Animal Crossing: New Horizons Bakal Dapat Update Gratis, Valve Blokir Game dengan Cryptocurrency dan NFT

Nintendo mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan update gratis untuk Animal Crossing: New Horizons. Sementara itu, BioWare mengungkap bahwa mereka akan meluncurkan Dragon Age 4 untuk konsol next-gen dan PC, tapi tidak untuk konsol generasi sebelumnya. Pada minggu lalu, Valve juga memutuskan untuk memblokir game-game yang menggunakan NFT dan cryptocurrency dari Steam.

Final Fantasy 14 Jadi Game Final Fantasy Paling Menguntungkan

Saat ini, jumlah pemain Final Fantasy 14 mencapai 24 juta orang. Dengan begitu, game tersebut menjadi game Final Fantasy dengan keuntungan paling besar. Informasi ini diungkap oleh Game Director Naoki Yoshida. Final Fantasy 14 diluncurkan pada 2010. Pada 2015, jumlah pemain dari game itu mencapai 5 juta. Angka itu naik menjadi 10 juta orang pada 2017, menurut laporan IGN.

“Kita semua tahu, ketika Final Fantasy 14 diluncurkan, game ini mendapat sambutan yang kurang baik,” ujar Yoshida, seperti dikutip dari GamesIndustry. “Sejak saat itu, kami berhasil mengubah game tersebut sehingga ia menjadi game yang memberikan kontribusi besar pada keuntungan perusahaan.”

Nintendo Bakal Luncurkan Update Gratis untuk Animal Crossing: New Horizons

Nintendo mengumumkan bahwa Animal Crossing: New Horizons akan mendapatkan update gratis pada 5 November 2021. Melalui update ini, New Horizons akan mendapatkan sejumlah fitur baru, termasuk lokasi, karakter, dan aktivitas baru. Salah satu lokasi baru yang bisa pemain kunjungi adalah Roost, yang diurus oleh Brewster. Para pemain akan bisa mengundang pemain lain ke pulau mereka untuk menikmati kopi di Roost.

Selain itu, pemain juga akan bertemu karakter baru bernama Kapp’n, yang bisa membawa pemain ke pulau-pulau terpencil. Selain update gratis, New Horizons juga akan mendapatkan ekspansi berbayar berjudul Happy Home Paradise. Ekspansi itu juga akan diluncurkan pada 5 November 2021, lapor VentureBeat.

Valve Blokir Game dengan Cryptocurrency dan NFT di Steam

Valve memutuskan untuk memblokir semua game yang menggunakan cryptocurrency atau NFT dari Steam. Mereka juga memperingatkan, ke depan, mereka akan melarang keberadaan game-game yang menggunakan cryptocurrency serta NFT. Memang, dalam satu tahun belakangan, game-game yang menggunakan cryptocurrency dan NFT menjadi semakin marak.

Keputusan Valve untuk memblokir game-game tersebut di Steam memang tidak akan menghentikan para developer untuk membuat game dengan cryptocurrency dan NFT. Namun, mengingat Steam adalah platform toko game digital terbesar, maka keputusan Valve untuk memblokir game dengan cryptocurrency dan NFT akan membatasi cakupan dari game-game itu, seperti yang disebutkan oleh ClutchPoints.

Dragon Age 4 Dirilis untuk PS5, Xbox Series X, dan PC

Dragon Age 4 bakal diluncurkan untuk PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC. Namun, game itu tidak akan tersedia untuk PlayStation 4 dan Xbox One. Hal ini menunjukkan, para developers game — seperti BioWare — telah siap untuk meninggalkan konsol generasi sebelumnya.

Dragon Age 4 bakal diluncurkan untuk PlayStation 5, Xbox Series X, dan PC.

Membuat game untuk konsol terbaru adalah keputusan yang masuk akal untuk para developer game. Namun, sebagian developer tampaknya enggan untuk melakukan itu. Pada Mei 2021, BioWare merilis Mass Effect: Legendary Edition. Namun, game itu tidak diluncurkan untuk PS5 dan Xbox Series X. Menurut laporan VentureBeat, EA dan BioWare justru meluncurkan game tersebut untuk PS4 dan Xbox One. Pemilik PS5 dan Xbox Series X/S yang ingin memainkan game itu dapat menggunakan fitur backward compatibility di konsol mereka.

Activision Perkenalkan Sistem Anti-Curang untuk Call of Duty

Activision memperkenalkan sistem anti-curang untuk Call of Duty, yang disebut Ricochet. Demi mengurangi jumlah orang yang bermain curang, Ricochet dilengkapi dengan beberapa fitur, seperti dari alat untuk memonitor kecurangan, proses penyelidikan untuk mengidentifikasi cheaters, update untuk memperkuat keamanan akun pemain, dan lain sebagainya. Dengan ini, Activision berharap, mereka bisa mengatasi masalah kecurangan yang membuat banyak pemain Call of Duty frustasi. Ricochet akan diluncurkan bersamaan dengan Call of Duty: Vanguard, yaitu pada 5 November 2021, menurut laporan VentureBeat.

5 Big Esports Organizations that are diving into the world of NFT

NFTs, or non-fungible tokens, are currently all the hype everywhere from pop culture, economics, esports, you name it. However, if by any chance you don’t know what NFTs are, I would recommend catching up by reading this article from The Verge. In short, NFTs are essentially a modern form of bartering or art collection. Instead of old paintings, examples of NFTs can be an in-game item, video clips, digital artwork, or even a domain name. Furthermore, what makes NFTs unique is that they use the same blockchain technology that runs the whole cryptocurrency system.

Assuming that you already have a basic understanding of NFTs, let’s take a look at which esports organizations are jumping into the NFT hype train. As a side note, since there are currently A LOT of organizations who are creating their own personalized NFTs, we will only be selecting the biggest names in esports randomly.

G2 Esports

Source: Bondly

G2 is undoubtedly one of the largest brands in the whole esports realm. More specifically, G2 is ranked 5th most popular esports organization by ESCharts. Last June, G2 partnered up with Bondly to create their own NFT that will provide an exclusive experience for fans around the world. Carlos Rodriguez, CEO of the G2 organization, mentioned that he has been on the lookout for NFTs for a very long time and will use this opportunity to engage with the community. G2 also realizes the environmental impact of blockchain mining and hence uses a different proof of stake mechanism that is far more energy-efficient than regular blockchain technology. If you are interested in G2 Esports’ NFT, you can read more about it here.

Fnatic

Source: Fnatic

Fnatic, another esports giant from Europe has also recently dived into the world of NFTs with their multimillion deal with Crypto.com. The partnership contract is reported to last over 5 years and cost over $15 million USD. Crypto.com might have chosen the best orgs to collaborate in esports since Fnatic has one of the most diverse fanbases spread over Europe and Asia. Fnatic will also be offering financial and crypto education for fans who are looking to purchase its NFT. Like G2, Fnatic can use this opportunity to share the org’s moments with its fanbase. As for Crypto.com, the deal with Fnatic will be another hallmark in its impressive sponsorship portfolio, which already contains Paris Saint-Germain and Ultimate Fighting Championship to name a few.

Virtus.pro

Source: Esports Insider

Venturing slightly east into the CIS region, Virtus.pro has partnered up with Lympo to release their own line of NFTs. However, VP’s NFTs will solely be comprised of collectible cards, unlike the two previous esports orgs that will be releasing NFTs in various forms. The NFTs, or cards, in this case, will display players from the VP roster. VP’s CEO, Sergey Glamazda, mentioned that the idea behind their NFT is the hobby of collecting baseball player cards. Indeed, many authentic rare player cards today can cost up to millions of dollars. He hopes to replicate this century-old tradition in the modern digital world.

EVOS Esports

Source: Esports Insider

The NFT hype has only reached Asia very recently, with names such as RRQ, Bigetron, and Onic coming into the crypto game. However, EVOS Esports was the first esports organization to release an NFT in this region. Early in September, EVOS announced their partnership with Uninterested Unicorns, an NFT project created by a Singaporean blockchain company called NEX10 LABS. With the help of UU, EVOS will create its own personalized NFT through the Mythical Unicorn collection.

NRG Esports

Source: Guild of Guardians

In the North American region, NRG esports is one of the first organizations that stepped into NFTs. Similar to VP, NRG also takes yet another unique approach towards the blockchain system by producing NFT collectibles on a game called Guild of Guardians. GoG, a mobile game RPG set to release in 2022, utilizes NFTs as their in-game currency system. The partnership between NRG and GoG will also introduce a special championship fighter character in GoG that is purchasable in October on the GoG website.

Featured Image: Freepik

Timothy “Tims” Randrup Bergabung dengan BOOM Esports, Mobile Premier League Dapat Investasi US$150 Juta

Minggu lalu, BOOM Esports mengumumkan bahwa Timothy “Tims” Randrup telah bergabung dengan tim DOTA 2 mereka. Sementara itu, T1 mengungkap kerja sama mereka dengan marketplace NFT, Swappable. Dan Mobile Premier League dari India berhasil mendapatkan investasi Seri E sebesar US$150 juta. Di Filipina, Collegiate Center for Esports ingin mengembangkan ekosistem esports di tingkat mahasiswa dengan menggelar turnamen esports untuk universitas.

BOOM Esports Tanda Tangani Kontrak dengan Timothy “Tims” Randrup

Pada Jumat, 17 September 2021, BOOM Esports mengumumkan bahwa pemain support asal Filipina, Timothy “Tims” Randrup akan bergabung dengan tim Dota 2 mereka. Bernaung di bawah TNC Predator selama 4 tahun, Tims berhasil membangun reputasi sebagai salah satu pemain support terbaik. Bersama TNC, Tims berhasil memenangkan MDL Chengdu Major. Selain itu, mereka berhasil masuk ke 12 besar di The International pada 2017 dan 2019, lapor Yahoo News.

T1 Kerja Sama dengan Marketplace NFT, Swappable

Organisasi esports asal Korea Selatan, T1 Entertainment & Sports, baru saja mengungkap kerja sama antara tim DOTA 2 mereka dengan Swappable, marketplace untuk NFT. Di situs resminya, Swappable mengungkap, dengan kerja sama ini, fans T1 akan bisa membeli “sejarah dan pernak-pernik collectables T1″. NFT pertama yang akan dirilis dari kerja sama ini adalah T1 genesis NFT. Pemilik dari NFT itu dikabarkan akan punya “hak eksklusif”.

Sebagai bagian dari kerja sama ini, logo Swappable juga akan disematkan di jersey tim Dota 2 T1, yang akan berlaga di The International 10 pada Oktober 2021. Sayangnya, seperti yang disebutkan oleh Esports Insider, tidak diketahui berapa nilai kerja sama antara T1 dan Swappable.

Dapat Kucuran Dana Segar, MPL Bakal Ekspansi ke AS

Mobile Premier League telah mendapatkan pendanaan Seri E, senilai US$150 juta. Dengan begitu, valuasi dari perusahaan asal India itu mencapai US$2,3 miliar. Seri pendanaan kali ini dipimpin oleh perusahaan investasi swasta, Legatum Capital. Beberapa perusahaan lain yang ikut serta dalam pendanaan kali ini antara lain Sequoia, SIG, RTP Global, Go-Ventures, Moore Strategic Ventures, Play Ventures, Base Partners, Telstra Ventures, dan Founders Circle Capital.

MPL menyebutkan, dana investasi ni akan mereka gunakan untuk melakukan ekspansi global. Selain itu, mereka juga akan menggunakan dana itu untuk mengembangkan teknologi yang mereka gunakan serta memperkuat posisi mereka di pasar esports India.

MPL baru saja mendapatkan kucuran dana. | Sumber: Kompas

“Investasi ini merupakan pengakuan akan potensi dari pasar game dan esports India, serta pengakuakn akan kemampuan MPL untuk melakukan ekspansi global,” kata CEO dan Co-founder MPL, Sai Srinivas, menurut laporan GamesIndustry. “Kesuksesan MPL di India dan Indonesia membuat kami menjadi lebih berani untuk meluncurkan platform kami di Amerika Serikat, salah satu pasar game paling besar di dunia.”

CCE Buat Kompetisi Esports untuk Universitas di Filipina

Industri esports justru berkembang pesat di tengah pandemi COVID-19. Sekarang, bahkan murid sekolah dan mahasiswa pun tertarik untuk ikut serta di dunia esports. Melihat kesempatan itu, Collegiate Center for Esports (CCE) mencoba untuk mengembangkan ekosistem esports di tingkat universitas. Salah satu hal yang mereka lakukan adalah menggelar kompetisi esports untuk mahasiswa. Kompetisi pertama yang mereka adakan merupakan pertandingan 1v1 di Mobile Legends: Bang Bang. Bulan depan, mereka berencana untuk menggelar 5-on-5 MLBB Varsity Cup. Jika kompetisi itu terbukti diminati, CCE berencana untuk mengadakan kompetisi tersebut secara rutin.

Esports adalah satu satu bidang yang tengah tumbuh, tidak hanya di kalangan generasi muda. Dan walau belum berumur panjang, industri esports punya potensi besar. Saya tidak sabar untuk melihat bagamana industri esports tumbuh di masa depan,” kata Director Lyceum of the Philippines University, Hercules Callanta, dikutip dari ABS CBN. Lyceum adalah salah satu universitas yang akan ikut serta dalam liga yang digelar CCE. Mereka juga merupakan universitas pertama di Filipina yang membuat jurusan Science in Esports, dengan penjurusan Esports Management dan Game and Design Development.

Perusahaan Telekomunikasi Filipina Berkomitmen Dukung Ekosistem Esports Lokal

Perusahaan telekomunikasi Filipina, Globe mengungkap bahwa mereka akan terus mendukung pemain dan kreator konten esports serta developer game. Dalam pernyataan resmi, Globe mengatakan bahwa mereka ingin menawarkan produk dan layanan yang memungkinkan mereka untuk menjadi bagian dari komunitas esports Filipina. Tidak aneh jika Globe tertarik untuk menjajaki dunia game dan esports, mengingat sekitar 40 juta warga Filipina menonton konten gaming.

Globe kerja sama dengan Mineski untuk gelar Philippine Pro Gaming League.

Sejauh ini, Globe pernah bekerja sama dengan Mineski untuk menggelar Philippine Pro Gaming League, turnamen esports nasional untuk VALORANT dan Wild Rift. Selain itu, Globe juga berencana untuk memberikan dukungan ekstra bagi para kreator gaming. Sekarang, mereka telah bekerja sama dengan Niantic, developer dari Pokemon Go. Kerja sama itu merupakan bagian dari usaha mereka untuk menggelar jaringan 5G, lapor ABS CBN.

Sumber header: Join Dota

KaryaKarsa Welcomes the NFT in Its Platform

Non-Fungible Token (NFT) has recently attracted creators’ attention to monetize their artwork in digital format. In Indonesia, this method is not really common, but it holds great opportunities. KaryaKarsa’s creator appreciation platform is one of several exclusive partners of TokoMall, the NFT Marketplace platform created by Tokocrypto, to explore this opportunity.

KaryaKarsa’s Co-Founder & CTO, Aria Rajasa explained to DailySocial that his team’s interest in NFT is due to this technology has changed many people’s lives and has become an interesting opportunity for creators to work. Also, to gain exposure globally and financially.

“KaryaKarsa has a vision that is in line with [NFT], but not all creators are ready or have the know-how to create and market NFT. Therefore, when Tokocrypto invited KaryaKarsa to collaborate in launching the NFT Gallery, we were very interested,” he said.

KaryaKarsa alone is a platform for creators from various creative economy backgrounds to get direct support from their fans, much like Patreon.

TokoMall has become a blow of fresh air for KaryaKarsa, because of the technological challenges and the procedures for using NFT which are quite complicated. Plus the difficult access to the market as it is already so crowded with creators from various parts of the world in the global NFT marketplace. TokoMall was created by Tokocrypto specifically for the Indonesian market and more specifically for TKO token holders.

“Since it was launched on the 19th, there have been more than 8 thousand collectors who are ready to buy NFT works at TokoMall. We think this is a good initiative from TokoMall to educate the Indonesian market about NFT and for KaryaKarsa to be able to educate and invite qualified creators to enter the country’s market.”

He continued, TokoMall’s approach to NFT was interesting and different from the others. First, they lock the price of NFT in Rupiah to avoid price fluctuations. In this way, it may be more acceptable for Indonesian people to look at NFT.

Furtnermore, there are several NFTs that can be claimed as physical goods, such as from the NeverTooLavish brand for their jacket projects. “Unisocks has been doing the same thing.”

In order to support this movement, KaryaKarsa will invite all creators in various fields as well as in its network to launch their work on TokoMall. As a launching partner, his team is in charge with curating the works to be launched.

A number of creators with good reputation, such as Mice Cartoon, Mochtar Sarman, Shakti Shiddarta, Rhoald Marcellius, Kei Kusuma, Adriano Andigracio, Galang Larope, and Bumilangit have joined. They are top creators in various fields, such as satire, photography, animation, and 3D CGI.

In addition, Indonesian director, Wregas Bhanuteja, who won the 2016 Cannes Film Festival, sold his unique work from his short film Tak Ada Gila di Kota Ini (2019). Visitors can purchase a shot from the film to get memorabilia used by the cast.

“We want to reach as many fields at once and see firsthand what the tastes and interest of the market are like.”

Aria admitted, after the launching, his team will invite all creators at KaryaKarsa to participate in enlivening the NFT market at TokoMall. In terms of monetization, TokoMall will take 10% as platform fee and KaryaKarsa will take 10% as curator for every work sold.

“However, for this launching, we don’t take any fees because 50% of the sales proceeds will be given to charity,” he concluded.

Since it was founded in October 2019, KaryaKarsa is said to accommodate tens of thousands of creators and has grown 10 times this year.

NFT market in Indonesia

Globally, there are many NFT marketplace platforms. Among them that are quite well known, including OpenSea, Rarible, Nifty Gateway, and others. Besides TokoMall, another local player that will be present in the near future is Neftipedia from Tiga Digital Token.

Later, Neftipedia will provide offers to creators. They get the opportunity to tokenize their work, therefore, it can be more authentic. There are many choices of media artworks that can be tokenized, such as digital images, videos, GIFs, and collectibles.

Through TokoMall, both creators and collectors have its own benefit. Creators can ensure the continuity of royalties from each NFT marketed. Meanwhile for collectors, marketed NFT works can be a long-term investment because they can be resold through TokoMall. They can even exchange their collected NFTs for physical items.

However, this work of NFT is yet to be free from piracy and plagiarism. When a work of art is encrypted and entered into the blockchain, it is forever attached and cannot be deleted. Many people see that there is a gap prone to being abused by a group of irresponsible parties.

Quoting from the Whiteboard Journal, local artist Kendra Ahimsa’s work under the moniker Ardneks is alleged to have been plagiarized by crypto artist Twisted Vacancy. Kendra is known for illustrating various covers and posters for music shows. Kendra received more than 20 reports of alleged plagiarism by Twisted Vancancy.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

KaryaKarsa Menyambut Baik Angin Segar NFT

Non-Fungible Token (NFT) belakangan dilirik para kreator untuk memonetisasi karya seninya dalam format digital. Di Indonesia, metode ini belum lumrah, tetapi menyimpan peluang yang begitu besar. Platform apresiasi kreator KaryaKarsa adalah salah satu dari sejumlah partner yang digandeng secara eksklusif oleh TokoMall, platform NFT Marketplace besutan Tokocrypto, untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Kepada DailySocial, Co-Founder & CTO KaryaKarsa Aria Rajasa menjelaskan, ketertarikan pihaknya terhadap NFT karena teknologi ini sudah banyak mengubah hidup banyak orang dan menjadi kesempatan menarik untuk kreator dalam berkarya. Serta, mendapatkan keuntungan eksposur secara global dan secara finansial.

“KaryaKarsa memiliki visi yang sejalan [dengan NFT], tapi memang tidak semua kreator siap atau punya know-how untuk membuat dan memasarkan NFT. Maka dari itu, ketika Tokocrypto mengajak KaryaKarsa untuk bekerja sama dalam launching NFT Gallery, kami sangat tertarik,” terang dia.

KaryaKarsa sendiri merupakan platform untuk kreator dari berbagai latar belakang ekonomi kreatif dalam memperoleh dukungan langsung dari penggemarnya, mirip seperti Patreon.

Keberadaan TokoMall akhirnya menjadi angin segar bagi KaryaKarsa, sebab tantangan teknologi dan tata cara penggunaan NFT yang cukup rumit. Ditambah lagi akses ke pasar yang susah karena sudah begitu ramai dengan kreator dari berbagai belahan dunia di marketplace NFT global. TokoMall dibuat oleh Tokocrypto khusus untuk market Indonesia dan lebih khusus lagi untuk pemegang token TKO.

“Sejak diluncurkan tanggal 19 kemarin, sudah ada 8 ribu kolektor lebih yang siap membeli karya NFT di TokoMall. Kami rasa ini inisiatif yang bagus dari TokoMall untuk mengedukasi market Indonesia tentang NFT dan untuk KaryaKarsa bisa mengedukasi dan mengajak kreator yang mumpuni untuk terjun ke market negara sendiri.”

Dia melanjutkan, pendekatan TokoMall terhadap NFT ini menarik dan berbeda dengan yang lain. Pertama, mereka mengunci harga NFT di Rupiah untuk menghindari fluktuasi harga. Dengan cara ini, mungkin bisa lebih diterima oleh masyarakat Indonesia dalam melihat NFT.

Kedua, ada beberapa NFT yang bisa diklaim barang fisik, seperti dari brand NeverTooLavish untuk project jaket mereka. “Hal yang sama juga pernah dilakukan oleh Unisocks.”

Untuk mendukung langkah tersebut, KaryaKarsa akan mengajak seluruh kreator di berbagai bidang sekaligus di dalam jaringannya untuk meluncurkan karyanya di TokoMall. Selaku launch partner, pihaknya bertugas untuk mengurasi karya yang akan diluncurkan di sana.

Sejumlah kreator yang sudah memiliki reputasi baik, seperti Mice Cartoon, Mochtar Sarman, Shakti Shiddarta, Rhoald Marcellius, Kei Kusuma, Adriano Andigracio, Galang Larope, dan Bumilangit telah bergabung. Mereka merupakan kreator papan atas di berbagai bidang, seperti satir, fotografi, animation, dan 3D CGI.

Selain itu, sutradara Wregas Bhanuteja dari Indonesia yang memenangkan Cannes Film Festival di 2016, menjual karya unik dari film pendeknya Tak Ada yang Gila di Kota Ini (2019). Pengunjung dapat membeli sebuah shot dari film tersebut untuk mendapatkan memorabilia yang dipakai para pemeran.

“Kami ingin mencoba untuk menjangkau banyak bidang sekaligus dan melihat langsung selera dan animo pasar seperti apa.”

Aria mengaku, setelah launch event, pihaknya akan mengajak seluruh kreator di KaryaKarsa untuk berpartisipasi meramaikan pasar NFT di TokoMall. Untuk monetisasinya, setiap karya yang terjual, TokoMall akan mengambil 10% sebagai biaya platform dan KaryaKarsa akan mengambil 10% sebagai kurator.

“Tapi untuk event launch ini, kami tidak mengambil biaya apa-apa karena 50% hasil penjualan akan diberikan untuk amal,” tutupnya.

Sejak didirikan pada Oktober 2019, diklaim KaryaKarsa telah menampung puluhan ribu kreator dan tumbuh 10 kali lipat dalam setahun ini.

Market NFT di Indonesia

Di global, platform marketplace NFT sudah banyak hadir. Di antaranya yang cukup terkenal adalah OpenSea, Rarible, Nifty Gateway, dan lainnya. Selain TokoMall, dalam waktu dekat pemain lokal lainnya yang akan segera hadir adalah Neftipedia besutan Tiga Token Digital.

Nantinya Neftipedia akan memberikan penawaran kepada para kreator. Mereka dapat kesempatan untuk mentokenisasi karyanya, sehingga bisa menjadi lebih autentik. Ada banyak pilihan media artworks yang bisa ditokenisasi, seperti gambar digital, video, GIF, hingga barang-barang koleksi.

Di TokoMall, baik kreator dan kreator sama-sama diuntungkan. Kreator bisa memastikan keberlangsungan royalti dari tiap NFT yang dipasarkan. Sementara bagi kolektor, karya NFT yang dipasarkan bisa menjadi investasi jangka panjang karena dapat dijual kembali lewat TokoMall. Bahkan mereka dapat menukarkan NFT yang dikoleksi dengan barang fisik.

Meski demikian, karya NFT ini juga tidak luput dari pembajakan dan plagiarisme. Saat sebuah karya seni dienkripsi dan masuk ke dalam blockchain, maka selamanya melekat dan tidak bisa dihapus. Banyak yang melihat di situlah celah yang rawan disalahgunakan oleh sekelompok pihak yang tidak bertanggung jawab.

Mengutip dari Whiteboard Journal, karya seniman lokal Kendra Ahimsa di bawah moniker Ardneks diduga telah diplagiasi oleh seniman kripto Twisted Vacancy. Kendra dikenal pernah membuat ilustrasi untuk berbagai sampul dan poster acara musik. Kendra mendapatkan lebih dari 20 laporan dugaan plagiasi yang dilakukan Twisted Vancancy.

Tokocrypto’s Agility Through NFT Marketplace TokoMall and Expanding Integration in Pluang

Tokocrypto is getting aggressive in developing the crypto and blockchain asset ecosystem in Indonesia. Yesterday (19/8), the company launched TokoMall NFT (non-fungible token) marketplace platform to support the development of the NFT market in Indonesia, as well as expand the market reach of local creators to penetrate the global market.

Tokocrypto’s Chief Strategy Officer, Chung Ying Lai explained, TokoMall presents the digital meets reality concept. Digital platforms and art in the form of NFT can be the answer to real-world problems. By switching to NFT and making it mainstream, local creators can market their work to a wider market.

They can also ensure the uniqueness or rarity of their work as an added value for collectors. In addition, creators can ensure the continuity of royalties from each NFT marketed. “This can be the answer to copyright and royalty issues that usually happen to creators when doing marketing in the real world,” Ying said during a virtual press conference, yesterday (19/8).

For collectors, the NFT works can be a long-term investment as its authenticity is guaranteed. They can also exchange the collected NFT for goods or original works from merchant partners at TokoMall.

TokoMall has several categories, NFT Exclusive which contains TKO Original, TKO Lifestyle, TKO Creative, TKO Stars, and others. In addition, it also presents a marketplace category, allowing creators and general collectors to upload their NFT works.

Some exclusive merchant partners available on TokoMall are Nevertoolavish, MaximallFootwear, DAMN! I Love Indonesia, Banyan Core, Si Juki, ONIC E-Sports, Afternoon, Mr. Kinur, Karya Karsa, Jakarta Metaverse, and Museum of Toys.

The creator of Si Juki, Faza Meonk said that the creative industry in Indonesia is growing since digital technology makes it easier for creators and collectors to access. However, with blockchain and NFT, it can be a solution as a creator’s copyright protection because the work will be recorded transparently on the blockchain.

“This can also be an alternative for creators to get additional revenue streams and collectors can also appreciate creators by collecting this NFT,” he said.

ONIC E-Sports’ COO,  Justin Wijaya said that his team will take advantage of the TokoMall to present exclusive collections with historical value and special digital merchandise on the platform. “NFT began to be widely known since the beginning of this year. For collectors, there is an opportunity for investment because this is a new type of collectible art that is new to this digital space,” he said.

In order to maintain NFT’s works originality at TokoMall, Ying said that his team will do curation. “When the originality failed to be verified, we will blacklist the creator in charge.”

TokoMall launching / Tokocrypto

Part of TKO’s development

TokoMall is part of the development of the Toko Token (TKO) utility which is built on the Binance Smart Chain (BSC) network. TKO is an exchange launched by Tokocrypto in March that takes a unique hybrid token approach, the CeFi and DeFi utilities.

In the CeFi utility, TKO is used for savings programs such as TKO Deposit, TKO Rebate, TKO Savings, and TKO Cashback. While through DeFi, TKO is used for farming pools and lending. Another utility development is for staking and saving. Investor can lock his TKO to earn interest based on the deposit duration.

Therefore, TokoMall only uses TKO for point redemption, it’s not available for other exchanges. Creators can mint and offer their works, while collectors can get the NFT by exchanging TKO according to the value listed in each work.

“We use TKO for redemption points because Bank Indonesia only recognizes Rupiah as the only valid payment,” Ying said.

Providing 29 altcoin on Pluang

Pluang app / Pluang

In addition, Tokocrypto attempts to expand crypto asset transactions with other partners. This time with Pluang. Previously, Pluang had collaborated with Zipmex to deliver Bitcoin and Ethereum assets since November last year.

Through this collaboration, Pluang users can buy and sell 29 exchanges, such as Binance Coin (BNB), Cardano (ADA), Polkadot (DOT), Ripple (XRP), and others on the Pluang application.

Pluang’s Co-Founder, Richard Chua explained, his team observed the need of Pluang users for crypto assets were increasing as the market developed. “And now, Pluang users can invest in the entire crypto asset ecosystem, from ‘Ethereum challenger’ coins to DeFi tokens, thanks to our partnership with Tokocrypto,” Richard said during a virtual press conference, Wednesday (18/9).

Aside from launching new coins, it also introduced crypto asset trading features, such as limit orders and stop limits. This feature allows more experienced traders to take advantage of the crypto asset prices volatility, as well as market momentum. Previously, Pluang could only trade using the final price in the market.

Richard said, this new feature is a tangible form of the company’s commitment to facilitate beginners and experienced traders. “Our investment platform will be ready to assist users in carrying out qualified trading strategies to determine the right time to enter and exit the market.”

Without mentioning the precise number, he also said Pluang users investing in crypto assets grew three times in the last quarter. The collaboration between Tokocrypto and Pluang has started since last June, until now, the number of Pluang users entering altcoins has grown significantly.

“We see that many of these investors have started trading and getting advanced from being beginners.”

The interest in investing in crypto assets has continued to grow in the last year. Based on Ministry of Trade’s data, the number of crypto asset investors in Indonesia exceeded 6.5 million people as of last May, or exceeded the number of stock investors of 2.4 million investors based on KSEI data.

The enthusiasm was driven by the younger generation massively transacting on crypto investment applications after seeing a sharp spike in crypto asset prices since the fourth quarter of 2020. From January to July 2021, for example, the value of Binance Coin has managed to grow 757%. On the other hand, the values ​​of Cardano and Polkadot have skyrocketed by 644% and 85%, respectively.

This number far exceeds the value of Bitcoin which only grew 43% in the same period. Moreover, altcoin transactions account for 70% of the total transaction volume in Indonesia when the peak of the crypto asset price rally occurred earlier this year.

It is said that Pluang’s users have exceeded 1 million people, while Tokocrypto’s has reached 900 thousand people. Among crypto asset traders in Indonesia, Indodax is the largest with more than four million users.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gerak Lincah Tokocrypto Lewat Marketplace NFT TokoMall dan Perluasan Integrasi di Pluang

Tokocrypto makin gencar dalam mengembangkan ekosistem aset kripto dan blockchain di Indonesia. Kemarin (19/8), perusahaan meresmikan platform marketplace NFT (non-fungible token) TokoMall guna mendukung perkembangan pasar NFT di Indonesia, sekaligus memperluas jangkauan pasar dari kreator lokal untuk tembus ke pasar global.

Chief Strategy Officer Tokocrypto Chung Ying Lai menjelaskan, TokoMall menghadirkan konsep digital meets reality. Platform digital dan karya seni dalam bentuk NFT dapat menjadi jawaban atas permasalahan di dunia nyata. Dengan beralih ke NFT dan menjadikannya mainstream, kreator lokal tidak hanya bisa memasarkan karyanya ke pasar lebih luas.

Mereka juga dapat memastikan keunikan atau kelangkaan karyanya sebagai nilai lebih yang ditawarkan kepada para kolektor. Selain itu, kreator bisa memastikan keberlangsungan royalti dari tiap NFT yang dipasarkan. “Hal ini bisa menjadi jawaban atas permasalahan hak cipta dan royalti yang biasa dihadapi kreator ketika melakukan pemasaran di dunia nyata,” ucap pria yang biasa disapa dengan Ying ini, saat konferensi pers virtual, kemarin (19/8).

Bagi kolektor, karya NFT yang dipasarkan bisa menjadi investasi jangka panjang karena dijamin keasliannya. Mereka juga dapat menukarkan NFT yang dikoleksi dengan barang atau karya asli dari merchant partner di TokoMall.

TokoMall memiliki beberapa kategori, yakni NFT Exclusive yang berisi TKO Original, TKO Lifestyle, TKO Creative, TKO Stars, dan lainnya. Di luar itu, juga menghadirkan kategori marketplace, memungkinkan kreator dan kolektor umum mengunggah karya NFT mereka.

Sejumlah merchant partner eksklusif yang dapat memasarkan karyanya di TokoMall adalah Nevertoolavish, MaximallFootwear, DAMN! I Love Indonesia, Banyan Core, Si Juki, ONIC E-Sports, SoreSore, Mr. Kinur, Karya Karsa, Jakarta Metaverse, dan Museum of Toys.

Kreator dari Si Juki Faza Meonk mengatakan, industri kreatif di Indonesia sedang berkembang karena adanya teknologi digital yang mempermudah akses bagi kreator dan kolektor. Tapi dengan blockchain dan NFT, bisa menjadi salah satu solusi sebagai perlindungan hak cipta kreator karena karya akan tercatat secara transparan di blockchain.

“Ini juga bisa menjadi alternatif kreator mendapatkan revenue stream tambahan dan para kolektor juga bisa mengapresiasi kreator dengan mengoleksi NFT ini,” kata dia.

COO ONIC E-Sports Justin Wijaya menambahkan, pihaknya akan memanfaatkan kehadiran TokoMall untuk menghadirkan koleksi eksklusif yang ada nilai historis dan digital merchandise khusus di platform tersebut. “NFT mulai banyak dikenal sejak awal tahun ini. Bagi kolektor ada peluang untuk investasi karena ini tipe art baru yang collectible yang baru ada di digital space ini,” ucapnya.

Untuk menjaga orisinilitas karya NFT di TokoMall, Ying menyebut pihaknya akan melakukan kurasi. “Ketika diverifikasi tidak original, kami akan blacklist kreator bersangkutan.”

Peluncuran TokoMall / Tokocrypto

Bagian dari pengembangan utilitas TKO

Kehadiran TokoMall merupakan bagian dari pengembangan utilitas Toko Token (TKO) yang dibangun di atas jaringan Binance Smart Chain (BSC). TKO adalah exchange yang diterbitkan Tokocrypto pada Maret silam yang mengambil pendekatan token hybrid unik, yakni utilitas CeFi dan DeFi.

Dalam utilitas CeFi, TKO digunakan untuk program tabungan seperti TKO Deposit, TKO Rebate, TKO Savings, dan TKO Cashback. Sementara di DeFi, TKO digunakan untuk farming pools dan lending. Pengembangan utilitas lainnya adalah untuk staking dan saving. Investor dapat mengunci TKO-nya untuk mendapatkan bunga berdasarkan durasi penyimpanan.

Oleh karenanya, TokoMall hanya menggunakan TKO untuk redemption poin, tidak bisa menggunakan exchange lain. Para kreator dapat melakukan minting dan menawarkan karya yang dimiliki, sementara kolektor bisa mendapatkan NFT tersebut dengan menukarkan TKO sesuai nilai yang tercantum dalam tiap karya.

“Pakai TKO untuk redemption poin karena Bank Indonesia hanya mengakui pembayaran yang sah itu hanya Rupiah,” kata Ying.

Sediakan 29 altcoin di Pluang

Aplikasi Pluang / Pluang

Tak hanya itu, upaya Tokocrypto untuk memperluas transaksi aset kripto dengan mitra lain. Kali ini mitra yang digandeng adalah Pluang. Sebelumnya, Pluang sudah bekerja sama dengan Zipmex untuk menghadirkan aset Bitcoin dan Ethereum sejak November tahun lalu.

Lewat kerja sama ini, pengguna Pluang dapat transaksi jual beli 29 exchange, seperti Binance Coin (BNB), Cardano (ADA), Polkadot (DOT), Ripple (XRP), dan lainnya di aplikasi Pluang.

Co-Founder Pluang Richard Chua menjelaskan, pihaknya mengamati kebutuhan pengguna Pluang atas aset kripto kian meningkat seiring perkembangan pasarnya. “Dan kini, pengguna Pluang bisa berinvestasi di seluruh ekosistem aset kripto, mulai dari koin-koin ‘penantang Ethereum’ hingga token DeFi, berkat kemitraan kami dengan Tokocrypto,” ucap Richard saat konferensi pers virtual, Rabu (18/9).

Perusahaan tak hanya meluncurkan koin-koin baru, juga memperkenalkan fitur-fitur trading aset kripto, seperti limit order dan stop limit. Fitur ini memungkinkan trader yang lebih berpengalaman untuk memanfaatkan kesempatan dari volatilitas harga aset kripto, serta momentum pasar. Sebelumnya, Pluang hanya bisa trading menggunakan harga final di pasar saja.

Richard mengatakan, kehadiran fitur baru ini adalah bentuk nyata komitmen perusahaan untuk memfasilitasi traders pemula dan berpengalaman. “Platform investasi kami akan siap membantu pengguna dalam melaksanakan siasat trading yang mumpuni untuk menentukan waktu tepat masuk-keluar pasar.”

Tidak disebutkan seberapa besar pengguna Pluang yang berinvestasi ke aset kripto saat ini. Ia hanya menyebut, pada kuartal terakhir tumbuh hingga tiga kali lipat. Kerja sama Tokocrypto dan Pluang sebenarnya sudah dimulai sejak Juni kemarin, sejak saat itu hingga kini, jumlah pengguna Pluang yang mulai masuk ke altcoin tumbuh signifikan.

“Kita melihat para investor ini banyak yang melakukan trading sudah mulai advance dari sebelumnya masih pemula.”

Peminat investasi aset kripto terus bertumbuh dalam setahun terakhir. Data Kementerian Perdagangan per Mei lalu mencatat jumlah investor aset kripto di Indonesia menembus 6,5 juta orang, atau melebihi jumlah investor saham sebanyak 2,4 juta investor berdasarkan data KSEI.

Antusiasme tersebut didorong oleh generasi muda yang berbondong-bondong bertransaksi pada aplikasi investasi kripto setelah melihat lonjakan tajam harga aset kripto sejak kuartal IV 2020. Dari Januari hingga Juli 2021, misalnya, nilai Binance Coin telah berhasil tumbuh 757%. Di sisi lain, nilai Cardano dan Polkadot masing-masing telah meroket 644% dan 85%.

Angka tersebut jauh melampaui nilai Bitcoin yang hanya tumbuh 43% di periode yang sama. Kemudian, transaksi altcoin mengambil porsi 70% dari total volume transaksi di Indonesia saat puncak reli harga aset kripto terjadi awal tahun ini.

Disebutkan pengguna Pluang telah tembus di atas 1 juta orang, sementara Tokocrypto mencapai 900 ribu orang. Di antara pedagang aset kripto di Indonesia, Indodax menjadi terbesar dengan memiliki lebih dari empat juta pengguna.

Application Information Will Show Up Here