Grab Tambah Fitur Pemesanan Kamar Hotel dari Agoda

Grab akhirnya merilis fitur pemesanan kamar hotel dari Agoda. Fitur ini baru digulirkan untuk sebagian penggunanya yang telah menjadi platinum dan gold. Fitur ini tersedia dalam bentuk tile, bersama dengan fitur unggulan Grab lainnya seperti Ride, Car, Food, dan Videos.

Untuk sementara, Grab baru menyediakan pemesanan dari Agoda. Pemesanan melalui Booking.com, sister company Agoda, disebutkan akan segera hadir dalam waktu dekat.

Tampilan UI/UX fitur ini persis seperti saat pengguna berkunjung ke situs Agoda. Sistem pembayaran bisa melalui kartu debit/kredit di berbagai jaringan lokal dan internasional, PayPal, atau melalui gerai Indomaret dan Alfamart. Belum disebutkan apakah Ovo akan segera terintegrasi dengan fitur ini.

Sebelumnya, pihak Grab memang sudah mewacanakan perilisan fitur ini sejak akhir tahun lalu berbarengan dengan fitur kesehatan pasca pendanaan strategis yang diterima perusahaan. Grab mendapat investasi strategis US$200 juta dari Booking Holdings, induk dari Agoda pada Oktober 2018.

Tindak lanjut dari kesepakatan tersebut, Grab merilis sejumlah keuntungan melalui GrabRewards, salah satunya potongan harga untuk pemesanan dari Agoda dan Booking.com buat pengguna platinum dan gold.

Fitur lainnya yang baru dirilis Grab adalah pembelian tiket bus dan bioskop. Yang terakhir ini bersama BookMyShow. Kemarin (9/5), Grab baru merilis proyek uji coba skuter listrik GrabWheels bersama Sinar Mas Land di BSD City.

Kompetitor Grab, Gojek, juga merilis fitur pemesanan kamar hotel bernama Go-Travel bersama Tiket.com dan Reddoorz.

Application Information Will Show Up Here

Layanan OTA Rajakamar Hentikan Operasional

Sempat tenar sebagai platform Online Travel Agency (OTA) di “era Blackberry”, Rajakamar memutuskan untuk tutup layanan. Diumumkan melalui situsnya, perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 2007 tersebut telah menghentikan operasional pemesanan per hari ini (08/5). Adapun bagi konsumen yang masih memiliki pemesanan, masih bisa terlayani melalui kanal online yang disediakan.

Sebelumnya Rajakamar didukung oleh tiga perusahaan perjalanan ternama, yakni yaitu Smailing, Panorama dan Dwidaya. Tahun 2013 mereka sempat menggencarkan ekspansi, manargetkan pasar Asia Dan Australia. Puluhan ribu basis data hotel sudah dimiliki, termasuk kemitraan dengan berbagai pemilik properti di Australia, Jepang, Korea, Makau, Taiwan, Tiongkok dan Vietnam.

Seiring perkembangan OTA yang sangat masif, Rajakamar justru tidak bisa mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di Indonesia. Dalam survei yang dilakukan DailySocial, popularitas layanan OTA didominasi oleh pemain baru seperti Traveloka, Tiket, Pegipegi, Airy dan lainnya. Bahkan dalam survei tersebut Rajakamar tidak masuk ke dalam 10 besar.

Tahun 2018 digadang-gadang sebagai momentum layanan OTA untuk bertumbuh pesat. Menurut riset yang dilakukan Google-Temasek di pasar Asia Tenggara, online travel dinilai menjadi sektor digital dengan nilai terbesar di tahun 2018, angkanya mencapai $23 triliun.

Gojek Adds Go-Travel Feature for Easier Booking Through Tiket.com

After Shopee’s partnership with Traveloka and Grab with Booking Holdings, Gojek has taken similar step with Tiket.com. It started off with Go-Travel menu to “redirect” consumers to Tiket.com mobile page. Currently, it’s only available for hotel reservation.

Tiket.com is one of the leading local OTA which is fully acquired by GDP Venture through Blibli in 2017. Considering Blibli involved as Gojek’s investor, both are having the same investors.

During this year, Gojek has introduced some features or the third party services in its app, including Go-News which curates content from Kumparan, Go-Mall which partners with Blibli and JD.id, and Go-Komik which collaborates with local comics.

Go travel is here as part of Gojek’s desire to be the super app by partnering with various local services.


Amir Karimuddin contributes in the making of this article.
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gojek Sematkan Fitur Go-Travel, Permudah Beli Tiket Melalui Tiket.com

Setelah Shopee menggandeng Traveloka dan Grab bermitra dengan Booking Holdings, Gojek melakukan langkah serupa dengan Tiket.com. Langkah awal adalah menyematkan menu Go-Travel yang bakal “melempar” konsumen ke laman mobile Tiket.com. Untuk saat ini, baru reservasi kamar hotel yang bisa dilakukan melalui menu ini.

Tiket.com adalah salah satu layanan OTA lokal terdepan yang telah diakuisisi penuh GDP Venture melalui Blibli pada tahun 2017 silam. Mengingat Blibli juga merupakan investor Gojek, ini artinya kedua perusahaan memiliki investor yang sama.

Sepanjang tahun ini Gojek sudah memperkenalkan sejumlah fitur atau layanan pihak ketiga di aplikasinya, termasuk Go-News yang mengkurasi berita dari Kumparan, Go-Mall yang bekerja sama dengan Blibli dan JD.id, dan Go-Komik yang bekerja sama dengan para komikus lokal.

Hadirnya Go-Travel menjadi bagian ambisi Gojek untuk menuju super app dengan menjalin kemitraan dengan berbagai layanan lokal.


Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini.

Application Information Will Show Up Here

Shopee Gandeng Traveloka, Jual Tiket Pesawat dalam Aplikasi

Shopee mengumumkan kerja sama dengan Traveloka untuk menyajikan penjualan tiket pesawat dalam aplikasinya. Kehadiran Traveloka menjadi manuver Shopee untuk jadi situs marketplace terdepan yang mampu memberikan semua kebutuhan pengguna.

“Senang sekali bisa bekerja sama dengan mitra kami Traveloka, yang sudah memiliki fitur dan pengalaman dalam bidang pembelian tiket pesawat. Kerja sama ini dihadirkan agar pengguna Shopee dan Traveloka mendapatkan pengalaman pembelian tiket yang aman dan nyaman,” ujar Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar kepada DailySocial.

Dalam pengembangan produk digital dalam aplikasi Shopee, sambungnya, perusahaan selalu bekerja sama dengan mitra-mitra terpercaya. Oleh karenanya, menarik pihak ketiga dalam aplikasi Shopee bukan pertama kalinya dengan Traveloka saja. Sebelumnya perusahaan pernah bekerja sama dengan lembaga-lembaga zakat untuk memberikan sumbangan pada daerah yang terdampak bencana.

Tidak dijelaskan lebih lanjut bagaimana kolaborasi lebih lanjut dengan Traveloka akan sedalam apa dan target spesifik yang dibidik Shopee terhadap kehadiran fitur teranyar ini. Kemungkinan besar Traveloka akan jadi mitra yang bakal memperkaya produk digital Shopee, lantaran Traveloka memiliki vertikal bisnis yang cukup kuat dan bervariasi di lanskap OTA.

Pembelian tiket pesawat di Shopee sejauh ini hanya bisa dilakukan lewat aplikasi. Tampilan UI/UX-nya cukup simpel sama seperti saat pengguna ingin membeli tiket pesawat di Traveloka atau aplikasi OTA lainnya. Cukup memilih bandara keberangkatan dan destinasi yang dituju.

Hanya saja, dalam aplikasi Shopee baru tersedia sebagian destinasi yang bisa dipilih dan itu pun tergolong lokasi favorit wisata seperti Bali, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Makassar, Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok.

Setelah mengisi data diri, pengguna akan diarahkan untuk menyelesaikan pembayaran. Opsi yang dapat dipilih mulai dari transfer bank, kartu kredit, ShopeePay, atau melalui gerai Indomaret dan Alfamart.

Dalam produk digital Shopee, kini makin ramai dengan berbagai opsi transaksi PPOB, bayar roaming, tagihan telepon, listrik, TV kabel, PDAM, voucher streaming, tiket kereta, zakat, donasi, sampai tiket atraksi.

Shopee masih mengandalkan berbagai gimmick marketing seperti gratis ongkos kirim, untuk meningkatkan transaksinya. Mengutip dari Katadata, sepanjang momen Ramadan yang akan segera tiba ini, perusahaan menargetkan dapat memproses lebih dari 1,5 juta transaksi sama seperti pencapaian pada periode yang sama di tahun lalu.

JD.id Bermitra dengan RedBus untuk Sediakan Tiket Bus Online

JD.id dan startup pemesanan tiket bus RedBus mengumumkan kolaborasi bisnis untuk melengkapi layanan JD Travel. Pembelian tiket bus dan shuttle dari RedBus kini bisa dilakukan melalui aplikasi JD.id.

Head of Partnership, Alliance, dan Virtual Category JD.id Abraham Harahap menjelaskan, pihaknya berharap dapat memberikan lebih banyak moda transportasi untuk konsumen. Semakin lengkapnya layanan JD Travel ini, tentunya dalam rangka menyambut momen rutin mudik lebaran yang segera tiba.

“Sekaligus memberikan opsi perjalanan bagi pelanggan JD.id dengan menyediakan penjualan tiket shuttle dan bus yang lengkap, terjangkau, dan variatif,” terangnya kepada DailySocial.

Setiap layanan OTA yang tersedia di JD.id, sambungnya, adalah hasil kerja sama dengan pihak ketiga sehingga lebih praktis, mudah, murah, dan cepat. Mereka juga terbukti memiliki lisensi OTA, yang mana belum dimiliki perusahaan.

Alasan memilih RedBus pun lantaran startup ini memiliki rute yang lengkap untuk tiket bus dan shuttle dari berbagai operator utama di Indonesia. Secara teknologi pun sudah cukup mumpuni untuk mendukung kebutuhan konsumen.

Pembelian tiket bus hanya bisa dilakukan lewat aplikasi JD.id. Perusahaan menyediakan opsi pembayaran dengan mencicil sampai tiga bulan dengan bunga 0%.

Abraham menargetkan kehadiran tambahan layanan ini setidaknya dapat berkontribusi sebesar 10% dari total penjualan di JD.id ketika seluruh produk perjalanan sudah lengkap dan sempurna. Sayangnya, Abraham enggan menyebut lebih detail soal kontribusi JD.id yang terkini.

JD Travel menyediakan pembelian tiket pesawat, kereta api, dan rental mobil. Konsumen juga dapat memesan tiket hotel dari berbagai properti. AiryRooms termasuk salah satu pemain OTA yang ikut listing dalam JD Travel.

RedBus sendiri baru mengumumkan kehadirannya di Indonesia sejak tahun lalu. Diklaim perusahaan telah bermitra dengan lebih dari 110 operator bus dan shuttle terkemuka, menciptakan 1400 rute unik yang menghubungkan lebih dari 150 kota. Tahun ini diharapkan dapat melipatgandakan jumlah mitra jadi 200 operator dan menjual 200 ribu kursi setiap harinya.

Application Information Will Show Up Here

Traveloka Expands to Australia

Along with the latest Android version, Traveloka announces the team is now providing Australian market. Related to this expansion, DailySocial has contacted Traveloka team. They confirmed the news, but they can’t reveal the detail, have they built the R&D center or create a special team.

Information about Traveloka's expansion on app updates
Information about Traveloka’s expansion on app updates

 

 

 

 

 

 

Traveloka’s arrival outside Southeast Asia has been rumored since 2018. In order to accelerate the mission, they reportedly to raise new funding worth of 6 trillion Rupiah. Aside from Indonesia, Traveloka is available in Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapore, and Philippines.

Previously, Traveloka was rumored to make an acquisition to some OTA players, one is the business rival in Indonesia, Pegipegi. In addition, there’s also Mytour from Vietnam and Travelbook from Philippines. Another strategy to win the market is product development, the current project is PayLater feature.

Based on Google-Temasek report, Online Travel is one of the biggest sector in the current Southeast Asia digital economy. The value prediction equals $30 billion, exceeding e-commerce and ride-hailing. Growth potential is predicted to reach $78 billion in the next 2025.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Traveloka Ekspansi ke Australia

Bersama pembaruan aplikasi Android versi teranyar, Traveloka mengumumkan bahwa pihaknya kini mulai melayani pangsa pasar Australia. Terkait ekspansi ini, DailySocial telah menghubungi tim Traveloka. Mereka mengonfirmasi kabar tersebut, hanya saja belum bisa menginformasikan secara detail, apakah mereka sudah membangun kantor perwakilan di sana dan/atau membentuk tim khusus.

Ekpansi Traveloka di Australia
Informasi mengenai ekspansi Traveloka pada pembaruan aplikasi

Kehadiran Traveloka di luar Asia Tenggara sebenarnya sudah dimulai sejak Januari 2019 lalu di India. Hanya saja fokus mereka di sana bukan untuk memenangkan peluang OTA, melainkan mengembangkan pusat riset dan pengembangan produk teknologi.

Rencana ekspansi besar-besaran Traveloka sudah mulai tersiar sejak tahun 2018. Untuk mengakselerasi misi tersebut, mereka dikabarkan tengah mengumpulkan pendanaan baru senilai 6 triliun Rupiah. Saat ini selain di Indonesia, Traveloka sudah melayani pengguna di Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina.

Sebelumnya Traveloka juga dikabarkan telah melakukan akuisisi beberapa pemain OTA, salah satunya merupakan rival bisnisnya di Indonesia, yakni Pegipegi. Selain itu ada juga Mytour dari Vietnam dan Travelbook dari Filipina. Strategi lain yang terus didorong untuk memenangkan pasar ialah pengembangan produk, saat ini yang cukup digencarkan ialah fitur PayLater.

Menurut hasil penelitian Google-Temasek, sektor Online Travel adalah salah satu yang terbesar di ekonomi digital Asia Tenggara saat ini. Prakiraan nilainya di tahun 2018 sebesar $30 miliar, melebihi e-commerce dan ride hailing. Potensi pertumbuhannya ditakar mencapai $78 miliar pada tahun 2025 mendatang.

Application Information Will Show Up Here

Tidak Lagi Sekadar “Travel Aggregator”, Koperansel Kini Layani Pembelian Tiket

Koperansel yang dulu memperkenalkan diri ke khalayak sebagai startup travel search, atau semacam situs aggregator, untuk membantu masyarakat mencarikan tiket perjalanan, kini bertransformasi menjadi travel meta-book. Transformasi ini dilakukan setelah layanan tersebut dapat digunakan untuk memesan tiket di lebih dari 200 online travel agent (OTA) yang menjadi partner.

“Tidak hanya sebatas pencarian antar OTA, situs airlines dan hotel; namun pengguna di Indonesia memerlukan sebuah travel search yang mampu beradaptasi dengan perferensi pengguna,” terang CEO Koperansel Dwi Pradito.

Dwi lebih jauh menjelaskan bahwa kerja sama dengan ratusan OTA diwujudkan dalam bentuk kontrak atau persetujuan yang menyatakan bahwa Koperansel memiliki kewenangan untuk mendistribusikan data inventory penerbangan dan hotel lengkap berserta harga yang tercantum. Setiap OTA disebut memiliki bentuk kerja sama yang berbeda-beda.

Berbeda dengan konsep Koperansel sebelumnya, saat ini seluruh proses termasuk pemesanan dan pembayaran, bisa dilakukan melalui situs Koperansel.

“Dapat disimpulkan bahwa kerja sama ini berbeda dengan kerja sama pada poin travel search, karena Koperansel menjadi platform yang dipercaya untuk memfasilitasi proses booking dan bayar produk OTA tersebut. Memang ada sebagian OTA lainnya, yang sedang dalam tahap integrasi dan finalisasi kerja sama, pembayarannya masih memakai payment gateway mereka, namun interface seluruhnya berada di Koepransel. Ke depannya, seluruh pembayaran yang akan diterima, akan ditujukan ke alamat pembayaran Koperansel,” terang Dwi.

Saat ini Koperansel telah mampu menampilkan data penerbangan dari setiap OTA dan membandingkan harga hingga mendapatkan yang termurah. Koperansel akan menampilkan 200 hingga 300 pilihan tiket termurah di tiap pencarian dalam hitungan detik.

Fitur pembelian di situs Koperansel bisa dilakukan melalui tab Instant Book yang ada di situs Koperansel. Dijelaskan Dwi saat ini sebagian besar OTA masih diakses dengan pencarian dan diarahkan ke situs OTA masing-masing. Namun ada beberapa yang sudah mendukung Instant Booking di Koperansel.

Selain Koperansel ada juga Trivago yang menyajikan layanan serupa. Keduanya sama-sama memposisikan diri sebagai travel aggregator yang memudahkan pengguna mencari tiket di satu tempat dari berbagai OTA.

Menanggapi head to head ini Dwi mengklaim bahwa Koperansel unggul di beberapa aspek, seperti lebih banyak didukung OTA lokal dan fitur instan booking yang belum ada di Trivago.

Untuk rencana selanjutnya Dwi menjelaskan, untuk saat ini Koperansel masih akan fokus pada pengembangan meningkatkan pengalaman pengguna dalam mencari dan memesan. Termasuk merencanakan meluncurkan aplikasi mobile pada pertengahan tahun 2019.

“Kami menargetkan untuk meningkatkan produktivitas tersebut hingga 30% lebih tinggi di 2019. Efisiensi dengan jaminan harga terbaik kapanpun dan kemanapun didukung oleh kenyamanan dan keamanan adalah hal yang kami prioritaskan bagi pengguna, karena preferensi masing-masing pengguna di travel sangat luas,” pungkas Dwi.

Airy Kini Layani Pemesanan Tiket untuk Korporasi

Startup OTA Airy merilis layanan terbaru Airy Business, sebuah manajemen online untuk perjalanan dinas bagi pengguna di kalangan perusahaan. Tersedia pilihan 9 ribu rute penerbangan dan lebih dari 20 ribu hotel dan akomodasi Airy di seluruh Indonesia.

Airy Business ini berbasis situs, sehingga bisa dikunjungi tanpa batasan waktu dan tempat. Panel dasbor yang sederhana menyajikan informasi lengkap dan data real time untuk memudahkan pemantauan pembiayaan atas reservasi perjalanan bisnis.

Corporate Communications Airy Stephan Sinisuka menuturkan, mengutip dari Data Kementerian Pariwisata selama Januari-Agustus 2017 terjadi 248.400 perjalanan yang berasal dari Jakarta –sebagai sentra perekonomian negara, untuk tujuan bisnis, kongres/seminar dan pelatihan ke daerah lain.

“Airy Business menangkap potensi pasar travel korporasi dan mengantisipasi kebutuhan pengguna yang terus berkembang. Aktivitas yang serba cepat, juga mobilitas para karyawan dan tim manajemen yang semakin tinggi tentu memerlukan sarana praktis yang lebih dari sekadar meringkaskan alur administrasi,” kata Stephan dalam keterangan resmi, Kamis (14/2).

Dia melanjutkan penggunaan data real time dalam Airy Business memungkinkan pelaporan secara komprehensif sehingga menciptakan transparansi antara karyawan dan manajemen perusahaan. Tidak hanya menjaga anggaran, –sebab tim manajemen sudah memonitor pengeluaran perjalanan per departemen, Airy Business juga membantu perusahaan dalam menegaskan penerapan kebijakan perjalanan kepada seluruh karyawannya.

Perusahaan menyiapkan dedicated account manager untuk menangani masing-masing pengguna perusahaan. Mereka siap dihubungi 24 jam setiap hari untuk mengatur kelancaran perjalanan dinas.

Dalam rangka menjaga kenyamanan perjalanan bisnis, Airy menyediakan akses ke berbagai maskapai penerbangan dan beragam akomodasi yang terkurasi dari inventori Airy. Baik dari kelas bujet sampai hotel bintang lima.

Ketersediaan akomodasi diperkuat lagi, dengan menyediakan lebih dari 1000 properti mitra Airy yang tersebar di 90 kota. Mitra properti ini sudah dijamin memenuhi standar kenyamanan yang ditetapkan Airy.

“Bukan hanya memberi manfaat kepada pengguna perusahaan, kami optimis Airy Business juga mendorong tingkat okupansi para pemilik properti yang menjadi mitra. Tahun lalu ada jutaan transaksi pemesanan yang berhasil kami catatkan.”

Stephan menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan Airy Business dengan fitur dan produk mutakhir lainnya yang segera meluncur pada tahun ini. Secara paralel, penambahan jumlah properti, perluasan pasar lewat kolaborasi dengan berbagai situs e-commerce, dan beberapa startup OTA juga terus digalakkan.

Sebelum Airy, perusahaan OTA lainnya yang sudah mulai garap pasar segmen yang sama adalah Tiket, Via, dan Bhinneka. Lewat kemitraan dengan Loket, Bhinneka menyediakan penjualan tiket hiburan, theme park, dan MICE untuk nasabah B2B dalam jumlah besar.

Application Information Will Show Up Here