Calvin Kizana Resmi Menjabat Sebagai Pemimpin WhatsApp Indonesia

Aplikasi messenger WhatsApp, mengumumkan kehadiran Calvin Kizana sebagai Head of WhatsApp di Indonesia. Calvin memulai peran barunya hari ini di kantor Jakarta. Penunjukkan ini memperkuat pentingnya Indonesia bagi WhatsApp.

Calvin adalah veteran di industri startup Indonesia. Sebelum bergabung bersama WhatsApp yang diakuisisi Facebook (sekarang Meta) pada tahun 2014, Calvin sempat membangun dua startup yaitu Playday, sebuah platform live streaming, dan PicMix, sebuah platform media sosial. Calvin sebelumnya adalah COO GoPlay, perusahaan platform live streaming di bawah naungan GoTo.

Di posisi barunya ini, Calvin akan fokus memperkuat kemitraan lokal WhatsApp di Indonesia dan memperluas penggunaan WhatsApp Business Platform untuk membantu orang menemukan, mengirim pesan, dan berinteraksi dengan bisnis di dalam aplikasi.

“WhatsApp menghubungkan banyak orang di sini — teman, keluarga, dan komunitas, dan kami ingin menghubungkan bisnis dengan mudah. Ini adalah kesempatan luar biasa bagi saya untuk mengerjakan produk yang menyentuh kehidupan banyak orang di seluruh Indonesia, dan saya tidak sabar untuk memulainya,” kata Head of WhatsApp Indonesia Calvin Kizana.

Selama beberapa tahun terakhir, WhatsApp mengklaim telah melakukan investasi yang signifikan di Indonesia, termasuk di bidang kesehatan, literasi digital, pelatihan usaha kecil, dan pembangunan komunitas. Kemitraan literasi digital dengan Kominfo telah menjangkau lebih dari 2,4 juta orang di 34 provinsi.

“Sebagai pengusaha sukses, Calvin tahu apa yang diperlukan untuk membangun kemitraan yang berarti yang memberikan nilai nyata bagi masyarakat. Kami sangat senang Calvin bergabung,” kata Vice President of Global Affairs & Strategic Markets WhatsApp Victoria Grand.

Masifnya pengguna WhatsApp di Indonesia

Menurut laporan yang dirilis Business of Apps, Indonesia adalah negara terbesar ketiga di dunia untuk jumlah pengguna WhatsApp di dunia, setelah India dan Brazil. Diperkirakan pada tahun 2021 adalah 112 juta pengguna WhatsApp di Indonesia, atau hampir separuh populasi.

Secra total, per tahun 2021, aplikasi WhatsApp telah diunduh oleh 5 miliar orang dan terdapat lebih dari dua miliar pengguna aktif. Aplikasi ini adalah aplikasi messenger paling populer di lebih dari 100 negara. Selain mengirimkan pesan, tersedia juga fitur WhatsApp Voice dan Video Call.

Pesan bisnis adalah bidang investasi utama untuk WhatsApp, dengan 7 dari 10 orang Indonesia mengatakan bahwa mereka lebih suka mengirim pesan ke suatu bisnis daripada melalui telepon atau email.

WhatsApp didirikan tahun 2009 lalu oleh Brian Acton dan Jan Koum. Besarnya jumlah pengguna platform ini menarik perhatian Mark Zuckerberg untuk  mengakuisisinya senilai total $19 miliar dalam bentuk tunai dan saham.

Application Information Will Show Up Here

Apa Itu Facebook Marketplace, Lengkap dengan Tips Berjualannya

Selain e-commerce, seperti Shopee dan Tokopedia, Facebook Marketplace juga menjadi platform jual-beli yang cukup populer di kalangan online sellers. Apabila Anda belum pernah menggunakannya sebelumnya, maka Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu Facebook Marketplace dan tips berjualan di Facebook Marketplace yang selengkapnya akan dibahas di artikel ini.

Apa Itu Facebook Marketplace?

Facebook adalah media sosial yang didirikan pada 2004 oleh Mark Zuckerberg. Facebook juga menjadi salah satu media sosial terpopuler di Indonesia. Tidak hanya untuk berkomunikasi dengan kerabat secara jarak jauh, Facebook kini juga menjadi platform andalan untuk melakukan aktivitas jual-beli melalui fitur Facebook Marketplace.

Panduan Jualan di Facebook Marketplace bisa Diunduh di sini, Gratis!!

Melansir situs Facebook, Marketplace adalah sebuah destinasi di Facebook di mana pengguna dapat mencari, membeli, dan menjual barang. Pembeli dapat mencari produk yang berada di area jangkauan atau barang yang dapat dikirimkan. Sedangkan penjual dapat menjajakan barang jualannya secara mudah.

Kemudian, penjual dan calon pembeli nantinya dapat saling terhubung dan berkomunikasi melalui Messenger untuk mendapatkan kesepakatan transaksi. Namun, Facebook Marketplace tidak menyediakan fitur pembayaran ataupun pengiriman. Sehingga, penjual perlu menggunakan aplkasi pihak ketiga atau melakukan pengiriman dan pembayaran secara mandiri.

Panduan Jualan di Facebook Marketplace bisa Diunduh di sini, Gratis!!

Tips Berjualan di Facebook Marketplace

Agar Anda sukses dalam berjualan di Facebook Marketplace, coba terapkan beberapa tips berikut ini:

Pasang Foto Produk yang Menarik

Sama seperti berjualan di platform jual-beli lainnya, Anda sebaiknya memasang foto yang menunjukkan produk dengan jelas agar menarik pelanggan untuk melihat dan menghubungi Anda via Messenger.

Masukkan Informasi Produk yang Lengkap

Selain foto produk, informasi produk juga sebaiknya dicantumkan secara lengkap. Informasi produk ini termasuk harga, kondisi barang, varian produk (jika ada), daerah asal pengiriman atau lokasi COD.

Responsif Membalas Pesan

Ketika pelanggan menghubungi via Messenger untuk bertanya kepada Anda terkait produk yang Anda jual, sebaiknya Anda menjawabnya dengan cepat. Dengan begitu, performa Anda di mata pelanggan akan baik.

Cara ini juga dapat mencegah pelanggan untuk mencari produk serupa dari penjual lain hanya karena Anda tidak meresponnya.

Bergabung ke Grup Jual-Beli

Seperti yang Anda ketahui, Facebook juga memiliki fitur Facebook Group yang sering dimanfaatkan untuk bertukar informasi produk jualan oleh online sellers atau sebagai wadah mencari barang yang dibutuhkan oleh pelanggan. 

Dengan begitu, bergabung ke grup jual-beli adalah strategi yang wajib dicoba untuk promosi produk yang telah Anda unggah ke Facebook Marketplace.

Tawarkan COD

Di atas telah disampaikan bahwa Facebook tidak menyediakan layanan pengiriman dan juga pembayaran untuk Facebook Marketplace. Sehingga, Anda sebagai penjual perlu mengaturnya secara mandiri.

Untuk kenyamanan bersama antara penjual dan pelanggan, Anda dapat menawarkan opsi COD atau menggunakan aplikasi pihak ketiga sebagai metode pembayaran dan pengiriman.

Nah, itu dia penjelasan mengenai apa itu Facebook Marketplace dan tips berjualan di Facebook Marketplace untuk membantu Anda yang masih asing dengan platform jual-beli satu ini. 

Facebook Marketplace adalah wadah yang tepat untuk Anda yang baru mulai berjualan online, baik menjual barang baru maupun menjual barang bekas layak pakai.

Luncurkan Layanan Baru, Qiscus Partner Resmi Instagram Bantu Brand di Tengah Naiknya Tren Social Commerce

Bagi pelaku bisnis yang memasarkan produk mereka secara online, setiap harinya ada banyak pesan yang menumpuk untuk segera dibalas bila tidak ingin mengecewakan customer atau calon pembeli.

Maka dari itu, pelayanan customer service yang prima melalui layanan pesan (chatting) pun menjadi esensial. Selain karena menjadi salah satu faktor kepuasan pelanggan, dalam survei yang dirilis e-Marketer, 60% pengguna internet di seluruh dunia mempersoalkan pelayanan yang buruk ketika memutuskan melakukan pembelian secara online. Hal ini juga meliputi media sosial. Pasalnya, selain digunakan untuk bersosialisasi, kini media sosial menjadi media multifungsi dengan munculnya fenomena berbelanja online yang terus meningkat atau yang dikenal juga dengan social commerce.

Instagram menjadi salah satu pionir adanya tren ini dengan menghadirkan layanan Instagram Shop-nya. Berdasarkan data dari Instagram Internal Data 2019 sebanyak 90% pengguna Instagram mengikuti setidaknya satu akun bisnis. Dan sejalan dengan ini, hasil dari Project Instagram oleh Ipsos di tahun 2018 menemukan bahwa, 2 dari 3 pengguna Instagram mengatakan Instagram memberikan mereka akses mudah untuk berinteraksi dengan brand.

Banyak pelaku bisnis sudah mulai mencuri start dan menginvestasikan waktu serta perhatian mereka pada customer experience di social commerce, khususnya Instagram. Pasalnya, selain bisa jadi wadah promosi, Instagram terbukti berpotensi tinggi dalam mendatangkan keuntungan.

Messenger API for Instagram pada Qiscus Multichannel Chat mudahkan pebisnis kelola Customer Service

Meski ramai pelaku bisnis yang “hijrah” ke online dan memanfaatkan platform social commerce, nyatanya masih banyak pelaku bisnis yang menghadapi kesulitan dalam menyediakan customer service yang berkualitas di media sosial. Hal ini dikarenakan Pelaku bisnis mesti menghadirkan pelayanan yang cepat, baik, dan juga tepat karena berpengaruh kepada kepuasan customer, bahkan citra brand.

Seiring semakin populernya Instagram Business sebagai salah satu media penjualan, beberapa pelaku usaha merasa kesulitan untuk mengatur laju pesan masuk melalui DM Instagram yang semakin menumpuk setiap harinya.

Untuk mengoptimalkan pengalaman berinteraksi dan bertransaksi pelaku bisnis dengan konsumen, maka Qiscus meluncurkan layanan Messenger API for Instagram melalui multichannel chat-nya pada pertengahan tahun ini. Messenger API for Instagram sendiri adalah seperangkat programming code yang dapat digunakan untuk mengirimkan data dari Instagram ke platform yang terintegrasi dengannya, dalam hal ini yakni Qiscus Multichannel Chat.

Artinya, kini bisnis dapat mengakses segala pesan yang masuk di akun Instagramnya melalui Qiscus Multichannel Chat. Tidak hanya itu, bisnis yang memiliki lebih dari satu akun Instagram, kini juga dapat menggabungkan seluruh akun Instagram nya dalam satu dashboard. Hal ini dapat dilakukan tanpa harus membuka banyak browser untuk mengakses akun yang berbeda.

Layanan Messenger API for Instagram yang terintegrasi dengan Qiscus Multichannel Chat tentunya memiliki ragam fungsi yang lebih “powerful” dibanding Instagram business biasa.

Tidak hanya mengakses pesan konsumen yang terdapat di Direct Message (DM) Instagram saja, para agen Customer Service (CS) dapat membalas mention atau komentar di Instagram dan berbagai kanal komunikasi lainnya, seperti WhatsApp, Facebook Messenger dan masih banyak lagi, dalam satu User Interface (UI) yang sama.

Layanan dari Qiscus ini juga bisa membantu pelaku bisnis mengoptimalkan proses lead generation dengan adanya fitur multi-level agent dan Chatbot. Multi-level agent memungkinkan bisnis mengatur role setiap tim member yang mengakses dashboard, seperti Supervisor, Admin, dan Agent.

Di sisi lain, Chatbot memungkinkan pelaku bisnis memberikan respon cepat dan selalu siap menangani pesan pelanggan selama 24/7. Lebih lanjut, Chatbot juga dapat membantu menjawab pertanyaan yang lebih simpel sedangkan pertanyaan yang lebih kompleks langsung diarahkan pada agen.

Tak hanya itu, pelaku bisnis juga mendapatkan insight performa bisnis secara realtime sehingga dapat menciptakan strategi yang relevan untuk meningkatkan performa bisnis dengan hadirnya fitur analytics.

Cara menggunakan Qiscus Messenger API for Instagram pun terbilang mudah. Pelaku usaha hanya perlu memastikan profil Instagram telah menjadi akun Instagram Bisnis dan harus sudah ditautkan ke halaman Facebook milik brand.

Kisah Chocochips Boutique layani Ratusan Ribu pengikutnya di Instagram, hingga tingkatkan kontribusi sales dari kanal social messaging menjadi 2 kali lipat

Salah satu mitra Qiscus adalah brand fashion wanita dewasa, Chocochips Boutique. Tak hanya membuka store offline, Chocochips Boutique yang telah berdiri sejak 2009 juga memanfaatkan tren social commerce. Di Instagram sendiri, brand ini sudah memiliki ratusan ribu followers dan setiap harinya mendapatkan puluhan pesan di Instagram.

Kerepotan akan tingginya volume pesan yang masuk dari berbagai customer dan berbagai channel komunikasi akhirnya mendorong Chocochips Boutique untuk mencoba menggunakan Messenger API for Instagram melalui Qiscus.

Dengan berbagai macam fitur yang dihadirkan Qiscus, Chocochips Boutique bisa merespon customer dengan cepat dan mudah. Qiscus telah membantu Chocochips Boutique dalam mengelola social messaging melalui fitur multi-agent, yang dapat membuat berbagai agen bisa membuka banyak kanal komunikasi secara bersamaan dalam satu dashboard. Dengan menggunakan Qiscus, Chocochips Boutique dapat membalas pesan yang masuk dengan lebih terorganisir, tanpa adanya kemungkinan membalas pesan yang sama.

Dari penggunaan layanan Qiscus ini, Chocochips Boutique menemukan adanya peningkatan sales dari pesan di media sosial terhadap overall sales performance hingga 2 kali lipat.

Brand selalu bersaing untuk memberikan yang terbaik

Ramainya bisnis yang sama-sama menggunakan social commerce menjadikan pelaku bisnis harus bersaing mendapatkan atensi calon pembeli dan menjaga hubungan dengan pelanggan. Tak dipungkiri salah satu yang berperan besar adalah cara bagaimana brand berkomunikasi. Hal ini sangat krusial karena berdampak pada feedback yang nantinya konsumen berikan dan pertimbangan apakah konsumen akan berpaling ke brand lain.

Dengan adanya teknologi terbaru yang mudah diakses saat ini, lebih bijak untuk terus memberikan customer experience yang berkesan dengan layanan customer service yang berkualitas. Salah satu yang patut dipertimbangkan, adalah melalui inovasi yang dihadirkan oleh Messenger API for Instagram yang terintegrasi dengan Multichannel Chat Qiscus. Permudah proses bisnis dan tingkatkan performa bisnis Anda dengan 90 hari percobaan gratis Messenger API for Instagram. Kunjungi www.qiscus.com sekarang untuk mengetahui lebih lanjut.

Artikel ini didukung oleh Qiscus.

Meninjau Peran Krusial Platform Aplikasi Pesan Instan Dalam Menghubungkan Bisnis ke Pelanggan

Menghubungkan bisnis dengan pelanggan kerap menjadi tantangan. Tak hanya berlaku bagi pebisnis konvensional, para pelaku bisnis digital juga menganggap hal ini menjadi salah satu ihwal yang tak bisa dipandang sebelah mata. Untunglah teknologi pesan instan (instant messenger) mampu menghadirkan solusi yang maksimal, meski dengan upaya yang minimal.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, dalam statistik e-commerce 2020 menunjukkan, mayoritas sebesar 90,5% pelaku e-commerce memanfaatkan aplikasi pesan instan sebagai alternatif media penjualan, pemasaran, sekaligus layanan pra hingga purna jual. Dikatakan pula bahwa, adopsi media aplikasi pesan instan dalam menghubungkan bisnis ke pelanggan terpantau sangat signifikan di seluruh wilayah di Indonesia, dengan perbandingan persentase terendah sebesar 68% di wilayah Sulawesi Utara, dan persentase tertinggi diraih provinsi Kep. Bangka Belitung yang mencapai 98% dalam memanfaatkan platform pesan instan sebagai kendaraan komunikasi bisnis.

Salah satu aplikasi pesan instan yang populer digunakan untuk kegiatan bisnis ini adalah WhatsApp, di mana aplikasi ini dapat dikelola melalui perangkat mobile atau pun desktop. Melalui kanal tersebut, pebisnis dapat dengan mudah berkomunikasi dengan konsumen serta mengirim materi pemasaran seperti gambar, video, maupun foto produk kepada pelanggan secara real-time.

Di tengah situasi pandemi seperti saat ini transaksi tatap muka konvensional dibatasi oleh pembatasan interaksi sosial. Namun, hal tersebut tidak menurunkan tingkat kebutuhan para konsumen. Di sinilah Whatsapp berperan sebagai solusi bagi pebisnis. Selain menjadi solusi untuk tetap bertransaksi dengan konsumen di tengah ketidakpastian ekonomi, WhatsApp juga memberikan kesempatan bagi pebisnis untuk mengekspansi target konsumennya, mengingat basis penggunanya yang sudah sangat besar di Indonesia.

Hal ini divalidasi oleh CEO Qiscus, Delta Purna Widyangga, yang mengatakan, “pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari setahun, menjadikan kebiasaan berkomunikasi melalui medium chat seperti WhatsApp tidak lagi hanya menjadi aktivitas pendukung. Melainkan aktivitas yang selalu dilakukan dalam berbagai interaksi sosial, termasuk dalam konteks masyarakat sebagai konsumen. Dari sisi bisnis selain memberikan alternatif untuk survive di tengah situasi yang serba tidak pasti, penggunaan aplikasi yang dipakai oleh mayoritas orang seperti WhatsApp akan membantu menjangkau konsumen yang lebih luas.”

Awalnya WhatsApp memang digunakan untuk kebutuhan personal yang mengakomodir komunikasi sehari-hari. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan bisnis akan fasilitas WhatsApp, aplikasi perpesanan ini kemudian mengembangkan service-nya dengan menambahkan wadah khusus bagi para pebisnis, yaitu melalui aplikasi WhatsApp Business.

Platform WhatsApp Business diperuntukan bagi bisnis skala kecil, dimana aplikasi ini akan memudahkan mereka dalam berkomunikasi dengan konsumen yang jumlahnya masih cenderung kecil. Aplikasi WhatsApp Business dilengkapi fitur katalog, keranjang, pesan otomatis, quick reply atau mode balas cepat. Fitur dalam WhatsApp Business tersebut dimungkinkan menjadi alasan mengapa platform ini banyak diadopsi bisnis skala kecil.

Untuk bisnis skala menengah dan besar, WhatsApp menghadirkan solusi yang lebih advance yaitu WhatsApp Business API. Jika WhatsApp Business hanya bisa diakses lewat satu atau maksimal dua devices yang harus saling terkoneksi, WhatsApp Business API memungkinkan bisnis mengakses satu akun WhatsApp melalui puluhan devices dalam waktu yang bersamaan. Artinya, apabila pebisnis ingin menambah agen Customer Service (CS), bisnis tidak perlu membeli kartu perdana lagi untuk membuat akun WhatsApp baru.

Selain menghilangkan limitasi akses akun, mengadopsi WhatsApp Business API juga memberikan berbagai kelebihan yang menguntungkan bisnis, seperti memungkinkan integrasikan akun WhatsApp dengan aplikasi perpesanan atau sistem lainnya (seperti chatbot, CRM, dan sebagainya) ke dalam satu dashboard; fitur broadcast message dengan penerima yang mencapai seratus ribu penerima; serta kesempatan untuk mendapatkan status akun terverifikasi yang ditandai dengan centang berwarna hijau.

Berbeda dengan aplikasi WhatsApp Business biasa yang dapat di-download secara langsung, WhatsApp Business API tidak berbentuk aplikasi yang bisa langsung digunakan oleh user dan hanya bisa didapatkan melalui pihak yang bekerja sama secara resmi dengan WhatsApp, atau disebut juga sebagai WhatsApp Business Solution Provider (BSP). Selain untuk mendapatkan akun yang resmi dan legal, WhatsApp BSP juga membantu menyediakan dashboard untuk user interface dari WhatsApp Business API.

Di Indonesia, Qiscus merupakan salah satu WhatsApp BSP yang menyediakan WhatsApp Business API. Dalam lamannya, Qiscus menyediakan layanan WhatsApp Business API yang diintegrasikan dengan dashboard Multichannel Chat-nya.

Dashboard Multichnnel Chat Qiscus

Apabila mengakses WhatsApp Business API melalui dashboard Multichannel Chat Qiscus, maka bisnis akan mendapatkan fitur tambahan. Beberapa diantaranya adalah alokasi tugas untuk agen CS, pemantauan performa agen CS, analytics, dashboard yang dapat diakses melalui mobile apps, dan lain sebagainya.

Singkatnya, integrasi WhatsApp Business API dan Multichannel Chat ini akan membuka berbagai limitasi dari penggunaan aplikasi WhatsApp versi reguler yang kurang begitu optimal dalam memenuhi keinginan pelanggan di berbagai volume. Lebih lanjut mengadopsi perangkat ini dapat membantu memaksimalkan Customer Experience (CX) sebuah bisnis ketika berinteraksi dengan konsumen secara daring.

Bagi bisnis yang ingin berinteraksi dengan pelanggan melalui WhatsApp Business API dan Multichannel Chat Qiscus, saat ini adalah waktu yang tepat. Dapatkan Free Trial selama 90 hari untuk keduanya dari Qiscus, yang berlaku hingga 15 Juni 2021. Kunjungi tautan ini untuk informasi selengkapnya, atau hubungi Qiscus langsung di sini.

Facebook Hadirkan Dukungan Lintas Platform untuk Instagram dan Messenger

Setelah lama ditunggu-tunggu, Facebook akhirnya mulai mengintegrasikan sejumlah aplikasi messaging-nya secara perlahan, diawali dengan Instagram dan Facebook Messenger. Melalui sebuah pengumuman resmi, Facebook bilang bahwa Instagram dan Messenger bakal segera mendukung percakapan lintas platform dalam waktu dekat.

Yang dimaksud dengan istilah lintas platform sebenarnya sederhana saja: saya bisa mengirim pesan ke Anda melalui Instagram, lalu Anda dapat membukanya di Messenger, demikian pula sebaliknya. Namun integrasinya ternyata lebih dari sekadar percakapan teks, sebab fitur video call rupanya turut didukung oleh mekanisme cross-platform ini.

Bersamaan dengan itu, tidak heran apabila Facebook akhirnya juga menghadirkan fitur-fitur terbaru Messenger ke Instagram; mulai dari kustomisasi tampilan percakapan, fitur forward dan reply, sampai fitur Watch Together yang memungkinkan pengguna untuk menonton video dari Facebook Watch, IGTV maupun Instagram Reels bersama-sama selagi masih berada dalam sesi video call.

Facebook bahkan juga sudah menyiapkan sejumlah fitur baru yang akan hadir lebih dulu di Instagram, sebelum akhirnya menyusul ke Messenger tidak lama kemudian. Salah satu yang paling menarik adalah Selfie Sticker; kombinasi selfie, emoji dan Boomerang yang dapat digunakan sebagai reaksi dalam percakapan.

Instagram nantinya juga akan kedatangan Vanish Mode, mode percakapan baru yang dapat dipilih seandainya pengguna ingin pesannya otomatis terhapus setelah dibaca oleh lawan bicaranya, atau sesaat setelah percakapannya ditutup. Jadi seumpama tidak ada dukungan lintas platform pun, Instagram pada dasarnya sudah mendapat upgrade yang signifikan berkat penambahan fitur-fitur ini.

Namun kenyataannya tidak begitu. Dukungan lintas platform dan sederet fitur baru Instagram sekaligus Messenger ini disebut akan segera hadir di beberapa negara, sebelum akhirnya merambah skala global.

Buat yang khawatir inbox DM-nya bakal penuh dengan pesan dari orang-orang tak dikenal yang menggunakan Messenger, Facebook sudah menyiapkan solusi seputar topik privasi ini. Anda bebas mengontrol ke mana pesan baru bakal masuk; apakah langsung ke inbox, ke Message Requests, atau malah tidak ada yang masuk sama sekali.

Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah, mana integrasi dengan WhatsApp? Sepertinya itu masih jauh dari kenyataan, sebab PR terbesar yang masih harus dikerjakan oleh Facebook adalah menyediakan enkripsi end-to-end pada Instagram sekaligus Messenger. Dari semua aplikasi messaging yang dipunyai Facebook, memang baru WhatsApp yang dilengkapi enkripsi end-to-end.

Sumber: Facebook.

Mengenal TapTalk.io, Mudahkan UKM Kelola Pesan dari Berbagai Aplikasi

TapTalk.io mulai peruntungan di industri SaaS di Indonesia dengan mengusung dua produk andalan mereka, yakni PowerTalk sebagai sebuah Chat SDK dan OneTalk sebagai platform OmniChannel Customer Engagement. Mereka secara spesifik menyasar para bisnis dan UKM yang membutuhkan sebuah alat untuk meningkatkan pengalaman pengguna, terutama dalam hal layanan pelanggan.

TapTalk.io sendiri mulai dikembangkan sejak tahun 2017 oleh Ritchie Nathaniel, salah satu developer yang sudah 10 tahun berkecimpung di dunia startup. Ia juga pernah bergabung dengan Traveloka, Weekend Inc, Moselo, dan pada akhirnya memutuskan untuk mengembangkan TapTalk.io.

Kepada DailySocial Founder & CEO TapTalk.io Ritchie Nathaniel menceritakan bahwa sejauh ini platform OneTalk sudah bisa mengintegrasikan beberapa aplikasi chat seperti WhatsApp, Telegram, LINE, Facebook Massenger, dan Twitter DM ke dalam dasbor terpusat.

Tak hanya it, dasbor OneTalk juga memiliki beberapa fitur untuk mengelola agen customer service, lengkap dengan fitur rating bagi pengguna yang ingin memberikan penilaian terhadap kinerja customer service yang melayani mereka.

“TapTalk.io berkomitmen untuk membangun platform omni-channel terbaik yang terhubung dengan berbagai kanal sosial dan memiliki fitur integrasi dengan third party seperti CRM, chatbot, dan internet automation; juga mengembangkan Inbox yang sangat powerful untuk membantu bisnis dalam melayani customer,” terang Ritchie.

Solusi chat di Indonesia dan ambisi TapTalk.io

Di Indonesia saat ini sosial media menjadi salah satu tulang punggung kanal penjualan bagi social commerce, termasuk juga aplikasi pesan instan atau chat. Tak hanya untuk media promosi layanan, pesan instan juga mulai lazim digunakan sebagai kanal pelayanan pelanggan.

Inovasinya pun sudah semakin beragam. Ada yang mengombinasikan layanan pesan instan dengan teknologi NLP dan AI sehingga hadir chatbot. Ada juga yang membangun sebuah platform integrasi sehingga memudahkan pengelolaan seperti yang dilakukan TapTalk.io dengan OneTalk. Beberapa nama yang melakukan inovasi terkait dengan layanan pesan instan antara lain Kata.ai, Vutura, Botika, Qisqus, Halosis, Balesin, TokoTalk, dan lain-lainnya.

Facebook Rilis Fitur Messenger Rooms, Video Call dengan 50 Orang Secara Mudah

Satu demi satu platform video call mencoba mengejar ketertinggalannya dari Zoom. Momennya tentu sangat tepat, dan itu yang pada akhirnya memicu Skype untuk meluncurkan fitur Meet Now belum lama ini.

Setelah Skype, sekarang giliran Facebook yang mengambil langkah serupa setelah melihat lebih dari 700 juta orang mengakses fitur video call di Messenger maupun WhatsApp setiap harinya. Mereka memperkenalkan fitur Messenger Rooms, yang dirancang untuk menampung hingga 50 orang sekaligus dalam satu sesi panggilan video.

Keistimewaan Messenger Rooms adalah, yang perlu memiliki akun Facebook hanya satu orang saja, yaitu si pembuat ruangan virtual-nya (room). Room bisa dibuat melalui Facebook atau Messenger, dan setelahnya siapapun bisa diundang untuk masuk dengan membagikan sebuah tautan.

Facebook Messenger Rooms

Kalau perlu, room bahkan bisa dibuat terbuka untuk semua, sehingga seluruh teman Facebook Anda bisa bergabung kapan saja mereka mau. Si pembuat room alias host ini memegang otoritas penuh; ia bebas mengunci room kapan saja diperlukan, dan ia bisa menendang partisipan.

Bagi yang mengakses room melalui aplikasi Messenger, mereka dapat mengaktifkan beragam efek augmented reality (AR) selama panggilan video sedang berlangsung. Ke depannya, Facebook bilang room bakal bisa dibuat melalui aplikasi Instagram maupun WhatsApp.

Messenger Rooms kabarnya bakal tersedia di seluruh dunia dalam beberapa minggu mendatang. Dalam kesempatan yang sama, Facebook akhirnya juga meresmikan fitur video call 8 orang milik WhatsApp.

Sumber: Facebook.

Facebook Messenger Kids Kini Sudah Tersedia di Indonesia

Sekitar dua tahun lalu, Facebook meluncurkan aplikasi Messenger Kids di Amerika Serikat. Sekarang, aplikasi chatting dan video call khusus anak-anak itu sudah tersedia di 70 negara, termasuk Indonesia.

Timing ekspansinya sungguh pas sekali. Jutaan anak di dunia tengah melakukan pembelajaran secara online akibat pandemi, dan tidak sedikit dari mereka yang mengaku kangen dengan teman-teman sekolahnya. Saya bisa bilang begitu karena keponakan saya sendiri juga mengalaminya.

Messenger Kids pada dasarnya bisa menjadi wadah untuk sedikit mengobati rasa kangen mereka satu sama lain. Di saat yang sama, para orang tua bisa tetap merasa lega mengetahui anak-anaknya berkomunikasi lewat medium yang aman dan terpercaya. Aman karena para orang tua-lah yang menentukan dengan siapa anak-anaknya bisa berinteraksi lewat Messenger Kids.

Ekspansi Messenger Kids ke lebih banyak negara ini turut dibarengi sejumlah penyempurnaan, khususnya dalam hal pengaturan kontak. Selama ini, banyak orang tua yang mengeluhkan betapa sulitnya mempertemukan anak-anak mereka dengan teman-temannya di Messenger Kids (demi keamanan tentu saja), dan versi barunya sekarang sudah punya cara untuk mengatasi problem tersebut.

Facebook Messenger Kids

Messenger Kids kini dilengkapi fitur Supervised Friending. Premisnya adalah, orang tua dipersilakan memilih apakah anaknya boleh atau tidak menambahkan kontak sendiri. Andai diperbolehkan, setiap kali sang anak menambah atau menghapus kontak, orang tua bakal menerima notifikasi sehingga semua kegiatan anaknya tetap terpantau.

Facebook memastikan bahwa Supervised Friending sama sekali tidak mengurangi otoritas orang tua. Melalui Parent Dashboard, mereka tetap bisa mengatur daftar kontak milik anaknya secara penuh. Jadi kalau memang notifikasinya kelewatan, orang tua tetap bisa memantau dan mengambil tindakan lewat Parent Dashboard.

Juga baru adalah fitur Group Chat di Messenger Kids. Lagi-lagi orang tua memegang kontrol penuh atas fitur ini; setiap kali anak-anak menerima undangan Group Chat dari individu yang sudah terverifikasi, guru misalnya, yang bisa menyetujui hanya sang orang tua. Untuk sekarang, fitur Group Chat ini baru tersedia di AS karena ada sistem verifikasi itu, tapi Facebook bilang ketersediaannya di negara-negara lain bakal menyusul secara bertahap.

Terakhir, versi terbaru Messenger Kids juga menghadirkan semacam fitur Mutual Friends. Idenya adalah, andai disetujui oleh para orang tua, profil sang anak jadi bisa dilihat oleh kontak milik teman-temannya. Tujuannya tidak lain dari membantu sang anak menemukan teman baru. Fitur ini bakal tersedia dalam beberapa minggu ke depan.

Messenger Kids saat ini sudah bisa diunduh di perangkat Android maupun iOS.

Sumber: Facebook.

Application Information Will Show Up Here

Facebook Luncurkan Aplikasi Messenger untuk Windows dan macOS

Setelah sekian lama, Facebook Messenger akhirnya punya aplikasi desktop versi Windows sekaligus macOS. Selama ini, pengguna laptop atau PC cuma bisa mengaksesnya dalam bentuk web app di Messenger.com. Padahal, aplikasi mobile-nya sudah beberapa kali dirombak secara drastis.

Hingga akhirnya bulan lalu Facebook merilis versi terbaru Messenger untuk iOS yang jauh lebih ringan dan lebih kencang. Aplikasi desktop-nya ini pun juga demikian. Tampilannya minimalis dan tidak menawarkan kelewat banyak fitur.

Seperti yang sudah bisa kita duga, Messenger menekankan pada fitur group video call. Facebook mengaku dalam sebulan terakhir jumlah pengguna Messenger.com naik dua kali lipat lebih, dan sebagian besar dari mereka memakai fitur audio atau video call.

Facebook Messenger desktop app

Video call belakangan ini pada dasarnya sudah menjadi fitur esensial untuk hampir semua orang. Himbauan untuk bekerja dan belajar dari rumah secara langsung berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan platform video call. Tidak percaya? Lihat saja top chart aplikasi di Google Play maupun App Store; Zoom tiba-tiba duduk di nomor satu.

Namun saya menduga Zoom bakal kehilangan cukup banyak konsumen, apalagi setelah beredar laporan bahwa Zoom membocorkan info-info sensitif seperti alamat email dan foto milik ribuan penggunanya. Ini juga bukan pertama kalinya Zoom dilanda kasus seputar privasi, dan belum lama ini Zoom juga kedapatan meneruskan data ke Facebook tanpa sepengetahuan pengguna.

Sayangnya Messenger sendiri bukanlah alternatif yang lebih aman. Satu yang perlu dicatat adalah, Messenger belum menawarkan fitur enkripsi yang menyeluruh seperti WhatsApp. Meski begitu, absennya enkripsi setidaknya masih lebih tidak mengkhawatirkan ketimbang jika kita tiba-tiba menerima panggilan video dari orang tak dikenal di Zoom.

Sumber: Facebook.