ASUS Umumkan ProArt Studiobook 16 OLED Series, dengan Kontrol Putar Fisik Baru ASUS Dial

Dalam acara virtual bertajuk ‘Create The Uncreated‘, ASUS memperkenalkan tiga jajaran laptop terbaru yang ditujukan khusus untuk para content creator. Ketiganya adalah lini ProArt Studiobook, Zenbook Pro, serta Vivobook Pro terbaru yang hadir dan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan seluruh content creator baik hobi hingga profesional.

Pada artikel ini saya akan membahas laptop ProArt Studiobook terbaru, yaitu ProArt Studiobook 16 OLED dan ProArt Studiobook Pro 16 OLED. Kedua model ini tersedia dalam versi prosesor Intel dan AMD. Lini ProArt Studiobook sendiri merupakan laptop yang ditujukan untuk para profesional yang membutuhkan fitur serta stabilitas performa terbaik. Mereka yang bekerja di berbagai industri kreatif mulai dari content creation, engineering, hingga sains.

Untuk ProArt Studiobook 16 OLED varian Intel (H7600), ASUS mengandalkan prosesor Intel Core H-series generasi ke-11 hingga Intel Core i9-11900H, berpadu dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3060. Sementara, varian AMD (H5600) menggunakan prosesor AMD Ryzen 5000 H-series hingga Ryzen 9 5900HX dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 3070. ASUS menggunakan NVIDIA Studio Driver untuk memastikan kinerja maksimum dan kompatibilitas software yang luas.

Beralih ke ProArt Studiobook Pro 16 OLED, varian Intelnya (W7600) ditenagai mulai dari Intel Core i7-11800H hingga prosesor workstation Intel Xeon W-11955M generasi ke-3. Berpadu dengan chip grafis dari NVIDIA RTX A3000 hingga NVIDIA RTX A5000. Sementara, ProArt Studiobook Pro 16 OLED (W5600) ditenagai hingga prosesor AMD Ryzen 9 5900HX dan chip grafis NVIDIA RTX A2000 yang mampu menangani tugas berat, seperti model CAD yang kompleks, desain produk 3D, atau pengeditan video resolusi tinggi.

Keduanya menggunakan panel 4K OLED HDR 16 inci dengan resolusi WQUXGA (3840×2400 piksel) dalam rasio 16:10 550-nit yang mampu menghasilkan warna yang kaya dan akurat, berkat tingkat reproduksi warna 100% DCI-P3. Serta, telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated Display, dan VESA DisplayHDR True Black dengan rasio kontras mencapai 1:1.000.000.

Fitur anyar paling inovatif pada laptop ProArt Studiobook ialah ASUS Dial, kontrol putar fisik yang benar-benar baru yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan aplikasi kreatif dengan cara yang paling alami dan imersif. Pengontrol intuitif ini memberikan kontrol ujung jari yang instan dan tepat atas parameter dalam aplikasi kreatif Adobe yang kompatibel, termasuk Photoshop, Premiere Pro, Photoshop Lightroom Classic, dan After Effects.

Fitur lain dari ProArt Studiobook 16 / Pro 16 OLED meliputi dual ultrafast PCIe SSD, RAM DDR4 3200 MHz hingga 64 GB, dan konektivitas berkecepatan tinggi termasuk Thunderbolt 4 (W7600/H7600) atau USB 3.2 Gen 2 Type-C, HDMI 2.1, dan SD Express 7.0 card reader.

Asus Ungkap Laptop Gaming Pertama dengan Sertifikasi AMD Advantage Edition, Plus Edisi Khusus Alan Walker

Asus Indonesia kembali mendatangkan dua laptop gaming baru, yakni ROG Strix G15 Advantage Edition dan ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition. Meski sama-sama masuk kategori laptop gaming, keduanya memiliki target pasar yang berbeda.

Untuk ROG Strix G15 Advantage Edition, tipe konsumen yang diincar adalah yang mengutamakan performa tanpa kompromi. Sementara untuk ROG Zephyrus G14 AW SE, target pasarnya adalah kreator konten, khususnya mereka yang berfokus di bidang musik.

Spesifikasi Asus ROG Strix G15 Advantage Edition

ROG Strix G15 Advantage Edition mengemas prosesor AMD Ryzen 9 5900HX (8-core, 16-thread) dan GPU AMD Radeon RX 6800M 12 GB GDDR6. Ya, ini adalah laptop ROG pertama yang ditenagai oleh prosesor sekaligus kartu grafis bikinan AMD. Asus bahkan tidak segan menandai kolaborasi tersebut dengan membubuhkan tulisan “IIIR” (ROG, Ryzen, Radeon) dengan aksen warna merah di bodi laptop.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 2 x 8 GB, SSD NVMe 1 TB, dan baterai berkapasitas 90 Wh. Layarnya menggunakan panel IPS 15,6 inci dengan resolusi QHD (2560 x 1440 pixel), refresh rate 165 Hz, dan color gamut 100% DCI-P3.

Semua itu dikemas dalam bodi yang ukurannya 7% lebih ringkas ketimbang seri Strix G keluaran tahun 2020. Ukuran layarnya sama persis, tapi dimensinya menciut, sebab rasio layar ke bodinya memang naik menjadi 85%. Laptop ini mempunyai bagian paling tebal 2,72 cm, sedangkan bobotnya berada di kisaran 2,4 kg.

AMD Advantage Edition

Embel-embel “Advantage Edition” di laptop ini mengacu pada design framework baru yang AMD tetapkan. Dijuluki AMD Advantage Edition, ada tiga premis utama yang diangkat: “Amplified Performance”, “Premium Displays”, dan “Built to Game”. Anggap saja AMD Advantage Edition ini seperti Intel Evo, tapi yang dikhususkan untuk kategori laptop gaming.

Dalam acara virtual yang dihelat oleh Asus Indonesia via Zoom, Armawati Cen selaku Business Development Manager AMD menjelaskan secara merinci syarat-syarat apa saja yang harus produsen laptop penuhi agar bisa mendapatkan sertifikasi AMD Advantage Edition ini. “Amplified Performance” mengacu pada penggunaan prosesor Ryzen dan kartu grafis Radeon generasi terbaru.

Kombinasi tersebut penting untuk mewujudkan fitur bernama AMD SmartShift, yang memungkinkan penyesuaian alokasi daya ke CPU dan GPU berdasarkan skenario penggunaan. Jadi semisal pengguna sedang sibuk mengedit video atau kegiatan-kegiatan kreasi konten lainnya, perangkat bakal mengutamakan alokasi daya ke CPU. Sebaliknya, ketika sedang bermain game, yang diutamakan adalah GPU. Hasil akhirnya adalah peningkatan performa sampai sebesar 10%.

Selanjutnya ada fitur AMD Smart Access Memory, yang memungkinkan CPU untuk mengakses penuh VRAM milik GPU. Kebetulan RX 6800M memang mengusung kapasitas VRAM yang amat berlimpah di angka 12 GB.

Beralih ke premis yang kedua, yakni “Premium Displays”, syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: jenis panel IPS atau OLED, refresh rate minimum 144 Hz di resolusi 1080p, mendukung AMD FreeSync Premium, tingkat kecerahan minimum 300 nit, color gamut 100% SRGB atau 72% NTSC.

Terakhir, “Built to Game” merujuk pada tiga hal: penggunaan SSD NVMe, suhu kurang dari 40° C di area keyboard selama sesi gaming berlangsung, dan daya tahan baterai 10 jam ke atas saat dipakai menonton video.

Pembahasan soal suhu ini menarik, dan Asus pun sama sekali tidak menganggap remeh. Pasalnya, seperti yang kita tahu, performa gahar CPU dan GPU tidak akan ada artinya kalau tidak diimbangi oleh sistem pendingin yang optimal. Di ROG Strix G15 Advantage Edition, sistem pendinginnya mengandalkan vapor chamber ketimbang heat pipe, memungkinkan pembuangan panas yang lebih merata dari semua komponen, bukan cuma dari CPU dan GPU-nya saja.

Desain kipasnya juga telah diperbarui demi meminimalkan turbulensi. Jadi walaupun kecepatan putarannya (RPM) sama dengan model kipas yang lama, aliran udaranya bisa ditingkatkan hingga 17% untuk CPU, dan 20% untuk GPU. Di saat yang sama, suara yang dihasilkan oleh kipasnya justru lebih sedikit lebih senyap.

Asus juga tidak lupa menyelipkan sensor infra-merah di bawah tombol “K” untuk memonitor suhu keyboard secara konstan, sehingga pada akhirnya laptop bisa menyesuaikan distribusi daya dan kinerja sistem pendinginnya secara otomatis. Ingat, AMD mensyaratkan suhu kurang dari 40° C di area keyboard, dan ini dalam posisi laptop-nya sedang menjalankan game, bukan idle.

Mengenai baterai, hasil pengujian internal Asus menunjukkan bahwa ketika dipakai menonton video secara terus-menerus, laptop ini mampu bertahan sampai 12 jam sebelum akhirnya kehabisan daya. Paket penjualannya turut mencakup charger USB-PD dengan output 100 W, jadi pengisian dari 0% – 50% di laptop ini hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja.

Spesifikasi dan fitur Asus ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition

Sesuai namanya, ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition ini merupakan hasil kolaborasi Asus bersama DJ blasteran Inggris-Norwegia, Alan Walker. Sebagai model edisi terbatas, desainnya sengaja dibuat berbeda dari Zephyrus G14 versi standar. Deretan LED AniMe Matrix yang terdapat di cover laptop tidak lagi menyala dalam warna putih, melainkan warna biru khas Alan Walker (Spectre Blue).

Saat dibuka, pengguna juga akan berjumpa dengan perpaduan aksen warna yang cukup menarik. Lalu khusus pada tombol “A” dan “W” di keyboard, label tulisannya sudah digantikan oleh logo Alan Walker. Melalui laptop ini, Asus pada dasarnya ingin menunjukkan bahwa brand ROG tak lagi menyasar kalangan gamer saja, tapi juga segmen lifestyle.

Perihal dapur pacu, ROG Zephyrus G14 AW SE mengandalkan prosesor AMD Ryzen 9 5900HS. Sama-sama 8-core dan 16-thread seperti 5900HX tadi, tapi dengan clock speed dan TDP (thermal design power) yang lebih rendah, sehingga lebih irit daya. Untuk kartu grafisnya, Asus memercayakan pada Nvidia GeForce RTX 3050 Ti 4 GB GDDR6. Perlu diingat sekali lagi, laptop ini lebih ditujukan kepada para kreator konten ketimbang gamer.

ROG Zephyrus G14 AW SE hadir membawa RAM 8 GB (plus satu slot SO-DIMM ekstra), SSD NVMe 1 TB, dan baterai 76 Wh. Untuk layarnya, laptop ini duduk satu level lebih tinggi berkat panel IPS 14 inci yang memiliki resolusi 1440p dan refresh rate 120 Hz, sementara Zephyrus G14 standar hanya mengemas resolusi 1080p pada semua variannya.

Layar ini juga memiliki color gamut 100% DCI-P3 sekaligus sertifikasi Pantone Validated, semakin memperkuat posisinya sebagai laptop untuk kreasi konten. Sebagai bagian dari keluarga Zephyrus, portabilitas tentu menjadi kunci. Laptop ini tercatat memiliki tebal bodi 1,99 cm, sementara bobotnya berada di kisaran 1,7 kg.

Namun bagian yang paling mencuri perhatian dari laptop ini justru adalah packaging-nya. Saat membuka boksnya, konsumen bakal menjumpai ROG Zephyrus G14 AW SE dalam sebuah kotak akrilik. Pada permukaan atas kotaknya, tampak grafik yang sepintas kelihatan seperti kombinasi tombol. Benar saja, gambar-gambar kotak, lingkaran, dan segitiga tersebut dicetak menggunakan tinta konduktif, sehingga semuanya bisa berperan sebagai panel sentuh kapasitif.

Jadi dengan menghubungkan kotak ini ke laptop via kabel USB-C, pengguna bisa memperlakukannya bak sebuah mixer DJ, menyentuh tombol-tombolnya untuk menciptakan berbagai efek audio (dan visual) di software bawaan bernama ROG Remix. Jadi tanpa bantuan satu pun alat tambahan, pengguna laptop ini sudah bisa menciptakan musik sendiri.

Harga dan ketersediaan

Di Indonesia, Asus saat ini telah memasarkan ROG Strix G15 Advantage Edition (G513QY) dengan harga resmi Rp33.999.000, sementara ROG Zephyrus G14 Alan Walker Special Edition dijual seharga Rp30.999.000.

Khusus ROG Zephyrus G14 AW SE, paket penjualannya turut mencakup aksesori eksklusif seperti ROG x Alan Walker Baseball Cap, ROG x Alan Walker Socks, dan juga lisensi premium JOOX selama satu tahun (kuota terbatas).

Huawei Hadirkan MateBook D14 dan D15, Terjangkau di Bawah Rp10 Juta

Saat ini, bekerja dan belajar online dari rumah telah menjadi bagian dari kehidupan para pekerja muda, pelajar, dan mahasiswa. Tren bekerja dan belajar jarak jauh di masa pandemi ini membuat kebutuhan akan laptop meningkat pesat.

Menurut data Hootsuite di 2021, menunjukkan bahwa ada 202,6 juta pengguna internet di Indonesia dan 74,7% di antaranya menggunakan laptop atau komputer desktop. Memahami kebutuhan tersebut, Huawei telah meluncurkan dua laptop terbarunya di Indonesia, MateBook D14 dan MateBook D15.

Bagian yang mengejutkan ialah harganya di bawah Rp10 juta. Padahal dari segi desain, laptop berwarna mystic silver ini punya penampilan yang terbilang premium dan terbuat dari bahan aluminium.

Saat laptop dibuka, terpampang full-view display dengan bezel minim disekelilingnya. Untuk MateBook D14 dengan layar 14 inci memiliki rasio screen-to-body 84% dan 87% untuk MateBook D15 dengan layar 15 inci. Keduanya ditopang resolusi FHD dalam aspek rasio 16:9 dan telah mengantongi sertifikasi dari TÜV Rheinland untuk emisi cahaya biru yang rendah.

Salah satu faktor yang membuat laptop Huawei ini punya rasio screen-to-body tinggi ialah karena posisi webcam-nya bukan berada di bezel layar bagian tas, melainkan tersembunyi pada keyboard sehingga membuat dimensi laptop lebih portabel. Masing-masing punya bobot yang cukup ringan yakni 1,38 kg dan 1,53 kg. Ia juga dilengkapi dengan sensor fingerprint yang memudahkan masuk ke sistem Windows 10.

MateBook D14 juga dilengkapi baterai berkapasitas tinggi (56 Wh), yang memungkinkan pemutaran video 1080p terus menerus hingga 9,5 jam hanya dengan sekali pengisian daya. Sedangkan, MateBook D15 dilengkapi dengan baterai berkapasitas 42Wh dan didukung pengisian daya cepat 65W.

Beberapa fitur unggulan MateBook D14 dan D15 ialah Huawei Share yang mana dapat menghubungkan smartphone Huawei ke laptop tanpa kabel, pengguna dapat mengakses smartphone lewat laptop dan berikut isinya. Huawei Share memungkinkan multi-screen collaboration yang menghilangkan batasan yang memisahkan laptop, smartphone, dan tablet.

Alasan kenapa Huawei bisa menjual MateBook D14 dan D15 dengan harga yang sangat kompetitif ialah karena hanya tersedia dalam satu konfigurasi yakni menggunakan prosesor Intel Core i3-1011U generasi ke-10 dengan integrated grafis Intel UHD 620. Singkatnya untuk menangani rangkaian tugas sehari-hari bagi pengguna umum masih cukup lancar, tetapi tidak cocok untuk bermain game dan editing video.

Bagi yang ingin melakukan pre-order MateBook D14, Huawei menggandeng e-commerce terkemuka di Indonesia untuk menjangkau konsumen, meliputi JD.ID, Blibli, dan Shopee. Huawei MateBook D15 tersedia dari mulai tanggal 25 Agustus 2021, dengan harga Rp8.999.000. Hingga 12 September 2021, konsumen akan mendapatkan benefit berupa laptop stand, Office 365, backpack dan wireless mouse dengan total senilai Rp1.758.000.

Sementara, pre-order HUAWEI MateBook D14 akan dimulai pada 1 – 12 September 2021. Selama masa pre-order, konsumen bisa mendapatkan harga spesial Rp7.999.000 dengan benefit berupa backpack dan powerbank. Dengan potongan harga Rp 2 juta dari semula Rp 9.999.999 dan total keuntungan senilai Rp700.000.

Lenovo Yoga 6 yang Baru Ditenagai AMD Ryzen 5000 Series, Harga Mulai Rp16.099.000

Lenovo telah meluncurkan laptop convertible 2-in-1 terbarunya, Yoga 6 di Indonesia. Perangkat yang dirancang untuk para kreatif ini hadir dengan penyegaran baru guna meningkatkan performa mobilitas agar pengguna tetap produktif walau saat bepergian.

Kini Lenovo Yoga 6 telah ditenagai oleh prosesor mobile AMD Ryzen 5000 U–series hingga Ryzen 7 5700U, yang membawa konfigurasi 8 core dan 16 thread yang memastikan performanya andal untuk komputasi harian. Berpadu grafis integrated AMD Radeon, RAM 16GB DDR4-3200MHz, dan media penyimpanan 512GB SSD M.2 NVMe.

Berkat engsel 360 derajat, Yoga 6 menawarkan fleksibilitas dalam menyelesaikan pekerjaan. Pengguna dapat menyesuaikan posisi Yoga 6 sesuai skenario penggunaan, mulai dari mode laptop tradisional, tablet, stand, dan tent yang siap mendongkrak produktivitas sekaligus kreativitas.

Dari segi layar, Yoga 6 mengemas panel IPS 13,3 inci beresolusi FHD, mendukung kecerahan 300 nits, dan color space pada 72% NTSC. Lenovo juga menyematkan fitur digital pen yang memiliki sensitivitas tekanan hingga 4.096 pada layar, dengan demikian pengguna bisa dengan mudah menandai sesuatu, corat-coret, hingga membuat sketsa.

Lenovo Yoga 6 sepenuhnya menggunakan sasis yang terbuat dari bahan metal. Selain membuat rancangannya lebih kokoh, juga memberikan kesan premium ditambah balutan warna Abyss Blue. Untuk memperkaya pengalaman nonton film, gaming, maupun konferensi video, laptop ini memiliki speaker front-facing stereo yang telah dioptimalkan dengan Dolby Atmos.

Sistem keamanannya mengandalkan fingerprint reader yang memungkinkan login dengan cepat dan webcam dengan penutup privasi TrueBlock untuk memastikan laptop anti-retas secara fisik. Ia juga dilengkapi dengan dua port USB Type-C yang salah satunya mendukung power delivery dan punya daya tahan baterai panjang hingga 18 jam berkat Lenovo Q Control yang didukung oleh Lenovo Intelligent Thermal Solution 4.0 dengan profil yang dioptimalkan oleh AI.

Sebagai tambahan, laptop ini juga sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Home & Student 2019 senilai Rp1.799.000. Saat ini, Lenovo Yoga 6 sudah tersedia di Lenovo Official Store online dan offline, dengan harga mulai dari Rp16.099.000.

Lenovo Yoga 6 juga sudah dilengkapi dengan Accidental Damage Protection dan Premium Care selama dua tahun. Layanan ini dapat digunakan untuk berbagai kerusakan dari tumpahan air, terjatuh dari meja, malfungsi keyboard, hingga LCD retak yang akan discover 100% tanpa ada biaya tambahan. Sedangkan untuk Premium Care, pelanggan dapat berkonsultasi secara langsung dan mudah dengan teknisi ahli untuk mendapatkan pengalaman layanan terbaik dan dapat diakses 24/7, pengguna dapat menghubungi layanan telepon bebas pulsa di 001-803-01-61224.

[Review] Realme Book: Ultrabook Pertama Realme dengan Harga Terjangkau untuk Kreator Muda

Realme saat ini memiliki sebuah “mainan” baru yang bakal menemani konsumen di Indonesia. Melalui strategi terbaru realme yang bernama 1+5+T, pada kategori 5 sudah hadir sebuah perangkat yang ditujukan untuk anak muda yang selalu berkembang dalam hal teknologi. Produk yang dimaksud adalah sebuah laptop yang tipis serta memiliki desain yang kokoh. Nama dari perangkat dengan slogan Dare to Create tersebut adalah realme Book.

Laptop yang masuk ke dalam golongan Ultrabook karena ketipisan dan bobotnya yang ringan ini hadir dengan desain yang menawan. Tidak tanggung-tanggung, realme langsung memberikan Ultrabook pertamanya ini dengan bahan metal, sehingga sangat terasa kokohnya. Hal tersebut tidak membuatnya lebih berat, karena laptop ini memiliki ketebalan yang hanya 14.9 mm dan bobot seringan 1,48 kg.

Realme juga langsung menggunakan prosesor terbaru dari Intel, yaitu Core i5 1135G7 atau yang dikenal dengan Tiger Lake. Pada prosesor ini pula, sudah disematkan kartu grafis terintegrasi yang dinamakan Intel Iris Xe yang saat ini masih menjadi grafis bawaan Intel yang paling kencang. Laptop ini juga memiliki baterai yang kapasitasnya cukup besar, yaitu 54 Whr. Dan untuk mengisi baterai, realme menggunakan USB-C Power Delivery 65 Watt yang juga bisa digunakan untuk smartphone mereka.

Spesifikasi dari realme Book yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Prosesor Intel Core i5 1135G7 (4C8T) 2,4 GHz, Turbo 4,2 GHz
GPU Intel Iris Xe
RAM 8 GB LPDDR4 4266 MHz Dual Channel
Storage Samsung M.2 NVMe PCI-e 512 GB
Layar IPS 14 inci 2160×1440 (2K) 3:2 100% sRGB
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 1,48 kg
Sistem operasi Windows 10 64 Bit Home Single Language
Dimensi 307,21 x 228,96 x 14,9 mm
Baterai 54 Wh

Spesifikasi dari CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat dari gambar berikut ini:

Spesifikasi seperti ini memang cocok digunakan untuk membuat sebuah konten. Iris Xe juga dikenal bisa dipakai untuk bermain game dengan setting medium ke rendah. Dengan harga yang ditawarkan oleh realme, membuatnya juga cocok untuk digunakan oleh para pegiat UMKM. Lalu seperti apa kinerja dari realme Book ini?

Unboxing: Charger

Didalam paket penjualannya, selain dokumen dan kartu garansi, hanya terdapat charger dan kabel listrik. Unit charger yang ada pada paket penjualannya menggunakan standar Power Delivery. Kabelnya sendiri adalah USB-C to USB-C yang bisa digunakan pada semua perangkat yang menggunakan port ini.

Desain

Kebanyakan warna yang hadir untuk sebuah laptop Ultrabook adalah hitam atau perak. Realme ternyata ingin membuang kebosanan tersebut dengan menghadirkan warna yang disebut dengan Real Blue. Realme menggunakan bahan aluminium yang membuat laptop ini menjadi terasa kokoh. Finishing-nya sendiri juga membuat bekas sidik jari tidak terlalu nampak saat tertempel sehingga tidak terlihat kotor.

Realme menggunakan layar dengan jenis IPS yang memiliki resolusi tinggi, yaitu 2160 x 1440 atau 2K. Layar ini juga memiliki dimensi 14 inci dengan rasio 3:2, yang saat ini dikenal sangat nyaman untuk berbagai kegiatan karena dimensinya lebih tinggi dibandingkan 16:9. Realme juga mendesain bingkai pada sisi kiri, kanan, dan atasnya menjadi lebih tipis.

Keyboard-nya sendiri juga cukup nyaman dengan respon sentuhan yang pendek. Desain antar tombol juga cukup dekat sehingga nyaman dipakai untuk mengetik. Saya juga suka dengan LED backlit yang tersedia pada laptop ini sehingga tidak menjadi masalah saat mengetik di ruangan yang gelap. Pada bagian bawah keyboard terdapat sebuah touchpad yang cukup responsif dan juga cukup nyaman saat ditekan pada bagian kanan dan kirinya.

Realme Book juga memiliki 2x 2 Watt speaker yang dibuat oleh Harman. Selain itu, pada perangkat ini juga sudah menggunakan DTS Stereo Sound sehingga suara yang terdengar memang lebih lantang dibandingkan laptop sekelasnya. Semua video serta game yang saya mainkan mengeluarkan suara yang menggelegar sehingga tidak perlu lagi speaker tambahan. Realme Book juga memiliki dual Mic dengan Noise Cancellation sehingga saat melakukan rapat melalui panggilan video, tidak akan terganggu oleh suara sekitar.

Port yang ada tersedia lebih sedikit karena dimensinya yang tipis. Pada bagian kanannya terdapat sebuah port USB 3.1 Gen 1 dan audio 3.5 mm. Pada bagian kirinya terdapat dua buah port USB-C yang terdiri dari port Thunderbolt 4 yang sekaligus untuk mengisi baterai serta USB-C 3.2 Gen 2. Jadi, untuk memasangkan kabel LAN, membaca kartu SD, serta memasang HDMI harus membeli sebuah hub khusus.

Realme Book sudah menggunakan sistem operasi Microsoft Windows 10 Home Single Language. Realme sendiri sudah berjanji bahwa laptop ini bisa langsung di-upgrade ke Windows 11 yang sebentar lagi akan tersedia. Hal tersebut menandakan bahwa Realme Book sudah memiliki segala persyaratan yang ada untuk dipasangkan sistem operasi terbaru dari Microsoft.

Pengujian

Realme Book menggunakan prosesor Core i5-1135G7 atau sering dikenal dengan Tiger Lake dan memiliki kartu grafis terintegrasi yang bernama Iris Xe. Iris Xe yang digunakan pada Core i5-1135G7 ini sendiri memiliki 80 Execution Unit yang kencang. Prosesornya sendiri memiliki 4 core dengan 8 threads dengan kecepatan 2,4 GHz dan memiliki Turbo hingga 4.2 GHz yang beroperasi pada TDP 12 watt hingga 28 watt. Tiger Lake sendiri sudah menggunakan litografi 10 nm SuperFin.

RAM yang terpasang pada perangkat ini juga sudah menggunakan mode dual channel. Sayang memang, realme Book tidak menyediakan slot tambahan untuk menambah RAM. Untuk media penyimpanannya, realme menggunakan Samsung SSD NVMe dengan kapasitas 512 GB yang terbagi dalam dua partisi.

Laptop ini pertama kali saya gunakan untuk bermain game Valorant. Tentunya, game ringan yang sedang naik daun ini bisa dijalankan dengan sangat lancar bahkan pada resolusi 2K. Dengan menurunkan resolusinya, saya bahkan bisa memasangkan setting hingga yang paling tinggi dan framerate-nya masih melambung tinggi. Oleh karena menghasilkan tearing, mau tidak mau saya harus menyalakan V-sync dan terkunci di 60 fps.

Realme mengklaim bahwa mereka memiliki sebuah pendingin yang mampu membuat laptop ini tidak panas. Pendinginan tersebut diberi nama Dual Fan Storm. Pendingin ini menggunakan dua buah heatpipe yang ujungnya dihembuskan oleh dua kipas yang berbeda. Hasilnya pada saat bermain, laptop ini tidak mengeluarkan panas yang berlebih.

Selanjutnya, saya menjalankan beberapa benchmark standar yang digunakan untuk menguji perangkat laptop. Hasilnya membuktikan bahwa perangkat ini masih bisa berjalan pada setting yang tinggi pada resolusi 1080p dan 720p. Berikut adalah hasil benchmark untuk bermain game pada realme Book

Setelah digunakan untuk bermain, tentu saja laptop ini juga pas digunakan oleh para pembuat konten. Pada beberapa benchmark yang saya lakukan, perangkat ini memang bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan menghasilkan nilai yang tinggi. Hal tersebut tentu tidak terlepas dari prosesor, RAM, dan penyimpanan internal yang digunakan oleh realme. Berikut adalah hasilnya

Dengan nilai yang didapat, sudah bisa dipastikan bahwa laptop yang satu ini sangat mumpuni untuk bekerja dengan menggunakan software standar seperti Office, editor gambar serta video. Hasil seperti ini tidak hanya baik untuk para pembuat konten, namun juga mereka yang membutuhkan mobilitas tinggi seperti para profesional serta pelaku UMKM. Semua software yang saya gunakan untuk bekerja tidak memiliki masalah sama sekali saat dijalankan pada laptop ini.

Saya juga menulis artikel ini dengan menggunakan realme Book. Tidak ada satu pun masalah yang muncul dengan menggunakannya selama satu minggu semenjak mendarat di meja pengujian DailySocial. Menggunakan semua software seperti Office, Photoshop, game, browser internet, dan editor video terasa sangat lancar. Hal tersebut memang selaras dengan hasil benchmark yang saya lakukan di atas.

Uji Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 9 jam 21 menit. Hasilnya memang sedikit berbeda dengan yang dijanjikan, yaitu 11 jam. Saat mengisi baterainya, dengan menggunakan charger bawaan yang memakai 65 watt, laptop ini akan terisi secara penuh dalam waktu sekitar 1 jam lebih. Namun yang pasti, untuk mengisi 50% hanya akan memakan waktu sekitar 30 menit saja.

Jika Anda menggunakan smartphone realme, tidak perlu lagi membawa charger laptop ini kemana-mana. Cukup dengan charger smartphone realme minimal 30 Watt Dart, laptop ini bisa diisi ulang. Hal yang sangat menyenangkan adalah pada saat saya menyambungkan sebuah power bank yang mendukung Power Delivery. Ternyata realme Book juga bisa di-charge dengan menggunakan power bank tersebut sehingga tidak perlu lagi membawa charger-nya.

Verdict

Memiliki perkembangan yang pesat, realme akhirnya merambah ke pasar yang berbeda. Hal ini mereka buktikan dengan langsung memberikan sebuah produk yang saat ini sangat dibutuhkan oleh para content creator. Produk tersebut merupakan sebuah laptop yang memiliki bobot ringan serta dimensi yang tipis. Realme menamakannya sebagai realme Book.

Kinerja yang ditawarkan oleh realme pada laptop pertamanya tersebut memang sangat baik. Hal itu disebabkan oleh prosesor Intel Core i5 1135G7 yang dipasangkan dengan Dual Fan Storm sehingga tidak menyebabkan throttling. Kinerja seperti ini memang cocok untuk para content creator yang selalu melakukan editing video mau pun gambar setiap harinya. Selain itu, para profesional, pekerja kantoran, serta pelaku UMKM juga bisa merasakan keandalan perangkat ini.

Daya tahan baterai dari perangkat ini juga sangat panjang. Dengan waktu sekitar 9 jam, pengguna bisa menonton dan bekerja memakain laptop ini selama satu hari kerja. Mengisi ulang baterai pada perangkat ini juga cepat dengan menggunakan charger bawaannya. Dan lebih baik lagi, realme Book juga bisa diisi ulang dengan menggunakan power bank yang mendukung Power Delivery.

Realme Book saat ini dijual dengan harga MSRP Rp. 11.399.000. Namun saat ini realme Book masih bisa ditemukan dengan harga Rp. 10.999.000 untuk varian yang saya uji kali ini, yaitu 8/512 GB. Realme juga punya varian lain dengan konfigurasi Core i3 dan 8/256 GB dengan harga 9.399.000. Dengan spesifikasi kencang yang ada serta harga yang diberikan, memang membuatnya menjadi salah satu laptop Ultrabook yang memiliki harga terjangkau yang ada di Indonesia.

Sparks

  • Kinerja tinggi berkat Core i5 1135G7
  • Bisa digunakan untuk bermain game
  • Daya tahan baterai yang cukup panjang
  • Pengisian baterai dengan USB-C dan bisa dengan power bank PD
  • Ramping dan ringan
  • Layar 3:2 dengan resolusi 2K

Slacks

  • Tidak ada slot expansion untuk RAM
  • Tidak ada slot SD dan RJ 45
  • Shortcut keyboard yang berbeda dengan standar laptop lainnya

10 Laptop Pilihan dengan Harga Terjangkau untuk Sekolah Online

School From Home (SFH), Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sekolah online, kelas daring, apapun istilahnya, para pelajar pasti butuh bantuan gadget agar bisa menjalaninya dengan baik. Tidak heran kalau kemudian banyak orang tua yang kelimpungan harus membeli laptop baru karena yang ada sudah tergolong butut.

Kalau Anda termasuk salah satunya, saya harap artikel ini bisa membantu menjadi referensi tambahan. 10 laptop pilihan yang tercantum di bawah ini semuanya punya harga kurang dari 8 juta rupiah, dan semestinya bisa menjadi alternatif yang tepat bagi yang membutuhkan laptop baru untuk kegiatan sekolah online.

Perlu dicatat, Anda memang bisa menemukan banyak laptop lain yang berharga lebih murah, akan tetapi kemungkinan performanya masih kalah andal dibanding deretan laptop berikut, terutama saat harus digunakan untuk mengerjakan tugas seperti mengedit video.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut adalah 10 laptop pilihan dengan harga terjangkau untuk sekolah online.

1. Xiaomi RedmiBook 15

Salah satu laptop yang paling banyak diincar belakangan ini, RedmiBook 15 menawarkan spesifikasi yang amat mumpuni di harga yang terjangkau. Ia ditenagai prosesor Intel Core i3-1115G4 (2-core, 4-thread), RAM 8 GB, dan SSD SATA 256 GB. Layar 15,6 incinya mengemas resolusi 1080p, dan di atasnya tentu sudah tertanam webcam 720p.

Baterainya tercatat memiliki kapasitas 46 Wh, dan paket pembeliannya sudah mencakup OS Windows 10 Home. Semua itu seharga Rp6.999.000 saja, atau malah Rp5.999.000 saja jika Anda cukup beruntung dan berhasil menggaetnya di periode flash sale.

Link pembelian: Xiaomi RedmiBook 15

2. Infinix INBook X1

Meluncur di waktu yang hampir bersamaan dengan RedmiBook 15, INBook X1 juga punya value for money yang sangat tinggi. Spesifikasinya meliputi prosesor Intel Core i3-1005G1 (2-core, 4-thread), RAM 8 GB, dan SSD NVMe 256 GB. Layarnya yang berukuran 14 inci sudah menggunakan panel IPS dengan resolusi 1080p, dan tentu saja ada webcam 720p di atasnya.

Laptop ini mengemas baterai berkapasitas 55 Wh, dan pengisiannya sudah bisa menggunakan kabel USB-C. Harganya? Rp6.899.000, sudah termasuk sistem operasi Windows 10 Home.

Link pembelian: Infinix INBook X1

3. Acer Aspire 3 Slim (A314-22)

Bagi yang memiliki budget kurang dari 6 juta, mereka bisa melirik penawaran Acer yang dihargai Rp5.799.000 berikut ini. Ia ditenagai prosesor AMD Athlon Silver 3050U (2-core, 2-thread), lengkap beserta RAM 4 GB dan HDD 1 TB. Layarnya punya bentang diagonal 14 inci, sedangkan resolusinya berada di angka 1366 x 768 pixel. Sayang webcam-nya cuma 480p.

Untuk pemakaian sehari-hari, Acer mengklaim daya tahan baterai hingga 7 jam. Selain Windows 10 Home, paket pembeliannya turut mencakup software Office Home and Student 2019.

Link pembelian: Acer Aspire 3 Slim (A314-22)

4. Dell Inspiron 15-3505

Dibanderol Rp6.999.000, laptop besutan Dell ini datang membawa prosesor AMD Ryzen 3 3250U (2-core, 4-thread), RAM 4 GB, dan HDD 1 TB. Layarnya cukup luas di angka 15,6 inci, dan resolusinya pun sudah 1080p alias FHD. Webcam sudah pasti tersedia, resolusinya 720p.

Laptop ini mengemas baterai berkapasitas 42 Wh. Perangkat menjalankan OS Windows 10 Home, dan Office Home and Student 2019 pun juga sudah termasuk dalam bundel.

Link pembelian: Dell Inspiron 15-3505

5. HP 245 G7 (2E6K2PA)

Masih di kisaran Rp6.999.000, ada HP 245 G7 yang dibekali prosesor AMD Ryzen 3 3300U (4-core, 4-thread), RAM 4 GB, dan SSD SATA 256 GB. Di atas kertas, performanya terkesan mantap, tapi kekurangan laptop ini terletak di layarnya, yang berukuran 14 inci dengan resolusi 1366 x 768 pixel, serta baterai yang tergolong kecil di angka 31 Wh.

Kualitas webcam-nya juga bukan yang terbaik dengan resolusi 480p. Beruntung konsumen tidak perlu keluar uang lagi untuk OS Windows 10 Home.

Link pembelian: HP 245 G7 (2E6K2PA)

6. ASUS VivoBook A416JAO-FHD322

Seri VivoBook sudah lama menjadi pilihan di kategori entry-level. Model yang satu ini mengemas prosesor Intel Core i3-1005G1 (2-core, 4-thread), RAM 4 GB, dan SSD NVMe 256 GB. Layar 14 incinya sudah beresolusi FHD, tapi sayang webcam-nya cuma VGA alias 480p.

Perangkat ini menerima asupan daya dari baterai 37 Wh, dan ia juga sudah dilengkapi port USB-C. Asus mematok harga Rp7.199.000, dan itu sudah termasuk OS Windows 10 Home beserta Office Home and Student 2019.

Link pembelian: ASUS VivoBook A416JAO-FHD322

7. Acer Aspire 3 Slim (A314-41)

Berbekal prosesor AMD Ryzen 5 3500U (4-core, 8-thread), RAM 8 GB (dual-channel), dan SSD NVMe 256 GB, laptop ini benar-benar ditujukan bagi konsumen yang memprioritaskan soal performa, yang budget-nya tidak lebih dari Rp7.399.000 (sudah termasuk OS Windows 10 Home). Konsekuensi yang harus dibayar ada dua: layar 14 incinya cuma beresolusi 1366 x 768 pixel, dan webcam-nya pun masih VGA.

Link pembelian: Acer Aspire 3 Slim (A314-41)

8. Lenovo Flex 5 14ARE

Kurang dari 8 juta tapi touchscreen? Coba lirik penawaran Lenovo berikut ini, yang hadir membawa layar sentuh IPS 14 inci dengan resolusi FHD, lengkap beserta webcam 720p. Performanya pun cukup reliabel berkat prosesor AMD Ryzen 3 4300U (4-core, 4-thread), RAM 4 GB, serta SSD NVMe 256 GB.

Laptop convertible ini juga sudah dilengkapi port USB-C, dan baterainya tercatat punya kapasitas sebesar 52,5 Wh. Siapkan modal Rp7.699.000 untuk meminangnya (sudah termasuk OS Windows 10 Home).

Link pembelian: Lenovo Flex 5 14ARE

9. HP Chromebook 11 G8

Budget cuma 5 juta dan tidak harus menggunakan Windows? Anda tentu bisa melirik kategori Chromebook, dan salah satu kandidatnya adalah HP Chromebook 11 G8 yang dihargai Rp4.999.000 berikut ini. Spesifikasinya cukup standar: prosesor Intel Celeron N4020 (2-core, 2-thread), RAM 4 GB, dan storage eMMC 32 GB. Layarnya pun cuma 11,6 inci dengan resolusi 1366 x 768 pixel.

Namun semua itu tidak terlalu menjadi masalah mengingat Chrome OS memang tidak menuntut spesifikasi yang terlalu tinggi. Perangkat tentu saja sudah dilengkapi webcam 720p, dan yang cukup mengejutkan, baterai 47 Wh-nya sudah bisa di-charge via USB-C.

Link pembelian: HP Chromebook 11 G8

10. Acer Chromebook Spin 513 (CP513-1H)

Terakhir, giliran Chromebook lain tapi yang sudah dilengkapi layar sentuh dan berwujud convertible. Layarnya pun bukan sembarangan, melainkan panel IPS 13,3 inci dengan resolusi FHD. Urusan kinerja, ia mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 7c, RAM 4 GB, serta eMMC 64 GB.

Penggunaan chipset Qualcomm tersebut mengindikasikan konsumsi daya yang efisien, dengan klaim daya tahan hingga 14 jam per charge. Tentu saja laptop SFH tak akan lengkap tanpa webcam 720p, dan itu sudah bisa didapat pada laptop seharga Rp6.899.000 ini.

Link pembelian: Acer Chromebook Spin 513 (CP513-1H)

Gambar header: Depositphotos.com.

ASUS Bawa Tiga Laptop Chromebook, Mulai Rp5.609.000 untuk Belajar Anak Hingga Bekerja

ASUS telah meluncurkan tiga laptop berbasis Chrome OS terbarunya di Indonesia, mulai dari ASUS Chromebook C214 yang dirancang khusus untuk kebutuhan belajar anak-anak. Serta, Chromebook Flip C434 dan Chromebook Flip C436 untuk pengguna yang membutuhkan Chromebook dengan desain premium dan lebih powerful yang dapat diandalkan untuk bekerja, belajar, maupun menikmati hiburan.

Komitmen utama kami tidak hanya menghadirkan produk dengan kualitas terbaik, tetapi juga memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat Indonesia. Untuk itulah kali ini ASUS tidak hanya memperkenalkan satu, tetapi tiga laptop Chromebook sekaligus. Ketiga Chromebook yang diperkenalkan kali ini juga ditargetkan untuk pengguna yang berbeda, mulai dari anak-anak, pengguna kasual, hingga bisnis,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

ASUS Chromebook C214

Sebagai perangkat komputer edukasi untuk anak-anak, Chromebook C214 memiliki dimensi ringkas. Layarnya 11,6 inci sehingga mudah dimasukkan ke dalam tas sekolah anak, dengan ketebalan 20,1 mm dan bobot 1,2 kg yang cukup ringan untuk dibawa oleh anak-anak. Karena laptop yang digunakan anak-anak memiliki risiko kerusakan yang lebih tinggi, Chromebook C214 menggunakan desain bodi khusus yang tangguh dan dilengkapi berbagai fitur proteksi khusus agar tidak mudah rusak.

Layar Chromebook C214 yang digunakan tipe sentuh, agar anak-anak dapat belajar secara lebih interaktif melalui gesture sentuh yang telah didukung oleh Chrome OS. Fitur layar sentuh tersebut juga sangat penting mengingat Chrome OS mendukung penggunaan aplikasi Android yang dirancang untuk layar sentuh.

Selain itu, Chromebook C214 mengadopsi tipe layar flip screen yang dapat diputar hingga 360 derajat, artinya laptop ini dapat digunakan layaknya sebuah tablet. ASUS turut menyediakan stylus khusus (opsional) sehingga Chromebook C214 juga dapat difungsikan sebagai papan gambar digital yang ideal digunakan untuk mengasah kreativitas anak-anak. Karena dilengkapi dengan dua kamera, saat layar laptop dibuka 360 derajat, kamera kedua yang berada di dekat keyboard dapat digunakan untuk menangkap gambar yang ada di depan penggunanya layaknya tablet.

Chrome OS sendiri telah memiliki sejumlah aplikasi dan layanan khusus edukasi yang banyak digunakan, seperti Google Classroom. Chrome OS juga memiliki antarmuka yang simpel dan lebih mudah digunakan oleh anak-anak. Soal performa, Chromebook C214 ditenagai oleh prosesor Intel Celeron N4000 yang sudah cukup powerful untuk menjalankan berbagai aplikasi edukasi yang terdapat di Chrome OS. Dilengkapi dengan memori DDR4 RAM sebesar 4GB dan penyimpanan berupa eMMC hingga 32GB.

Pengguna akan mendapatkan gratis berlangganan layanan Google One selama satu tahun, termasuk cloud storage hingga 100GB. Harga dari ASUS Chromebook C214 dibanderol mulai dari Rp5.609.000 dalam warna Dark Grey.

ASUS Chromebook Flip C434

working on laptop in a coffee shop

Chromebook Flip C434 dibangun dari keahlian ASUS dalam menghadirkan laptop dengan fungsi serta keamanan yang mumpuni. Chrome OS tidak hanya menawarkan kemudahan bagi penggunanya, tetapi juga kecepatan serta keamanan data. Didukung oleh jutaan aplikasi Android yang dapat dipasang secara langsung melalui Google Play Store, Chromebook Flip C434 tampil tidak hanya sebagai penunjang kegiatan bekerja, melainkan juga sebagai pusat hiburan dan sarana pembelajaran.

Sebagai Chromebook dengan desain premium, Chromebook Flip C434 dilapisi oleh bahan logam yang ringan dan kokoh. Dimensi bodinya ringkas dengan layar yang memiliki screen-to-body ratio hingga 87%. Meski tipis, Chromebook Flip C434 menawarkan daya tahan baterai panjang hingga 10 jam pemakaian.

Salah satu keunggulan Chromebook Flip C434 adalah layarnya yang dapat diputar hingga 360⁰. Kemampuan tersebut dapat dihadirkan berkat penggunaan engsel 360° ErgoLift yang juga dapat mengangkat bodi laptop saat digunakan. Pengguna bisa memaksimalkan fleksibilitas laptop ini melalui berbagai mode penggunaan mulai dari mode laptop untuk bekerja, mode stand untuk presentasi, hingga mode tablet untuk menonton film.

Engsel ErgoLift 360⁰ juga memungkinkan posisi mengetik yang lebih nyaman. Mekanisme khusus yang terdapat di engsel tersebut memungkinkan keyboard dapat sedikit terangkat sehingga lebih ergonomis untuk mengetik. Harga ASUS Chromebook Flip C434 dijual Rp11.879.000 (Core M3 / 8GB RAM / 64GB)
dan Rp14.949.000 (Core i5 / 8GB RAM / 128GB).

ASUS Chromebook Flip C436

Laptop ini dirancang untuk mobilitas, meski mengusung layar 14 inci, Chromebook Flip C436 mampu tampil dengan bodi seukuran laptop 13 inci berkat penggunaan teknologi NanoEdge Display dengan screen-to-body ratio hingga 85%. Chromebook Flip C436 juga sangat ringan hanya 1,1 kg, meski bodinya berbahan magnesium alloy.

Layar 14 incinya didukung resolusi Full HD dengan color gamut 100% sRGB sehingga cocok untuk hiburan bahkan untuk kegiatan content creation seperti editi foto maupun video. Serta, dilengkapi dengan fitur konektivitas yang lengkap seperti dual-band WiFi 6 dan USB Type-C.

Dirancang khusus bersama Intel, Chromebook Flip C436 telah berhasil memenuhi standar sebagai laptop ultra-portable yang responsif dan memiliki daya tahan baterai panjang untuk menemani kegiatan penggunanya. Harganya Rp17.379.000 dengan prosesor Intel Core, serta didukung oleh memori 8GB RAM dan penyimpanan berupa M.2 SSD sebesar 256GB dengan pembaca kartu microSD yang dapat digunakan untuk menambah kapasitas penyimpanan hingga 2TB.

[Review] ASUS VivoBook S14 (M433) AMD Ryzen 5 5500U, Laptop 10 Juta dengan Performa Konsisten

Untuk segmen anak muda, ASUS mengandalkan lini laptop VivoBook guna menggempur pasar laptop kelas menengah ke atas. Keluarga VivoBook sendiri terdiri dari beberapa seri, mulai dari VivoBook original, VivoBook Pro, VivoBook S dan Ultra yang tampil stylish dengan bodi ringkas, hingga VivoBook Flip yang menawarkan fleksibilitas penggunaan berkat desain convertible 2-in-1.

Selain punya model yang beragam, ASUS juga menggunakan dua jenis prosesor yang berbeda yaitu dari Intel dan AMD yang biasanya harganya lebih terjangkau. Pada bulan Juni lalu, ASUS meluncurkan tiga laptop VivoBook yang ditenagai oleh prosesor mobile AMD Ryzen 5000 Useries, meliputi VivoBook Flip (TM420), VivoBook S14 (M433), dan VivoBook Ultra (M413).

DailySocial Gadget telah kedatangan VivoBook S14 (M433), kali ini saya mendapatkan warna gaia green dengan cover depan hijau yang mencolok dan area keyboard-nya berwarna silver. Unit yang saya review varian prosesor AMD Ryzen 5 5500U yang dibanderol Rp10.099.000. Sedangkan, varian tertinggi dengan AMD Ryzen 7 5700U dijual Rp11.799.000. Pembaruan apa yang disematkan oleh ASUS? Setelah sebulan lebih menggunakannya sebagai daily driver, berikut review ASUS VivoBook S14 (M433) selengkapnya.

Desain Stylish dengan Tepian Diamond Cut

Dari segi desain, penampilan VivoBook S14 (M433) tampak identik seperti pendahulunya. Ia memiliki perawakan tipis dan ringan dengan rupa yang menawan, dimensinya 324x213x15,9 mm dan berbobot 1,4 kg sehingga mudah dibawa bepergian dan cocok untuk bekerja secara mobile.

Cover depannya mengusung desain minimalis yang disebut negative space, dengan tulisan ‘ASUS VivoBook’ kecil berwarna silver. Seperti biasa, kita dapat mendekorasi bagian cover depan yang tersedia dalam gaia green, resolute red, dreamy silver, dan indie black sesuka hati dengan satu set stiker eksklusif di dalam paket penjualan.

Saya kebagian gaia green, warna ini terinspirasi dari alam. Saat laptop dibuka, terpampang layar 14 inci dengan desain NanoEdge display yang menghadirkan bezel samping layar tipis dengan screen-to-body ratio mencapai 85%, namun material bezel yang digunakan masih berbahan plastik. Selain itu, layar Full HD-nya menggunakan panel IPS-level dalam rasio 16:9, menawarkan sudut pandang 178 derajat, punya kecerahan maksimum 250 nits, dan mendukung color space NTSC di angka 45%.

Beralih ke bagian keyboard, VivoBook S14 (M433) punya tepian diamond cut dengan finishing bertekstur. Ciri khas tombol enter dengan tepian color-blocking juga masih disematkan pada chiclet keyboard yang dilengkapi backlit berwarna putih. Keyboard-nya memiliki key travel 1,4mm yang dapat menangani pengetikan cepat dan dilengkapi touchpad yang responsif berukuran besar.

Konektivitas dan Sistem Keamanan

Soal konektivitas, sebagai laptop masa kini VivoBook S14 (M433) hadir dengan beragam port. Termasuk dua port USB 2.0 Type-A dan microSD card reader di sisi kanan. Sedangkan pada sisi kiri terdapat port HDMI 1.4, USB 3.2 Gen 1 Type-A, 3.5mm combo audio jack, serta USB 3.2 Gen 1 Type-C untuk tranfer data lebih cepat dan mengkoneksikannya dengan berbagai perangkat eksternal.

Koneksi nirkabelnya mengandalkan Bluetooth 5.0 (dual band) dan WiFi 6 (802.11ax). WiFi generasi terbaru ini tiga kali lebih cepat, kapasitas jaringan hingga empat kali lebih banyak, dan latency hingga 75 persen lebih rendah daripada generasi sebelumnya.

Untuk masuk ke dalam sistem Windows 10, pengguna tidak perlu mengetik password karena sudah dilengkapi sensor sidik jari di pojok kanan atas touchpad yang terintegrasi dengan fitur Windows Hello. Saya mendaftarkan jari telunjuk, dari pengalaman saya asalkan jari bersih dan tidak basah maka kita dapat login lebih cepat.

Prosesor Mobile AMD Ryzen 5000 U-Series

Perubahan terbesar yang dibawa oleh VivoBook S14 (M433) terletak pada sisi performa, laptop Windows 10 Home yang telah dilengkapi dengan Microsoft Office Home & Student 2019 orisinil pre-Installed ini ditenagai prosesor mobile AMD generasi terbaru Ryzen 5000 U-series. Prosesor berfabrikasi 7nm dengan teknologi Zen 3 ini menawarkan peningkatan performa yang signifikan, namun tetap optimal dalam hal konsumsi daya.

Lebih lanjut, AMD Ryzen 5000 U-series memiliki TDP 15W dan didesain untuk laptop ultra thin yang berorientasi pada daya tahan baterai panjang dan mengedepankan mobilitas tinggi. Untuk varian AMD Ryzen 5 5500U, ia memiliki konfigurasi 6 core dan 12 thread dengan Max Boost hingga 4GHz dan cache 8MB.

Performanya ditopang RAM 8GB DDR4 dual-channel dan penyimpanan M.2 NVMe PCIe 3.0 SSD berkapasitas 512GB. Sementara, kebutuhan olah grafisnya mengandalkan integrated AMD Radeon Graphics. Detail spesifikasi menurut CPU-Z sebagai berikut:

Dengan konfigurasi tersebut, skenario apa yang cocok diemban oleh VivoBook S14 (M433)? Laptop ini ideal untuk menangani komputasi harian bagi pengguna umum, misalnya tugas dan aplikasi kantor ataupun sekolah, hingga mengerjakan project kreatif seperti edit foto dan video berdurasi pendek. Sebagai gambaran, hasil benchmark-nya dapat dilihat pada tabel berikut:

No Pengujian Skor
1 GeekBench 5 Single-Core 1115
2 GeekBench 5 Multi-Core 5504
3 PCMark 10 5274
4 Cinebench R15 1296
5 Cinebench R20 2912
6 3DMark Sky Diver 11219
7 3DMark Cloud Gate 19670

Mengingat prosesor yang digunakan versi hemat daya, laptop ini memang tidak dirancang untuk pekerjaan berat. Sebaliknya, VivoBook S14 (M433) lebih menekankan pada portabilitas, dengan keseimbangan antara performa dan masa pakai baterai. Walau begitu, kalau hanya sesekali diajak ngebut buat bermain game kasual atau editing video pada resolusi 1080p dengan durasi agak panjang harusnya bukan masalah.

Verdict

Kehadiran ASUS VivoBook S14 berbasis AMD selalu layak dinantikan, terlebih kini sudah ditenagai prosesor AMD generasi terbaru Ryzen 5000 series. Tentunya selain karena harganya yang lebih bersahabat daripada versi Intel, dari segi performa dan pengalaman pengguna yang ditawarkan bisa dibilang beda-beda tipis.

Bentuknya ringkas dengan desain stylish yang dirancang untuk generasi muda dan menawarkan performa yang mumpuni untuk menangani komputasi harian pengguna umum. Dua fitur utama yang membedakannya ialah versi Intel memiliki port Thunderbolt 4 dan tambahan discrete graphics NVIDIA GeForce MX350.

Sebagai pembanding, VivoBook S14 (M433) varian AMD Ryzen 5 5500U dibanderol mulai dari Rp10.099.000 dan Rp11.799.000 untuk versi Ryzen 7 5700U. Sementara, harga VivoBook S14 (S433) mulai dari Rp13.299.000 untuk varian Intel Core i5-1135G7 dan Rp15.099.000 untuk versi Intel Core i7-1165G7.

Sparks

  • Bentuk ringkas dan build quality cukup premium
  • Ditenagai prosesor mobile AMD Ryzen 5000 series
  • WiFi 6 dan punya port USB Type-C
  • Harga kompetitif mulai dari Rp10.099.000

Slacks

  • Bezel layar masih berbahan plastik
  • Belum mengadopsi USB Thunderbolt 4

Realme Fanfest 2021: Luncurkan 4 Perangkat Baru di Indonesia, Salah Satunya Laptop Core i5

Realme kembali meluncurkan beberapa produk di Indonesia. Tidak hanya smartphone, realme saat ini juga ingin memenuhi pasar AIoT di Indonesia. Realme pun juga memiliki strategi baru, yaitu 1+5+T di mana angka 5 yang ada merupakan produk-produk AIoT. Total perangkat yang diluncurkan pada tanggal 18 Agustus 2021 pada acara realme Fan Fest 2021 sebanyak 4 produk.

“Realme dengan bangga menghadirkan lini produk terbarunya bagi anak muda Indonesia yang ingin hidup lebih cerdas. Perangkat terbaru ini memiliki skenario penggunaan untuk pribadi, keluarga, dan pekerjaan. Mereka adalah hadiah tulus yang disiapkan untuk realme fans di Indonesia untuk membantu mereka menjalani kehidupan dengan teknologi yang cerdas,” ujar Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia. Lebih lanjut, Palson mengatakan bahwa kehadiran keempat lini produk baru ini menegaskan komitmen realme untuk menciptakan ekosistem perangkat AIoT yang lebih beragam bagi pengguna Indonesia.

Produk pertama yang diluncurkan adalah smartphone realme GT Master Edition. Nama Master Edition berarti menandakan bahwa perangkat ini didesain oleh desainer ternama. Realme GT Master Edition sendiri memiliki model dengan bentuk koper.

Smartphone yang satu ini adalah yang pertama menggunakan chipset Snapdragon 778G 5G. Layar yang terpasang merupakan jenis Super AMOLED 6,43 inci dengan refresh rate 120 Hz. RAM yang terpasang berkapasitas 8 GB dan memiliki fitur expandable hingga 5GB. Untuk penyimpanan internal, realme memberikan kapasitas 256 GB.

Realme GT Master Edition juga menggunakan kamera dengan resolusi 64 MP. Pada bagian depannya, realme menyematkan sensor Sony IMX 615 dengan resolusi 32 MP. Baterai yang terpasang berkapasitas 4300 mAh dengan 65 watt SuperDart. Perangkat ini juga sudah menggunakan pendingin Vapor Chamber sehingga akan lebih dingin saat bermain.

Yang kedua, realme memperkenalkan sebuah laptop baru yang memiliki layar 2K. Realme pun menggunakan prosesor terbaru dari Intel dengan Core i5 1135G7 yang memiliki 4 inti dan 8 thread. Prosesor ini sendiri sudah memiliki grafis terintegrasi Intel Iris Xe yang memang lebih kencang jika dibandingkan dengan NVIDIA GeForce MX350. RAM nya memiliki kapasitas 8 GB dengan SSD 512 GB.

Realme Book memiliki ketebalan hanya 14.9mm yang dibalut bahan metalik dan bobot 1,48 kg saja. Perangkat ini memiliki desain tepi yang sangat tipis dengan bezel setipis 5,3 mm. Laptop ini memiliki speaker DTS 2 HARMAN dengan Suara Stereo serta dual Mic Noise Cancellation. Laptop ini juga sudah memiliki dua buah port USB-C, di mana salah satunya merupakan Thunderbolt 4.

Perangkat selanjutnya yang diperkenalkan adalah realme TV 4K 50″. TV pintar yang satu ini menggunakan prosesor MediaTek quad-core 64-bit ARM Cortex A53 1,5GHz dan GPU Mali G52 dengan RAM dan kapasitas penyimpanan internalnya 2GB+16GB. TV ini juga sudah dilengkapi dengan Dolby Vision serta Dolby Atmos. Sistem operasi yang digunakan pada TV ini adalah Android 10.

Terakhir adalah realme TechLife Air Purifier yang merupakan pembersih udara untuk rumah. Realme Air Purifiermemiliki kemampuan jangkauan 330 meter per meter kubik dan dapat menyaring 99,5% partikel hingga 0,3 mikron. Hal tersebut bisa tercapai dengan menggunakan filter H12 HEPA yang bisa menjebak setidaknya 99,5% partikel di udara dengan diameter 0,3 mikron. Realme mengklaim bahwa filter tersebut dapat menghilangkan partikel-partikel ini dari udara dengan efektivitas 99,95%.

Realme GT Master Edition dibanderol dengan harga Rp 4,999,000 untuk varian 8+256GB, sedangkan versi 8+128GB dengan harga flash sale Rp 4.699.000 akan tersedia pada akhir September.  Untuk realme Book akan dijual dengan harga Rp 10,999,000. Realme TV 4K 50 inci ditawarkan pada harga Rp 5,799,000. Dan terakhir, realme Air Purifier dijual dengan harga Rp 1,049,000.

Realme GT adalah Flagship Killer, tapi dengan Snapdragon 778G?

Realme GT diposisikan sebagai sebuah Flagship killer, yang menandakan bahwa akan memiliki kinerja dan kemampuan yang sama dengan sebuah perangkat flagship buatan pesaingnya. Saat ini, sudah banyak smartphone flagship yang menggunakan Snapdragon 888 atau yang setara. Lalu mengapa realme menggunakan Snapdragon 778G yang memiliki kinerja di bawah Snapdragon 888?

Krisva Angnieszca selaku Public Relations Manager mengatakan alasan mengapa realme menggunakan Snapdragon 778G. Hal tersebut dikarenakan Snapdragon 778G dianggap sudah mirip dengan seri Snapdragon 888 dan secara level ini sudah ada di level mid ke high. Jadi, memang realme merasa untuk flagship killer masih cocok menggunakan Snapdragon 778G karena secara performa pun lebih baik jika dilihat dari skor AnTuTu yang cukup tinggi.

Oleh karena itu realme memilih tipe Snapdragon 778G ini karena cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Secara global, untuk realme GT Master memang sudah menggunakan Snapdragon 888G.  Namun, realme Indonesia merasa untuk flagship killer di Indonesia lebih cocok menggunakan Snapdragon 778G.

Seberapa yakin realme dalam menjual laptop di Indonesia?

Realme merupakan pemain baru dalam pasar laptop. Tentu saja, hal tersebut dikarenakan realme book baru pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 ini. Lalu seberapa yakin kah realme untuk menjual laptop di Indonesia?

Krisva mengatakan bahwa mereka melihat untuk realme Book sendiri, realme memiliki strategi baru. Melalui realme fanfest 2021, realme Indonesia memiliki keyakinan bahwa produk ini bisa diterima oleh masyarakat terutama anak muda. Alasannya adalah karena realme Book ini memiliki spesifikasi cukup tinggi yang berada di level high end, tetapi masih bisa menghadirkannya dengan harga yang affordable. Apabila di lihat di pasaran dengan spesifikasi yang mirip dengan realme Book, tentu saja memiliki harga yang jauh lebih mahal, dan hal tersebut membuat realme cukup percaya diri.

Huawei Bersiap Luncurkan Varian MateBook D 14 dan D 15 yang Ditenagai Prosesor Intel Core i3

Pasar laptop entry-level di tanah air terus memanas dalam beberapa pekan terakhir dengan hadirnya sejumlah pemain baru. Seakan tidak mau kehilangan momentum, Huawei pun tengah bersiap untuk meluncurkan dua laptop baru dari keluarga MateBook D Series.

Dua laptop yang dimaksud adalah MateBook D 14 dan MateBook D 15, persisnya varian yang ditenagai prosesor Intel Core i3-10110U. Sebelum ini, Huawei memang sudah lebih dulu memasarkan MateBook D 14 dan D 15 yang dibekali prosesor Intel Core i5. Sayang memang varian terbaru yang diluncurkan belum juga menggunakan prosesor Intel generasi ke-11.

Ketika ditanya mengenai hal ini, Edy Supartono selaku Country Training Manager Huawei Consumer Business Group menjelaskan bahwa riset yang mereka lakukan menunjukkan bahwa prosesor Intel generasi ke-10 sebenarnya masih cukup mumpuni untuk mengakomodasi kebutuhan target konsumen MateBook D14 maupun D15, baik itu kalangan pelajar maupun ibu rumah tangga.

Huawei bisa saja menyematkan prosesor Intel generasi ke-11 ke kedua laptop ini, tapi otomatis harga jualnya pun pasti bakal jadi lebih mahal.

Huawei MateBook D 15 / Huawei

Meski berbeda ukuran, panel layar yang digunakan D 14 dan D 15 sama, yakni panel IPS dengan resolusi 1920 x 1080 pixel. Bezel yang mengitarinya, kecuali di bagian bawah, sangatlah tipis, dan seperti biasa, webcam-nya disembunyikan di balik tombol keyboard ketimbang diposisikan di atas layar. Juga sudah menjadi ciri khas adalah sensor sidik jari yang tertanam di tombol power.

Meski ditujukan untuk segmen entry-level, MateBook D 14 dan D 15 tetap mengusung DNA Huawei perihal estetika premium. Keduanya memiliki rangka yang terbuat dari bahan aluminium. Dimensinya pun tergolong ringkas; D 14 dengan tebal 15,9 mm dan bobot 1,38 kg, sedangkan D 15 dengan tebal 16,9 mm dan berat 1,53 kg.

Pada samping kiri dan kanannya, pengguna bisa menemukan satu port USB-C, dua port USB-A, port HDMI, dan jack audio. Khusus D 15, ada tambahan satu port USB-A. Perangkat dapat di-charge via USB-C, dan Huawei turut menyertakan charger 65 W dengan ukuran yang cukup ringkas pada paket penjualannya.

Baik D 14 maupun D 15 sama-sama mendukung fitur Huawei Share yang memungkinkan pengguna untuk menyambungkan smartphone Huawei via NFC atau Bluetooth. Bukan cuma ponsel, tablet seperti MatePad 11 pun juga bisa dihubungkan dan dioperasikan menggunakan keyboard sekaligus trackpad bawaan laptop.

Rencananya, Huawei MateBook D 14 dan D 15 akan dirilis secara resmi pada tanggal 25 Agustus mendatang. Harga jualnya juga baru akan diinformasikan di hari itu, namun yang pasti lebih terjangkau daripada varian D 14 dan D 15 yang dibekali prosesor Core i5, yang masing-masing dijual seharga Rp10.999.000 dan Rp12.999.000, apalagi mengingat kapasitas RAM dan SSD-nya juga lebih kecil (8 GB/256 GB).