LG Watch Sport dan Watch Style Resmi Diungkap

Setelah beberapa kali dirumorkan, LG akhirnya menyingkap smartwatch terbarunya. Bukan satu, tapi dua smartwatch sekaligus, yakni LG Watch Sport dan LG Watch Style. Keduanya sama-sama mengandalkan sistem operasi Android Wear 2.0 yang terbaru, sama seperti Casio WSD-F20 dan New Balance RunIQ yang sudah diumumkan lebih dulu.

Android Wear 2.0 menghadirkan sederet fitur baru buat kedua smartwatch ini. Yang paling utama adalah integrasi Google Assistant, dimana pengguna dapat membalas pesan, menetapkan reminder, meminta petunjuk arah, dan masih banyak lagi hanya dengan menahan tombol power atau mengucapkan “Ok Google”.

LG Watch Sport mengemas spesifikasi yang lebih unggul dari Watch Style / LG
LG Watch Sport mengemas spesifikasi yang lebih unggul dari Watch Style / LG

Beralih ke hardware, ada yang menarik dari kedua smartwatch ini. Kalau Anda melihat tombol tengah di sisi kanannya, tombol tersebut bisa diputar seperti jam tangan standar. Namun secara fungsi, cara kerjanya sangat mirip seperti digital crown milik Apple Watch, dimana pengguna dapat menggulirkan layar dengan memutar tombol tersebut.

Untuk LG Watch Sport, model ini memiliki bodi yang terbuat dari bahan stainless steel, dengan lapisan Gorilla Glass 3 pada bagian wajahnya dan strap berbahan polyurethane. Model ini diklaim tahan air dan debu dengan sertifikasi IP68, sedangkan Watch Style beda tipis dengan IP67.

LG Watch Style / LG
LG Watch Style / LG

Perbedaan lebih lanjut antara kedua smartwatch baru bisa diamati jika Anda membongkar isinya. Di sinilah Watch Sport terdengar lebih superior, dimana ia telah mengemas sebuah speaker, sensor laju jantung, barometer dan GPS, sedangkan keempat komponen ini absen di Watch Style. Lebih lanjut, Watch Sport juga mengusung konektivitas 4G LTE, plus NFC untuk Android Pay.

Kedua smartwatch ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon Wear 2100, storage sebesar 4 GB, serta dukungan wireless charging. Untuk RAM, Watch Sport sedikit lebih unggul dengan 768 MB, sedangkan Watch Style hanya 512 MB.

Sama seperti Watch Sport, LG Watch Style juga dilengkapi fitur wireless charging / LG
Sama seperti Watch Sport, LG Watch Style juga dilengkapi fitur wireless charging / LG

Watch Sport mengemas layar yang lebih besar, P-OLED 1,38 inci, dengan resolusi 480 x 480 pixel (348 ppi), sedangkan Watch Style yang secara dimensi lebih kecil dan lebih tipis harus puas dengan layar P-OLED 1,2 inci beresolusi 360 x 360 pixel (299 ppi). Perbedaan yang terakhir adalah baterai, dimana Watch Sport menyimpan baterai 430 mAh, sedangkan Watch Style cuma 240 mAh.

Harga untuk keduanya masih belum diungkap, namun LG berencana untuk memasarkannya mulai tanggal 10 Februari, diawali di AS lalu menyusul ke kawasan lain.

Sumber: LG via The Verge.

LG Pocket Photo PD261 Mungkinkan Mencetak Foto di Manapun

Mencetak foto kini relatif lebih mudah dilakukan berkat ketersediaan mesin cetak yang mudah dijangkau. Tapi, LG tampaknya ingin menawarkan cara yang lebih mudah dan keren dalam mencetak foto, melalui peluncuran LG Pocket Photo PD261, sebuah perangkat cetak portabel yang bisa dibawa ke mana-mana berkat ukurannya yang sangat ringkas.

Mempunyai bobot hanya sekitar 4 ons, LG Pocket Photo PD261 mempunyai dimensi yang hampir sama dengan perangkat smartphone. Ketebalannya ada di kisaran 22mm, sedikit lebih tebal dari smartphone namun dengan lebar dan panjang yang hampir sama. Dan seperti model sebelumnya, LG Pocket Photo PD261 tidak menggunakan kepala tinta konvensional, melainkan menggunakan kertas yang sudah disisipi kristal tinta yang akan bekerja ketika terkena panas.

LG Pocket Photo PD261

Untuk menggunakannya, pengguna tidak harus membawa atau mencolokkan kabel ke smartphone. Pasalnya, LG Pocket Photo PD261 mendukung koneksi nirkabel menggunakan Bluetooth. Sebuah aplikasi khusus juga disiapkan untuk proses editing dan pencetakan. Kemampuan tambahan dibenamkan ke aplikasi yang memungkinkan pengguna menautkan akun media sosial atau nomor ponsel pengguna.

Di bagian dalam printer terdapat baterai berkapasitas 470mAh yang bisa diisi ulang hanya dalam waktu 30 menit. LG Pocket Photo PD261 sendiri mampu mencetak satu buah foto dalam waktu 60 detik baik dalam format jpg ataupun png dengan resolusi 313 dpi.

LG Pocket Photo PD261 bukanlah percobaan pertama LG dalam menawarkan printer yang dapat mencetak foto secara portabel. Namun dengan desain baru yang ditawarkan, printer portabel ini patut jadi pilihan pertama. Dipastikan tersedia untuk pasar global, LG Pocket Photo PD261 dilepas dengan banderol $119 dan paket 30 lembar kertas Zink seharga $13.

Sumber berita LG.

LG Ciptakan TV OLED 4K Setebal 2,57 Milimeter

Bicara soal TV, TV OLED sejauh ini adalah yang terbaik dalam hal kualitas gambar. Sederhananya, TV OLED tidak perlu diimbuhi fitur macam-macam untuk jadi lebih superior dibanding TV berteknologi lain. Namun tidak demikian di mata LG. Sebagai pionir TV OLED, mereka menilai masih ada yang bisa ditambahkan guna memukau konsumen lebih lagi.

LG membuktikannya di ajang CES 2017 pekan lalu lewat LG Signature OLED TV W (77/65W7), model terbaru lini TV OLED-nya yang memiliki desain cukup radikal. Huruf W sendiri dipilih sebagai singkatan dari “wallpaper”, mengindikasikan kalau TV ini punya bodi yang super-tipis.

LG tidak main-main, ketebalan TV ini hanya berkisar 2,57 milimeter untuk varian yang berukuran 65 inci – LG juga bakal menawarkan varian lain dengan layar 77 inci. Sebagai perbandingan, iPhone 7 yang sudah tergolong sangat tipis saja masih lebih tebal dari TV ini di angka 7,1 mm.

Saking tipisnya, LG Signature OLED TV W bisa ditanamkan ke dalam kaca saat dipamerkan di CES 2017 / LG
Saking tipisnya, LG Signature OLED TV W bisa ditanamkan ke dalam kaca saat dipamerkan di CES 2017 / LG

Bodi super-tipis ini memungkinkan konsumen untuk memasang TV ke tembok hanya dengan berbekal mount magnetik saja, membuat TV terlihat seakan-akan melekat pada tembok tanpa ada celah. Alhasil, menonton TV jadi terasa seperti melihat ke luar jendela, apalagi mengingat TV ini mengandalkan panel OLED beresolusi 4K.

Rahasia bodi super-tipis ini terletak pada unit soundbar yang mendampingi TV. Di sinilah tersimpan semua komponen internal TV, yang kemudian diteruskan melalui sambungan HDMI. Soundbar ini juga telah mendukung teknologi Dolby Atmos, memastikan supaya audio yang dihasilkan tidak merusak kualitas gambar yang tersaji.

Berkat mount magnetik, LG Signature OLED TV W tampak benar-benar melekat pada tembok / LG
Berkat mount magnetik, LG Signature OLED TV W tampak benar-benar melekat pada tembok / LG

LG Signature OLED TV W juga mendukung hampir semua format video HDR yang ada, mulai HDR10, HLG (Hybrid Log Gamma), Dolby Vision, sampai Advanced HDR rancangan Technicolor. Pada kenyataannya, LG telah bekerja sama dengan Technicolor guna meningkatkan akurasi warna yang direproduksi oleh TV ini. Perihal interface, TV ini menjalankan sistem operasi webOS yang menuai banyak pujian.

Namun yang paling penting adalah, TV ini bukan sekadar konsep. LG sudah siap memasarkannya tahun ini juga, meski sejauh ini belum ada kepastian terkait kapan dan berapa banderol harganya – amat sangat mahal pastinya.

Sumber: The Verge dan LG.

Versi Baru LG Gram Masih Berbobot 1 Kg, Tapi Kini dengan Daya Tahan Baterai 24 Jam

Masih ingat dengan LG Gram, laptop 15 inci yang bobotnya tidak sampai 1 kg dan bahkan lebih ringan ketimbang MacBook Air yang punya ukuran layar lebih kecil? LG tampaknya belum menyerah dengan ide ini. Pada ajang CES 2017 kemarin, mereka memperkenalkan versi baru LG Gram yang lebih mencengangkan lagi.

Versi barunya ini hadir dalam tiga ukuran: 13,3 inci, 14 inci dan 15,6 inci. Ketiganya sama-sama mengemas panel layar IPS beresolusi full-HD, sedangkan dapur pacunya dihuni oleh prosesor Intel Core i3, i5 atau i7 generasi ketujuh (Kaby Lake), serta RAM DDR4 berkapasitas 4 GB, 8 GB atau 16 GB, tergantung pilihan konfigurasinya. Storage-nya mengandalkan SSD, dengan kapasitas maksimum 512 GB.

Mempertahankan tradisinya, ketiga laptop ini punya bobot tidak sampai 1 kg: varian 13 inci berbobot 830 gram, 14 inci 860 gram dan 15 inci 980 gram. Semua itu selagi mempertahankan desain bodi yang ramping, tapi di saat yang sama masih mengemas konektivitas yang cukup lengkap, termasuk port USB-C, USB 3.0 dan HDMI.

Versi baru LG Gram kini hadir dalam tiga ukuran yang berbeda, dengan daya tahan baterai seharian / LG
Versi baru LG Gram kini hadir dalam tiga ukuran yang berbeda, dengan daya tahan baterai seharian / LG

Lalu di mana bagian yang bisa membuat kita jadi tercengang? Jawabannya ada pada sektor baterai. Untuk tahun ini, LG akan menawarkan konfigurasi lain buat masing-masing model, dimana baterai yang tertanam memiliki kapasitas hampir dua kali lebih besar dari konfigurasi standar, tepatnya 60 Wh.

Berbekal baterai masif ini, varian 13 incinya dapat beroperasi selama 24 jam dalam satu kali charge, 14 inci selama 23 jam dan 15 inci selama 22 jam. Meski semua ini cuma estimasi berdasarkan benchmark, pada prakteknya konsumen masih akan mendapatkan daya tahan baterai seharian.

Pembaruan lain yang cukup menonjol adalah pemakaian layar sentuh, serta sensor sidik jari terintegrasi yang kompatibel dengan fitur Windows Hello. Sayang LG belum memberikan detail soal banderol harga maupun ketersediaannya.

Sumber: PCMag dan Windows Blog.

LG Stylo 3 Hadir Sebagai Alternatif Murah Galaxy Note 7

Bagi pengincar smartphone dengan tambahan stylus yang kehilangan Galaxy Note 7 yang dihentikan, LG menawarkan alternatif baru dengan dukungan serupa namun dengan banderol jauh lebih terjangkau, spek lebih rendah memang, tapi dijamin tak perlu was-was dengan ledakan seperti halnya varian termuda Galaxy Note dari Samsung itu.

LG Stylo 3 resmi diperkenalkan “kembali” untuk pasar Amerika. Smartphone dengan dukungan stylus ini di luar Amerika Serikat dikenal dengan nama LG Stylus 3 dan sudah pernah dibeberkan oleh LG di bulan Desember 2016 lalu. Meski tak bisa disandingkan dengan Galaxy Note 7, namun profil smartphone ini mempunyai kemiripan di tingkatan yang berbeda. Tak seperti phablet “gagal” tersebut, Stylo 3 tak punya pemindai retina, tidak anti air dan performa papan atas.

Tanpa label premium, Stylo tetap tampil mengesankan dengan panel kaca 2.5D di atas layar 5,7 inci, memberikan kenyamanan saat digenggam dan menampilkan kesan yang mendekati phablet mahal. Bagian belakangnya sendiri terbuat dari plastik yang menutupi baterai berkapasitas 3.200mAh di bagian dalam.

Tak jauh dari baterai, ada kamera 13MP di bagian belakang, terdapat pula sensor sidik jari yang diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh jari. Memberikan akses mudah kapanpun diperlukan. Seperti LG G5 ataupun V20, Stylo 3 menyuguhkan kamera depan wide-angle 120 derajat yang memanjakan pengguna yang ingin memotret selfie beramai-ramai. Tapi, yap angan kecewa jika Anda penggemar berat Snapdragon. Sebab jeroan Stylo 3 ini menggunakan chipset MediaTek MT6750 sebagai otak utama dengan kecepatan 1,5GHz, RAM 3GB dan memori seluas 64GB.

LG Stylo 3 kemungkinan besar hanya akan dipasarkan di Amerika Serikat melalui operator lokal di sana. Harga dan ketersediaan akan tergantung pada operator yang ditunjuk.

Sumber berita LG.

LG Umumkan Dua Headset Bergaya Neckband Baru, Tone Studio dan Tone Free

Dalam pasar Bluetooth headset, LG merupakan salah satu pabrikan yang paling berani menerapkan desain yang berbeda. Lihat saja lini LG Tone mereka, yang pada dasarnya merupakan headset bergaya neckband, dengan cara pakai dikalungkan di leher. Gunanya? Supaya perangkat tetap mudah dibawa-bawa saat sedang tidak digunakan.

Pada ajang CES 2017 ini, LG rupanya sudah menyiapkan dua model baru dari lini Tone, yakni Tone Studio dan Tone Free. Tone Studio sebenarnya lebih pantas dikategorikan sebagai speaker, mengingat ia dilengkapi empat unit driver yang akan menyemburkan suara dalam konfigurasi surround.

LG sendiri menyebutnya sebagai sebuah wearable speaker. Sebuah DAC (digital-to-analog converter) terintegrasi memastikan reproduksi suara seakurat mungkin, baik ketika digunakan untuk menonton film, bermain game atau sekadar menikmati playlist di layanan streaming musik.

LG Tone Free / LG
LG Tone Free / LG

Tone Free di sisi lain merupakan jawaban LG atas Apple AirPods, Samsung Gear IconX dan perangkat lain yang mengadopsi desain benar-benar wireless. Yang unik dari Tone Free adalah masing-masing earpiece bisa disimpan di dalam neckband saat sedang tidak digunakan.

Dalam posisi terpasang ke neckband, tiap-tiap earpiece akan di-charge secara otomatis. Selain untuk memberikan daya baterai ekstra, neckband tersebut juga berfungsi sebagai penerus notifikasi dalam wujud getaran di leher ketika ada panggilan telpon atau pesan teks yang masuk.

Baik LG Tone Studio dan Tone Free sejauh ini belum memiliki banderol harga. Keduanya akan dipamerkan di CES 2017 bersama dengan sejumlah model Tone lain yang merupakan pembaruan dari versi-versi sebelumnya.

Sumber: LG.

LG Berencana Pamerkan Speaker Terbang di CES 2017

Speaker berkonsep terbang memang bukan hal baru. Selain menarik dilihat, penyajian ‘tanpa penyangga’ memungkinkan speaker lebih optimal dalam menyuguhkan suara. Produk ini belakangan jadi tren, bisa Anda temukan di platform-platform crowdfunding hingga Amazon. Dan ternyata, satu perusahaan consumer electronics ternama juga berniat menggarap produk sejenis.

Setelah menyediakan beragam soundbar, sistem audio pintar, dan speaker portable, kali ini LG Electronics mengumumkan agenda buat memamerkan varian perdana dari lini Levitating Portable Speaker di CES 2017 bulan Januari besok – sebuah ajang demonstrasi bermacam-macam terobosan teknologi dari berbagai segmen di industri elektronik. Anggota pertama keluarga speaker terbang LG itu mereka namai PJ9.

Levitating Portable Speaker PJ9 memiliki dua buah komponen utama: unit terbang berbentuk kapsul berwarna putih, dan bagian Levitation Station sebagai ‘base-nya’. Dari foto yang LG publikasikan, tombol-tombol untuk mengakses fungsi power, Bluetooth, volume, serta fitur lain dibubuhkan pada speaker – desainnya terinspirasi dari wujud baling-baling turbin. Bentuk Levitation Station sendiri menyerupai mangkok.

LG Levitating Portable Speaker PJ9 1

Seperti yang bisa Anda terka, PJ9 memanfaatkan elektromagnet buat menerbangkan modul speaker, tersimpan dalam base. Tanpa tersentuh permukaan atau tertahan oleh objek, LG percaya kualitas output suara jadi lebih baik. Ketika daya di baterai build-in habis (dengan durasi 10 jam), speaker tersebut pelan-pelan akan turun ke Levitation Station, selanjutnya proses isi ulang otomatis segera berlangsung tanpa campur tangan user.

Portable speaker PJ9 menjanjikan kesederhanaan penggunaan dan kualitas suara jempolan. Device dibekali teknologi dual passive radiator, mampu mereproduksi nada mid hingga tinggi yang jernih, serta sudah memperoleh sertifikasi IPX7 – artinya bisa tercemplung ke air sampai kedalaman maksimal 1-meter selama 30 menit. Levitation Station juga punya andil dalam menyempurkan audio karena di sana ada unit subwoofer terintegrasi.

Dengan Levitating Portable Speaker PJ9, LG menawarkan fleksibilitas penggunaan dan keleluasaan mendengarkan musik di manapun Anda berada. Sang produsen tak lupa membubuhkan teknologi multipoint, memungkinkan speaker ‘terbang’ itu tersambung ke dua perangkat Bluetooth secara bersamaan.

“Tambahan terbaru kami di lineup perangkat audio premium ini tak hanya menarik dipandang, tapi juga merepresentasikan keseriusan LG untuk menawarkan sesuatu yang berbeda,” tutur CEO Brian Kwon via press release. “Kami betul-betul berdedikasi buat mengeksplorasi konsep-konsep baru dan menggagas desain-desain inovatif dalam produk audio untuk konsumen di seluruh dunia. PJ9 ialah contoh dari komitmen ini.”

LG G6 Disebut Warisi Desain G5, Tapi Lebih Ramping

LG adalah satu dari sekian perusahaan produsen smartphone yang diyakini bakal mengambil jatah perhatian di tahun depan melalui perangkat unggulan terbarunya.

Banyak rumor menyebut smartphone flagship LG bakal meneruskan urutan inisial G5 sehingga menjadi LG G6. LG juga diyakini bakal mempercepat penggodokan perangkat menyusul adanya selentingan kabar bahwa Samsung tidak akan memperkenalkan seri S terbaru di bulan April seperti sebelum-sebelumnya.

lg-g6-render-394x640

Di bocoran yang sama, tampak pula gambar render yang diyakini merupakan bentuk awal dari LG G6. Berdasarkan apa yang diperlihatkan dalam bocoran, G6 tampak mempunyai desain yang sangat mirip dengan seniornya. Salah satu perbedaan yang hampir pasti terlihat adalah dimensi body yang tampaknya sedikit lebih ramping ketimbang G5.

Berkaca pada informasi tersebut, kemungkinan besar LG masih akan mempertahankan konsep modular yang dulu jadi salah satu kehebohan kala G5 pertama diungkap ke publik. Jika iya, kemungkinan LG bakal membawa teknologi dan integrasi di dalamnya satu tingkat lebih baik ketimbang di seri lalu.

Seperti rumor terdahulu, LG diberitakan mempercepat persiapan G6 dan berencana mengumumkan punggawa flagshipnya itu di akhir Februari atau awal bulan Maret 2017 menyusul kabar tertundanya peresmia Galaxy S8 oleh Samsung. Keputusan ini dinilai sebagai strategi LG untuk memanfaatkan momentum lebih dini ketimbang rivalnya itu. Demi merealisasikan rencananya, LG disebut sudah meminta para pemasok untuk memulai proses perakitan sebulan lebih cepat.

Sumber berita Androidauthority.

Berbodi Ringkas, Proyektor LG ProBeam Tetap Bisa Digunakan di Tempat Terang

Menjelang pergantian tahun, Anda mungkin lebih mengharapkan kedatangan sebuah smartphone atau smartwatch baru ketimbang proyektor. Akan tetapi LG belum lama ini mengumumkan sebuah proyektor LED yang cukup menarik bernama ProBeam.

LG ProBeam punya fisik yang tidak umum untuk kategori proyektor. Ketimbang mengadopsi desain yang melebar dan pendek, ProBeam malah terlihat tinggi, sepintas mirip seperti speaker Bluetooth jika mengabaikan komponen lensanya yang berukuran cukup besar.

Desain semacam ini dipercaya lebih signifikan soal portabilitas, apalagi mengingat bobotnya cuma berkisar 2 kilogram lebih sedikit. Pun demikian, LG tampaknya tidak mau main-main perihal performa, dimana ProBeam model HF80JA ini sanggup memproyeksikan konten beresolusi full-HD dengan tingkat kecerahan sebesar 2.000 lumen, sehingga konten tetap dapat dilihat dengan jelas di tempat terang.

Tingkat kecerahan sebesar 2.000 lumen membuat LG ProBeam tetap relevan di tempat terang / LG
Tingkat kecerahan sebesar 2.000 lumen membuat LG ProBeam tetap relevan di tempat terang / LG

LG tidak lupa membekali ProBeam dengan sejumlah fitur nirkabel. Yang pertama, pengguna dapat menyambungkan perangkat audio Bluetooth, entah itu speaker atau headphone. Selanjutnya, ProBeam juga bisa memproyeksikan konten dari perangkat mobile secara wireless dengan memanfaatkan protokol Miracast.

Soal navigasi, ProBeam didukung oleh sistem webOS yang selama ini LG unggulkan pada lini smart TV-nya. Selain menyajikan tampilan yang mudah dinavigasikan menggunakan LG Magic Remote Control, webOS juga memberikan akses ke sejumlah layanan streaming kepada konsumen ProBeam.

Sejauh ini LG belum mengungkapkan berapa banderol harga dari proyektor barunya ini. ProBeam rencananya akan dipamerkan di ajang tahunan Consumer Electronics Show 2017 pada tanggal 5 – 8 Januari mendatang.

Sumber: PR Newswire.

LG Perkenalkan Monitor 5K dan 4K untuk MacBook Pro Generasi Baru

Bukan Apple namanya kalau produknya tidak mengundang kontroversi. Coba simak obrolan mengenai MacBook Pro generasi baru di media sosial, dan saya yakin tidak sedikit yang kecewa dengan keputusan Apple menanamkan hanya port USB-C saja di laptop terbarunya itu.

Hilang sudah port HDMI, slot SD card maupun MagSafe, semuanya telah digantikan oleh empat port USB-C plus bantuan adapter atau dongle. Pun demikian, port USB-C yang juga merupakan Thunderbolt 3 ini membawa manfaat tersendiri, apalagi jika disandingkan dengan performa ganas MacBook Pro.

Salah satu manfaat yang ditawarkan adalah ekspansi ruang kerja dengan bantuan monitor eksternal seperti lini LG UltraFine. LG bahkan telah merancang dua monitor UltraFine baru secara khusus untuk dikawinkan dengan MacBook Pro via Thunderbolt 3.

Monitor yang pertama punya ukuran 27 inci dan resolusi 5K (5120 x 2880 pixel), dengan kerapatan pixel 218 ppi. Panel yang digunakan memakai teknologi IPS, serta dapat menjangkau 99 persen spektrum warna DCI-P3. Sebagai referensi tambahan, Surface Studio dari Microsoft juga sudah mendukung DCI-P3, demikian pula dengan MacBook Pro generasi baru itu sendiri.

Selain menerima dan mentransfer video, audio dan data, monitor juga akan menyuplai daya ke MacBook Pro via Thunderbolt 3 / LG
Selain menerima dan mentransfer video, audio dan data, monitor juga akan menyuplai daya ke MacBook Pro via Thunderbolt 3 / LG

Namun bagian yang paling menarik adalah bagaimana monitor ini dapat menerima dan mentransfer video, audio, data dari dan ke MacBook Pro melalui satu kabel Thunderbolt 3 saja. Lebih hebat lagi, MacBook Pro juga akan di-charge selama ia tersambung dengan monitor. Berdasarkan keterangan Apple, MacBook Pro 15 inci yang mengusung GPU Radeon Pro bisa disambungkan dengan dua monitor UltraFine 5K ini sekaligus.

Karena terintegrasi dengan baik, pengguna bisa mengatur tingkat kecerahan maupun volume menggunakan Touch Bar milik MacBook Pro. Selain dibekali kamera depan yang bisa digunakan untuk FaceTime, monitor ini juga mengemas tiga port USB-C sendiri, sehingga ia dapat disambungkan dengan berbagai aksesori pendukung.

Monitor yang kedua tidak jauh berbeda, hanya saja ukuran dan resolusinya lebih kecil: 21,5 inci, 4K (4096 x 2304 pixel). Selebihnya, fitur-fitur yang ditawarkan identik dengan kakaknya yang lebih bongsor, termasuk dukungan spektrum warna DCI-P3 maupun koneksi via kabel tunggal.

LG UltraFine 4K 21,5 inci akan tersedia mulai November mendatang di AS seharga $700, sedangkan UltraFine 5K 27 inci mulai Desember seharga $1.300.

Sumber: LG.