Parkee Berinvestasi ke Alfabeta, Startup Pengembang Solusi AI & IoT

Centrepark Citra Corpora melalui anak usahanya yang merupakan pengembang aplikasi manajemen parkir Parkee, berinvestasi ke startup pengembang solusi teknologi AI dan IoT bernama Alfabeta. Tidak disebutkan besaran investasi yang diberikan. Kemitraan ini membuka peluang kolaborasi kedua perusahaan dalam pengembangan bisnis, termasuk membangun sistem perparkiran berbasis AI.

Alfabeta berdiri sejak 2018, salah satu produk yang dikembangkan adalah intelligent video analytics yang dapat diimplementasikan dalam berbagai sektor bisnis. Sementara Parkee debut sejak 2019 dengan layanan mobile app, reporting, dan sistem pendukung manajemen parkir yang terintegrasi.

Parkee telah digunakan di berbagai lokasi parkir di 50 kota di Indonesia, mulai dari Jakarta, Tangerang, Surabaya, Bandung, Medan, Batam, hingga Semarang.

“Kami ingin ciptakan onestop-solution untuk klien kami, seperti mall, airport, seaport, jadi mencakup berbagai identifikasi data, baik kendaraan maupun penggunanya. Teknologi ini akan terus berkembang,” kata Direktur Utama Centrepark Citra Corpora Charles Richard Oentomo.

Sementara CEO Alfabeta Taufiq Wibowo menjelaskan bahwa latar belakang kerja sama ini karena pihaknya memiliki sejumlah teknologi yang siap mendukung Parkee.

“Kami melihat kebutuhan teknologi cukup besar di industri yang sama dengan Parkee, ditambah kami juga punya banyak teknologi, seperti Automatic Number Plate Recognition (ANPR); Vehicle Detection, Counting, & Tracking; sampai Object Detection, Counting, & Tracking,” ujar Taufiq.

Selain Parkee, sejumlah perusahaan juga menggarap layanan pengelolaan parkir, salah satunya Soul Parking. Tidak hanya perangkat lunak manajemen parkiran, startup yang mendapat pendanaan awal dari AC Ventures dan sejumlah angel investor ini juga mengembangkan modul Compact Motorcycle Storage, sebuah kantong parkir portabel untuk sepeda. Telkomsel juga sempat membuat unit bisnis bernama Parkirin, mengembangkan layanan SaaS untuk pengelolaan parkir di gedung.

Hadirnya Alfabeta tentu diharapkan bisa menambah proposisi nilai Parkee. Selain memperluas pilihan pembayaran, penyegaran fitur juga menjadi salah satu fokus mereka.

Teknologi Alfabeta

ANPR dapat mendeteksi plat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dan mendaftarkan hasilnya secara otomatis ke dalam basis data pengguna. Sementara Vehicle Detection, Counting, & Tracking ialah teknologi yang mendeteksi jenis kendaraan yang lewat, menghitung jumlahnya, dan melacak jalur yang dilewati. Sedangkan Object Detection, Counting, & Tracking mendeteksi keberadaan & pergerakan, serta menghitung jumlah objek yang berada di dalam jangkauan kamera.

Teknologi ini bukan hanya memberi manfaat bagi pengelola gedung, melainkan juga bagi pengguna parkir, yakni keamanan yang optimal. Setiap kendaraan yang masuk akan terdeteksi mulai dari plat nomor, jenis, logo bahkan hingga warna kendaraannya. Sehingga, jika ada upaya mengubah nomor plat di area parkir, maka bisa langsung terdeteksi.

“Ketika data diverifikasi dan hasilnya sama, maka sistem itu akan otomatis mempersilakan kendaraan keluar. Jika tidak bisa, maka sistem akan memberi warning alarm dan akan memberitahu security tempat. Jadi pengguna dipastikan bakal merasa aman,” kata Charles.

Keunggulan lain, pengguna tidak perlu repot menyiapkan uang tunai untuk pembayaran. Setiap transaksi langsung akan terhubung melalui aplikasi di smartphone pengguna, pembayaran pun bisa dilakukan melalui QRIS maupun e-wallet demi kepraktisan

Application Information Will Show Up Here

Gaet Parkee, DANA Tambah Fitur Pembayaran Parkir Nontunai

DANA meresmikan fitur terbaru pembayaran parkir lewat kerja sama dengan startup penyedia layanan parkir Parkee. Inovasi ini permudah pemilik kendaraan untuk masuk ke pembayaran digital karena mereka tidak perlu mengunduh aplikasi tambahan untuk bayar parkir secara nontunai.

Co-Founder & CEO DANA Vince Iswara menerangkan perilisan ini adalah strategi perusahaan mengubah kebiasaan pengguna untuk beralih ke pembayaran digital, terutama di era pandemi ini uang tunai bisa menjadi perantara virus berbahaya tersebut.

“Ini sebenarnya changing people behaviour, jadi bukan lihat amount [potensi bisnis saja], melainkan sudah saatnya berubah. Kita percaya dengan perkembangan teknologi, maka akan semakin mudah bertransaksi kalau pakai platform yang bisa dipercaya,” ujarnya saat konferensi pers secara online, Rabu (21/10).

Untuk menggunakan fitur ini, pengguna cukup memindai tiket parkir menggunakan DANA pada 15 menit sebelum keluar gedung. Lalu melakukan konfirmasi dan bayar. Begitu transaksi berhasil, pengguna akan mendapat notifikasi yang akan mengingat mereka untuk meninggalkan gedung atau area parkir sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pada tahap awal, pengguna baru bisa menggunakan fitur ini di 200 lokasi parkir.

Parkee merupakan sekian banyak perusahaan yang digaet DANA. Vince menerangkan, teknologi DANA yang bersifat open platform memungkinkan mereka bekerja sama dengan beragam platform guna memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.

Salah satu pengelola parkir yang sudah bermitra dengan Parkee, PT Centerpark Citra Corpora mengatakan total omzet parkir secara global mencapai $80 miliar. Sementara, untuk di Indonesia sendiri pada tahun lalu sebesar Rp25 triliun untuk off street (pinggir jalan).

Dia memprediksi kalau on street (lahan parkir khusus) bisa lebih besar 1,5 kali lipat dari off street. “Ceruk marketnya sangat besar. Setahu saya sampai sekarang ini, market parking di Indonesia secara tarif masih yang paling murah. Di luar Jakarta, untuk parkir motor masih bisa Rp500,” kata Founder dan CEO Centerpark Charles Oentomo.

Ia mengaku pembayaran nontunai sangat dibutuhkan di industri parkir. Dari data perusahannya, 60% pembayaran masih menggunakan tunai. Sementara untuk pembayaran nontunai masih memanfaatkan uang elektronik berbasis kartu. Centerpark sendiri kini mengelola 400 lokasi parkir yang ada di 42 kota.

Bisnis Parkee

Founder & CEO Parkee Wilson Sumanang menerangkan, inovasi bersama DANA adalah jawaban dari konsumen yang membutuhkan solusi praktis, tanpa harus mengunduh aplikasi tambahan di smartphone.

Oleh karenanya, ia tidak khawatir apabila pengguna Parkee lebih memilih untuk beralih ke aplikasi DANA untuk bayar parkir, ketimbang aplikasi Parkee. Pasalnya, Parkee menempatkan diri sebagai platform, yang artinya teknologinya bisa ditempatkan ke mitra dan tetap memperoleh bisnis.

Toh, solusi yang dikembangkan Parkee tidak hanya bayar parkir, juga ada fitur reservasi parkir, dan dasbor untuk pemilik gedung dan operator saat ingin mengidentifikasi pengunjung di area parkirnya, lengkap dengan durasi yang dihabiskan dan memantau jumlah transaksi secara real time.

“DANA bisa bantu bersama-sama mempromosikan pembayaran nontunai ke pengguna mereka dan Parkee. Jadi ini bukan jadi churn [buat aplikasi] tapi akan membawa manfaat yang lebih maksimal buat pengguna.”

Bersama DANA, lanjutnya, akan ada pengembangan berikutnya yang akan dilakukan. Salah satunya adalah merilis fitur reservasi parkir yang sudah masuk dalam tahap pengembangan. “Harapannya bersama DANA bisa memproses 1 juta transaksi dalam setahun ke depan.”

Parkee sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 200 ribu pengguna dan layanannya dapat digunakan di lebih dari 200 lokasi parkir di seluruh Indonesia. Volume transaksi yang berhasil diproses mencapai lebih 900 ribu kali. Mitra Parkee diantaranya Centerpark dan EZ Parking.

Parkee bukan satu-satunya pemain parkir online yang ada di Indonesia. Selain itu ada Smark, Parkirin, Cari Parkir, Parkways, dan eParkir yang dikelola oleh Telkom.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Upaya Parkee Berikan Pengalaman Parkir yang Berbeda

Kemudahan mencari tempat parkir dan pembayaran menjadi dua hal yang coba ditawarkan Parkee. Startup yang berada di bawah naungan PT Inovasi Anak Indonesia ini mengembangkan sebuah solusi berbasis aplikasi mobile yang bisa memberikan pengalaman berbeda ketika proses parkir.

Aplikasi Parkee memungkinkan pengguna mengetahui berapa banyak slot parkir yang tersedia di tempat-tempat yang terafiliasi. Parkee juga terintegrasi dengan penyedia e-money untuk mendorong penggunaan non-tunai sekaligus memberikan kemudahan pembayaran bagi setiap penggunanya. Pengguna hanya perlu memindai barcode yang ada di tiket parkir yang disediakan.

Selain dua fitur di atas, Parkee juga memiliki fitur Dashboard yang bisa dimanfaatkan pemilik pemilik gedung dan operator parkir mengidentifikasi pengujung di area parkirnya, lengkap dengan durasi yang dihabiskan pengunjung dan monitoring jumlah transaksi secara realtime.

“Sejauh ini [kami] telah berhasil membangun kerja sama bersama dengan tiga e-wallet besar di Indonesia, dan parking operator local terbesar dan parking operator yang lain. Dari capaian download, Parkee sudah mencapai angka 13.000 unduhan dan terus bertambah ratusan setiap harinya,” cerita Head of Business and Operations Parkee Agustjik Haris, yang akrab dipanggil Agus.

Agus lebih jauh menceritakan bahwa teknologi parkir bukanlah yang yang baru. Namun Parkee memiliki tim yang solid dan didukung investor yang suportif. Parkee juga merasa cukup terbantu dengan adanya mitra pembayaran da pengelola parkir sehingga bisa menghadirkan fitur-fitur inovatif bagi pelanggan.

“Di luar negeri teknologi parkir telah jauh lebih maju dan merupakan hal yang sejak dulu telah dicita-citakan oleh berbagai pengelola parkir ataupun gedung. Parkee hadir di tengah kebimbangan pengembangan ini dengan segala pengetahuan yang kami miliki untuk menciptakan hal yang mereka cita-citakan dengan menyajikan pengembangan fitur yang lebih kuat,” lanjut Agus.

Sebelumnya sudah ada Smark, Parkirin, dan kemudahan pembayaran melalui Ovo dan GoPay yang mulai dijajaki untuk memodernisasi sistem perparkiran di Indonesia.

Optimis bisa terus tumbuh di Indonesia

Dengan capaiannya sejauh ini, Agus cukup optimis Parkee bisa terus tumbuh dan berkembang di Indonesia. Kendati demikian, tantangan tentu ada dalam setiap proses pertumbuhannya. Untuk saat ini tantangan yang dihadapi Parkee ada pada proses edukasi masyarakat dan penggunaan aplikasinya, termasuk proses pembayaran menggunakan QR code.

Saat ini Parkee fokus pada membangun fondasi yang paling utama, yakni akses lokasi. Mereka saat ini tengah berusaha untuk mengakuisisi lebih banyak lokasi dari beberapa mitra parkir. termasuk integrasi sistem.

Parkee saat ini menargetkan bekerja sama dengan penyedia e-money baru untuk melengkapi metode pembayaran yang mereka sediakan. Mereka juga berambisi untuk menambah mitra operator parkir dengan target transaksi 50.000 transaksi pada Desember tahun ini.

Application Information Will Show Up Here