Bulan Depan, Aplikasi Facebook Groups Bakal Pensiun

Jejaring sosial raksasa, Facebook memutuskan untuk menutup aplikasi Groups per 1 September 2017 mendatang atau kurang dari satu bulan dari sekarang. Ini adalah aplikasi terpisah yang dikhususkan untuk mengelola grup baik untuk keperluan bisnis atau komunitas. Aplikasi ini tersedia di perangkat Android dan juga iOS.

Lahirnya Facebook Groups disambut oleh kritikan, sama ketika Facebook memutuskan untuk merilis aplikasi pesan terpisah untuk layanannya yang dinamai dengan Messenger. Namun akhir kisah keduanya sama sekali berbeda. Jika Messenger justru sukses membuat banyak pengguna berubah pikiran, lain halnya dengan Groups. Aplikasi ini gagal memberikan benefit yang diharapkan oleh Facebook. Interaksi via aplikasi yang sangat rendah ditengarai menjadi faktor yang mendorong diambilnya keputusan ini.

nexus2cee_bc3-production-storage@bc3-production-329x585

Meski akan segera dipensiunkan, Facebook menjamin tidak ada yang berubah dari grup yang dikelola. Pengguna hanya diminta untuk pindah ke aplikasi utamanya lagi seperti sebelumnya, baik via mobile ataupun desktop.

Di sisi lain, aplikasi utama Facebook sudah dijejali banyak sekali fitur dan fungsi. Sehingga, memindahkan kembali Groups ke dalamnya dikhawatirkan bakal memberi dampak pada performa dan efisiensi. Kita tahu ada tudingan miring yang ditujukan ke Messenger dan Facebook. Bahwa keduanya boros baterai dan melahap sumber daya perangkat secara berlebihan.

Tetapi tentu masih terlalu dini untuk membuat suatu kesimpulan sebelum Groups benar-benar dilebur kembali ke Facebook. Sebagai perusahaan besar yang dipenuhi talenta, Facebook diyakini bakal melakukan optimalisasi guna mengakomodasi perubahan ini.

Sumber berita AndroidPolice.

Indonesia Kini Miliki 45 Juta Pengguna Aktif Bulanan di Instagram

Instagram salah satu media sosial yang memiliki ciri khas sebagai tempat berbagi foto dan video pendek merilis data pengguna Indonesia. Dari data internal mereka Indonesia termasuk pasar terbesar Instagram di Asia. Tercatat total per kuartal pertama 2017 di Indonesia terdapat kurang lebih 45 juta pelanggan aktif setiap bulannya.

Angka tersebut naik dua kali lipat dari pengguna bulanan tahun lalu yang mencapai 22 juta. Capaian ini memposisikan Indonesia sebagai komunitas terbesar Instagram di Asia Pasifik dan salah satu pasar terbesar di dunia dari total 700 juta pengguna aktif Instagram setiap bulannya

Dua fitur baru Instagram, Instagram Story dan Instagram Live mendapat sambutan cukup positif di Indonesia. Sejauh ini Indonesia menjadi negara pembuat konten Instagram Story terbanyak dengan catatan jumlah mencapai dua kali unggahan konten Instagram Story dibandingkan rata-rata global.

“Di Indonesia, saat ini ada lebih dari 45 juta pengguna aktif Instagram setiap bulan, sehingga Indonesia menjadi komunitas Instagram terbesar di Asia Pasifik. Bagi masyarakat Indonesia, berbagi momen penting merupakan bagian dari budaya, sehingga tak heran Indonesia menjadi salah satu penghasil konten Instagram Story terbanyak, di mana penggguna di Indonesia mengunggah hampir dua kali lebih banyak konten Instagram Story dari jumlah rata-rata secara global,” ujar Country Director Facebook untuk Indonesia Sri Widowati.

Tingginya jumlah pengguna dan berlipatnya konten yang diproduksi masyarakat Indonesia di Instagram juga tak lepas dari kekuatan komunitas Instagram di Indonesia. Komunitas Instagram di Indonesia disebut terbentuk karena kesamaan minat sehingga membawa dampak positif pada hubungan antar individu dan bisnis.

Dalam rilisnya, Instagram menyebutkan saat ini 80% pengguna Instagram tercatat setidaknya mengikuti satu akun bisnis, dan sepertiga konten Instagram Story yang paling banyak dilihat berasal dari akun-akun bisnis. Di Indonesia Blibli merupakan perusahaan pertama yang menggunakan format iklan Instagram Story.

Application Information Will Show Up Here

Mencermati Peranan Media Sosial untuk Startup

Sejak pertengahan tahun 90-an, diawali dengan situs jejaring sosial, blog dan mikroblog, media sosial saat ini sudah mengalami pertumbuhan yang cepat. Bukan hanya untuk berbagi cerita, tulisan hingga aktivitas, media sosial sudah sarat dengan fitur terkini seperti gambar, video hinga GIF. Melihat tren dan kebiasaan dari pengguna, media sosial saat ini juga sudah menjadi platform promosi dan publikasi secara gratis hingga berbayar yang paling efektif untuk startup hingga korporasi. Menargetkan kalangan tertentu atau orang banyak dalam waktu yang diinginkan, semua informasi, perkembangan terkini hingga tanggapan dari perusahaan, bisa di sampaikan melalui media sosial.

Kontribusi besar media sosial untuk startup

Di dunia startup sendiri media sosial sudah menjadi platform “wajib” untuk melakukan engagement hingga penyebaran informasi kepada pelanggan. Sudah banyak keberhasilan yang diraih oleh startup memanfaatkan akun media sosial, dalam hal penambahan jumlah pengguna, branding, awareness, hingga edukasi produk.

Brilio sendiri sebagai media teknologi yang sepenuhnya mengandalkan media sosial untuk penyebaran informasi hingga artikel yang viral, sudah sangat membantu kegiatan tersebut sekaligus menargetkan pengguna yang diincar yaitu kalangan millennial.

“Media sosial memiliki peran yang cukup penting bagi kami di Brilio, terutama ketika saat ini sebagian besar pengguna media sosial di Indonesia adalah mereka yang masuk dalam kategori millenial,” kata CEO & Co-Founder Brilio Joe Wadakethalakal.

Menurut Joe, meskipun masih didominasi oleh startup berbasis teknologi, pemanfaatan media sosial secara perlahan namun pasti juga mulai diterapkan oleh perusahaan besar yang masih menjalankan bisnisnya secara konvensional.

“Penyebaran informasi melalui media sosial saat ini tidak bisa dihiraukan lagi, ketika kegiatan pemasaran banyak yang berhasil melalui channel media sosial.”

Hal senada juga diutarakan CEO Picmix Calvin Kizana. Menurut Calvin, keberhasilan Picmix saat ini sebagian besar dipengaruhi oleh eksistensi akun media sosial yang ada. Hal tersebut memiliki efek yang cukup positif, terutama bagi startup yang berupaya untuk mendapatkan pertumbuhan pengguna.

“Namun demikian ketika semua startup memanfaatkan channel yang sama yaitu media sosial akan menjadi crowded dan sarat dengan kompetisi memanfaatkan media sosial untuk berpromosi.”

Pada akhirnya, menurut Calvin, selama startup bisa menjaga kepuasan dan loyalitas dari pengguna melalui engagement atau program loyalitas yang dilakukan, hubungan baik dengan target pengguna akan menuai hasil yang positif.

“Kami cukup rajin melakukan kegiatan kompetisi, pemberian hadiah atau permainan lainnya kepada pengguna melalui media sosial, kegiatan tersebut cukup mampu untuk mempertahankan hingga menambah jumlah pengguna.”

Media sosial sebagai sumber komunitas startup

Menurut Head Marketing Blanja Faiz Fashridjal, saat ini media sosial sudah memberikan kontribusi terbesar untuk mendapatkan pengguna baru sekaligus penjualan di Blanja. Untuk bisa terus mempertahankan jumlah yang ada, Blanja kemudian mengumpulkan jumlah pengguna yang ada dalam sebuah komunitas yang merupakan channel organik sebagai media penyebaran informasi, promosi online dan offline.

“Kebanyakan orang di Indonesia memanfaatkan media sosial terlebih dahulu sebelum berbelanja untuk mendapatkan informasi dan rekomendasi, dari situlah akun media sosial memiliki fungsi yang penting untuk menarik perhatian calon pelanggan,” kata Faiz.

Selain memanfaatkan media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, Youtube dan channel publisher lainnya, Blanja juga rajin memperluas kemitraan dengan operator telekomunikasi, bank dan perusahaan terkait lainnya demi menyebarkan informasi dan menambah jumlah pengguna. Hal tersebut cukup membantu Blanja memanfaatkan celah baru untuk mempercepat pertumbuhan jumlah pengguna.

Sementara itu bagi Tribe yang sepenuhnya mengandalkan aplikasi, media sosial merupakan satu-satunya cara yang paling efektif untuk penyebaran informasi hingga promosi sekaligus akuisisi pelanggan. Kegiatan tersebut dilakukan secara agresif setiap harinya.

“Saat ini kami melihat hanya media sosial platform yang bisa memberikan target segmen yang tajam untuk ke calon pengguna yang memang kami tuju. Platform lain selain media sosial audience-nya terlalu luas,” kata Country Head Tribe Indonesia Rasyefki Sultani.

Efektif Menggunakan Media Sosial untuk Tingkatkan Loyalitas Pengguna

Media sosial merupakan salah satu kanal terbaik untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Bagi bisnis, media sosial merupakan media paling mudah untuk menjangkau pelanggan. Berkomunikasi dengan mereka dan membagikan konten-konten yang bisa mereka nikmati, semua itu termasuk dalam rencana dan strategi pengelolaan loyalitas pengguna.

Berikut beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas pengguna melalui media sosial.

Detil dalam menjawab

Sebagai media komunikasi masa kini media sosial menjelma sebagai ruang komunikasi bagi pengguna berkonsultasi mengenai layanan. Baik itu pertanyaan mengenai penawaran, promo hingga pertanyaan teknis. Media sosial memberikan kesempatan bisnis terhubung langsung dengan mereka.

Untuk tidak merusak ekspektasi dan tetap menjaga kepercayaan pengguna, usahakan setiap orang yang memegang akun resmi mengetahui dengan persis pertanyaan dan permasalahan yang dihadapi. Minimal ada koordinasi di sana. Jawab pertanyaan pengguna dengan sejelas mungkin. Selain waktu tunggu, kejelasan soal pertanyaan akan berpengaruh pada kepuasan pengguna.

Ucapkan terima kasih

Mengucapkan terima kasih adalah salah satu adab dalam berkomunikasi atau saat seseorang meminta tolong. Dalam prakteknya, mengucapkan terima kasih berperan penting untuk memberikan penghargaan kepada pengguna yang memberikan komentar atau berinteraksi dengan bisnis melalui media sosial. Harus ada standar yang ditetapkan bagi mereka pemegang akun resmi untuk selalu mengucapkan terima kasih dalam rangka menjaga interaksi positif dan membangun loyalitas yang lebih.

Terlibat dalam percakapan dan membagikan konten dari pengguna

Menjalin komunikasi atau percakapan melalui media sosial memang sering terjadi. Komplain atau sekedar menanyakan masalah yang dialami misalnya. Interaksi ini penting bagi bisnis karena bisa mengetahui dengan langsung pain point dari sumbernya. Selain itu mencari tahu percakapan di media sosial dan berinteraksi dengan mereka yang terlibat juga tidak ada salahnya. Keterlibatan bisnis dengan percakapan seputar layanan yang ditawarkan memberikan kesan kedekatan bagi masyarakat.

Uuntuk menghargai pengguna, bisnis juga bisa membagikan konten-konten yang dibuat oleh fans atau pengguna, baik review atau jenis konten positif lainnya. Interaksi ini akan memberikan dampak positif bagi loyalitas pengguna.

 

Twitter Hadirkan Senjata Baru untuk Bungkam Notifikasi Sampah

Sebagai jejaring sosial besar, Twitter tentu ingin menjadi “rumah” yang nyaman bagi seluruh penghuninya. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah dengan Twitter menghadirkan sejumlah opsi penyaring notifikasi sesuai preferensi masing-masing pengguna.  Tapi itu saja belum cukup, yang terbaru, Twitter menambahkan lagi amunisi baru berupa pilihan lebih lanjut untuk membungkam notifikasi dari beberapa kriteria pengguna, misalnya yang paling vital membungkam pengguna yang tidak Anda ikuti atau mengikuti Anda, akun baru dan yang belum mengonfirmasi alamat email.

Twitter menyembutnya dengan “advanced filter settings,” yang dijabarkan sebagai opsi lebih lanjut dengan berbagai skenario berbeda yang menentukan notifikasi mana yang boleh dan tidak boleh tampil di perangkat pengguna. Berdasarkan pilihan yang tertuang dalam laman resmi Twitter, pengguna dapat membungkam misalnya notifikasi dari akun yang tidak Anda ikuti, atau sebaliknya dari semua akun yang tidak mengikuti Anda.

Untuk menemukan pengaturan ini, Anda bisa login ke akun Twitter kemudian mengklik Notification (pemberitahuan/notifikasi), lalu klik Settings dan beri tanda centang di skenario yang diinginkan. Di Android dan iOS, panel ini dapat dijumpai di Notifications.

Screen_Shot_2017_07_10_at_1.33.54_PM

Selain membungkam notifikasi dari akun yang tidak Anda ikuti atau sebaliknya, Anda juga bisa memilih skenario lain misalnya membungkam notifikasi dari pengguna yang tidak mengubah foto profil default, tidak mengonfirmasi email atau nomor ponsel, dan bahkan akun yang benar-benar baru dibuat.

Sumber berita Twitter dan gambar header Pixabay.

Bagaimana Mengoptimalkan Konversi di Media Sosial

Saat ini salah satu kanal terbaik untuk menghasilkan penjualan adalah media sosial. Kegemaran masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial, dalam berinteraksi dan berkomunikasi melalui media sosial adalah peluang tersendiri bagi bisnis untuk mengubahnya menjadi sebuah proses pembelian atau berlangganan. Konversi adalah tujuan utamanya.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan konversi di media sosial.

Kualitas dibanding kuantitas

Konversi dari iklan atau pemasaran di media sosial ke pembelian atau berlangganan merupakan sebuah proses yang direncanakan. Ada strategi di sana. Untuk memaksimalkan proses konversi yang wajib jadi pemikiran adalah kualitas di atas kuantitas. Proses konversi sebenarnya tidak hanya soal mengarahkan pengguna untuk mengeluarkan uangnya, tetapi proses berkesinambungan dan berkelanjutan dengan hubungan baik antara bisnis dengan pelanggan. Jadi alih-alih fokus pada seberapa banyak yang didapat, fokuslah pada seberapa baik proses menggiring pelanggan untuk mengeluarkan uangnya.

Konten adalah kunci

Di medium tempat berinteraksi antara pelanggan dan bisnis konten adalah kunci dari konversi yang baik. Konten yang dibuat setidaknya harus memiliki kedekatan dengan follower di media sosial. Ini menjadi perkara yang sulit, karena kepribadian dan tipe follower tentu berbeda, tapi personalisasi, menyasar sebagian kelompok akan menjadi cara ampuh. Tidak perlu membuat semua merasa terkait atau dekat konten yang dibuat, tapi buatlah konten yang pasti berkaitan atau  dengan pelanggan, meski sebagian.

Selanjutnya adalah keaslian. Untuk menarik minat dan perhatian follower tidak hanya dengan konten yang berkaitan tetapi juga keaslian. Ini penting untuk membuktikan bahwa bisnis berusaha memberikan yang terbaik, dan satu-satunya bagi pelanggan. Di sinilah kekuatan konten. Menarik keriuhan dan menjadikannya bahan perbincangan.

Memudahkan konversi

Setelah berhasil mendapatkan perhatian melalui konten yang menarik dan asli tips selajutnya adalah membuat proses konversi yang mudah. Ini berkaitan dengan hal teknis, di mana ketika setiap pelanggan yang tertarik hanya tinggal menyentuh atau meng-klik sebuah gambar atau tautan untuk bisa langsung dihadapkan pada menu pilihan pembayaran atau berlangganan. Untuk yang satu ini, platform media sosial besar seperti Facebook dan Instagram terlihat sudah menyiapkannya. Jadi tidak hanya iklan atau konten yang mudah didapat pelanggan, tetapi juga proses pembayaran yang mudah.

Fitur Find Wi-Fi di Facebook Jumpai Pengguna Global di Android dan iOS

Tahun lalu, Facebook memulai proyek barunya bernama Find Wi-Fi, sebuah fitur yang dipersiapkan untuk aplikasi utamanya. Sesuai namanya, Find WiFi membantu pengguna memindai dan menemukan cafe, kantor atau fasilitas publik yang mempunyai jaringan Wi-Fi gratis. Kala digodok, fitur ini baru digulirkan ke platform iOS di beberapa negara dan akhir pekan lalu Facebook akhirnya memperluas kehadiran fitur barunya ke seluruh dunia termasuk ke platform Android.

Alex Himel, Engineering Director Facebook dalam blog post resmi mengatakan bahwa fitur Find WiFi telah banyak membantu orang-orang yang bepergian, terutama ke area yang data selulernya sangat buruk. Fitur ini membantu pengguna menemukan hotspot Wi-Fi yang telah dibagikan ke Fan Page oleh mereka pemilik jaringan. Dengan begitu, pengguna dapat memetakan jaringan terdekat ketika kualitas data tidak memadai.

Ketika fitur ini diaktifkan, ia akan menunjukkan lokasi Hotspot terdekat dengan pengguna bersama dengan jam buka, jenis tempat dan juga nama jarigannya. Tetapi seperti dijelaskan dalam tulisan Himel di atas, pemilik bisnis harus membagikan layanannya tersebut melalui Fan Page resminya. Jika tidak, maka Wi-Fi yang tersedia tidak akan tampil atau terbaca.

Dalam pengumuman-nya itu Facebook juga mengaku sedang menggarap jaringan kabel di bawah lalu antara Los Angeles dan Hong Kong, drone internet dan juga akses internet berbasis laser.

Sumber berita Fb.

Periscope Luncurkan Super Hearts, Semacam Tip Virtual dari Penonton untuk Broadcaster yang Bisa Diuangkan

Platform live streaming ada banyak, tapi dua yang tergolong paling populer adalah Facebook Live dan Periscope kepunyaan Twitter. Menggaet sebanyak mungkin broadcaster dan penonton tentunya merupakan salah satu tujuan utama kedua platform tersebut, dan Periscope rupanya telah menyiapkan trik jitu untuk menarik perhatian lebih banyak broadcaster.

Mereka baru saja meluncurkan fitur bernama Super Hearts. Fitur ini memungkinkan para penonton untuk mengungkapkan apresiasinya dalam wujud simbol hati beranimasi. Berbeda dari like atau heart standar, Super Heart ini harus dibeli menggunakan koin virtual, yang didapat dengan cara membeli menggunakan mata uang asli via in-app purchase.

Periscope Super Hearts

Super Heart sendiri ada tiga jenis, dari yang paling murah sampai yang paling mahal, yang efek animasinya paling meriah dan dibarengi foto profil penonton di tengah simbol hatinya. Penonton bebas memberikannya ke siapapun yang sedang menyiarkan secara live, dan di video itu akan muncul daftar penonton yang kontribusinya paling besar.

Setiap Super Heart yang diterima broadcaster akan dikonversikan menjadi ‘saldo’ bintang. Saldo bintang ini nantinya bisa ditukar dengan mata uang asli, dengan catatan sang broadcaster telah tergabung dalam program Super Broadcaster, yang salah satu syaratnya mengharuskan broadcaster untuk mengumpulkan saldo bintang dalam jumlah tertentu terlebih dulu.

Periscope Super Hearts

Bingung? Anggap saja Super Heart ini sebagai bentuk tip dari penonton untuk broadcaster favoritnya, hanya saja tipnya ini tidak bisa langsung dicairkan menjadi uang, dan ada syarat tertentu yang harus dipenuhi terlebih dulu. Lalu apa yang penonton dapatkan? Well, broadcaster bisa menyampaikan rasa terima kasih langsung kepadanya secara live.

Fitur Super Hearts saat ini sudah tersedia di aplikasi Periscope untuk Android maupun iOS. Program Super Broadcaster sendiri untuk sekarang baru tersedia di AS saja, namun Periscope berjanji untuk membukanya di negara-negara lain dalam waktu dekat.

Merujuk kembali ke pernyataan saya di awal. Super Hearts sejatinya bisa dilihat sebagai iming-iming uang dari Periscope kepada broadcaster. Popularitas bukan lagi satu-satunya insentif yang menarik buat kreator konten live, tapi juga penghasilan tambahan.

Survei JakPat: Tingkat “Unfriend/Unfollow” di Media Sosial Masih Rendah Meski Dinamika Politik yang Memanas

JakPat kembali meluncurkan laporan Social Media Trend 2017 untuk Indonesia yang berdasarkan data kuartal pertama 2017. Selain popularitas Facebook dan Instagram yang makin sulit disaingi media sosial lain, hal menarik lain dalam laporan ini adalah bagaimana responden menyikapi soal “Unfriend” dan “Unfollow”, terutama berkaitan dengan dinamika politik tahun ini.

Mengambil data dari hampir 2000 responden, Secara umum laporan ini menunjukkan digdayanya Facebook dan Instagram dibandingkan platform media sosial lain. Disebutkan lebih dari 80% responden menggunakan Facebook dan Instagram dalam seminggu terakhir, sementara platform lain berkisar di bawah 50%. Selain dua platform tersebut, berturut-turut media sosial populer lainnya di Indonesia adalah Path, Twitter, dan LinkedIn.

Untuk sisi penggunaan aplikasi, pengguna Instagram, Path, dan Facebook disebut paling getol menggunakan aplikasi. Pengguna Twitter dan LinkedIn, di sisi lain, mulai banyak yang mengakses melalui browser, baik desktop maupun mobile.

Terkait soal keputusan unfriend atau unfollow, kebanyakan responden di beberapa media sosial menyebutkan tidak melakukan unfollow atau unfriend, meskipun dinamika politik akhir-akhir ini membuat media sosial memanas. Angka unfollow atau unfriend masih di bawah 15%

Secara umum, tiga alasan tertinggi responden memutuskan pertemanan di media sosial karena terlalu banyak postingan atau spam, tidak setuju dengan pandangan yang diberikan teman tersebut, dan informasi yang dibagikan tidak terlalu dibutuhkan.

Statistik penggunaan media sosial

Data menarik lainnya yang bisa didapat dari laporan JakPat adalah rataan jumlah teman di Facebook. Responden rata-rata memiliki sekitar 1000 teman di Facebook. Untuk umur, rata-rata umur teman yang dimiliki di Facebook paling banyak berusia 20-25 tahun kemudian diikuti usia 26-29 tahun.

Bergeser ke Instagram, JakPat dalam laporannya menyebutkan rata-rata responden mereka memiliki 370 pengikut dan rata-rata mengikuti 254 akun. Untuk media sosial yang dirancang untuk teman dekat, Path, rataan teman responden berada di kisaran 150 orang, dengan rentang usia paling banyak berada di 20-25.

Jakpat-Kebiasaan Penggunaan Media Sosial 2

Untuk mendapatkan versi penuh (berbayar) laporan JakPat ini, silakan akses tautan ini.

Facebook Ungkap Tampilan Baru Fitur Trending Topic

Anda mungkin tidak tahu, tapi Facebook sebenarnya punya fitur Trending Topic seperti yang Twitter tawarkan. Hal ini wajar, mengingat fitur ini hanya tersedia di beberapa negara terpilih saja, dan Indonesia hingga kini masih belum kebagian.

Fitur ini sudah ada sejak tahun 2014, namun sekarang Facebook telah menyiapkan tampilan barunya yang jauh lebih menarik. Tujuannya tidak lain dari mempermudah pengguna dalam menemukan artikel-artikel dari berbagai media publikasi mengenai suatu topik yang sedang hangat.

Jadi saat pengguna mengklik suatu Trending Topic, Facebook akan menyuguhkan hasilnya dalam tampilan carousel yang bisa di-swipe ke kanan. Sesuai dugaan, artikel-artikel yang muncul di sini adalah yang paling populer di Facebook berkaitan dengan topik tersebut.

Facebook sendiri sudah menyiapkan algoritma yang akan mengombinasikan berbagai faktor, seperti partisipasi pengguna terhadap suatu artikel, partisipasi pembaca media publikasi itu sendiri, atau apakah ada artikel lain yang mencantumkan tautan ke artikel tersebut.

Satu hal yang menurut saya bisa dipastikan adalah artikel-artikel yang muncul di Trending ini bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya dan bukan hoax. Kalau tidak, Facebook sepertinya harus meracik algoritma yang lebih baik lagi supaya tidak ada berita menyesatkan yang lolos dari pantauan.

Selain itu, Facebook juga bakal menguji cara baru buat pengguna untuk mengakses Trending Topic via perangkat mobile. Sebelumnya, pengguna hanya bisa membukanya melalui jendela pencarian. Nantinya, Facebook akan menampilkan tiga topik berita terhangat di News Feed, tepatnya di bawah kotak untuk menuliskan status, seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas.

Tampilan baru Trending Topic di Facebook ini untuk sekarang baru tersedia di iPhone saja, namun versi Android dan desktop-nya dikabarkan akan segera menyusul. Fitur Trending Topic sendiri sejauh ini baru tersedia di negara-negara dimana mayoritas penggunanya menggunakan bahasa Inggris.

Sumber: Facebook.