“Digital Voucher” Jadi Inovasi Gilkor untuk Mendukung Program Loyalitas Pelanggan

Untuk terus memanjakan para konsumen ritel mereka, Gilkor berinovasi dengan menghadirkan sistem Digital Voucher. Sistem ini akan berada dalam satu dashboard yang terintegrasi dan diharapkan bisa memudahkan dalam penggunaan dan pengelolaan voucher.

Disampaikan CEO Gilkor Sinartrus Sosrodjojo, sebelumnya program loyalitas pelanggan diterbitkan berupa voucher fisik atau kupon yang harus di-redeem melalui beberapa proses. Kini sistem Digital Voucher akan membantu menyederhanakan proses tersebut, baik bagi konsumen maupun pengelola ritel.

“Konsumen tidak perlu lagi membawa kartu fisik loyalty program retail yang mereka miliki dan datang ke customer service karena pelanggan dapat dengan mudah menukarkan poin menjadi voucher melalui mobile app yang dikembangkan Gilkor. Proses transaksi di tenant pun tidak sulut karena konsumen hanya perlu melakukan mekanisme scan barcode. Sedangkan bagi pihak ritel, solusi ini ditujukan untuk membantu manajemen mall dalam meningkatkan loyalitas pelanggan dan jumlah pengunjung dengan memonitor apa yang pelanggan inginkan dan bagaimana berinteraksi yang tepat, berdasarkan data pelanggan,” terang Sinartus.

Sistem Digital Voucher akan terintegrasi dengan sistem ELYS (Engagement & Loyalty Solutions), sebuah sistem yang mampu menangkap data pembelanjaan member dengan fitur point collection & redeem. Sistem tersebut dapat diintegrasikan untuk menghasilkan grafik dan laporan untuk kepentingan analisa manajemen.

Dari segi pihak mall, selain menghemat biaya dari segi printing cost dan labor cost, sistem Digital Voucher juga membantu pihak mall untuk menargetkan pengguna lebih mudah. Termasuk memudahkan untuk melakukan tracking dan analisis.

Sejak Mei 2018 silam sistem, Digital Voucher dari Gilkor ini telah diimplementasikan di salah pengembang ritel Agung Sedayu Retail Indonesia. Sistem Digital Voucher dari Gilkor bisa dibilang menjadi salah satu wujud komitmen Gilkor untuk tingkatkan produktivitas mall dan ritel.

“Sebagai perusahaan teknologi, kami selalu mendengarkan aspirasi dan kebutuhan para mitra kami sehingga kami senantiasa berinovasi untuk dapat memberikan hal yang terbaik. Kami harapkan dengan hadirnya [sistem] Digital Voucher ini, kami dapat membantu para pengusaha ritel untuk tingkatkan loyalitas pelanggan dengan memberikan pengalaman berbelanja terbaik bagi para konsumen,” imbuh Sinartus.

Mallness’ New Interface Makes It Easier to Find Recommendation

With objectives to provide relevant recommendation personally and customizing customer’s interest, an app-based digital platform providing information for promos and the latest offers of existing stores in malls, Mallness, updated its UI/UX interface.

The current Mallness app now updated with a new look and more intuitive interface design, allowing users to find real-time offers easily.

Personal recommendation

The new release allows users to share promos in social media with the recommended or personalized look based on user’s profile and most popular transactions in Mallness.

“The objective of this update is to simplify offline search into shopping experience in malls,” Marco Hernaiz, Mallness’ CEO and Co-Founder, said.

Not only providing real-time offers, Mallness also attached a new feature “Disarankan untuk Anda (Recommended for you)” to adjust the category choices of each user. The latest information about offline shopping and entertainment is also featured based on user profiles and favorite categories. On the front page, there’s also a new section called “Transaksi Populer (Popular Deals)” as the most favorite transaction of users with similar profiles.

“The new UI/UX really clicks with the most favorite interface of Indonesia’s users and goes along with the look and touch of the most popular app. The design is very intuitive and easy to navigate,” he said.

Loyalty program

Launched in 2017, Mallness currently made it into 25 thousand downloads and had more than 14 thousand registered users. It’s available in 43 mid-level malls and 8,000 stores in Jabodetabek. Later, it’ll soon to be available in all Indonesia’s major cities during 2018 and will start international expansion throughout the region by 2019.

In increasing engagement between shop owners and customers, Mallness has developed a Loyalty Program to be integrated with retailers enabling loyalty cards stored in one app.

The app is currently categorized transaction based on membership, loyalty cards, and cake cards. It allows users to receive only relevant information and get the maximum results of their membership anywhere.

“We implement the advanced technology as recommendation creator personalized by user profiles, previous habit in-app, and geolocation that allow brand and retailer to connect with certain public offline,” he finished.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Mallness Perbarui Tampilan Aplikasi, Permudah Pengguna Temukan Rekomendasi Penawaran

Bertujuan memberikan rekomendasi yang relevan secara personal dan menyesuaikan minat pengguna, platform digital yang menghadirkan informasi, promo, hingga penawaran terbaru dari toko-toko yang masih eksis di mall melalui aplikasi, Mallness memperbarui tampilan UI/UX aplikasi mereka.

Aplikasi Mallness saat ini hadir dengan tampilan baru dengan desain interface baru lebih segar dan lebih intuitif daripada desain sebelumnya, memungkinkan pengguna untuk menemukan penawaran-penawaran real time dengan mudah.

Hadirkan rekomendasi secara personal

Rilis baru ini juga memungkinkan pengguna untuk membagikan info penawaran di media sosial dan tampilan yang disarankan atau dipersonalisasi berdasarkan profil pengguna dan transaksi yang paling dipilih di platform Mallness.

“Tujuan dari pembaruan tampilan adalah untuk menyederhanakan pencarian penawaran offline dan akhirnya mengubah pengalaman berbelanja di mal-mal,” kata CEO dan Founder Mallness Marco Hernaiz.

Selain menghadirkan penawaran di mall pilihan secara real-time, tampilan baru Mallness juga disematkan fitur “Disarankan untuk Anda”, menyesuaikan pilihan kategori masing-masing pengguna. Ditampilkan juga informasi terkini kepada pengguna tentang belanja offline dan hiburan, berdasarkan profil pengguna dan kategori favorit. Di halaman depan juga menampilkan bagian baru bernama “Transaksi Populer”, sebagai pilihan transaksi yang paling banyak disukai oleh pengguna dengan profil serupa.

“Rilis UI/UX baru ini benar-benar klik dengan interface yang paling disukai oleh pengguna Indonesia dan ini sejalan dengan tampilan dan nuansa aplikasi yang paling populer. Bahkan, desain ini sangat intuitif dan mudah dinavigasi,” kata Marco.

Program loyalitas

Diluncurkan pada tahun 2017, saat ini Mallness telah memiliki 25 ribu unduhan dan memiliki lebih dari 14 ribu pengguna terdaftar. Mallness saat ini telah tersedia di 43 mal tingkat menengah dan 8.000 toko di wilayah Jabodetabek. Nantinya, Mallness akan tersedia di semua kota utama di Indonesia selama 2018 dan memulai ekspansi internasionalnya di seluruh Asia Tenggara pada 2019.

Untuk meningkatkan engagement antara pemilik toko dan pembeli, Mallness juga mengembangkan Program Loyalitas untuk diintegrasikan dengan retailer sehingga memungkinkan untuk menyimpan semua kartu loyalitas dalam satu aplikasi.

Saat ini aplikasi mengatur transaksi berdasarkan juga pada keanggotaan pengguna, kartu kesetiaan, dan kartu kue. Pilihan ini memungkinkan pengguna untuk hanya menerima informasi yang relevan bagi mereka sambil mendapatkan hasil maksimal dari keanggotaan mereka di mana pun mereka berada.

“Kami menerapkan teknologi canggih seperti mesin pembuat rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan profil pengguna, perilaku sebelumnya pada aplikasi dan geolokasi yang memungkinkan brand dan retailer untuk terhubung ke khalayak yang diinginkan secara offline,” tutup Marco.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Program Loyalitas di Indonesia

Program loyalitas pelanggan adalah sebuah strategi brand atau bisnis untuk menjaga kesetiaan pelanggan lama sekaligus menjaring pelanggan baru. Dalam dua tahun terakhir, startup kenamaan seperti GO-JEK, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Traveloka, Grab, dan lain-lainnya tercatat menerapkan program ini. Ada pula sejumlah startup yang khusus menjalankan model bisnis mengelola program loyalitas pelanggan.

Program loyalitas pelanggan umumnya berbentuk poin dan sejenisnya. Setiap pelanggan melakukan transaksi atau memenuhi kondisi tertentu, mereka mendapatkan poin sebagai kompensasinya. Poin tersebut nantinya bisa digunakan atau ditukarkan dengan promo atau lainnya.

Untuk mengembangkan program ini, perusahaan memiliki dua opsi. Pertama menggandeng banyak merchant untuk menambah daftar pilihan atau opsi kedua menggandeng pihak ketiga untuk mengelola program loyalitas pengguna mereka. Solusi yang terakhir ini salah satunya ditawarkan Ponta.

Sepak terjang Ponta di Indonesia disebut cukup positif. Marketing Manager Ponta Rina Maria kepada DailySocial menceritakan pertumbuhan keanggotaan Ponta di Indonesia meningkat cukup pesat. Tercatat hingga tahun 2018 Ponta sudah mengantongi 19 juta pelanggan dengan lebih dari 30 partner atau perusahaan yang menggunakan Ponta sebagai penyedia program loyalitas. Partner Ponta di Indonesia meliputi sektor ritel, restoran, hingga klinik kesehatan.

“Saat ini sudah lebih dari 30 partner tergabung dalam jaringan Ponta, dengan berbagai bidang usaha, ritel, restoran, klinik kesehatan, dan masih banyak lagi. Selain itu juga telah bergabung puluhan merchant yang menerima kartu Ponta,” terang Rina.

Hal serupa diamini pihak Shopee. Dalam dua tahun terakhir Shopee terus menanjak menjadi salah satu aplikasi marketplace yang paling banyak dipasang dan digunakan di Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, tapi yang konsisten dilakukan Shopee sejak tahun 2016 adalah mengelola fitur program loyalitas sehingga menjadi salah satu pembeda dengan layanan sejenis.

“Sejak diperkenalkan, Koin Shopee menerima tanggapan yang positif dari pengguna kami. Sejak awal 2018, kami meletakkan home button Reward Koin Shopee yang didedikasikan untuk memudahkan pengguna mengakses Koin Shopee,” terang Country Brand Manager Shopee Rezki Yanuar.

Koin Shopee memiliki tiga cara untuk pengumpulan poinnya, yakni cashback setiap kali melakukan pembelanjaan,  daily check-in dengan membuka aplikasi Shopee setiap hari dan mengklik “Reward Koin Shopee”, dan daily prize sebagai pilihan hadiah setiap harinya.

Koin Shopee
Koin Shopee

Tanggapan masyarakat

Ada sudut pandang menarik yang dipaparkan Ponta dan Shopee mengenai program loyalitas pengguna. Ponta menilai masyarakat Indonesia masih perlu pembiasaan dan pemahaman mengenai manfaat program loyalitas pengguna. Di banyak kasus, pengguna masih belum sadar bahwa pelanggan loyal memiliki hak-hak khusus yang bisa terus dimanfaatkan.

“Sebagai contohnya member lupa atau enggan menunjukan kartu keanggotaannya pada saat bertransaksi di outlet-outlet. Padahal jika mereka cukup memahami, loyalitas pelanggan adalah reward yang diberikan atas kepercayaan pelanggan yang senantiasa menggunakan produk tersebut. Reward tersebut merupakan hak pelanggan untuk mendapatkannya. [..] Saat ini, di kebanyakan program loyalitas, member belum merasa bahwa mendapatkan reward adalah hak dan ini yang senantiasa kami sampaikan,” terang Rina.

Sementara bagi Shopee, program loyalitas Koin Shopee bisa diterima baik oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna yang memanfaatkan Koin Shopee dalam dua tahun terakhir.

Potensi pengembangan

Program loyalitas pengguna tidak hanya berhenti sebatas koin dan promo. Ada hal-hal yang lebih besar yang bisa diupayakan dan dikembangkan. Salah satu contohnya adalah apa yang direncanakan Rakuten. Mereka menyiapkan program loyalitas pelanggan dengan mengusung teknologi blockchain. Tidak hanya sekedar poin, mereka juga dikabarkan tengah membangun cryptocurrency, Rakuten Coin.

Inovasi yang digerakkan Rakuten suatu saat akan diterapkan banyak perusahaan digital di Indonesia. Hanya menunggu soal peluang dan waktu.

Berbicara soal inovasi dan potensi, Ponta dan Shopee memberikan jawaban yang senada. Mereka sama-sama tengah mengupayakan inovasi dan pembenahan untuk menjadi lebih baik lagi.

“Di tahun 2018 ini kami ingin lebih meningkatkan benefit untuk para member. Dengan jumlah member yang terus meningkat, diperlukan usaha untuk supaya member tersebut senantiasa menggunakan kartu Ponta,” terang Rina.

Sementara Shopee tidak menjelaskan secara detail langkah selanjutnya, tetapi tetap berkomitmen mengembangkan produk ini.

“Kami melihat Koin Shopee ini mendapatkan respon yang luar biasa dari konsumen kami, sehingga fokus kami adalah untuk mengembangkan produk ini agar semakin nyaman / menarik lagi,” terang Rezki.

 

Tokopedia Introduces “Tokopoints” for Consumer Loyalty Program

Tokopedia officially launched a loyalty program called “Tokopoints” as an attempt to increase repeat sales from the active users. Tokopedia finally used this strategy after some big players are already used the same strategy, such as Tiket.com, Traveloka, Go-Jek, Grab and others.

“We appreciate public support for Tokopedia in the last eight years. Toppers loyalty is Tokopedia’s motivation to innovate more in providing the best online shopping experience for Indonesia’s population,” Tokopedia’s Co-Head Marketplace Aldo Tjahjadi said in an official statement.

Tokopedia users can collect points and loyalty from every transaction they made via website or mobile app. Points can be obtained by making transaction. Later, it can be redeemed into coupons on the catalogue.

Screenshot 2018-01-30 at 13.25.06

Loyalty can be obtained to determine and upgrade the Membership Status. Each membership has different advantages, starts from Classic, Silver, Gold and Platinum with levels of loyalty to be collected up to 100 thousand points.

As for the benefits gained for each level of membership, can get free shipping, discount and cashback. However, there are some transactions do not earn Points or Loyalty, such as the purchase of KAI tickets, Entertainment, Uber, Gift Card and Event.

Based on the latest data in mid-2017, Tokopedia has obtained 2 million merchants, 35 million unique visit per month and 150 million visits in total (website and mobile app).

Digital marketing trend in 2018

Tokopedia is trying to emphasize on the increase of user loyalty through  Tokopoints. The strategy began to used by other big players engaged in technology to focus on maintaining active users to keep repeat order.

Shopback Indonesia’s Co-Founder and Country Head Indra Yonathan said on his presentation in Jakarta E-Commerce Night 2018, at least three marketing trends will happen in the following year.

First, the more attention will be given to the performance of marketing concept 2.0. Currently, e-commerce have many Key Performance Index (KPIs) as measurement of a successful marketing strategy, some of which are looking at the Cost Per Click (CPC), Cost Per Visitor (CPV) and so on.

Second, creating micro moments to be part of consumer’s journey while visiting e-commerce site. A marketing strategy to apply in creating micro moments is positioning yourself as an advisor to the consumer. To provide product recommendation based on interest, give informative inputs and no longer sell just any products to all consumers.

Lastly, loyalty points era. For Yonathan, larger companies began to care on how to keep the existing consumer and disbursed half of its marketing funds by introducing a loyalty program.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Tokopedia Hadirkan Program Loyalitas Konsumen “Tokopoints”

Tokopedia meluncurkan program loyalitas “Tokopoints” seiring upaya meningkatkan repeat sales dari para pengguna aktifnya. Strategi ini akhirnya dilirik Tokopedia, setelah sebelumnya pemain besar di bidang aplikasi digital telah lebih dahulu meluncurkan program ini, sebut saja Tiket.com, Traveloka, Go-Jek, Grab, dan lainnya.

“Kami mengapresiasi dukungan masyarakat terhadap Tokopedia selama lebih dari delapan tahun ini. Kesetiaan Toppers adalah motivasi Tokopedia untuk terus berinovasi dalam memberikan pengalaman berbelanja daring terbaik untuk masyarakat Indonesia,” ujar Co-Head Marketplace Tokopedia Aldo Tjahjadi dalam keterangan resmi.

Pengguna Tokopedia dapat mengumpulkan loyalty dan points dari setiap transaksi yang mereka lakukan baik melalui situs atau aplikasi. Points bisa didapatkan pengguna setiap kali melakukan transaksi. Kemudian, bisa ditukar menjadi kupon yang tersedia dalam Katalog Kupon.

Screenshot 2018-01-30 at 13.25.06

Sementara Loyalty, bisa didapatkan pengguna untuk menentukan dan menaikkan Status Membership-nya. Setiap membership memiliki keuntungan yang berbeda untuk setiap statusnya. Status Membership dimulai dari Classic, Silver, Gold, dan Platinum dengan tingkatan loyalty yang harus dikumpulkan sampai 100 ribu poin.

Adapun keuntungan yang didapat untuk setiap tingkatan membership bisa mendapatkan ongkos pengiriman gratis, diskon, dan cashback. Meski demikian, ada transaksi di Tokopedia yang tidak mendapat Points dan Loyalty, seperti pembelian tiket KAI, Hiburan, Uber, Gift Card, dan Event.

Berdasarkan data terakhir di pertengahan 2017, Tokopedia telah memiliki 2 juta merchant yang telah bergabung, 35 juta pengunjung (unique visit) per bulan yang secara total (situs dan aplikasi) yang memberikan 150 juta kunjungan (visit) per bulan.

Tren digital marketing 2018

Langkah Tokopedia lewat Tokopoints ini, seolah menegaskan mulai diliriknya peningkatan loyalitas pengguna lewat program loyalitas. Strategi ini mulai dipakai oleh pemain besar yang bergerak di bidang teknologi untuk mulai fokus mempertahankan konsumen lama agar tetap melakukan repeat order.

Dari presentasi yang dikemukakan Co-Founder dan Country Head of Shopback Indonesia Indra Yonathan dalam Jakarta E-Commerce Night 2018 baru-baru ini, setidaknya dalam setahun mendatang ada tiga tren pemasaran yang bakal terjadi.

Pertama, akan semakin diperhatikannya performa dari konsep marketing 2.0. Selama ini layanan e-commerce banyak memiliki key performance index (KPI) sebagai tolak ukur kesuksesan strategi marketing, beberapa diantaranya melihat dari Cost Per Click (CPC), Cost Per Visitor (CPV), dan lain sebagainya.

Kedua, menciptakan micro moments sebagai bagian dari consumer journey saat mengunjungi situs e-commerce. Strategi marketing yang bisa diterapkan untuk menciptakan micro moments adalah memposisikan diri sebagai advisor terhadap calon konsumen. Bisa memberikan rekomendasi produk berdasarkan minat, memberi input yang informatif, tidak lagi sembarang jualan produk ke semua konsumen.

Terakhir, loyalty points era. Saat ini menurut Yonathan, perusahaan besar mulai peduli cara mempertahankan konsumen yang ada dan mulai mengucurkan sebagian dana marketingnya dengan menghadirkan program loyalitas.

“Kalau terus akuisisi pengguna baru, itu ada biaya yang besar. Namun bila menjaga loyalitas konsumen, biaya marketing-nya justru akan lebih efisien,” pungkas Yonathan.

User Priority Program Could Be Bukalapak’s Effective Step To Improve Loyal Traction

Bukalapak launches new program for its loyal consumers. The program is called “Pembeli Prioritas”, a monthly subscription program to get several premium services. Bukalapak‘s users can pay for a certain nominal (Rp50.000 for this promo) to get priority access in their account. Users with enough BukaDompet balance can make Priority Users’ subscriptions automatically renewed.

Brainy moves of top 10 e-commerce players in Indonesia

Challenges for online retail startup such as Bukalapak is how they keep up with the consumer’s traction, while other players ‘in the board of top player’ continue to seek consumer’s acquisition. Previously, the term “burning money” was popular among well-funded startup -mostly e-commerce- by providing incentives in the form of discount or promo for consumers. However, with all players having big fund, the strategy needs to be a concern, not only focus on one-time-purchase consumer, but also on loyal consumer.

Pembeli Prioritas Program in Bukalapak provides more value to consumers, one of which provides delivery discount up to 10 times in a month via Bukalapak’s logistic partners. In addition, consumers with VIP label in the profile are drew together to get faster customer service.

According to the data collected by iPrice, Bukalapak is one of the top 10 e-commerce player in Indonesia, based on the visitor rank, app installations and the consumer’s search frequency. Within a very tight competition, unique value is needed, as all services provide similar product or variants.

E-commerce yang paling banyak dikunjungi / iPrice

Bukalapak in 2018

Held a unicorn title, Bukalapak plans a full agenda this year. One of the priorities is the research center development to be placed in Bandung. In this R&D’s building, Bukalapak will develop the prototype of latest technology, including AI, Machine Learning, blockchain, also drone delivery

In the report presented by Bukalapak’s CEO, it’s revealed that Bukalapak managed to record more than 320 thousand transactions through 2.2 million sellers. Throughout 2017, Bukalapak has recorded a transaction increase of three to four times higher than last year with 35 million consumers (monthly active user/MAU). The number shows about 30% Indonesia’s netizen, who’s going online, have opened Bukalapak’s site in a month.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Pentingnya Customer Loyalty Program bagi Perusahaan

Fokus pada pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang. Dalam internal perusahaan, inovasi yang terus digenjot dengan beragam product testing adalah contohnya. Sedangkan di hadapan konsumen, menjaga keberlangsungan pertumbuhan perusahaan dapat dilakukan dengan loyalty program.

Loyalty program dapat memberi pelanggan akses untuk mendapatkan produk baru, voucher khusus atau produk gratis. Program yang bertujuan untuk memberi reward kepada pelanggan setia ini biasanya diawali dengan mengidentifikasi kegiatan pembelian pengguna, sebab biasanya pengguna mendaftarkan informasi pribadi mereka kepada perusahaan dan diberi pengenal unik, misalnya user ID, dan menggunakan pengenal tersebut saat melakukan pembelian.

Berbasis bisnis model dan lingkup bisnis yang berbeda, empat perusahaan ini telah menerapkan loyalty program, dan bisa kamu tiru dan sesuaikan untuk growth hacking pada bisnis yang tengah kamu rintis.

GO-JEK

GO-JEK merancang program loyalty program dengan satu fitur baru yang berkaitan dengan Go-Pay, yakni Go-Points. Program ini menggunakan loyalty point untuk setiap transaksi layanan GO-JEK yang menggunakan Go-Pay. Semakin banyak transaksi, semakin banyak poin yang bisa didapatkan user, dan poin tersebut kemudian bisa ditukarkan dengan berbagai reward, dari mulai voucher belanja sampai MacBook.

Zalora

Di sektor e-commerce, perusahaan fashion marketplace Zalora memiliki program bernama Zalora Rewards, sebuah program loyalitas di mana pelanggan diizinkan untuk menukarkan poin yang telah mereka kumpulkan dari belanja online dengan penawaran khusus, kupon belanja gratis, pembungkus kado gratis, layanan prioritas, dan dua fitur segera: akses ke Zalora Shopping Club dan Personal Shopper. Seperti program loyalitas lainnya, poin dapat ditukarkan saat ini mencapai ambang batas tertentu, dan akan berlaku dalam 12 bulan.

Traveloka

Loyalty program dari Traveloka ialah Traveloka Poin yang bisa dikumpulkan bisa ditukarkan dengan diskon tiket pesawat atau hotel untuk perjalanan selanjutnya. Untuk bisa mendapatkan Traveloka Poin, pengguna harus memiliki akun di Traveloka dan menggunakannya saat bertransaksi. Traveloka Poin hanya tersedia jika pengguna memesan tiket pesawat juga hotel melalui situs resmi atau Traveloka App (minimum versi 2.12 untuk Android dan iOS). Poin yang terkumpul berlaku sampai dengan 1 tahun setelah tanggal aktivasi pertama kali.

Danamon

Pada sektor perbankan, baru-baru ini terdengar kabar mengenai D-Point, Danamon Reward Point. D-Point adalah sistem reward point terintegrasi dari beragam transaksi di Danamon, yang bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah yang bisa dipilih sesuai keinginan dan kebutuhan kamu. Untuk mengikuti program ini nasabah tidak perlu melakukan registrasi apapun, karena saat kamu tercatat sebagai nasabah Danamon maka secara otomatis kamu langsung bisa mengumpulkan poin dari beragam aktivitas perbankan kamu. Mulai dari transaksi belanja, pencairan pinjaman, kepemilikan produk asuransi atau investasi dan layanan lainnya.

Jadi, bukan tidak mungkin nasabah bisa mendapatkan loyalty reward lintas perusahaan; misalnya, dengan melakukan booking di aplikasi Traveloka dengan menggunakan pembayaran dari Danamon. Dan lagi, keuntungan berlipat bukan tidak mungkin dirasakan nasabah, terlebih dengan adanya loyalty program pendukung seperti program “Debar D-Point Kejutan Rabu Seru” dari Danamon yang bisa diikuti dengan menggunakan D-Point.

Seperti prinsip reward point yang sudah dijelaskan sebelumnya, program tersebut membuka kesempatan bagi nasabah Danamon untuk mendapatkan iPhone 7 hanya dengan menukarkan D-Point. Bedanya pada program ini nasabah bisa mengajukan penawaran dengan jumlah D-Point yang dimiliki atau sesuai dengan jumlah yang ditaksir. Kesempatan menawar ini dibuka setiap dua minggu sekali di hari Rabu selama periode program berlangsung, yang dapat dicari tahu selengkapnya di tautan berikut ini.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Danamon.

Berawal dari Kegemaran Mengoleksi Poin, Member.id Didirikan

Pada Selasa (15/08) lalu startup penyedia layanan loyalitas Member.id mengumumkan perolehan dana awal dari East Ventures. Kami berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan Co-Founder & CEO Member.id Marianne Rumantir untuk mengulas lebih dalam tentang Member.id dan visi yang dimilikinya.

“Sebetulnya saya pada dasarnya mempunyai obsesi dalam mengumpulkan poin, terutama poin airlines, hotel dan poin yang didapat dari transaksi kartu kredit. Gara-gara ini saya jadi jarang bayar pakai cash,” ujar Marianne membuka cerita.

Tepatnya ia menikmati betul manfaatkan dari program loyalitas pelanggan saat tinggal di Amerika Serikat. Menurutnya program semacam itu sudah sangat ‘refined dan benar-benar memudahkan pelanggan, dalam kaitannya dengan proses mendapatkan ataupun mengklaim poin tersebut dalam bentuk reward tertentu.

Marianne sendiri adalah seorang traveller dan pengalamannya dengan poin loyalitas tersebut dirasa sangat memberikan manfaat, terlebih ia mengaku selalu loyal terhadap brand tertentu misal saat memilih hotel. Apa yang ia rasakan –seperti mendapat penginapan gratis dan sebagainya dari poin—sering dituliskan dalam blog travel pribadinya.

“Lalu teman-teman di Indonesia bingung melihat saya bisa liburan enak tapi gratis. Dari situ saya mengembangkan Member.id. Karena saya pikir di Indonesia belum banyak loyalty program yang bisa menawarkan penawaran yang solid yang bisa memudahkan anggotanya untuk stay loyal di brand tertentu,” imbuh Marianne.

Ia pun menyadari betul, bahwa Member.id memulai debutnya saat program loyalitas belum populer di Indonesia dan yang ada selama ini terkesan kurang menarik. Dari situ ia membawa misi untuk mengubah lanskap program loyalitas di Indonesia sehingga menghasilkan “point geek” seperti dirinya.

Secara umum, Member.id menjadi perusahaan teknologi dengan spesialisasi pada implementasi program loyalitas. Mulai dari mempersiapkan desain, membuat kerangka manajemen, analisis data, hingga pemasarannya.

Kustomisasi layanan adalah kunci sukses program loyalitas

Beberapa penyedia layanan loyalitas sudah ada di Indonesia, namun demikian Member.id cukup optimis dengan debutnya yang menawarkan layanan secara end-to-end. Member.id sendiri fokus kepada beberapa sektor industri, yakni transportasi, hotel, gaya hidup, ritel, dan e-commerce. Bagi Marianne sektor tersebut adalah penggerak market dan behavior orang di Indonesia.

“Jadi kami tidak menyediakan standar program loyalitas yang bisa dibeli begitu saja, karena setiap industri dan perusahaan mempunyai kebutuhan dan market yang berbeda-beda. Kami ingin bisa make sure kalau program loyalitas ini benar-benar efektif untuk setiap bisnis dan rewarding, makanya kita menawarkan jasa untuk operasional dan manajemen juga,” jelas Marianne menerangkan strategi bisnisnya.

Member.id juga tengah dalam proses pengembangan platform yang dapat dijadikan sebagai central points bank untuk sektor industri tersebut. Difungsikan untuk memudahkan penikmat reward dalam mengklaim atau mentransfer poin yang didapat. Intinya melalui kanal ini, member akan dimudahkan dalam pengelolaan benefit yang dimiliki.

Di sisi konsumen Indonesia, program loyalitas sebenarnya juga bukan hal yang baru lain. Menurut Marianne di Indonesia kebanyakan orang lebih suka mengumpulkan poin untuk ditukarkan dengan barang atau ditukarkan dengan diskon makan.

“Setiap redemption memang nilainya berbeda-beda, tapi yang saya lihat memang benefit yang ditawarkan ya banyaknya seperti itu, jadi untuk menukar dengan experience-based reward –seperti terbang dengan business class dengan harga yang sangat minim misalnya—masih belum banyak yang melakukan,” ujarnya.

Kondisi tersebut menurutnya membuat orang malah mengejar diskon di tempat yang berbeda-beda, bukannya loyal memakai brand tertentu saja.

Tantangannya pada eksekusi yang baik

Meski bukan hal baru, menerapkan program loyalitas pada sebuah lini industri memiliki tantangan tersendiri. Bagi Member.id, sosialisasi dan mengubah market behavior itu selalu menjadi tantangan apalagi mengenalkan sesuatu yang baru. Tapi menurutnya hal tersebut bisa diubah dengan eksekusi yang benar dan memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya.

Target Member.id adalah mengembangkan kerja sama dan klien di bidang transportasi dan hotel, juga menambah portofolio di sektor gaya hidup –sebagai tambahan kerja samanya yang sedang dijalani bersama Ismaya Group.

Hadiah.me Tambah Persaingan di Segmen Program Loyalitas

Tren belanja online yang saat ini sedang digemari di Indonesia dimanfaatkan berbagai pihak terkait, mulai dari situs pembanding harga produk di situs e-commerce hingga pemberian cashback dan promo menarik. Salah satu layanan yang mencoba menghadirkan layanan cashback sekaligus program loyalitas adalah Hadiah.me.

Startup yang  didirikan PT Digital Poin Indonesia ini memberikan cashback pada semua anggotanya dari aktivitas belanja online yang mereka lakukan. Tidak hanya cashback, Hadiah.me juga memberikan diskon, serta hadiah dari setiap pembelanjaan yang dilakukan.

“Saat ini ada banyak online shop dan layanan e-commerce yang telah bekerja sama dengan Hadiah.me, di antaranya adalah Lazada, Tokopedia, Matahari Mall, Blibli, Zalora, Bhinneka, PegiPegi, BerryBenka, dan lainnya,” kata Perwakilan Hadiah.me Aldi S. Herlambang kepada DailySocial.

Cara kerja Hadiah.me mirip dengan Shopback yang lebih dulu hadir di Indonesia. Usai melakukan pendaftaran, konsumen bisa memilih layanan e-commerce yang tersedia di situs Hadiah.me, kemudian diarahkan ke layanan e-commerce tersebut.

Sebelum dialihkan ke situs, akan muncul keterangan mengenai nilai cashback yang diberikan atau nilai voucher diskon yang tersedia. Nominal cashback tersebut selanjutnya akan masuk ke saldo akun konsumen yang nantinya bisa dicairkan ke rekening bank. Nilai cashback yang tersedia berkisar antara 4-15%.

Untuk mendukung proses pencairan cashback, Hadiah.me bekerja sama dengan berbagai bank. Selain itu, cashback tersebut juga bisa di-redeem menjadi e-money Mandiri e-cash atau DOKU. Cashback juga bisa menjadi pulsa ponsel.

Memperbanyak merchant dan afiliasi

Untuk menjamin keamanan dari konsumen, Hadiah.me memastikan data pribadi yang dibagikan konsumen tetap terjaga kerahasiaannya. Hadiah.me sendiri mendapatkan pendapatan dari program promosi dan afiliasi untuk setiap transaksi yang berhasil.

“Hadiah.me menargetkan pada tahun 2017 ini dapat memperbanyak merchant dan mengembangkan layanan agar lebih baik lagi serta memberikan penawaran cashback terbaik untuk para anggotanya dengan proses yang cepat.”