Startup Fintech-Enabler Pallav Terima Pendanaan Awal, Bantu Lembaga Kredit Lakukan Digitalisasi

Startup fintech-enabler Pallav mengumumkan perolehan pendanaan awal dengan nominal dirahasiakan dari sejumlah investor termasuk M Venture Partners, Kadan Capital, dan Monk’s Hill Ventures. Selain itu beberapa eksekutif senior di bidang keuangan, seperti Jefferson Chen (pendiri Advance Intelligence Group) dan Arun Pai (mantan eksekutif Flow/AsiaCollect), juga berpartisipasi dalam investasi ini. Dana ini akan digunakan Pallav untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan memperluas tim guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Pallav bertujuan untuk membangun sistem operasi kredit yang membantu lembaga keuangan tradisional di Indonesia dan sekitarnya. Co-founder & CEO Pallav Nathan Gunawan, menyatakan bahwa fokus utama mereka adalah memperkuat akses keuangan bagi masyarakat luas yang memerlukan kredit, dengan memberdayakan bank dan lembaga keuangan lainnya agar lebih efisien dan menguntungkan.

Selain Pallav, sejumlah startup lokal juga hadir sebagai fintech-enabler membantu lembaga keuangan tradisional lakukan digitalisasi. Misalnya Finfra, mereka memungkinkan bisnis untuk menambahkan fitur lending ke dalam model bisnisnya, misalnya untuk skenario invoice financing atau solusi pembiayaan purchasing. Selain itu ada juga Komunal yang fokus membantu proses digitalisasi BPR.

Transformasi digital untuk lembaga keuangan tradisional

Salah satu tantangan utama yang diidentifikasi Pallav dalam operasional lembaga keuangan tradisional adalah praktik penagihan yang masih manual dan tidak efisien. Metode ini tidak hanya mempersulit lembaga untuk melayani nasabah dengan risiko lebih tinggi, tetapi juga meningkatkan biaya operasional. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pallav memperkenalkan modul layanan pinjaman yang mendukung peminjaman berisiko tinggi dan mengoptimalkan proses penagihan melalui teknologi canggih.

Platform Pallav yang telah bersertifikasi ISO-27001 ini dilengkapi dengan template perilaku berbasis kecerdasan buatan (AI), proses penagihan digital, serta dasbor pemantauan yang memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketat Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Solusi ini membantu bank meningkatkan upaya pemulihan pinjaman mereka dengan lebih efektif.

Diluncurkan pada April 2024, Pallav kini telah bermitra dengan hampir 20 lembaga keuangan di Indonesia. Modul layanan pinjamannya membantu meningkatkan pemulihan pinjaman hingga 30% lebih tinggi dibandingkan metode konvensional yang digunakan oleh lembaga keuangan sebelumnya.

Dipimpin oleh Nathan Gunawan, Jason Rusli, Vikram Jain, dan Sajan Pruthi, tim Pallav memiliki pengalaman luas di industri keuangan dan teknologi. Mereka sebelumnya terlibat dalam proyek-proyek inovatif di perusahaan seperti Bain & Company, TravelokaPayLater, dan MoneyView di India.

Dengan pendanaan baru ini, Pallav berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi yang mampu mentransformasi layanan keuangan di Indonesia, khususnya dalam ruang pinjaman, demi memberikan solusi yang lebih aman dan efisien bagi masyarakat luas.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Telkomsel Ventures Pimpin Pendanaan Startup AI Tictag

Telkomsel Ventures memimpin pendanaan Tictag, startup AI yang berfokus pada data. Pendanaan ini juga melibatkan M Venture Partners, East Ventures, Investible, dan SBI Ven Capital. Langkah ini menegaskan komitmen Telkomsel untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem inovasi digital, mendorong transformasi digital di Indonesia, serta mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) di Indonesia dan Asia.

Tictag didedikasikan untuk mengembangkan AI berkualitas tinggi yang dapat diakses oleh semua, telah memulai perjalanan inovatif dengan menyederhanakan proses pengumpulan dan anotasi data. Mereka merancang platform crowdsourcing berbasis aplikasi yang efisien. Dalam beberapa tahun terakhir, Tictag telah memperluas jangkauannya, mengembangkan kemampuan AI terapan yang berfokus pada analisis data, serta menawarkan layanan konsultasi unggulan.

CEO Telkomsel Ventures Mia Melinda menyatakan bahwa kualitas dan kinerja AI sangat bergantung pada data yang digunakan untuk melatihnya.

“Investasi strategis ini dilakukan berdasarkan analisis atas kemampuan Tictag dalam memaksimalkan potensi AI melalui data training berkualitas tinggi yang mempercepat pengumpulan, pelabelan, dan pemrosesan data, membantu perusahaan meningkatkan efisiensi,” kata Mia Melinda.

Investasi ini sejalan dengan fokus Telkomsel Ventures pada teknologi baru dan merupakan langkah penting dalam mewujudkan visi Telkomsel untuk mendorong akselerasi ekosistem digital nasional serta meningkatkan ekonomi digital Indonesia.

Co-Founder dan CEO Tictag Kevin Quah menyampaikan, “Indonesia adalah basis talenta AI yang berkembang pesat dan pasar yang siap mengadopsi AI. Kepercayaan dan dukungan dari para investor mendorong kami untuk terus berinovasi dalam memperkuat ekosistem AI.”

Dia menambahkan bahwa Tictag berkomitmen untuk bermitra dengan komunitas kontributor anotasi data yang beragam, termasuk mahasiswa dan penyandang disabilitas, sehingga memungkinkan mereka berpartisipasi dalam ekonomi AI.

Didirikan pada 2019 di Singapura, Tictag memiliki misi untuk meningkatkan pemanfaatan AI bagi semua pihak. Dengan produk dan layanan inovatif yang potensial mendisrupsi pasar, Tictag kini melayani lebih dari 50 perusahaan di berbagai sektor seperti real estate, kendaraan otonom, pertanian, dan media di seluruh Asia.

Beroperasi di Singapura, Korea Selatan, Indonesia, Malaysia, Hong Kong, dan Amerika Serikat, Tictag berencana memanfaatkan investasi baru ini untuk memperluas jangkauan bisnisnya di Indonesia dan Asia, mengimbangi pertumbuhan pesat pasar AI di kawasan tersebut.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

KarirLab Kantongi Pendanaan Pra-Awal Dipimpin Alpha JWC Ventures dan M Venture Partners

KarirLab mengantongi pendanaan pra-awal yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures dan M Venture Partners, serta partisipasi dari angel investor, dengan nominal yang dirahasiakan. Pendanaan ini akan digunakan untuk mengembangkan produk, memperkuat tim, serta menjalin kemitraan strategis dengan universitas dan perusahaan terkemuka.

Pendanaan ini juga akan dimanfaatkan untuk meningkatkan performa platform KarirLab demi pengalaman pengguna yang lebih seamless untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.

KarirLab adalah platform online penghubung antara mahasiswa dan perguruan tinggi dengan perusahaan. Platform ini didirikan oleh Tessa Saraswati, Stephanus Wicardo, dan William Surya Wijaya. Di paruh pertama 2023, KarirLab menyebut telah memiliki ratusan ribu pengguna dan memuat ribuan pekerjaan dari ratusan organisasi berbeda di seluruh Indonesia.

“Dengan pendanaan ini, KarirLab dapat memenuhi potensi kami untuk bermitra dengan perguruan tinggi dan perusahaan dalam skala besar. Kami cukup bersemangat untuk memberdayakan generasi kerja yang akan datang dan merevolusi layanan manajemen karir di Indonesia untuk mendorong bertambahnya lulusan dan peluang karir yang berkualitas,” kata Co-Founder dan CEO KarirLab Tessa Saraswati dalam keterangan resminya.

KarirLab menjembatani ekosistem pelajar, perguruan tinggi, dan perusahaan dengan menyediakan platform pengembangan dan manajemen karir yang komprehensif dan efisien. KarirLab menawarkan berbagai produk, seperti layanan evaluasi profil, pembuatan resume yang ramah ATS (Applicant Tracking System), portal lowongan pekerjaan yang terkurasi, dan layanan manajemen karir.

“Kami optimistis dengan investasi kami di babak pra-awal KarirLab. Mereka dapat mempercepat pengembangan produk, memperkuat tim mereka, dan menjalin kemitraan dengan partner-partner strategis. Dengan demikian, KarirLab akan membuka jalan bagi ekosistem SDM yang lebih komprehensif dan efisien di Indonesia,” tambah General Partner Alpha JWC Jefrey Joe.

“MVP bangga mendukung KarirLab, platform yang menghubungkan mahasiswa ke dunia kerja, yang bertujuan meningkatkan kelayakan kerja siswa dan memperbaiki proses perekrutan pemula karir bagi perusahaan,” ujar Founding Partner M Venture Partners (MVP) Mayank Parekh.

Sasar segmen B2B dan B2C

Di pasar kerja yang kompetitif saat ini, lulusan perguruan tinggi menghadapi tantangan untuk menemukan peluang kerja yang sesuai dengan keterampilan, minat, dan tujuan karier mereka. Demikian juga perusahaan yang terkendala menemukan kandidat berbakat yang punya keterampilan, pengetahuan, dan antusiasme yang diperlukan pada organisasi mereka.

Maka itu, platform portal lowongan kerja dinilai telah menjadi sumber daya berharga yang memungkinkan perusahaan terhubung dengan sejumlah besar kandidat fresh graduate. KarirLab mengungkap, tujuannya menjadi platform layanan karir nomor satu untuk pemula kerja di Indonesia, mengincar jutaan mahasiswa aktif di universitas, politeknik, dan lembaga pendidikan tinggi lainnya serta lulusan baru.

Menyasar kepada segmen B2B dan B2C, KarirLab memiliki beberapa fitur unggulan yang bisa digunakan oleh perusahaan dan calon pencari kerja. Khusus untuk B2B di antaranya Career Management Platform, Career Fair Management Platform, dan Early Talent Platform. Sementara untuk B2C terdapat beberapa produk unggulan seperti, Power Resume Builder, Power Resume Evaluation, KarirClass, CompanyTalk dan Portal Lowongan Kerja.

Berkantor pusat di Jakarta, KarirLab saat ini telah tersebar di seluruh Indonesia dan berkembang dengan delapan juta mahasiswa aktif. KarirLab memiliki tujuan agar seluruh mahasiswa dari setiap latar belakang memiliki akses dan sumber daya untuk membantu mereka membangun fondasi yang kokoh dalam menjelajahi pasar dan dunia kerja.

KarirLab saat ini juga sedang aktif dalam mengintegrasikan inovasi berbasis AI terbaru dan menjalin kemitraan strategis untuk menghadirkan platform pengembangan karir yang lebih personal. Platform yang menawarkan layanan serupa di antaranya adalah, Kinobi, TopKarir Indonesia, Ekrut.