Katadata Receives New Funding Led by East Ventures

Online media platform focusing on economic and business research, Katadata, announced the acquisition of fresh funding led by East Ventures. The previous investors, Emerging Media Opportunity Fund (EMOF) and Lin Che Wei were also involved in this round. The value is still undisclosed.

The fund will be used for product development and machine learning-based data management system. Metta Dharmasaputra, Katadata’s Co-founder & CEO, said the funding is part of their further step to develop business as a data-based media.

“With the support of the to-be-developed data system, it’s expected to result in an in-depth data-based news and analysis which capable to help business players, government, and other stakeholders. As planned, the new data-based product will be launched by the end of the year,” he said.

Founded in 2012, Katadata is known as a news portal that mostly provides infographic and video content. All packed in two brand sites, katadata.co.id and databoks.co.id.

“By combining traditional journalistic principles with technology-based distribution methods, we can achieve a better future. East ventures has high hopes that Katadata can be a role model for the long-form news media in Indonesia,” Willson Cuaca, East Ventures’ Managing Partner, said.

Moreover, Lin Che Wei, Katadata’s angel investor said that this third round is believed to accelerate the digitization process, artificial intelligence technology development, and big data.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Katadata Dapatkan Pendanaan Baru yang Dipimpin East Ventures

Katadata sebagai media siber yang berfokus di riset bidang ekonomi dan bisnis, hari ini (16/8) mengumumkan pendanaan yang dipimpin East Ventures. Investor sebelumnya, Emerging Media Opportunity Fund (EMOF) dan Lin Che Wei, turut terlibat kembali dalam pendanaan ini. Tidak disebutkan besaran pendanaan yang didapat.

Dana segar akan dimanfaatkan untuk pengembangan produk dan sistem pengelolaan data dengan teknologi machine learning. Menurut Co-founder & CEO Katadata Metta Dharmasaputra, pendanaan ini merupakan bagian dari langkah lanjutan pengembangan Katadata sebagai media berbasis data.

“Dengan dukungan sistem data yang akan dikembangkan tersebut, diharapkan akan dihasilkan berita dan analisis mendalam berbasis data yang mampu membantu para pelaku bisnis, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya. Rencananya, produk baru berbasis data tersebut akan diluncurkan pada akhir tahun ini,” ujar Metta.

Sejak berdiri tahun 2012, Katadata dikenal sebagai portal berita yang acap kali menyajikan konten berupa infografik dan video. Dikemas dalam dua brand situsnya katadata.co.id dan databoks.co.id.

“Dengan menggabungkan prinsip-prinsip jurnalistik tradisional dengan metode distribusi berbasis teknologi, kita dapat mencapai masa depan yang lebih baik. East Ventures memiliki harapan besar agar Katadata menjadi teladan bagi media berita longform di Indonesia,” sambut Managing Partner East Ventures, Willson Cuaca.

Sementara itu Lin Che Wei, angel investor tahap awal Katadata, menyampaikan bahwa pendanaan ronde ketiga ini dipercaya akan mempercepat proses digitalisasi, pengembangan teknologi artificial intelligence, dan big data.

Tips Relasi Media untuk Startup (Bagian 3): Menyelenggarakan Konferensi Pers

Konferensi pers yang dilakukan startup biasanya ditujukan untuk beberapa hal, misalnya peluncuran produk, pengenalan tokoh penting baru, re-branding atau perubahan model bisnis (pivot). Beberapa acara penting seperti pengumuman perolehan pendanaan pun sering dijadikan agenda startup dalam sebuah konferensi pers. Selain untuk mendapatkan ulasan, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk menjaga hubungan baik antara startup dengan media.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan startup ketika hendak mengadakan konferensi pers. Persiapan matang dari sisi penyelenggaraan dan substantif konten dapat membuat tujuan yang diharapkan dari acara bisa tercapai.

Persiapan sebelum acara

Tempat pelaksanaan menjadi salah satu persiapan yang perlu dipikirkan baik-baik. Terdapat beberapa pertimbangan dalam melakukan pemilihan lokasi. Pertama ialah letak yang strategis, misalnya di pusat kota atau daerah yang mudah dijangkau dengan transportasi. Jika pelaksanaannya di kota padat seperti Jakarta, bisa dipilih tempat dengan akses yang dapat menghindarkan peserta dari kemacetan parah.

Sebagai pertimbangan lain, ketimbang memilih tempat luar seperti di hotel, cafe, dan-lain-lain, jika startup sudah memiliki kantor sendiri dan cukup luas, bisa juga digunakan sebagai tempat acara. Nilai plusnya, branding tentang startup akan lebih mendapatkan exposure.

Persiapan lain ialah terkait dengan rencana pelaksanaan acara. Sebisa mungkin membuat susunan acara secara efisien. Jangan masukkan agenda yang dirasa tidak perlu. Jurnalis adalah orang dengan mobilitas yang cukup padat, bisa saja dalam satu hari mereka hadir di lebih dari satu acara. Susunan acara yang padat juga harus diimbangi dengan disiplin waktu, sehingga pastikan panitia sudah mengkomunikasikan dengan baik bersama pihak-pihak yang akan terlibat, terutama pengisi acara.

Pasca persiapan tempat dan susunan acara terdefinisikan dengan baik, berikutnya ialah mengundang jurnalis. Beberapa hal “sia-sia” yang sering dilakukan, startup mengirimkan email ke seluruh kanal media yang ditemui di internet. Padahal idealnya startup hanya perlu mengundang media dengan coverage yang relevan, misalnya kepada media yang membahas seputar bisnis dan teknologi saja. Untuk menemukan kontak email, kunjungi media tersebut. Di laman “About” atau “Tentang Kami” umumnya ada email yang disematkan untuk keperluan dengan redaksi, termasuk untuk pengiriman undangan.

Idealnya di dalam undangan yang dikirim juga disampaikan poin-poin penting yang akan didapat jurnalis. Misalnya topik apa yang akan dibahas, siapa saja pemateri yang akan dihadirkan, juga adakah kesempatan untuk melakukan one-on-one interview. Sehingga dari sisi jurnalis juga dapat mempersiapkan diri.

Persiapan konten

Untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, maka konten perlu disiapkan secara khusus. Konten juga akan berhubungan langsung dengan keterlibatan orang-orang tertentu sebagai pemateri dan durasi acara. Untuk acara konferensi pers startup, konten inti idealnya disampaikan oleh Founder atau CEO startup. Jika ada konten sekunder, dapat disesuaikan dengan tema. Jika temanya ialah perolehan investasi, maka dapat disampaikan oleh perwakilan investor. Jika temanya kerja sama, maka bisa disampaikan oleh mitra terkait.

Dalam penyusunan konten presentasi juga harus menyesuaikan dengan durasi waktu yang dialokasikan. Lalu, untuk memastikan fokus jurnalis pada saat sesi presentasi, ada baiknya panitia memberikan lembar rilis pers atau salinan dari presentasi.

Pelaksanaan acara

Biasanya acara dimulai dengan registrasi, dilanjutkan dengan pembukaan, acara inti, dan ramah-tamah (networking). Poin penting yang perlu menjadi perhatian, upayakan acara dilakukan secara disiplin, mengikuti susunan yang sudah disampaikan. Dalam pembukaan, sampaikan beberapa petunjuk dalam acara, misalnya terkait sesi tanya jawab. Umumkan juga jika di acara akhir memungkinkan jurnalis untuk melakukan sesi obrolan dengan narasumber, serta beritahu siapa saja narasumber relevan yang bisa mereka temui seusai acara.

Jika konferensi pers ditujukan untuk peluncuran produk, bisa juga dipersiapkan perangkat khusus untuk demo di lokasi, selain mendorong jurnalis untuk mengunduh aplikasinya jika dipublikasikan di marketplace. Walau bagaimanapun, pengalaman langsung dengan produk akan memberikan pemahaman mendalam tentang fungsionalitasnya.

Banyak media juga membutuhkan foto yang baik untuk mendukung artikel pemberitaan. Ada dua hal yang dapat dilakukan, pertama ialah menyusun kursi jurnalis dengan angle yang baik untuk mengambil foto sesi di panggung. Atau yang kedua, tambahkan sesi foto narasumber di atas panggung di akhir acara, dengan mempersilakan jurnalis untuk mengambil gambar.

Itu tadi beberapa persiapan mendasar yang dapat dilakukan oleh startup ketika hendak mengadakan acara konferensi pers. Beberapa hal di atas untuk mematikan coverage yang sesuai oleh media, sehingga tujuan utama dari kegiatan didapat baik oleh startup.

PayTren Beli Lima Persen Saham Tempo.co Senilai 27 Miliar Rupiah

Perusahaan teknologi finansial PayTren (PT Veritra Sentosa Internasional) resmi menanamkan investasi senilai Rp27,3 miliar ke perusahaan media digital Tempo.co. Dengan investasi tersebut PayTren mendapatkan 152.881 lembar saham atau setara dengan 5% saham milik Tempo.co.

Founder PayTren Ustadz Yusuf  Mansur menjelaskan bahwa kerja sama investasi antara PayTren dan Tempo.co telah disepakati dengan itikad baik dan secara jujur akan memenuhi sepenuhnya prinsip-prinsip independensi media dan juga Good Corporate Governance (GCG) dan etika bisnis.

“Iya (pembelian) saham, tapi nanti Januari start-nya bismillah. Apa yang dimiliki Tempo dan PayTren saling isi dan menguatkan, secara resmi dan terprogram. Semuanya sudah sesuai planning dan on track,” terang Yusuf Mansur seperti dikutip dari Detik.

Investasi PayTren kali ini juga disebut sebagai bagian visi dan misi mengubah bangsa Indonesia menjadi bangsa investor. Momentum kali ini bisa jadi proses pembelajaran investasi bagi pengguna PayTren.

“Ini sesuai dengan nafas, visi dan misi PayTren dan saya pribadi, yang ingin berubah dan mengubah, DNA bangsa dan negara Indonesia menjadi bangsa dan negara investor. Perlu sebuah proses pembelajaran yang riil. Dan Tempo membuka pintu ini selebar-selebarnya,” terang Yusuf Mansur.

Di awal tahun Tempo.co juga menerima pendanaan Seri B dengan nilai yang tak disebutkan dari PT Karya Muda Berdikari.

Menanggapi investasi ini, Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk (induk perusahaan Tempo.co) Toriq Hadad menyampaikan kebanggaan bisa menjadi mitra PayTren. Ia juga berharap kerja sama ini bisa membuat masyarakat menjadi lebih baik.

“Tempo melihat PayTren sebagai komunitas dari berbagai kalangan, bukan hanya para orang tua, pekerja, tetapi juga orang muda yang dinamis dan mengembangkan diri dengan kemampuan jejaring yang kuat. Semangat mengubah keadaan menjadi lebih baik itu terlihat jelas pada diri pemimpinnya, Ustadz Yusuf Mansur,” terang Toriq.

Tips Relasi Media untuk Startup (Bagian 2): Menemukan Kesempatan Belajar

Selain membantu startup mempublikasikan informasi pembaruan inovasi, media bisa juga dimanfaatkan sebagai bagian dari pengembangan startup — khususnya media yang secara spesifik membahas bisnis dan teknologi. Jika diamati, saat ini media teknologi tidak hanya berfokus pada produksi tulisan saja, melainkan mencakup komponen pendukung lain, mulai dari menyajikan riset, mengadakan acara, menjadi kanal pekerjaan dan lain-lain.

Tulisan kali ini akan membedah beberapa kegiatan relasi media yang dapat dijadikan ajang peningkatan kapabilitas startup.

Mendapatkan sumber daya pembelajaran

Banyak media startup yang menyajikan ragam tulisan komprehensif mengenai tips pengembangan startup. Mulai yang bersifat teknis seperti pengembangan produk, bersifat pribadi seperti tentang kepemimpinan, hingga seputar bisnis seperti pemasaran. Di DailySocial sendiri, kami menempatkan tips tersebut ke dalam tiga kategori akses, yakni Start, Scale, dan Steer. Di kanal Start, berisi tips sederhana seputar pengembangan startup di tahap awal, berisi berbagai cara untuk mengembangkan tim, melakukan uji coba MVP, dan lain-lain.

Selanjutnya di kanal Scale, berisi kiat-kiat tentang pengembangan startup yang sudah memiliki kematangan produk. Di sini dibahas tentang pendanaan hingga membangun kerja sama dengan unsur eksternal. Terakhir adalah kanal Steer, berisi kiat-kiat untuk pengembangan startup di level lebih lanjut. Misal tentang pengembangan bisnis hingga otomasi pemasaran. Tulisan yang ada biasanya menyadur dari kisah sukses startup yang sudah ada atau mengutip ide dari para pakar di berbagai bidang.

Membuka kesempatan berkembang

Media juga dapat dimanfaatkan startup untuk menemukan berbagai kesempatan baru, mulai dari bertemu komunitas, investor, hingga mentor. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan berbasis meet-up yang sering diadakan. Biasanya kegiatan tersebut terbagi menjadi dua jenis, yakni gathering dan workshop. Kegiatan gathering cocok diikuti manakala tujuannya ialah membangun relasi publik, bertemu orang-orang baru, dan menemukan inspirasi. Sementara kegiatan workshop dapat diikuti untuk menambah pengetahuan secara langsung.

Beberapa media juga rutin mengadakan pameran yang dapat diikuti oleh startup, misalnya e27 setiap tahun mengadakan ajang Echelon yang berisi kompetisi startup, sesi keynote, hingga networking. Sedangkan untuk workshop, secara rutin DailySocial mengadakan kegiatan bertajuk #SelasaStartup, yakni kegiatan singkat yang diisi langsung oleh para pakar dari kalangan startup. Membahas dari urusan teknis hingga urusan bisnis.

Memperlihatkan kondisi industri

Ulasan mendalam tentang vertikal industri juga kerap disajikan oleh media. Misalnya baru-baru ini hangat dibahas regulasi yang tengah disusun pemerintah untuk fintech, dan masih banyak lagi. Hal seperti ini sering terlewat oleh founder saat membangun startup, yakni upaya untuk comply dengan regulasi – terutama untuk startup yang menangani proses bisnis kritis, seperti di bidang finansial atau layanan publik.

Lanskap persaingan juga acap kali disampaikan dalam rangkaian tulisan analisis dan riset oleh media. Sebagai contoh untuk lanskap on-demand pasca Uber diakuisisi, DailySocial mengadakan survei mengenai transisi konsumen untuk mengetahui ke mana mereka berlabuh dan tren kecenderungan pasar dalam menghadapi penghentian layanan. Membaca laporan riset seperti ini juga penting untuk memahami pangsa pasar secara umum, melihat kesempatan dari ujung ke ujung.

Picture1

IDN Media Refreshes Website Interface using Artificial Intelligence

Celebrating the 4th anniversary, IDN Media made some changes. One is in terms of technology usage, by implementing artificial intelligence, readers can now customize the content following their interest. In addition, the loading page will be made faster with more optimized design for readers to have better experience.

Winston Utama, IDN Media‘s Founder & CEO, said that they’re very grateful for all readers who put their trust for four years. For him, IDN Media was built by people with different background, race, ethnic, religion, culture, and gender. However, having the same vision brings a positive impact on the community.

“Our journey is still a long way, the mission to be the voice of millennials and gen Z is ongoing. The road ahead might not be easy. Nevertheless, with all the support, prayer, and confidence from you, we strongly believe to succeed in bringing a positive impact to society” Utama said in the official release.

IDN Media is now operating four media. They are IDN Times, Popbela, Popmama, and food channel video Yummy. The company also has IDN Event (event agency), IDN Creative (digital agency), and IDN Creator Network (creating marketing strategy).

It is claimed that IDN Media has placed in the 4th position for the most visited website according to comScore. From the latest update, IDN Media has reached more than 1 billion views for all platform and 62 million views for video channel every month.

In producing content, aside from making its own, IDN Media partners with Rappler Indonesia. All the information from Rappler will be put and displayed in IDN Times, precisely in rappler.idntimes.com subdomain. Besides Rappler, Kaskus is also a partner.

IDN Media receives undisclosed amount of Series B funding from East Ventures and Central Exchange by the end of last year. It’ll be used to launch IDN Times regional edition in 10 cities, build new vertical, and invest more in original content.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

IDN Media Segarkan Tampilan Situs, Manfaatkan Kecerdasan Buatan

Memperingati hari jadinya yang ke-4, IDN Media melakukan sejumlah perubahan. Terdapat beberapa perubahan yang diusung. Salah satunya dalam hal pemanfaatan teknologi, dengan implementasi kecerdasan buatan kini pembaca dapat menyesuaikan konten yang muncul dengan ketertarikan masing-masing. Tak hanya itu, loading page juga dibuat lebih cepat dan desain situs yang lebih optimal sehingga diharapkan pembaca dapat lebih nyaman.

Founder & CEO IDN Media Winston Utama menuturkan pihaknya berterima kasih kepada seluruh pembaca setiap yang telah memberi kepercayaan sejak empat tahun lalu. Menurutnya, IDN Media dibangun oleh orang-orang dengan berbagai latar belakang, ras, etnik, agama, budaya, dan gender. Namun memiliki visi yang sama, membawa dampak positif bagi masyarakat.

“Perjalanan kami masih sangat jauh, misi untuk menjadi suara generasi millenials dan gen Z masih terus dalam proses. Jalan di depan pasti tidak akan mulus. Namun dengan semua dukungan, doa, dan keyakinan teman-teman semuanya, kami yakin kami akan berhasil dalam membawa dampak positif bagi masyarakat,” terang Winston dalam keterangan resmi.

IDN Media saat ini mengoperasikan empat media di bawahnya, IDN Times, Popbela, Popmama, dan food channel video Yummy. Perusahaan juga memiliki agensi acara IDN Event, agensi digital IDN Creative, dan creator marketing strategy IDN Creator Network.

Diklaim IDN Media menjadi grup media urutan ke-4 untuk kategori situs yang paling banyak dikunjungi menurut comScore. Dari data terakhir, IDN Media telah memperoleh lebih dari 1 miliar views untuk semua platform dan 62 juta views untuk kanal video setiap bulannya.

Dalam menghadirkan kontennya, selain memproduksi sendiri, IDN Media bekerja sama dengan Rappler Indonesia. Seluruh pemberitaan dari Rappler akan masuk dan tayang di laman IDN Times, tepatnya dalam subdomain rappler.idntimes.com. Selain Rappler, terdapat pula Kaskus sebagai mitra.

Terakhir, IDN Media mendapat pendanaan segar seri B dengan nilai yang tidak disebutkan dari East Ventures dan Central. Dana tersebut akan digunakan untuk meluncurkan IDN Times edisi regional di 10 kota, mendirikan vertial baru, dan berinvestasi lebih jauh untuk menciptakan konten original.

Baca info lengkap di sini

Cetaku Receives Seed Funding from IDN Media

An online platform for students’ print-for-free service, Cetaku, announces it has received seed funding of undisclosed amount from IDN Media. It will be used to improve growth, community expansion, talent acquisition, and product development.

Cetaku was founded by Antonius Chandra. It started in the mid-year of 2017. The concept is simple, the students send their paper or assignment to be printed by Cetaku for free. The printing cost is covered by advertisers. Ads can be adjusted with brand and student’s profile.

Until now, printing quota is once per month per student, with a document minimum of 25 pages and 160 pages at max. Students can combine several scientific papers into one file.

There are 50,000 students claimed have registered Cetaku from 300 universities in Indonesia. Cetaku also initiates student ambassador’s scheme to boost branding.

Antonius said on the release, “We commit to providing a better life and education for Indonesia’s students. It is the objective of the product. Our next offer is Student Ambassador for a Service (SAaaS), where the students can register to get valuable experience as a brand ambassador for the large companies. With IDN Media, we’re highly motivated to face the future and optimist to bring the positive impact to Indonesia.”

cetaku

Winston Utomo, CEO and Co-Founder of IDN Media, added, “We’re glad to participate in the investment. Our vision of Indonesia’s future is aligned with Cetaku, we can also see Cetaku become a stronger platform and useful for students in Indonesia. In a short period, Cetaku has built a revolutionary platform of user-based that can lead positive change for the readers and our community. We’re very enthusiastic and pleased to have Cetaku as part of our team.”

IDN Media alone is an aggressive media startup in its effort to grab millennials and young women market. In the last six months, IDN Media has acquired Series B funding, develop an IDN Creator Network, acquiring Rappler’s content and team, also creating media for a new segment, Popmama.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Cetaku Raih Pendanaan Awal dari IDN Media

Platform online Cetaku, yang membangun layanan print-for-free untuk mahasiswa, mengumumkan perolehan pendanaan awal dengan nilai yang tidak disebutkan dari IDN Media. Pendanaan disebutkan akan digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan basis pengguna, ekspansi komunitas, perekrutan pegawai, dan pengembangan produk.

Cetaku didirikan oleh Antonius Chandra yang memulai usahanya sejak pertengahan tahun 2017 lalu. Konsep Cetaku sederhana, mahasiswa bisa mengirimkan tugas atau karya ilmiah mereka untuk dicetak oleh Cetaku secara gratis. Mengapa bisa gratis? Karena biayanya ditutupi pengiklan yang dapat berpromosi di halaman materi. Iklan dapat disesuaikan dengan kebutuhan brand dan profil mahasiswa.

Saat ini jatah pencetakan adalah sekali sebulan per mahasiswa, dengan satu dokumen terdiri dari minimal 25 halaman dan maksimal 160 halaman. Mahasiswa bisa menggabungkan beberapa karya ilmiah di satu berkas untuk kebutuhan pencetakan ini.

Diklaim saat ini Cetaku telah memiliki 50.000 mahasiswa yang telah bergabung dari 300 universitas di Indonesia. Cetaku juga menggagas skema duta mahasiswa untuk mendorong pengenalan brand.

Dalam rilisnya, Antonius mengatakan, “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kehidupan dan pendidikan mahasiswa di Indonesia. Ini merupakan sebuah inisiatif produk kami. Penawaran produk kami berikutnya adalah Student Ambassador as a Service (SAaaS), di mana para siswa dapat mendaftar untuk memperoleh pengalaman kerja yang berharga sebagai duta brand untuk perusahaan-perusahaan besar di dalam kampus mereka. Bersama dengan IDN Media, kami sangat bersemangat untuk menyongsong masa depan dan yakin dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia.

Duta mahasiswa Cetaku
Duta mahasiswa Cetaku

Sementara Co-Founder dan CEO IDN Media Winston Utomo menambahkan, “Kami sangat gembira dengan investasi ini. Visi kami mengenai masa depan Indonesia selaras dengan Cetaku dan kami juga melihat bahwa Cetaku akan menjadi sebuah platform yang sangat kuat dan berguna bagi mahasiswa di Indonesia. Dalam waktu singkat, Cetaku telah membangun sebuah platform yang revolusioner dengan basis pengguna yang mampu membuat perubahan positif bagi pembaca dan komunitas kami. Kami sangat antusias dan bahagia dengan Cetaku yang telah menjadi bagian dari keluarga kami.”

IDN Media sendiri merupakan salah satu startup media yang agresif dalam usahanya merengkuh pasar millennial dan perempuan muda. Dalam enam bulan terakhir IDN Media telah memperoleh pendanaan Seri B, membentuk IDN Creator Network, “mengakuisisi” tim dan konten Rappler Indonesia, dan membentuk media untuk segmen baru Popmama.

Kaskus to Acquire Four New Subsidiaries for Content Development

Kaskus will invest in four startups to support its effort on content production as it wants to stay relevant. The investment process is currently on due diligence stage and to be announced soon.

“We’re not a new startup founded only 2-3 years ago. We’ve sustained and will be standing still. The strategy is to invest in ourselves and subsidiaries. I can’t mention any name yet, but it’s in progress. There are four startups we want to invest in, they are companies with [business] alignment in Kaskus,” Edi Taslim, Kaskus’ new CEO, said (4/9).

The fresh investment will increase Kaskus’ subsidiaries portfolio. Garasi.id is one of the spin-off, engaged in automotive marketplace and launched in August 2017. It provides a comprehensive solution for online secondhand car sales and closely integrated with Kaskus Forum.

Taslim expects the strategy can work along the ambition to produce original and curated content, whether in a text, photo, or video. Although, the main focus remains to produce UGC (User Generated Content).

“Some new program to be launched, such as video-based program. Furthermore, there will be more live streaming, talk show, and others. Previously, all contents are fully user-generated, now we’re going to make original one.”

He said the biggest challenge for Kaskus is not to change the business model. The company focus to enhance its services as a community platform and should be able to attract people with similar interests.

Andrew Darwis, Kaskus’ Founder added, the users are getting less interested to produce content. Currently, Kaskus Kreator has 11,000 registered users.

“Therefore, we create Kaskus Kreator last year to ‘incentivize’ creators to write articles and get rewarded by the views they get. Per 1 view is Rp1. Last month, Rp30 million was redeemed to all creators,” Darwis explained.

Reducing hoax with AI

Content policies will be improved along with UGC. There will be no space for hate speech, pornography, and other contents violating the law. AI technology will be used by the moderator to filter content.

Darwis continued, in practical, AI machine will cross-check every content Kaskus received by referring it to the trusted media, whether it’s a fake news or duplicate. Moderator will process after the result came out.

“The AI is available only for internals, not users. We’ve been using it since last year, under Mr. On Lee leadership [Kaskus’ previous CEO].”

Taslim added, the content policy affirmation is Kaskus’ form of anticipation entering this political year. The company wants to moderate conversation to be more positive.

“We’ve been easy all this time. We want to assure that we won’t turn a blind eye for content violation. We’re gathering with moderators to direct the conversation to be more positive,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here