Etobee Luncurkan Layanan E-Shop untuk Sambut Hari Valentine

Bulan Februari selalu lekat dengan “kasih sayang” karena ada hari valentine yang tersemat di antaranya. Dalam rangka menyambut datangnya hari kasih sayang tersebut, startup berbasis teknologi penyedia jasa pengiriman Etobee meluncurkan fitur baru bernama E-Shop dalam pembaruan aplikasinya. Melalui E-Shop, kini Etobee dapat melayani pembelian barang melalui aplikasi.

E-Shop sendiri sebenarnya adalah fitur yang mengkurasi produk-produk dari rekanan bisnis Etobee di Indonesia. Untuk kasus kali ini, menyabut hari valentine, produk yang dikurasi berasal dari Asmaraku dan Bacco Wine Culture. Kehadiran dari E-Shop sendiri pun sudah sempat disinggung sebelumnya oleh Sven Milder sebagai bagian dari rangkaian fitu-fitur baru yang akan disematkan tahun ini.

Melalui keterangan yang kami terima, CEO Etobee Indonesia Iman Kusnandi menyampaikan, “Dengan layanan E-Shop ini, diharapkan kami dapat memudahkan user kami untuk membeli hadiah valentine untuk orang terkasih mereka. Produk yang kami tawarakan beragam, mulai dari cokelat, bunga mawar, sampai wine pun ada.”

“Produk-produk yang ditawarkan adalah produk yang berasal dari beberapa partners Etobee, yaitu Asmaraku dan Bacco Wine Culture. Harga yang diberikan pun sangat menarik dan cukup terjangkau […] dan kami berikan special delivery fee hanya Rp 15.000/paket,” lanjut Iman.

Fitur E-Shop dari Etobee yang diluncurkan dalam rangka menyambut Hari Valentine / DailySocial

Untuk menggunakan fitur ini, pengguna Etobee hanya cukup memilih menu valentine yang sudah ditambahkan dalam pembaruan aplikasi mobile Etobee. Setelah memilih produk yang diinginkan, pengguna akan diminta mengisi detail alamat pengiriman dan memasukan pesan pribadi bila perlu.Pembayaran produk bisa dilakukan lewat kartu kredit, ATM Transfer, atau Mandiri bill payment.

Berdasarkan penelusuran, rentang harga yang ditawarkan untuk produk yang dikurasi mulai dari Rp 110.000 untuk satu kotak Ferrero Rocher berisi 16 buah hingga Rp 721.900 untuk paket Vin et Fleurs. Dalam satu paket Vin et Fleurs terdapat satu botol wine (pengguna bisa memilih jenis red, white, atau sparkling wine) dan mawar merah dalam kotak hadiah.

Pengguna Etobee dapat melakukan pemesanan produk yang diinginkan dengan cara pre-booked kado valentine mulai dari tanggal 5 Februari sampai 12 Februari 2016 mendatang. Semua barang yang dipesan, dijanjikan Etobee untuk tiba pada tanggal 14 Februari 2016, bertepatan dengan hari valentine. Promo dari Etobee ini sendiri baru tersedia untuk kawasan Jadetabek (Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

Application Information Will Show Up Here

Arkos Sajikan Layanan On-demand Jasa Logistik Truk

Masih seputar layanan on-demand. Kali ini memfokuskan pada jasa armada angkut (truk). Sebuah startup bernama Armada Kosong (Arkos) baru-baru ini mulai mengumumkan keberadaannya. Solusi Arkos ingin mempertemukan pemilik barang dengan penyedia armada truk atau transportasi angkutan barang lainnya. Melalui situsnya, saat ini layanan Arkos sudah mulai beroperasi menghimpun pengguna, baik dari sisi konsumen ataupun penyedia jasa angkut.

Direktur Utama PT Armada Kosong Indonesia Antoni Tampubolon dalam keterangannya menceritakan tentang latar belakang pengembangan solusi Arkos. Ia melihat sering kali di jalanan banyak truk berlalu-lalang tanpa adanya muatan di bak. Bagi Antoni, selain membuat jalan makin riuh, membuat operasional truk tersebut kurang efisien. Truk tetap menghabiskan bahan bakar padahal tanpa muatan.

Dari situlah Arkos dikembangkan. Diharapkan ketika sebuah truk mengantarkan barang, ketika hendak pulang bisa mencari tahu apakah ada barang yang bisa sekalian diangkut dalam perjalanan pulang. Sehingga ongkos operasional truk bisa ditekan, dan membuat pemilik armada (baik personal maupun perusahaan) lebih diuntungkan.

Antoni juga menceritakan, bahwa isu tidak hanya ada di pemilik truk, akan tetapi juga dari sisi konsumen. Karena sering kali konsumen mengalami kesulitan ketika hendak mencari jasa angkutan, terutama untuk muatan yang besar. Dengan menemukan jasa logistik di sekitar lokasi, dinilai akan memberikan efektivitas bagi konsumen, karena diyakini biaya jasa pun pasti lebih terjangkau.

Saat ini sistem baru bisa diakses melalui website, namun tim Arkos mengaku tengah menyiapkan aplikasi untuk platform Android dan iOS untuk memperkaya pengalaman pengguna terhadap layanan. Selain itu aplikasi nantinya juga akan dibekalkan kepada sopir truk sebagai navigasi dan informasi pengiriman barang.

Terkait proses pendaftaran dan penentuan harga, pengusaha truk dapat memberikan harga proporsional sesuai dengan kapabilitas layanan yang diberikan. Jasa truk juga disajikan ke pelanggan berdasarkan lokasi terdekat. Dari pengalaman pengguna turut dihimpun sebuah sistem rating untuk memberikan justifikasi kualitas layanan yang diberikan oleh penyedia layanan armada angkut.

Tak ingin mengambil risiko dengan isu regulasi. Setiap penyedia armada yang akan bergabung di Arkos saat melakukan pendaftaran harus sudah berbadan usaha. Hal ini sebagai inisiatif agar tidak terbentur dengan perundangan-undangan tentang jasa angkutan barang yang ada di kementerian terkait. Selain itu adanya informasi yang detil tentang badan usaha armada pengangkut, dinilai akan memberikan rasa aman lebih kepada konsumen yang hendak mempercayakan barang kepada armada tersebut.

GrabTaxi Kini Menjadi Grab

GrabTaxi secara resmi mengumumkan pengubahan nama perusahaan menjadi Grab. Nama dan domain baru ini dirasa sejalan dengan perluasan layanan Grab yang tak hanya digunakan untuk melakukan reservasi taksi, tetapi juga pemesanan armada GrabBike dan GrabCar.

Sebagaimana diungkapkan CEO Grab Anthony Tan, sudah terjadi evolusi layanan Grab sejak pertama kali layanannya diluncurkan tahun 2012. Kini mereka menambah jasa transportasi baru di seluruh wilayah, baik dengan mobil ataupun sepeda motor, juga jasa pengiriman. Tak heran jika nama GrabTaxi menjadi tidak relevan.

Sebagai startup transportasi regional terbesar di kawasan Asia Tenggara, Grab telah bergabung dengan Ola di India, Didi di Tiongkok, dan Lyft di Amerika Serikat untuk bersama-sama berkompetisi melawan Uber. Mereka juga telah mendirikan engineering center di Seattle, Amerika serikat, untuk mencari talenta-talenta di bidang teknis.

Di Indonesia sendiri Grab telah meluncurkan berbagai layanan, dalam bentuk GrabTaxi, GrabBike, dan GrabCar. Kini mereka telah beroperasi di Jakarta, Padang, Surabaya, Bali, dan Bandung.

Menurut data Grab, yang dikutip dari Detik, sejak pertengahan tahun 2015, tercatat Grab memperoleh pertumbuhan jumlah tumpangan 75% untuk GrabBike dan 35% untuk GrabCar di Asia Tenggara.

Hadirkan Aplikasi Mobile, Layanan Logistik JET Ingin Melesat di tahun 2016

Joint Express Transport, atau yang lebih dikenal dengan JET, belum lama ini meluncurkan sebuah aplikasi mobile untuk perangkat berbasis Android. Lewat aplikasi tersebut, kini para penggunanya dapat menikmati secara langsung empat layanan JET yang terdiri dari JETride, JETcourier, JETpickup, dan JETbox. Di tahun 2016 ini, JET ingin lebih agresif lagi dan bisa melesat hingga dapat menjangkau seluruh Indonesia di kota-kota besarnya dengan target, setidaknya punya 12 ribu pengemudi.

JET, yang pernah kami bahas sebelumnya, dapat didefinisikan sebagai layanan ride-sharing dengan bumbu tambahan berupa layanan pengiriman. Sederhananya, bayangkan saja layanan Uber dengan Deliveree yang digabungkan. Dan belum lama ini, JET telah meluncurkan aplikasi berbasis Android untuk penggunanya.

“Aplikasi [Android] baru berumur [kurang-lebih] satu bulan. […] Untuk sekarang, kami lebih mengarah ke uji pasar dulu. Kami mulai dengan Android karena melihat pasar di Indonesia banyak yang menggunakan,” ujar Co-Founder JET Michael Willy Roosevelt (Mike) ketika ditemui DailySocial di kantornya yang berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Mike menambahkan bahwa pihaknya kini sedang dalam tahap pengembangan untuk aplikasi berbasis iOS. Rencananya, aplikasi berbasis iOS dan juga Android ini akan diluncurkan secara resmi di bulan Februari mendatang.

Pun masih dalam tahap beta dan uji pasar, Mike melihat bahwa animo yang ditunjukkan oleh masyarakat terhadap JET cukup besar. Ini ditunjukkan dengan jumlah unduhan aplikasi JET untuk Android yang diklaim sudah mencapai lebih dari 2.500. Sedangkan JETpilot, sebutan untuk mitra pengemudi JET, jumlahnya baru sekitar 300-400 pengemudi.

Mike mengatakan, “Fokus kami sekarang adalah memperbesar armada untuk memenuhi kebutuhan permintaan di Jabodetabek dahulu. […] Targetnya, mau bisa jangkau seluruh Indonesia dengan hadir di kota-kota besar. “

“Kami lihat top 12 dari data Badan Pusat Statistik [BPS] untuk pengguna kendaraan bermotor di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali, Jambi, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara. […] Pastinya kami ingin penetrasi ke yang lebih banyak dulu seperti Jakarta, tetapi […] tujuan kami adalah harus bisa ada di minimum dua kota di setiap pulau. […] Dari sana seharusnya akan mudah untuk jangkau kota-kota di sebelahnya,” lanjut Mike.

Mengenai peta persaingan, Mike tetap optimis. Mike menjelaskan bahwa layanan JET sendiri sebenarnya berbeda dengan layanan ride-sharing atau kurir online lain karena JET menyediakan keduanya. Jadi, menurut Mike tak ada kompetisi langsung dengan layanan lain dan JET lebih diposisikan untuk mengisi kekurangan yang ada.

Saat ini, dalam masa promosinya, JET tidak menarik kompensasi pada mitra pengemudi. Menurut Mike, 100 persen penghasilan pengemudi saat ini adalah hak mereka. Namun bila sudah selesai, JET akan mengambil kompensasi sebesar 20 persen.

JET memiliki empat layanan, yaitu JETride, JETcourier, JETpickup, dan JETbox. Metode pembayaran yang tersedia yaitu tunai, kartu kredit, dan JETwallet yang dapat diisi ulang melalui e-cash Mandiri.

Di tahun 2016 ini, JET melihat bahwa kue dari layanan ride-sharing dan kurir online seperti JET masih besar. Karenanya JET akan lebih agresif untuk dapat terus tumbuh lebih besar dan bisa menjangkau seluruh Indonesia.

Selain menargetkan untuk memperbesar armada hingga setidaknya mencapai 12 ribu, JET juga berharap untuk segera mendapatkan dukungan investasi tambahan. Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk perekrutan talenta di bidang teknologi dan juga membuka kantor yang lebih besar.

DScussion #42: Intan Saraswati dan Pengalamannya sebagai Pengusaha

Intan Saraswati, Pendiri Kirim yang baru saja ditutup, berbagi cerita mengenai kegagalan yang dialaminya dengan startup yang dulu ia kembangkan selama hampir 7 tahun. Intan masih memiliki impian untuk membangun sektor logistik di Indonesia lebih efisien, mudah, dan bermanfaat bagi orang banyak. Berikut ini adalah bincang-bincang DScussion dengan Intan.

GrabTaxi Uji Coba Layanan Antar Barang GrabExpress di Jakarta (UPDATED)

Membuntuti layanan Go-Send dari Go-Jek, GrabTaxi hari ini (23/11) mengumumkan uji coba layanan serupa dengan nama GrabExpress. Skemanya kali ini merupakan ekspansi dari layanan pemesanan transportasi roda dua yang diluncurkan beberapa bulan silam. GrabExpress saat ini hanya tersedia di beberapa wilayah saja di Jakarta.

Head of Marketing GrabTaxi Kiki Rizky enam bulan lalu mengakui kemungkinan untuk memperluas layanan GrabBike untuk melakukan pengiriman dokumen dan barang pada tim kami. Hari ini pihaknya meluncurkan layanan pengantaran paket yang tersedia dari dan ke wilayah Sudirman, Senayan, SCBD, Thamrin, Kuningan, dan Kemang.

Dalam pantauan tim kami, GrabExpress mendeklarasikan peraturan yang sedikit lebih ketat daripada layanan Go-Send dari Go-Jek. Dalam pernyataan resminya, GrabTaxi menuliskan:

GrabExpress dapat digunakan untuk mengirimkan dokumen penting, jas hujan yang tertinggal hingga pengiriman pesananmu dari online store favoritmu, asalkan tidak melebihi ukuran maksimal 25 cm x 32 cm x 12 cm serta berat maksimal 5 kg. GrabExpress tidak menerima pengiriman barang pecah-belah yang tidak dikemas dengan baik, makanan maupun minuman yang membutuhkan pendingin ataupun penanganan khusus, minuman beralkohol, obat-obatan, perhiasan, uang tunai ataupun benda lain yang dilarang oleh ketentuan undang-undang yang berlaku di Republik Indonesia.

Konsumen dapat menggunakan layanan GrabExpress selama 24 jam. Keseluruhan barang yang dikirimkan mendapat asuransi hingga sebesar Rp 2 juta. Strateginya, seperti biasa, memberikan promo tarif data Rp. 5000 untuk setiap pengantaran di wilayah yang disebutkan.

 

“Kami memahami bahwa pelanggan kami menginginkan kepuasan yang cepat. Mereka ingin mendapatkan barang yang dibutuhkan sesegera mungkin, meskipun hal itu tidak mudah dilakukan di salah satu kota paling padat di dunia. GrabExpress melihat kebutuhan ini dan menawarkan jasa pengambilan dan pengantaran barang paling aman dan terpercaya, dan cukup dilakukan melalui perangkat mobile,” kata Kiki Rizky, dalam siaran pers yang kami terima.


Update: kami menambahkan kutipan dari Kiki Rizky.

Go-Jek Resmikan Layanan Logistik Go-Box

Inefisiensi bukan hanya terjadi pada layanan transportasi di Indonesia, namun juga di segmen logistik. Dalam Logistic Performance Index yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, Indonesia menempati urutan ke-53 dari 150 negara, di bawah Malaysia (urutan 25) dan Thailand (urutan 35). Kelemahan Indonesia dalam hal infrastruktur membuat efektivitas logistik secara keseluruhan menurun.

Continue reading Go-Jek Resmikan Layanan Logistik Go-Box

Startup Penyedia Jasa Logistik Asal Thailand Deliveree Melebarkan Sayap ke Indonesia

Deliveree telah melebarkan sayap operasionalnya ke Indonesia / Deliveree Facebook

Perlahan namun pasti, industri logistik Indonesia kini mulai menggeliat di tengah-tengah pesatnya laju pertumbuhan teknologi. Beberapa pemain lokal pun mulai menunjukkan ketertarikan mereka untuk menggarap sektor ini lebih serius lagi. Kini muncul satu lagi pemain asal Thailand bernama Deliveree yang turut meramaikan gairah sektor logistik Indonesia.

Continue reading Startup Penyedia Jasa Logistik Asal Thailand Deliveree Melebarkan Sayap ke Indonesia

Go-Jek and Pos Logistik Indonesia Set Go-Box’s Trial on September 21

Go-Jek finally inaugurates Go-Box as one of its services. Go-Box partners with Pos Logistik Indonesia, one of Pos Indonesia’s subsidiary which handles goods delivery, to connect customers with truck and pickup drivers via smartphone. The service will be on trial per September 21, and officially serves on October 7. Continue reading Go-Jek and Pos Logistik Indonesia Set Go-Box’s Trial on September 21

Go-Jek Dikabarkan Segera Luncurkan Jasa Logistik Berskala Nasional

Jika Anda bosan dengan berita tentang Go-Jek yang semakin gencar di internet belakangan ini, maka Anda sebaiknya berhenti mengakses internet sekarang juga, karena Go-Jek sepertinya tidak akan berhenti berinovasi untuk menjadi perusahaan Indonesia pertama yang bernilai miliaran dolar, selagi mereka tengah mempersiapkan diri untuk memasuki dimensi baru dari bisnis mereka. Continue reading Go-Jek Dikabarkan Segera Luncurkan Jasa Logistik Berskala Nasional