Bagaimana Console Menyelamatkan Hobi Gaming Seorang Ayah

Banyak yang beranggapan bahwa pernikahan adalah ujung dari kehidupan para gamer. Kenyataannya, ada banyak individu bisa terus ber-gaming setelah menikah, bahkan berhasil mengajak pasangannya untuk turut menikmati hobi ini. Tapi ujian sesungguhnya ialah mencari cara buat terus ber-gaming ketika mereka harus bertanggung jawab pula sebagai seorang ayah.

Kekhawatiran ini boleh jadi dirasakan oleh mayoritas gamer yang menanti kelahiran buah hatinya. Pada prakteknya, hidup akan selalu menemukan jalan. Rekan saya Glenn ialah seorang ayah sekaligus penggemar shooter akut. Ia masih setia menanti Borderlands 3 (yang tak kunjung diumumkan), menamatkan Wolfenstein II: The New Colossus jauh lebih cepat dari saya, dan sekarang sedang disibukkan oleh Assassin’s Creed Origins.

console 1

Hal tersebut juga sempat menghantui pikiran saya. Beberapa bulan setelah putra saya lahir, saya mencari cara paling efektif untuk meneruskan petualangan di Assassin’s Creed Origins. PC adalah platform favorit saya, dan laptop merupakan satu-satunya perangkat gaming saya punyai saat itu. Karena tidak jarang saya harus menggendong bayi, lalu menggunakan keyboard dan mouse tak lagi nyaman, akhirnya saya memutuskan untuk membeli controller Xbox One.

console 2

Solusi ini cukup efektif untuk sementara waktu. Kisah perjalanan Bayek of Siwa di era Mesir Kuno bisa berlanjut, dan bayi saya dapat tidur tenang dalam dekapan. Namun berlama-lama duduk di kursi kerja sambil menggendong bayi sembari menatap layar 17-inci dari jarak cukup jauh tentu saja memberikan dampak buruk bagi tubuh. Kendala lain: saya tidak bisa menukar waktu istirahat malam buat bermain karena pekerjaan menuntut saya untuk selalu fit di siang hari.

Jalan keluarnya datang secara tidak terduga. Awalnya, saya membeli PlayStation 4 Pro sebagai alat untuk menikmati game-game eksklusif console yang tidak dirilis di PC tanpa tahu seberapa lama saya akan bercengkerama dengannya.  Tapi kini, PS4 menjadi hardware yang paling sering dinyalakan di rumah: ketika saya bangun paling pagi di hari libur, waktu menggendong bayi menggunakan kain sling, hingga saat si kecil tidur, ketika saya dan istri ingin bermain couch multiplayer.

console 4

Console juga memberikan solusi buat hampir segala masalah kenyamanan yang sempat saya hadapi: saya bisa menggendong bayi sambil duduk di sofa, dan jika si kecil mulai tidak betah, saya tinggal menarik kursi makan untuk duduk lebih tegap. Jika perlu, saya bisa berdiri di depan TV tanpa perlu lagi memicingkan mata.

Saya akui memang ada banyak cara untuk bermain game PC di ruang keluarga. Melihat dari apa yang saya sudah dimiliki, saya bisa saja menyambungkan laptop gaming ke TV dengan HDMI. Buat saya, setup seperti ini tidak masalah, namun istri mungkin punya pendapat berbeda setelah melihat keyboard, mouse, controller dan kabel-kabel berseliweran. Apalagi, tempat tinggal kami tergolong minimalis.

console 6

Memiliki PlayStation 4 turut berjasa menggaet istri saya untuk turut menikmati hobi ini. Melihat saya asik bermain God of War, akhirnya ia juga meminta untuk dibelikan ‘game casual yang bisa dimainkan berdua’. Kini ia yang tertawa paling keras jika saya melakukan kesalahan konyol dalam Overcooked, lalu ia terus menyemangati saya buat berbelanja permainan couch multiplayer lain di PlayStation Store.

console 7

Sebelumnya, saya telah menginstal sejumlah permainan casual di PC – misalnya Terraria dan Stardew Valley. Judul-judul ini berkualitas serta adiktif. Namun mungkin langkah-langkah untuk log-in ke Steam serta kendali via keyboard dan mouse yang cukup rumit jika belum terbiasa membuat istri saya enggan bermain di sana.

Untuk ber-gaming di PlayStation 4, yang perlu kita lakukan hanyalah menyambungkan kabel, kemudian menyalakan TV dan console. Dengan melawati menu yang simpel, permainan dapat segera diakses. Dan sama seperti saya, couch gaming via console membebaskan istri buat melakukan sejumlah aktivitas sembari bermain, misalnya menyusui si kecil atau sekadar memangkunya. Dan dengan console, kegiatan gaming jadi lebih tidak terisolasi.

console 5

Saat membaca artikel ini, Anda mungkin akan bilang bahwa semua penjelasan di atas hanyalah justifikasi saya untuk membeli console. Sejujurnya, dugaan Anda tidak sepenuhnya keliru. Buktinya, Glenn bisa terus menikmati game tanpa memerlukan console (walaupun saya mendengar ia sempat mempertimbangkan mengadopsi PS4 demi memainkan Shadow of the Colossus). Saya mengaku memang sedang mengicar beberapa judul first-party Sony.

console 8

Tapi bagi saya pribadi, PC tidak akan bisa tergantikan. Ia tetap menjadi platform favorit untuk bermain game secara serius dan juga berperan jadi medium melepas penat di tengah-tengah waktu kerja. Jika betul-betul merasa membutuhkannya, saya hanya tinggal membuka Steam dan menikmati satu atau dua kali match Quake Champions buat menyegarkan pikiran…

console 3

Game Ultra Space Battle Brawl Buatan Developer Surabaya Resmi Dirilis di Nintendo Switch

Menggembirakan rasanya melihat permainan-permainan buatan developer lokal meluncur di layanan distribusi digital populer, tapi seberapa sering Anda menyaksikan pelepasannya di console? Kabar baiknya, saat ini hal tersebut semakin mudah dilakukan karena para produsen hardware dan pemilik platform kian menyadari pentingnya mendukung ranah indie.

Dan tepat pada hari ini, satu permainan buatan developer lokal resmi meluncur untuk console Nintendo Switch. Game tersebut mempunyai judul Ultra Space Battle Brawl, dikembangkan oleh tim Mojiken Studio asal Surabaya dengan Toge Productions sebagai publisher-nya. Yang paling menarik dari peluncuran Ultra Space Battle Brawl adalah, game dirilis perdana di wilayah Jepang dan sudah memperoleh sertifikasi CERO A.

Menjelaskan apa itu Ultra Space Battle Brawl tidaklah mudah. Ia merupakan kombinasi dari genre fighting dan olahraga baseball, dan difokuskan pada aspek multiplayer offline. Dalam video wawancara bersama IGN Jepang, Toge Productions mendeskripsikannya sebagai ‘Pong dengan steroid’.

Ultra Space Battle Brawl (disingkat USBB) mengadu dua orang pemain atau lebih dalam arena 2D. Namun tak seperti Street Fighter di mana gamer berbaku hantam hingga tinggal tersisa satu orang, di USBB, tugas Anda adalah menghancurkan gem/kristal (?) punya lawan menggunakan proyektil seperti bola. Gem muncul dalam beragam wujud: memanjang, terbagi dua, atau bulat – diposisikan di belakang karakter.

Aspek visual juga menjadi sisi unik dari permainan ini. Developer mengusung arahan desain ‘neonpixel art bergaya Jepang 80, yang dipadu bersama karakter-karakter orisinal serta elemen budaya Indonesia – termasuk pemanfaatan musik funkot. Betul sekali, game ini mungkin bisa mengubah pandangan Anda terhadap musik house yang hampir selalu diasosiasikan dengan pengendara truk tersebut. Meski demikian, perlu diketahui bahwa Manami Matsumae turut berpartipasi dalam pengembangannya.

USBB 1

USBB siap menyajikan pengalaman bermain multiplayer berisi empat orang dalam mode berbeda. Dan jika kebetulan Anda lagi sendirian, game juga telah dibekali story mode. Pemain disuguhkan lebih dari 10 pilihan karakter, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, serta skill berbeda.

USBB 2

Di situs Nintendo Jepang, Ultra Space Battle Brawl dijajakan seharga 円 1.600 atau kiasaran Rp 200 ribu, namun saya belum bisa memastikan apakah game sudah bisa diakses oleh pemilik Nintendo Switch di Indonesia. Berdasarkan trailer yang dipublikasikan Mojiken di pertengahan tahun 2017, mereka sempat punya niatan buat melepas USBB di Steam. Semoga saja rencana tersebut tidak dibatalkan…

USBB 3

UPDATE: Game sudah tersedia global.

Tambahan info: Toge Productions.

Besthesda Umumkan Fallout 76, Tapi Game Ini Mungkin Bukan Seperti yang Anda Bayangkan

Dua minggu menjelang E3 2018, Bethesda mengungkap kejutan tak terduga. Lewat Twitch, sang publisher tiba-tiba melangsungkan stream selama 24-jam sembari menampilkan tulisan ‘please stand by‘. Kalimat ini merupakan bagian dari Fallout 4, sehingga gamer segera menerka bahwa apapun yang Bethesda umumkan, pasti ada hubungannya dengan franchise ini.

Dan tepat saat hitungan mundurnya usai, Bethesda Softworks resmi memperkenalkan game Fallout baru sembari memublikasikan satu teaser trailer. Mereka menamainya Fallout 76. Selain teaser, publisher belum menyingkap detail apapun terkait permainan. Mereka hanya menyampaikan bahwa akan menginformasikan segala hal mengenainya melalui presentasi di Electronic Entertainment Expo pada tanggal 10 Juni nanti.

Langkah misterius ini tentu saja malah membuat gamer dan fans semakin penasaran. Beberapa orang segera menjabarkan sejumlah petunjuk yang ada di trailer berdurasi satu setengah menit itu. Satu hal yang pasti, permainan akan difokuskan pada lokasi bernama Vault 76. Dan di video, tempat perlindungan bawah tanah pasca perang nuklir itu terlihat bersih dan terjaga.

Fallout 76 2

Trailer juga sama sekali tidak menampilkan senjata. Sebaliknya, video dimulai dengan menyorot Pip-Boy, kemudian musik tua dimainkan, lalu kamera perlahan mundur dan memperlihatkan kamar anak. Di potongan video lain, tampak ruang keluarga, ruang kerja, kamar mandi hingga aula – semuanya terlihat hidup dan tak ada bekas pertempuran. Hampir tidak ada orang di sana, tetapi kemungkinan mereka sedang merayakan acara ‘Reclamation Day’ seperti yang tertera pada sebuah poster.

Fallout 76 1

Lagu yang mengalun berjudul ‘Take Me Home, Country Roads’, dinyanyikan oleh John Denver. Namun khusus di teaser ini, lagu tidak dibawakan oleh sang musisi orisinalnya. Mungkin Bethesda bermaksud untuk memberikan kesan ‘lebih tua’ (soundtrack Fallout 4 umumnya ialah lagu era 30 sampai 50-an, sedangkan Take Me Home, Country Roads dirilis tahun 1971) . Mengambil petunjuk dari lirik lagu, boleh jadi Fallout 76 mengambil latar belakang wilayah West Virginia. Baru diakhir video, seorang karakter berbaju Vault 76 terlihat mengenakan Pip-Boy.

Fallout 76 3

Saya sama sekali tidak menolak kehadiran game Fallout baru, tetapi berdasarkan laporan dari narasumber Kotaku, permainan ini mungkin tidak mengusung gameplay single-player RPG khas Fallout. Sang informan anonim itu mengatakan bahwa Fallout 76 ialah game survival ala DayZ dan Rust. Kabarnya, versi protoype Fallout 76 didesain sebagai mode multiplayer buat Fallout 4, sebelum akhirnya dirampungkan jadi permainan standalone.

Berpedoman pada lore Fallout, Vault 76 ‘membuka gerbangnya’ 20 tahun setelah perang nuklir usai. Sedangkan Fallout 3 dan 4 di-setting lebih dari 200 tahun sesudah periode tersebut. Itu artinya, Anda akan lebih sedikit menjumpai peradaban di luar Vault dan ada lebih banyak hewan buas berkeliaran…

Epic Games Gelontorkan Dana $ 100 Juta Untuk Siapkan Fortnite Sebagai eSport

Menurut analis, Fortnite Battle Royale menjadi sensasi global dalam waktu singkat karena keberhasilannya menarik perhatian khalayak di luar kalangan ‘gamer rata-rata’. Penyebabnya merupakan kombinasi dari beberapa hal: ia tersaji sebagai judul free-to-play, tersedia di console dan mobile, bersahabat bagi semua kalangan umur, lalu game dirilis ketika PUBG dirundung masalah cheater dan komunitas yang tak sehat.

Setelah berhasil menghimpun 10 juta pemain hanya dalam waktu dua minggu selepas perilisannya, di bulan Maret kemarin Fortnite Battle Royale sukses merangkul lebih dari 45 juta gamer. Dan sebagai apresiasi developer Epic Games atas respons positif dari para pemain, mereka memutuskan untuk menggelontorkan dana sebesar US$ 100 juta buat dijadikan hadiah turnamen Fortnite Battle Royale di periode 2018 sampai 2019.

Bulan Februari lalu adalah momen penting buat Fortnite. SuperData melaporkan bahwa pemasukan permainan last man standing Epic Games ini jauh mengalahkan PlayerUnknown’s Battlegrounds, dengan nilai US$ 126 juta. Investasi sebesar US$ 100 merupakan komitmen jangka panjang Epic Games demi mendukung Fortnite dan menandai mereka tak hanya fokus pada mencari keuntungan semata.

Fortnite saat ini bisa dibilang permainan terbesar di Bumi dan merupakan fenomena pop-culture. Penyumbang kesuksesan game yang cukup signifikan adalah platform sosial media dan video streaming. Di bulan Maret silam, Fornite Battle Royale mencetak rekor sebagai permainan dengan jumlah penonton terbanyak di Twitch, melampaui pencapaian League of Legends dan PUBG.

Meroketnya kepopularitasan Fortnite Battle Royale juga disebabkan oleh banyaknya selebriti dan atlet terkenal yang menikmati permainan itu; di antaranya Chance the Rapper, Joe Jonas, Travis Scott hingga Drake. Kakak-beradik sutradara Avengers: Infinity War juga merupakan penggemar berat permainan battle royale ini, dan kolaborasi antara Marvel Studios dan Epic Games menghasilkan sebuah mode unik bernama Infinity Gauntlet Limited Time Mashup.

Untuk mudah memahami apa yang bisa dilakukan uang US$ 100 juta bagi pengembangan eSport, pakar olahraga elektronik Scott Smith menjelaskan bahwa total dana yang dikeluarkan oleh sepuluh permainan eSport populer di tahun 2017 baru mencapai US$ 91,2 juta. US$ 100 juta buat satu game adalah angka menakjubkan, mengangkat Fornite jadi judul olahraga elektronik terbesar di dunia.

Epic Games belum mengungkap detail terkait turnamen Fornite Battle Royale, namun sang developer bilang, pendekatan mereka akan berbeda serta lebih terbuka. Tim akan fokus pada dua faktor: peningkatan kualitas bermain serta memastikan game lebih asik buat ditonton.

Via VentureBeat.

No Man’s Sky Akan Mendapatkan Mode Multiplayer Sejati, Dua Tahun Setelah Dirilis

Saya masih ingat bagaimana No Man’s Sky mencuri perhatian dengan janji-janji manisnya: permainan action-adventure ini diklaim menyimpan 18 quintillion planet, masing-masing memiliki ekosistem, flora serta fauna berbeda. Namun walaupun pencapaian teknis tim Hello Games mendapatkan pujian, ada banyak konten yang ternyata tidak ada pada saat No Man’s Sky dirilis.

Satu bagian yang absen di sana adalah multiplayer. Sutradara sekaligus co-founder Hello Games Sean Murray sempat bilang bahwa versi awal No Man’s Sky sudah didukung multiplayer. Namun ketika dua pemain versi PlayStation 4 memutuskan buat bertemu di satu lokasi di sebuah planet, mereka tidak bisa saling melihat. Sangat mengecewakan. Tapi dua tahun setelah peluncurannya, Hello Games mengungkap agenda untuk menebus kesalahan tersebut.

Dalam talkshow Inside Xbox di YouTube, Sean Murray mengabarkan rencana untuk meluncurkan permainan di Xbox One sembari melepas update raksasa bertajuk Next setelah melangsungkan sesi tes selama enam bulan. Salah satu tambahan terbesar di pembaruan adalah mode multiplayer sejati.

Di website-nya, Hello Games menjelaskan bahwa nanti Anda bisa melakukan penjelajahan bersama teman-teman, bahkan berkesempatan untuk bertemu dengan pemain lain. Anda dapat saling membantu bertahan hidup, atau malah mencoba memangsa petualang lain sebagai perompak. Lalu tempat perlindungan atau bangunan yang sudah Anda dirikan bisa dikunjungi sesama lain.

Murray menjelaskan bahwa inilah visi sesungguhnya Hello Games terhadap No Man’s Sky. Jalan menuju ke sana memang tidak mudah, namun akhirnya tercapai berkat kerja keras tim dan dorongan penuh dari komunitas. Update besar tersebut merupakan langkah penting bagi tim developer, tapi meski begitu, Hello Games berjanji buat terus mendukung game hingga masa yang akan datang.

Update Next akan meluncur di PC dan PlayStation 4 bersamaan dengan perilisan No Man’s Sky di Xbox One pada tanggal 24 Juni 2018. Versi Xbox One-nya juga sudah dibekali oleh tiga pembaruan besar terdahulu – yaitu Foundation, Pathfinder, serta Atlas Rises. Edisi fisik game itu akan didistribusikan oleh 505 Games.

Kabar ini memang sangat menggembirakan, terutama bagi mereka yang melihat pontensi No Man’s Sky tapi sempat kecewa pada konten permainan. Selain multiplayer, saya pribadi berharap agar Hello Games juga memberikan polesan pada aspek grafis permainan, mengingat No Man’s Sky sebentar lagi akan menginjak usia dua tahun.

Hello Games belum mengungkap secara spesifik seberapa besar update Next, tetapi eksistensi edisi fisik Xbox One-nya mengindikasikan bahwa ukuran add-on tidak sedikit, mungkin bisa mencapai puluhan gigabyte.

Game Director Jeff Kaplan Tertarik Untuk Menghadirkan Fitur Cross-Platform di Overwatch

Cross-platform play ialah istilah yang mendeskripsikan kemampuan game merangkul pemain dari platform berbeda buat bermain bersama. Premisnya terdengar menyenangkan, tapi implementasinya tidak mudah. Sony menolak ajakan Microsoft untuk mengusung cross-platform karena alasan bisnis. Lalu ada kendala pada perbedaan sistem kendali: di sejumlah permainan, keyboard dan mouse masih lebih superior dibanding gamepad.

Meski begitu, mulai ada banyak game di era console generasi kedelapan ini yang mengadopsi kemampuan cross-platform play. Beberapa judul yang populer di antaranya adalah Rocket League, Street Figther V hingga Fortnite. Beberapa developer juga melangkah lebih jauh sehingga permainan dapat dinikati bersama oleh pemilik console dan perangkat bergerak. Dan ternyata, game director Overwatch Jeff Kaplan juga sangat tertarik pada kapabiltas ini.

Dalam majalah Games™ edisi ke-200, Kaplan mengomentari bagaimana fitur cross-platform di Fortnite dan PlayerUnknown’s Battlegrounds memberikan dampak besar bagi para pemain di PC, console dan mobile. Kemampuan tersebut dapat membuat pengalaman bermain jadi lebih seru, terutama pada game-game yang dibekali elemen sosial atau permainan dengan sistem progresi ‘persistent‘.

Sang game director Overwatch bilang, “Saya berharap akan ada lebih banyak penyedia platform membuka diri dan memahami bahwa konsumen menginginkan pengalaman gaming yang lebih luas. Saat ini, permintaannya ada dan teknologinya sudah memadai. Saya percaya membiarkan para gamer bermain bersama akan memberikan keuntungan buat semua orang. Tentu saja saya sangat mengharapkan terbukanya kesempatan untuk menerapkan fitur cross-platform di Overwatch.”

Penjelasan Jeff Kaplan ini sangat menarik karena kira-kira tak lama setelah Overwatch meluncur, Blizzard Entertainment pernah bilang mereka tidak punya rencana untuk membubuhkan cross-platform play di game. Saat itu, sang developer berargumen bahwa mencampur pemain PC yang dipersenjatai keyboard dan mouse dengan gamepad dapat menimbulkan masalah keseimbangan, terutama di level kompetitif.

Pertanyaannya kini ialah, apakah komentar Jeff Kaplan mengindikasikan perubahan strategi tim Overwatch dalam merespons naik daunnya judul-judul seperti PUBG dan Fortnite?

Dua tahun setelah perilisannya, Overwatch tetap menjadi permainan shooter berbasis tim populer. Demi menjaga minat pemain tetap tinggi, Blizzard tak henti-hentinya memberikan update serta melangsungkan event spesial. Belum ada indikasi juga developer akan mengimplementasikan mode battle royale seperti yang dilakukan oleh Epic Games di Fortnite.

Dalam memperingati ulang tahun kedua Overwatch, Blizzard baru saja memublikasikan video stop motion unik bertajuk Trace & Bake di YouTube. Silakan ditonton:

Via WCCFTech.

Overwatch Kembali Rayakan Tahun Baru Imlek Dengan Menyodorkan Gamer Item-Item Super-Keren

Dalam perjalanannya selama hampir dua tahun, pengembangan Overwatch yang dilakukan terus-menerus memperkenankan game shooter ini merangkul dua tipe pemain: gamer mainstream yang sekadar ingin menikmati pertandingan multiplayer seru, serta para atlet eSport. Di akhir 2017, Blizzard melaporkan keberhasilan mereka merangkul lebih dari 35 juta pemain.

Sedikit contoh komitmen yang ditunjukkan developer untuk mendukung Overwatch adalah dengan terus menambah koleksi item in-game serta melangsungkan event-event spesial buat memeriahkan momen penting, contohnya ialah Olimpiade, dalam memperingati ulang tahun game, hingga Tahun Baru Imlek. Dan di bulan Februari ini, Blizzard resmi menggelar event  Year of the Dog.

Sama seperti acara Year of the Rooster tahun lalu, Blizzard menyodorkan beragam skin anyar, menambahkan atribut Tahun Baru Imlek di map Lijiang Tower, kemudian memodifikasi mode Capture the Flag. Selanjutnya, developer memperkenalkan mode kompetitif serta sebuah peta baru bernama Ayutthaya, yang mengambil latar belakang Thailand.

Khusus di event ini, Blizzard menyiapkan lebih dari 170 item in-game. Selain skin, ada emote, intro highlight, icon, spray, serta kalimat-kalimat baru para hero. Seperti biasa, semua ini dapat diperoleh melalui dua cara: dengan membuka loot box atau dibeli menggunakan credit via menu Hero Gallery. Item-item tersebut hanya bisa didapatkan saat program Year of the Dog berlangsung, tapi setelah dimiliki, mereka jadi punya Anda selamanya.

Update pada Capture the Flag sendiri cukup signifikan. Di versi baru ini, bendera bisa diambil secara instan, namun tidak bisa diambil selama empat detik sesudah dijatuhkan. Bendera juga tak lagi Anda jatuhkan saat menerima damage, tapi ketika menggunakan skill. Lalu untuk mencari pemenang jika skor seri, pertandingan secara otomatis segera memulai babak sudden death.

Ada enam skin legendary baru yang disajikan Blizzard di festival Year of the Dog – dikhususkan untuk Blackwidow, Genji, McCree, Pharah, Mercy dan Zarya. Anda juga dipersilakan membeli lagi beragam item yang sudah sempat diluncurkan di Year of the Rooster.

Overwatch 1

Overwatch 2

Overwatch 3

Overwatch 4

Overwatch 5

Overwatch 6

Jika Anda bermain di PC seperti saya, update Year of the Dog akan diimplementasikan secara otomatis begitu Battle.net dibuka. Program ini telah dimulai per tanggal 8 Februari, dan akan berlangsung sampai 5 Maret 2018.

Blizzard memang terlihat tidak lelah untuk terus memperkaya konten Overwatch. Di Januari silam, mereka melepas banyak sekali item-item anyar bersamaan dengan peluncuran peta Blizzard World.

8 Game Multiplayer Terbaik di 2017

Mode multiplayer sudah menjadi bagian krusial dari video game sejak momen kelahirannya, dapat ditemukan di judul-judul legendaris seperti Tennis for Two, Spacewar! hingga Pong. Dan di era modern ini, multiplayer merupakan elemen gameplay andalan di sejumlah franchise blockbuster, sekaligus jadi aspek penting yang berfungsi untuk memperpanjang umur permainan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, 2017 dipenuhi berbagai macam permainan multiplayer menakjubkan. Namun periode 12 bulan ke belakang memang terasa istimewa karena beragam perubahan tak terduga yang telah terjadi: fenomena naik daunnya genre multiplayer battle royale, kembalinya formula run and gun dan elemen fighting klasik di judul indie, hingga penerapan mode co-op di permainan role-playing taktis yang berorientasi pada narasi.

Daftar permainan multiplayer terbaik di tahun 2017 versi DailySocial bisa Anda simak di bawah.

 

8. Nidhogg 2

Nidhogg 2 kembali mengusung formula yang membuat pendahulunya begitu seru dan jenaka, dibungkus dalam visual 2D lucu dan penuh warna. Game mengadu dua orang pemain dalam medan tempur jarak dekat tanpa akhir hingga salah satu dari mereka berhasil menembus benteng lawan, dipadu satu twist unik: senjata disajikan secara acak.

 

7. Splatoon 2

Dalam sekuelnya ini, lagi-lagi Anda bermain sebagai Inkling, yaitu karakter-karakter yang bisa berubah jadi cumi-cumi dan menyelam di tinta. Di Splatoon 2, Anda dapat menikmati beragam mode multiplayer secara online ataupun lokal, lalu fitur-fitur serta konten baru (contohnya mode co-op Salmon Run) juga memastikan gameplay familiernya terasa lebih menyegarkan.

 

6. Injustice 2

Jalan cerita dan melimpahnya konten merupakan aspek yang diapreasiasi para gamer dalam kreasi terbaru co-creator franchise Mortal Kombat ini. Namun seperti permainan fighting lain, multiplayer kompetitif tidak bisa dipisahkan dari Injustice 2. Pemain disuguhkan pilihan 29 karakter superhero dan villain jagat DC Comics, plus 13 tokoh tambahan via DLC.

 

5. Destiny 2

Seperti di game sebelumnya, aktivitas di Destiny 2 terbagi dalam dua jenis: player versus player dan player versus environment. Tapi hal yang distingtif dari sekuel ini adalah penekanan pada eksplorasi planet serta interaksi dengan karakter non-player. Ke depannya, developer Bungie berkomitmen untuk terus menambahkan konten lewat expansion pack.

 

4. Cuphead

Ada dua faktor yang membuat Cuphead unik: pemanfaatan visual dan animasi ala film kartun Disney atau Fleischer tahun 1930-an, serta gameplay yang sangat menantang sehingga disebut-sebut sebagai Dark Souls-nya game run and gun. Mode multiplayer memungkinkan dua pemain untuk saling membantu, tetapi juga mendongkrak tingkat kesulitannya.

 

3. Divinity: Original Sin II

Saat mode multiplayer dipilih, Original Sin II menyajikan pengalaman yang jauh berbeda dari single-player, disebabkan oleh aktivitas kawan main Anda yang kadang tak terduga. Di sesi tersebut, mungkin karakter-karakter penting jadi tewas dan memaksa pemain mencari solusi lain akibat kelakuan rekan satu tim, atau membuat Anda dikejar seisi barak.

 

2. Mario Kart 8 Deluxe

Versi Deluxe dari Mario Kart 8 mendarat di Nintendo Switch tiga tahun setelah dirilis di Wii U. Selain dibekali seluruh add-on yang tersedia, port ini menghidangkan beragam konten anyar (termasuk delapan arena serta enam karakter tambahan), penyempurnaan pada gameplay, hingga dukungan resolusi 1920x1080p di 60-frame rate per detik ketika Switch ditambatkan ke docking.

 

1. PlayerUnknown’s Battlegrounds

PlayerUnknown’s Battleground sudah menjadi fenomena global bahkan sebelum versi 1.0-nya dirilis di Windows dan Xbox One. Ia berhasil menumbangkan Dota 2 sebagai game dengan jumlah pemain paling banyak, lalu terjual lebih dari satu juta kopi di Xbox One hanya beberapa hari setelah tersedia. Siapa sangka gameplay battle royale yang sederhana ternyata jadi favorit para gamer?

BioWare Berencana Untuk Melangsungkan Tes Beta Game Anthem

Kegagalan Mass Effect: Andromeda dalam mengesankan gamer merupakan isyarat bagi BioWare buat mengalihkan fokusnya ke IP baru. Proyek tersebut diungkap di E3 2017, diberi judul Anthem, dan menjadi salah satu permainan terbesar di sana. Lewat Anthem, BioWare terlihat mencoba mendalami formula action setelah sebelumnya memanfaatkan elemen itu di Mass Effect: Andromeda.

Anthem adalah game action role-playing multiplayer online, menempatkan Anda sebagai Freelancer, para petualang pemberani yang ditugaskan untuk menjelajahi hutan di luar tembok pengaman raksasa. Dalam bereksplorasi, pemain dibekali armor exoskeleton Javelin. Fungsinya serupa armor Iron Man, yaitu baut melindungi para Freelancer serta memberikan mereka kemampuan super seperti terbang dan mengangkat beban berat.

Hal yang paling menarik perhatian khalayak saat Anthem pertama kali diumumkan adalah keindahan grafisnya. Kecanggihan engine Frostbite 3 memang membuatnya digunakan di hampir semua permainan blockbuster Electronic Arts, tapi latar belakang masa depan dan indahnya belantara Anthem menyebabkan gamer terpana. BioWare belum menginformasikan kapan tepatnya Anthem akan dirilis, namun developer sempat membenarkan rencana untuk melangsungkan sesi uji coba beta.

Informasi tersebut disampaikan oleh game director Jonathan Warner melalui Twitter miliknya. Lalu saat seorang user Twitter bertanya mengenai apakah sesi beta itu masih menjadi bagian dari EA Access, Warner hanya bilang bahwa masih terlalu dini buat memberikan detailnya dan berjanji akan menjawabnya saat developer sudah siap. Ia juga mengingatkan, masih ada jarak cukup jauh untuk tiba di sana.

Belum diketahui juga apakah beta cuma tersedia bagi mereka yang melakukan pre-order, atau disajikan secara terbuka sebelum permainan meluncur seperti judul-judul EA. Saat ini, bahkan detail terkait gameplay Anthem masih sangat terbatas. Berdasarkan info yang telah BioWare singkap, Anthem menyajikan mode single-player dan co-op, di-setting dalam sebuah ‘shared-world‘, mengharuskan Anda untuk selalu online.

Anthem mempersilakan kita bermain bersama tiga orang teman, dan masing-masing bisa memilih jenis Javelin sesuai gaya bermain atau kebutuhan. Dua tipe Javelin telah dikonfirmasi meliputi tipe penjelajah bernama Ranger dan Colossus yang dibekali perisai serta persenjataan lebih berat. Seperti game BioWare lainnya, aspek narasi Anthem juga sangat diperhatikan. Developer kembali menunjuk penulis kawakan Drew Karpyshyn untuk membuat naskah ceritanya.

BioWare berencana untuk meluncurkan Anthem di kuartal keempat 2018 di PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Via WCCFTech.

Konten Seru yang DICE Siapkan Dalam Open Beta Star Wars Battlefront II

Rencana buat melangsungkan sesi open beta telah DICE ungkap sejak Star Wars Battlefront II diumumkan, bersamaan dengan dibukanya pre-order. Namun baru di bulan Juli kemarin developer menginformasikan jadwal beserta aspek yang akan jadi fokus mereka. Di tahap uji coba terbuka itu, gamer dipersilakan mencicipi potongan konten mode multiplayer.

Menjelang dimulainya open beta yang jatuh pada minggu ini, Digital Illusions CE menyingkap konten-kontennya secara lebih detail beserta daftar kebutuhan hardware versi PC. Lewat beta, Anda bisa menjajal langsung kemampuan PC dalam menangani Star Wars Battlefront II tanpa perlu membeli game. Tentu saja, sesi tes ini juga dapat dinikmati gamer Xbox One dan PlayStation 4 di waktu yang sama.

Open beta Star Wars Battlefront akan menghidangkan empat mode permainan berbeda, yaitu Galactic Assault on Naboo, Starfighter Assault on Fondor, Strike on Takodana, dan Arcade on Naboo. Mungkin sudah bisa Anda terka, masing-masing mode dipasangkan pada map berbeda, dan semuanya menyajikan gameplay multiplayer. Hanya lewat Arcade Anda dapat bermain seorang diri.

Galactic Assault menyuguhkan arena pertandingan 20 versus 20, dengan medan tempur ‘multi-stage‘. Di beta, mode di-setting di map Naboo: Theed, mengadu pasukan Clone dan tentara drone Separatis dalam memperebutkan istana. Di sana, Anda akan mendapatkan poin untuk tiap musuh yang berhasil ditumbangkan, dan jika mencukupi, poin dapat digunakan buat memanggil bantuan atau bermain sebagai karakter-karakter hero dan villain.

Star Wars Battlefront II Beta 1

Starfighter Assault sendiri dititikberatkan pada pertempuran ruang angkasa. Di langit planet Fondor, para Pemberontak mencoba menghancurkan Star Destroyer dan pasukan Imperial harus mempertahankannya. Ada tiga kelas pesawat yang bisa dipilih, dan Anda juga berkesempatan mengendalikan sejumlah Hero Ship legendaris (seperti Millennium Falcon).

Strike on Takodana mengambil latar belakang The Force Awakens, tepatnya saat tentara First Order menyerbu kastil milik Moz Kanata, dan dihadang oleh pasukan Resistance. Gameplay-nya hampir menyerupai Galactic Assault, namun pemain tidak bisa menggunakan tokoh hero. Mereka harus betul-betul mengandalkan kekompakan serta komposisi antara Assault, Heavy, Specialist dan Officer yang seimbang.

Star Wars Battlefront II Beta 2

Dalam Arcade on Naboo, Anda dan seorang teman ditantang untuk menghadapi gelombang serbuan lawan yang dikendalikan komputer. Gamer juga bisa bermain sendiri ditemani AI.

Open beta Star Wars Battlefront II akan dimulai pada hari Jumat 6 Oktober 2017, kecuali Anda telah melakukan pre-order. Jika sudah, akses open beta dibuka lebih cepat, bisa dinikmati besok. Versi retail game ini akan dirilis di tanggal 17 November 2017.

Star Wars Battlefront II Beta 3