potensial untuk layanan healthtech.

 

Ekosistem layanan healthtech di negara Asia / Galen Growth Asia
Ekosistem layanan healthtech di negara Asia / Galen Growth Asia

Dalam riset tersebut disebutkan, Indonesia dengan inovasi lokal yang mulai marak bermunculan, memiliki peluang untuk berkembang sebagai inovator untuk layanan kesehatan digital. Saat ini tercatat terdapat sekitar 10 layanan kesehatan digital yang beroperasi di Indonesia, mulai dari Halodoc, Konsula, Alodokter, Dokter.id dan masih banyak lagi.

Layanan E-Commerce Makanan Sehat Lemonilo Resmi Beroperasi

Di Indonesia mulai banyak yang menggemari tren hidup sehat. Mulai dari rutin berolahraga seperti lari dan yoga hingga urusan makanan. Tren ini yang coba dieksplorasi oleh Lemonilo, salah satu bisnis e-commerce yang menawarkan makanan organik (alami) dan makanan-makanan sehat lainnya untuk mendukung pola hidup sehat. Salah satu permasalahan yang coba diselesaikan adalah masalah harga.

Lemonilo sendiri sudah beroperasi kurang lebih selama enam bulan. Selama kurun waktu tersebut, Lemonilo berhasil memiliki ribuan konsumen yang tersebar di seluruh Indonesia dengan konsentrasi di Jawa dan Bali.

Lemonilo diprakarsai tiga orang, yakni Shinta Nurfauzia, Johannes Ardiant, dan Ronald Wijaya. Mereka bertiga juga berperan dalam pengembangan layanan Konsula, salah satu layanan yang fokus pada sektor kesehatan.

“Produk-produk yang ada di Lemonilo.com didapatkan langsung dari produsen sehingga kami bisa menawarkan harga hingga 20-50% lebih murah dari supermarket. Ke depannya, Lemonilo.com tidak hanya akan menawarkan makanan namun juga produk sehat dan alami di kategori lainnya,” ujar Shinta.

Shinta kepada DailySocial juga bercerita bahwa untuk memastikan kualitas produk yang ada di layanan Lemonilo pihaknya memiliki tim food analyst yang memiliki tugas untuk melakukan pengecekan terhadap bahan pembuatan setiap produk yang akan ditampilkan. Sebelum masuk dan tayang di situs Lemonilo sebuah produk akan melewati food trial dan analisis yang dilakukan oleh tim tersebut.

“Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk yang masuk Lemonilo tidak melakukan “klaim sehat palsu” padahal menggunakan bahan-bahan berbahaya. Dari pengalaman kami, sayangnya cukup banyak produsen dan manufacturer yang melakukan ini. Jadi intinya, kalau ada suatu produk yang mengklaim dirinya ‘sehat’ dan tidak masuk Lemonilo, user harus mempertanyakan kebenarannya,” lanjutnya.

Shinta menjelaskan Lemonilo adalah vertikal baru yang dikembangkan Konsula dengan tim yang terdedikasi.

Pasar untuk makanan sehat dan terjangkau

Lemonilo berangkat dari permasalahan mahalnya harga makanan alami dan sehat. Posisinya sebagai bisnis e-commerce diharapkan mampu menjadikan Lemonilo sebagai salah satu pasar yang mudah dijangkau untuk makanan alami, sehat, dan tentu harga yang terjangkau.

Saat ini, untuk terus memperkenalkan dan menjangkau lebih banyak kalangan, Lemonilo menjalankan sejumlah strategi. Salah satunya adalah menjalin kerja sama dengan beberapa komunitas-komunitas kesehatan, event, dan tempat gym di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan Lemonilo akan menjajaki kerja sama dengan lembaga, institusi, atau organisasi lain.

Dari data internal yang terkumpul selama ini Lemonilo mengklaim konsentrasi terbesar pelanggan mereka berada di Jawa dan Bali dengan segmen terbesarnya adalah wanita yang berada di kisaran usia 18-34 tahun. Produk yang paling populer adalah snack atau cemilan.

Shinta juga menjelaskan bahwa salah satu kebanggaan tim Lemonilo adalah ketika banyak pelanggan yang dengan suka rela dan bahagia membagikan pengalaman mereka berbelanja di Lemonilo di media sosial pribadi mereka.

Menurut Shinta, dalam waktu dekat pihaknya akan merilis beberapa fitur baru yang merupakan hasil masukan pengguna Lemonilo selama ini.

“Kami juga sangat menyadari bahwa terdapat beberapa produk yang high demand dan sering kali sold out dalam satu jam pertama produknya live. Dari interaksi dengan user seperti inilah kami tambah yakin bahwa hidup sehat memang benar-benar sedang menjadi tren yang terus tumbuh di Indonesia dan produk-produk sehat dan alami berpotensi untuk menggantikan produk konvensional jika harganya dapat dijangkau oleh masyarakat.”

“Lemonilo.com hadir untuk menyambut tren ini dan meningkatkan awareness pengguna kami atas manfaat dari mengonsumsi produk alami dan sehat sehari-hari,” tutupnya.

Layanan E-Commerce ‘Niche’ Lemonilo Tawarkan Produk Makanan dan Minuman Sehat

Satu lagi layanan e-commerce ‘niche’ lokal hadir di Indonesia. Kali ini khusus menawarkan produk makanan dan minuman sehat untuk masyarakat Indonesia yang memperhatikan asupan konsumsinya. Lemonilo, baru hadir selama 3 bulan, menawarkan produk makanan dan minuman segar tanpa bahan pengawet dan pengiriman bisa dilakukan ke seluruh Indonesia.

Di situsnya, Lemonilo disebutkan merupakan bagian PT Konsula Amarta Nusantara, atau yang kita kenal sebagai startup medtech Konsula. Konsula sendiri memiliki marketplace paket kesehatan dan kecantikan. DailySocial belum memperoleh tanggapan soal bagaimana relasi pengelolaan Konsula dan Lemonilo.

Layanan khusus makanan dan minuman sehat

Selama ini pilihan makanan sehat, menu diet, dan minuman segar lainnya sudah banyak dijual melalui toko online atau media sosial. Meskipun demikian belum ada layanan e-commerce yang menghadirkan secara khusus pilihan menu diet dan produk sehat untuk masyarakat Indonesia. Menurut informasi yang kami dapatkan, Lemonilo didirikan dengan mencoba meng-cater pelanggan yang tertarik dengan menu sehat dari berbagai merchant yang ada.

Kategori yang dimiliki Lemonilo cukup beragam, sekilas tidak terlalu berbeda dengan pilihan menu yang ada di Gorry Gourmet, Black Garlic, atau Berry Kitchen. Lemonilo menyediakan pilihan seperti catering, makanan siap saji, cemilan, bahan makanan segar hingga produk minuman. Meskipun semua produk sudah bisa dikirim di seluruh Indonesia, namun untuk bahan makanan yang terbilang segar saat ini hanya tersedia di wilayah Jakarta.

Harga yang ditawarkan juga cukup beragam mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 900 ribu rupiah, sesuai dengan paket dan menu yang dipilih pelanggan.

Menurut sumber kami, Lemonilo melakukan kurasi produk dan memastikan makanan yang dijual tidak mengandung bahan kimia, MSG, atau pewarna makanan.

Meskipun telah beroperasi selama 3 bulan untuk pemesanan dan pembelian, Lemonilo belum diluncurkan secara resmi. Rencananya dalam waktu dekat, menurut informasi yang kami peroleh, Lemonilo segera diresmikan dengan menghadirkan pilihan merchant dan produk yang lebih beragam.

Kumpulan Layanan Startup Khusus untuk Ibu

Akhir tahun ini semakin banyak layanan e-commerce dengan jalur bisnis vertikal atau “niche” berkembang di Tanah Air. Tak sedikit diantaranya yang menyediakan produk khusus menyasar kalangan perempuan, atau laki-laki mulai dari fesyen hingga aksesorinya.

Dalam rangka merayakan Hari Ibu yang jatuh pada hari Kamis (22/12), DailySocial menyajikan beberapa rekomendasi situs e-commerce “niche” yang cocok untuk kalangan ibu. Atau bisa juga jadi referensi kado yang bisa Anda berikan untuk sang ibunda. Berikut laporannya:

Produk fesyen

Mungkin dari ratusan layanan e-commerce di Indonesia hampir separuhnya menjual produk fesyen. Ada yang menyasar produk fesyen khusus muslimah, merek premium, hanya menjual produk dari Tiongkok atau Korea saja, dan sebagainya. Khusus kali ini, ada beberapa rekomendasi situs e-commerce khusus fesyen perempuan yang layak dicoba.

Saqina, situs ini menyediakan model busana muslim dan perlengkapan muslim terkini. Mulai dari tasbih, buku islami, Al Quran, peci, oleh-oleh haji, dekorasi hingga perlengkapan shalat.

Wokuwoku, menyediakan produk fesyen dan aksesoris berasal dari brand artis dan selebritis Indonesia. Seperti, Zaskia Sungkar, Natashar Rizki, Nagita Slavina, Teuku Wisnu, hingga Barli Asmara. Dalam situsnya diterangkan, target Wokowoku adalah menjadi situs e-commerce pertama dan terbesar tempat berkumpulnya para fans selebriti di Indonesia. Jutaan fans akan jadi magnet tersendiri untuk mengunjungi situs Wokuwoku.

MuslimMarket, dari nama situsnya sangat identik hanya menjual produk berlabel halal dan menyasar kalangan muslim. Produk yang disediakan agak mirip dengan Saqina, seperti peralatan solat, ibadah haji, jilbab, baju muslim, gamis, produk kecantikan hingga perabotan rumah tangga. Mungkin yang sedikit berbeda, MuslimMarket juga menjual produk makanan dan minuman halal berkemasan.

Mamaway, berbeda dengan situs e-commerce lainnya. Mamaway hanya menyediakan produk fesyen untuk ibu hamil dan menyusui. Tidak hanya menjual barang, Mamaway juga memberi informasi seputar ibu hamil dan menyusui, misalnya bagaimana mengasuh anak, hingga tutorial menggendong bayi yang dihimpun dari berbagai sumber.

Produk peralatan rumah tangga

Tidak hanya memberikan kado berupa fesyen saja kepada ibunda, tapi juga produk perlengkapan rumah tangga. Mungkin tanpa Anda sadari, mereka lebih membutuhkan hal itu daripada baju atau tas baru.

Kreasi2Shop, situs ini menyediakan berbagai produk spesialis elektronik dan non elektronik untuk rumah tangga hingga peralatan bayi dari berbagai merek. Sesuai dengan jenis produk yang dijualnya, Kreasi2Shop membidik ibu rumah tangga sebagai konsumen utamanya.

Orami adalah salah satu pemain lama yang khusus menyediakan produk untuk perempuan sebagai konsumen utamanya. Orami menyediakan keperluan bayi, perlengkapan rumah, kebutuhan harian, hingga perlengkapan hewan peliharaan.

Sevva, berawal dari usaha permulaan yang tidak terlalu sukses mendapatkan keuntungan, yakni membuat layanan penyewaan perlengkapan bayi, Co-Founder dan CEO Sevva Erik Hormein kemudian memikirkan ulang sebuah strategi bisnis yang dapat mencakup pangsa pasar yang lebih luas. Akhirnya diputuskan Sevva menjadi layanan marketplace perantara kegiatan penyewaan barang. Meskipun memiliki banyak pilihan produk, namun produk yang paling sering disewa adalah baby stroller dan perlengkapan bayi lainnya.

Perkakasku, meski situs ini tidak spesifik menjadikan perempuan sebagai konsumen utama. Namun situs ini, juga menjual peralatan rumah tangga, terbanyak kebutuhan dapur seperti pemanggang roti, blender, mixer, penggiling daging manual, teko, hingga pembuat kopi.

GoMaid, mengklaim sebagai layanan asisten rumah tangga berbasis aplikasi yang pertama di Indonesia, saat ini GoMaid telah memiliki mitra asisten rumah tangga sebanyak 70 orang dan pelanggan lebih dari 1500 orang. Selain rumah pribadi dan apartemen, GoMaid juga melayani pertokoan juga kost-kostan.

Seekmi dan Beres.id, kedua layanan ini menghadirkan layanan asisten rumah tangga hingga laundry secara online. Layanan yang bisa dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga.

Produk kecantikan dan kesehatan

Hampir semua situs e-commerce menjual produk kecantikan, seperti skin care, hair care, peralatan kosmetik, dan sebagainya. Bersolek tidak hanya berlaku untuk perempuan yang bekerja di luar rumah saja, tapi juga yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Memberi kado berupa produk kecantikan, juga layak untuk dipertimbangkan.

Gogobli, menyediakan kebutuhan kesehatan sekaligus kecantikan untuk perempuan beserta keluarga. Mulai dari menjual produk jamu, vitamin, suplemen, hingga chinese herbal. Gogobli mengklaim telah bekerja sama dengan 200 prinsipals ternama dengan lebih dari 10 ribu produk.

Halodoc, startup teknologi kesehatan HaloDoc ingin membantu masyarakat Indonesia mendapatkan konsultasi hingga pembelian obat secara cepat dan mudah. layanan ini tentunya sangat cocok dimanfaatkan untuk ibu rumah tangga yang kerap membutuhkan tenaga dokter dan obat dalam waktu cepat untuk buah hati tercinta.

Konsula, bukan hanya sekedar platform konsultasi kesehatan kini Konsula juga menyediakan produk kecantikan dan kesehatan. Fitur e-Store Konsula yang bisa dinikmati di aplikasi Konsula ini mengusung konsep marketplace untuk menjual ragam paket kesehatan dan kecantikan.

E-voucher

Sesekali mengajak ibu keluar rumah ke tempat keramaian, mungkin bisa jadi salah satu pertimbangan. Toh, berkumpul dengan keluarga jadi lebih bernilai daripada memberi barang fisik.

Lakupon, layanan daily deals ini menyediakan berbagai voucher mulai dari wisata, restoran, hotel, paket tour dan travel dalam negeri serta luar negeri.

Groupon Indonesia, sama halnya dengan Lakupon, layanan e-commerce ini juga menyediakan berbagai voucher untuk restoran, dessert, snack, beauty & spa, fun & events, bayi & anak, hingga travel.

Evoucher, juga menyediakan berbagai daily deals untuk konsumennya. Seperti peralatan rumah tangga, fesyen, beauty, leisure, gadget, elektronik, dan lainnya.

Eazyspadeals, beda dengan ketiga pemain sebelumnya. Layanan e-commerce ini hanya menyediakan perawatan kecantikan dan spa. Saat ini pihak Eazyspadeals mengklaim sudah bekerja sama dengan 2 ribu penyedia spa untuk booking instan dengan harga yang kompetitif.

Grivy, sebagai layanan yang menyediakan fasilitas terpadu untuk penawaran, voucher/deals serta teknologi terkini, Grivy mengklaim mampu menjadi layanan terlengkap bagi perusahaan yang membutuhkan satu platform untuk membantu mendongkrak penjualan mereka.

Pesan antar makanan/minuman dan katering

Mungkin yang terbaik dari sebuah hadiah adalah dapat menghabiskan waktu bersama keluarga di dalam rumah. Barangkali itu yang selalu ada di setiap benak seorang ibu. Anda bisa memberikan kado spesial kepada ibu berupa masakan spesial ala restoran yang dibuat oleh Anda sendiri.

BlackGarlic, menyediakan layanan preplan home meal kit delivery atau pengantaran bahan-bahan makanan siap masak. Resep masak dan menu yang disediakan dari Olivia Wongso, anak ahli kuliner Wiliam Wongso. Semua resep yang diberikan diklaim sesuai takaran jadinya tidak ada bahan sisa dan ada instruksi memasak yang mudah dilakukan oleh siapapun.

BerryKitchen, agak berbeda dengan BlackGarlic, layanan ini menyediakan tiga layanan untuk konsumen, daily catering, ready to eat, dan ready to cook. Berbagai jenis makanan siap dipilih, mulai dari karbo, daging, veggie, sides, sambal, hingga dessert.

ButuhBelanja, lebih mengarah ke layanan e-commerce khusus pesan antar barang belanjaan dapur atau sesuatu yang bisa dibeli di pasar tradisional. Sementara ini, ButuhBelanja hanya melayani transaksi untuk kota Malang saja. ButuhBelanja menyediakan beberapa kategori khusus, seperti kategori paket makanan, minuman, atau kue yang berisi satu komplit bahan dari resep-resep tersebut.

Kulina, platform marketplace ini mempertemukan antara catering dan home chef dengan pelanggan lewat aplikasi dan situs Kulina. Lebih dari 50 dapur katering yang sudah bekerja sama dengan Kulina. Kulina menyediakan jasa katering untuk kebutuhan diet, indian food, chinese food, dan japanese food.

Go-Food, layanan yang terdapat dalam aplikasi Go-Jek ini ternyata banyak digunakan oleh ibu rumah tangga untuk memesan makanan untuk keluarga dirumah. Kesibukan yang kerap dialami di tempat kerja, bisa dipermudah untuk ibu-ibu muda dengan memanfaatkan layanan pembelian makanan melalui Go-Food.

Gordi, mengklaim sebagai layanan berlangganan biji kopi online pertama di Indonesia, Gordi hadir untuk memenuhi rasa penasaran para pencinta kopi Indonesia akan variasi biji kopi. Startup teranyar yang baru dirilis pertengahan tahun 2016 ini, memberikan layanan pengiriman kopi pilihan lokal hingga mancanegara.

HappyFresh, belanja bulanan menjadi lebih praktis dengan menggunakan aplikasi HappyFresh. Dengan memanfaatkan layanan personal shopper, Anda sebagai ibu rumah tangga bisa dengan mudah menggunakan aplikasi ini untuk membeli keperluan rumah tangga.

Gorry Gourmet, layanan katering online di Indonesia saat ini semakin marak ditawarkan, mulai dari layanan ready to cook hingga menu sehat yang menghadirkan menu lezat sesuai untuk masyarakat ibukota. Gorry Gourmet, didukung oleh tim chef dan dokter gizi, Gorry Gourmet mencoba menyusun berbagai menu sehat yang bercita rasa tinggi. Kebutuhan asupan makan unik untuk setiap anggota keluarga juga tersedia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dalam berbagai kondisi.


Marsya Nabila berkontribusi untuk pembuatan artikel ini

Konsula Hadirkan e-Store, Marketplace Paket Kesehatan dan Kecantikan

Startup layanan kesehatan Konsula menghadirkan fitur terbaru bernama e-Store. Fitur e-Store Konsula yang bisa dinikmati di aplikasi Konsula ini mengusung konsep marketplace untuk menjual ragam paket kesehatan dan kecantikan. Sebelumnya, Konsula juga sudah memiliki beberapa inovasi seperti Chat dengan dokter, Telemedis atau telepon dengan dokter, dan Cari Dokter.

Co-founder dan CEO Konsula Shinta Nurfauzia saat acara temu media di Jakarta mengatakan, “e-Store kami hadirkan setelah menerima beberapa request dari pengguna yang ternyata saat ini masih membutuhkan layanan perawatan kesehatan dan kecantikan dengan harga yang terjangkau.”

Shinta juga menambahkan bahwa kalangan vendor, dalam hal ini pihak yang menyediakan layanan kesehatan, juga melihat Konsula sebagai platform yang tepat untuk mulai memanfaatkan teknologi dan memindahkan layanan offline mereka ke online.

Layanan perawatan kesehatan yang bisa dinikmati melalui e-Store Konsula di antaranya adalah paket kesehatan dan kecantikan yang ditawarkan berbagai klinik, laboratorium, hingga rumah sakit yang telah menjalin kemitraan dengan Konsula. Saat ini Konsula sendiri mengklaim telah memiliki sekitar 300 layanan kesehatan.

“Pengguna bisa langsung melakukan pembelian paket kesehatan dan kecantikan di aplikasi Konsula. Setelah melakukan transaksi nantinya akan diberikan voucher yang berfungsi sebagai pembayaran di muka dengan harga yang terjangkau,” kata Shinta.

Produk beragam dengan harga istimewa

Fitur e-Store Konsula memilki kemiripan dengan layanan Groupon, yaitu menawarkan voucher ddan diskon / DailySocial
Fitur e-Store Konsula memilki kemiripan dengan layanan Groupon, yaitu menawarkan voucher ddan diskon / DailySocial

Sekilas layanan e-Store Konsula hampir serupa dengan layanan yang ditawarkan oleh Groupon, yaitu berupa voucher diskon untuk layanan kesehatan dan kecantikan. Menanggapi hal tersebut Shinta menegaskan bahwa layanannya memang serupa, namun semua produk kesehatan dan kecantikan di konsula bersifat tetap. Artinya, akan selalu ada paket-paket istimewa dari mitra terkait dan bukan hanya saat promosi atau penawaran istimewa saja.

“Saat ini memang kami masih menawarkan deals atau harga istimewa sebagai promosi diluncurkannya e-Store. Namun, untuk ke depannya semua paket kesehatan yang ada di Konsula akan terus ada dan bertambah jumlahnya,” kata Shinta.

Setelah mendapatkan pendanaan dari East Ventures tahun 2015 silam, Konsula kini juga telah mengantongi pendanaan terbaru dari dua investor asing dan lokal. Pun demikian, Shinta enggan untuk menyebutkan siapa investor dan angel investor tersebut serta angka investasi yang diberikan.

“Pendanaan tersebut nantinya akan kami gunakan untuk pengembangan produk dan kebutuhan oprasional dari Konsula, kami juga masih berencana untuk menghadirkan inovasi-inovasi terkini untuk pelanggan Konsula,” kata Shinta.

Rencana monetisasi  Konsula

Saat ini layanan telemedis yang dihadirkan oleh Konsula masih bisa dinikmati secara gratis oleh semua pengguna. Tapi, dalam waktu dekat Shinta berencana untuk meluncurkan layanan premium di sini. Konsula sendiri telah menjalin kemitraan dengan 20 dokter yang secara khusus mendedikasikan waktunya untuk melayani pertanyaan dari pengguna melalui chat dan telepon yang dikoordinasikan oleh tim Konsula.

“Untuk saat ini kami masih memberikan subsidi kepada para dokter karena itu kepada pengguna yang ingin memanfaatkan telemedis belum kami kenakan biaya. Namun, dalam waktu dekat kami berencana untuk meluncurkan layanan premium kepada pengguna,” ujar Shinta.

Aplikasi Konsula yang telah diluncurkan pada April 2016 lalu saat ini telah digunakan oleh lebih dari 2.371 pengguna melalui aplikasi di Android dan iOS (yang segera hadir). Selain telemedis, pengguna yang memanfaatkan layanan di aplikasi Konsula juga banyak yang memanfaatkan fitur cari dan buat janji dokter. Hingga kini Konsula mencatat telah menjalin kemitraan dengan 800 dokter dan 940 klinik di Indonesia.

“Konsultasi kesehatan itu sifatnya adalah preventif dan baiknya dilakukan saat tubuh sehat agar tubuh terhindar dari penyakit. Dengan adanya Konsula, konsultasi bisa dilakukan kapanpun […] lewat chat atau telepon,” tuntas Shinta.

Application Information Will Show Up Here

Daftar Startup Indonesia di Bidang Kesehatan

Bidang kesehatan menjadi salah satu segmen yang saat ini banyak digarap oleh para pengembang lokal di level startup. Umumnya menyediakan layanan reservasi dan direktori dokter, namun beberapa lainnya mengeluarkan inovasi baru yang siap diandalkan untuk kebutuhan medis penggunanya.

Berikut ini startup-startup di Indonesia yang telah berhasil meluncurkan layanan dan aplikasi di bidang kesehatan.

Dokter.id

Dokter.id merupakan sebuah portal online yang berisi berbagai informasi kesehatan. Portal online yang sebelumnya memiliki nama PilihDokter ini memiliki beberapa fitur utama, di antaranya forum diskusi “Tanya Dokter”, yang memungkinkan pengunjung untuk melakukan diskusi dengan dokter secara langsung, mirip dengan sebuah forum online. Selain itu pengunjung juga dapat melakukan diagnosa (pengecekan) kesehatan secara otomatis dengan memasukkan berbagai informasi seputar gejala yang dialami.

Dokter.id saat ini juga tengah menumbuhkan eksistensinya sebagai direktori dokter dan rumah sakit di Indonesia. Data sebaran dokter dan rumah sakit mulai dihimpun oleh portal ini. Untuk daftar rumah sakit bahkan Dokter.id juga menyediakan menu ulasan. Cita-citanya ingin menjadi situs-situs review populer seperti yang sudah laris di bidang perhotelan dan kuliner.

Informasi terakhir terkait dengan pendanaan, startup besutan Grace Tahir ini mendapatkan suntikan dana dari RingMD.

Doktermana

Startup di bidang kesehatan ini pada awalnya memposisikan dirinya sebagai marketplace di bidang kesehatan. Namun sesuai informasi yang tertera di websitenya saat ini, Doktermana ingin memposisikan dirinya sebagai asisten virtual pribadi di bidang kesehatan. Layanan utama Doktermana adalah menyuguhkan menghubungkan pasien dengan dokter, rumah sakit, klinik, farmasi serta layanan asuransi kesehatan sehingga memungkinkan proses pelayanan yang transparan dan bisa dilakukan secara online.

Solusi yang dihadirkan oleh Firman Siahaan dan rekan ini digagas sejak awal tahun 2015. Hingga saat ini layanan Doktermana baru mencakup untuk wilayah Jakarta dan Banten. Doktermana mencoba mengusung segala kemudahan yang ada pada konsep e-commerce ke dalam pelayanan kesehatan, sehingga pasien dapat merasakan kenyamanan saat mereka berobat ke rumah sakit atau dokter.

DokterSehat

DokterSehat merupakan sebuah portal online di bidang kesehatan yang menyediakan informasi dan utilitas untuk membantu penggunanya hidup sehat. DokterSehat dapat diakses melalui web, aplikasi Android dan juga iOS. Selain menyajikan informasi terpadu, melalui portal DokterSehat juga memberikan kanal interaksi pasien dengan dokter.

Di awal kemunculannya DokterSehat juga bermitra dengan Internet.org yang diinisiasi oleh Facebook dan menjadi satu-satunya startup kesehatan lokal yang terdaftar di layanan ini. Pihaknya juga bermitra dengan Ciputra Healthcare Group dan Bank Mata Jakarta (Mata Bank) untuk mengumpulkan pengetahuan lokal dan meningkatkan fungsionalitas portal di Indonesia.

Startup yang diusung oleh Indra Darmawan ini awalnya didirikan sebagai situs informasi sederhana dengan beberapa dokter yang mengisi konten. Namun sejak kuartal terakhir tahun 2015, DokterSehat telah disulap menjadi sebuah portal kesehatan terintegrasi dengan lebih dari 50.000 pengunjung unik setiap hari dengan berbagai fitur kesehatan seperti direktori dokter dan rumah sakit di Indonesia, informasi kesehatan terpercaya, konsultasi online, dan platform untuk diskusi kesehatan.

Doktersiaga

Mirip dengan layanan yang dihadirkan Doktermana dan Dokter.id, Doktersiaga hadir sebagai startup baru yang memberikan layanan pemesanan jadwal dokter dan rumah sakit. Mengusung fitur berjuluk “Smart Reservation Doctor” yang dikembangkan dengan algoritma khusus, layanan Doktersiaga berharap ke depan bisa menjadi layanan utama dan melayani jutaan pengguna.

haiDokter salah satu startup lokasl di bidang kesehatan
haiDokter salah satu startup lokasl di bidang kesehatan

Startup yang didirikan oleh Fatah Iskandar Akbar menjadikan fitur Smart Reservation Doctor sebagai fondasi layanan mereka. Fitur ini memungkinkan pasien membuat jadwal kunjungan ke dokter maupun rumah sakit dengan lebih mudah dan cepat. Sehingga ada waktu tunggu yang terpangkas. Sebuah fitur yang menjadi khas layanan sejenis. Selain itu, di situs Doktersiaga juga menyediakan informasi mengenai event bertema kesehatan.

HaloDoc

Layanan kesehatan berbasis aplikasi HaloDoc resmi diluncurkan. Dikembangkan oleh MHealth Tech yang mendapat dukungan investasi dari Mensa Group, Global Digital Niaga (Blibli), Go-Jek, dan sebuah pendanaan kesehatan (health fund) dari sejumlah investor, HaloDoc hadir ingin mendekatkan dan memudahkan akses kesehatan bagi masyarakat.

Melalui HaloDoc, konsumen bisa melakukan konsultasi medis menggunakan fitur video call (teleconsultation), pembelian obat melalui Apotik Antar yang lebih dulu hadir, dan pemeriksaan lab secara on-demand. Meskipun demikian, HaloDoc tidak akan menggantikan pusat-pusat kesehatan yang sudah ada karena konsultasi dengan dokter di HaloDoc tidak boleh menghasilkan diagnosis dan pemberian resep.

Selain tiga fitur utama tersebut, HaloDoc juga memiliki Directory yang memuat informasi dokter dan pusat kesehatan di Indonesia. Mereka juga sedang mengembangkan fitur Appointment untuk memudahkan follow up pasca konsultasi dalam bentuk perjanjian bertemu dengan dokter terkait. Aplikasi HaloDoc sudah tersedia di platform iOS dan Android.

Application Information Will Show Up Here

HaiDokter

Startup haiDokter beroperasi di bawah payung AMPlified Digital Media Production bersama dengan AppsCo dan Labbaik. haiDokter diinisiasi sejak Februari 2015 sebagai portal informasi kesehatan dengan gaya penyampaian dewasa. Namun pada Oktober 2015 haiDokter memutuskan untuk pivot dan lahir sebagai portal kesehatan yang membidik generasi muda lewat gaya penyampaian yang lebih ringan.

Dengan konsep barunya ini, haiDokter juga melakukan penyebaran konten melalui berbagai saluran media sosial yang secara garis besar dihuni oleh generasi muda, seperti Facebook, Twitter, Intagram, Youtube, dan SoundCloud. Selain itu, masih ada juga layanan live streaming.

KlikDokter

KlikDokter adalah startup yang fokus sebagai portal informasi dan edukasi mengenai kesehatan yang dikelola oleh para dokter dan tenaga medis profesional. Sama seperti portal online kesehatan pada umumnya, KlikDokter menyediakan direktori yang berisi daftar dokter, rumah sakit, obat dan juga apotek.

Rubrik spesialis dan ulasan kesehatan menjadi salah satu pembeda KlikDokter sebagai sebuah sistem informasi kesehatan. Dalam portalnya juga menyediakan informasi seputar istilah-istilah kesehatan yang terurutkan sesuai dengan abjad. Terakhir KlikDokter bersama Lifebuoy bekerja sama mengembangkan sebuah aplikasi edukasi kesehatan berbasis mobile.

Konsula

Konsula didirikan oleh Shinta Nurfauzia, Johannes Ardiant, dan Ronald Wijaya, tiga orang Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Layanan ini didirikan berdasarkan pada fakta bahwa di Indonesia, masih sangat sulit untuk menemukan dokter handal yang sesuai dengan kebutuhan pasien, meskipun saat ini ada sekitar 160,000 dokter yang telah terdaftar di Indonesia. Karena itulah Konsula bertindak sebagai marketplace yang mempertemukan para pasien dengan dokter yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Setelah mendapatkan pendanaan dari East Ventures pada Oktober 2015, di menjelang akhir tahun pihaknya meluncurkan versi penuh dari konsula setelah sebelumnya hanya baru di versi beta. Di versi penuh Konsula menyediakan Konsula Connect, berita, dan tips sebagai bentuk perbaikan dari versi sebelumnya. Dan terakhir di awal tahun 2016, dihadirkan juga Konsula Chat untuk memberikan pengalaman lebih baik dalam konsultasi dengan dokter melalui aplikasi mobile.

Lokadok

Dilatarbelakangi pengalaman di bidang medis, pengembang perangkat lunak Dannie Yo mengembangkan layanan website listing dan sistem reservasi dokter yang diberi nama Lokadok. Portal Lokadok sendiri sudah dikembangkan sejak Juli 2015, dan saat ini telah menghimpun lebih dari 1.500 dokter. Pengembangan Lokadok memiliki visi untuk membuat pasien dan dokter dengan mudah membuat jadwal pertemuan untuk kebutuhan konsultasi atau pengobatan.

Untuk melengkapi sistemnya, belum lama ini LokaDok layanan terbarunya yang disebut dengan LokaDok OmniCare. Layanan baru ini didesain untuk dapat membantu klinik atau rumah sakit dalam mengatur antrian tunggu pasien secara lebih efisien. OmniCare juga terhubung dengan sistem booking di aplikasi Lokadok.

Medico

Medico merupakan sebuah layanan manajemen rumah sakit berbasis SaaS (Software as a Services). Medico didirikan oleh Grace Tahir dan Jonathan Susantyo. Keduanya memang sudah lama terlibat di dunia layanan kesehatan. Selain mengurusi Medico, Grace juga mendirikan Dokter.id, situs konsultasi kesehatan online yang telah mendapatkan pendanaan dari RingMD.

Belum lama ini Medico mengumumkan perolehan pendanaan awal, dengan nilai yang tak disebutkan, dari East Ventures. Pendanaan akan digunakan untuk merekrut talenta dan meningkatkan kualitas sistem supaya siap diluncurkan awal kuartal kedua tahun ini.

Dengan menawarkan layanan berbasis SaaS, Medico mencoba memberikan perspektif berbeda karena selama ini biasanya sistem dikembangkan dan dipelihara oleh konsultan pihak ketiga, tetapi server biasanya tetap diletakkan di jaringan lokal.

Mediku

Aplikasi Mediku saat ini terdiri dari 5 fitur utama, yakni First Aid, Symptom Checker, Medical History, Hospital Finder dan Pill Reminder. First Aid merupakan sebuah layanan sistem informasi kesehatan yang dapat diakses untuk mendapatkan tips melakukan tindakan cepat saat terjadi keadaan darurat kesehatan. Symptom Checker merupakan sebuah fasilitas yang dapat digunakan untuk memeriksa potensi penyakin dengan mengindikasi gejala-gejala yang dirasakan pengguna.

Mediku dikembangkan berawal dari ide yang didapat Velta Azizah Destiana dan rekan saat mengikuti brainstorming di acara Gemastik (Pagelaran Mahasiswa TIK) UGM, startup bernama VistoWorks Studio terinspirasi untuk membuat sebuah aplikasi di bidang kesehatan. Ide tersebut diwujudkan dalam sebuah aplikasi Mediku. Aplikasi tersebut sudah tersedia di Google Play.

Application Information Will Show Up Here

MedisMap

Menampilkan user interface berbasis sitem informasi geografi, MedisMap menyediakan layanan pencarian fasilitas kesehatan dan tenaga medis berdasarkan lokasi tertentu. Pengguna juga dapat melakukan pencarian spesifik berdasarkan pelayanan atau opsi asuransi yang dapat digunakan untuk berobat ke klinik/dokter tersebut.

Sistem MedisMap juga memungkinkan pasien melakukan pendaftaran online serta mendapatkan kepastian waktu layanan dan notifikasi secara online. Saat ini aplikasi MedisMap dapat dinikmati melalui platform web, iOS dan Android. Dan sudah beroperasi di Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, juga Gersik.

Application Information Will Show Up Here

Ovula

Kurangnya pengetahuan mendalam di kalangan perempuan Indonesia tentang kondisi tubuh dan kesuburan/reproduksi, mendorong Friesca Saputra dan Yuvensia Lidya Riyanto mendirikan situs dan aplikasi mobile yang secara lengkap berfungsi untuk mengenal dan mengamati tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan bernama Ovula.

Berdiri sejak tahun 2015, Ovula dikembangkan berdasarkan Metode Ovulasi Billings (MOB), suatu metode sesederhana mengenal dan mengamati tanda-tanda yang terjadi di dalam tubuh perempuan, sehubungan dengan kesuburannya.

Selain bisa diakses melalui browser, aplikasi Ovula saat ini juga bisa diunduh di platform Android. Menyasar kalangan perempuan usia 25 – 40 tahun, menggunakan aplikasi ini pengguna yang  merasakan dan mengamati sensasi pada area kewanitaan, dan juga tanda-tanda yang tampak. Hasil pengamatan tersebut akan dicatat setiap hari, sehingga menghasilkan pola-pola kesuburan yang dapat digunakan sesuai rencana pasangan atau perorangan, seperti mengusahakan kehamilan, menjarakkan kehamilan, atau memantau kesehatan reproduksi.

Application Information Will Show Up Here

Pasienia

Pasienia dikembangkan oleh empat orang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM). Mereka adalah Fadli Wilihandarwo, Dimas Ragil Mumpuni, Haydar Ali Ismail, dan Nur Hilda. Pasienia juga merupakan salah satu produk hasil inkubator Innovative Academy, sebuah inkubator startup milik UGM. Aplikasi mobile ber-platform Android ini berkonsep layaknya media sosial Pasienia berusaha memberikan ruang digital untuk pasien berkomunikasi dengan dokter dan sesama pasien.

Pasienia sejauh ini memiliki beberapa suka relawan dokter yang membantu, berbagi, dan menjawab pertanyaan dari pasien terkait keluhan kesehatan mereka. Fadli juga menyampaikan saat ini mereka tengah mencoba menjalin kerja sama dengan lab pemeriksaan kesehatan untuk memberikan keuntungan berupa kemudahan bagi pengguna Pasienia dalam melakukan pemeriksaan kesehatan mereka.

Application Information Will Show Up Here

ProSehat

ProSehat merupakan startup Indonesia yang berfokus sebagai layanan marketplace untuk membantu konsumen dalam menemukan dan membeli obat asli lewat e-Resep dan auto refill subs. Selain melalui desktop, ProSehat juga dapat diakses melalui aplikasi mobile untuk perangkat Android. Aplikasi ProSehat ini dikembangkan oleh sebuah tim dengan latar belakang medis yang kental. Tim tersebut terdiri dari dr. Bimo, dr.Agnes, dan Wiguni. Tim ini juga sebelumnya juga menjalankan portal tanya jawab kesehatan TanyaDok.

ProSehat sendiri dikembangkan berdasarkan permasalahan-permasalahan seperti antrian obat yang lama dan ketidakjelasan proses menebus resep, stok obat yang tidak tersedia baik akibat produksi pabrik maupun distribusi, lupa beli obat resep yang harus rutin ditebus terutama bagi penderita penyakit kronis, kesadaran konsumen akan pentingnya memahami informasi dan keamanan obat dan minimnya pengetahuan mengenai harga obat.

Stetoskoop

Mirip dengan Mediku, portal web ini menghadirkan fitur rating, review, dan pencarian layanan kesehatan di Indonesia. Stetoskoop mulai dikembangkan pada April 2015, namun baru saja diluncurkan pada pertengahan tahun 2015.

Denistya Sagita selaku Project Manager Stetoskoop pernah berujar pada DailySocial, bahwa ada beberapa fitur yang mereka andalkan. Salah satunya adalah Reviews dan Ratings. Dengan fitur ini pengguna bisa berbagi pengalaman berkunjung di suatu fasilitas kesehatan kepada para pengguna lainnya.

TanyaDok

TanyaDok yang dikembangkan oleh PT. Atoma Medical. Layanan yang sebelumnya bernama TanyaDokterAnda ini hadir sejak tahun 2006. TanyaDok juga menjadi pemenang Echelon 2013 Jakarta Satellite pada bulan Maret 2013. Sampai saat ini layanan TanyaDok masih beroperasi dan terus dikembangkan.

TanyaDok Live menjadi salah satu fitur andalannya. Fitur ini memungkinkan pengguna TanyaDok memperoleh layanan konsultasi kesehatan online secara gratis. Interaksi dalam TanyaDok Live didukung oleh tim dokter yang solid yang terdiri dari banyak spesialisasi mulai dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis, hingga dokter konsulen.

Layanan Direktori Dokter Konsula Luncurkan Konsula Chat

Setelah di penghujung tahun 2015 silam resmi meluncurkan versi penuh dari Konsula Search, hari ini Konsula mengumumkan hadirnya layanan Konsula Chat. Layanan ini diharapkan mampu membantu menghubungkan siapa pun dengan dokter untuk bisa melakukan konsultasi yang bersifat non-diagnostik secara daring.

CEO Konsula Shinta Nurfauzia dalam keterangan persnya mengungkapkan:

“Dengan Konsula Chat masyarakat dapat memiliki akses langsung dengan layanan konsultasi non-diagnostik yang kami sediakan, di manapun mereka berada. Meskipun kemungkinannya Konsula Chat tidak dapat semerta-merta menggantikan konsultasi tatap muka antara dokter dan pasien, kami percaya bahwa layanan ini memiliki manfaat yang bersifat komplementer. Contohnya jika seseorang merasa sakit dan ia tidak mengetahui harus memeriksakan diri ke dokter mana, ia dapat merasa lebih tenang setelah melakukan chat dengan tim dokter kami secara online. Terdorong oleh misi kami untuk membuka akses kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia, kami memutuskan bahwa layanan Konsula Chat akan tetap gratis sampai waktu yang tidak ditentukan.”

Selain itu Konsula Chat juga dinilai memiliki potensi untuk membantu masyarakat Indonesia yang tidak bisa mendapat akses langsung ke dokter akibat distribusi dokter yang belum merata di daerah atau bagi mereka masyarakat kota yang memiliki kesibukan.

Konsula sendiri merupakan startup yang memberikan layanan direktori dokter Indonesia yang menyediakan pemesanan daring untuk janji bertemu dengan dokter, sehingga dapat mempercepat waktu tunggu di klinik. Sejak diluncurkan versi beta pada 28 Oktober 2015 lalu, hingga saat ini data internal Konsula mencatat sudah memiliki lebih dari 800 dokter terdaftar. Selain melalui situsnya, Konsula juga melayani pendaftaran, pemesanan, dan konsultasi melalui sms dan WhatsApp.

Setelah Konsula Chat, Konsula juga berniat meluncurkan Konsula Connect. Konsula Connect merupakan perangkat lunak berbasis komputasi awan yang membantu dokter dan klinik untuk mengoptimasi layanan mereka dengan sistem pemesanan dan pendaftaran daring. Menurut representatif Konsula, layanan Konsula Connect dapat dicoba oleh dokter secara gratis untuk jangka waktu tertentu.

Konsula Umumkan Peluncuran Versi Penuh Konsula.com

Konsula salah satu startup yang fokus pada layanan kesehatan akhirnya meluncurkan secara resmi versi lengkap dari situs Konsula.com. Dua produk yang akan menjadi unggulannya adalah Konsula Search yang memudahkan pasien menemukan dan membuat janji dengan dengan tenaga profesional kesehatan, dan Konsula Connect yang merupakan solusi komputasi awan untuk memudahkan para dokter mengatur klinik mereka. Continue reading Konsula Umumkan Peluncuran Versi Penuh Konsula.com

Startup Layanan Kesehatan Konsula Raih Pendanaan dari East Ventures

Startup layanan kesehatan Konsula mengumukan pendanaan yang diperolehnya dari East Ventures. Misi Konsula adalah untuk membuka akses kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Dalam praktiknya, Konsula menyediakan dua hal, yaitu derektori dan platform pemesanan jasa dokter online, serta platform online untuk membantu para dokter dan klinik dalam menangani praktik mereka. Layanan tersebut akan tersedia bagi masyarakat mulai akhir bulan Oktober mendatang. Continue reading Startup Layanan Kesehatan Konsula Raih Pendanaan dari East Ventures