Aplikasi Logistik Tani Akan Diluncurkan untuk Data Komoditas Pangan yang Lebih Akurat

Guna meningkatkan akurasi seputar informasi di sektor pertanian dan pangan nasional, Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan menghadirkan sebuah aplikasi bernama “Logistik Tani”. Aplikasi ini akan menghimpun informasi seputar tingkat produksi pangan dan stok yang ada di petani, distributor, pusat penyimpanan dan pasar seluruh Indonesia secara real-time.

Menjadi salah satu pendorong insiatif “gerak cepat” ini dirilis adalah karena data yang dikumpulkan Badan Pusat Statistik (BPS) sering bertentangan dengan keadaan di lapangan. Sehingga harga-harga kebutuhan pokok sulit dipantau. Pada informasi tersebut sangat dibutuhkan pemerintah untuk melahirkan kebijakan, misalnya kebijakan impor atau operasi pasar.

Langkah ini juga diambil untuk mengatasi ketidakpastian data komoditas agro di Indonesia. Aplikasi ini nantinya akan dikembangkan dan dioperasikan (dari sisi pengelolaan) oleh Telkom. Sedangkan pengguna utamanya adalah BPS, yakni untuk kebutuhan pembaruan data yang cepat untuk penyimpulan data yang lebih tepat. Namun demikian, menurut Digital and Portfolio Strategy Division Director Telkom Indra Utoyo aplikasi ini nantinya juga dapat digunakan oleh kalangan yang lebih luas, baik stakeholder ataupun petani di lapangan.

Benny Pasaribu, selaku Kepala KEIN di bidang pangan mengatakan bahwa aplikasi ini akan memberikan data yang valid seputar komoditas, secara jelas dan akurat, bukan hanya cuma perkiraan. Selain menampilkan data, aplikasi Logistik Tani juga akan merekam perubahan komoditas.

Dashboard aplikasi Logistik Tani nantinya akan dipasang di kantor KEIN. Oleh karena itu, Presiden pun nanti juga dapat melihat kondisi komoditas terkini, baik daging sapi, ketersediaan stok pangan dan sebagainya di daerah,” ujar Benny seperti dikutip Tempo.

Memang sudah selayaknya industri dan komoditas dalam negeri mendapatkan dukungan penuh dari sisi infrastruktur dan strategi pendukung seperti ini, untuk menghindari kesalahpahaman yang diakibatkan data yang tidak update. Sistem yang ringkas dan terstruktur menjadi salah satu solusi, karena model pendataan konvensional memang sudah sangat tidak cocok jika dihadapkan dengan persaingan industri yang kian kencang, sementara para petani di berbagai pulau sudah melakukan produksi dengan sebaik mungkin.

Gandeng Beberapa Label Musik Lokal, Tuned Global Luncurkan Nada Kita

Layanan streaming musik tampaknya akan menjadi masa depan musik Indonesia, baik dari sisi konsumen maupun industri. Setelah beberapa bulan lalu Indonesia diserbu layanan streaming musik seperti Spotify dan JOOX, Indonesia kembali kedatangan aplikasi streaming musik baru. Kali ini giliran Tuned Global, pengembang aplikasi mobile asal Australia bekerja sama dengan beberapa label lokal untuk membuat aplikasi streaming Nada Kita, yang saat ini sudah tersedia untuk platform iOS maupun Android.

Disebutkan dalam rilisnya Nada Kita menonjolkan legalitas musik dan personalisasi konten yang bisa didapat penggunanya. Konten yang dimaksud antara lain pesan video atau audio dari para musisi langsung kepada penggemarnya. Selain itu karena didukung banyak label, seperti Aquarius Musikindo, Musica Studio, MyMusic, Nagaswara, Trinity dan VMC, Nada Kita menjanjikan kemungkinan album atau lagu rilis lebih awal di platform mereka. Selain itu Nada Kita akan memuat jadwal penampilan Clive para musisi lokal dan memiliki fitur berbagai Musi stadion yang telah dikurasi oleh para editor musik lokal yang berkompeten di bidangnya.

“Nada Kita memberikan keuntungan yang luar biasa bagi para label dan musisi lokal, dan telah memungkinkan kita untuk streaming katalog musik Indonesia lebih luas lagi, membantu para musisi untuk terhubung dengan para penggemarnya dengan cara yang lebih personal, ” jelas Managing Director Musica Studios Gumilang Ramadhan.

Di awal kemunculannya Nada Kita juga akan bermitra dengan SPC Mobile, produsen perangkat mobile Indonesia. Disebutkan Nada Kita selanjutnya akan tertanam langsung di perangkat baru produksi SPC Mobile karena dianggap mempunyai visi yang sama dengan SPC Mobile dalam hal mengangkat konten lokal.

“Kita telah bertahun-tahun mempergunakan musik untuk membangun brand awareness dan menciptakan emotional connection dengan para costumer kita. Nada Kita adalah kelanjutan dari hal tersebut, untuk menciptakan inovasi baru aplikasi streaming musik yang benar-benar gratis, dan bersifat sangat personal bagi para penggunanya, ” jelas General Manager SPC Mobile Raymond Tedjokusumo

Dengan menggunakan tagline “Nggak Pake Ribet” Nada Kita percaya bahwa dengan menyuguhkan aplikasi gratis untuk konten legal tidak akan membuat para musisi atau label rugi. Nada Kita justru memiliki semangat untuk memerangi pembajakan atas karya dari para musisi, pasalnya para musisi dan label akan tetap mendapatkan pembagian royalti secara fair dan terbuka.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal Tizen dan Potensi Pengembangannya

Debut sistem operasi Tizen terbukti cukup efisien jika melihat hasil capaiannya pada tahun lalu. Dalam sebuah riset pasar, sistem operasi yang diprakarsai Samsung tersebut berhasil menggeser BlackBerry OS dari posisi 4 besar sistem operasi ponsel. Tizen merupakan open source project untuk sistem operasi yang berbasis modifikasi Kernel Linux dan Runtime WebKit. Tizen dapat berjalan di perangkat smartphone, wearable ataupun compliance devices.

Kepercayaan diri Samsung terhadap Tizen juga telah dicurahkan pada peluncuran smartphone seri Z1 dan Z3 di India tahun lalu. Beberapa produk berbasis smart TV, wearable dan bahkan Internet of Things juga masih terus diinisiasi dengan penyempurnaan platform Tizen. Dari sisi pengembangan pun Tizen Development menawarkan beberapa target platform peralatan yang cukup beragam. Secara teknis terdapat tiga opsi pengembangan, yakni Native Application, Web Application dan Hybrid (Native+Web).

Dengan bahasa pemrograman C/C++, pengembangan aplikasi Tizen dapat diterapkan secara Native, sehingga memungkinkan sebuah aplikasi memiliki performa yang handal karena berkomunikasi langsung dalam lingkaran sistem operasi. Sedangkan bagi para pengembang web, opsi Web Application dapat dipilih, karena Tizen memiliki salah satu keunggulan yakni memiliki dukungan browser HTML5 terbaik di kelasnya. Seperti diketahui HTML5 juga didukung oleh platform mobile lain seperti Android, iOS, Windows Phone, BlackberryOS dan FireOS.

Menjadi kabar yang cukup menyejukkan juga bagi pengembang aplikasi dan game yang biasa menggunakan platfrom HTML5, karena kemampuan port web app to Tizen juga menjadi prioritas inovasi yang diberikan.

Saat ini para pengembang juga sudah sangat dipermudah dengan hadirnya Tizen SDK (Software Development Kit) yang dapat diunduh secara gratis dan tersedia di berbagai platform sistem operasi komputer, mulai dari Microsoft Windows, OS X dan Linux Ubuntu. SDK ini telah dilengkapi dengan sekumpulan kemampuan yang terintegrasi untuk pengembangan aplikasi berplatform Tizen.

Menilik kecakapan pangsa pasar aplikasi di sistem operasi Tizen

Kehadiran sistem operasi yang masih baru ini tentu membawakan banyak potensi dari sisi inovasi. Masih teringat betul dalam benak, tatkala para pengembang memulai concern mengembangkan aplikasi Android, di kala saat itu BlackBerry OS dan Symbian masih terlihat sangat mendominasi di pasar. Faktanya teknologi adalah suatu hal yang dinamis, kesuksesannya sangat ditopang bagaimana industri yang merangkulnya dapat mengalirkan strategi penumbuhan pangsa pasar.

Smartphone merupakan handset terpopuler yang terjual di Indonesia per tahun 2015. Memiliki brand yang cukup kuat, Samsung berhasil mendominasi pangsa pasar untuk smartphone di berbagai kelas, baik untuk perangkat low-end and high-end.

Sudah tidak diragukan lagi strategi Samsung sebagai inovator pengembang handset mobile untuk menjamah berbagai kalangan. Terlebih Tizen oleh Samsung tengah banyak diaplikasikan untuk ponsel low-end (dengan spesifikasi minimum) untuk merangkul lebih banyak pengguna.

Apalagi Samsung juga masih terus berupaya untuk membesarkan Tizen di berbagai perangkat lain non-smartphone, artinya sebuah lingkungan terintegrasi akan segera hadir. Bisa jadi akan membawakan sebuah tren baru (lagi) di era digital-native ini.

Menjadi sebuah kesempatan emas bagi inovator lokal khususnya untuk memulai membangun ekosistem aplikasi dalam platform yang sedang terus bertumbuh ini. Terlebih kemampuan multi-platform yang ditawarkan dalam pengembangan juga akan memudahkan pengembang melakukan adaptasi secara lebih cepat, dengan ketersediaan perangkat pengembangan yang juga sudah sangat beragam.

Artikel ini adalah kolaborasi antara DailySocial dengan program Indonesia Next Apps 3.0. Kompetisi inovasi aplikasi pengembang lokal yang diselenggarakan oleh Samsung dan didukung oleh DailySocial. Ikuti DailySocial untuk informasi selanjutnya terkait Indonesia Next Apps 3.0.

Laporan JakPat Sebut Pengguna Perangkat Mobile Indonesia Paling Sering Mengakses Media Sosial

JakPat baru-baru ini merilis laporan hasil survei mengenai kebiasaan penggunaan perangkat mobile di Indonesia. Dari laporan yang melibatkan 3.000 responden tersebut disebutkan smartphone merupakan handset yang paling banyak digunakan, dan aktivitas paling banyak dilakukan ialah menggunakan media sosial.

Dari laporan survei ini setidaknya mewakili wajah penggunaan perangkat mobile di Indonesia. Dari data penggunaan keseharian perangkat mobile penggunaan untuk mengakses media sosial, aplikasi chatting dan gaming menjadi yang paling tinggi. Beberapa kegiatan lain meliputi mendengarkan musik, menonton film, belajar, bekerja, melakukan panggilan dan penunjuk arah.

Untuk media sosial berturut-turut yang menempati tertinggi adalah Facebook dengan persentase 35%, Instagram 29%, Twitter 11% dan Path 11%. Data yang tidak mengejutkan mengingat Indonesia termasuk salah satu pengguna Facebook dan Instagram tertinggi di Indonesia.

Survei JakPat
Survei JakPat – Aplikasi media sosial populer

Yang paling menarik dari laporan survei ini adalah aplikasi teratas yang paling sering digunakan untuk melakukan chatting. Seperti kita ketahui bersama ,Line dan WhatsApp adalah layanan yang beberapa kali diberitakan susul menyusul dalam akuisisi pengguna di Indonesia, di survei ini peringkat teratas justru adalah aplikasi BlackBerry Messenger (BBM). BBM digunakan lebih dari 80% responden, melebihi WhatsApp dan Line yang berturut-turut mendapatkan 71,1% dan 59,5%. Bahkan berbeda cukup jauh dari pengguna Telegram dengan 3,7%. Sebagai catatan, beberapa responden memang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan instan.

Fakta menarik lainnya dari survei ini adalah masuknya JOOX dan Spotify sebagai aplikasi yang paling sering digunakan untuk memutar musik. Ini bisa diartikan layanan streaming musik sudah mulai mendapat tempat di masyarakat, sekaligus masyarakat sudah mulai menikmati mendengarkan musik legal. Sebuah langkah penghargaan untuk para musisi.

Survei JakPat
Survei JakPat – Aplikasi untuk belajar yang paling banyak digunakan

Untuk aplikasi yang paling sering digunakan untuk belajar Google, Duolingo, Kamus Bahasa Indonesia-Inggris dan Brainly menjadi beberapa aplikasi populer. Kebanyakan diakses melalui smartphone dengan responden aktif per hari mencapai 28%. Sedangkan untuk aplikasi permainan Clash of Clan, Candy Rush dan Get Rich menempati posisi teratas.

Dari semua aktivitas menggunakan perangkat mobile kebanyakan didominasi oleh kegiatan online, artinya koneksi internet di Indonesia sudah mulai diandalkan. Meski baru 23,34% yang menggunakan jaringan 4G.

BrandOutlet Resmi Luncurkan Aplikasi Mobile

BrandOutlet, e-commerce pertama garapan MNC Group akhir pekan kemarin mengumumkan kehadiran mereka dalam bentuk aplikasi mobile. Aplikasi yang diperuntukkan untuk pengguna Android tersebut merupakan salah satu perwujudan BrandOutlet untuk memuaskan pengguna mereka.

Sama seperti konsep aplikasi mobile untuk toko online kebanyakan aplikasi dari BrandOutlet ini akan memberikan pengalaman pengguna yang sedikit berbeda. Untuk aplikasi ini BrandOutlet sendiri telah menyematkan beberapa fitur yang menjadi andalan untuk terus menjamin kepuasan pelanggan mereka yakni fitur White List, COD dan Free Delivery.

“Objektif kita adalah kepuasan pelanggan, dan mobile app adalah cara kita untuk memuaskan para pelanggan,” ujar Chief Operational Officer BrandOutlet Andry Huzain.

Untuk informasi, BrandOutlet adalah salah satu e-commerce dengan fokus pada fashion. Pada awal kemunculannya Februari silam pihak BrandOutlet mengungkapkan bahwa mereka akan fokus pada label-label mode dan kecantikan pilihan yang memiliki standar premium dengan persentase 60% untuk brand lokal dan 40% brand internasional.

Saat itu juga pihak BrandOutlet juga membocorkan rencana mereka untuk hadir semua platform. Baik itu dekstop, mobile web maupun aplikasi mobile untuk berbagai platform. Dan dengan diluncurkannya aplikasi Android ini, berkaca pada apa yang disampaikan Februari lalu kurang lebih dalam waktu dekat pihaknya juga akan hadir untuk platform iOS.

Tampilan BrandOutlet Aplikasi
Tampilan BrandOutlet Aplikasi
Tampilan BrandOutlet Aplikasi
Tampilan BrandOutlet Aplikasi
Tampilan BrandOutlet Aplikasi
Tampilan BrandOutlet Aplikasi

Sekilas mencoba aplikasi BrandOutlet

Sama seperti tema di website resminya aplikasi Brandoutlet didominasi warna hitam dan putih. Sebelum ke menu utama, tempat untuk mencari dan menampilkan barang-barang Anda akan dihadapkan dengan pilihan kategori brand, apakah brand reguler atau brand premium. Persis seperti di situs resminya. Setelah itu masih ada pilihan kategori seperti pakaian, aksesoris, dan lainnya sebelum benar-benar dihadapkan dengan feed produk yang ditawarkan.

Application Information Will Show Up Here

ACE Hardware Indonesia Hadirkan Aplikasi Mobile, Mudahkan Pelanggan Berbelanja

PT ACE Hardware Indonesia (ACE) tampaknya ingin mendongkrak pembeli mereka dengan melakukan pendekatan secara digital. Setelah beberapa waktu lalu mendukun peluncuran layanan e-commerce Ruparupa, kini mereka menghadirkan aplikasi mobile ACE Indonesia Mobile Application yang tersedia untuk platform Android dan iOS.

Aplikasi ini diterangkan pihak ACE sebagai salah satu cara mereka untuk merespon cara baru masyarakat dalam mencari info mengenai barang tertentu dan berbelanja.  Dengan mengusung slogan “Solution at Your Fingertip” aplikasi ACE Indonesia Mobile Application resmi diluncurkan untuk segera dapat menjadi salah satu cara pelanggan ACE berbelanja.

“Saat ini perilaku konsumen telah berubah dibanding sebelumnya. Oleh karenanya ACE pun menanggapi perubahan ini dengan inovasi yang mengutamakan kenyamanan dan kemudahan berbelanja bagi konsumen. ACE memahami konsumen kini selalu tersambung dengan internet melalui mobile device yang memungkinkan untuk berbagi informasi lebih cepat dan praktis,” terang Corporate Marketing Director Kawan Lama Group Nana Puspa Dewi.

Hal senada juga diungkapkan Head of Corporate Digital Marketing Kawan Lama Retail Pungkas Riandika. Ia mengatakan bahwa ACE Indonesia Mobile Application ini sengaja dihadirkan untuk menjadi pendamping yang bermanfaat bagi pelanggan ACE di seluruh Indonesia. Aplikasi ini diharapkan bisa menjadi solusi alternatif ketika kartu member fisik tertinggal. Aplikasi ini juga disebutkan memiliki fitur scanner QR code yang dapat digunakan untuk mengenali promo tambahan pada beberapa produk dari ACE Indonesia.

Nantinya, khusus bagi member ACE khusus bagi member ACE setelah mengaktifkan (login) kartu membernya di dalam aplikasi, selanjutnya dapat memanfaatkan fitur membership untuk memeriksa point rewards yang dimiliki dan sejarah penggunaannya, cek hadiah khusus member, update untuk mengetahui promo dan tawaran spesial bagi member serta promo ekslusif di merchant yang bekerja sama dengan ACE langsung dari perangkat yang digunakan.

Untuk pelanggan reguler, disediakan beberapa fitur yang memudahkan berbelanja, antara lain Product Highlight, Special Offer, Scan Barcode Promo, dan halaman Idea yang khusus disediakan untuk pengguna berupa saran dan penggunaan produk.

ACE Indonesia Mobile Application ini juga dilengkapi dengan fitur Store Location yang bisa dimanfaatkan untuk mengetahui jarak lokasi toko ACE, baik yang terdekat maupun secara menyeluruh. Selanjutnya untuk menjaga kepuasan pelanggannya ACE juga menyediakan Ace Care. Sebuah  halaman dengan fasilitas customer care ACE, yang memungkinkan pelanggan bisa bertanya atau pun menyampaikan saran melalui email, telepon maupun online chatting.

Application Information Will Show Up Here

Seekmi Luncurkan Aplikasi Mobile Android dan iOS

Setelah berhasil mengumpulkan penyedia jasa dan mendapatkan sejumlah pengguna setia, Seekmi hari ini (11/05) secara resmi meluncurkan aplikasi mobile di platform Android dan iOS. Banyak hal menarik tentunya yang didapatkan oleh Seekmi selama 6 bulan berjalan, di antaranya adalah banyak para pengguna yang tinggal di apartemen menjadikan Seekmi situs yang bisa diandalkan untuk mencari penyedia jasa servis AC. Layanan lainnya yang menjadi favorit adalah tutor privat hingga belajar memasak.

Dengan makin banyaknya demand yang ada dari pengguna, Seekmi kemudian menghadirkan aplikasi mobile. Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan mengantisipasi terjadinya error atau kesalahan dalam aplikasi, selama 1 tahun penuh aplikasi mobile Seekmi fokus dikerjakan dan diuji, dan baru hari ini siap diluncurkan. Acara peluncuran aplikasi Seekmi ini turut dihadiri oleh mantan Menteri Perdagangan dan Pariwisata RI Mari Elka Pangestu yang juga merupakan angel investor dari Seekmi dan juga COO Seekmi Clarissa Leung.

“Kini Seekmi telah go-mobile, dengan aplikasi mobile konsumen akan jauh lebih mudah mencari service yang dibutuhkan kapan pun, di mana pun hanya dalam satu genggaman. Kemudahan ini yang ingin dihadirkan oleh Seekmi untuk menunjang gaya hidup serba ‘instant’ di Jakarta,” kata CEO Seekmi Nayoko Wicaksono.

Fitur miChat dan rating penyedia jasa

Dalam aplikasi yang saat ini sudah bisa diunduh oleh pengguna smartphone terdapat beberapa fitur menarik yang bisa digunakan. Di antaranya adalah fitur chatting yang bernama miChat, dengan fitur ini baik penyedia jasa maupun pengguna bisa berinteraksi langsung melalui in-app messaging. Tentunya hal ini memberikan kenyamanan lebih kepada kedua belah pihak, karena tidak harus memberikan nomor ponsel pribadi ketika sedang melakukan transaksi.

Untuk pengguna baru yang masih belum mengetahui dengan baik rekomendasi penyedia jasa apa saja yang ideal, di halaman depan aplikasi akan muncul tampilan penyedia jasa favorit yang relevan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan dari pengguna.

“Fitur rating kami sediakan agar pengguna dan juga penyedia jasa bisa memberikan rekomendasi kepada pengguna lainnya ketika hendak mencari penyedia jasa yang dibutuhkan,” kata Nayoko.

Saat ini Seekmi mengklaim telah memiliki sekitar 5000 penyedia jasa dan 520 macam layanan jasa yang ditawarkan, mengedepankan kemudahan serta kecepatan yang ada, aplikasi Seekmi juga dilengkapi dengan notifikasi yang berfungsi dengan baik untuk memberikan informasi dan konfirmasi kepada pengguna yang sedang membutuhkan penyedia jasa dalam waktu singkat.

Untuk ke depannya Seekmi menargetkan akan memperluas area layanan di luar Jabodetabek dan mengembangkan inovasi untuk fitur Nearby di aplikasi Seekmi.

“Tentunya kami berharap semua penyedia jasa yang selama ini kesulitan mendapatkan klien bisa terbantukan dengan kehadiran Seekmi, dengan demikian kehadiran aplikasi Seekmi bisa membantu pengguna yang membutuhkan penyedia jasa dalam waktu cepat, juga penyedia jasa mendapatkan klien lebih banyak lagi,” tuntas Nayoko.

Application Information Will Show Up Here

Tukang Hadirkan Aplikasi Mobile di Platform Android (Updated)

Beberapa waktu lalu Dailysocial sempat berbincang dengan tim Tukang, salah satu startup di sektor layanan on demand jasa. Dalam kesempatan itu tim Tukang mengungkapkan bahwa di tahun ini mereka akan segera meluncurkan aplikasi mobile untuk membantu memudahkan penggunanya mengakses layanannya. Baru-baru ini aplikasi tersebut resmi hadir di Google Play.

Saat ini aplikasi tersebut masih dalam tahapan beta atau masih terus dikembangkan. Meski demikian aplikasi Tukang ini sudah menyediakan beberapa fitur pemesanan jasa yang merupakan inti dari layanan ini.

Aplikasi mobile dalam hal ini Android memang menjadi salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada pengguna atau calon pengguna. Budaya online dan mobile yang mulai tumbuh beberapa tahun terakhir sedikit “memaksa” pada penyedia layanan melakukan pendekatan mobile first, baik melalui aplikasi mobile mau pun dengan situs yang ramah dengan lingkungan mobile.

tukang2 tukang3tukang3

Belum ada banyak fitur di aplikasi tukang versi beta ini, tapi fitur untuk memesan jasa sudah tersedia dan di kategorikan masing-masing.  Ada empat kategori yang ditampilkan aplikasi Tukang ini, aplikasi tersebut meliputi jasa air dan gas, jasa cleaning service, jasa service AC dan jasa tukang bangunan.

Semua kategori sudah bisa digunakan, hanya kategori terakhir yakni kategori tukang bangunan yang masih belum tersedia. Kategori sengaja dibedakan karena masing-masing memiliki kebutuhan data yang berbeda-beda.

Kategori cleaning service misalnya, pengguna diharuskan memasukan data seputar tempat yang akan dibersihkan, seperti tipe bangunan, jenis bersih-bersih, luas bangunan, waktu dan informasi lainnya. Sedangkan untuk kategori jasa service AC pengguna diwajibkan memasukkan informasi mengenai jumlah AC dan waktu.

Dari segi desain aplikasi ini cukup mudah untuk dipahami fungsi dan digunakan. Tampilan kategori bisa langsung diakses di halaman depan, lengkap dengan gambar ilustrasi mengenai masing-masing kategori. Selain itu, di bagian kiri atas ada menu yang bisa digunakan untuk masuk (login), beranda, dan menu untuk mengetahui informasi mengenai aplikasi.

Langkah Tukang meluncurkan aplikasi mobile ini merupakan sebuah langkah yang tepat, hanya saja yang tetap harus menjadi fokus utama Tukang adalah kepuasan pelanggan dan kualitas layanan yang mereka tawarkan, mengingat sudah banyak layanan di sektor on demand jasa ini.

Update : Perubahan gambar aplikasi Tukang

Application Information Will Show Up Here

Ruangguru Hadirkan Aplikasi Mobile untuk Konsultasi Tugas

Salah satu startup pendidikan lokal Ruangguru, baru-baru ini menginformasikan telah meluncurkan aplikasi mobile mereka. Saat ini aplikasi yang masih dalam fase beta tersebut memberikan akses kepada pengguna, dalam hal ini murid untuk bisa berkonsultasi mengenai tugas-tugas mereka secara langsung dengan guru-guru yang ada.

Seperti aplikasi mobile pada umumnya, Ruangguru berusaha membawa unsur mobilitas dan kemudahan konsultasi untuk para murid. Aplikasi ini memungkinkan para murid mengirimkan permasalahan mereka dalam bentuk foto soal yang kemudian akan diteruskan ke guru untuk selanjutnya dapat berdiskusi mengenai solusinya.

Selain mode chat berbasis teks seperti layaknya aplikasi pesan instan lainnya, aplikasi mobile Ruangguru ini juga memungkinkan untuk bertukar pesan audio. Diungkapkan CEO Ruangguru Iman Usman seperti diberitakan di JakartaGlobe, aplikasi ini hadir setelah pihak Ruangguru mendapat masukan dari penggunanya.

Screenshot_2016-03-22-16-04-00

Menurut penuturan pihak Ruangguru ada beberapa alasan mengapa akhirnya Ruangguru meluncurkan aplikasi ini, di antaranya adalah karena terbatasnya waktu belajar yang dimiliki siswa dan sulitnya menemukan guru privat berkualitas.

“Biasanya para pelajar di Indonesia cukup sibuk dengan berbagai kegiatan sekolah dan di luar sekolah, sehingga seringkali mereka belajar dan mengerjakan tugas sekolah pada jadwal dimana guru privat tidak tersedia atau bukan di jam bimbingan belajar. Aplikasi mobile dibuat khusus untuk menciptakan solusi belajar instan,” ungkap pihak Ruangguru kepada Dailysocial.

Selama periode beta dan masa promo yang akan berlangsung hingga 15 April 2016 Ruangguru menggratiskan layanan di aplikasi mobile ini, sehingga siswa bisa menggunakannya tanpa mengeluarkan biaya. Untuk tarif resminya rencananya baru akan diungkapkan pada bulan Mei mendatang.

Aplikasi yang sudah bisa diunduh di Google Play ini didesain dengan cukup sederhana. Dengan dominasi warna biru muda dan tombol untuk mengunggah soal di bagian kiri bawah aplikasi ini menampilkan kesan sederhana. Pengguna tinggal memilih kategori jenjang, mata pelajaran dan kemudian menggambil gambar langsung dari aplikasi ini untuk dikonsultasikan dengan guru.

Proses menemukan gurunya pun otomatis. Ruangguru akan membantu siswa menemukan guru yang sesuai untuk permasalahan atau soal yang diunggahnya. Sementara itu untuk menjadi guru pengguna perlu mendaftar terlebih dahulu di laman yang sudah disediakan, dan mungkin akan mendapat aplikasi khusus karena dari keterangan yang ada aplikasi Ruangguru yang ada di Google Play memang dikhususkan untuk siswa.

Dari segi konsep aplikasi ini cukup menarik. Dengan konsultasi langsung secara online siswa dapat mengetahui cara pemecahan suatu soal tanpa harus bertatap muka. Sebuah terobosan menarik untuk sistem pembelajaran privat jarak jauh. Selain itu model pembayaran yang dipakai kemungkinan besar akan menggunakan sistem per jam, model yang juga diterapkan di sistem Ruangguru sebelumnya.

Selain meluncurkan aplikasi mobile, Ruangguru juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengintegrasikan seluruh layanannya menjadi satu platform dalam rangka meningkatkan kualitas layanan mereka.

“Tahun ini, kami berambisi untuk memperkuat posisi kami sebagai perusahaan penyedia layanan pendidikan berbasis teknologi terbesar di Indonesia. Selain meluncurkan aplikasi mobile, saat ini kami sedang mengintegrasikan seluruh layanan Ruangguru menjadi satu platform, untuk semakin meningkatkan kualitas layanan Ruangguru bagi pengguna layanan. Kami juga sedang melakukan audiensi dan kerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah di Indonesia agar layanan Ruangguru dapat dinikmati oleh semakin banyak murid dan guru di seluruh Indonesia,” terang pihak Ruangguru.

Application Information Will Show Up Here

LOOK Aplikasi Penerjemah Informasi Produk Berbahasa Jepang

Di era perkembangan teknologi seperti sekarang ini, bisa dibilang hambatan untuk berkomunikasi atau bersosialisasi dengan belahan dunia lain hanya ada pada bahasa. Setelah hambatan geografis bisa ditembus dengan teknologi internet, kini Recruit Lifestyle Co., Ltd. pengelola Ponpare Mall bersama dengan Chapter8 Inc. berinisiatif mengembangkan aplikasi untuk menyelesaikan permasalahan bahasa. Kedua perusahaan tersebut berkolaborasi  untuk mengembangkan aplikasi penerjemah informasi produk berbahasa Jepang ke berbagai bahasa. Aplikasi tersebut dinamakan LOOK.

Aplikasi LOOK menawarkan kemudahan bagi orang awan yang tidak mengenal bahasa Jepang untuk bisa mengetahui informasi produk yang dijual. LOOK bekerja dengan cara memindai unified-standard JAN codes yang ada di produk untuk kemudian di terjemahkan ke berbagai bahasa seperti Tiongkok, Korea, Thailand, Indonesia dan Jepang. Aplikasi ini sengaja didesain sebagai alat bantu turis yang tidak memahami bahasa Jepang yang ada di produk-produk yang ada.

Selain menerjemahkan informasi produk ke berbagai bahasa, aplikasi LOOK juga menyediakan fitur berbagi foto lengkap dengan informasi yang sudah diterjemahkan agar mempermudah turis saat berbelanja. Selain membantu para turis asing yang berkunjung ke Jepang, aplikasi ini juga diharapkan bisa memangkas biaya layanan pelanggan di toko-toko sehingga mereka bisa memangkas harga produk. Sejauh ini aplikasi LOOK sudah tersedia untuk gawai berplatform iOS dan Android.

Selain mengembangkan aplikasi, kerja sama keduanya juga terjalin untuk memungkinkan pelanggan yang berada di negara yang dijangkau layanan Jselection dari Chapter8 untuk membeli produk yang ada pada situs Ponpare Mall.

Semua toko yang ada Ponpare Mall tidak akan dibebankan biaya atau melakukan usaha tambahan untuk produk mereka yang bisa jangkau oleh negara-negara Asia seperti Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Thailand, Indonesia, Singapura, Malaysia dan Filipina. Untuk pilihan tampilan berhasa Inggris. Tiongkok, Thailand dan Indonesia selain tampilan dan customer support juga tersedia konversi mata uang.

Application Information Will Show Up Here