Betulkah Nintendo Switch Siap Hidangkan Virtual Reality?

Saat Sony dan Microsoft sibuk mempersiapkan console mereka untuk menangani konten-konten yang semakin menuntut performa hardware, Nintendo melakukan manuver berbeda dengan Switch. Platform game hybrid ini memadukan konsep console tradisional dan kepraktisan perangkat permainan handheld, sebuah upaya Nintendo menciptakan pengalaman baru dalam gaming.

Meski sempat memamerkan premis device lewat trailer first look, Nintendo baru akan menyingkap segala kapabilitas Switch dalam presentasi di bulan Januari besok. Anda mungkin sudah memperoleh gambaran soal cara penggunaan Switch: ia bisa dibawa layaknya tablet dalam perjalanan, lalu dapat disematkan ke dock untuk mengaktifkan mode console. Dan berdasarkan info dari pengajuan paten, ada indikasi Switch siap mendukung konten VR.

Seorang user  NeoGAF bernama Rösti menemukan sejumlah dokumen dari US Patent and Trademark Office yang memperlihatkan bagaimana Switch bisa disematkan dalam perangkat mirip headset virtual reality – penyajiannya boleh jadi menyerupai Samsung Gear VR dan Google Daydream View: ada dua lubang lingkaran mirip slot lensa, ilustrasi lengkungan yang menyerupai strap, serta slot untuk ‘menaruh’ komponen layar Switch.

Paten tersebut memang menyebutkan kata HMD (head-mounted display), menjelaskan bahwa device mempunyai komponen sabuk detachable, terpasang di ujung housing, memungkinkan pengguna mengenakannya. Dokumen juga mengatakan, “Tidak ada keterbatasan khusus di mekanisme tersebut, sehingga aksesori HMD dapat mudah dipasangkan di kepala user.”

Deskripsi paten tersebut juga membahas pemakaian layar sentuh di panel utamanya (walaupun belum divalidasi apakah mengusung varian touchscreen capacitive atau masih memanfaatkan tipe resistive seperti di Wii U GamePad), kehadiran gyroscope, sensor ambient, hingga sistem pendingin berupa kipas.

Tentu saja pengajuan paten bukanlah konfirmasi dari penjabaran yang Nintendo tuangkan di sana. Faktanya, sang perusahaan hiburan asal Jepang itu tampak masih ragu-ragu untuk menyajikan virtual reality. Di E3 2016, presiden Nintendo of America Reggie Fils-Aime sempat bilang bahwa di masa-masa awal ketersediaannya ini, khalayak umum belum siap mengadopsi VR. Agar bisa diterima dengan baik oleh publik, produsen harus memastikan teknologi pendukungnya tersedia secara luas terlebih dulu.

Terlepas dari berbagai bocoran info, pengumuman Nvidia mengenai chip mereka yang digunakan buat mentenagai console, serta janji Nintendo dalam reveal trailer, kemampuan sesungguhnya dari Switch masih misterius dan baru akan terungkap di acara tanggal 13 Januari 2017 nanti.

Sumber: Games Industry, Gamasutra & Eurogamer.

Kesan Pertama Memainkan Super Mario Run

Usai tiga bulan dunia menanti, Super Mario Run akhirnya dirilis secara resmi di App Store pada tanggal 15 Desember kemarin. Total ada 151 negara yang kebagian jatah, beruntung Indonesia termasuk salah satunya.

Hype yang timbul atas game ini begitu besar karena dua alasan. Yang pertama, well, ini merupakan game dengan tokoh Mario, yang bisa dibilang sebagai franchise terpopuler di sepanjang sejarah video game. Kedua, ini merupakan game pertama yang dibuat oleh Nintendo untuk perangkat mobile.

Mempertimbangkan semua itu, wajar apabila saya tertarik untuk mencobanya. Berikut adalah sejumlah kesan pertama saya setelah memainkan Super Mario Run menggunakan iPhone.

Feel-nya masih sangat Mario

Gameplay simpel dan musiknya menjadikan game ini sangat adiktif / Screenshot
Gameplay simpel dan musiknya menjadikan game ini sangat adiktif / Screenshot

Nintendo memang menjanjikan pengalaman bermain yang sama persis seperti seri Super Mario klasik di console NES maupun Super Mario Bros U yang paling baru. Pun demikian, genre Super Mario Run kini bukan cuma side-scrolling platformer, tapi dengan tambahan bumbu endless runner.

Saya katakan “bumbu” karena Super Mario Run bukan endless runner murni seperti Jetpack Joyride atau Temple Run. Setiap level ada garis finish-nya, dimana Mario akan melompat ke tiang bendera seperti yang kita kenal selama ini.

Bicara soal level, desain level-nya sangat variatif dan banyak mengingatkan terhadap seri-seri Mario lawas. Akan tetapi setelah menghabiskan beberapa menit, game ini ternyata lebih susah dari yang saya bayangkan. Bukan karena level-nya menyulitkan – meski terkadang memang ada koin spesial yang diposisikan menjebak – tetapi lebih dikarenakan perubahan mekanik.

Dalam Super Mario Run, Mario akan otomatis melompati musuh-musuh kecil. Berhubung saya dulu sempat memainkan seri Super Mario klasik, saya pun reflek melompat setiap kali ada musuh lewat. Alhasil, deretan koin yang tadinya ada di depan mata jadi tidak terambil, padahal saya sebenarnya tidak perlu melakukan apa-apa untuk mendapatkannya.

Super Mario Run juga memperkenalkan sistem nyawa, dimana pemain diberi kesempatan tiga kali untuk menyelesaikan tiap level. Di sepanjang level juga terdapat sejumlah “pause block” yang akan menghentikan gerakan Mario saat ia berdiri di atasnya, berguna untuk sejenak memikirkan strategi selanjutnya; lewat atas atau bawah misalnya.

Freemium, tapi cukup bayar satu kali

Total ada 24 level, tapi semuanya baru bisa dinikmati setelah membeli in-app purchase senilai Rp 150 ribu / Screenshot
Total ada 24 level, tapi semuanya baru bisa dinikmati setelah membeli in-app purchase senilai Rp 150 ribu / Screenshot

Super Mario Run dapat diunduh secara cuma-cuma, tapi untuk menikmati seluruh kontennya, Anda perlu menebus biaya sebesar Rp 150 ribu. Saya akui banderol ini tergolong mahal, setara game yang dijajakan di Steam. Untungnya, Anda hanya perlu membayar satu kali saja dan dipastikan tidak ada biaya tambahan lagi untuk mempercepat progress atau iming-iming lainnya.

In-app purchase itu akan membuka semua level dalam Super Mario Run – total ada 24 level – plus bonus 3.000 koin. Koin ini bisa dipakai untuk membangun kembali Mushroom Kingdom setelah Princess Peach diculik oleh Bowser.

Mode Build ini awalnya saya kira cuma sekadar gimmick, tapi ternyata ada sejumlah bangunan yang memiliki efek spesial. Salah satu contohnya, ada bangunan yang membuka akses mini game, dimana Anda bisa mengumpulkan koin ekstra setiap 8 jam sekali.

Musiknya istimewa

Tidak bisa dipungkiri, theme song Super Mario Bros dari console NES adalah salah satu musik video game yang paling catchy. Legendanya terus dibawa sampai ke Super Mario Run, namun kini semuanya terdengar jauh lebih modern.

Sound effect saat melompat, menyundul batu atau menendang musuh juga tidak jauh-jauh dari versi klasiknya. Bahkan musik saat tiga nyawanya sudah habis sama persis seperti di seri Mario lawas. Saya sarankan Anda mencoba mendengarkannya sendiri untuk bisa mengapresiasinya.

Simpel dan adiktif

Mode Build bukan sekadar gimmick, tapi terkadang bisa memberikan bonus round / Screenshot
Mode Build bukan sekadar gimmick, tapi terkadang bisa memberikan bonus round / Screenshot

Plot yang diangkat Super Mario Run sangatlah simpel, bahkan hampir tidak ada perannya kalau menurut saya. Game ini lebih menonjolkan aspek replayability, dimana pemain akan merasa tertantang untuk menguasai masing-masing level dan mencatatkan perolehan koin terbanyak.

Tanpa obsesi semacam itu, saya kira game ini bisa dengan mudah ditamatkan dalam waktu kurang dari satu jam. Namun sekali lagi, Nintendo nampaknya ingin kita terus mengulangi level demi level hingga benar-benar menguasainya seperti di seri Mario klasik dulu, serta beradu skor dengan pemain lain lewat mode Toad Rally.

Secara teknis, game ini berjalan lancar dan tanpa masalah sedikitpun di iPhone 5 saya yang sudah berusia hampir empat tahun, padahal setting grafik dan rendering yang terpilih adalah “High”.

Gameplay-nya yang simpel dan dalam orientasi portrait – sehingga bisa dimainkan dengan satu tangan – menjadikan Super Mario Run sangat ideal untuk membunuh waktu di tempat-tempat umum, seperti saat berada di dalam bus kota misalnya. Namun perlu diingat, game ini memerlukan koneksi internet, sehingga pada akhirnya skenario bus kota tadi jadi kurang relevan.

Super Nintendo World Akan Dibuka di Universal Studios Jepang

Video gaming umumnya kental dengan aktivitas di dalam rumah yang dilakukan jutaan orang di depan layar TV atau monitor. Tren tersebut berpotensi berubah berkat mulai terjangkaunya produk virtual reality, namun sebagai salah satu perusahaan hiburan tertua, Nintendo malah memutuskan buat mengambil arahan ‘tradisional’ demi menyuguhkan pengalaman hiburan baru mereka.

Jagat permainan yang cerah, penuh warna dan dihuni oleh karakter-karakter menarik adalah alasan Nintendo sukses menghimpun jutaan penggemar setia di seluruh dunia. Dan tidak lama lagi, para fans diberi kesempatan untuk merasakan dunia game Nintendo secara langsung. Nintendo mengumumkan bahwa mereka tak lama lagi akan membuka Super Nintendo World di Universal Studios Jepang.

Super Nintendo World kabarnya didesain sangat megah dengan beberapa tingkatan, diisi oleh wahana-wahana hiburan canggih, area-area interaktif, toko-toko merchandise serta restoran – semuanya menampilkan tokoh-tokoh serta mengangkat tema game-game kreasi Nintendo. Berdasarkan estimasi, pengembangan Super Nintendo World menghabiskan dana lebih dari 50 miliar Yen atau sekitar US$ 433 juta.

Rencananya, Super Nintendo World akan dibangun di atas wilayah parkir dari Universal Studios Jepang. Pengembang menjelaskan bahwa IP Mario Bros. merupakan tema utama dari Super Nintendo World, lalu agar kontennya bervariasi, beberapa zona di dalam juga akan fokus ke franchise Nintendo lainnya. Sang perusahaan video game itu turut berjanji untuk menciptakan pengalaman hiburan dengan level kualitas tertinggi.

Pengembangan Super Nintendo World dilaksanakan secara kolaboratif oleh tim pimpinan representative director Nintendo Shigeru Miyamoto dan presiden Universal Creative Mark Woodbury. Atraksi-atraksi di sana memberikan para pengunjung kesempatan dalam menyelami dunia Nintendo secara menyeluruh. Dan tentu Super Nintendo World tak hanya bisa dinikmati oleh penduduk Jepang saja, fans dari seluruh dunia dipersilakan mengunjunginya.

Berdasarkan analisis Profesor Katsuhiro Miyamoto dari Universitas Kansai, pembukaan Super Nintendo World di Universal Studios Japang akan menghasilkan pemasukan senilai 6,2 triliun Yen bagi daerah Kansai serta 11,7 triliun Yen untuk Jepang secara keseluruhan, dan menyediakan 1,1 juta lapangan pekerjaan baru dalam kurun waktu satu dekade setelah peresmiannya.

Super Nintendo World dijadwalkan untuk dibuka berdekatan dengan pelaksanaan Olimpiade Tokyo tahun 2020. Dan meskipun wahana tersebut hanya baru tersedia di Universal Studios Japang, Universal Pictures memiliki agenda buat membangun atraksi-atraksi berbasis franchise Nintendo di Orlando dan Hollywood.

Super Nintendo World 1

Sumber: Universal Studios Japan.

Nintendo Siap Rilis Super Mario Run di iOS Bulan Depan

Sebelum mengumumkan iPhone 7 dua bulan lalu, ada kejutan menarik diungkap oleh Apple. Shigeru Miyamoto, pencipta permainan legendaris Super Mario Bros naik ke atas panggung, kemudian mengumumkan bahwa game barunya akan hadir di iOS pada akhir tahun ini. Kabar itu disambut penuh antusias baik oleh para pengguna perangkat Apple ataupun penggemar Mario.

Minggu ini, Nintendo merilis pemberitahuan mengenai game yang ditunggu-tunggu tersebut. Mengusung judul Super Mario Run, permainan akan dirilis pada tanggal 15 Desember mendatang di 151 negara. Pengguna dapat mengunduh dan menjajal beberapa bagian dari tiga mode game secara gratis. Untuk yang ingin memainkannya secara menyeluruh, Nintendo menawarkan in-app purchase senilai US$ 10 atau Rp 150 ribu.

Super Mario Run adalah permainan ber-genre endless run. Sang ‘tukang ledeng asal Itali berkebangsaan Jepang’ kesayangan para gamer itu akan berlari secara otomatis dan Anda tinggal mengetuk layar untuk memandunya melompati rintangan dan mengumpulkan koin yang ada dalam ‘pelariannya’.

Terdapat tiga mode dalam Super Mario Run. Pertama adalah singleplayer di mana Mario akan berusaha meraih bendera di akhir permainan. Kemudian ada Toad Rally, sebuah kompetisi mengumpulkan koin dan Toad sebanyak mungkin, aksinya bisa Anda pamerkan ke keluarga dan pemain lain. Yang terakhir ialah mode Mushroom Kingdom, memberikan Anda kesempatan buat membangun kerajaan serta menghiasnya sesuai keinginan menggunakan koin yang diperoleh dari dua mode sebelumnya.

Agar lebih jelas seperti apa gameplay Super Mario Run, silakan simak video trailer di bawah ini:

Selain game Super Mario Run yang akan dirilis kurang lebih sebulan lagi, Nintendo sudah terlebih dahulu mengeluarkan stiker iMessage yang dapat diunduh secara gratis.

Apabila Anda tak ingin melewatkan Super Mario Run ketika dirilis, silakan cari Super Mario Run di app store dan klik pada tombol Notify+. Apple akan mengirimkan pemberitahuan begitu Super Mario Run tersedia di sana.

Sun dan Moon Ialah Game yang Tidak Boleh Dilewatkan Fans Pokémon Sejati

Demam Pokémon Go yang sempat melanda dunia mungkin sudah usai, namun bagi fans sejati, November ialah bulan spesial. Di periode ini, Game Freak resmi merilis permainan role-playing baru mereka, Pokémon Sun dan Moon di console handheld 3DS. Saat artikel ini ditulis, game memang belum tersedia, tapi media-media terkemuka sudah menayangkan artikel ulasan mereka.

Konklusi mereka mengindikasikan bahwa Pokémon Sun dan Moon merupakan permainan esensial di Nintendo 3DS yang tidak boleh dilewatkan para penggemarnya. Ayo simak apa kata para reviewer.

Eurogamer berpendapat, Pokémon Sun dan Moon memberikan satu pengalaman utuh. Karakter-karakternya menarik, bukan hanya sekedar nama tokoh dan lawan-lawan yang Anda hadapi. Orang-orang yang Anda temui, wilayah tempat Anda tinggal, musik permainan, dan tiap-tiap spesies Pokémon merupakan jiwa dari petualangan tersebut. Dengan Pokémon Sun dan Moon, franchise ini bukan hanya sekedar hadir, tapi kembali terasa menyegarkan.

Bagi Nintendo Life, Sun dan Moon ialah permainan Pokémon terbaik yang pernah Game Freak ciptakan. Reviewer memuji desain Poké Pelago, jalan cerita, pengalaman berpetualang, side quest, presentasi game, melimpahnya konten dan bagaimana permainan terasa begitu menyenangkan dari awal sampai akhir. Developer berhasil menyeimbangkan mekanisme baru tanpa mengusik kenyamanan kalangan gamer hardcore. Sun dan Moon mendapatkan skor 10/10 dari sang pengulas.

Mengoleksi monster masih jadi tema utama permainan ini, tapi Game Informer menjelaskan juga bagaimana Pokémon Sun dan Moon berbeda dari game sebelumnya. Saat X dan Y menandai lompatan di sisi grafis, Sun dan Moon menunjukkan keberanian Game Freak merombak mekanisme permainan demi menciptakan kreasi yang lebih baik. Namun dengan segala perubahannya, Sun dan Moon masih merupakan game Pokémon sejati, dan hal tersebut adalah sebuah langkah positif.

Destructoid memublikasikan dua review, masing-masing didedikasikan pada versi Sun serta Moon, dan menyodorkan nilai 9 di kedua artikelnya. Di salah satu tulisan, menurut mereka permainan Pokémon baru ini telah melangkah ke arah yang tepat. Ekspektasi para fans tinggi dan perubahan gameplay memang mengejutkan, tapi Game Freak tidak mengecewakan, permaina terasa lebih hidup serta mampu memenuhi imajinasi para pecinta Pokémon.

Polygon menyampaikan, ulang tahun Pokémon ke-20 diperingati oleh sang pemilik IP dengan mengedepankan aspek-aspek yang membuat permainan ini begitu istimewa. Sun and Moon sendiri menandai kesiapan Pokémon untuk berubah, walaupun evolusinya tidak mengorbankan semangat asli permainan ini. Sun dan Moon mungkin belum se-legendaris Red, Silver dan X, namun ia adalah sebuah pernyataan bahwa Pokémon masih bisa jadi game menakjubkan.

Sejauh ini apresiasi dari para reviewer terlihat sangat tinggi. Di situs agregat ulasan OpenCritic, Pokémon Sun dan Moon sukses memperoleh nilai rata-rata sementara 88.

Apakah Fans Wajib Memiliki Nintendo NES Classic Edition? Simak Opini Para Reviewer

Kabar baik dan buruk mewarnai perjalanan Nintendo di bulan November. Belum lama kita mendengar konfirmasi dari perusahaan hiburan Jepang itu bahwa mereka menghentikan produksi Wii U. Berita gembiranya, penjualan NES Classic Edition ternyata sangat laris, jauh di atas estimasi. Kini stoknya kosong dan Nintendo berjanji akan menyediakannya lagi di musim liburan nanti.

Nostalgia adalah bahan bakar utama yang Nintendo gunakan dalam memasarkan NES Classic Edition, yaitu versi miniatur sekaligus penjelmaan modern dari console 8-bit yang dirilis di tahun 80-an. Sejauh ini, NES Classic Edition mendapatkan respons positif dari para pengulas.

Versi mini NES ini mendapatkan nilai empat dari lima bintang dari TechRadar. Reviewer menjelaskan, console tersebut betul-betul menekankan konsep retro secara autentik sehingga ia menyuguhkan pesona klasik meski ada beberapa elemen yang menyebabkan kurang nyamannya penggunaan. Contohnya, Anda harus menekan tombol fisik tiap kali ingin keluar dari permainan. TechRadar juga menyayangkan pendeknya kabel controller dan keterbatasan koleksi game.

IGN memuji keputusan Nintendo dalam memilih 30 permainan legendaris untuk dibundel bersama NES Classic karena judul-judul itu benar-benar merepresentasikan gaming di zaman itu. Menurut mereka, console ini merupakan kendaraan bagi pemain veteran buat mengunjungi kembali game-game lawas sekaligus memperkenalkannya pada konsumen generasi baru. Tapi, lagi-lagi pendeknya kabel jadi kendala karena membatasi keleluasaan menikmati permainan.

Menurut Engadget, NES Classic Edition memberikan Anda aspek terbaik dan terburuk dari retro gaming. Hanya dengan membayarkan uang US$ 60, Anda bisa merasakan lagi serunya bermain game di masa kecil. Penampilannya betul-betul menyerupai console lawas kesayangan Anda, dan kini dapat tersambung ke TV high-end. Namun keluhan mereka sama seperti media lain: pendeknya kabel gamepad, tidak bisa menambah game, lalu sistem tidak kompatibel ke aksesori lama.

CNET mempunyai pendapat serupa IGN. 30 permainan 8-bit yang dibundel dalam NES Classic merupakan senjata pamungkas produk ini, diperkuat oleh elemen desain dan kenyamanan unit controller-nya. Ia ditunjang oleh konektivitas modern (di antaranya micro-USB dan HDMI), kemudian tiap permainan didukung fitur save. Namun seperti media lain, CNET mengeluhkan tidak adanya cara buat menambah permainan serta absennya fitur wireless di unit gamepad.

Bagi Digital Trends, NES Classic Edition adalah sebuah cara mudah dan murah dalam menikmati permainan-permainan jadul Nintendo. Buat menguatkan kesan itu, device dibekali filter CRT – berfungsi menambahkan efek garis-garis dan mengaburkan ujung objek pixelated, agar seolah-olah permainan berjalan di TV tua. Pendeknya kabel controller dan ketiadaan tombol home serta power di gamepad ialah kekurangan utamanya. Lalu reviewer juga menemukan adanya penurunan frame rate dan screen-tearing di sejumlah game.

Rata-rata reviewer memberikan NES Classic Edition nilai empat dari lima bintang.

Nintendo Jepang Konfirmasi Penghentian Produksi Wii U

Di momentum penyingkapan Switch, Nintendo menekankan, console hybrid mereka itu tidak akan menggantikan keberadaan platform game terdahulu. Namun kenyataannya sedikit berbeda. Di awal November, Eurogamer memperoleh laporan dari sejumlah sumber yang menyatakan bahwa Nintendo berencana untuk mengakhiri produksi home console mereka, Wii U.

Tak lama, juru bicara Nintendo segera menyangkalnya sembari bilang mereka tidak berniat mengubah agenda produksi Wii U dan menegaskan bahwa kabar tersebut keliru. Sayang sekali info itu ternyata benar adanya. Di situs Nintendo, muncul tulisan 近日生産終了予定 (kinjitsu seisan shuuryou yotei) pada dua versi console yang dipasarkan di Jepang. Artinya adalah: produksi dijadwalkan untuk berhenti.

Nintendo Wii U Japan

Lalu pada tanggal 10 November kemarin, Nintendo America mengeluarkan pernyataan resmi via Kotaku: “Kami mengonfirmasikan, terhitung mulai hari ini, semua produk Wii U yang dibuat untuk pasar Amerika Utara di tahun 2016 telah didistribusikan ke para partner retail. Jika Anda berencana membeli produk ini, kami menyarankan untuk segera menghubungi outlet retail Wii U buat menanyakan ketersediaannya.”

Dua model Wii U tersebut merupakan versi Premium Set dengan memori 32GB berwarna putih dan variasi berwarna hitam berbundel Amiibo. Nintendo boleh dibilang cukup sering melakukan pengumuman penghentian varian-varian hardware mereka, misalnya sejumlah variasi warna console handheld 3DS XL serta Wii U tipe 8GB di tahun 2015. Perlu diketahui, penyetopan produksi hanya berlaku di Jepang, dan belum ada informasi apa dampak dari keputusan tersebut di wilayah lain.

Wii U ialah sistem gaming pertama yang dirilis di era console generasi kedelapan, dibuat sebagai penerus Wii. Perangkat ini juga merupakan platform game Nintendo pertama yang didukung grafis berkualitas high-definition, dibundel bersama controller Wii U GamePad – mengombinasikan touchscreen, serta rangkaian tombol fisik dan arah. Keunikan tersebut, dipadu fitur backward compatibility dan harga ekonomisnya membuat Wii U memperoleh sambutan hangat dari publik serta pers.

Tapi tak seperti Wii, adopsi Wii U berjalan sangat lambat. Penjualannya boleh dibilang lesu di awal pelepasan console karena game-game pengiring pelucuran Wii U kurang menarik, ditambah lagi lemahnya dukungan developer serta publisher third-party. Terhitung di tanggal 30 September 2016, Nintendo telah mengapalkan kurang lebih 13,36 juga unit Wii U, jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan Nintendo Wii yang mencapai 101,63 juta di seluruh dunia.

Presiden Nintendo Beberkan Visi di Balik Penciptaan Switch

Switch akan jadi platform game pertama sejak Tatsumi Kimishima menjabat gelar presiden Nintendo kelima mulai bulan September tahun lalu, meneruskan perjuangan almarhum Satoru Iwata. Switch ialah console terunik kreasi sang perusahaan hiburan asal Kyoto itu, mengindikasikan arahan baru yang diambil Nintendo, dan Kimishima bertanggung jawab mengawasinya.

Setelah rentetan bocoran (sebagian ternyata benar), Nintendo Switch resmi diungkap di bulan Oktober 2016 melalui video first look. Selain yang diperlihatkan di trailer, detail mengenai spesifikasi dan fitur Switch masih misterius. Nintendo baru akan mengumumkan seluruh info pada tanggal 13 Januari 2017 nanti. Namun Anda juga perlu tahu apa alasan Nintendo mencoba menggabungkan konsep home console dengan handheld.

Dalam wawancara bersama Bloomberg, Tatsumi Kimishima menerangkan visi timnya menggarap Switch. Produsen berkeinginan merancang platform baru, namun tidak ingin sekedar membuat penerus dari Wii U ataupun 3DS. Mereka berpikir, ‘Pengalaman baru apa yang bisa kita ciptakan?’ Dan selanjutnya terciptalah device yang beroperasi layaknya console tapi juga dapat dimainkan di manapun Anda berada.

Kimishima menjelaskan bahwa apa yang disingkap di trailer hanyalah gambaran konsep pemakaian Switch, menunjukkan perbedaannya dari Wii U dan sistem-sistem terdahulu. Kedepannya, Nintendo mempunyai agenda untuk melepas beragam aksesori pelengkap. Lalu sisi software juga memegang peranan penting, semuanya baru akan dipresentasikan di bulan Januari besok.

Tatsumi Kimishima juga bilang, kata ‘switch‘ pada nama mengisyaratkan peralihan yang tengah terjadi. Meski demikian, Nintendo tidak bermaksud untuk ‘menukar’ konsumen mereka atau memasarkannya ke satu segmen tertentu saja. Bergantung dari jenis software-nya, konten juga bisa dinikmati oleh anak-anak dan anggota keluarga. Game-game di trailer adalah judul-judul populer, sedangkan konsumen berusia muda akan lebih paham jika mereka merasakannya langsung.

Nintendo menekankan, mereka tak punya niatan buat mengubah filosofi perusahaan, yaitu menyediakan game untuk user di semua kalangan umur. Mereka tidak berencana menghidangkan konten Switch cuma ke core ataupun hardcore gamer seperti yang diasumsikan para analis.

Lalu bagaimana dengan platform-platform lainnya? Apakah Nintendo akan menghentikan produksi 3DS? Kimishima mengonfirmasikan timnya tidak berniat memensiunkan 3DS dalam waktu dekat. Mereka yakin Switch tidak memakan pangsa pasar console handheld tersebut ataupun sebaliknya.

Bagaimana soal ekspektasi pada jumlah penjualan? Sang presiden bilang bahwa satu tahun pertama perilisan Switch akan sangat krusial, untungnya, Nintendo yakin ‘mereka sudah membangun momentum secara tepat’.

Ini Dia Sejumlah Hal yang Tidak Nintendo Ungkap di Trailer Perdana Switch

Tidak mengherankan jika ada banyak gamer – terutama para pemain veteran – begitu bersemangat saat Nintendo resmi mengumumkan Switch. Platform permainan ini berbeda dari perangkat lain, boleh dikatakan merupakan kombinasi antara home console dengan handheld. Tapi meski jadi sorotan media, pada dasarnya Nintendo sama sekali belum menyingkap rincian teknis dari Switch.

Hanya ada sedikit informasi yang betul-betul Nintendo konfirmasi. Mereka cuma bilang bahwa sistem ini memiliki unit tablet berlayar ‘high definition‘, sedikit menjelaskan fungsi controller Joy-Con dan menyebutkan juga Switch Pro Controller untuk mendukung kompetisi-kompetisi multiplayer. Selanjutnya, Nvidia turut mengungkap  chip racikan mereka dipilih Nintendo buat mentenagai Switch, tapi bagaimana dengan komposisi hardware lainnya?

Berdasarkan tweet Nintendo Eropa, sang perusahaan hiburan asal Jepang itu kabarnya baru akan mengumbar spesifikasi, fitur, serta harga di awal tahun depan, tepatnya pada tanggal 13 Januari 2017. Namun hal tersebut tidak menghentikan Eurogamer memperoleh bocoran info mengenai Switch dari sumber terpercaya.

Melengkapi data soal layar, Nintendo Switch menyuguhkan panel 720p seluas 6,2-inci, untuk pertama kalinya mengusung jenis multi-touchscreen kapasitif. Sebelumnya, baik 3DS maupun Wii U memanfaatkan touchscreen jenis resistif, sangat bergantung pada tekanan dan kurang presisi. Sistem kapasitif membuat pemakaian Switch jadi sefamilier smartphone ataupun tablet, apalagi device bisa membaca 10 titik sentuhan.

Menurut Eurogamer, alasan Nintendo tidak membahas touchscreen adalah mereka tak mau memberikan kesan yang salah, seolah-olah Switch mampu menjalankan game home console standar ketika Anda sedang dalam perjalanan. Kemudian trailer sepanjang tiga menit juga tidak cukup buat menjelaskan cara kerja layar sentuh karena ada banyak hal lain yang mesti Nintendo presentasikan. Maka dari itu, video cuma fokus pada variasi metode controller, mode berbeda, dan multiplayer.

Ketika Switch tertambat ke docking, layar jadi tertutup, mengharuskan pengguna bermain menggunakan Joy-Con atau Pro Controller. Joy-Con sendiri menyimpan sebuah rahasia, yaitu sensor inframerah jarak dekat, berperan sebagai pengganti fungsi touchscreen di layar televisi, dideteksi oleh sensor IR di unit docking.

Dan mungkin Anda juga sudah memperhatikan, Nintendo Switch tidak membawa branding Wii ataupun Dual Screen. Hal ini boleh jadi mengindikasikan upaya Nintendo memperluas lini platform game mereka, dan bukan dimaksudkan untuk menggantikan console-console terdahulu. Nintendo belum mengubah jadwal pelepasan Switch, rencananya jatuh di bulan Maret 2017.

Lewat Switch, Nintendo Berupaya Menjangkau Kembali Para Gamer Veteran

Dari data di tahun 2014, rata-rata umur gamer ialah 31 tahun. Usia ‘matang’ tersebut mendorong developer dan publisher menggarap permainan-permainan yang kian serius. Tapi Nintendo sejauh ini tetap menolak mengikuti arus, setia berpegang pada tradisi mereka dalam menyediakan game-game yang bersahabat bagi konsumen muda dan anggota keluarga.

Namun bagi para pakar dan analis, penyingkapan resmi Nintendo Switch menandai arahan baru sang perusahaan hiburan asal Kyoto tersebut dalam menyuguhkan platform game anyar mereka. Jika Anda perhatikan, video first look Nintendo Switch sama sekali tidak menampilkan anak-anak, malah fokus pada konsumen dewasa dengan segala kesibukan mereka. Temanya sangat berbeda dari cara Nintendo memperkenalkan Wii ataupun Wii U.

Menurut penjabaran lengkap Games Industry, Switch merupakan upaya Nintendo untuk menyatukan kembali pemain mereka yang telah terpecah akibat pengelompokkan platform. Maksudnya begini, Wii diracik untuk jadi console game ‘umum’, menargetkan konsumen usia lima sampai 95 tahun. Kendalanya, ada banyak gamer Nintendo veteran – para penikmat NES, SNES, serta N64 – merasa tertinggal. Hal ini diperparah oleh strategi Nintendo menghadirkan banyak permainan casual di Wii.

Akibatnya, banyak di antara konsumen utama Nintendo, yang kini sudah beranjak dewasa, memutuskan untuk beralih ke console Xbox dan PlayStation. Lalu bagaimana dengan khalayak berusia muda sendiri?

Meledaknya kepopularitasan mobile gaming merupakan salah satu faktor penyebab berubahnya taktik Nintendo. Saat ini kita semakin sering melihat anak-anak bermain di perangkat bergerak dibanding console handheld, dan para orang tua juga lebih menyukainya karena konten bisa diperoleh gratis. Buat memperkuat cengkramannya, kita tahu Nitendo mulai turut melepas sejumlah franchise andalan di sana.

Namun khususnya untuk Switch, Nintendo terlihat berupaya menjangkau kembali para ‘core gamer‘, terutama konsmen yang telah berpaling ke platform lain sewaktu Wii U dilepas. Menurut Games Industry, mereka inilah penyebab anjloknya angka penjualan home console current-gen Nintendo tersebut.

Haluan baru Nintendo juga dapat kita lihat dari desain Switch yang lebih dewasa. Hilang sudah tubuh plastik glossy berwarna putih, Switch mengusung rancangan ramping ergonomis bertekstur matte dengan pilihan warna lebih gelap – lebih pas buat gamer antusias dari pada anak-anak.

Memang tidak menutup kemungkinan Switch akan digemari oleh konsumen di lebih banyak segmen, tapi sejak diumumkan minggu lalu, mayoritas mereka yang heboh di internet dan sosial media adalah para gamer sepuh.

Gambar header: Polygon.