Unit Controller Nintendo Switch Ternyata Bisa Tersambung ke PC, Mac dan Android

Hal terunik dari Nintendo Switch ialah kemampuan platform menyediakan cara interaksi berbeda – dapat dinikmati ala home console ataupun sistem game handheld. Satu aspek yang memung-kinkan hal itu tercapai adalah kecanggihan Joy-Con. Terdiri atas dua unit kendali, ia bisa dipasang-kan di grip ataupun di layar/tablet Switch, dan masing-masing sanggup berkerja secara mandiri.

Nintendo membundel Joy-Con di bundel penjualan Switch, namun seperti aksesori lainnya, Anda bisa membelinya secara terpisah. Dan ada berita gembira bagi Anda yang ingin mencicipi sensasi menikmati Switch namun belum yakin untuk membeli satu paket console-nya: berdasarkan laporan dari beberapa narasumber, aksesori-aksesori Switch seperti Joy-Con dan Pro Controller ternyata dapat tersambung ke perangkat lain.

Nintendo Switch Pro Controller

Lewat video, seorang YouTuber bernama DreWoof mendemonstrasikan kemampuan Switch Pro Controller untuk terinskronisasi ke PC melalui menu Bluetooth Setting di Widows, dan klaim ini juga telah dikonfirmasi oleh pihak IGN. Menariknya lagi, DreWoof sempat menguji gamepad di platform lain, dan kabarnya Pro Controller bisa terkoneksi ke device Android dan kompatibel dengan Steam Big Picture.

Hal serupa berlaku buat Joy-Con. Bagitu dikeluarkan dari bungkusnya, aksesori tersebut juga bisa dibaca baik oleh PC dan Mac via Bluetooth tanpa memerlukan software tambahan apapun – berbeda dari controller Xbox One dan DualShock 4. Tentu saja, meski dapat tersambung, gamepad belum bisa berfungsi secara optimal. PC berbasis Windows mendeteksi pasangan Joy-Con sebagai controller terpisah, tidak bisa ‘disatukan’ walaupun ditempatkan di unit grip.

Selain itu, controller juga belum bisa tersinkronisasi ke device PC lewat USB type-C, hanya via Bluetooth. Dan walaupun dapat dikenali oleh perangkat Android, respons input-nya sangat lambat. Lalu di Steam, banyak permainan tidak menunjang seluruh fungsinya. Solusi untuk kendala-kendala ini sebetulnya tidak terlalu sulit, bisa diatasi dengan penyediaan software yang tepat.

Nintendo Joy-Con dalam kemasan

Menurut pengamatan TechCrunch, ada kemungkinan keputusan Nintendo buat mengandalkan teknologi Bluetooth di Joy-Con dan Pro Controller merupakan sumber masalah koneksi yang dirasakan banyak pengguna Switch di hari perilisannya. Dan itu sebabnya Nintendo sangat menyarankan para pemilik console untuk menjauhkan perangkat-perangkat berkonektivitas wireless lain saat bermain game demi menghindari interferensi.

Nintendo Switch sudah tersedia di Indonesia, saat ini ditawarkan di harga yang tergolong mahal, sekitar Rp 6,5 jutaan.

Versi Baru Acronis True Image Siap Jaga Anda Dari Bahaya Ransomware

Seberapa familierkah Anda dengan istilah ransomware? Ia adalah tipe software jahat yang didesain untuk memblokade akses ke sistem, mengenkripsi file sehingga tidak bisa digunakan, bahkan menghentikan pengoperasian aplikasi hingga Anda membayarkan sejumlah uang. Walaupun bukan lagi sebuah ancaman baru, belakangan ini ransomware kembali merajalela.

Acronis, perusahaan asal Swiss dengan spesialisasi pada layanan cloud dan backup, belum lama meluncurkan versi anyar dari True Image. Acronis True Image 2017 ‘New Generation’ disiapkan sebagai solusi atas kekhawatiran banyak orang terhadap ransomware serta bahaya lain yang mengintai di dunia maya. True Image 2017 menawarkan perlindungan real-time dan kemampuan verifikasi blockchain.

Mengapa Anda harus waspada pada bahaya ransomware? Menurut data dari FBI, kerugian yang diakibatkan oleh ransomware diestimasi mencapai US$ 1 miliar di tahun 2016. Acamannya semakin berkembang ke tingkatan mengkhawatirkan serta memengaruhi ribuan orang tiap harinya. Serangan ransomware juga bertambah canggih. Dahulu, malware ini dikirimkan lewat email spam, tapi kini iA telah berevolusi jadi jebakan klik di link.

Acronis True Image 2017 1

Acronis True Image 2017 menanggulangi ransomware lewat beberapa cara. Pertama, ia menyimpan teknologi Active Protection, bertugas buat mengidentifikasi aktivitas tidak biasa di komputer dan mencegah aplikasi berbahaya merusak data dan file backup pengguna – baik ransomware yang sudah dikenali atau tipe baru. Kemudian ada pula fitur Acronis Notary, yaitu teknik sertifikasi isi suatu berkas sekaligus metode pengecekan dokumen terhadap modifikasi dari versi aslinya.

Notary berfungsi untuk membubuhkan ‘sidik jari digital’ unik di database kekal yang terdistribusi pada teknologi blockchain. Dan dengan blockchain, pengguna dapat mengecek keasliannya setiap saat. Yang terakhir ialah teknik blockchain di Acronis ASign, memungkinkan lebih dari satu user mengakses dan melakukan sertifikasi dokumen dengan tanda tangan digital.

Di sisi penggunaan, Acronis telah memperbarui tampilan interface True Image 2017 agar lebih mudah dan nyaman digunakan, lalu melengkapinya dengan fitur dukungan NAS untuk Mac OS X Sierra, serta kemampuan pemulihan data akun Facebook. Acronis True Image 2017 bisa dimanfaatkan oleh para pemilik perangkat berbasis Windows, Mac, iOS dan juga Android.

Ditawarkan lewat paket berlangganan selama satu tahun, Acronis True Image 2017 tersedia dalam beberapa pilihan jumlah user, untuk satu, tiga, dan lima pengguna; masing-masing dijajakan seharga US$ 100, US$ 150, dan US$ 160. Bundel ini sudah termasuk servis Acronis Cloud Storage sebesar 1TB.

Apple Catatkan Rekor Baru Penjualan iPhone, dengan Pendapatan Senilai $54,4 Miliar

Apple terus menempatkan dirinya sebagai salah satu perusahaan teknologi terkaya sejagat raya. Perusahaan yang bermarkas di Cupertino tersebut baru-baru ini mengumumkan laporan keuangannya untuk kuartal pertama 2017, dengan hitungan yang berakhir pada 31 Desember 2016.

Dari tahun ke tahun, sumber penghasilan terbesar Apple adalah iPhone. Dalam laporan ini, disebutkan bahwa pendapatan yang diperoleh dari iPhone meningkat dari $51,6 miliar menjadi $54,4 miliar. Total penjualannya pun naik sekitar lima persen menjadi 78,3 juta unit, mencatatkan rekor baru sekaligus melampaui prediksi dari sejumlah analis.

Selain iPhone, yang juga mengalami peningkatan adalah lini Mac, meski naiknya tidak begitu besar. Dibandingkan kuartal sebelumnya, penghasilan yang didapat dari penjualan Mac naik sekitar 1 persen menjadi $5,4 miliar, dan kita tahu bahwa penggerak utamanya adalah MacBook Pro generasi baru.

Namun Apple sejatinya tidak boleh terus-menerus besar kepala, sebab sejumlah lini produknya malah mengalami penurunan. Lini iPad adalah salah satu yang paling parah, dimana total perangkat yang terjual menurun sekitar 19 persen menjadi 13,1 juta unit ‘saja’. Angka pendapatannya ‘cuma’ $5,5 miliar, turun 22 persen dari kuartal sebelumnya.

Lini produk yang lain, seperti Apple Watch, Apple TV, iPod, serta berbagai macam aksesori dan produk-produk Beats Audio, juga mengalami penurunan dengan angka penjualan $4 miliar untuk kuartal terakhir ini.

Secara keseluruhan, Apple mencatatkan rekor baru dalam penghasilan yang didapat per kuartal, dengan total $78,4 miliar untuk kuartal terakhir. Dari semua ini, ternyata sekitar 64 persennya berasal dari pemasaran internasional di luar AS.

Sumber: TechCrunch.

Microsoft Akan Luncurkan Visual Studio untuk Mac

Untuk mengembangkan aplikasi Mac, developer butuh Xcode yang hanya tersedia di Mac. Sebaliknya, untuk mengembangkan aplikasi Windows, developer perlu Visual Studio, yang cuma tersedia di Windows. Namun tidak lama lagi, situasinya bakal berubah sebab Microsoft dilaporkan bakal mengumumkan Visual Studio versi Mac.

Keputusan ini melanjutkan tren cross platform yang dimulai Microsoft sejak kursi kepemimpinannya dipegang oleh Satya Nadella. Sebelumnya, mereka juga sempat menghadirkan dukungan native untuk para developer Linux, hasil kerja samanya langsung dengan pengembang Ubuntu, Canonical.

Pengumuman ini jelas hanya terdengar menarik di telinga para developer. Akan tetapi sebagai pengguna kita juga bakal menerima implikasinya; developer yang sebelumnya hanya mengembangkan aplikasi Mac bisa lebih tergerak untuk menyuguhkan karyanya ke pengguna Windows.

Sebelum ini, opsi yang mereka miliki hanyalah membeli PC/laptop atau menjalankan Windows di virtual machine, barulah kemudian mereka bisa mengakses Visual Studio. Dengan hadirnya Visual Studio secara native di Mac, saya pribadi berharap pengembang app macam Alfred, Keyboard Maestro atau Ulysses bisa tertarik membuatkan versi Windows-nya.

Rencananya, versi preview dari Visual Studio untuk Mac bakal diungkap pada event khusus developer Microsoft Connect pekan depan.

Sumber: The Verge.

Tambahan Opsi Ruang Penyimpanan iCloud Sebesar 2TB Telah Tersedia

Seminggu menjelang peluncuran iPhone baru pada tanggal 7 September mendatang, Apple menambahkan pilihan 2TB untuk layanan penyimpanan awan iCloud.

Opsi ini dibanderol dengan harga $19.99 per bulannya atau Rp 300 ribu. Bagi yang berminat untuk berlangganan, bisa langsung ke Settings > iCloud > Storage di iPhone atau iPad.

Tambahan ini tidak mengubah pilihan harga sebelumnya yang sudah ada. Rp 15ribu untuk 50GB, Rp 45ribu untuk 200GB, Rp 149ribu untuk 1TB selama sebulan. Apple sendiri memberikan ruang penyimpanan gratis sebesar 5GB yang bisa Anda manfaatkan untuk menyimpan dokumen ataupun backup file dari perangkat.

Penyimpanan gratis yang diberikan oleh Apple sempat dikeluhkan oleh beberapa pengguna. Pasalnya Google lebih bermurah hati dengan memberikan ruang penyimpanan gratis lebih besar dari Apple, sebesar 15GB.

Langkah Apple ini dinilai sebagai sebuah petunjuk akan hadirnya perangkat yang memiliki ruang penyimpanan lebih besar daripada versi yang ada sekarang. 9to5Mac beberapa waktu lalu melaporkan tentang adanya komponen memory chip 256GB yang diduga sebagai milik iPhone generasi berikutnya (iPhone 7/ iPhone 6SE?). Selain itu terdapat pula komponen dual kamera seperti rumor yang ramai dibicarakan.

Untuk sekarang baru iPad Pro 9.7 inch yang memiliki ruang penyimpanan sebesar 256GB. Apple pun dikabarkan akan membuang iPhone atau iPad dengan kapasitas 16GB. Langkah yang cukup masuk akal. Mengingat kualitas kamera iPhone yang semakin bagus otomatis video dan photo yang dihasilkan juga semakin bagus dan memperlukan ruang penyimpanan yang lebih besar. iPhone pun sempat dicela karena masih menghadirkan perangkat berkapasitas 16GB.

Penambahan opsi storage 256GB juga saya rasa masuk akal terkait dengan fitur Optimized Storage yang nantinya hadir di macOS Sierra. Dengan Optimized Storage, Anda tak perlu repot-repot mengatur file yang tersimpan karena Mac dapat secara otomatis memindahkan dokumen dan file lainnya yang tersimpan di iCloud, sehingga ruang penyimpanan Mac bisa lebih lega.

iCloud merupakan pilihan yang lebih baik jika Anda bekerja sepenuhnya dengan perangkat Apple. Integrasi dengan sistem yang lebih baik menjadi keunggulan iCloud dibandingkan dengan layanan lain.

Sumber: The Verge

Sony Hadirkan Layanan PlayStation Now di PC

PlayStation Now ialah cara Sony memberikan kesempatan bagi pemilik console current-gen buat menikmati game-game yang pernah dirilis di PlayStation 3, lewat layanan berlangganan berbasis cloud. Peluncurannya tidak lama dilakukan setelah pelepasan PS4, dan console maker asal Jepang itu punya agenda untuk terus memperluas koleksi permainan serta jangkauan servisnya.

Sony punya kabar gembira bagi mereka yang diam-diam berharap bisa memainkan judul-judul ekslusif PlayStation di PC. Lewat blog resmi, mereka mengungkap rencana buat menghadirkan PlayStation Now di komputer personal, menunjukkan pada kita besarnya potensi platform ‘inklusif’ favorit puluhan juta orang tersebut, dan mungkin juga merupakan langkah Sony menandingi fitur backward compatibility Xbox One serta Xbox Play Anywhere milik Microsoft.

Melalui strategi ini, untuk pertama kalinya PC akan kedatangan berbagai game yang selama ini jadi kebanggaan gamer PlayStation, misalnya seri Uncharted, God of War, franchise Ratchet & Clank, serta The Last of US hingga Journey. Kontennya pun tidak tanggung-tanggung, PlayStation Now menyuguhkan lebih dari 400 judul permainan.

Meski game diolah di server Sony, tentu saja layanan ini mempunyai daftar kebutuhan hardware minimal yang harus dipenuhi. Ini dia rinciannya:

  • Sistem operasi Windows 7 (SP1), 8.1 atau 10
  • Prosesor Intel Core i3 3,5GHz atau AMD A10 3,8GHz
  • Penyimpanan 300MB
  • Memori RAM 2GB
  • Kecepatan internet minimal 5-megabit per detik

Bersamaan dengan pengumuman ini, Sony juga memperkenalkan dongle DualShock 4 USB Wireless Adaptor. Device sebesar thumb drive ini berfungsi untuk menyambungkan controller DualShock 4 ke PC dan Mac secara wireless, mengaktifkan semua fitur di sana, termasuk tombol-tombol dan stick analog, touchpad, light  bar, sensor gerakan, vibrasi, sampai port audio.

PlayStation Now PC

Selain untuk mendukung aktivitas bermain game menggunakan DualShock, adaptor tersebut juga dapat dimanfaatkan buat mengakses Remote Play di PC dan Mac. App bisa diunduh langsung via PlayStation.net. USB Wireless Adaptor bukanlah syarat wajib supaya PlayStation Now berjalan di komputer, tentu saja Anda dapat langsung menyambungkannya via kabel USB.

PlayStation Now kabarnya akan hadir di Eropa (Inggris, Belgia, dan Belanda) lebih dulu, baru kemudian menyusul di Amerika. Belum ada informasi soal kapan layanan ini tiba di Asia.

Biaya berlangganan PS Now selama satu bulan adalah US$ 20, lalu DualShock 4 USB Wireless Adaptor sendiri ditawarkan seharga US$ 25, mulai tersedia di akhir September.

Kekhawatiran Pada Masalah Privasi Dorong User Windows 10 Beralih ke Mac?

Sudahkah Anda beralih ke Windows 10? Ternyata berakhirnya masa upgrade gratis tidak membuat pengguna buru-buru update ke OS baru Microsoft itu. Masing-masing orang mempunyai alasan kuat untuk tetap menggunakan Windows 7 ataupun 8.1, namun ada indikasi bahwa salah satu faktor penyebabnya adalah kecemasan terhadap privasi.

Masalah ini bahkan berpotensi mendorong user untuk tidak lagi memakai Windows. Dalam sebuah survei OnePoll yang dilakukan oleh Comparitech, hampir dua pertiga responden cenderung tidak keberatan pindah ke Mac karena sejumlah hal yang dilakukan plaform anyar Microsoft. Hasil pemungutan suara disingkap tak lama setelah pemerintah Perancis meminta sang raksasa asal Redmond memperbaiki celah keamanan di Windows 10.

Angket diberikan pada 1.000 orang peserta, 500 berasal dari Inggris dan sisanya dari Amerika Serikat. Pertanyaannya adalah: “Jika praktek pengumpulan data pengguna Windows 10 mulai menyebabkan munculnya rasa khawatir, berkenankah Anda pindah dari Windows ke Mac?”

Meskipun 35,8 persen partisipan menjawab mereka tidak mau mengungsi ke sistem operasi ciptaan Apple itu, separuh dari mereka (50,1 persen, tepatnya 501 individu) menyatakan akan mempertimbangkan gagasan tersebut, sedangkan 14,1 persen lainnya tidak ragu-ragu buat beralih ke Mac OS. Melihat secara lebih rinci lagi, peserta polling Inggris lebih antusias untuk pindah ke Mac dibanding Amerika dengan perbandingan ‘pasti’ 15,2 versus 13 persen, dan ‘mungkin’ 51,8 versus 48,4 persen.

Windows to Mac 2

Respons dari peserta juga didasari faktor umur. 71,4 persen dari pengguna berusia 18 sampai 24 tahun menyatakan mereka siap hijrah ke Mac, lalu 34-44 tahun merupakan rentang umur konsumen yang paling sedikit menunjukkan loyalitas pada Windows. Fakta menarik lainnya ialah: semakin tua usia user, khususnya 55 tahun ke atas, semakin kecil ketakutan mereka terhadap problem privasi. Hanya ada 9,3 persen yang betul-betul ingin beralih ke Mac.

Windows to Mac 1

Komisi Keamanan Data Nasional Perancis (CNIL) sendiri menjabarkan tiga ‘kasus’ keamanan di Windows 10. Pertama, Windows Store mengumpulkan data mengenai app unduhan user dan waktu yang mereka habiskan buat menggunakannya tanpa izin. Kedua, OS memasang advertising identifier secara default, memungkinkan Microsoft mengawasi kegiatan browsing dan menargetkan pengguna dengan iklan. Terakhir adalah sistem otentikasi empat digit angka di mana Microsoft tidak membatasi percobaan input-nya jika salah. Sejak peringatan diturunkan oleh CNIL di akhir Juli, Microsoft diberi waktu tiga bulan untuk membereskan masalah-masalah tersebut.

Walaupun besar kemungkinan respons akan lebih bervariasi jika survei dilakukan di negara-negara lain, hasil angket menunjukkan bahwa banyak pengguna telah memahami persoalan privasi di Windows 10.

Tips Menikmati File Audio Lossless di iPhone dan iPad Menggunakan Vox

File audio berformat lossless mungkin merupakan idaman para penikmat musik sejati. Kualitas suara yang lebih baik dibandingkan dengan format MP3 atau AAC adalah salah satu kelebihan file lossless. Meski demikian dari sisi penyimpanan, file lossless akan memakan tempat lebih banyak ketimbang MP3 atau AAC.

Hal ini karena file MP3 atau AAC dikompres sedemikian rupa sehingga berukuran jauh lebih kecil dengan konsekuensi hilangnya beberapa frekuensi low-end dan high-end.

Tapi jika Anda ingin menikmati file audio lossless di iPhone atau iPad, ada beberapa cara yang bisa Anda coba.

Setidaknya ada dua format lossless file yang umum, ALAC (Apple Lossless Audio Codec) dan FLAC (Free Lossless Audio Codec). Jika Anda ingin memaikannya langsung dari aplikasi Music di iPhone atau iPad, tentu file ALAC yang berekstensi .m4a yang harus Anda siapkan. Tinggal masukkan ke iTunes dan sync dengan iPhone atau iPad.

Sedangkan jika file yang Anda miliki berformat FLAC yang berekstensi .wav, Anda bisa menggunakan aplikasi Vox yang tersedia di App Store.

Tips Menikmati File Lossless di iPhone dan iPad Menggunakan Vox

Untuk memasukkan file lossless ke Vox caranya sebagai berikut:

  1. Sambungkan iPhone atau iPad yang sudah terinstal Vox ke PC atau Mac yang memiliki iTunes.
  2. Dari iTunes, buka iPhone atau iPad yang disambungkan, pilih Apps lalu pilih Vox dari daftar
  3. Pada kolom Documents di sebelah kanan, klik Add
  4. Pilih file lossless yang ingin ditambahkan, lalu klik Add
  5. Tunggu beberapa saat sampai iTunes selesai mentransfer file ke iPhone
Tips Menikmati File Lossless di iPhone dan iPad Menggunakan Vox
Buka aplikasi iTunes, dari perangkat yang tersambung pilih Apps > Vox lalu Add untuk menambahkan loseless file
Tips Menikmati File Lossless di iPhone dan iPad Menggunakan Vox
Pilih file loseless yang akan ditambahkan ke aplikasi Vox

 

Add Lossless file to Vox 3
Silakan tunggu sampai proses transfer selesai
Tips Menikmati File Lossless di iPhone dan iPad Menggunakan Vox
Tampilan aplikasi Vox dengan file lossless yang sudah ditransfer

 

Tentunya jika Anda ingin mendengarkan musik lossless, Anda harus sedikit berkompromi dengan banyaknya ruang penyimpannya yang dihabiskan. Ukuran satu file lossless setidaknya bisa digunakan untuk menyimpan hingga 7 atau 8 file MP3.

Vox memang bukan satu-satunya aplikasi yang dapat digunakan untuk mendengarkan file lossless. Anda bisa menggunakan aplikasi lain yang sudah mendukung format FLAC di App Store seperti FLAC Player+, TuneShell atau bahkan VLC.

Saya sendiri memilih menggunakan Vox karena tampilannya yang cantik serta dilengkapi dengan fitur untuk mendengarkan lagu melalui Soundcloud atau YouTube. Vox juga memiliki fitur equalizer untuk lebih lagi memanjakan telinga Anda.

Aplikasi Vox bisa diunduh di App Store.

Inilah Daftar Perangkat yang Mendukung iOS 10 dan macOS Sierra 10.12

Setelah mengumumkan sistem operasi terbarunya dalam ajang WWDC, selain fitur baru, ada satu hal yang ditunggu-tunggu oleh para pengguna perangkat iOS dan Mac yaitu kompatibilitas perangkat.

Ya, setiap tahun dengan bertambah canggihnya iOS dan macOS, Apple ‘terpaksa’ mengeluarkan beberapa perangkat dari dukungan OS terbaru mereka. Sebut saja iPhone 3GS dan sebelumnya yang harus berpuas hanya mendapat dukungan sampai iOS 6 dan iPhone 4 yang mentok di iOS 7.

Hardware dan pengalaman pengguna ketika menggunakan perangkat adalah dua alasan utama mengapa Apple tak memberikan update OS terbarunya. Tahun ini Apple telah mengumumkan iOS 10 dan macOS Sierra dalam ajang WWDC 2016. Direncanakan rilis publik pada September mendatang berbarengan dengan iPhone terbaru, ada beberapa perangkat yang tidak lagi mendukung iOS 10 dan macOS 10.12 Sierra.

Diambil dari laman resmi iOS 10 di situs Apple, inilah daftar perangkat yang dapat menjalankan iOS 10 nantinya.

Inilah Daftar Perangkat Yang Mendukung iOS 10 dan macOS Sierra 10.12

Ya, iPhone 4s serta iPad 2 dan 3 harus berpuas mendapat update sampai iOS 9 saja. Sedangkan untuk macOS Sierra, ada juga beberapa perangkat Mac yang tidak akan mendapatkan update.

Berikut daftar perangkat yang mendukung macOS Sierra 10.12:

  • iMac (Akhir 2009 dan yang lebih baru)
  • MacBook Air (2010 dan yang lebih baru)
  • Macbook (Akhir 2009 dan yang lebih baru)
  • Mac Mini (2010 dan yang lebih baru)
  • Macbook Pro (2010 dan yang lebih baru)
  • Mac Pro (2010 dan yang lebih baru)

Lalu apakah perangkat Mac di atas akan mendapat semua fitur dari macOS Sierra? Tidak. Sama seperti update OS X El Capitan setahun yang lalu, perangkat keluaran di bawah tahun 2012 tidak akan mendapatkan dukungan terhadap framework grafis Metal dan fitur Continuity.

Jika perangkat Anda tidak ada dalam daftar di atas, itu artinya Anda harus mulai mempertimbangkan untuk melakukan upgrade, baik iPhone, iPad atau Mac yang dimilik, agar dapat menikmati fitur OS terbaru dari Apple.

iOS 10 sendiri membawa perubahan antar muka serta penambahan fitur yang lumayan banyak khususnya untuk aplikasi pesan instan iMessage mereka. Sementara macOS Sierra menghadirkan Siri, sang asisten virtual pribadi di Mac.

Info produk: MacBook Pro with Retina Display diskon 199rb.

Apple Perkenalkan macOS Sierra, Penerus OS X El Capitan

Selain versi baru iOS, WWDC juga dijadikan Apple sebagai wadah untuk memperkenalkan versi baru dari OS X. Menemani iOS 10 adalah macOS Sierra, penerus dari OS X El Capitan yang diumumkan di WWDC tahun kemarin.

Sebelum membahas fitur-fitur barunya, menarik juga untuk memperhatikan nama barunya sekarang. Jauh sebelum ini, nama resmi sistem operasi Mac adalah Mac OS X – diikuti oleh nama versi, seperti Snow Leopard dan sebagainya – kemudian berganti menjadi OS X; dan sekarang kembali lagi memakai nama macOS, tapi kali ini tanpa diimbuhi embel-embel “X” dan kata “mac” tanpa kapitalisasi.

Oke, nama mungkin tidak terlalu penting. Yang lebih penting adalah apa saja hal baru yang dibawa oleh macOS Sierra. Yuk kita bahas satu per satu.

Peningkatan signifikan pada fitur Continuity

File yang tersimpan di desktop macOS Sierra bisa diakses lewat aplikasi iCloud Drive di iOS / Apple
File yang tersimpan di desktop macOS Sierra bisa diakses lewat aplikasi iCloud Drive di iOS / Apple

Seperti yang kita tahu, Continuity adalah istilah Apple dalam menggambarkan sinkronisasi antara perangkat-perangkat besutannya, mulai dari Mac sampai ke iPhone, iPad dan Apple Watch. Continuity dalam macOS Sierra kini jauh lebih canggih, mencakup hal-hal yang sederhana seperti misalnya Auto Unlock.

Fitur Auto Unlock pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk membuka Mac-nya dengan cepat tanpa perlu memasukkan kata sandi sama sekali. Syaratnya hanya satu, yakni pengguna mengenakan Apple Watch miliknya. Jadi selama Apple Watch Anda ada di pergelangan tangan, Anda bisa mem-bypass lock screen macOS Sierra secara instan.

Bagian lain dari Continuity adalah Universal Clipboard. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan copy-paste antar perangkat. Jadi semisal Anda menyalin teks di iPhone, teks tersebut bisa langsung Anda paste di Mac. Fitur ini juga berlaku untuk konten lain seperti gambar dan video.

Lebih lanjut, file yang tersimpan pada desktop Mac kini juga bisa disinkronisasikan via iCloud, sehingga pengguna dapat menjumpai file yang sama – lengkap hingga ke penempatannya di desktop – pada perangkat Mac lain, atau bisa juga dengan membuka aplikasi iCloud Drive pada perangkat iOS.

Siri datang ke Mac

Siri yang kita kenal di iOS kini hadir di macOS Sierra dengan kepintaran yang sama / Apple
Siri yang kita kenal di iOS kini hadir di macOS Sierra dengan kepintaran yang sama / Apple

Ini merupakan kabar besar buat pengguna Mac, dimana Siri nantinya akan hadir bersama macOS Sierra. Siri di Mac bisa diakses lewat Dock, menu bar atau dengan keyboard shortcut. Pengguna bisa meminta bantuan Siri untuk mencari file yang spesifik di Mac-nya atau mencantumkan agenda baru pada kalender.

Siri tentu saja juga bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi di internet, gambar misalnya. Menariknya, hasil pencarian bisa langsung di-drag dan ditambatkan ke dokumen yang tengah dikerjakan di Pages misalnya. Secara keseluruhan, Siri di Mac adalah Siri yang kita kenal selama ini di iOS.

Optimalisasi storage

Storage atau kapasitas penyimpanan kerap menjadi elemen krusial bagi pengguna Mac, khususnya MacBook Air atau MacBook yang punya storage terbatas. Apple berupaya memberikan solusi lewat optimalisasi storage di macOS Sierra.

Cara kerjanya cukup sederhana, dimana file yang jarang digunakan akan otomatis dipindahkan ke iCloud sementara. macOS Sierra juga akan mengingatkan pengguna untuk menghapus file installer yang sudah dipakai, file download yang kembar, cache dan masih banyak lagi. Semuanya ditampilkan dalam satu aplikasi yang mudah dipahami.

Picture in Picture

Picture in Picture adalah salah satu fitur andalan iOS 9 di iPad. Fitur ini sederhananya memungkinkan pengguna untuk memutar video dalam jendela tersendiri yang bisa dibesar-kecilkan ukurannya maupun dipindah-pindah posisinya, tapi di saat yang sama mereka masih bisa mengerjakan sesuatu di aplikasi lain.

Tabs di banyak aplikasi

Dalam posisi full screen, macOS Sierra bisa membuka dua aplikasi yang berbeda / Apple
Dalam posisi full screen, macOS Sierra bisa membuka dua aplikasi yang berbeda / Apple

macOS Sierra kini tak cuma mengemas fitur Tabs untuk Safari saja, tetapi juga di mayoritas aplikasi lain, bahkan aplikasi pihak ketiga sekalipun. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membuka dua jendela aplikasi yang berbeda meski sedang dalam posisi full-screen, misalnya aplikasi Maps dan Notes.

Belanja online dengan Apple Pay

Belanja online di macOS Sierra bisa menggunakan otentikasi Apple Pay via iPhone / Apple
Belanja online di macOS Sierra bisa menggunakan otentikasi Apple Pay via iPhone / Apple

Pengguna Mac nantinya bisa berbelanja online dan melakukan pembayaran dengan Apple Pay. Jadi saat hendak membayar, pengguna akan diminta melakukan otentikasi via Touch ID di iPhone. Ini juga merupakan bagian dari fitur Continuity tadi yang semakin sempurna dalam macOS Sierra.

Selain yang sudah disebutkan, pembaruan lain macOS Sierra mencakup iMessage anyar yang diperkenalkan dalam iOS 10 plus tampilan baru Apple Music di dalam iTunes. macOS Sierra bakal dirilis ke konsumen mulai musim semi mendatang, sedangkan versi beta-nya bisa dijajal oleh publik pada bulan Juli.

Sumber: Apple.