Monitor Gaming UHD 144Hz G-Sync Pertama di Dunia, Acer Predator X27 4K Sudah Bisa Dipesan

Salah satu hal yang membedakan gamer PC dengan console adalah prioritas mereka terhadap aspek visual. Karena biasanya dinikmati di ruang keluarga, pemain di console mungkin tidak keberatan mendapatkan 60fps, sedangkan pengguna PC biasanya lebih memprioritaskan frame rate ketimbang resolusi – terutama bagi para penikmat permainan kompetitif.

Namun khusus gamer PC, Anda tidak perlu lagi mengorbankan resolusi demi refresh rate tinggi. Acer sudah menyiapkan solusinya, dengan syarat Anda bersedia mengeluarkan jumlah uang yang tidak sedikit. Sang produsen perangkat elektronik Taiwan itu belum lama ini memperkenalkan Predator X27 4K, yaitu monitor UHD HDR 144Hz berteknologi Nvidia G-Sync pertama di dunia.

Acer Predator X27 4K 1

Ada banyak hal yang mengisyaratkan bahwa Predator X27 4K bukan hanya dirancang sebagai hardware gaming premium, tapi juga perangkat pendukung eSport. Penampilannya boleh dikatakan sederhana, tanpa warna-warni LED, meski potongan dan sudutnya tetap berpedoman pada tema gaming. Acer fokus pada hal-hal krusial saja, seperti memastikan pemakaiannya fleksibel serta membubuhkan plat di sisi atas dan bawah agar konsentrasi kita tak mudah terpecah.

Acer Predator X27 4K 5

Predator X27 4K mudah dibawa dan diangkat berkat kehadiran handle di bagian atas stand. Selanjutnya, Anda dibebaskan untuk menyesuaikan postur dari layar – misalnya mengubah tinggi serta memiringkannya ke atas atau bawah. Ukuran panel 27-inci juga terbilang ideal baik buat gaming sehari-hari atau dibawa-bawa dalam turnamen karena tidak terlalu kecil ataupun terlampau besar.

Acer Predator X27 4K 4

Monitor ini menghidangkan panel UHD jenis IPS 3840×2160 yang ditopang refresh rate 144Hz. Saat ini sejumlah produsen memang telah menyediakan monitor dengan refresh rate hingga 240Hz, namun belum ada yang mencapai resolusi 4K. Perlu diingat bahwa banyaknya frame per detik bergantung dari kapabilitas hardware PC Anda, dan menyuguhkan game di 4K dengan FPS di atas 60 bukanlah tugas mudah.

Acer Predator X27 4K 3

Acer Predator X27 4K sudah ditunjang teknologi Nvidia G-Sync HDR. High-dynamic range memperkenannya menghidangkan detail lebih tinggi, baik di area-area gerap serta terang. G-Sync sendiri bertugas untuk menumpas efek tearing di layar akibat tidak sinkronnya panel dengan output GPU, lalu pemanfaatan teknologi quantum dot memungkinkan titik-titik super-kecil di sana bisa menyesuaikan warna secara spesifik. Predator X27 4K juga menjanjikan keakuratan serta jangkauan warna yang luas di 99 persen Adobe RGB.

Acer Predator X27 4K.

Namun seperti yang saya bilang sebelumnya, Anda memerlukan jumlah uang yang banyak untuk mendapatkan seluruh teknologi tersebut. Acer menjajakan Predator X27 4K di harga US$ 2.000. Saat ini produk baru bisa di-pre-order di Newegg dan rencananya ia akan mulai tersedia pada tanggal 1 Juni 2018.

Via The Verge.

Bukan Cuma Gamer yang Bisa Merasakan Manfaat dari PC Desktop ‘Monster’ Acer Predator Orion 9000

Pengembangan gaming PC sudah berjalan begitu jauh hingga stigma yang dahulu dimunculkan olehnya – berat, bulky dan sulit dibawa-bawa – pelan-pelan terhapus. Saat ini, hardware high-end bisa mudah bersembunyi di case berukuran mungil. Itu mungkin mengapa sewaktu diumumkan di IFA 2017, Acer Predator Orion 9000 membawa angan-angan saya kembali ke era lampau.

Predator Orion 9000 ialah PC desktop bertema monster dengan arahan desain tradisional. Orion 9000 menyuguhkan Anda komponen paling bertenaga tanpa kompromi pada kinerja, kemudahan upgrade, serta ditunjang oleh sistem-sistem yang memastikan hardware berjalan sempurna. Kompensasi yang harus Anda terima adalah dikorbankannya aspek portabilitas.

PO 9000 14

Di tanggal 8 Februari 2018 kemarin, Acer resmi meluncurkan desktop raksasa ini di Indonesia. Untuk sekarang, ia merupakan salah satu PC built-up paling mutakhir di tanah air. Elemen yang jadi kebanggaan produsen ialah pemanfaatan prosesor Intel Core i9 X-Series. Dan dibantu sepasang kartu grafis high-end Nvidia, ia jelas tak akan kesulitan melahap semua permainan blockbuster baru yang kita jejalkan.

Kesan overkill memang tidak bisa dihilangkan dari Orion 9000, namun Acer melihat potensi lain yang dimiliki olehnya. Di Indonesia, produk ini tidak hanya dipasarkan sebagai perangkat gaming saja.

 

Di luar

Tak bisa dipungkiri, Predator Orion 9000 merupakan seekor monster, baik dari sisi penampilan ataupun performa. Ia adalah sebuah desktop full tower berbobot 15-kilogram. Acer tahu perangkat ini akan cukup sulit untuk dipindah-pindahkan. Itu alasannya tim desainer membubuhkan dua handle di bagian atas, serta roda di area bawah-belakang.

PO 9000 13

PO 9000 8

Disebut ‘monster’ bukan berarti Predator Orion 9000 tak sedap dipandang. Penampilannya membuat saya membayangkan bagian dari pesawat tempur ruang angkasa atau Suitcase Armor Mark V punya Iron Man – berkat penggunaan tombol power segitiga ber-LED biru ala Arc Reactor. Sisi luar dan dalam turut dihias oleh LED RGB yang dapat dikustomisasi, dan Anda bisa mengintip jeroannya dari jendela kaca dengan grille berpola heksagonal.

PO 9000 7

PO 9000 3

 

Demi menjamin akses ke hardware tidak terhalang, Acer sangat memerhatikan aspek kerapian penempatan komponen dan pernak-pernik pendukungnya: kabel disembunyikan dalam boks bersama power supply unit, slot penyimpanan berada di belakang panel kanan, lalu radiator ditempatkan di atas.

PO 9000 5

 

Di dalam

Komposisi hardware-nya akan membuat Anda menganga. Predator Orion 9000 dengan model PO9-900 ini diotaki oleh chip Intel Core i9-7900X 10-core dan 20-thread, dipasangkan bersama dua buah kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080 Ti SLI, serta RAM DDR4 quad-channel sampai 128GB. Menggali sisi hardware lebih dalam lagi, PC memanfaatkan motherboard buatan Acer sendiri, lalu tenaganya dipasok oleh PSU FSP 1000-Watt.

PO 9000 9

Untuk menjaga hardware-hardware-nya tetap sejuk, Orion 9000 dibekali sistem pendingin berbasis cairan persembahan Cooler Master, dipadu lima unit kipas 120-milimeter, serta teknologi pengelolaan aliran udara IceTunnel 2.0. Sistem ini bertujuan untuk memisahkan panas yang dihasilkan oleh komponen berbeda, sehingga proses pendinginan jadi lebih optimal.

PO 9000 11

PO 9000 10

Kombinasi semua itu memungkinkan kita bermain-main dengan fitur ‘one touchoverclock via PredatorSense. Dan melalui software yang sama, Anda juga dapat mengubah mode kipas (membuatnya berputar lebih kencang) dan mengutak-atik warna lampu LED.

 

Gaming

Di presentasinya, tim Acer memamerkan kebolehan Predator Orion 9000 dalam menangani sejumlah software benchmark dan game. Hasilnya memang sangat mengesankan, bahkan liquid cooling-nya memungkinkan CPU i9-7900X di-overclock ke kecepatan 4,5GHz. Di permainan Grand Theft Auto V, Orion 9000 sanggup menghidangkan 130-frame per detik di resolusi 4K.

PO 9000 4

Saya juga berkesempatan untuk menjajal langsung The Witcher 3: Blood and Wine. Expansion pack ini telah dibekali update grafis terakhir, dan tidak tanggung-tanggung, saya menggeser semua slider opsi grafis ke kanan – termasuk Nvidia Hairworks – dan memasang resolusi di 5120x2160p. Sistem tetap sanggup menjalankan permainan ini dengan begitu lancar, FPS-nya berada di atas 70.

PO 9000 1

 

Bukan untuk gamer saja

Meskipun Predator merupakan brand Acer yang dispesialisasikan untuk gaming, ada sedikit pergeseran target konsumen, khusus untuk Orion 9000 di Indonesia. Tentu Acer tidak menghalangi bagi para gamer sultan buat meminangnya, tapi di sini, produsen memasarkan Orion 9000 sebagai ‘PC berperforma terkuat’ lebih dulu, dan ‘perangkat gaming‘ kemudian.

PO 9000 12

Acer mencoba menyasar para pencipta konten, terutama mereka yang perlu membutuhkan sistem-sistem penunjan rendering 3D yang kompleks. Kesanggupan Orion 9000 di ranah ini ditunjukkan produsen lewat satu skenario. Dalam tes Blender Benchmark 1.06, CPU i9-7900X dapat menyelesaikan tugas render dengan waktu 1 menit 8 detik. Namun jika kedua GeForce GTX 1080 Ti dijalankan bersamaan di mode CUDA GPU Compute, prosesnya hanya memakan waktu 29 detik saja.

 

Harganya…

Karena argumen inilah kita tidak perlu kaget saat melihat harganya. Dapat dipesan langsung di situs resmi Acer, Predator Orion 9000 dijajakan seharga Rp 90 juta ‘saja’. Paket penjualan dibundel bersama keyboard dan mouse gaming, tapi belum termasuk monitor. Seolah-olah ingin menekankan dukungan mereka terhadap segmen pembuatan konten, Acer juga akan memberikan headset Windows Mixed Reality secara cuma-cuma jika Anda melakukan pemesanan sebelum tanggal 28 Februari.

Asia Pacific Predator League 2018 Resmi Dimulai, Hadiah Rp 2 Miliar Menanti

Game-game MOBA di perangkat bergerak belakangan menjadi sorotan berkat dilangsungkannya berbagai turnamen yang menjanjikan jumlah hadiah melimpah. Tapi meski MOBA semakin mainstream, PC sebagai tempat lahirnya genre tersebut masih jadi platform eSport utama. Acer yakin dengan hal itu, dan memutuskan buat mengadakan event terbesarnya di kawasan Asia Pasifik.

Acer Predator 3

Hari Jumat kemarin, Acer meresmikan dimulainya Asia Pacific Predator League 2018, sebuah kompetisi eSport paling bergengsi persembahan sang perusahaan PC asal Taiwan itu. Asia Pacific Predator League 2018 mempertandingkan Dota 2 sebagai permainan MOBA terpopuler di PC, dan di sana, peserta akan memperebutkan potongan terbanyak dari total prize pool sebesar US$ 150 – atau sekitar Rp 2 miliar.

Acer Predator 5

“Hari ini kami bangga [bisa] mempersembahkan Predator League 2018, turnamen eSport yang paling dinanti di Asia Pasifik,” ungkap Andrew Hou selaku presiden Acer Asia Pacific. “[Acara] ini ialah tonggak sejarah penting bagi Acer di ranah gaming sekaligus bentuk komitmen kami untuk terus berinovasi dan menghantarkan keunggulan teknologi kepada para gamer melalui lini perangkat Predator.”

Acer Predator 6

Dari bincang-bicang singkat bersama perwakilan Acer, pendaftaran Asia Pacific Predator League 2018 telah dibuka pada tanggal 9 Oktober 2017 lalu, dan penyisihan dimulai pada hari Sabtu dan Minggu kemarin di Jakarta, Blitar serta Balikpapan. Rencananya, kualifikasi dilaksanakan di 15 game center di 12 kota buat mencari 15 tim lokal terbaik sebagai perwakilan dari masing-masing wilayah.

Acer Predator 7

Nantinya, 15 tim plus satu slot wildcard (runner up favorit penyelenggara) akan bertanding di babak single elimination di iCafe buat menentukan empat tim. Lalu akan diadakan pula kompetisi onlinegroup stage‘ untuk menyaring empat tim lagi. Dan selanjutnya, empat tim terbaik – yang sukses melewati turnamen reguler maupun invitasi – akan berlaga di acara puncak yang digelar pada awal tahun depan.

Acer Predator 8

12 kota yang disambangi oleh Predator League 2018 meliputi Jakarta, Blitar, Balikpapan, Malang, Medan, Samarinda, Surabaya, Tangerang, Palembang, Semarang, Karawang, dan Makassar. Tentu saja event ini tidak hanya dilangsungkan di Indonesia. Di tanggal 20 Oktober kemarin, Acer juga melakukan pembukaan Asia Pacific Predator League 2018 di Singapura, Malaysia, India, Thailand, Filipina dan Hong Kong.

Acer Predator 9

Presiden direktur Acer Indonesia Herbet Ang mengungkapkan bahwa Predator League 2018 adalah upaya mendorong kemajuan komunitas gamer lokal serta memicu minat eSport di kalangan remaja. Presiden IeSPA Eddy Lim turut mengapresiasi perhatian Acer pada industri ini, dan menyampaikan harapannya agar Predator League 2018 berjalan lancar hingga momen penutupannya nanti.

Acer Predator 12

Gamer di Indonesia boleh berbangga karena final Predator League kabarnya akan dilaksanakan di kota Jakarta. Acer belum mengabarkan kapan tepatnya final digelar, tapi ada indikasi di minggu pertama bulan Januari 2018.

Acer Predator 10

Alasan Acer memilih buat mengadakan Predator League di Asia Pasifik adalah karena jumlah populasi gamer di sana yang sangat besar: mencapai 40 persen dari total gamer di dunia. Khususnya di Asia Tenggara, ekosistem eSport menunjukkan pertumbuhan super-pesat, diestimasi melonjak 36,1 persen di periode 2015 sampai 2019. Angka ini berada di atas Amerika Latin dengan perkiraan kenaikan 24,7 persen.

Acer Predator 11

Khalayak eSport diperkirakan akan mencapai 385 juta jiwa di tahun 2017, terdiri dari 192 juta peserta dan 194 juta penonton – mayoritas menikmatinya secara online. Untuk populasi penggemar eSport sendiri, Asia Pasifik diprediksi menyumbang porsi paling banyak, yaitu 51 persen.

Acer Predator 13

Sebelum melangsungkan Asia Pacific Predator League 2018, Acer sudah terlibat dalam berbagai macam event eSport, misalnya berpartisipasi di Intel Extreme Masters (IEM) Season 11, juga menjadi sponsor resmi sekaligus penyedia perangkat display di League of Legends eSports 2017.

Acer Predator 15

Jadwal pertandingan Predator League 2018 bisa Anda lihat di bawah.

  • Dota Cafe, Jakarta – 28 dan 29 Oktober
  • HardCore Internet Lounge, Malang – 28 dan 29 Oktober
  • ICafe Medan28 dan 29 Oktober
  • Magnet Cybersports, Samarinda – 28 dan 29 Oktober
  • 3Kingdoms E-Sport Arena, Surabaya – 4 dan 5 November
  • IBISA Esports. Jakarta – 4 dan 5 November
  • TNC Pondok Gaming, Tangerang – 4 dan 5 November
  • Hans Pro Gaming, Palembang – 4 dan 5 November
  • Barol Gaming Internet Cafe, Jakarta – 11 dan 12 November
  • Skyland iCafe, Semarang – 11 dan 12 November
  • Sky.net, Karawang – 11 dan 12 November
  • Pandora Cybercafe, Makassar – 11 dan 12 November

Walaupun telah mengumumkan total hadiahnya, Acer belum menyingkap secara rinci berapa jumlah uang yang mereka akan berikan pada para pemenang serta finalis. Herbet Ang hanya bilang ada uang tunai senilai US$ 15 ribu ditambah notebook gaming Predator menanti buat masing-masing anggota tim yang jadi juara pertama Predator League 2018.

Acer Predator 14

Silakan kunjungi situs Predator-League.com untuk mendapatkan informasi-informasi terkini terkait acara ini.

Acer Predator 1

Dari Mulai PC Bersenjata 4 GPU Hingga Monitor 35-Inci, Deretan Produk Acer Predator Baru Ramaikan IFA 2017

Meledaknya eSport serta terbukanya kesempatan untuk jadi profesional di bidang gaming mendorong peningkatan pasar PC gaming terlepas dari terus menurunnya penjualan komputer. Acer sendiri baru kembali melangkah ke ranah itu di akhir 2015, tapi upayanya dilakukan secara masif, hingga berani mengklaim Predator sebagai brand dengan rangkaian produk terlengkap.

Dan di ajang IFA Berlin 2017, Acer mencoba memperluas lagi lineup Predator melalui penyingkapan bermacam-macam perangkat baru, dari mulai PC desktop bersenjata CPU 18-core dan empat buah kartu grafis, monitor 35-inci, mouse serta headset spesialis gaming.

 

Predator Orion 9000

Acer Expands Predator 3

Acer mendeskripsikannya sebagai desktop yang mampu mengintimidasi lawan, dan tema overkill serupa Predator 21 X bisa kita rasakan di sana. Produsen membenamkan empat buah kartu grafis Radeon RX Vega atau dua GeForce GTX 1080 Ti, prosesor 18-core (36-thread) Intel Core i9 Extreme Edition, serta memori RAM sebesar 128GB. Komposisi ini memastikan Orion 9000 sanggup menjalankan game terbaru dan judul paling berat sekalipun semulus sutra.

Acer Expands Predator 2

Penampilannya memang ‘menakutkan’. Case mengambil inspirasi dari desain interior pesawat angkasa, mengombinasikan warna hitam dan perak, dipercantik oleh pencahayaan LED RGB. Melalui jendela di samping, Anda bisa mengintip saat hardware-hardware di dalam sedang bekerja sembari menampilkan atraksi cahaya. Tersedia handle untuk mempermudah kita mengangkatnya, lalu proses gonta-ganti komponen juga sangat mudah.

 

Acer Predator X35

Acer Expands Predator 6

Persaingan monitor monster terasa kian memanas. Setelah Samsung menyingkap panel gaming 49-inci mereka, kali ini giliran Acer memperkenalkan Predator X35. Perangkat ini adalah monitor curved 35-inci dengan aspek rasio 21:9 dan kelengkungan 1800R, menyuguhkan resolusi WQHD 3440x1440p, refresh rate 200Hz dan tak lupa ditunjang kehadiran Nvidia G-Sync.

Acer Expands Predator 7

Untuk memastikan warnanya akurat dan rasio kontrasnya lebih baik, produsen memanfaatkan teknologi quantum dot, dan tak lupa menyediakan fitur Predator GameView beserta delapan preset mode. Hebatnya lagi, kabarnya kita bisa mengustomisasi level keredupan layar, terbagi dalam 512 zona individual.

 

Predator Galea 500

Acer Expands Predator 4

Galea 500 merupakan headphone gaming berteknologi Acer TrueHarmony 3D Soundscape, memanfaatkan driver dengan diafragma yang terbuat dari bio-cellulose. Acer mengklaim, headset ini sanggup menghidangkan suara tinggi super-jernih, mid yang akurat, serta bass membahana. Profile-nya bisa dikustomisasi, dan tersedia pula mode Movie serta Sport.

 

Predator Cestus 500

Acer Expands Predator 5

Mouse gaming ini dirancang untuk menangani genre permainan berbeda, dari mulai FPS, hingga RTS dan MOBA. Metodenya sangat jenius. Cestus 500 mempersilakan kita mengubah level resistensi dan sensitivitas tombol. Mouse dibekali delapan tombol serta LED RGB, semuanya bisa diprogram dan dikonfigurasi sesuai keinginan Anda.

 

Harga dan ketersediaan

  • Predator Orion 9000 Series – mulai US$ 2.000, November 2017
  • Predator X35 – harga belum tersedia, triwulan pertama 2018
  • Predator Galea 500 – US$ 300, November 2017
  • Predator Cestus 500 – US$ 80, November 2017

Sumber: press release Acer.

Mulai Dijual Resmi di Indonesia, Ini Dia Harga Laptop Gaming Monster Acer Predator 21 X

Predator 21 X telah melakukan perjalanan panjang untuk sampai di Indonesia. Pertama kali diungkap di IFA Berlin 2016, versi prototype laptop gaming monster berlayar curved ini tiba di tanah air dua bulan sesudahnya dan Acer berencana untuk mulai memasarkan Predator 21 X di kuartal pertama 2017. Sesuai agenda, perangkat ini dirilis global secara resmi di bulan April kemarin.

Dan bertepatan dengan dilangsungkannya Computex 2017, Acer Indonesia mengabarkan bahwa Predator 21 X akhirnya dijual di nusantara lewat metode pre-order. Pemesanan bisa dilakukan baik secara offline di Acer Predator Store Mangga Dua Mall dan online via Blibli.com. Gerbang pre-order telah dibuka dan akan terus dibuka hingga tanggal 10 Juni besok. Harganya mungkin akan membuat Anda shock. Predator 21 X dibanderol seharga Rp 125 juta.

Acer Predator 21 X 1

Tak sedikit orang bertanya-tanya mengapa konsumen harus mengeluarkan uang begitu banyak untuk sebuah laptop gaming. Alasannya cukup sederhana: lewat Predator 21 X, Acer mencoba membenamkan semua fitur canggih pendukung gaming. Ia merupakan notebook berlayar melengkung pertama di dunia, dibekali keyboard mekanik, sensor eye-tracking, sistem Dolby Audio Premium, dipadu komposisi hardware top-end.

Acer Predator 21 X 2

Layar curved 2560×1080 seluas 21-inci dengan aspek rasio 21:9 di sana dimaksudkan untuk memberikan Anda sudut pandang lebih lebar dalam melihat ruang virtual. Layar ini juga ditopang teknologi Nvidia G-Sync untuk menyinkronkan refresh rate di panel dengan output GPU, sehingga meminimalisir screen tearing dan stuttering. Display terrsebut mempunyai refresh rate tinggi, yakni 120Hz, memastikan gerakan objek jadi lebih mulus.

Acer Predator 21 X 3

Di bagian bawah panel tersebut, Acer mencantumkan sensor pelacak gerakan mata garapan Tobii Technology, sehingga Predator 21 X mampu mendeteksi ke arah mana mata Anda melihat dan menerjemahkannya sebagai input kendali di beberapa permainan yang sudah mendukung kemampuan ini (mayoritas merupakan game-game milik Ubisoft).

Untuk sistem kendali utamanya sendiri, Acer memanfaatkan keyboard ber-switch mekanik Cherry MX Brown. Layout-nya ‘semi-tenkeyless‘, dengan bagian numpad flip yang juga berperan sebagai touchpad. Cara menggunakannya sangat unik: jika Anda membutuhkan numpad, tinggal lepas modul touchpad, balik buat mengekspos tombol-tombol familier, dan sambungkan lagi modul itu ke docking magnetis-nya.

Acer Predator 21 X 4

Untuk bisa memilikinya, Anda perlu mengeluarkan pembayaran awal sebesar Rp 25 juta. Khusus bagi konsumen yang memesan di periode pre-order ini, mereka berhak mendapatkan koper pelindung (senilai Rp 2,5 juta) serta satu set gaming gear Predator (terdiri dari mouse, headphone dan mouse mat, totalnya Rp 2,6 juta) gratis.

Berbulan-Bulan Setelah Diumumkan, Acer Akhirnya Resmi Luncurkan Predator 21 X

Makin diterimanya konsep laptop gaming adalah hasil dari jerih payah para produsen hardware dalam mengembangkan dan memasarkan perangkat portable yang ideal bagi gamer. Ada dua arahan yang umumnya mereka ambil: menyediakan device canggih bertubuh tipis atau bereksperimen lewat perangkat-perangkat monster. Predator 21 X masuk ke kategori terakhir ini.

Eksistensi dari Predator 21 X diungkap di penghujung Agustus 2016 silam. Ia merupakan respons dari Acer setelah rival-rivalnya mengenalkan notebook dengan liquid cooling serta laptop raksasa bersenjata keyboard mekanik. Predator 21 X ialah desktop replacement berlayar melengkung 21-inci yang turut dibekali sensor eye-tracking, keyboard mekanik, dan kapabilitas menghidangkan VR berkat kehadiran sepasang GPU GeForce GTX.

Kira-kira dua bulan setelahnya, Acer mengumpulkan media di Indonesia untuk menjajal langsung kapabilitas versi ‘demo’ Predator 21 X. Saat itu, sang produsen bilang mereka berencana buat membawanya masuk ke pasar lokal pada triwulan pertama 2017. Namun berbulan-bulan selepas momen itu, belum ada kabar dari Acer, hingga akhirnya Predator 21 X kembali dipamerkan di acara peluncuran Aspire VX 15 dan Aspire GX.

Baru di minggu kemarin Acer resmi melepas notebook monster itu di Taiwan, menandai dimulainya kiprah Predator 21 X secara global. Via Digitimes, presiden Dave Lin juga mengungkapkan berita gembira: banyak orang mem-pre-order Predator 21 X, walaupun ia tidak menyebutkan jumlah spesifiknya. Perangkat spesialis gaming dan ultrabook kabarnya merupakan andalan Acer di tengah merosotnya penjualan PC.

Predator 21X ialah laptop top-end dalam keluarga Predator. Device menyuguhkan layar curved 120Hz 21-inci demi memberikan pemain field of view lebih luas, kemudian Anda bisa menemukan sensor eye-tracking Tobii di bawah panel. Di bagian body-nya, layout Predator 21 X menyerupai seri MSI GT80 Titan, di mana hardware diletakkan di zona dekat layar, sehingga papan ketik mekanik dengan switch Cherry MX Brown menjorok ke depan, dan palm rest tersaji terpisah.

Jeroannya jauh lebih luar biasa lagi. Predator 21 X menyimpan prosesor Intel Core 17-7820HK, dua buah GPU Nvidia GeForce GTX 1080 via konfigurasi SLI, RAM DDR4-2400 sebesar 64GB, medium penyimpanan berupa empat buah SSD, serta didinginkan oleh lima kipas internal (tiga di antaranya adalah fan AeroBlade). Perangkat ini diproduksi oleh Compal Electronics, dibanderol di harga NT$ 300 ribu atau sekitar US$ 9,9 ribu.

Berdasarkan keterangan dari tim Acer, Predator 21 X kemungkinan akan mulai dijajakan di Indonesia di kuartal ketiga 2017. Harganya belum diketahui, tapi ada indikasi kuat lebih mahal dari Asus ROG GX800.

Acer Ungkap Strategi Mereka Untuk Perkuat Cengkeraman di Pasar Gaming Indonesia

Acer Predator lahir kurang lebih dua tahun setelah Asus memperkenalkan Republic of Gamers. Kebangkitan brand-brand gaming dari Taiwan itu boleh jadi merupakan respons dari merajalela-nya nama-nama barat seperti Alienware sampai Digital Storm. Tapi ketika kepopularitasan Asus ROG terus melesat, Predator seakan-akan terbungkam dalam hiruk-pikuknya rivalitas di sana.

Acer Predator Interview 10

Baru pada akhir 2015 Predator kembali muncul ke permukaan. Dengan sigap, Acer meluncurkan sederetan device gaming di Indonesia dan segera meresmikan Predator Store. Tapi tidak bisa disangkal, langkah tersebut terasa sedikit terlambat. Di tengah absennya Predator, para kompetitor besarnya bermanuver lincah. Lalu untuk mengejar ketinggalan mereka, hal spesial apa yang Acer tawarkan buat para gamer?

Acer Predator Interview 3

Acer tentu saja sudah memikirkan hal tersebut, dan mengundang DailySocial ke kantor mereka di Jakarta untuk berbincang-bincang mengenai strategi mereka menginvasi kembali segmen gaming. Di sana, saya disambut oleh beberapa orang perwakilan dari tim Acer Indonesia. Obrolan saya mulai dengan pertanyaan: apa hal yang mendorong Acer menghadirkan lagi Predator di Indonesia?

Acer Predator Interview 1

Jawabannya tidak sulit ditebak. Menurut product manager Andreas Lesmana, pasar gaming di tanah air masih sangat menggiurkan. Kuantitasnya memang tidak setinggi produk mainstream, namun Acer melihat meningkatnya permintaan konsumen terhadap perangkat pendukung gaming secara konsisten.

Acer Predator Interview 10

Selanjutnya, untuk meningkatkan awareness gamer pada Predator sekaligus menyalip posisi para pesaingnya, Acer fokus pada sisi marketing. Sekarang mereka aktif dalam berbagai segmentasi gaming, contohnya adalah virtual reality, mengembangkan channel gaming, hingga melakukan kolaborasi bersama publisher game – setelah Riot Games, Acer kabarnya mulai melirik publisher lokal.

Acer Predator Interview 14

Device-device gaming Predator memang terkenal dengan performa tinggi dan harga yang premium, tersedia dalam berbagai pilihan: notebook, PC desktop, monitor, proyektor, gaming gear seperti keyboard dan mouse, bahkan hingga tas khusus gamer. Namun untuk 2017, Acer punya arahan baru, yaitu agenda buat membawa kapabilitas gaming mumpuni ke produk kelas menengah.

Acer Predator Interview 7

Acer Predator Interview 8

Lewat strategi tesrsebut, Predator tak lagi jadi satu-satunya brand gaming Acer di Indonesia. Laptop dan desktop Predator adalah produk buat hardcore gamer, yaitu perangkat-perangkat berspesifikasi sangat tinggi, umumnya dibanderol Rp 20 juta ke atas. Menariknya, ketersediaan teknologi Nvidia Pascal di notebook memungkinkan Acer meramu device non-Predator yang sanggup menangani game-game mainstream.

Acer Predator Interview 12

Membahas eSport, permainan-permainan multiplayer kompetitif merupakan judul terpopuler, tapi sebetulnya kita tidak membutuhkan komponen-komponen high-end untuk menjalankan mereka. Buat menunjang ranah eSport, Acer telah menyiapkan kejutan di tahun depan, sebuah konsep ‘Aspire rasa Predator’.

Acer Predator Interview 5

Mengkaji ranah hardcore gaming lebih rinci, product pre-sales manager Dimas Setyo bilang bahwa selain menghidangkan kinerja grafis dan olah data yang tinggi, perangkat di kelas ini juga harus memiliki kemampuan-kemampuan pendukung gaming: sistem pendingin andal, keyboard berfitur macro, monitor dengan teknologi Nvidia G-Sync, sampai keleluasaan upgrade RAM.

Acer Predator Interview 13

Sebagai contohnya, Dimas menunjukkan sejumlah pendekatan yang Acer implementasikan pada Predator 17. Untuk menyempurnakan pembuangan panas, notebook gaming ini dibekali Frostcore, yaitu pendingin tambahan yang bisa ditempatkan di slot optical disk drive. Lalu untuk casing-nya, Acer memilih bahan kombinasi plastik dan serat demi memastikan ia bisa bertahan dari sisi ’emosional’ para gamer.

“Jika memakai logam, laptop jadi lebih mudah bengkok dan baret,” kata Dimas.

Acer Predator Interview 11

Namun gamer tidak perlu memperlakukan perangkat Predator bak sepatu kaca. Dengan membelinya, user berhak memperoleh layanan after-sales premium, salah satunya adalah jasa servis on-site, berlaku di 79 kota dalam 34 provinsi. Jika terjadi apa-apa, teknisi – bukan consumer support biasa – akan siap membantu Anda.

Acer Predator Interview 4

Acer mengungkap hal menarik saat saya bertanya mengenai apa hero product di kelas Predator. Bukannya sekedar memasarkan perangkat yang berpotensi jadi best-selling, Acer fokus pada predikat VR Ready. Perlu Anda ketahui, kesiapan Acer suguhkan virtual reality tak sekedar pemenuhan sertifikasi kesanggupan menjalankan konten semata. Di bulan Mei 2015, tim asal Taiwan itu mengumumkan kerja sama dengan Starbreeze (developer The Cronicles of Riddick dan Payday 2) buat menggarap headset  StarVR.

Acer Predator Interview 6

Acer Predator Interview 9

Jadi itulah dia sejumlah strategi yang diterapkan Acer di momen invasi gelombang kedua mereka di pasar gaming Indonesia: menyajikan fitur lengkap dan performa tinggi di kelas hardcore serta jaminan gaming capable di level mainstream, menawarkan pilihan produk bervariasi demi memenuhi permintaan beragam kalangan gamer, serta tidak melupakan sisi layanan purna jual.

Saya pribadi sangat penasaran pada bagaimana Acer mengemas produk-produk gaming non-Predator setelah sebelumnya menyematkan titel ‘gaming‘ pada V Nitro. Selain Predator 21 X dan monitor berteknologi eye-tracking Z271T, Acer rencananya akan mengenalkan PC dan laptop gaming anyar di awal tahun 2017.

Terima kasih banyak pada tim Acer Indonesia atas kesempatan ini.

Acer Predator 21 X Ialah Notebook Gaming Berlayar Curved yang Simpan Dua GTX 1080

Semakin canggih serta hematnya konsumsi listrik hardware-hardware baru mendorong inovasi besar-besaran di segmen notebook gaming. Kita telah menyaksikan sendiri kehadiran device tipis yang mampu menangani VR. Tapi tentu ada sejumlah pengecualian. Beberapa di antara nama terkenal juga tidak jarang bereksperimen dengan ide-ide dan konsep ‘menyimpang’.

Ketika umumnya produsen berupaya menyusutkan ukuran notebook demi mencapai titik paling seimbang antara mobilitas dan performa, produk baru Acer di keluarga Predator ini boleh dikatakan sudah di luar batas kewajaran. Di ajang IFA 2016, perusahaan PC asal Taiwan itu memperkenalkan Predator 21 X, laptop raksasa berlayar 2560×1080 melengkung seluas 21-inci yang menyimpan dua buah kartu grafis kelas antusias besutan Nvidia.

Acer Predator 21 X 1

Melalui pendekatan tersebut, Predator 21 X merebut gelar laptop dengan layar curved pertama, sekaligus menjadikannya sebagai notebook Predator paling canggih saat ini. Tak hanya itu, panel tersebut dibekali Nvidia Gsync dan Acer turut menanamkan teknologi eye-tracking Tobii. Kemampuan ini telah mulai diimplementasikan ke sejumlah software – membantu user mengidentifikasi musuh dalam game hingga memastikan penonton live stream mengetahui ke arah mana mata Anda melihat.

Tubuhnya yang cukup besar memberi keleluasaan bagi Acer buat mencantumkan komponen papan atas serta fitur-fitur pendukung gaming. Predator 21 X memiliki sistem audio SoundPound 4.2+ (terdapat empat speaker dan dua subwoofer), dilengkapi arsitektur pendingin mutakhir berisi lima kipas AeroBlade. Dibanding TV, monitor curved secara teori lebih efektif mendongkrak immersion dalam game karena jarak ke mata lebih dekat dan user tidak banyak bergerak.

Acer Predator 21 X 2

Lalu ada sebuah fitur lagi yang kemungkinan besar akan mengusik rival senegaranya. Predator 21 X turut menyajikan keyboard dengan switch mekanik Cherry MX Brown dipadu RGB backlight. Lalu bagian numpad di area kanan bisa diputar menjadi touchpad. Satu hal yang saya sadari ialah layout dari Predator 21 X ini sangat mirip seri MSI GT80: papan ketiknya berada lebih maju sehingga tersedia ruang lebih lapang buat hardware.

Predator 21 X tentu saja sudah ‘VR Ready’, mengusung sepasang GPU Nvidia Pascal GeForce GTX 1080 via SLI, dipadu prosesor Intel Generasi ke-7 Kaby Lake, RAM DDR4-2400 64GB dan penyimpanan berbasis SSD sebesar 4TB.

Acer juga menginformasikan kapan Predator 21 X akan tersedia dan berapa harganya. Dengan dua GTX 1080, Intel Kaby Lake, Tobii dan keyboard mekanik, jangan heran jika produk tersebut ditawarkan seharga mobil…

Sumber: Acer.

Laptop-Laptop Gaming Terbaik yang Bisa Anda Miliki Sekarang

Gagasan laptop gaming memang ditentang gamer PC puritan. Menurut mereka, buat apa mengeluarkan uang begitu besar jika Anda bisa memperoleh performa jauh lebih tinggi di harga yang lebih murah. Namun semakin canggihnya teknologi hardware membuat fungsi gaming notebook kian meluas. Kini mereka lebih portable, mendukung beragam kegiatan produktif, bahkan sanggup menangani VR.

Ada banyak sekali laptop gaming dari para produsen lokal maupun global tersedia di pasar saat ini. Tapi Anda tak perlu bingung, saya sudah merangkum beberapa model yang patut mendapatkan perhatian karena mereka boleh dibilang merupakan varian terbaik di kelasnya:

6. Asus ROG GL502VT Strix

Gaming Notebook List 1

Di kelas ukuran layar terpopuler, ROG GL502VT Strix dari Asus merupakan penawaran menarik. Ia cukup mungil (berketebalan 23,5mm) dan ringan (2,2kg) untuk Anda bawa sehari-hari, namun menyimpan susunan komponen mumpuni buat menangani permainan-permainan blockbuster anyar: prosesor Intel Skylake Core i7-6700HQ, RAM DDR4 16GB, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, dan penyimpanan SSD 256GB serta HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 26 juta.

5. Acer Predator 17

Gaming Notebook List 2

Setelah vakum cukup lama, brand Acer Predator kembali dengan line-up tangguh yang mengusik ketenangan para rival. Predator 17 ialah andalan Acer di kelas 17-inci, dan meski belum mengusung sertifikasi ‘VR Ready’ seperti varian 17 X, permainan-permainan baru dipastikan berjalan mulus di sistem berprosesor Intel Core i7-6700HQ dipadu GPU GeForce GTX 970M ini. Hardware lainnya meliputi RAM DDR4 16GB, serta storage SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Bhinneka, harga Rp 30 juta.

4. Xenom Hercules HC17S G-Sync

Gaming Notebook List 3

Diramu oleh talenta nusantara, Hercules adalah salah satu notebook  gaming high-end terbaik yang dapat Anda beli. Di tubuh dengan layar 17-incinya tersimpan kartu grafis desktop Nvidia GeForce GTX 980, ditemani Intel Core i7-6700K, RAM DDR4 16GB, dan storage SSD M.2 256GB plus HDD 1TB. Selain tidak kesulitan suguhkan VR, panel 1080p di sana telah dibekali teknologi G-Sync, memastikan pengalaman gaming super-mulus.
Beli di Blibli, harga Rp 54,4 juta.

3. MSI GT72S 6QF Dominator Pro G Dragon Edition

Gaming Notebook List 4

Ketika uang tak jadi masalah dan Anda ingin sesuatu yang istimewa, GT72S Dominator Pro G Dragon Edition ialah jawabannya. Bagian punggung berwarna merah dengan ilustrasi khas sudah pasti akan menarik perhatian siapapun. Lalu berkat kombinasi GPU desktop GeForce GTX 980, prosesor Intel Core i7-6820HK serta RAM DDR4 16GB, Anda bisa menikmati konten VR terbaik via Oculus Rift maupun HTC Vive, kapan pun dan di mana pun.
Beli di Bhinneka, harga Rp 50 juta.

2. Xenom Shiva SV15S

Gaming Notebook List 5

Terbatasnya modal tidak menutup kemungkinan untuk memiliki laptop gaming canggih, hanya saja Anda perlu mencarinya di ‘tempat yang tepat’. Lupakan produk-produk asing, Xenom punya solusinya berupa perangkat bernama Shiva. GeForce GTX 960M di sana cukup ampuh buat menjalankan game-game baru, dengan sedikit penyesuaian pada setting grafis. Komponen lain sama sekali tidak mengecewakan: ada Intel Core i7-6700HQ, RAM DDR3L 8GB, penyimpanan SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 18 juta.

1. MSI GS40 6QE Phantom

Gaming Notebook List 6

Jika alasan Anda membeli notebook  gaming adalah mencari titik keseimbangan teroptimal antara mobilitas dan performa, maka GS40 dijamin memenuhi dua kriteria itu. Di review, saya tidak segan-segan bilang bahwa GS40 6QE Phantom merupakan gaming laptop terbaik di segmen 14-inci. Desain tubuhnya yang kecil membuat notebook sangat mudah dibawa-bawa, tapi di dalam, ia menyimpan spesifikasi monster – tak kesulitan melahap judul-judul game terbaru.
Beli di Lazada, harga 23,2 juta.

Siap Bermain di Ranah VR, Acer Umumkan Gaming Notebook Predator 17 X

Acer Predator kembali menunjukkan taringnya di tahun ini. Tak cuma desktop, Predator kini diperkuat oleh notebook gaming, aksesori, serta tablet. Di Indonesia, Acer tampak bersungguh-sungguh untuk mengimbangi kompetitor senegaranya. Dan di era kelahiran kembali virtual reality, Acer sudah menyiapkan senjata andalan serta strategi buat menyongsongnya.

Beberapa produsen Taiwan menjadi brand pertama yang menyediakan sistem pendukung VR. Dua PC Asus masuk ke deretan Oculus Ready PC, dan MSI telah mengungkap gaming laptop ‘VR ready‘ pertama di dunia. Kali ini giliran Acer: mereka memperkenalkan varian lain dari Predator 17 dalam event di kota New York semalam. Acer menamainya Predator 17 X, sebuah notebook berperfoma desktop bersertifikasi Nvidia VR Ready.

Acer Predator 17X 01
Penampilan Predator 17 X dari sisi depan.

Di sisi penampilan, Predator 17 X tak berbeda jauh dari saudarinya. Perangkat sama-sama mengusung desain ala pesawat perang ruang angkasa, didominasi warna hitam dengan bumbu merah. LED warna-warni di keyboard full-size-nya bisa dikustomisasi, dan Anda juga mendapatkan tombol macro. Untuk layar 17,3-inci di sana, konsumen dapat memilih varian beresolusi full-HD atau panel 4K, semuanya ditopang Nvidia G-Sync.

Komponen yang memungkinkan Predator 17 X menangani game di ultra-HD serta headset virtual reality sekelas Rift adalah chip grafis Nvidia GeForce GTX 980 desktop serta prosesor Intel Core i7-6820HK. Hardware turut didukung memori DDR4-2133 serta penyimpanan SSD RAID 0. Buat memaksimalkan pembuangan panas saat ber-gaming maupun overclocking (via software PredatorSense), Predator 17 X dibekali sistem pendingin triple-fan.

Acer Predator 17X 02
Desainnya mirip pesawat perang ruang angkasa.

“Predator 17 X ditenagai satu-satunya GPU notebook yang sanggup mendukung virtual reality: GeForce GTX 980. Perangkat dapat dimanfaatkan baik oleh gamer maupun pencipta konten berkat tingginya performa serta mobilitas; memungkinkan VR diakses di manapun dan kapanpun,” kata GM Nvidia Kaustubh Sanghani di press release. Pernyataan itu mungkin sedikit kurang tepat karena 17 X sama sekali tidak ringan. Dengan bobot 4,5kg, ia lebih cocok dijadikan desktop replacement.

Membahas pengalaman VR di device gaming high-end, biasanya kita akan teringat pada Vive atau Rift. Meski 17 X tak akan kesulitan menghidangkan keduanya, Acer juga memutuskan untuk mendukung pengembangan platform Open Source Virtual Reality (OSVR) yang diujungtombaki Razer. Hacker Development Kit-nya memang belum serapi headset milik Oculus ataupun HTC, tetapi saat ini OSVR merupakan opsi paling terjangkau bagi gamer PC.

Kembali ke Predator 17 X, rencananya ia akan mulai dipasarkan pada bulan Juli di Amerika. Tertarik? Siapkan saja uang sebanyak US$ 2.800.

Sumber: Acer. Tambahan: Digital Trends.