[Video] Dukungan Binar Academy untuk Talenta Digital Indonesia

Melalui wawancara bersama DailySocial, Co-Founder Binar Academy Seno Lareno membahas perkembangan dan transformasi perusahaan dalam menjawab kebutuhan talenta digital di Indonesia.

Seto mengungkapkan, banyak talenta yang masuk ke dalam ekosistem Binar Academy termasuk di kategori career shifter.

Simak pembahasan tentang Binar Academy yang terangkum di video wawancara berikut.

Untuk video menarik lainnya seputar strategi bisnis dan kontribusi startup di Indonesia, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV di sesi DScussion.

Mengintip Proses Produksi Konten Pembelajaran Pemrograman Online

Ramai-ramai mempelajari hal baru adalah salah satu dampak selama pandemi setengah tahun terakhir ini. Beberapa laporan dan survei menyebutkan masyarkat mulai peduli tentang pengembangan kemampuan di masa-masa sulit seperti sekarang. Gayung bersambut, industri edtech di Indonesia sedang tumbuh subur.

DailySocial berkesempatan mengintip bagaimana proses produksi konten dua penyedia layanan belajar online Kode.id dan Dicoding. Keduanya sama-sama berada di segmen pengguna yang sama, coding atau programming dan teknologi.

Kode.id (Kode), yang merupakan bagian dari Hacktiv8, saat ini sudah memiliki 165 kelas dengan total pembelajaran lebih dari 305 jam. Ada 70% konten Kode yang diproduksi secara mandiri, namun ada beberapa yang diproduksi bekerja sama dengan Production House.

“Hacktiv8 Indonesia memiliki in-house production team yang memproduksi konten setiap harinya. Tidak hanya in-house team, tetapi studio dan perlengkapan shooting produksi pun dijalankan secara mandiri. Namun, dengan adanya penambahan konten yang pesat, kami pun mulai berkolaborasi dengan production house lokal untuk memproduksi kelas di Kode.id,” terang Founder Kode.id Ronald Ishak.

Kode.id saat ini memiliki tiga tahapan yang harus dilalui untuk memproduksi sebuah konten atau kelas. Tahap pertama dimulai dengan perancangan dan desain materi pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan produksi kelas, seperti shooting dan editing. Tahapan ini ditutup dengan proses quality assurance atau review. Semua tahapan ini membutuhkan waktu kurang lebih 4 minggu.

“Ada dua jenis review atau QA yang dilakukan: Content QA dan Production QA. Content QA dilakukan dengan cara melihat dan mengevaluasi materi, meliputi relevansi dengan dunia kerja, penggunaan teori yang tepat, penggunaan study case dan contoh untuk mengilustrasikan suatu topik. Sedangkan, Production QA berfokus kepada produk audio visual yang akan diterbitkan di platform Kode.id, meliputi cross check audio leveling, evaluasi kualitas gambar, konsistensi dalam editing, dan lain-lain,” lanjut Ronald.

Proses serupa juga berlaku di Dicoding. Sebagai salah satu pionir platform pembelajaran pemrograman di Indonesia, semua konten pembelajaran mereka, dasar sampai mahir, diproduksi sendiri secara in-house.

Prosesnya dimulai dengan menentukan atau mendesain alur belajar yang hendak diterbitkan, kemudian membuat daftar apa saja yang akan dibuat. Daftar ini kemudian dikonsultasikan dengan pihak eksternal (expert) untuk selanjutnya dituangkan dalam modul atau tulisan. Selanjutnya proses ditutup dengan multi layer review yang memastikan kaidah penulisan, kualitas materi, referensi, dan lainnya agar sesuai dengan standar kualitas yang mereka miliki.

Semua proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan,” sambung Founder Dicoding Narenda Wicaksono.

Amanda Simandjuntak, Co-Founder Skilvul, menambahkan tentang apa yang ada di balik produksi konten mereka. Menurutnya, setiap konten atau kelas yang ada di dalam Skilvil diproduksi mandiri bersama dengan beberapa kreator konten yang merupakan praktisi di industri.

Ada beberapa tahap dalam pengembangan kelas dalam Skilvul, termasuk adalah riset tentang materi dan survei ke hiring partner dan industri. Langkah ini dilanjutkan dengan pengembangan dan review. Kelas akan tetap diawasi agar tetap relevan dengan kebutuhan.

“Untuk saat ini, karena masih kelas dasar, rata-rata waktu penyelesaian per kelas adalah 1 minggu. Untuk kelas yang lebih advanced [akan di-launch bulan depan] akan memakan waktu lebih lama,” terang Amanda.

Menjaga kualitas

Saat ini konten materi pembelajaran, terutama pemrograman, sudah tersedia di banyak tempat. Baik yang berbayar maupun yang gratis. Kode dan Dicoding paham betul hal tersebut. Itu mengapa tak masalah produksi konten memakan waktu yang lama, karena yang utama adalah kualitas konten yang diberikan.

Proses menjaga kualitas ini dimulai sejak pertama kali memutuskan untuk membuka kelas. Kode, dari penuturan Ronald,  memilih untuk membuat kelas yang relevan dengan dunia kerja dan dapat diterapkan. Hal ini dikombinasikan dengan instruktur yang passionate di bidangnya.

Sementara Dicoding memulainya dengan melakukan riset, kemudian melihat ketersediaan expert yang dapat diandalkan secara in-house untuk kelas baru tersebut. Tak lupa mereka melihat kebutuhan industri dan permintaan pengguna.

Di Skilvul, karena menargetkan anak SMK dan kuliah, perusahaan mengamati bahasa pemrograman apa yang banyak dipakai di industri.

Ruangguru Segera Luncurkan Situs Tes Online Untuk SMP dan SMA

CEO RuangGuru Iman Usma / DailySocial

Layanan marketplace yang menghubungkan guru dan murid Ruangguru kemarin mengumumkan segera meluncurkan layanan terbaru mereka, yaitu Tes Online untuk siswa SMP dan SMA. Layanan tersebut bertujuan untuk membantu para pelajar dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian. Produk baru Ruangguru ini direncanakan untuk meluncur dalam fase beta pada awal bulan depan dan meluncur secara penuh di bulan Agustus jika semua sesuai rencana.

Continue reading Ruangguru Segera Luncurkan Situs Tes Online Untuk SMP dan SMA

Brainly’s Users in Asia are One-Fifth of Its Total Users Worldwide

World’s biggest online learning platform, Brainly, gloriously gathered seven mill new users in Asia during 2014. After being reported to have 650 thousand users in Indonesia couple of months ago, now the number of their customers in the country is almost as much as in Russia and Poland. Continue reading Brainly’s Users in Asia are One-Fifth of Its Total Users Worldwide

E-Sabak: Ide Lama Dengan Semangat Baru Kemendikbud untuk Mencerdaskan Bangsa

Ilustrasi Belajar Menggunakan Tablet / Shutterstock

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Menteri Kementerian dan Informatika Rudiantara mengumumkan sebuah program tablet pendidikan bernama “e-Sabak”. Inisiatif yang diluncurkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Dirjen Pendidikan Menengah bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta didukung oleh pihak swasta, yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia, beberapa waktu lalu yang ditujukan untuk mengganti buku pelajaran ini ditargetkan dapat menjadi solusi sebagai salah satu sarana pembelajaran di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

Continue reading E-Sabak: Ide Lama Dengan Semangat Baru Kemendikbud untuk Mencerdaskan Bangsa