4 Tips Mengubah Pembeli Menjadi Pelanggan dengan Email Marketing

Tantangan yang dapat ditemukan saat seorang konsumen membeli produk adalah bagaimana cara mengubah pembeli tersebut menjadi pelanggan bisnis Anda. Sehingga mereka akan punya kecenderungan untuk melakukan pembelian ulang.

Salah satu cara untuk menjaga hubungan kepada konsumen setelah melakukan pembelian pertama adalah dengan menggunakan email marketing. Dengan begitu, konsumen akan tetap ingat dan terkoneksi dengan bisnis Anda dan dapat terdorong untuk menjadi pelanggan baru bisnis Anda. Untuk memahami lebih lanjut, berikut kami hadirkan beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk mengubah seorang pembeli menjadi pelanggan melalui email marketing.

Berikan Email Selamat Datang untuk Subscriber Baru

Bangun kesan pertama dengan sebaik mungkin dan secepat mungkin. Bila seorang pembeli atau pengguna layanan otomatis menjadi subscriber email Anda, berikan Ia ucapan selamat datang sebagai bentuk sambutan karena telah menjadi bagian dari jejaring Anda.

Kesan pertama yang dibangun dengan baik, dapat membangun persepsi positif kepada pembeli tersebut, sehingga ada kemungkinan Ia akan kembali melakukan pembelian lain di masa yang akan datang. Menurut sebuah penelitian, welcome email ini juga dapat meningkatkan pemesanan 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan email yang dikirimkan secara reguler seperti biasa. Selain itu, Anda juga bisa menawarkan barang atau layanan yang masih sesuai dengan pembelian sebelumnya.

Kirim Pemberitahuan Pesanan yang Dipersonalisasi

Anda juga dapat menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi pembeli melalui email marketing ini. Jika penjualan dilakukan secara online, Anda dapat mengirimkan konfirmasi, invoice, serta pemberitahuan transaksi lainnya kepada pembeli. Hal seperti ini dapat membangun kepercayaan dan rasa aman di mata pembeli tersebut.

Selain itu, email transaksional ini juga dapat diberikan sentuhan personalisasi agar lebih menarik seperti penggunaan sapaan nama di awal atau judul email. Email yang dipersonalisasi akan memiliki kecenderungan dibuka lebih tinggi dibandingkan email yang sekadar terkesan otomatis dikirimkan sistem. Pada email ini, Anda juga dapat menambahkan rekomendasi konten atau produk lainnya yang dapat dilihat sembari menunggu pesanan sebelumnya.

Berikan Reward kepada Customer Loyal

Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk menjaga keberadaan pelanggan Anda adalah dengan memberikan reward atas loyalitasnya terhadap bisnis Anda. Reward ini juga dapat Anda sampaikan sejak awal seorang konsumen berinteraksi dengan Anda, sehingga bila tertarik Ia akan menjaga loyalitasnya untuk mendapatkan reward khusus tersebut. Reward yang diberikan bisa dalam berbagai bentuk. Contohnya kode promo, kupon ekskulsif, early access, atau reward lainnya yang bisa digunakan untuk produk dan layanan Anda. Dengan memberikan reward seperti ini, pelanggan akan merasa dihargai loyalitasnya sekaligus mendorong mereka untuk melakukan pembelian kembali.

Rayakan Momen Ulang Tahun Pelanggan

Ulang tahun adalah momen personal yang dapat sangat dimanfaatkan untuk membangun kedekatan dengan pelanggan. Anda dapat memberikan ucapan personal dari brand atau memberikan voucher serta diskon khusus di hari ulang tahunnya. Upaya ini dapat membuat brand Anda terlihat sebagai seseorang yang sangat dekat dengan pembeli tersebut. Kedekatan tersebut dapat membangun kepercayaan dan preferensi pembelian di masa depan.

Melalui upaya-upaya di atas, kedekatan dan interaksi yang dibangun dapat mempengaruhi pembeli melakukan transaksi-transaksi baru dan menjadi pelanggan tetap. Untuk memudahkan upaya di atas, Anda dapat memanfaatkan fitur automasi email yang dimiliki MTARGET. Dengan begitu, kegiatan email marketing Anda dapat dilakukan secara otomatis dan lebih efektif.

5 Tips Agar Email Marketing Bisnis Tidak Ditandai sebagai Spam

Email marketing dianggap efektif untuk memberikan informasi maupun produk dari bisnis. Namun, salah satu tantangan dari mengirimkan email marketing adalah bila email yang kita kirimkan tidak masuk ke dalam kotak masuk utama. Pada beberapa kasus, email yang Anda kirim akan masuk ke dalam folder promosi atau bahkan masuk ke dalam folder spam pengguna tersebut.

Bila email masuk ke dalam folder spam, informasi dapat tidak terbaca dan akan otomatis terhapus setelah 30 hari. Untuk memahami lebih lanjut, berikut kami hadirkan beberapa tips yang dapat membantu Anda menghindari email marketing Anda dianggap sebagai spam.

Jangan Membeli Subscribers

Bila Anda membeli database email lalu mengirimkan konten email marketing kepada mereka yang belum mengetahui apapun tentang bisnis Anda, kemungkinan yang akan terjadi adalah informasi Anda akan masuk ke dalam folder spam. Selain itu, membeli subscriber juga dapat berisiko untuk melanggar Undang-Undang CAN-SPAM oleh Federal Trade Commission. Mengirimkan email yang tidak diminta atau tidak dikehendaki oleh penerima merupakan strategi marketing yang buruk. Pelanggaran-pelanggaran seperti ini dapat mempengaruhi reputasi bisnis Anda di mata penerima informasi.

Batasi Frekuensi Pengiriman Email Marketing

Salah satu alasan email Anda dianggap spam oleh penerima adalah karena Anda mengirim terlalu banyak email dalam jangka waktu tertentu. Anda dapat mengatasi hal ini dengan memberikan pilihan kepada pelanggan email Anda seberapa banyak email yang mereka ingin dapatkan. Bila terlalu sering, email Anda dapat ditandai spam oleh penerima maupun sistem. Anda juga dapat mencari frekuensi terbaik dengan melakukan A/B testing atau mengirimkan survei kepada pengguna.

Gunakan Profil Pengirim yang Jelas

Hindari mengirimkan email dengan profil yang tidak jelas atau tidak dikenal oleh penerima email Anda. Gunakan email bisnis atau menggunakan nama brand yang memang dikenal, sehingga email yang Anda kirimkan tidak dianggap spam oleh penerima. Selain itu, sebaiknya Anda tidak mengganti domain pengirim email terlalu sering. Hal ini dapat membantu Anda untuk membangun reputasi dan kepercayaan terkait email marketing yang Anda kirimkan.

Segmentasi Database

Dengan melakukan segmentasi database terlebih dahulu, Anda dapat melakukan pengiriman email sesuai dengan profil penerimanya. Segmentasi ini bisa dilakukan berdasarkan demografis, psikografis, geografis, atau sesuai dengan kebutuhan dan data yang Anda miliki.  Bila penerima menerima informasi yang sesuai, kecenderungan email tersebut untuk dibuka akan lebih tinggi. Sebaliknya, bila yang diterima tidak sesuai atau kurang cocok, mereka akan cenderung tidak membuka atau bahkan menganggap email tersebut adalah spam.

Pilih Penyedia Layanan yang Tepat

Salah satu cara untuk menghindari email Anda dilihat sebagai spam adalah dengan memilih penyedia layanan email marketing tools yang memiliki jejak positif. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu Anda adalah MTARGET. Melalui fitur-fiturnya, Anda dapat mengirimkan email marketing dengan mudah serta melakukan segmentasi yang tepat. Sehingga, informasi yang Anda kirimkan kepada penerima dapat kecil kemungkinannya untuk dianggap sebagai spam.

MTARGET Introduces Oneblink to Help SMEs with Online Shopping Page

MTarget, known as a startup that offers marketing solutions and automation tools, has launched Oneblink. A digital platform to help SMEs create pages for their products. The objective is to facilitate business players easy way to show its products to potential customers.

“Oneblink is a tool to create a mini-website for online catalogs and business menu without any difficult coding. It only takes time to register, enter the business links, then publish. Instantly, the digital marketing asset is ready,” MTARGET’s Founder & CEO Yopie Suryadi explained.

He further explained, through Oneblink, users can attach links such as Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, GrabFood, GoFood, and so on. They will also be facilitated to directly choose and buy domains for their business.

“First of all, it’s because of this pandemic. All businesses are being ‘forced’ to go digital. The digital adoption wave that used to be slow, is now getting rapid. It has to be digital or left behind. Also, there are many new businesses that arose during this pandemic. At least they must have a digital identity first. Then, learn how to do ads on social media and understand what to do these ads,” Yopie continued.

Oneblink’s features already exist in the MTARGET platform, however, to reach more users outside the corporation or enterprise MTARGET finally introduces Oneblink as another vertical focused on SMEs.

“Oneblink remains under MTARGET for now. We made this tool so easy that it could become a low-touch SaaS,” Yopi continued.

Oneblink leading feature

The concepts and features in Oneblink are not new. Face to face services like Linktree. However, Yopie is quite optimistic about Oneblink. There are also some excellent features such as unlimited links, domain customization, templates, embedded pixels, analytics, and others.

“[the differentiator] First, of course, local support. Our team is ready to help. Then on this Oneblink template can be sent to other users, therefore, it will open up opportunities for designers to design template services. From the technical side, this landing page builder feature has been very complete,” he explained.

The journey of Oneblink as one of MTARGET products is still long, they said the focus will be on product development and UI / UX, also continue on their mission to help more SMEs go digital.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Tips Mengelola Database Email Marketing dalam Jumlah Besar

Dalam menggunakan email marketing, hal yang cukup penting untuk diperhatikan adalah pengelolaan database pelanggan yang dimiliki. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola database, yaitu bagaimana cara kita mengumpulkan data lalu kemudian mengelola data tersebut dengan baik.  Dengan memiliki pengelolaan database yang baik, seorang pelaku bisnis dapat memanfaatkan database tersebut untuk menciptakan kampanye pemasaran yang lebih terukur dan masif.

Namun, salah satu masalah yang biasanya akan muncul saat mengelola database adalah bagaimana para pelaku bisnis dapat melakukan pengelolaan database saat data yang dimiliki mulai berjumlah besar. Melalui artikel ini, kami akan membahas bagaimana strategi yang tepat untuk melakukan pengumpulan dan pengelolaan data, sehingga data yang dimiliki nantinya dapat dimanfaatkan untuk membuat kampanye menjadi lebih maksimal.

Strategi Mengumpulkan Data

Lead Magnet

Lead magnet merupakan hal yang kita berikan kepada calon pelanggan agar memberikan ketertarikan kepada mereka untuk memberikan data yang dibutuhkan. Dalam menggunakan lead magnet sebagai strategi pengumpulan data, Anda perlu melihat nilai lead magnet yang diberikan dengan data yang dibutuhkan. Nilai antara keduanya harus berbanding lurus. Contohnya, bila yang ditawarkan hanya subscribe ke newsletter Anda, data yang dikumpulkan mungkin tidak bisa terlalu banyak, cukup nama dan email misalnya. Akan tetapi, ketika lead magnet yang diberikan nilainya lebih tinggi misalnya diskon, voucher, atau ebook, data yang dapat diminta kepada calon pelanggan bisa lebih banyak lagi.

Anda bisa memanfaatkan berbagai cara untuk mendatangkan leads. Dimulai dari yang paling sederhana, yaitu pengunjung website Anda. Anda juga bisa mendatangkan leads dari berbagai kegiatan yang diikuti seperti pameran, exhibition, atau konten media sosial yang dapat memperlihatkan lead magnet yang akan diberikan.

Strategi Mengelola Data

Nurturing Data

Nurturing data adalah bagaimana cara kita dapat memproses sebuah data. Banyak pelaku bisnis yang telah berhasil memiliki jumlah database yang sangat besar. Namun masih banyak pula yang belum tahu database tersebut akan digunakan untuk apa serta bagaimana mengelola data-data tersebut dengan baik. Data yang tidak diolah dan dikelola dengan baik tidak akan dapat menjadi insight untuk kampanye pemasaran Anda.

Anda bisa memanfaatkan fitur Contact Management yang tersedia di penyedia layanan email marketing Anda untuk dapat mengelola data dalam jumlah cukup banyak seperti 10.000 data, 100.000 data, atau bahkan lebih. Untuk dapat memanfaatkan fitur ini dengan baik, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengelolaan data menggunakan fitur Contact Management.

  • Labeling

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memberikan label kepada database yang dimiliki. Label ini juga bisa digunakan untuk membedakan database yang Anda miliki. Ada berbagai cara untuk melakukan labeling. Contohnya Anda bisa memberikan label berdasarkan bagaimana cara Anda mendapatkan database tersebut. Misalnya database tersebut diberi label “exhibition” karena Anda mendapatkannya dari acara exhibition yang baru saja Anda ikuti. Dengan memiliki label seperti ini, Anda bisa menghubungi mereka dengan cara yang lebih personal, misalnya membawa konteks exhibition yang baru saja diikuti bersama.

  • Segmentasi

Segmentasi selalu penting dilakukan untuk menciptakan komunikasi yang terukur dan relevan bagi bisnis. Dengan melakukan segmentasi pada database, Anda akan dapat lebih cermat untuk mengetahui konten yang cocok, produk yang pernah dibeli, atau bagaimana aktivitas yang dilakukan pada kampanye pemasaran yang sebelumnya.

Dengan melakukan pengelolaan data yang tepat, Anda dapat menjaga relevansi dengan audiens dan customer pada kampanye email marketing dengan lebih baik lagi. Kegiatan pengelolaan data ini juga sebaiknya tidak hanya dilakukan dalam sekali waktu, namun harus dilakukan secara terus menerus. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu Anda melakukan pengelolaan data tersebut adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.

 

Tips Email Marketing untuk Meningkatkan Penjualan

Dalam menyusun strategi pemasaran, selalu ada pelaku bisnis yang belum memiliki keyakinan untuk memanfaatkan email marketing sebagai salah satu channel pemasarannya. Hal ini biasanya terjadi karena mereka belum melihat adanya dampak positif yang dapat diberikan oleh email marketing terhadap penjualan bisnisnya.

Padahal, email marketing bisa menjadi channel pemasaran yang membantu peningkatan penjualan bila diterapkan dengan tepat. Untuk itu, perencanaan kampanye pemasaran menggunakan email marketing harus diperhatikan dengan baik agar dapat meningkatkan penjualan Anda. Melalui artikel ini, kami akan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan penggunaan email marketing Anda.

Ketahui dan Pahami Target Audiens Anda

Dalam email marketing, penting untuk memahami siapa target audiens Anda sehingga konten email yang dikirim dapat relevan dan disesuaikan dengan minat mereka. Anda harus memahami bahwa setiap pelanggan yang ada di dalam daftar kontak email Anda mungkin memiliki ketertarikan yang beragam. Untuk itu, sangat tidak disarankan untuk memberikan email yang sama keada seluruh audiens Anda. Dengan mengenali siapa audiensnya, Anda dapat lebih mudah untuk menyesuaikan konten kepada tiap kategori audiens Anda.

Segmentasi Database Customer

Untuk lebih mengenali dan memahami karakteristik audiens, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah melakukan segmentasi pada database pelanggan Anda. Segmentasi bisa dilakukan berdasarkan berbagai hal, mulai dari demografi, lokasi, psikografi, produk yang pernah dibeli, umur, hingga hal detail seperti berapa kali pengguna tersebut telah membeli produk Anda. Kategorisasi ini dapat membantu Anda untuk lebih mengenal audiens dan menyesuaikan konten yang akan dikirimkan sehingga lebih dapat mengundang ketertarikan pelanggan untuk melakukan pembelian.

Kirim Email Reguler dan Kirim Secara Konsisten

Langkah selanjutnya adalah mulai mengirimkan email secara reguler dan konsisten kepada pelanggan Anda. Saat seseorang berlangganan pada email marketing Anda, mereka pasti memiliki ketertarikan dengan bisnis Anda. Untuk itu, manfaatkan hal tersebut dengan mengirimkan konten yang relevan terkait dengan bisnis Anda secara konsisten. Dengan begitu, mereka secara perlahan akan mulai memahami bisnis Anda melalui konten-konten yang dikirimkan.

Personalisasi Email Anda

Kampanye email marketing Anda akan dapat berjalan dengan sangat baik ketika dapat memberikan pengalaman yang unik dan terpersonalisasi untuk pelanggan Anda. Hal ini akan membuat mereka merasa diistimewakan dan memiliki hubungan yang terasa dekat dengan brand. Menurut Campaign Monitor, email yang subjeknya dipersonalisasi akan memiliki peluang untuk dibuka sebanyak 26% lebih besar dibandingkan subjek email biasa. Selain pada subjek, Anda juga bisa memberikan kesan personal pada isi email seperti penyebutan nama di awal email. Personalisasi ini juga bisa terus disesuaikan dengan kebutuhan kampanye pemasaran Anda.

Maksimalkan Subjek Email Anda

Subjek adalah hal pertama yang akan memastikan apakah pelanggan akan tertarik atau tidak untuk membuka email Anda. Untuk itu, salah satu cara memaksimalkan email marketing Anda adalah dengan memberikan perhatian lebih terhadap pembuatan subjek email tersebut. Selain dengan memberikan pesan yang dipersonalisasi, Anda juga bisa membuat ketertarikan pelanggan untuk membuka email dengan membuat subjek yang mengundang rasa penasaran. Dengan membuka email tersebut, pelanggan lebih memiliki kemungkinan untuk mebaca keseluruhan email dan menekan tombol CTA yang diberikan pada email.

Lakukan A/B Test

Untuk dapat meningkatkan penjualan melalui email marketing, Anda juga perlu mengetahui formula terbaik dalam mengirimkan email kepada audiens. Mulai dari isi konten, tampilan, hingga waktu pengiriman harus disesuaikan dengan keinginan pelanggan. Salah satu cara untuk memastikan formula terbaik tersebut adalah dengan melakukan A/B Testing pada email marketing Anda. Melalui A/B Testing, Anda bisa membuat dua sampel dengan jenis konten, subjek, tampilan, hingga waktu pengiriman yang berbeda. Setelah itu, lihat hasil pengiriman dua jenis konten tersebut lalu analisis konten seperti apa yang lebih disukai dan menghasilkan konversi bagi bisnis Anda.

Melalui perencanaan kampanye yang tepat, email marketing dapat menjadi channel yang paling efektif untuk membantu peningkatan penjualan bisnis Anda. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu memaksimalkan peningkatan penjualan tersebut adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.

Melihat Email Marketing sebagai Channel Marketing Paling Efektif untuk Bisnis

Penggunaan email marketing terkadang menjadi pertanyaan bagi seorang pebisnis saat memulai usahanya. Terutama karena sumber daya yang terbatas dan keraguan akan efektivitas penggunaannya. Melalui artikel ini, kami akan menunjukkan kepada Anda bahwa pemasaran melalui email adalah salah satu strategi paling efektif dan patut dicoba untuk dapat meningkatkan penjualan bisnis Anda.

Apakah Orang Masih Menggunakan Email?

Dewasa ini, email telah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari kita, mulai dari urusan pekerjaan hingga promo diskon karena telah berlangganan. Dalam sebuah studi, 58% orang dewasa mengaku setiap pagi membuka kotak masuk email mereka. Membuka email juga masih menjadi kegiatan inti dari aktivitas penggunaan ponsel. Menurut data Eleventy Marketing Group, sebanyak 62% orang mengatakan bahwa mereka membuka email melalui ponsel mereka. Hal ini memperlihatkan bahwa masih banyak orang yang terus menggunakan email secara aktif terlepas dari apapun tujuan membuka email tersebut.

Media Sosial vs Email

Bila disandingkan dengan penggunaan media sosial, mungkin Anda akan berpikir bahwa berpikir bahwa media sosial adalah channel yang lebih baik untuk memasarkan produk kepada audiens dibandingkan melalui email.  Padahal menurut Marketing Sherpa, 72% orang mengaku bahwa konten promosi yang didapatkan melalui email lebih baik daripada media sosial. Selain itu, menurut data dari The American Genius, sebanyak 4,24% audiens yang dikirimi email akan melakukan pembelian. Hal ini juga didukung oleh data dari Campaign Monitor yang mengatakan email 40 kali lebih efektif dibandingkan Twitter dan Facebook dalam mengubah khalayak biasa menjadi seorang pelanggan untuk bisnis Anda.

Bila melihat tingkat engagement, penggunaan email marketing juga dapat memperlihatkan angka yang cukup tinggi. Email memiliki rata-rata CTR sebanyak 3,71% dan juga Open rate rata-rata sebanyak 22,86% untuk semua industri. Hal ini dapat memperlihatkan bahwa penggunaan email marketing juga bisa membantu melengkapi kampanye marketing Anda dalam meningkatkan penjualan.

Menyusun Strategi Email Marketing Anda

Setelah yakin dan mengetahui pentingya menggunakan email marketing sebagai bagian dari kegiatan pemasaran Anda, kini saatnya Anda mengetahui elemen-elemen yang perlu digunakan agar kegiatan marketing tersebut berjalan lebih efektif. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan email marketing untuk bisnis Anda.

1. Segmentasi Target Audiens

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan segmentasi pada target pasar Anda. Hal ini dilakukan agar Anda memiliki kampanye pemasaran yang lebih terarah dan berkualitas. Salah satu kesalahan yang umum dilakukan oleh seorang pebisnis adalah yakin bahwa bisnis mereka bisa menjangkau semua orang. Padahal dengan memiliki segmentasi yang lebih spesifik, Anda dapat menciptakan pesan yang lebih spesifik melalui email sehingga audiens akan merasa lebih terikat dengan pesan tersebut. Selain itu, dengan memiliki segmentasi yang jelas juga dapat membantu Anda untuk mengetahui konten-konten yang menarik untuk audiens Anda.

2. Lakukan A/B Testing Email

Melakukan A/B testing pada email marketing berguna untuk menemukan strategi promosi terbaik untuk bisnis Anda. A/B testing ini digunakan untuk membantu Anda membandingkan reaksi pelanggan dari dua sampel yang berbeda. Dari hasil perbandingan tersebut, Anda dapat mengetahui strategi apa yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda. Performa masing-masing sampel diukur dari masing-masing angka conversion rate.

Dalam melakukan A/B testing, Anda bisa melakukan uji coba pada tiga komponen yaitu content, subject, dan send time. Pada content, Anda bisa membuat dua sampel dengan dua konten yang berbeda sehingga Anda mengetahui konten mana yang lebih diminati oleh para audiens. Melalui tes pada subject, Anda bisa melakukan perbandingan tipe subject email seperti apa yang lebih menarik perhatian sehingga email tersebut akan dibuka oleh audiens. Pada send time, Anda bisa membuat variasi waktu pengiriman email, sehingga Anda bisa menemukan waktu pengiriman yang tepat agar audiens memiliki kecenderungan membuka dan membaca email lebih besar.

3. Kirimkan Konten yang Sesuai dengan Pelanggan

Setelah Anda mengetahui konten apa yang lebih disukai oleh audiens melalui A/B testing, kini waktunya untuk terus mengirimkan email dengan topik yang relevan. Anda bisa mengambil referensi dari blog Anda atau membahas hal yang sedang diikuti oleh audiens Anda, jangan terlalu fokus untuk langsung memasarkan produk. Jangan lupa untuk menambahkan call to action (CTA) pada email tersebut sehingga setelah membaca konten tersebut audiens memiliki ketertarikan untuk mendatangi web Anda.

4. Pantau Report Campaign Email Marketing

Setelah melakukan pengiriman email, hal yang selanjutnya perlu dilakukan adalah memantau report campaign dari email marketing Anda. Berikut adalah beberapa hal dari report email yang harus Anda perhatikan.

Email Delivery Rate

Email delivery rate adalah persentase yang menunjukan tingkat email yang terkirim. Ada beberapa hal yang membuat email Anda mungkin tidak 100% terkirim salah satunya adalah email yang berakhir di folder spam karena sistem atau penggunaan kata-kata yang terdeteksi sebagai spam.

Open Rate

Open rate merupakan persentase yang menunjukan seberapa banyak email yang dibuka oleh pelanggan. Angka open rate yang tinggi dapat menunjukkan bahwa email marketing yang Anda kirimkan menarik bagi pelanggan dan begitu pula sebaliknya.

Click-Through Rate (CTR)

Click-Through-Rate (CTR) pada email marketing memperlihatkan persentase pelanggan yang melakukan klik pada tautan di email Anda. Tujuan dari pengukuran metrik ini adalah untuk melihat bagaimana statistik pelanggan dalam mengunjungi web dari konten yang Anda kirimkan melalui email tersebut.

Unsubscribes

Tingkat unsubscribe adalah salah satu metrik yang tidak boleh dihiraukan. Bila angka unsubscribe terus meningkat, Anda perlu melakukan evaluasi pada cara Anda mengirimkan email marketing. Angka unsubscribe yang tinggi juga memperlihatkan bahwa konten yang Anda kirimkan tidak menarik atau tidak dibutuhkan oleh pelanggan.

Bounce Rate

Angka bounce rate ini dapat menunjukan persentase email yang tidak terkirim atau gagal diterima oleh pelanggan. Angka bounce rate ini dapat membantu Anda melakukan evaluasi terhadap pengiriman email dengan lebih cermat. Saat terjadi suatu bounce back, pengirim email akan mendapatkan notifikasi otomatis terkait gagalnya pengiriman email karena adanya kesalahan saat pengiriman.

Dengan melakukan penyusunan strategi yang tepat, email marketing dapat menjadi channel pemasaran yang paling efektif untuk bisnis Anda. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu memaksimalkan kegiatan pemasaran tersebut adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.

9 Tips Memulai Email Marketing untuk Bisnis

Sebagai seorang pelaku usaha, memiliki return on investment (ROI) yang tinggi pada berbagai channel marketing tentu dapat membantu dalam meningkatkan pendapatan untuk bisnis Anda. Namun, bila Anda baru ingin memulai perencanaan marketing pada bisnis Anda, hal yang harus dilakukan adalah memilih channel marketing yang tepat di awal, salah satunya dengan mulai menggunakan email marketing untuk bisnis Anda.

Menurut data dari Marketing Sherpa, 72% orang merasa bahwa konten promosi yang didapatkan melalui email lebih baik daripada sosial media. Selain itu, dikutip dari Campaign Monitor, email 40 kali lebih efektif dibandingkan Twitter dan Facebook untuk mengubah audiens biasa menjadi pelanggan. Untuk itu, memanfaatkan email marketing akan dapat membantu Anda mendapatkan pelanggan dengan cepat di awal bisnis Anda. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut kami hadirkan tips dalam memulai email marketing untuk bisnis Anda.

1. Pilih Penyedia Layanan Email Marketing

Untuk memulai campaign dengan menggunakan email marketing, Anda harus memiliki penyedia layanan email marketing yang dapat dipercaya dan memiliki track record bagus. Salah satu penyedia layanan email marketing automation tools yang memiliki berbagai fitur untuk membantu Anda memulai campaign email marketing Anda adalah MTARGET. Dengan menggunakan MTARGET, Anda bisa memanfaatkan berbagai tools seperti landing page, transactional email, social media management, customer insight, A/B Testing, dan fitur-fitur lainnya untuk membantu kegiatan marketing bisnis Anda berjalan dengan lebih efektif.

2. Kumpulkan kontak list email Anda

Setelah memiliki email marketing tools, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menghimpun kontak yang akan dikirimi email.  Banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan kontak ini, salah satunya dengan memanfaatkan lead magnet. Lead magnet merupakan suatu hal yang bisa diberikan kepada calon pelanggan untuk mendapatkan data yang diinginkan.

Sebagai contoh, kita bisa memberikan ebook berupa tips, tutorial, atau insight yang sesuai dengan karakteristik bisnis dan calon pelanggan kita. Dengan begitu, pelanggan dapat lebih tertarik untuk mengisi data yang dibutuhkan demi mendapatkan lead magnet yang kita tawarkan sebelumya. Dalam melakukan pengumpulan data kontak ini, kami sangat menyarankan untuk jangan pernah membeli daftar kontak email, karena mungkin para penerimanya bisa merasa terganggu dan justru melakukan report as spam terhadap email Anda.

3. Tambahkan Daftar Kontak ke Akun Email Marketing Anda

Setelah melakukan pengumpulan daftar kontak email, kini waktunya Anda menambahkan daftar tersebut ke akun email marketing Anda. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, Anda bisa melakukan pengelompokkan daftar email tersebut jika memungkinkan. Anda bisa mengelompokkannya berdasarkan demografi, minat, atau dari mana Anda mendapatkan kontaknya. Hal ini akan membuat Anda bisa mengirimkan email sesuai dengan segmentasi yang telah dibuat.

4. Siapkan Welcome Email

Welcome email merupakan interaksi pertama yang akan diterima pelanggan email Anda. Keberadaan welcome email ini sangat penting karena dapat berfungsi sebagai kesan pertama bagi bisnis Anda di mata pelanggan email tersebut. Anda bisa membukanya dengan ucapan salam hangat, memberikan gambaran tentang apa yang akan mereka dapatkan dari mengikuti email ini, dan tawarkan mereka sesuatu yang bermanfaat. Setelah dibuat, welcome email dapat dikirim ke seluruh kontak baru secara otomatis dengan menggunakan layanan email marketing yang telah dipilih sebelumnya.

5. Buat Template Email

Dengan membuat sebuah template email, Anda bisa terus menggunakan kembali email yang telah dibuat dan dikirim sebelumnya tanpa perlu repot-repot membuat ulang dari awal. Buatlah template yang menarik dengan desain dan isi yang disesuaikan dengan kebutuhan campaign Anda. Pada tools email marketing MTARGET, ada berbagai template yang telah disediakan dan bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.

6. Personalisasi Email Anda

Salah satu cara untuk membuat email marketing lebih menarik adalah dengan melakukan personalisasi pada email Anda. Personalisasi ini dapat membuat para penerima email merasa lebih dekat dengan bisnis Anda. Sebagai contoh, Anda bisa menambahkan nama, company, atau data lainnya yang sudah Anda miliki sebelumnya.

Dalam sebuah studi, ditemukan bahwa email yang dipersonalisasikan memiliki 29% angka open rates yang lebih tinggi serta angka CTR sebesar 41% lebih tinggi. Selain itu, dalam studi yang sama juga ditemukan bahwa 35% pelaku bisnis juga mengatakan bahwa komunikasi yang lebih personal dengan para pelanggan memiliki dampak pendapatan yang signifikan.

7. Kirim Tes Email Sebelum Anda Mengirimnya Kepada Pelanggan

Melakukan tes email diperlukan untuk membantu Anda melihat setiap detail yang ada. Hal ini juga membantu Anda untuk melihat hal yang kurang atau lupa ditambahkan pada email yang telah dibuat. Selain itu, Anda juga memiliki kesempatan untuk melakukan pengecekan kesalahan ejaan atau penyebutan hal penting lainnya. Dalam email marketing, Anda tidak memiliki kesempatan untuk membatalkan email yang telah dikirim sebelumnya. Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengirimkan tes terlebih dahulu. Anda dapat mengirimnya ke internal kantor atau rekan terdekat yang bisa membantu.

8. Kirim Email Anda (Pada Waktu Terbaik)

Salah satu hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengiriman email adalah waktu pengirimannya. Setiap audiens memiliki kebiasaan yang berbeda dalam membuka email, untuk itu Anda perlu mengetahui waktu terbaik untuk mengirimkan email marketing Anda. Salah satu cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan melakukan A/B Testing. Selain itu, Anda juga perlu memiliki konsistensi dalam mengirim email, tidak terlalu sering, dan juga setiap email tidak terlalu jauh jarak pengirimannya. Hal ini perlu dilakukan agar audiens lebih cepat mengenali dan terbiasa dengan email yang dikirimkan.

9. Pantau Report Email Marketing Anda

Kegiatan pengiriman email marketing sebenarnya tidak terhenti saat Anda telah selesai mengirimkan email kepada audiens. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pemantauan report dari email yang dikirimkan. Anda bisa mengecek statistik sent rate, open rate, CTR, unopened rate, unsubscribe, bounce rate, dan sebagainya. Setelah itu, analisis report yang Anda miliki untuk melakukan evaluasi terhadap campaign email Anda.

Perencanaan email marketing yang baik, dapat membantu Anda untuk mendapatkan pelanggan baru serta menjaga pelanggan lama agar terus memanfaatkan produk dan layanan yang disediakan oleh bisnis Anda. Salah satu penyedia layanan email marketing yang dapat membantu Anda untuk memaksimalkan kegiatan marketing Anda adalah MTARGET. Bila tertarik untuk mencoba fitur-fitur yang disediakan oleh MTARGET, silahkan daftarkan diri Anda melalui link berikut ini.

MTARGET Kenalkan Oneblink, Mudahkan UKM Buat Laman Etalase Online

MTarget startup yang dikenal menyediakan solusi marketing dan automation tools memperkenalkan Oneblink. Sebuah platform digital yang dapat membantu UKM membuat halaman (web) untuk etalase produk mereka. Tujuannya agar pelaku usaha mudah ketika ingin memperlihatkan apa saja yang mereka sajikan kepada calon konsumennya.

Oneblink ini merupakan tools untuk membuat mini website yang bisa digunakan untuk katalog dan menu bisnis secara online dengan mudah tanpa perlu keahlian coding. Tinggal daftar, taruh link-link bisnis, kemudian tinggal publish. Dalam sekejap sudah ada asset digital marketing,” terang Founder & CEO MTARGET Yopie Suryadi. 

Lebih lanjut ia menjelaskan, melalui Oneblink pengguna bisa memasang tautan seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, GrabFood, GoFood, dan sebagainya. Pengguna juga akan dipermudah dengan kemungkinan untuk memilih dan membeli langsung domain untuk bisnisnya.

“Pertama-tama karena pandemi ini ya. Boleh dibilang seluruh bisnis saat ini ‘dipaksa’ untuk go digital. Gelombang go digital yang tadinya bergerak santai, sekarang jadi begitu rapid. Harus digital atau tertinggal. Ditambah pula selama pandemi ini banyak bermunculan UKM atau usaha kuliner baru. Setidaknya mereka ini harus punya digital identity dulu. Dan berikutnya mulai mempelajari bagaimana melakukan ads di social media dan paham untuk apa melakukan ads ini,” lanjut Yopie. 

Fitur ada di Oneblink pada dasarnya sudah ada di dalam platform MTARGET, namun untuk menjangkau lebih banyak pengguna di luar korporasi atau enterprise MTARGET pada akhirnya memperkenalkan Oneblink sebagai lini bisnis atau produk yang fokus pada UKM.

“Oneblink tetap berada di bawah MTARGET untuk sekarang ini. Kami membuat tools ini begitu mudah sehingga bisa menjadi low touch SaaS,” sambung Yopi. 

Yang jadi unggulan Oneblink

Konsep dan fitur-fitur yang ada di Oneblink bukan solusi baru. Secara langsung berhadapan dengan layanan seperti Linktree. Namun Yopie cukup optimis untuk Oneblink bisa bersaing. Pasalnya di dalam Oneblink juga terdapat beberapa fitur unggulan seperti unlimited link, kustomisasi domain, template, pixel embedded, analitik, dan lainnya.

“[yang menjadi pembeda] Pertama tentunya local support. Tim kami siap membantu. Lalu di Oneblink ini template bisa dikirim sesama user, jadi akan membuka peluang juga untuk para designer untuk jasa design template. Ditambah dari sisi teknis, fitur landing page builder ini sudah lengkap sekali,” terang Yopie. 

Perjalanan Oneblink sebagai salah satu produk dari MTARGET masih panjang, untuk itu mereka menyebutkan masih akan fokus pada pengembangan produk dan fokus pada UI/UX, dan terus fokus pada misi mereka untuk lebih banyak membantu UKM go digital.

MTARGET Reveives Seed Funding from Prasetia Dwidharma

The SaaS platform for marketing automation, MTARGET, receives seed funding from Prasetia Dwidharma without revealing the number. As Yopie Suryadi (Founder & CEO) told DailySocial, the cash will be used to build-up team and to increase penetration. On B2B segment.

In the run of product development and current expansion, MTARGET strives to increase growth and improve the revenue team. During 2018, the company has listed a monthly growth of 22%, with total users reached 2100. And until now it has reached more than 3000 users.

Started with email marketing automation platform named MailTarget, they are now transformed into a marketing cloud solution. They have the vision to help business interaction and brands to get more personal with users, using the right data and tools.

Last year, MTARGET has its debut in Malaysia. In terms of product marketing, they placed a business team there. It’s the same target, supporting SMEs and startups to build marketing strategy through digital channels.

Currently, MTARGET provides some leading features include email marketing, email automation, interactive form, landing page, and social media management platform.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

MTARGET Dapatkan Pendanaan Awal dari Prasetia Dwidharma

Platform SaaS untuk automasi pemasaran MTARGET dapatkan pendanaan awal dari Prasetia Dwidharma dengan nominal yang tidak sebutkan. Menurut pemaparan Yopie Suryadi (Founder & CEO) kepada DailySocial, pendanaan ini akan dialokasikan untuk membangun tim dan memperluas penetrasi di segmen B2B.

Seiring perkembangan produk dan ekspansi yang dilakukan, MTARGET merasa perlu untuk memperkuat tim revenue dan growth. Sepanjang tahun 2018, perusahaan mencatatkan pertumbuhan bulanan mencapai 22%, dengan total pengguna mencapai 2100. Hingga saat ini telah meningkat menjadi 3000 pengguna lebih.

Berawal dari platform email marketing automation dengan nama MailTarget, kini MTARGET telah bertransformasi menjadi marketing cloud solution. Visi mereka untuk membantu interaksi bisnis dan brand menjadi lebih dekat dan personal untuk para penggunanya, melalui data dan alat yang tepat.

Tahun lalu MTARGET juga sudah mulai debut di Malaysia. Untuk memasarkan produk, tim bisnis pun sudah dibangun di sana. Sasarannya sama, membantu UKM dan startup untuk mengembangkan strategi pemasaran melalui saluran digital.

Saat ini MTARGET miliki beberapa fitur unggulan, meliputi platform email marketing, email automation, interactive form, landing page, dan socmed management.