Berpotensi Membahayakan Pengguna, HP Tarik Ratusan Ribu Unit Baterai Laptop

Insiden Galaxy Note 7 yang bisa meledak masih belum hilang dari ingatan kita. Dampak positif dari kejadian ini adalah, sang produsen perangkat elektronik raksasa itu berusaha memastikan agar hal serupa tidak terjadi lagi di perangkat generasi selanjutnya, dan juga mengingatkan perusahaan lain bahwa tidak menutup kemungkinan peristiwa serupa terjadi pada produk mereka.

Setelah mengumumkan agenda untuk menarik sekitar 41.000 unit bateai pada bulan Juni 2016 silam terkait kekhawatiran terhadap masalah kelebihan panas lewat info dari Consumer Product Safety Commision Amerika Serikat, HP mengekspansi program penggantian tersebut per bulan Januari 2017. Dengannya, Hewlett-Packard berencana menarik lebih dari 100 ribu unit baterai yang terpengaruh kendala ini.

Menurut HP, baterai-baterai tersebut berpotensi untuk overheat dan terbakar, jelas membahayakan pengguna, meski saat ini masih bekerja normal. Sebagai langkah awalnya, tim sangat menganjurkan Anda buat kembali memeriksa baterai notebook, walaupun sudah pernah dilakukan – kecuali Anda telah memperoleh baterai baru. HP menyiapkan dua solusi, pertama dengan menggunakan software Battery Program Validation Utility, dan kedua melalui metode manual.

Baterai notebook yang kemungkinan bermasalah meliputi notebook HP, Compaq, HP ProBook, HP Envy, Compaq Presario serta HP Pavillion yang dijual di seluruh dunia antara bulan Maret 2013 sampai bulan Oktober 2016, termasuk unit baterai yang dipasarkan sebagai cadangan. Berdasarkan laporan Computer World, terhitung ada 101.000 perangkat ‘bermasalah’ di wilayah Amerika, Kanada dan Meksiko.

Untuk mengetahui apakah baterai laptop Anda menjadi bagian dari program recall, cukup lepas unit baterai dan lihat di baliknya apakah serial barcode dimulai oleh kombinasi seperti yang tertulis di bawah:

  • 6BZLU
  • 6CGFK
  • 6CGFQ
  • 6CZMB
  • 6DEMA
  • 6DEMH
  • 6DGAL
  • 6EBVA

Jika ada, segera hentikan pemakaian dan langsung kunjungi website HP buat mengikuti panduan keamanan (atau Anda bisa melakukan panggilan ke nomor telepon bebas pulsa 888-202-4320). Laptop tentu saja tetap masih bisa digunakan tanpa baterai cukup dengan menyambungkannya ke sumber listrik.

“Keselamatan pengguna adalah perhatian utama HP, dan kami secara proaktif siap mengingatkan konsumen dan akan menyediakan baterai pengganti untuk tiap produk yang terverifikasi secara gratis,” ungkap Hewlett-Packard secara tertulis. “Bagi konsumen yang memiliki 10 atau lebih baterai bermasalah, HP siap memandu proses penukaran dan pemesanannya secara lebih terpadu.”

Sejauh ini hanya ada satu laporan baterai HP yang terbakar, tapi kabar baiknya insiden tersebut tidak melukai sang pengguna.

Via Mashable.

Semua Chromebook Keluaran Tahun 2017 Siap Jalankan Aplikasi Android

Harga yang amat terjangkau menjadikan Chromebook sebagai alternatif yang menarik terhadap laptop Windows. Pun demikian, tidak semua orang nyaman menggunakan Chrome OS, terutama dengan aplikasi-aplikasi berbasis web-nya yang punya fungsionalitas lebih terbatas dibanding aplikasi native.

Akan tetapi Google sudah punya solusinya sejak tahun kemarin, dimana mereka mengumumkan bahwa Chromebook nantinya akan dapat menjalankan aplikasi Android. Masalahnya, tidak semua Chromebook berhak mendapatkan fitur eksklusif ini.

Namun seandainya Anda membeli Chromebook keluaran tahun 2017, tidak peduli apapun mereknya, perangkat tersebut dipastikan bisa menjalankan aplikasi Android tanpa masalah. Contoh yang terdekat adalah Samsung Chromebook Pro dan Chromebook Plus, dimana secara default keduanya bisa mengakses Google Play Store dan mengunduh aplikasi dari situ.

Integrasi aplikasi Android pada Chromebook ini pastinya akan mempengaruhi keputusan pabrikan dalam merancang Chromebook buatannya. Samsung misalnya, memilih untuk menambatkan layar sentuh yang bisa dilipat 360 derajat serta sebuah stylus – semuanya demi memaksimalkan aplikasi-aplikasi Android yang bisa dijalankan.

Akses ke Play Store sejatinya sanggup meningkatkan fungsionalitas Chromebook secara signifikan, membuat perangkat ini jadi lebih bisa diandalkan, baik untuk kebutuhan bekerja, belajar atau bermain. Kalau sebelumnya pengguna hanya terbatas pada Google Docs untuk mengerjakan dokumen, mereka sekarang bisa memakai aplikasi Microsoft Word yang tersedia di Android.

Kalau Anda tertarik untuk meminang sebuah Chromebook, pastikan perangkat yang Anda incar tercantum dalam daftar ini.

Sumber: Ars Technica.

Acer Perkenalkan Laptop Convertible Baru Untuk Para Pelajar, TravelMate Spin B1

Dibeli Acer dari Texas Instruments di tahun 1997, TravelMate ialah lini notebook yang diarahkan buat mendukung kebutuhan bisnis, mengusung konsep rugged dengan rancangan konservatif. Tapi seperti device lain, TravelMate mengalami evolusi. Kini bukan cuma kalangan pekerja saja yang jadi target konsumen, TravelMate sudah lama dimanfaatkan di ranah edukasi.

Beberapa hari sebelum ajang BETT Show 2017 di kota London dibuka untuk publik, perusahaan hadware dan elektronik asal Taiwan itu mengumumkan ketersediaan varian baru dari TravelMate, yakni Spin B1. TravelMate Spin B1 adalah notebook convertible yang mengedepankan faktor portabilitas dan didesain agar tahan banting, menyuguhkan empat mode pemakaian berbeda untuk para pelajar.

Acer Travelmate Spin B1 3

TravelMate Spin B1 (B118) memiliki layar seluas 11,6-inci, dengan opsi resolusi HD dan FHD. Device dapat digunakan baik oleh para murid serta guru, siap memfasilitasi kegiatan belajar-mengajar di kelas, proyek grup, hingga saat melakukan karyawisata. Ia sangat fleksibel karena Spin B1 siap digunakan sebagai laptop biasa, tablet, serta juga bisa diubah ke mode stand serta tent.

Acer Travelmate Spin B1 2

Perangkat turut mewarisi konsep rugged para pendahulunya. Spin B1 memiliki frame dari karet untuk menahan benturan, kemudian layarnya tahan terhadap tekanan, sanggup menyangga berat sampai 60-kilogram. Bagian papan ketiknya dibekali fitur anti-percikan air, mampu menahan tumpahan cairan dengan volume maksimal 330ml. Laptop menyimpan sistem drainase di bawah keyboard dan touchpad sehingga air cepat terbuang dan tidak merusak komponen-komponen internal.

Acer Travelmate Spin B1 4

Selain itu, Spin B1 juga dilengkapi stylus yang kompatibel ke Windows Ink, memudahkan siswa membuat catatan, menggambar, serta menyunting dokumen Word. Lalu Microsoft OneNote bisa langsung diakses dari lock screen hanya dengan mengklik tombol di stylus. Keyboard chiclet di sana nyaman buat mengetik, touchpad-nya akurat, kemudian Acer tak lupa menyertakan software Acer TeachSmart.

Acer memilih prosesor Intel Pentium sebagai otak dari TravelMate Spin B1 (komposisi hardware-nya tergantung dari model), melengkapinya dengan dua buah port USB 3.0, satu USB 2.0, satu HDMI, satu jack headphone 3,5mm, dan satu slot reader kartu SD. Konektivitas nirkabelnya meliputi Wi-Fi dual-band 2×2 802.11ac dan Bluetooth 4.0. Unit baterai di dalam diklaim mampu menjaga Spin B1 tetap aktif hingga 13 jam.

Rencananya, Acer akan melepas TravelMate Spin B1 di triwulan kedua tahun 2017. Harga dan spesifikasinya berbeda-beda, berdasarkan varian yang dipasarkan di wilayah itu.

Sumber: PR Web.

Versi Baru LG Gram Masih Berbobot 1 Kg, Tapi Kini dengan Daya Tahan Baterai 24 Jam

Masih ingat dengan LG Gram, laptop 15 inci yang bobotnya tidak sampai 1 kg dan bahkan lebih ringan ketimbang MacBook Air yang punya ukuran layar lebih kecil? LG tampaknya belum menyerah dengan ide ini. Pada ajang CES 2017 kemarin, mereka memperkenalkan versi baru LG Gram yang lebih mencengangkan lagi.

Versi barunya ini hadir dalam tiga ukuran: 13,3 inci, 14 inci dan 15,6 inci. Ketiganya sama-sama mengemas panel layar IPS beresolusi full-HD, sedangkan dapur pacunya dihuni oleh prosesor Intel Core i3, i5 atau i7 generasi ketujuh (Kaby Lake), serta RAM DDR4 berkapasitas 4 GB, 8 GB atau 16 GB, tergantung pilihan konfigurasinya. Storage-nya mengandalkan SSD, dengan kapasitas maksimum 512 GB.

Mempertahankan tradisinya, ketiga laptop ini punya bobot tidak sampai 1 kg: varian 13 inci berbobot 830 gram, 14 inci 860 gram dan 15 inci 980 gram. Semua itu selagi mempertahankan desain bodi yang ramping, tapi di saat yang sama masih mengemas konektivitas yang cukup lengkap, termasuk port USB-C, USB 3.0 dan HDMI.

Versi baru LG Gram kini hadir dalam tiga ukuran yang berbeda, dengan daya tahan baterai seharian / LG
Versi baru LG Gram kini hadir dalam tiga ukuran yang berbeda, dengan daya tahan baterai seharian / LG

Lalu di mana bagian yang bisa membuat kita jadi tercengang? Jawabannya ada pada sektor baterai. Untuk tahun ini, LG akan menawarkan konfigurasi lain buat masing-masing model, dimana baterai yang tertanam memiliki kapasitas hampir dua kali lebih besar dari konfigurasi standar, tepatnya 60 Wh.

Berbekal baterai masif ini, varian 13 incinya dapat beroperasi selama 24 jam dalam satu kali charge, 14 inci selama 23 jam dan 15 inci selama 22 jam. Meski semua ini cuma estimasi berdasarkan benchmark, pada prakteknya konsumen masih akan mendapatkan daya tahan baterai seharian.

Pembaruan lain yang cukup menonjol adalah pemakaian layar sentuh, serta sensor sidik jari terintegrasi yang kompatibel dengan fitur Windows Hello. Sayang LG belum memberikan detail soal banderol harga maupun ketersediaannya.

Sumber: PCMag dan Windows Blog.

Di CES 2017, MSI Pamerkan Sederetan Upgrade Canggih di Notebook Gaming Mereka

CES adalah ajang para pemain di ranah teknologi buat memamerkan teknologi-teknologi canggih, dan sudah cukup lama MSI menjadi partisipan setianya. Di kesempatan kali ini, perusahaan asal Taiwan spesialis gaming itu fokus pada upgrade yang diterapkan ke notebook maupun hardware, sembari mengenalkan sejumlah perangkat baru penunjang kegiatan gaming.

Tak lama setelah peluncuran resmi prosesor Intel generasi ke-7 yang dilangsungkan sehari sebelumnya, MSI segera mengumumkan dukungan komponen-komponennya terhadap Kaby Lake dan mengabarkan bahwa chip tersebut sudah tersedia di laptop laptop gaming versi terkini. Dan tak cuma itu, Micro-Star International juga menyertai perangkat mereka bersama GPU baru racikan Nvidia serta sederetan upgrade.

CES MSI Notebook 5

Kombinasi tersebut MSI angkat dalam tema ‘best meets best‘ demi ‘mencapai ketinggian baru’. Meski keberadaan chip Intel Core generasi ke-7 dan GPU berbasis Nvidia Pascal di laptop memang bukan hal baru, MSI mengklaim menjadi perusahaan pertama yang menyediakan notebook gaming bertenaga kombinasi dari keduanya di pasar. Kehadiran Kaby Lake sendiri dijanjikan akan mendongkrak performa virtual reality lebih jauh lagi.

CES MSI Notebook 1

Mengulik lebih rinci tanpa berbicara terlalu tekniks, proses Intel Core generasi ke-7 meningkatkan kinerja device dalam menangani konten VR sejauh 15 persen – atau sampai 25 persen lewat overclock. Namun komponen ini bukanlah satu-satunya kartu As MSI. Melalui konferensi pers di CES 2017, sang produsen resmi memperkenalkan notebook-notebook dengan kartu grafis GeForce GTX 1050 dan GTX 1050 Ti pertama.

CES MSI Notebook 3

Dari bincang-bincang bersama marketing manager Green Lin, eksistensi GPU GTX 1050 dan 1050 Ti di notebook punya dampak besar: berkatnya, laptop gaming bisa ditawarkan di harga lebih terjangkau dengan kinerja di atas produk kelas ‘mid-high‘ generasi terdahulu. Hal paling menarik di acara ini adalah MSI berkali-kali mengucapkan kata overclock dalam presentasi notebook, mengindikasikan betapa pentingnya konfigurasi ini di produk mereka.

CES MSI Notebook 11

Lewat proses overclock sederhana via software MSI Dragon Center, ‘Turbo Mode’ GTX 1050 Ti (dipadu CPU Intel i7-770HQ) mampu melampaui performa GTX 970M di uji coba 3D Mark 11P, masing-masing menghasilkan skor 10000 dan 9400. Setup ini sangat ideal untuk menghidangkan game-game blockbuster populer. GTX 1050 Ti versi laptop kabarnya tak kesulitan menjalankan Overwatch di setting ultra dengan frame rate lebih dari 60 per detik.

Keluarga notebook GE-lah yang segera memperoleh update GTX 1050 dan 1050 Ti – satu yang sudah dikonfirmasi ialah GE62 7RE Apache Pro.

CES MSI Notebook 14

Pengalaman MSI dalam merangkai komponen turut diadaptasi di notebook, contohnya untuk menggarap sistem pendingin Cooler Boost Trinity dan Titan. Mereka memanfaatkan rancangan kipas Whirlwind Blade, mempunyai jumlah beserta kepadatan bilah kipas yang lebih tinggi – menghasilkan aliran udara 30 persen lebih besar dari model sebelumnya tapi beroperasi lebih hening.

CES MSI Notebook 12

Hi-Res Audio & Nahimic VR pertama

Selain sisi performa grafis dan olah data, tentu saja beberapa aspek lain jadi atensi MSI, di antaranya visual (ada panel 120Hz dengan AdobeRGB 100 persen), streaming (bundel XSplit dibantu network Killer), akses kendali (app MSI Dragon Center), hingga audio.

Sesudah mengamankan gelar notebook gaming VR ready pertama, mereka selanjutnya memerhatikan segi penyajian suara. Di sejumlah varian high-end, MSI membubuhkan teknologi Nahimic VR: sebuah solusi software buat menyuguhkan output 7.1 lebih optimal sehingga keberadaan Anda di alam virtual terasa lebih nyata dan immersive.

CES MSI Notebook 2

Dan tak hanya VR, upgrade audio juga diimplamentasikan secara umum. Chip hi-fi ESS Sabre belum lama mendapatkan sertifikasi Hi-Res Audio. Mulai sekarang, model GT83VR, GT73VR, GS73VR, GS63VR, serta GS43VR mendukung format suara beresolusi tinggi – dari 192KHz/24bit sampai 384KHz/32bit (eksklusif GT83VR).

CES MSI Notebook 6

MSI GT83VR

Notebook monster ber-keyboard mekanik ini tetap jadi salah satu primadona MSI di CES 2017. Di tipe paling anyar, produsen juga menerapkan berbagai update, dan yang sangat mencolok adalah pada papan ketiknya. Hilang sudah switch Cherry MX Brown, MSI menggantinya dengan Cherry MX RGB Silver Speed. Selain dimaksudkan agar bisa menyajikan keyboard berwarna-warni (terlihat sangat apik berkat efek pencahayaan yang cerah dan terang), switch perak menjanjikan jarak key travel yang lebih pendek sehingga lebih cepat dan responsif.

CES MSI Notebook 9

CES MSI Notebook 10

CES MSI Notebook 8

Menariknya lagi, MSI lagi-lagi kembali meng-update aspek branding mereka. Jangan kaget bila logo tameng naga di model GS dan GT baru sedikit berbeda dari model lama. MSI telah menghilangkan tulisan Gaming G Series berlatar belakang hitam, kemudian melapisinya dengan Corning Gorilla Glass. Perubahan rancangan tersebut juga diimplementasikan di logo resmi MSI.

Dell Siap Luncurkan Laptop Convertible XPS 13 2-in-1

Ringkas, ramping dan mempunyai layar benar-benar dari ujung ke ujung, Dell XPS 13 merupakan salah satu laptop terbaik yang bisa dibeli konsumen. Tapi itu sudah hampir dua tahun yang lalu, untuk tahun yang baru ini Dell telah menyiapkan suksesornya yang membawa upgrade yang sudah dinanti-nanti.

Ia adalah Dell XPS 13 2-in-1. Dari namanya, bisa kita ketahui bahwa ia merupakan laptop berjenis hybrid atau convertible, dimana layarnya bisa dilipat 360 derajat sehingga perangkat dapat digunakan layaknya sebuah tablet. Menariknya, layar Infinity Edge yang membentang dari ujung ke ujung tersebut masih terus dipertahankan pada desain bodi baru ini.

Desain convertible ini pastinya akan menjadikan fungsionalitas layar sentuh XPS 13 jadi lebih maksimal. Ringkas dan ramping merupakan salah satu kriteria paling utama yang diincar dari sebuah tablet, dan XPS 13 sendiri sebenarnya sudah memenuhi kriteria tersebut.

Dell sebenarnya belum memperkenalkan perangkat ini secara resmi, hanya saja mereka tidak sengaja mencantumkannya di situsnya. Sejauh ini belum ada informasi mendetail yang diberikan, terkecuali opsi layar dengan resolusi paling tinggi QHD+ (3200 x 1800 pixel). Spesifikasi lengkapnya kemungkinan besar akan sama seperti varian teranyar XPS 13 yang mengusung prosesor Kaby Lake.

Soal harga, pastinya XPS 13 2-in-1 akan duduk di kategori premium dengan banderol $1.000 ke atas. Kemungkinan perangkat ini akan diresmikan pada ajang CES 2017 yang akan berlangsung pada 5 – 8 Januari mendatang.

Sumber: Windows Central.

Asus ROG XG Station 2 Sulap Laptop Biasa Jadi Device VR Ready

Fleksibilitas dalam menentukan komponen adalah satu alasan mengapa PC dipilih jutaan orang sebagai perangkat gaming, pendukung kegiatan olah data berat hingga buat menjalankan VR. Tapi meskipun mengusung hardware hampir serupa, penerapan upgrade hardware di notebook jauh lebih kompleks. Itu sebabnya banyak produsen memutuskan untuk menyediakan solusi eksternal.

Setelah Asus memperkenalkan docking multimedia penambah performa grafis pertama di tahun 2007, arahan ini akhirnya diimplementasikan di Republic of Gamers. Minggu ini, Asus mengumumkan XG Station generasi 2, sebuah docking yang mampu mendongkrak kinerja laptop ataupun PC all-in-one biasa sehingga sanggup menangani game-game bergrafis berat, bahkan bisa menyulapnya jadi perangkat VR Ready.

Asus ROG XG Station 2 2

Mirip Razer Core, ROG XG Station 2 merupakan rumah bagi kartu grafis discrete. Agar sesuai dengan tema perangkat ROG lainnya, docking ini mengangkat tema desain ‘kuil Maya’ khas berwarna hitam. Device mirip G20, namun wujudnya lebih pendek dan lebar, berdimensi 45,6×15,8×27,8cm. Buat melengkapi aspek penampilannya, XG Station 2 juga dibekali sistem pencahayaan RGB Aura Sync. dan ‘tabung plasma’ di sana bisa Anda konfigurasi.

Asus ROG XG Station 2 3

Selain menginjeksi tenaga ekstra, XG Station 2 juga menyempurnakan aspek konektivitas fisik PC Anda. Di sisi belakang, Anda bisa menemukan empat buah port USB 3.0, Gigabit Ethernet, konektor USB type-B, HDMI, DVI, serta koneksi Thunderbolt 3 via USB type-C. Lalu agar menunjang kartu-kartu grafis high-end, docking turut dilengkapi unit pemasok tenaga 600-Watt bersertifikasi 80 Plus Gold.

Asus ROG XG Station 2 4

ROG XG Station 2 mendukung GPU racikan Nvidia maupun AMD – seri GeForce GTX 1000, GTX 900, Radeon R9 atau Radeon RX; beserta pendingin dengan lebar maksimal 2,5-slot. Pemakaiannya juga sangat mudah, Anda hanya tinggal mencolokkan satu kabel dari docking ke PC. Lalu berkat tersedianya port USB type-B, Anda bahkan bisa mendorong tingkatan performanya lagi, hingga 10 persen dari kinerja maksimal GPU.

Uniknya lagi, Asus juga membuat proses pengoperasiannya lebih praktis dengan memungkinkan Anda mencolok dan melepas connector tanpa perlu mematikan atau me-restart sistem. Sang produsen Taiwan itu bilang, secara teori XG Station 2 dapat kompatibel ke semua PC, tapi besar peluang jadi bottleneck jika user menyambungkannya ke komputer ber-hardware lawas.

Oleh sebab itu, buat sekarang Asus hanya merekomendasikan beberapa tipe saja, di antaranya: ROG G701VI, ROG GL502VM, ROG GL702VM, Transformer T303UA dan Transformer305CA.

Asus belum menginformasikan harga dari ROG XG Station 2, kabarnya docking tersebut akan mulai tersedia secara global di awal 2017.

Sumber: Asus.

Daftar Laptop 2 in 1 Intel Seharga Rp 3 Juta-an

Kelebihan laptop 2 in 1 ketimbang laptop biasa terletak pada sisi fleksibilitasnya. Laptop jenis ini dapat difungsikan sebagai tablet ketika komponen keyboard tidak dibutuhkan. Sebaliknya, ketika butuh papan ketik pengguna cukup menyolokkan kembali keyboard ke tempatnya semula, laptop pun berfungsi utuh secara instan.

Jika Anda mempunyai alur kerja yang membutuhkan mobilitas tinggi, maka laptop 2 in 1 akan menjadi pilihan paling tepat. Jika sepakat, kami punya beberapa pilihan laptop 2 in 1 yang dijual Rp 3 juta-an.

Acer ONE 10-S1002 Notebook

acer_acer-one-10-s1002-notebook---silver--intel-atom-z3735f-windows-10-2gb-10-1-inch-_full03

Pilihan pertama adalah Acer ONE 10-S1002 Notebook yang menawarkan layar seluas 10,1 inci dengan jeroan berupa prosesor Intel Atom Z3735F 1.33 GHz, OS Windows 10 dan RAM seluas 2GB.

Harga diskon: Rp 3.899.000 – Blibli
Harga normal: Rp 4.099.000

Asus T100TAF-DH11T-CA-D1 Notebook

asus_asus-t100taf-dh11t-ca-d1-notebook---gray--z3735f--1-gb--10-1--hd-touch--win-8-1-_full04

Laptop 2 in 1 Rp 3 juta-an berikutnya datang dari Asus lewat model T100TAF-DH11T-CA-D1. Laptop 10 inci ini mengemas RAM 1GB dengan ruang simpan seluas 64GB. Prosesor yang digunakan adalah model Z3735F QUAD 1.33GHz yang bisa didongkrak hingga 1.83GHz.

 

Harga diskon: Rp 3.575.000 – Blibli
Harga normal: Rp 4.115.000

HP PAVILION X2 10-J020TU Notebook

hp_intel---hp-pavilion-x2-10-j020tu-notebook_full02

Masih dengan pilihan layar seluas 10, 1 inci, kali ini penawaran datang dari HP dengan model PAVILION X2 10-J020TU yang mengemas grafis Intel HD dan prosesor Intel Atom Z3745D. Kapasitas RAM-nya sebesar 2GB dengan penyimpanan seluas 32GB.

Harga diskon: Rp 3.999.000 – Blibli
Harga normal: Rp 4.699.000

Lenovo Miix 310 2-in-1 Notebook 80SG000QID

lenovo_lenovo-miix-310-2-in-1-notebook-80sg000qid--10-1--touch--z8350--win-10----free-office-365_full13

Jika brand di atas tak menarik bagi Anda, notebok 2 in 1 dari Lenovo ini mungkin berbeda. Laptop ini ditenagai Intel Atom X5 Z8350, RAM 2GB dan memori 32GB serta sistem operasi Windows 10 Home yang disajikan lewat layar seluas 10, 1 inci.

Harga: Rp 3.599.000 – Pre Order di Blibli.

Masih ada beberapa pilihan notebook 2 in 1 dengan prosesor Intel yang dapat Anda jumpai. Namun, harga yang ditawarkan lebih mahal dari harga jual di atas.

Apple Resmi Perkenalkan MacBook Pro Generasi Baru

Sudah setahun lebih sejak konsumen berjumpa dengan MacBook Pro baru, dan itu pun tidak lebih dari sekedar pembaruan spesifikasi – plus integrasi Force Touch trackpad yang dipelopori oleh MacBook 12 inci. Terlepas dari itu, publik menilai sudah saatnya Apple mengungkap generasi baru MacBook Pro yang datang bersama sesuatu yang revolusioner.

Itulah yang Apple lakukan dalam event semalam (27/10). Bertempat di markas utamanya, Tim Cook dkk memperkenalkan MacBook Pro yang punya desain benar-benar baru; lebih tipis, lebih ringkas sekaligus lebih keren dari generasi sebelumnya. Bobotnya bahkan tidak kalah ringan dari MacBook Air, tepatnya 1,37 kg untuk varian 13 inci dan 1,83 kg untuk varian 15 inci.

Lalu apanya yang revolusioner? Jika Anda melirik ke bagian paling atas keyboard, Anda mungkin curiga kalau barisan tersebut tidak terdiri dari tombol-tombol fisik. Dugaan Anda benar, karena sejatinya ini merupakan fitur andalan MacBook Pro generasi baru yang dijuluki dengan istilah Touch Bar.

Luas penampang trackpad-nya hampir dua kali lipat MacBook Pro generasi sebelumnya / Apple
Luas penampang trackpad-nya hampir dua kali lipat MacBook Pro generasi sebelumnya / Apple

Touch Bar pada dasarnya merupakan sebuah layar sentuh multitouch berbentuk memanjang dan beresolusi tinggi yang bisa menampilkan beragam menu kontekstual. Utamanya, Touch Bar menggantikan peran system dan function key seperti yang kita jumpai pada lini MacBook selama bertahun-tahun.

Namun yang menarik, tombol-tombol virtual ini akan berganti ketika Anda membuka aplikasi. Di aplikasi Final Cut Pro X misalnya, Touch Bar akan menampilkan timeline; sedangkan di Safari, Touch Bar akan menyajikan deretan tab yang sedang terbuka, lengkap beserta preview thumbnail-nya.

Touch Bar akan beradaptasi dengan aplikasi yang dibuka dan menampilkan tool yang sesuai / Apple
Touch Bar akan beradaptasi dengan aplikasi yang dibuka dan menampilkan tool yang sesuai / Apple

Sederhananya, Touch Bar akan beradaptasi dengan aplikasi apapun yang sedang dijalankan, menampilkan deretan tombol yang diperlukan untuk membantu pengguna menavigasikan aplikasi tersebut. Touch Bar sebisa mungkin akan meminimalkan penggunaan trackpad, atau sebaliknya malah bisa berpadu secara harmonis dengan trackpad di aplikasi macam Photoshop.

Bicara soal trackpad, Anda bisa melihat bahwa penampangnya semakin luas di sini. Apple mengklaim ukurannya lebih besar 46 persen untuk varian 13 inci dan hampir dua kali lipat untuk varian 15 inci. Tentu saja, keduanya juga telah mengadopsi teknologi Force Touch.

Touch Bar juga berjasa atas kehadiran Touch ID pada lini perangkat Mac untuk pertama kalinya. Letaknya ada di ujung kanan, bertepatan dengan tombol power-nya. Sama seperti di iPhone atau iPad, sensor sidik jari ini bisa digunakan untuk meng-unlock Mac secara instan, melakukan transaksi online via Apple Pay dan berganti user seandainya perangkat digunakan oleh lebih dari satu orang.

Masih Retina Display, tapi kini lebih terang dan lebih akurat reproduksi warnanya / Apple
Masih Retina Display, tapi kini lebih terang dan lebih akurat reproduksi warnanya / Apple

Beralih ke layar, resolusinya tidak berubah untuk kedua varian: 2560 x 1600 pixel untuk varian 13,3 inci, 2880 x 1800 pixel untuk varian 15,4 inci. Pun demikian, Apple mengklaim tingkat kecerahan dan kontras rasionya naik sekitar 67 persen; dapat menyala dengan tingkat kecerahan maksimum 500 nit, tapi di saat yang sama mengonsumsi daya 30 persen lebih rendah.

Bagaimana dengan performanya? Jangan khawatir, sebab tradisi yang dimulai MacBook Pro selama ini masih dipertahankan. Apple memberikan pilihan prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi keenam, RAM 8 GB atau 16 GB, Intel Iris Graphics untuk varian 13 inci atau Radeon Pro untuk varian 15 inci, serta SSD 256 GB atau 512 GB (bisa dikonfigurasikan sampai 2 TB untuk varian 15 inci). Kedua varian sama-sama mengemas empat port USB-C yang juga merupakan port Thunderbolt 3.

Bodinya bahkan lebih tipis dari bagian ujung belakang MacBook Air / Apple
Bodinya bahkan lebih tipis dari bagian ujung belakang MacBook Air / Apple

MacBook Pro 13 inci akan dijajakan dengan banderol mulai $1.799, sedangkan varian 15 inci mulai $2.399. Apple di saat yang sama juga akan menawarkan varian 13 inci yang tak dilengkapi Touch Bar dan hanya mengemas sepasang port USB-C saja seharga $1.499. Semua varian tersedia dalam pilihan warna space gray atau silver standar.

Yang tidak disangka, lahirnya MacBook Pro generasi baru ini ternyata berimbas pada dipensiunkannya lini MacBook Air. Apple masih akan menjualnya sampai stoknya habis, tapi ke depannya tidak akan ada lagi MacBook Air baru.

Apple menilai MacBook Pro generasi baru ini sudah bisa memberikan segala kelebihan yang ditawarkan MacBook Air sebelumnya. Dimensi bodinya bahkan lebih kecil dan lebih tipis, tapi di saat yang sama performanya jauh lebih kencang dan baterainya masih bisa bertahan selama sekitar 10 jam.

Sumber: Apple.

Apakah Hanya Gamer yang Tertarik Pada Notebook Gaming? Ini Kata MSI

Keterbatasan ruang buat menampung hardware canggih membuat banyak orang beranggapan bahwa performa notebook gaming sulit menyaingi sepupunya yang lebih besar. Persepsi ini pelan-pelan berubah seiring tersedianya GPU mobile Nvidia GTX seri 900M, namun titik balik dari evolusi tersebut belum lama terjadi dengan kehadiran arsitektur Pascal di laptop gaming.

Semakin mainstream-nya kegiatan gaming, sebagian terbantu berkat meroketnya kepopularitasan eSport, mendorong semua pemain – besar dan kecil, brand baru maupun veteran – memberikan perhatian besar ke segmen tersebut. Tapi berbeda dari PC DIY dan home console, hingga sekarang mayoritas konsumen menganggap notebook gaming sebagai produk niche: mewah, mahal, dengan aspek fleksibilitas yang dipertanyakan.

MSI Notebook Gaming 8

Dari sana, kami di DailySocial mulai berdiskusi, mempertanyakan beberapa hal dasar seperti siapa saja orang yang memilih bermain di notebook gaming dan apakah hanya gamer kelas antusias yang tertarik pada produk itu? Mencoba mencari penjelasan dari pakarnya, saya menghubungi tim spesialis gaming yang belum lama ini merebut gelar produsen gaming notebook nomor satu di dunia, MSI.

Marketing manager Chien Kai Tseng dengan senang hati meluangkan waktu dan menyambut saya di kantor MSI Indonesia. Buat membuka bincang-bincang ini, saya bertanya bagaimana MSI melihat naiknya minat konsumen terhadap gaming notebook. Hanya ada segelintir gamer yang betul-betul dikaruniai modal besar, dan sebagai pemain utama di ranah itu, produk tentu bukan cuma difungsikan untuk ber-gaming saja bukan?

MSI Notebook Gaming 9

“Buat gambaran umumnya, kami di MSI Notebook menyediakan tiga kategori produk, yaitu Gaming Series, Workstation dan Prestige,” tutur pria dengan panggilan akrab Marcos itu. “Mereka mempunyai banyak fitur, dan mayoritas dihadirkan di perangkat gaming, yaitu fokus utama kami. Walaupun begitu, Workstation dan Prestige memang kami arahkan ke konsumen non-gamer. Misalnya jika menginginkan produk untuk desain profesional, jelas Anda membutuhkan tipe kartu grafis berbeda.”

MSI Notebook Gaming 2

Arahan ini membuat Prestige berada di posisi yang unik. Saya penasaran, setelah mengubah haluan branding, menggesernya agar condong ke gaming, apakah MSI akan terus memperkuat lineup Prestige? Perusahaan Taiwan ini malah melihat Prestige sebagai alternatif, khususnya jika Anda tidak menyukai warna hitam Gaming Series atau tidak memerlukan terlalu banyak fitur-fitur spesifik gaming. Target market dari Prestige malah lebih luas, meliputi profesional sampai gamer mainstream.

MSI Notebook Gaming 4

“Anda mungkin penasaran, mengapa ada banyak fitur yang mirip di ketiga kategori,” kata Marcos. “Itu karena kemampuan-kemampuan tersebut kami pilih seksama untuk menghidangkan pengalaman penggunaan terbaik. Hampir semua bisa ditemukan di Gaming Series, beberapa hadir di Prestige buat mendukung fungsi komersial dan hiburan multimedia – contohnya aspek visual, audio, sampai sistem kendali. Semuanya kami kembalikan ke kebutuhan konsumen.”

MSI Notebook Gaming 6

Lalu apakah hanya gamer yang tertarik pada MSI Gaming Series?

Marcos menyampaikan memang betul sebagian besar pembeli Gaming Series adalah para penikmat video game akut, namun ada sejumlah pekerja kreatif yang mengadopsi seri gaming untuk keperluan desain. Contohnya adalah keluarga GS, termasuk GS30 dan GS40. Para desainer memilih device karena ramping, ringan dan mudah dibawa-bawa, tetapi perangkat menyimpan performa sangat tinggi.

“Ada pula konsumen yang tiba-tiba datang. Ia bukanlah seorang gamer hardcore, tapi kemudian meminta model tercanggih dan termahal. Dan akhirnya ia membeli GT80 Titan,” kenang Marcos.

MSI Notebook Gaming 7

Meski gaming merupakan fokus utama MSI, apalagi dengan meningkatnya ketertarikan konsumen non-gamer terhadap laptop gaming, tidak berarti MSI meninggalkan Prestige di belakang. Karena jadi primadona, upgrade GPU GTX seri 10 diterapkan terlebih dahulu ke Gaming Series, namun Marcos menekankan, pembaruan juga akan diterapkan ke laptop non-gaming/multimedia demi mengikuti tren yang terjadi saat ini.

MSI Notebook Gaming 1

“Terlepas dari hal itu, Gaming Series kami sendiri menyediakan pilihan paling komprehensif, dari yang termahal sampai paling terjangkau. Seri GL kami jajakan di harga mulai dari Rp 9,99 juta,” jelas Marcos. “Semuanya terbuka untuk pasar, baik buat gamer, non-gamer, seluruh pengguna.”

MSI Notebook Gaming 10

Namun hingga saat ini, keluarga GE Series masih menjadi model terlaris MSI. Alasannya sederhana: karena tipe tersebut mempunyai konfigurasi produk terbanyak, dari mulai salah satu model jangkau bertenaga GTX 960M, edisi terbatas Heroes of the Storm, sampai tipe teranyar yang siap menyajikan konten virutal reality dengan berbekal GTX 1060-nya; disuguhkan bersama bersama dua opsi layar terfavorit, yaitu 15- dan 17-inci.

MSI Notebook Gaming 3

Saya mendapatkan sebuah perspektif menarik dari cara Micro-Star International menghidangkan produk: mereka menganggap gaming sebagai sebuah standar paling tinggi; jadi jika kriteria di kelas tersebut bisa tercapai, maka semua hal di bawah level itu dapat terpenuhi.

Terima kasih pada Marcos Tseng dan seluruh tim MSI Indonesia atas waktunya.

MSI Notebook Gaming 5