Logitech G915 dan G815 Usung Switch Mekanis Berukuran 2x Lebih Tipis dari Biasanya

Logitech punya sepasang keyboard mekanis baru untuk para gamer: Logitech G915 dan G815. Keduanya merupakan keyboard pertama Logitech yang mengusung switch baru bertipe low profile, dengan dimensi jauh lebih tipis daripada switch mekanis pada umumnya.

Logitech bilang bahwa tebal switch low profile ini hanya separuh switch mekanis standar. Karena tipis, masing-masing tuts-nya juga bisa ikut dibuat tipis, dan tebal keseluruhan perangkatnya pun tercatat hanya 22 mm. Bukan sebatas memberikan kenyamanan ekstra, kombinasi ini juga berdampak pada performa; dengan klaim 25 persen aktuasi yang lebih cepat, mengingat kita tak perlu menekan tombol sedalam biasanya.

Switch dengan kode GL ini tersedia dalam tiga varian: GL Clicky, GL Tactile, dan GL Linear. Masing-masing memiliki karakteristik yang serupa dengan trio switch Cherry MX yang paling umum: GL Clicky mirip Cherry MX Blue, GL Tactile mirip Cherry MX Brown, dan GL Linear mirip Cherry MX Red.

Logitech G915

Baik G915 maupun G815 sama-sama mengadopsi layout full-size, dengan tambahan sederet tombol makro di kiri dan tombol preset profil di atas, serta tombol multimedia dan kenop volume di ujung kanan atas. Semuanya tentu sudah dibekali RGB backlight, dan nyala warna-warninya ini dapat disinkronisasikan dengan jalannya game atau film yang sedang diputar.

Kedua keyboard ini sama-sama mengemas sasis aluminium. Yang membedakan di antara keduanya hanyalah soal konektivitas: G915 itu wireless, sedangkan G815 bukan. Wireless dalam kamus Logitech dikenal dengan istilah Lightspeed, yang pada dasarnya mengandalkan dongle yang menyambung ke komputer demi menyajikan koneksi wireless yang amat stabil dan rendah latency.

Logitech G815 / Logitech
Logitech G815 / Logitech

Soal baterai, G915 juga amat efisien. Dalam satu kali pengisian, baterainya bisa tahan sampai 12 hari, atau bahkan sampai 135 hari apabila semua backlight-nya dimatikan. Proses charging-nya juga tergolong singkat, cuma 3 jam dari kosong hingga penuh, dan tentu saja perangkat tetap bisa digunakan selagi tersambung ke PC via kabel.

Logitech G915 saat ini telah dipasarkan seharga $250. Kalau konektivitas wireless bukan prioritas dan Anda ingin berhemat, Logitech G815 yang dihargai $200 bisa menjadi alternatif.

Sumber: Logitech.

Logitech Luncurkan Reinkarnasi dari Mouse Gaming Klasik MX518

Merujuk pengalaman saya mengulas gaming gear, membujuk orang lain untuk menggunakan produk baru tidaklah mudah. Ada banyak faktor yang jadi pertimbangan. Bahkan ketika harga dan fiturnya sudah pas, kendala bisa muncul akibat kebiasaan pemakaian yang berbeda. Akibatnya, mereka mungkin akan berpendapat bahwa deretan periferal baru itu tak senyaman perangkat lawas.

Sejumlah produsen juga mulai menyadari bahwa desain orisinal tetaplah yang terbaik. Di bulan Juni 2018, Microsoft menghidupkan lagi IntelliMouse. Varian tersebut diperkenalkan pertama kali 23 tahun silam, dan kabarnya menjadi pilihan favorit gamer serta kiblat desain mouse gaming modern. Kali ini giliran Logitech yang mengambil langkah serupa. Produsen aksesori PC asal Swiss itu minggu ini mengumumkan peluncuran kembali mouse MX518 – di bawah sub brand Logitech G.

Logitech menjelaskan bahwa langkah ini merupakan respons mereka terhadap begitu tingginya permintaan fans. Melakukan debutnya di pertengahan 2000-an, MX518 merupakan mouse gaming terfavorit konsumen, dan banyak dari mereka yang meminta Logitech untuk melakukan pemugaran. Dalam melakukannya, tim desainer memutuskan buat mempertahankan apa yang membuat MX518 begitu disukai sembari menyempurnakan jeroannya.

Logitech G MX518 tetap mengusung penampilan klasik. Mouse menyajikan delapan buah tombol, memanfaatkan arahan desain ergonomis dengan tubuh membulat dan dilengkapi pula oleh cekungan untuk mengistirahatkan jempol Anda. Konstruksinya terbuat dari plastik, dipadu pelat abu-abu di bagian punggung yang membuatnya menyerupai sang pendahulu. Semua hal itu Logitech terapkan agar pengguna bisa merasakan sensasi dan kenyamanan yang pernah mereka rasakan.

MX518 2

Walaupun begitu, produsen tak lupa membubuhkan teknologi tercanggih yang bisa mereka temukan. Reinkarnasi MX518 itu dipersenjatai sensor Hero 16.000DPI yang juga dapat Anda temui di G502, dibekali prosesor ARM 32-bit demi memastikan mouse mampu merespons input di kecepatan 1-milidetik, dan ditopan oleh memori demi memperkenankan Anda menyimpan profil dan menggunakan setting familier di PC berbeda tanpa perlu menginstal software.

MX518 1

Berbicara soal piranti lunak, saya berasumsi Logitech G MX518 mendapatkan dukungan penuh dari Logitech Gaming Software serta ditunjang oleh kapabilitas programmable button. Berdasarkan trailer yang telah dipublikasikan, Logitech tampaknya mencoba menjaga kesederhanaan desain mouse dan tidak membubuhkan LED RGB di sana.

Versi baru MX518 ini sudah bisa di-pre-order melalui situs resmi Logitech, dibanderol seharga US$ 60. Namun sampai saat ini, produsen belum mengabarkan kapan sebetulnya produk akan tersedia.

Via PC Gamer.

4 Headphone Baru Logitech G Siap Jadi Rekan Anda Dalam Menikmati Game Battle Royale

Hingga 2019, demam battle royale yang dicetus oleh PUBG tak menunjukkan tanda-tanda mereda. Sebaliknya, setiap developer berloma-lomba untuk merangkul sebanyak-banyaknya khalayak. Kini, hampir semua franchise game action menawarkan mode populer itu, dari mulai Battlefield, Call of Duty, Red Dead Redemption, hingga Titanfall lewat spin-off free-to-play Apex Legends.

Begitu besarnya battle royale, Logitech pun terdorong untuk melakukan sesuatu demi merespons tren ini. Tepat di hari Tahun Baru Imlek 2019, perusahaan periferal PC asal Swiss itu meluncurkan deretan headset Gaming G baru yang dispesialisasikan untuk jadi rekan Anda dalam menikmati permainan-permainan berformula last man standing atau minimal bisa ‘memeriahkan’ ruang gaming Anda.

Ada empat model headset anyar yang Logitech perkenalkan, yaitu G935 7.1 Lightsync wireless, G635 7.1 Lightsync, G432 7.1 Surround, dan G332 Stereo. Sesuai namanya, dua varian di sana mengedepankan fitur RGB Lightsync, memungkinkan sistem pencahayaan di headset tersinkronisasi ke perangkat Logitech lain. Namun mereka semua punya tugas utama yang sama: memudahkan pengguna melacak posisi lawan dan membuat pengalaman gaming jadi lebih baik.

Logi 1

Keempat headphone ini mempunyai penampilan yang sedikit berbeda, tapi masih mengusung identitas gaming Logitech G. Lekukan-lekukan di G635 mirip seperti G935, sedangkan G432 tak begitu berbeda dari G332. GM Logitech Gaming Ujesh Desai menuturkan, ” Entah apakah Anda punya keinginan untuk memodifikasi ‘stasiun perang’ di rumah atau agar lebih unggul ketika beraksi dalam permainan battle royale, kami berkomitmen buat menghadirkan kualitas audio serta kenyamanan penggunaan yang superior.”

Logi 2

Sebagai tipe paling high-end, Logitech mencantumkan sejumlah teknologi canggih di G935 7.1 Lightsync. Untuk pertama kalinya mereka menanamkan driver Pro-G 50mm di sana. Driver tersebut mempunyai struktur mirip jala, dimaksudkan buat memaksimalkan output bass serta memastikan profil suara yang well-rounded. Produk turut ditunjang fitur DTS Headphone X 2.0 untuk mensimulasikan penyajian bunyi di ruang tiga dimensi. Lalu di bagian eksterior, G935 dilengkapi earpad kulit sintetis prremium, microphone model baru, serta unit pengendali volume.

Logi 3

Segela macam fungsi di keempat headphone tersebut dapat dikustomisasi melalui Logitech G Hub. Disajikan dengan user interface yang ‘bersih’ dan simpel, software ini memperkenankan gamer melakukan konfigurasi pada periferal gaming mereka untuk tiap judul permainan berbeda, serta memudahkan kita menyimpan ataupun berbagi profil.

Logi 4

Rencananya, keempat produk akan mulai dipasarkan mulai bulan Februari ini. Berikut adalah daftar harganya:

  • G935 7.1 Lightsync Wireless Gaming Headset – US$ 170
  • G635 7.1 RGB – $140
  • G432 7.1 – $80
  • G332 Stereo – $60

Sumber: Logitech.

Logitech G Kenalkan Speaker dan Keyboard Gaming dengan Lampu yang Bereaksi Terhadap Suara

Sebagai sebuah industri yang terus berevolusi, kemajuan teknologi gaming membuka banyak kemungkinan baru. Logitech G sebagai salah satu brand gaming gear terus berupaya untuk memberikan pengalaman gaming yang lebih baik.

Di salah satu ajang gaming terbesar – Indonesia Gaming Championship
2018, mereka mengumumkan dua produk terbaru untuk melengkapi desktop gaming Anda yakni Logitech G560 PC Gaming Speaker dan Logitech G512 Mechanical Gaming Keyboard.

“Kedua produk tersebut kami ciptakan untuk melengkapi mouse gaming terlaris di dunia, Logitech G502,” ungkap Ismail Maksum, Country Manager Logitech Indonesia.

Keduanya telah dilengkapi teknologi lightsync yang memadukan efek pencahayaan dan audio untuk memberikan pengalaman bermain game yang lebih imersif. “Lightsync hadir untuk mengeluarkan kemampuan sebenarnya dari efek pencahayaan RGB,” tambahnya. Lalu berapa harganya?

Logitech G560 PC Gaming Speaker

g560-lightsync-pc-gaming-speakers

Speaker desktop khusus gaming yang mampu menyinkronkan efek pencahayaan dan suara dengan aksi permainan di layar monitor secara real-time ini dibanderol dengan harga Rp3.099.000. Animasi dan efek pencahayaan speaker bisa kita atur lebih jauh, ada sekitar 16,8 juta warna dan empat zona pencahayaan.

Logitech G560 punya output daya sebesar 240 watt peak/120 watt RMS, dengan teknologi 3D audio, DTS: X Ultra 1.0 yang menempatkan setiap detail suara pada posisi yang akurat sehingga kita bisa menikmati suara permainan sesuai rancangan sang game designer.

Kita bisa menghubungkan speaker ini melalui koneksi USB, jack audio 3.5mm, ataupun Bluetooth. Dengan teknologi easy-switch, di mana kita bisa beralih dari PC ke smartphone secara mudah.

Logitech G512 Mechanical Gaming Keyboard

Sedangkan keyboard gaming mekanikal ini hadir dalam dua pilihan switch mekanis berbeda yakni Romer-G Tactile dan Romer-G Linear dalam carbon dengan harga Rp1.730.000.

Bedanya Tactile memberikan sensasi umpan balik yang lembut saat ditekan. Sedangkan Linear memiliki tombol mekanikal yang halus tanpa adanya sensasi umpan balik. Keduanya versi diklaim mampu menginput perintah secara cepat dan tanpa suara, dengan lampu pencahayaan yang terang.

Logitech G512 dirancang dengan top case berbahan aluminium 5052 aircraft-grade dengan sentuhan desain brushed dan anodized metal sehingga mampu memberikan cita rasa premium dengan ketahanan tinggi. Keyboard gaming ini juga dilengkapi port ekstensi USB yang terintegrasi.

logitech-g-kenalkan-speaker-dan-keyboard-gaming-2

Logitech Akuisisi Astro Gaming Senilai $ 85 Juta

Astro Gaming ialah brand spin-off yang didirikan oleh perusahaan desain asal San Francisco, Astro Studios untuk fokus pada penyediaan headphone-headphone gaming. Di tahun 2008, salah satu headset mereka dipilih sebagai perangkat berlisensi resmi Major League Gaming. Sepertinya, kesuksesan mereka membuat satu raksasa periferal PC tertarik buat memilikinya.

Dilaporkan oleh VentureBeat, Logitech telah mengakuisisi Astro Gaming. Lewat langkah ini, perusahaan aksesori komputer asal Swiss itu memperoleh akses ke portfolio produk audio console kreasi tim Astro. Saat ini Logitech merupakan salah satu nama favorit pengguna PC, dan dengan diperkuat aset Astro Gaming, pijakan mereka di segmen headphone gaming jadi semakin kokoh.

Kabarnya, Logitech membeli Astro Gaming senilai US$ 85 juta, dibayar secara tunai. Proses akusisi rencananya akan beres pada bulan Agustus 2017. Belakangan ini, Logitech pelan-pelan memantapkan eksistensinya di ranah gaming melalui Logitech G. Aset Astro Gaming akan jadi amunisi berharga dalam kompetisi melawan nama-nama populer di sana seperti Razer dan SteelSeries.

“Astro adalah brand headphone console terkemuka dan menjadi pilihan para atlet eSport di sana,” ucap Ujesh Desai selaku general manager Logitech G via VentureBeat. “Bergabungnya Astro Gaming bersama kami akan melengkapi langkah Logitech G untuk fokus ke PC gaming. Kami betul-betul menyukai tim Astro, brand, serta produk mereka. Bersama-sama, kami ingin membuat permainan video jadi lebih asik dinikmati oleh gamer di manapun mereka berada.”

Logitech punya senjata andalan yang membuatnya unggul dibanding rival-rival besarnya. Makin banyak gamer menyadari bahwa produk Logitech menawarkan keseimbangan paling optimal antara performa dan harga (walaupun desain produknya belum tentu pas untuk semua orang). Dan Astro sendiri dikenal di kalangan gamer dengan fitur-fitur pintarnya – contohnya kinerja audio wireless yang jempolan hingga kemampuan menghemat pemakaian baterai.

Beberapa model headphone populer garapan Astro Gaming meliputi A50 dan A40TR. Mereka juga sempat merilis headset edisi terbatas Adventure Time, Steven Universe, Rick and Morty, Astro X the Seventh Letter, Call of Duty, Halo hingga Mirror’s Edge Catalyst.

Co-founder sekaligus presiden Astro Jordan Reiss menyampaikan bahwa akusisi ini adalah sebuah strategi jitu, dan menyatakan timnya siap mulai bekerja bersama Logitech, “Dengan menggabungkan kekuatan brand Astro dan teknologi canggih di belakang Logitech G serta jaringan distribusi global yang mendukungnya, produk kami akan bisa dinikmati oleh lebih banyak gamer.”

Logitech PowerPlay Adalah Mousepad Sekaligus Wireless Charger

Mouse gaming wireless tentu saja menawarkan kenyamanan ekstra dibanding mouse gaming biasa. Namun masalahnya selalu soal baterai; tidak ada satu pun gamer yang mau mouse-nya kehabisan daya di tengah-tengah sesi gaming. Beruntung Logitech punya solusi yang sangat menarik sekaligus efektif, yang mereka formulasikan selama empat tahun terakhir.

Mereka menjulukinya Logitech PowerPlay, dan ia sejatinya merupakan perpaduan mousepad dan wireless charger. Premis yang ditawarkan begini: selama Anda menggunakan PowerPlay, mouse wireless Anda bisa digunakan tanpa perlu di-charge atau diganti baterainya sama sekali.

PowerPlay terdiri dari tiga komponen: lapisan dasar setebal 2 mm dengan unit receiver di ujung kiri atas yang menyambung ke PC via USB, lapisan atas berbahan kain atau yang keras, dan modul PowerCore yang menancap ke bagian dasar mouse via magnet. Modul ini kompatibel dengan mouse baru Logitech G903 atau G703, memungkinkan kedua mouse itu untuk terus di-charge baterainya selagi digunakan.

Logitech PowerPlay

Istimewanya, charging akan berlangsung di seluruh permukaan seluas 275 x 320 mm, tidak cuma di satu bagian khusus saja. Rahasianya terletak pada kemampuan PowerPlay untuk menciptakan medan elektromagnet, lalu modul PowerCore bertugas untuk mengubah medan tersebut menjadi arus listrik.

Unit receiver-nya sendiri telah mengadopsi teknologi Lightspeed yang diklaim sangat responsif, dengan transmisi sinyal 16 kali lipat lebih baik ketimbang teknologi lain di pasaran. Singkat cerita, dengan PowerPlay Anda tak perlu mengorbankan daya baterai demi performa, mengingat mouse akan terus di-charge selama berada di atasnya.

Logitech PowerPlay rencananya bakal dipasarkan mulai Agustus mendatang seharga $100. Mouse G903 dan G703 akan lebih dulu muncul di asaran mulai akhir Juni ini, masing-masing seharga $150 dan $100.

Sumber: Logitech.

2 Headset Logitech Ini Sanggup Tangani Gaming dan Musik Secara Optimal

Seperti membeli periferal komputer lain, dalam memilih headphone, Anda harus bertanya pada diri apa yang Anda butuhkan. Biasanya, profile suara antara headset khusus musik tak sama dengan perangkat gaming, yang mungkin lebih menonjolkan detail dan bass. Dampak negatifnya, konsumen perlu membeli produk audio berbeda buat mendukung tipe hiburan berbeda.

Hal inilah yang menjadi sasaran dari produk baru Logitech. Perusahaan aksesori PC asal Swiss itu memperkenalkan dua headset di bawah keluarga Logitech G, yaitu G433 7.1 dan G233 Prodigy. Selain dirancang untuk menemani Anda ber-gaming, kedua perangkat ini diklaim sanggup menangani musik dari berbagai sumber (misalnya radio hingga audio hi-res), kompatibel ke bermacam-macam hardware, serta ringan sehingga mudah dibawa-bawa.

Logitech G433 7.1 dan G233 Prodigy merupakan headphone dengan rancangan overear, tersambung ke media player/PC via kabel detachable. G433 7.1 memiliki simpel, dengan earcup berbahan kain hydrophobic. Head band-nya mampu mencengkeram mantap tanpa terlalu menekan kepala Anda. Lalu sebagai pelapis bantalan di dalam, Logitech memanfaatkan jenis kain berpola jaring yang halus dan mudah dilewati udara. Padding tersebut bisa diganti, tersedia pula bantalan microfiber.

Sesuai namanya, G433 didukung sistem surround 7.1 DTS Headphone: X. Dan Dipadu driver Pro-G, headphone ini dijanjikan sanggup menyajikan bass membahana, nada tinggi yang jernih serta treble akurat. Anda dipersilakan melakukan kustomisasi dengan menggunakan Logitech Gaming Software setelah menyambungkan DAC G433 ke PC.

Logitech G233

G233 Prodigy juga merupakan headset wired dengan pendekatan desain semi-modular: baik kabel dan lengan microphone bisa dilepas (terutama ketika Anda hanya ingin mendengarkan lagu). Padding di G233 menggunakan material serupa G433, memastikannya tidak panas dan nyaman dikenakan dalam waktu lama. Dan sama seperti sepupunya itu, G233 dibekali driver Pro-G.

Logitech G233 2

Unit microphone G233 Prodigy sendiri sudah memperoleh sertifikasi resmi Discord, dan sengaja dioptimalkan untuk mereproduksi suara baik analog maupun digital. Mic tersebut tak lupa dilengkapi fitur noise cancelling, dibantu filter micro-pop untuk menangkap suara beresolusi tinggi.

Kompatibilitas G233 Prodigy dan G433 7.1 juga sangat luas, siap mendukung PC, smartphone, tablet, hingga console game seperti PlayStation 4, Xbox One dan Nintendo Switch.

Logitech rencananya akan mulai memasarkan G433 7.1 dan G233 Prodigy di bulan Juni ini setelah keduanya dipamerkan di E3 2017 minggu depan. Harganya tergolong masuk akal; G233 Prodigy dibanderol US$ 80, lalu G433 7.1 dijual seharga US$ 100.

Via Venture Beat. Sumber: dua laman Logitech.

Mouse Logitech G Pro Didesain dan Ditujukan untuk Jagoan eSport

Produsen peripheral seperti Logitech memang sudah sangat memahami aspek-aspek terpenting dalam merancang mouse secara umum. Pun demikian, tidak ada yang lebih paham soal kriteria mouse gaming terbaik ketimbang seorang atlet esport. Itulah mengapa Logitech mengajak jagoan esport dalam merancang mouse gaming terbarunya, Logitech G Pro.

G Pro pada dasarnya merupakan perpaduan dari dua mouse gaming terpopuler Logitech, yakni G100s dan G303. Desainnya cukup mirip dengan G100s; ambidextrous, ringan dan tidak neko-neko. Di saat yang sama, G Pro turut mengemas kecepatan, akurasi dan responsivitas yang ditunjukkan oleh G303 selama ini.

Di dalamnya bernaung sensor optik PMW3366 yang kerap disebut-sebut sebagai salah satu yang paling presisi. Rentang DPI-nya berkisar antara 200 – 12.000, dan responsivitasnya di tiap pengaturan kecepatan dipastikan akan terus konsisten.

Pada kenyataannya, mouse ini telah menjadi favorit salah satu pemain CS:GO ternama, Tyler “Skadoodle” Latham. Tidak mengejutkan, mengingat ia merupakan salah satu atlet esport yang ditunjuk Logitech sebagai mitra kolaborasi, dimana ia telah menguji G Pro secara intensif selama masa pengembangan.

Logitech G Pro dilengkapi sepasang tombol makro yang bisa dikustomisasi dan tombol pengaturan DPI / Logitech
Logitech G Pro dilengkapi sepasang tombol makro yang bisa dikustomisasi dan tombol pengaturan DPI / Logitech

G Pro turut dibekali memory untuk menyimpan pengaturan DPI, pencahayaan maupun konfigurasi tombol makronya langsung di dalam perangkat, memastikan pengaturannya tidak berubah meski tersambung ke laptop atau PC apa saja.

Soal ketahanan, Logitech meyakini tombol kiri dan kanan G Pro sanggup berfungsi hingga lebih dari 20 juta klik. Kalau dihitung-hitung, jumlah klik sebanyak ini setara dengan sesi latihan gamer profesional selama 10 jam setiap hari, selama dua tahun berturut-turut.

Soal harga, Logitech G Pro akan meluncur ke AS dan Eropa seharga $70 mulai bulan Agustus ini. Sayang sejauh ini belum ada informasi mengenai ketersediaannya di kawasan Asia.

Sumber: Business Wire.

Logitech G Meriahkan Kompetisi Esport Garena LGS Summer 2016 dengan Peripheral Terbarunya

Kancah esport tanah air kembali dimeriahkan oleh ajang kompetisi 2016 Garena League of Legends Garuda Series Summer Split (Garena LGS Summer). Setiap hari Sabtu mulai tanggal 14 Mei 2016 sampai tiga bulan ke depan, sejumlah tim akan bertarung memperebutkan titel juara.

Dalam rangkaian event ini, Logitech G yang berperan sebagai sponsor rupanya juga berupaya untuk memberikan pengalaman gaming kelas atas bagi para peserta. Pabrikan peripheral tersebut tidak segan mengerahkan produk-produknya yang terkini, seperti headphone Logitech G633 Artemis Spectrum, serta dua keyboard gaming teranyarnya, Logitech G810 Orion Spectrum RGB dan G610 Orion Brown.

Esports kian tumbuh dan populer di Indonesia, kehadiran kami di Garena LGS Summer memberi kesempatan bagi para peserta untuk merasakan pengalaman gaming luar biasa dengan perlengkapan gaming Logitech,” terang Ismail Maksum selaku Country Manager Logitech Indonesia dalam siaran persnya.

Headphone ini akan banyak menghiasi telinga peserta Garena LGS Summer 2016 / Logitech
Headphone ini akan banyak menghiasi kepala peserta Garena LGS Summer 2016 / Logitech

Garena LGS Summer sendiri akan diawali dengan babak liga yang berlangsung selama tujuh minggu ke depan. Setiap minggunya akan berlangsung 8 pertandingan berbeda, dan 4 di antaranya akan ditayangkan secara live di channel YouTube resmi League of Legends Indonesia.

Pada akhir klasemen, empat tim di posisi teratas berhak mengikuti babak playoff yang akan diselenggarakan setelah Hari Raya Idul Fitri, dan pemenang dari setiap pertandingan akan bertemu di babak Grand Final.

Keyboard Mekanik Teranyar Logitech Berwujud Ringkas dan Dilengkapi Backlight RGB

Setelah memperkenalkan G310 Atlas Dawn, Logitech kini kembali hadir dengan varian alternatif dari keyboard mekanik tersebut. Didapuk Logitech G410 Atlas Spectrum, wujudnya sepintas tampak identik; ringkas tanpa kehadiran numpad, dengan posisi kabel di sebelah kanan yang tampak tidak biasa. Continue reading Keyboard Mekanik Teranyar Logitech Berwujud Ringkas dan Dilengkapi Backlight RGB