Penonton Terdaftar di YouTube Capai Angka 1,8 Miliar Setiap Bulannya

Google jelas frustasi karena berulang kali gagal mengembangkan layanan media sosial untuk menjegal Facebook. Tapi, di platform lain yang masih berhubungan dengan media sosial, yaitu video sharing, YouTube adalah juaranya. Yang belum tahu, YouTube merupakan salah satu portofolio penting milik raksasa mesin pencari tersebut.

Di ajang YouTube Brandcast baru-baru ini, CEO YouTube Susan Wojcicki mengungkapkan capaian barunya di tahun ini, bahwa YouTube kini memiliki 1,8 miliar penonton setiap bulan, di mana catatan tersebut hanya untuk pengguna yang menonton dengan login ke akun masing-masing.

Capaian baru ini tercatat sebagai salah satu prestasi istimewa YouTube, di mana pada bulan Juni tahun lalu, Susan Wojcicki mengonfirmasi penonton YouTube yang login dan menonton menyentuh angka 1,5 miliar setiap bulannya. Berarti, dalam 10 bulan, pengguna login di YouTube naik sebanyak 300 juta. Sayangnya, Wojcicki tidak membeberkan dengan rinci berapa banyak pengguna tak terdaftar yang menonton di layanan video sharing-nya. Jika digabungkan, kemungkinan besar YouTube ditonton lebih dari 2 miliar pengguna total setiap bulannya.

Kemudian YouTube juga mengungkapkan beberapa statistik terkait kanal dan YouTuber paling populer. Daftar saluran teratas di YouTube didominasi oleh YouTuber PewDiePie dengan pengikut sebanyak 62 juta, dan musisi Justin Bieber. Selain itu YouTube juga mengumumkan bahwa mereka berencana untuk ‘menggandakan’ konten asli di layanannya. Beberapa acara yang telah dipersiapkan, antara lain Will Smith: The Jump Off, Priyanka Chopra: If I Could Tell You Just One Thing, Jack Whitehall: Training Days, Best Shot, dan lain-lain. YouTube juga mengonfirmasi akan kembali menayangkan program Untitled Demi Lovato Project, The Super Slow Show Season 2, dan Kevin Hart: What the Fit Season 2.

Sumber berita Googleblog dan gambar header Pixabay.

Instagram Umumkan Fitur dan Cara Baru Berbagi Momen di Stories

Ada yang sampai lupa waktu ketika buka Instagram, dikit-dikit Stories, atau sudah punya stok foto dan video buat posting di Instagram hingga berbulan-bulan mendatang? Ya, tak heran karena Instagram memang rajin meluncurkan rangkaian fitur baru guna memanjakan para penggunanya.

Di acara tahunan Facebook F8, Instagram telah mengumumkan cara baru untuk berbagi momen di Stories. Mereka mengintegrasikan Stories ke aplikasi Spotify dan GoPro.

Instagram-2

Jadi Anda bisa membagikan lagu favorit yang dilantunkan di Spotify langsung ke Stories atau DM Instagram, lengkap dengan informasi gambar album dan link playlist tersebut. Caranya mudah, cukup menekan tombol share di aplikasi Spotify.

Sedangkan untuk pengguna action camera GoPro, nantinya Anda bisa langsung membagikan foto dan video aksi yang telah terekam langsung ke Strories melalui aplikasi GoPro. Sebelum mengirim ke Stories tentu Anda bisa melakukan re-center serta crop konten foto atau video yang ingin diunggah, serta membubuhkan hiasan berupa sticker dan opsi pengeditan lainnya.

Menariknya Anda tak perlu menghubungkan akun GoPro dengan akun Instagram, karena proses sharing dilakukan secara lokal di smartphone melalui aplikasi Instagram. Integrasi baru di Instagram tersebut juga akan berfungsi ketika mem-posting Instagram Stories ke Facebook Stories dan Instagram berjanji akan menambahkan aplikasi lainnya agar terintegrasi lebih dalam dengan Instagram.

explore-instagram

Selain itu, kita juga bakal disuguhi sejumlah efek-efek AR yang baru, fitur video chat, dan memperbarui fitur explore. Ya, Instagram telah memanfaatkan platform Facebook Camera Effects dan fitur explore telah diperbarui yang memungkinkan kita dapat mengikuti topik tertentu, lengkap dengan hastag terkait.
Instagram
Kini kita bisa melakukan panggilan video secara real-time, fitur ini menjadi bagian dari tool DM Instagram. Caranya dengan menekan ikon kamera yang baru di pojok kanan atas di jendela obrolan yang terbuka, bisa dilakukan secara personal atau dengan beberapa orang sekaligus. Semua fitur baru di atas akan bergulir secara bertahap ke pengguna.

Sumber: GSMArena

Instagram Siapkan Fitur untuk Mengunduh Postingan yang Telah Dibagikan

Di Facebook, pengguna dapat dengan mudah mengunduh data akun sehingga mereka dapat mengetahui apa saja konten yang selama ini mereka bagikan. Tapi, fitur serupa tidak akan Anda jumpai di Instagram, portofolio Facebook lainnya. Sampai akhirnya juru bicara Instagram kepada Techcrunch mengatakan bahwa Instagram sedang menguji alat data portabel serupa yang memungkin pengguna mengunduh seluruh data akun miliknya.

Dalam pernyataannya, Instagram menyebutkan bahwa data-data yang dapat diunduh mencakup foto, video dan pesan. Tujuan adanya fitur ini tak lain adalah agar pengguna mempunyai data cadangan apabila mereka beralih ke layanan serupa lainnya.

Kabar ini tentu menjadi kabar gembira bagi pengguna Instagram yang menyadari akan ketiadaan fitur unduh data di aplikasi berbagai gambar tersebut. Momentum beritanya sendiri terbilang menarik, karena muncul hanya beberapa hari setelah dipanggilnya Mark Zuckerberg oleh senat Ameerika Serikat untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi terkait skandal Cambridge Analytica yang melibatkan jejaring sosial besutannya.

Hasil dari pertemuan tersebut, otoritas menetapkan aturan baru bernama “General Data Protection Regulation” (GDPR) yang mengharuskan media sosial semacam Facebook dan Instagram untuk menawarkan fitur portabilitas semacam itu.

Sayang pihak Instagram tak menjelaskan lebih lanjut data apa saja yang bisa diunduh selain yang sudah disebutkan. Apakah akan termasuk rekam aktivitas likes dan komentar atau tidak. Instagram juga tidak menyebutkan tanggal spesifik kapan tool dapat segera dipergunakan, termasuk siapa saja yang bisa menggunakannya. Instagaram berjanji akan memberikan informasi yang lebih lengkap dalam waktu dekat.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header

Fitur Baru Pinterest Mudahkan Pengguna Temukan Deretan Pin Terbaru dari Akun yang Mereka Ikuti

Dewasa ini, hampir semua media sosial menerapkan metode kurasi berbasis algoritma untuk menampilkan konten kepada penggunanya. Konten yang tampil berdasarkan kronologinya sudah dinilai ketinggalan zaman, meskipun sebenarnya masih banyak konsumen yang menginginkan hal tersebut.

Hal itu dibuktikan oleh Pinterest, yang baru-baru ini merilis fitur berupa tab baru berlabel “Following”. Fungsi tab ini sangat simpel dan to the point, yakni menampilkan deretan pin dari semua pengguna lain dan brand yang Anda ikuti, sesuai urutan dari yang terbaru terlebih dulu.

Tombol “+” di bagian atas bisa dipakai untuk melihat siapa saja yang pengguna ikuti, sekaligus untuk berhenti mengikuti akun-akun yang dinilai sudah tidak lagi relevan. Tentu saja dari situ pengguna juga bisa menemukan deretan akun lain untuk diikuti berdasarkan minatnya masing-masing.

Pinterest bilang bahwa munculnya fitur baru ini didasari oleh hasil diskusi mereka dengan sejumlah pengguna. Sejumlah pengguna sebenarnya sudah puas dengan sistem kurasi berbasis algoritma yang ada sekarang, sedangkan sejumlah lainnya lebih suka mengkurasi tampilan kontennya sendiri. Namun yang lebih penting, sebagian besar rupanya ingin memiliki kedua opsi tersebut secara bersamaan.

Following sejatinya hanya berperan sebagai tambahan untuk tab Home yang sudah ada sekarang. Jadi ketika Anda hanya ingin melihat koleksi pin terkurasi, silakan buka tab Home. Sebaliknya, saat Anda hendak mengumpulkan inspirasi terbaru dari siapapun yang Anda ikuti, tab Following hadir khusus untuk keperluan tersebut.

Fitur ini sekarang sudah mulai dirilis di versi web maupun aplikasi Pinterest untuk iOS dan Android, dan bakal tersedia untuk semua pengguna dalam beberapa minggu ke depan.

Sumber: Pinterest.

Ikuti Update Terbaru dari Para Musisi Favorit Langsung Lewat Google Search

Dewasa ini, menjadi penggemar seorang musisi tidak akan lengkap tanpa mengikuti akun media sosialnya. Cara termudah untuk menemukannya tentu saja adalah melalui Google Search. Namun Google tampaknya sudah menyiapkan cara baru supaya kita bisa mengikuti updateupdate terbaru dari musisi favorit dengan lebih cepat.

Coba Anda cari “Steve Aoki” di Google. Tepat di bagian Knowledge Panel-nya (boks kecil yang biasa berisikan deretan foto dan biografi pendek seseorang atau sebuah brand yang populer, diposisikan di sebelah kanan kalau di desktop), tampak satu bagian baru yang tidak ada sebelumnya.

Post on Google

Bagian tersebut merupakan inisiatif Google bertajuk “Post on Google”, yang pada awalnya ditujukan untuk mempermudah warga Amerika Serikat untuk menemukan updateupdate terbaru seputar pemilu dua tahun silam. Sekarang, musisi pun juga bisa memanfaatkan medium semacam Twitter mini tapi yang terintegrasi ke Google Search ini.

Selain teks, setiap post bisa berisi foto, video atau GIF. Satu post juga dapat mengemas lebih dari satu konten, semisal foto dan video sekaligus, dengan tampilan mirip seperti di Instagram. Bagaimana cara kita tahu apakah post-nya berasal dari akun resmi atau tidak? Lihat saja apakah ada centang biru di sebelah namanya atau tidak.

Sejauh ini, musisi yang sudah memanfaatkan fitur ini baru Steve Aoki, Lorde, Sia, Son Little, Sofi Tukker, Shakira dan Kygo. Kendati demikian, Google membuka medium ini untuk semua musisi di seluruh dunia, dengan catatan hasil pencarian atas nama mereka memang sudah dilengkapi Knowledge Panel itu tadi.

Sumber: Google.

Snap Map Kini Hadir dalam Versi Web dan Bisa Diakses Siapa Saja

Fitur Snap Map yang dirilis tahun lalu memungkinkan pengguna Snapchat untuk melihat beragam Stories yang dibagikan secara publik oleh para pengguna lain di sekitarnya. Dengan tampilan peta yang interaktif, menemukan momen-momen menarik maupun berbagai peristiwa penting di berbagai lokasi jadi jauh lebih mudah.

Sekarang, Snapchat ingin Snap Map bisa dinikmati oleh semua orang tanpa terkecuali, bahkan bagi kita yang sama sekali tidak pernah mendaftar akun Snapchat. Caranya dengan membawa Snap Map ke web, mempersilakan siapa saja untuk mengaksesnya melalui browser.

Kehadiran Snap Map versi web ini tentu saja bisa menjadi salah satu cara bagi Snapchat untuk menarik lebih banyak pengguna baru. Namun itu bukan satu-satunya tujuan yang hendak mereka capai. Snapchat pada dasarnya juga berharap Snap Map bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat untuk media publikasi.

Snap Map web

Itulah mengapa semua Stories yang terdapat di Snap Map versi web ini bisa di-embed di situs lain. Namun Anda tak perlu khawatir Stories unggahan Anda tiba-tiba menjadi bahan pembicaraan di suatu situs berita gosip, sebab Snap Map hanya akan menampilkan Stories yang statusnya publik, dan lagi Snapchat juga sudah menyiapkan tim untuk memoderasinya.

Dirilisnya Snap Map versi web ini bisa menjadi indikasi bahwa Snapchat perlahan mulai membuka diri dan menyuguhkan fitur-fiturnya di luar platform-nya sendiri. Di sisi lain, langkah ini juga bisa dilihat sebagai cara Snapchat menjiplak balik Instagram, yang dari waktu ke waktu terus menyajikan fitur-fiturnya ke web.

Sumber: Engadget.

Pertama Dalam Sejarah, Twitter Sukses Bukukan Profit

Popularitas dan nama besar Twitter di ranah media sosial hanya bisa ditandingi oleh Facebook dan barangkali Instagram. Dengan fakta itu, Twitter sudah semestinya sejajar dengan perusahaan bernilai jutaan Dollar Amerika lainnya. Tapi, sejak berdiri 12 tahun yang lalu, Twitter kesulitan untuk mendapatkan traksi mencapai tujuan, titik yang ingin dituju oleh hampir semua perusahaan, yaitu profit. Bahkan ketika mereka memutuskan untuk go publik empat tahun lalu.

Untungnya, tren buruk itu sepertinya sudah berakhir menyusul disebutkannya sejumlah profit dalam laporan keuangan mereka untuk kuartal keempat tahun 2017.

Jejaring sosial yang berbasis di San Fransisco tersebut melaporkan berhasil membukukan keuntungan sebesar $91 juta di kuartal keempat 2017. Mengakhiri periode buruk yang selama beberapa tahun membayangi. Salah satu yang terburuk adalah ketika mereka mengalami kerugian lebih dari $167 juta di kuartal yang sama tahun lalu.

Upaya Twitter untuk fokus pada video juga membuahkan hasil, membantu peningkatan pendapatan total sebesar 2% dari tahun ke tahun, menjadi $732 juta. Meski demikian, secara keseluruhan Twitter masih kehilangan uang yang nilainya cukup besar. Kerugian bersih GAAP tahun ini menyentuh angka $108 juta. Namun melihat persentasenya turun drastis sebesar 28% dari tahun ke tahun. Twitter punya kans untuk kembali membukukan profit di tahun fiskal 2018.

Dari sisi pengguna, Twitter mengantongi 330 juta pengguna aktif setiap bulannya di kuartal keempat 2017. Angka ini naik 4% dibandingkan tahun lalu, tapi relatif stagnan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Angka ini juga terbilang lebih rendah ketimbang proyeksi Wall Street di angka 332,5 juta.

Perjuangan Twitter untuk terus menghasilkan uang masih jauh dari usai. Fakta bahwa angka pengguna di Amerika Serikat yang merupakan pasar utamanya terus tergerus, menjadi alarm tanda bahaya yang harus dengan segera diatasi. Kuartal ini, pengguna Twitter di AS anjlok ke angka 68 juta dari 69 juta di kuartal sebelumnya.

Twitter sendiri tidak berpangku tangan dan menunggu dewi fortuna berpihak padanya. Sejumlah fitur dan kebijakan baru mereka gulirkan tahun lalu, termasuk menghapus batasan 160 karakter. Tapi tekanan dari rival seperti Facebook, Instagram dan Snapchat cukup mengganggu upaya keras Twitter untuk merangkul lebih banyak pengguna baru.

Laporan keuangan Q4 Twitter versi lengkapnya bisa diunduh di sini.

Sumber berita Theguardian dan gambar header Pixabay.

Facebook Bakal Suguhkan Lebih Banyak Berita Lokal

Media sosial sebagai sumber berita sudah bukan ide yang asing lagi di tahun 2018 ini. Setiap harinya kita membuka Facebook dan Twitter bukan cuma untuk mengernyitkan dahi selagi melihat selfie beserta curhatan dari orang-orang yang kita kenal, tapi juga untuk mengikuti kabar-kabar terbaru dari beragam topik.

Bagi Facebook, mereka ingin agar perannya sebagai sumber berita dapat membawa pengaruh yang lebih besar lagi. Caranya dengan menyajikan lebih banyak sekaligus memprioritaskan berita lokal. Lokal dalam artian topik bahasannya mengambil tempat tidak jauh dari domisili pengguna masing-masing.

Langkah yang diambil Facebook ini bisa dilihat sebagai upaya untuk mempromosikan media-media lokal. Melalui akun pribadinya, Mark Zuckerberg menjelaskan bahwa berita-berita lokal ini akan lebih sering muncul kalau Anda mengikuti akun media setempat, atau jika ada seorang teman Anda yang membagikannya.

Awalnya, Facebook akan menerapkan perubahan sistem News Feed ini di Amerika Serikat terlebih dulu, sebelum memperluas dukungannya ke negara-negara lain di tahun ini juga. Facebook juga bilang bahwa semua media lokal, tidak peduli seberapa kecil atau besar skalanya, bakal dilibatkan dalam upaya ini.

Mengonsumsi berita lokal lewat Facebook sejatinya terdengar cukup rasional, dan menurut saya jauh lebih ideal ketimbang medium lain seperti WhatsApp, yang kerap kali dibanjiri dengan broadcast message berisikan berita-berita yang tidak bisa dijamin keabsahan dan kebenarannya.

Bukan berarti semua berita yang disebar melalui WhatsApp adalah hoax, namun setidaknya Facebook sudah berkomitmen untuk memastikan berita-berita yang muncul di News Feed berasal dari sumber yang terpercaya; sedangkan di WhatsApp, Facebook sama sekali tidak bisa memoderasi peredaran kontennya.

Sumber: Facebook.

Berkat Machine Learning, Sistem Cropping Gambar Otomatis Twitter Kini Jadi Lebih Pintar

Kita semua tahu bahwa jutaan gambar yang diunggah ke Twitter setiap harinya ada yang dalam orientasi portrait dan ada juga yang landscape. Namun agar lini masa kita bisa kelihatan konsisten, tampilan preview semua gambar sengaja di-crop ke satu ukuran yang sama, sekaligus untuk memberikan ruang yang lebih banyak buat Tweet lain.

Selama ini, Twitter mengandalkan teknologi pengenal wajah untuk menentukan bagian mana dari suatu gambar yang harus di-crop. Masalahnya, tidak semua gambar mengemas wajah seseorang. Jadi untuk gambar-gambar ini, yang di-crop adalah bagian tengahnya, sehingga sering kali tampilan preview-nya di lini masa kelihatan luar biasa aneh.

Untuk ke depannya, Twitter bakal menerapkan sistem cropping otomatis yang lebih cerdas, dengan bantuan machine learning. Sistem baru ini pada dasarnya akan menentukan bagian mana yang harus di-crop berdasarkan bagian-bagian dalam gambar yang paling memikat perhatian kita, yang umumnya tidak jauh-jauh dari wajah, teks, binatang, objek lain maupun area dengan tingkat kontras yang tinggi.

Twitter smart auto crop with machine learning

Sistem ini sebenarnya sudah sejak lama dikembangkan oleh para akademisi, akan tetapi Twitter memilih untuk memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan mereka. Sederhananya, yang diciptakan para akademisi dinilai terlalu berlebihan karena dapat memprediksi pixel demi pixel, dan akibatnya, kinerjanya cukup lambat.

Twitter cuma butuh garis besarnya, dan yang pasti mereka ingin sistem ini bisa bekerja secara instan agar kita dapat tetap mengunggah foto secara real-time. Singkat cerita, hasil modifikasi mereka dapat bekerja 10x lebih cepat dalam menentukan bagian foto yang harus di-crop ketimbang versi yang lebih powerful yang digunakan oleh para akademisi.

Anda bisa menilai sendiri efektivitas sistem baru ini dari dua gambar di atas. Twitter sendiri sedang dalam proses mengimplementasikannya ke aplikasi Twitter versi iOS, Android maupun web.

Sumber: Twitter.

Twitter Luncurkan Fitur Threading untuk Memudahkan Pembuatan Tweet Berantai

Beberapa hari yang lalu, Twitter meluncurkan fitur yang cukup menarik bernama threading (utasan), yang sekarang sudah mulai tersedia bagi banyak pengguna. Fitur ini ditujukan untuk memudahkan pengguna membuat Tweet berantai, atau yang kerap disebut dengan istilah tweetstorm oleh banyak pengguna.

Tweetstorm, atau yang juga dikenal dengan istilah “kultwit” di sini, pada dasarnya merupakan beberapa Tweet terpisah yang mengemas satu gagasan utama, menyambung dari satu ke yang lainnya. Format seperti ini sebenarnya sudah populer sejak lama, akan tetapi Twitter tidak pernah secara resmi mendukungnya.

Ada banyak cara yang diterapkan oleh pengguna dalam membuat Tweet berantai selama ini, salah satu yang populer adalah dengan me-reply diri sendiri dan menomori masing-masing Tweet. Namun bagaimanapun caranya, pengguna masih harus mengklik tombol “Tweet” satu demi satu, dan ini jauh dari kata praktis.

Hingga akhirnya fitur threading ini resmi datang. Sekarang, selagi menulis suatu Tweet, Anda bisa menambahkan Tweet demi Tweet di bawahnya, sebelum mengirimkan semuanya secara bersamaan menjadi Tweet berantai. Di saat yang sama, follower Anda juga bisa langsung mengetahui yang mana yang merupakan Tweet berantai dengan melihat label “Show this thread”.

Twitter threading

Cara menggunakannya cukup simpel: buka jendela composer seperti biasa, lalu ketik Tweet yang pertama. Selanjutnya, klik tombol baru berlambang “+”, dan ketik Tweet yang kedua. Ulangi langkah yang sama untuk membuat Tweet ketiga dan seterusnya. Kalau sudah selesai, tinggal klik tombol “Tweet all” untuk membagikan semuanya secara bersamaan.

Fitur ini datang tidak lama setelah Twitter memperbarui batasan Tweet dari 140 menjadi 280 karakter. 280 karakter memang sudah cukup panjang, tapi ada kalanya batasan itu masih kurang, atau ketika ide harus ditumpahkan dalam beberapa Tweet terpisah yang bersambung. Di saat yang sama, fitur threading ini kian memantapkan peran Twitter sebagai platform microblogging yang efektif.

Threading atau utasan ini sekarang sudah bisa dinikmati oleh semua pengguna, tapi entah mengapa saya belum menemukannya di aplikasi Twitter versi iOS, meski sudah saya update ke versi yang terbaru, dan versi Android dan web-nya sudah ada.

Sumber: Twitter.