Susul Belkin, Mophie Juga Luncurkan Power Bank Khusus Pengguna Perangkat iOS

Bagi para pengguna iPhone, memiliki power bank berarti mereka juga harus siap sedia dengan kabel micro USB untuk mengisi ulang baterai portable tersebut. Namun belum lama ini Belkin menawarkan solusi yang jauh lebih elegan, yakni sebuah power bank yang mengemas port Lightning, sehingga pengguna iPhone hanya perlu membawa satu kabel saja selagi bepergian.

Belkin tentu tidak sendiri, sebab Mophie baru saja mengumumkan produk serupa. Namun kalau Belkin hanya menawarkan satu model, Mophie telah menyiapkan empat model sekaligus, yaitu Powerstation, Powerstation XXL, Powerstation Plus dan Powerstation Plus XL.

Mophie Powerstation XXL / Mophie
Mophie Powerstation XXL / Mophie

Powerstation dan Powerstation XXL adalah model yang standar, dengan perbedaan pada kapasitas dan jumlah port USB yang tersedia: Powerstation dengan kapasitas 6.040 mAh dan sepasang port USB, sedangkan Powerstation XXL dengan kapasitas 20.200 mAh dan tiga port USB.

Powerstation Plus (6.040 mAh) dan Powerstation Plus XL (10.000 mAh) di sisi lain sama-sama menawarkan kabel Lightning terintegrasi – meski menurut saya ini terkesan gimmicky, sebab yang saya cari dari lini power bank baru ini adalah perwujudan skenario di mana saya hanya perlu membawa satu kabel Lightning saja.

Mophie Powerstation Plus / Mophie
Mophie Powerstation Plus / Mophie

Namun khusus Powerstation Plus XL, setidaknya masih ada satu gimmick yang mungkin lebih berguna, yakni dukungan wireless charging. Ya, power bank yang satu ini bisa diisi ulang cukup dengan diletakkan di atas Qi wireless charger, meski ini berarti harga yang harus ditebus jelas lebih mahal.

Bicara soal harga, banderol resmi keempatnya adalah sebagai berikut:

Sumber: Mophie.

Belkin Merilis Power Bank 10.000 mAh, Didesain Khusus untuk Pengguna iDevice

Kebutuhan kita akan smartphone terus meningkat, berbagai aktivitas menjadi lebih mudah dengannya. Saking bisa diandalkannya, tak heran bila smartphone sering kehabisan daya.

Power bank pun menjadi solusi untuk memperpanjang tenaga baterai dikala perjalanan dan keadaan mendesak. Saat ini, power bank sudah tersedia dalam berbagai kapasitas dan ukuran, mau yang ringkas atau kapasitas baterai yang besar pun ada.

Perangkat power bank sendiri juga perlu diisi ulang dayanya, namun kebanyakan power bank menggunakan port microUSB. Artinya bagi pengguna iPhone, Anda perlu membawa dua kabel charger.

Belkin – perusahaan pembuat aksesori untuk smartphone mencoba menawarkan solusi, mereka telah meluncurkan power bank untuk pengguna iDevice. Mereka merilis Boost Charge Power Bank 10k, keunggulannya mulai dari kapasitas baterainya yang besar 10.000 mAh, disertifikasi Apple, dan dilengkapi port lightning.

Jadi, pengguna iPhone atau iPad bisa menggunakan charger yang sama untuk mengisi daya power bank tanpa perlu repot-repot membawa dua kabel data microUSB dan lightning.

Power bank ini memiliki dua slot USB yang bisa digunakan secara bersamaan, satu punya output 2,4 amp untuk mengisi daya dengan cepat dan satu lagi standar 1 amp. Tentu saja, dapat digunakan untuk mengisi daya smartphone Android. Hanya saja, untuk pengisian power bank harus melalui kabel lightning.

Boost Charge Power Bank 10k sendiri punya dimensi 154,5x71x17 mm, serta tersedia dalam pilihan warna hitam dan putih. Saat ini baru tersedia di Amerika Serikat dengan harga US$59,99 atau sekitar Rp850 ribuan.

Sumber: GSMArena

Anker Ciptakan Power Bank Khusus Nintendo Switch

Mudik cuma tinggal hitungan hari, dan kalau Anda merupakan pengguna Nintendo Switch, handheld console tersebut sudah pasti menjadi salah satu barang yang wajib dibawa. Problemnya, ketika sedang tidak dipasang di docking station-nya, baterai Switch hanya mampu bertahan selama enam jam saja berdasarkan klaim Nintendo, dan itu dengan catatan game yang dimainkan bukan yang termasuk game ‘berat’ seperti Zelda.

Solusinya adalah meminta bantuan power bank, namun bukan sembarang power bank kalau kata Nintendo, sebab mereka sudah bermitra dengan Anker demi mewujudkan power bank yang ideal buat Switch. Ada dua model yang Anker tawarkan: PowerCore 20100 dan PowerCore 13400, keduanya sama-sama diikuti embel-embel “Nintendo Switch Edition”.

Anker PowerCore 20100 Nintendo Switch Edition

Apa yang istimewa dari keduanya? Anker bilang bahwa karena dirancang secara spesifik untuk Switch, kedua power bank ini sanggup menyalurkan daya dengan sangat optimal via USB-C. Bahkan ketika Switch di-charge selagi dipakai bermain game, baterainya tetap akan terisi penuh dalam waktu kurang dari tiga jam.

Soal kapasitas, PowerCore 20100 disebut siap menyuplai daya ekstra sampai 15 jam, sedangkan PowerCore 13400 sampai 10 jam. Keduanya tentu saja masih bisa dipakai bersama perangkat lain, baik yang membutuhkan port USB-C maupun USB standar.

Di situs resmi Anker, PowerCore 20100 Nintendo Switch Edition dijajakan seharga $90, sedangkan PowerCore 13400 seharga $70. Sayang status keduanya baru pre-order, dan perlu dicatat, produk ini berbeda dari PowerCore+ 20100 maupun PowerCore+ 13400 yang tidak dilengkapi imbuhan Nintendo Switch Edition.

Sumber: The Verge.

Seagate Umumkan Power Bank + Hard Disk Eksternal untuk VR Headset Vive Focus

Konsep standalone yang diusung HTC Vive Focus berarti kita tidak memerlukan lagi perangkat tambahan untuk bisa menikmati virtual reality di mana saja dan kapan saja kita mau. Seperti halnya smartphone, Vive Focus memiliki prosesor dan baterainya sendiri. Namun yang menjadi pertanyaan, seberapa awet baterainya, apalagi mengingat resolusi display yang diusungnya tergolong tinggi (2880 x 1600)?

Dalam satu kali pengisian, HTC bilang Vive Focus bisa beroperasi selama sekitar tiga jam. Lalu apa jadinya kalau kita ingin bermain lebih lama dari itu? Well, HTC sudah menyiapkan solusinya dalam bentuk hasil kolaborasinya bersama Seagate.

Namanya Seagate VR Power Drive. Ia merupakan sebuah perpaduan antara power bank 5.000 mAh dan hard disk eksternal 1 TB. Ini bukan pertama kalinya perangkat semacam ini eksis, hanya saja ia merupakan aksesori resmi untuk Vive Focus, siap menyuplai daya ekstra atau menyediakan kapasitas penyimpanan tambahan dengan berbekal satu kabel USB-C saja.

Seagate VR Power Drive

Supaya tidak mengganggu sesi VR, bagian belakang perangkat dilengkapi penjepit agar bisa dicantolkan ke celana atau ikat pinggang. Karena dikembangkan bersama HTC, panjang kabelnya sudah pasti sangat pas untuk Vive Focus. Sebagai bonus, perangkat rupanya juga kompatibel dengan ponsel HTC U12+ yang dirilis belum lama ini.

Harganya belum diketahui, akan tetapi HTC bilang bahwa pemasarannya bakal dimulai pada kuartal ketiga tahun ini. Bisa jadi, Vive Focus versi global juga akan dirilis di waktu yang bersamaan.

Sumber: Seagate dan Road to VR.

Bukan Sembarang Power Bank, River Bank Terapkan Konsep Modular untuk Mengakomodasi Banyak Perangkat

Zaman sudah berubah. Produsen power bank tak lagi adu besar kapasitas saja, tapi juga mulai memprioritaskan soal fitur dan keunikan. Lihat saja perangkat bernama River Bank buatan EcoFlow berikut ini. Ia merupakan power bank unik yang mengedepankan konsep modular.

Modul utamanya mengemas kapasitas sebesar 25.600 mAh dalam bobot kurang dari 1 kg. Dimensinya pun tergolong ringkas, dan EcoFlow memastikan perangkat ini boleh dibawa ke dalam pesawat terbang – meski tentunya ini semua bergantung pada regulasi setempat.

EcoFlow River Bank

River Bank bisa mengisi lima perangkat sekaligus secara bersamaan. Dua via USB, dua lagi via USB-C, dan satu yang terakhir via wireless charging dengan diletakkan di permukaan atasnya. Namun ketika daya sebesar itu masih dirasa kurang, pengguna dapat menancapkan modul ekstra di bawah modul utamanya.

Modul tambahannya sejauh ini ada dua. Yang pertama adalah modul listrik AC, dengan kapasitas yang sama persis dan tentu saja yang menjadi unggulan, colokan listrik standar untuk laptop, drone dan masih banyak lagi (plus satu lagi port USB-C). Digabungkan, kedua modul ini menawarkan kapasitas sebesar 188 Wh jika dikonversi, selisih sedikit saja dari Anker PowerHouse 200.

EcoFlow River Bank

Modul yang kedua adalah yang khusus dirancang untuk menjadi jumper aki mobil yang ngadat. Kapasitasnya cuma 4.000 mAh, akan tetapi EcoFlow mengklaim modul ini bisa dijadikan jumper sampai 10 kali dalam satu kali pengisian. Sebagai catatan, tiap-tiap modulnya ini bisa digunakan secara mandiri, alias tidak harus tersambung ke modul utamanya.

Di Indiegogo, River Bank dihargai $199, khusus modul utamanya saja. Untuk bundel kompletnya, EcoFlow mematok harga $390. Sayangnya, sejauh ini EcoFlow baru menawarkannya di beberapa negara saja, dan Indonesia belum termasuk. Mereka berencana mengekspansi pasarnya lebih luas tahun depan, dan semoga saja negara kita merupakan salah satu targetnya.

Sumber: TechCrunch.

Terinspirasi Moto Z, Casing Ini Dapat Mengubah Ponsel Lain Jadi Ponsel Modular

Google resmi ‘membunuh’ Project Ara pada bulan September 2016. Sejak itu, realisasi terdekat smartphone berkonsep modular hanya bisa didapat lewat seri Moto Z, yang mengandalkan aksesori terpisah untuk mengubah ponsel menjadi speaker Bluetooth atau game controller.

Moto Z pada dasarnya menjadi inspirasi sebuah startup bernama Vibes Modular untuk mengeksekusi gagasan serupa buat smartphone lain. Buah pemikiran mereka adalah sistem modular bernama Roxon, yang terdiri dari sejumlah komponen terpisah.

Komponen pertama dan yang paling esensial adalah casing. Casing protektif ini kompatibel dengan banyak model iPhone sekaligus, serta sejumlah model terbaru Samsung Galaxy S. Uniknya, saat menengok ke belakang casing, Anda akan menjumpai lubang berukuran cukup besar.

Lubang ini merupakan ‘rumah’ untuk komponen-komponen selanjutnya. Sejauh ini Vibes sudah menawarkan dua modul yang berbeda, yakni sebuah speaker Bluetooth dan power bank. Keduanya bisa ditancapkan secara bergantian ke belakang casing itu tadi.

Modul speaker-nya mengemas baterai yang bisa bertahan sampai sekitar 12 jam, serta dilengkapi mikrofon dan bodi yang tahan air secara keseluruhan. Modul power bank-nya sendiri diklaim memiliki kapasitas yang cukup untuk mengisi mayoritas smartphone sampai tiga kali berturut-turut, plus dibekali port micro USB seandainya pengguna juga ingin mengisi ulang perangkat lain.

Ke depannya, Vibes berencana merilis modul lain seperti proyektor dan drone (yang pastinya hanya memanfaatkan ponsel sebagai tempat lepas landas dan mendarat saja, bukan membawa terbang ponsel). Namun untuk sekarang, konsumen sudah bisa membeli Roxon seharga $25 untuk casing-nya, plus $115 untuk modul speaker Bluetooth dan $50 untuk power bank.

Sumber: Engadget dan Vibes Modular.

Berdaya 200 Wh, Anker PowerHouse 200 Lebih Pantas Jadi Sumber Listrik Darurat Ketimbang Power Bank

Namanya seperti merek bir lokal, markasnya berada di Tiongkok, dan pendirinya adalah eks karyawan Google. Brand yang saya maksud adalah Anker, yang di titik ini sudah bisa disebut sebagai rajanya power bank. Hal ini tidak mengagetkan mengingat dari awal berdiri di tahun 2011 Anker sudah memusatkan fokusnya ke dunia perbateraian.

Power bank buatan Anker amatlah bervariasi, mulai dari yang berkapasitas 3.350 mAh, sampai yang sebesar aki mobil dan berkapasitas 434 Wh (± 120.000 mAh). Perangkat yang terakhir itu dihargai $500, sehingga banyak konsumen yang sudah enggan lebih dulu sebelum benar-benar mempertimbangkan kegunaannya di saat listrik mati maupun ketika berkemah.

Di CES 2018 kemarin, Anker menyingkap penawaran serupa yang sedikit lebih rasional. Namanya Anker PowerHouse 200, dan sesuai perkiraan, menawarkan kapasitas 200 Wh dalam dimensi yang lebih ringkas. Bobotnya tidak sampai 3,2 kg, setidaknya satu kilogram lebih ringan dibanding kakaknya yang berkapasitas dua kali lipat itu tadi, dan kalau melihat gambarnya, handle-nya terkesan lebih nyaman di tangan.

Anker PowerHouse 200

Daya sebesar itu bisa disalurkan melalui tiga port USB dan satu colokan listrik AC berdaya maksimum 100 W untuk berbagai macam perabot elektronik, macam kulkas mini yang menjadi bawaan wajib selagi berkemah. Perangkat turut mengemas satu port USB-C PD (Power Delivery) yang dapat difungsikan sebagai output maupun input (untuk mengisi ulang sang power bank itu sendiri) dengan daya maksimum 60 W.

Harganya tentu saja jauh lebih terjangkau dibanding kakaknya, meski masih tergolong mahal di angka $300. Kendati demikian, kalau listrik di kediaman Anda sering mati atau Anda kerap bepergian ke daerah pelosok, PowerHouse 200 pastinya bisa menjadi sumber listrik darurat yang ideal saat mulai dipasarkan pada musim panas mendatang.

Sumber: Android Police.

Power Bank Terbaru Mophie Tak Hanya Berkapasitas Masif, Tapi Juga Dibekali Colokan Listrik

Tahun lalu, Mophie meluncurkan power bank untuk MacBook yang sanggup menyalurkan daya total sebesar 19.500 mAh dalam kecepatan penuh lewat sambungan USB-C. Tahun ini, mereka sudah siap dengan power bank yang lebih wah lagi, yang bahkan dilengkapi dengan colokan listrik standar.

Namanya Mophie Powerstation AC, dan ukurannya tidak lebih besar dari sebuah iPad, dengan tebal bodi hanya 28 mm meski mengemas baterai sebesar 22.000 mAh. Mophie bilang bahwa kapasitas sebesar ini bisa memberikan daya ekstra hingga 100 jam untuk smartphone, 21 jam untuk tablet, 15 jam untuk laptop USB-C, dan 8 jam untuk kamera DSLR.

Kamera DSLR? Ya, sesuai namanya, Powerstation AC mengemas sebuah colokan listrik dengan kapasitas maksimum 100 watt, sehingga pengguna bisa dengan mudah menancapkan charger baterai kameranya meski sedang berada di padang gurun. Dua perangkat ekstra juga bisa di-charge bersamaan dengan memanfaatkan port USB-C berkapasitas 30 watt dan USB-A dengan arus 2,4 ampere.

Mophie Powerstation AC

Powerstation AC bukanlah power bank pertama yang mengemas colokan listrik. Sebelumnya sudah ada Saber yang berkapasitas hampir sama, malahan juga mengemas bodi yang tahan banting, serta tahan air dan debu, namun dihargai lebih mahal.

Mophie sendiri saat ini sudah memasarkan Powerstation AC seharga $200. Sebagai perbandingan, Saber tadi dibanderol $299. Keduanya jelas bukan untuk semua orang.

Sumber: Mophie.

Bukan Power Bank Biasa, Avido WiBa Isi Ulang Ponsel Anda Secara Wireless

Wireless charging bukanlah barang baru, akan tetapi trennya kembali mencuat sejak Apple mengumumkan duo iPhone 8 dan iPhone X yang semuanya mendukung teknologi ini. Oleh karena itu, tidak heran apabila antusiasme pabrikan aksesori di sektor ini kembali menguat, hingga akhirnya melahirkan inovasi yang kedengarannya sepele tapi sangat efektif pada prakteknya.

Contoh aksesori inovatif yang saya maksud adalah Avido WiBa berikut ini. Ia merupakan sebuah power bank sekaligus Qi wireless charger. Mophie sebelumnya sudah punya produk serupa, akan tetapi WiBa adalah yang pertama yang bisa beroperasi 100% tanpa kabel.

Maksudnya begini: selain mengisi ulang baterai smartphone secara wireless, WiBa sendiri ternyata juga bisa di-charge secara wireless. Cukup letakkan WiBa di atas charging dock-nya (yang termasuk dalam paket penjualan), maka baterai 5.000 mAh-nya akan terisi. Sesudah penuh, tempatkan WiBa di meja kerja Anda, lalu letakkan ponsel di atasnya untuk mewujudkan skenario charging tanpa kabel yang ideal.

Avido WiBa

Menggunakan WiBa jelas lebih praktis ketimbang wireless charger biasa sebab tidak ada lagi kabel yang mengganggu di atas meja kerja Anda. Satu-satunya kabel yang dilibatkan adalah kabel dari charging dock-nya, yang bisa dengan mudah Anda ‘sembunyikan’ di meja sebelah tempat tidur.

Selebihnya, WiBa tidak berbeda dari power bank biasa. Kalau ternyata smartphone Anda belum mendukung wireless charging, atau Anda perlu mengisi ulang baterai dengan cepat karena terburu-buru, Anda masih bisa memanfaatkan port USB-C maupun USB-A standar yang tertanam pada WiBa.

Avido WiBa rencananya bakal dipasarkan mulai bulan Februari seharga $100. Dengan harga yang sama, Anda sebenarnya bisa meminang produk serupa besutan Mophie tadi, yang bahkan berkapasitas dua kali lebih besar, hanya saja masih harus di-charge menggunakan kabel seperti biasa.

Sumber: The Verge.

Tesla Luncurkan Power Bank dengan Desain Menyerupai Supercharger

Tesla mencuri perhatian publik lewat sebuah truk elektrik berpenampilan futuristis dan Roadster generasi kedua yang didapuk sebagai mobil produksi tercepat sejagat. Di saat yang sama, Elon Musk dkk rupanya juga punya persembahan khusus bagi kita pengguna smartphone, yakni sebuah power bank.

Bukan sembarang power bank tentunya, melainkan yang didesain menyerupai monumen Supercharger di studio desain Tesla. Di dalamnya tertanam sel baterai tipe 18650 dengan kapasitas 3.350 mAh, sama seperti satu dari ribuan sel baterai yang tertanam di bagian dasar Tesla Model S dan Model X.

Sisi kiri dan kanannya dihuni oleh kabel Lightning dan micro USB terintegrasi, sehingga pada dasarnya Anda bisa mengecas hampir semua perangkat portable yang Anda miliki. Tesla menawarkannya seharga $45, lalu mengapa Anda harus membelinya ketimbang power bank lain yang berkapasitas lebih besar dan dibanderol lebih murah?

Tesla Desktop Supercharger / Tesla
Tesla Desktop Supercharger / Tesla

Tentu saja desainnya itu tadi yang menjadi nilai jual utama. Di saat yang sama, Tesla juga menawarkan miniatur Supercharger yang mengemas satu port USB untuk ditancapi kabel charger apapun. Dalam proses pengerjaannya, Tesla bilang bahwa mereka menggunakan data 3D CAD yang sama seperti yang dipakai untuk memproduksi Tesla Supercharger sebenarnya agar semua detailnya bisa tersajikan meski dalam skala yang mungil.

Perangkat ini juga dipasarkan seharga $45. Seperti yang saya bilang, perangkat lain yang lebih baik dari segi fungsi masih banyak, akan tetapi kedua perangkat ini bisa menjadi kado yang istimewa bagi para fanboy Tesla. Sayang sekali keduanya sudah terjual habis sejauh ini.

Sumber: The Verge dan Engadget.