Path Rilis Infografis Tren Populer Sepanjang Tahun 2015

Diluncurkan sebagai medium untuk saling berbagi pesan dan foto khusus kerabat dan keluarga, Indonesia kini mendominasi jejaring sosial Path dengan angka melewati 4 juta user. Sebagai bentuk apresiasi pada para pengguna, sang pengelola sosial media yang awalnya berasal dari San Francisco dan kini telah dibeli Daum Kakao itu mempublikasi beberapa lembar infografis mengenai tren populer di nusantara selama tahun 2015.

Data tersebut sendiri diambil berdasarkan sampel di periode bulan Januari sampai November kemarin, pertama kalinya diungkap tahun ini oleh Path. Head of Path Indonesia Alex Kim menjelaskan via lembar rilis pers, menyatakan bahwa layanan mereka telah berkembang menjadi salah satu gaya hidup mobile. Ia menyampaikan bagaimana tren user Path turut mencerminkan karakteristik masyarakat Indonesia.

Infografis dari Path terbagi dalam tujuh kategori, meliputi kuliner, musik, pusat perbelanjaan sampai lokasi hangout idola; masing-masing berisi daftar sepuluh besar. Untuk lengkapnya, silakan simak di bawah.

Path 2015 Trending Report 04

Mungkin Anda penasaran tempat-tempat kumpul favorit yang berada di luar ibukota Jakarta. Kedai susu Momo Milk Barn di Bogor ini ternyata menduduki urutan pertama.

Path 2015 Trending Report 03

Beralih ke Pulau Dewata Bali, Potato Head Beach Club di Seminyak merupakan tempat kuliner kesukaan, mengalahkan kandidat-kandidat kuat semisal Rock Bar, Hard Rock Cafe sampai Warung Pizza Pepe.

Path 2015 Trending Report 05

Bagi mereka yang gemar bercengkerama bersama kawan-kawan saat matahari telah terbenam, Path mengurutkan 10 klub malam kesukaan para user. Hard Rock, Empirica, dan Beer Garden berhasil dikalahkan Skye.

Path 2015 Trending Report 02

Pecinta makanan yang berdomisili di Jakarta sudah pasti akan sangat terbantu dengan adanya list top 10 restoran ini. Lokasi-lokasi tersebut dapat menjadi referensi. Oh, Skye hampir kembali menguasai daftar.

Path 2015 Trending Report 06

Apakah mall kesayangan Anda masuk di sini? Lima pusat perbelanjaan terfavorit berada di Jakarta, dipimpin Grand Indonesia di posisi puncak. Tiga mall bandung juga masuk di dalamnya.

Path 2015 Trending Report 07

Dari banyak sekali tempat wisata menarik di indonesia, Path melaporkan bahwa khalayak paling banyak mengambil foto di Dunia Fantasi. Kehadiran Monas, Museum Angkut, Candi Borobudur serta Garuda Wisnu Kencana turut menunjukkan antusiasime tinggi penduduk terhadap wisata sejarah dan budaya.

Path 2015 Trending Report 01

Mungkin ini menjadi daftar paling ditunggu-tunggu: apa judul lagu yang paling top di tahun 2015? Isyana Sarasvati tampak mengungguli Ran, Raisa dan Mytha Lestari dengan dua judul lagu, yaitu Tetap Dalam Jiwa serta Keep Being You.

Koreksi: Penambahan keterangan jika Path kini telah dimiliki Daum Kakao. 

Apa Itu Path, Sejarah dan Fitur-fitur Utamanya?

Jika didata dan dibuat daftarnya, barangkali situs jejaring sosial yang berseliweran di dunia maya jumlahnya tak terhitung oleh jari jemari kita. Pasalnya, ada lusinan situs yang menawarkan tempat berinteraksi di dunia maya. Masing-masing menawarkan konsep, fitur dan aturan main yang berbeda. Lain Facebook, lain pula dengan Twitter dan lain lagi bila sobat mencoba jejaring sosial bernama Path.

Path, apa itu? Path adalah layanan jejaring sosial tempat sobat dapat berbagi foto dan pesan. Bila dibandingkan, Path tak ubahnya Facebook ataupun Twitter, tetapi dengan konsep yang lebih ramping, minimalis dan personal. Jumlah teman yang bisa ditambahkan di Path saja dibatasi maksimal 150 orang dan kemudian diperluas menjadi 500 kontak, jadi isinya harus benar-benar orang-orang yang sangat dekat dengan kita.

Sejarah Pembuatan Path

Dikutip dari situs resminya, Path mulai berkiprah pada November 2010, berarti sampai dengan Desember 2015 ini Path sudah menjalani karir lebih dari 5 tahun. Awal mulanya, Path yang bermarkas di San Fransisco terdiri dari sebuah tim kecil yang dinahkodai oleh Shawn Fanning dan Dave Morin. Memulai petualangannya di platfom iOS, Path tak gentar bersaing dengan sejumlah layanan yang lebih tenar seperti Instagram, Facebook, Twitter dan Pinterest. Mengusung nilai-nilai “simplicity, quality dan privacy”, Path melesat cepat dan menjadi salah satu kandidat kuat rival pemain-pemain besar tersebut.

Di bulan November 2010, Path memperoleh dana segar dari alumni Facebook termasuk Marc Bodnick, kemudian disusul oleh aktor papan atas Ashton Kucher, dan pada bulan Februari 2011 Path memperoleh investasi sebesar $8,5 juta dari Kleiner Perkins Caufield & Byers, Index Ventures dan Digital Garage of Japan.

Mempunyai modal yang sudah sangat kokoh, Path dirilis ulang pada bulan November 2011 dengan sejumlah fitur tambahan. Per Desember 2011, Path mencatatkan peningkatan pengguna dari 30.000 ke 300.000 orang hanya dalam waktu 4 bulan. Kini pengguna Path telah tersebar di berbagai dunia, di mana Indonesia menyumbangkan angka pengguna paling besar, dengan jumlah sebanyak 4 juta pengguna dari total 10 juta pengguna aktif Path. Tak heran bila Bakrie Group ikut menanamkan investasinya ke Path pada awal tahun lalu. Namun pada 28 Mei 2015, Path berada di bawah bendera baru setelah menerima pinangan Daum Kakao. Berdasarkan informasi terbaru, Daum Kakao berencana mengutilisasi layanan media sosial Path untuk merealisasikan rencana ekspansi bank berbasis Internetnya di Indonesia.

Fitur-fitur Utama Path

Berbagi Foto dan Video

Di Path, pengguna dapat menjumpai fitur Capture Moment yang difungsikan untuk mengunggah tidak cuma status berupa teks singkat tanpa makna, melainkan bisa dengan jepretan foto, video, film, tempat, buku dan lain-lain. Apapun yang dibagikan, Path telah menyiapkan berbagai tool untuk mempercantik tampilan foto dan video sobat. Demi melindungi privasi pengunanya, Path juga menawarkan beberapa tool yang dapat diubah-suaikan dengan mudah.

apa itu path

Integrasi Layanan

Fitur lain yang membuat Path terasa istimewa adalah integrasi ke beberapa layanan sekaligus, seperti Facebook, Twitter, Tumblr, Foursquare, dan WordPress sehingga cukup dengan satu kali posting, sobat bisa menjangkau lebih banyak audiens.

Timeline Search

Fitur Timeline Search menghadirkan kemudahan kepada sobat ketika membutuhkan informasi tentang teman, apakah itu informasi soal tempat, kota, ulang tahun, tren, hari libur dan sebagainya.

Inner Circle

Punya banyak teman memang bagus, tapi jika terlalu banyak maka hal itu agak bertentangan dengan nilai yang diusung oleh Path. Maka, Path menawarkan fitur Inner Circle yang membuat pertemanan sobat menjadi lebih ramping.

Seen It dan Emoticon

Fitur Seen It mempermudah sobat untuk melihat adakah teman yang melihat postingan Path sobat. Beberapa orang merasa senang bila postingan mereka dilihat oleh banyak orang, itu menandakan ia populer, sobat tentu mau dong menjadi terkenal? Nah, dengan fitur Seen It sobat bisa tahu seberapa populerkah sobat di Path. Plus adanya emoticon yang ekspesif untuk menunjukkan reaksi atas sebuah post.

Private Moments

Tapi jika sobat tak ingin terkenal, Path juga punya fitur Private Moments yang fungsinya untuk membagikan foto atau video pribadi untuk diri sendiri atau orang-orang tertentu saja.

Kontroversi Path

Sayangnya di tengah laju impresif Path, muncul kabar tak mengenakkan yang sepertinya bukan isapan jempol belaka. Dikatakan bahwa Path telah mengirimkan surat elektronik kepada sejumlah penggunanya yang isinya memberitahukan bahwa Path tidak akan mendukung perangkat berbasis Windows Phone per 31 Desember 2015. Itu artinya, di masa mendatang tidak akan ada lagi update untuk OS besutan Microsoft tersebut.

Di Mana Mengunduh Path?

Path bisa diunduh dari Google Play Store untuk perangkat Android dan App Store untuk iOS secara cuma-cuma.

Koreksi: Penambahan keterangan tentang teman di Path yang kini mencapai 500 orang.

Kakao Buat Bank Berbasis Internet, Bakal Masuk Indonesia Melalui Path

Regulator Korea Selatan mengumumkan bahwa KT Telecom dan Kakao bakal memimpin dua konsorsium untuk membangun bank berbasis Internet di negara tersebut. Yang menarik, Kakao menyatakan bakal membawa konsep bank dunia maya itu ke Indonesia melalui Path yang diakuisisinya akhir Mei lalu.

Bank berbasis Internet ini dijadwalkan mulai beroperasi paruh kedua tahun 2016 setelah melalui periode pengetesan untuk keamanan dan lisensi.

Seorang eksekutif Kakao menyebutkan, “Sekitar 40 persen pegawai Kakao Bank adalah tenaga spesialisasi IT yang bertugas menangkal ancaman keamanan secara real time.”

Kakao Bank bakal didukung oleh 11 perusahaan, termasuk beberapa institusi finansial seperti Korea Investment Holdings, KB Kookmin Bank dan SGI Seoul Guarantee Insurance.

Kakao yang merupakan layanan messaging terbesar di negara tersebut bakal menggandeng Tencent untuk ekspansi global Kakao Bank. Tencent memiliki WeBank, yang terafiliasi dengan WeChat, yang memiliki konsep yang sama. Kebetulan Tencent, pemilik WeChat, juga berinvestasi di Kakao.

Di sisi lain, K-Bank, bank berbasis Internet yang didirikan konsorsium yang dipimpin KT Telecom, menjalin kerja sama dengan Alipay untuk langkah yang sama.

Untuk ekspansinya di Indonesia, Kakao berencana mengutilisasi layanan media sosial Path. Basis pengguna terbesar Path berdomisili di Indonesia dan memang Kakao sejauh ini belum melakukan langkah bisnis untuk memanfaatkan Path pasca akuisisi terhadap layanan ini. Langkah menggandeng Path adalah manuver bisnis yang menarik untuk disimak. Sejauh ini monetisasi Path hanya berbasiskan stiker dan filter foto.

Kita tunggu bagaimana implementasi bank dunia maya ini di Indonesia dan bagaimana kesesuaiannya dengan regulasi setempat. Di Indonesia sendiri sudah ada Rekening Ponsel dari CIMB Niaga yang murni berbasis teknologi. BI dan OJK sendiri, sebagai regulator, terus mendorong implementasi branchless banking.

 

Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Pengakuisisian Path

Shutterstock

Merupakan hal yang tak biasa sebenarnya ketika sebuah perusahaan di Asia mengakuisisi rivalnya yang berasal dari belahan bumi lain, terutama yang sempat menjadi hype di Sillicon Valley. Hal itulah yang terjadi beberapa waktu lalu saat Path mengumumkan akuisisi terhadap aplikasi andalan mereka oleh perusahaan Korea Selatan Daum Kakao. Dari akuisisi seperti ini para penggiat startup dapat mengambil beberapa pelajaran berharga.

Continue reading Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Pengakuisisian Path

Daum Kakao Resmi Akuisisi Path

Setelah sebulan lalu Re/code mengungkapkan kemungkinan Path diakuisisi oleh Daum Kakao, hal tersebut sekarang resmi diumumkan. Tak hanya Path, Daum Kakao juga mengambil Path Talk. Path dan Path Talk akan tetap seperti mereka sekarang, berjalan sebagai entitas terpisah. Kebanyakan pengguna Path, dari 10 juta pengguna aktifnya, tinggal di negara-negara Asia Tenggara, kebanyakan di Indonesia.

Dave Morin dalam artikelnya juga menyebutkan bahwa Path hingga saat ini telah mengumpulkan lebih dari 600 juta pertemanan dan 400 juta momen para anggotanya. Path Inc sekarang akan fokus mengembangkan aplikasi selfie-nya Kong (dan produk lain yang mungkin sedang dikembangkan.

tumblr_inline_np355q9xYI1qz6zw8_500

Poin utama Morin adalah Path (hanya) populer di kawasan Asia Tenggara, ribuan mil jauhnya dari kantor pusat Path, dan lebih baik untuk mengalihkan operasionalnya ke tim yang lebih besar yang lebih mengerti soal pasar Asia Tenggara. Diekspektasikan tim Path di Jakarta akan ditransfer sebagai anggota baru tim KakaoTalk. Mereka baru diresmikan tiga bulan yang lalu dan dipimpin oleh William Tunggaldjaja.

Head of Daum Kakao Indonesia Alex Kim tentang akuisisi ini berkomentar, “Basis pengguna Path yang kuat di pasar Indonesia yang berkembang pesat, membuat Path menjadi kandidat kuat untuk berkembang menjadi sebuah platform mobile lifestyle dengan ragam layanan yang berpengaruh pada kehidupan pengguna sehari-hari.”

“Kami percaya bahwa ada potensi besar untuk Daum Kakao dan Path di pasar global. Kami berharap untuk dapat membawa sinergi yang kuat dengan layanan Daum Kakao lainnya dan memberikan nilai tambah yang lebih besar untuk para pengguna kami,” lanjutnya.

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Amir Karimuddin. 

Daum Kakao Resmi Akuisisi Path (UPDATED)

Country Manager Path Indonesia William Tunggaldjaja diekspektasikan akan menjadi bagian tim KakaoTalk yang baru setelah akuisisi / DailySocial

Setelah sebulan lalu Re/code mengungkapkan kemungkinan Path diakuisisi oleh Daum Kakao, hal tersebut sekarang resmi diumumkan. Tak hanya Path, Daum Kakao juga mengambil Path Talk. Path dan Path Talk akan tetap seperti mereka sekarang, berjalan sebagai entitas terpisah. Kebanyakan pengguna Path, dari 10 juta pengguna aktifnya, tinggal di negara-negara Asia Tenggara, kebanyakan di Indonesia.

Continue reading Daum Kakao Resmi Akuisisi Path (UPDATED)

Daum Kakao Officially Acquired Path

William Tunggaldjaja will now be part of KakaoTalk's team / DailySocial

That’s fast. After about a month ago Re/code unveiled the possibility of Path getting acquired by Daum Kakao, it’s now official. Not only Path, it takes over Path Talk as well. Path and Path Talk for now will be as they are today, working as separate entity. Path’s majority users, of 10 million active users, live in Southeast Asia countries, mostly in Indonesia.

Continue reading Daum Kakao Officially Acquired Path

Path’s Acquisition by KakaoTalk Will Be Strategic, Only If It’s True

The rumor has it that KakaoTalk is in the midst of serious talk to acquire Dave Morin’s Path. As popular social media platform in Indonesia, Path’s acquisition may serve as KakaoTalk’s best option to conquer the Indonesian market, something it has yet succeeded to accomplish. Continue reading Path’s Acquisition by KakaoTalk Will Be Strategic, Only If It’s True

Jika Benar Terjadi, Pembelian Path oleh KakaoTalk Bisa Berdampak Strategis untuk Pasar Indonesia

 

Rumor akuisisi Path oleh KakaoTalk bisa bernilai strategis untuk kedua belah pihak / Shutterstock

Informasi yang tersebar menyebutkan bahwa KakaoTalk dalam negosiasi serius untuk membeli Path yang didirikan oleh Dave Morin. Sebagai platform private social media yang populer di Indonesia, akuisisi terhadap Path bisa bernilai strategis dalam usaha KakaoTalk mendominasi pasar Indonesia, sesuatu yang masih sulit dilakukannya.

Continue reading Jika Benar Terjadi, Pembelian Path oleh KakaoTalk Bisa Berdampak Strategis untuk Pasar Indonesia

APJII: Internet Utilization in Indonesia in 2014

How long can you stand not accessing internet through your computing devices? Many have admitted that internet has no longer become their tertiary need, but secondary need. APJII (Association of Internet Service Operator Indonesia) summed up about the landscape of tech users in 2014 in its research publication, stating that 84 percent of the respondents access internet daily, with most of them spend 3 to 5 hours a day browsing on internet. Continue reading APJII: Internet Utilization in Indonesia in 2014