Mengenal Situs Pembanding Harga Priceprice dan Strateginya Bersaing di Pasar Indonesia

Priceprice, situs komparasi harga, mengungkapkan sejumlah strategi pemasaran pasca mengumumkan peresmian bisnisnya di Indonesia pada akhir Januari 2018. Diyakini strategi tersebut bisa membawa perusahaan sebagai situs komparasi terdepan.

Meski baru meresmikan bisnisnya di Indonesia awal tahun ini, sebenarnya Priceprice sudah hadir sejak 2013. Pada saat itu situasinya lebih ditujukan untuk bereksperimen di pasar lokal, sehingga belum ada budget pemasaran yang sengaja dikucurkan untuk memasarkan produk.

Tim yang mengisi konten Priceprice tidak berlokasi di Indonesia, tetapi di Jepang, tepatnya di kantor pusat Kakaku.com. Priceprice adalah bagian ekspansi regional Kakaku.com, situs komparasi harga berbasis di Jepang yang sudah hadir sejak 20 tahun silam. Tak hanya di Indonesia, Kakaku.com juga hadir di Filipina, India, dan Thailand.

“Setelah official launch di Indonesia, kami akan perkuat tim Priceprice dan mulai strategi monetisasi. Akan ada banyak inisiatif baru yang akan mulai terapkan agar Priceprice tetap sejalan dengan kebutuhan pasar,” ucap Public Relation Priceprice Indonesia Brigiv Aditya kepada DailySocial.

Menurutnya, ada sejumlah inisiatif yang akan dilakukan Priceprice untuk meningkatkan brand awareness-nya. Salah satunyaberpartisipasi dalam berbagai kegiatan event offline, pemasangan banner dalam situs, advertorial, activation, menggandeng e-commerce secara resmi, dan lainnya. Pihaknya juga akan memperkuat tim lokal agar Priceprice semakin diterima di Indonesia.

“[Layanan] E-commerce yang jadi mitra kami akan terbantu untuk mendongkrak traffic. Dalam situs kami ada fitur review, forum, artikel kurasi produk, dan voucher demi men-trigger orang untuk belanja.”

Klaim kunjungan tertinggi dibandingkan pemain lainnya

Brigiv mengklaim, kendati baru hadir namun bila dilihat dari rata-rata unique users (UU) per Juli 2017, Priceprice memiliki 4,6 juta UU dan sudah dilihat sebanyak 7 juta kali. Traffic kunjungan mayoritas berasal dari situs desktop, sedangkan aplikasi belum begitu memberikan kontribusi.

Pencapaian ini dinilai paling tinggi dibandingkan pemain sejenis yang telah lebih dahulu hadir di Indonesia. Padahal bila dilihat dari tampilan UI dan UX, situs Priceprice cenderung lebih simpel dan cukup kaku, mengikuti desain aslinya dari Jepang. Meskipun demikian, menurut Brigiv, hal inilah yang ternyata disukai orang Indonesia.

Selain Priceprice, beberapa pemain komparasi harga yang telah hadir di Indonesia adalah Telunjuk, Pricearea, Priceza, iPrice, dan Pricebook.

Mengacu ke demografi, pengguna Priceprice, ternyata didominasi laki-laki dengan persentase 68% dan rentang usianya sekitar 18-35 tahun.

“Desain yang simpel rupanya disukai laki-laki. Mereka jadi cenderung aktif dalam membandingkan harga produk sebelum berbelanja online.”

Data terakhir Priceprice menyebutkan, saat ini perusahaan memilki lebih dari 20 ribu produk yang dijual dalam berbagai layanan e-commerce dengan total lebih dari 1.500 toko online maupun penjual pribadi. Pengguna lebih banyak mengakses produk smartphone dengan angka sekitar 1,48 juta UU dan mobil (870 ribu UU). Sisanya mengakses barang elektronik, laptop, televisi, fesyen, kecantikan, dan lainnya.

Application Information Will Show Up Here

Layanan Perbandingan Harga Maskapai Khusus LCC HelloWings Siap Berkompetisi di Indonesia

Menantang pemain yang sudah sebelumnya ada dalam segementasi bisnis price comparison search engine, yakni Wego atau Skyscanner, pemain baru HelloWings bersiap hadir ke Indonesia. Fokus yang ingin ditawarkan ialah menyediakan perbandingan harga tiket maskapai di level pasar LCC (Low Cost Carrier).

Fitur unik yang coba untuk diusung adalah traveler yang memiliki waktu perjalanan fleksibel memungkinkan untuk melihat tanggal saat sebuah maskapai menawarkan harga terbaiknya. Dari pemaparan tim HelloWings, beberapa penawaran yang ditampilkan bahkan merupakan promo yang belum dipublikasi maskapai itu sendiri.

Sebagai perusahaan berbasis di Singapura, menurut pemaparan tim HelloWings, saat ini pangsa pasar terbesar mereka adalah lalu lintas dari/ke Singapura dan Malaysia. Indonesia akan menjadi target pangsa pasar mengingat potensi konsumennya yang terus bertumbuh, namun saat ini belum ada upaya khusus yang dilakukan di sini.

HelloWings memilih untuk membiarkan pertumbuhan organik di luar wilayah basisnya. Rencananya baru paruh kedua tahun ini HelloWings akan menyiapkan operasional binsis di Indonesia secara serius, termasuk membuka kantor perwakilan.

“Jujur, kami masih belajar tentang Indonesia. Kami menduga terdapat rumus yang sama (untuk strategi bisnisnya) dengan negara lain, tapi saat ini kami perlu melokalkan bahasa dan preferensi terlebih dahulu. Meskipun HelloWings terlihat mirip dengan situs perbandingan tarif lain, kami sebenarnya berbeda. Kami dapat memberikan informasi harga untuk sebagian besar penerbangan LCC dunia,” ujar CEO HelloWings Mark Hsu.

Saat ini sub-domain khusus id.hellowings.com telah dipersiapkan untuk menyesuaikan konten di pangsa pasar Indonesia, namun kerja sama dengan OTA (Online Travel Agency) lokal sejauh ini belum dijalin dengan dalih masih berfokus pada pertumbuhan pengguna. Untuk agregasi, HelloWings menautkan sistemnya dengan layanan situs di masing-masing maskapai.

Sebenarnya HelloWings juga menyediakan penawaran untuk reservasi hotel, namun untuk debut awalnya mereka ingin fokus pada pangsa pasar pesawat terbang dengan harga ekonomis.

HelloWings berada di bawah naungan Outland, sebuah perusahaan berbasis di Singapura. Saat ini perusahaan telah membukukan pendanaan senilai $275 ribu saat penggalangan seed funding dari Pinehurst Advisors, KK Fund dan Coent tahun 2016 lalu.

Pencapaian Telunjuk dan Targetnya di 2017

PT Telunjuk Komputasi Indonesia (Telunjuk), penyedia layanan rekomendasi dan perbandingan harga belanja online, mengungkapkan sejumlah target dan fokus yang akan dikejar pada tahun ini, mulai dari meningkatkan conversion rate, menambah pengguna, dan mendorong pengunjung Telunjuk sampai ke toko online untuk melakukan pembelian barang.

Sebagai gambaran, tahun lalu tingkat conversion rate Telunjuk naik lebih dari 60%. Pengunjung dapat menemukan produk yang mereka cari dalam bentuk melakukan klik ke produk dan mendarat ke toko online.

Dikutip dari Kontan, rata-rata ada sekitar sembilan juta kunjungan per bulan di Telunjuk. Dari jumlah itu, sekitar 40%-50% akan mengklik produk sehingga langsung terhubung kepada toko online mitra Telunjuk. Jumlah pengunjung yang sudah meneruskan ke toko online dan melanjutkan ke tahap pembelian baru sekitar 1%-2%.

Pencapaian tersebut dianggap sudah terbilang bagus. Pasalnya, sebagai perbandingan untuk belanja online via Google Adwords untuk mencapai angka 1% terbilang berat.

Data terakhir menyebut sudah ada sekitar 50 pemain e-commerce yang sudah bergabung di Telunjuk. Dari jumlah tersebut, total produk yang ditawarkan lebih dari 20 juta jenis.

Tahun ini pihak Telunjuk mengungkapkan target angka untuk conversion rate tidak akan jauh berbeda dengan pencapaiannya di tahun lalu. Justru, pihaknya kini lebih fokus mengejar berapa banyak dari pengunjung yang sampai ke toko online untuk melakukan pembelian.

Hal ini tak hanya butuh kesiapan dari penyedia Telunjuk tapi juga sangat bergantung pada kesiapan toko online untuk membuat ekosistem berbelanja yang memudahkan calon pembeli melakukan pembelian (user experience/UX).

Untuk itu Telunjuk akan lebih mempererat kerja sama dengan toko online yang sudah bermitra dengan perusahaan.

Telunjuk juga menargetkan pertumbuhan pengguna dapat meningkat jadi empat kali lipat. Jumlah tersebut diklaim mencakup 80% dari seluruh toko online yang sudah menjadi mitra perusahaan.

“Caranya bagaimana? Rencananya akan terlihat dari satu atau dua bulan ke depan, mohon doanya,” ucap CEO dan Co-founder Telunjuk Redya Febriyanto kepada DailySocial.

Persaingan pemain price comparison makin ramai

Redya mengatakan saat ini industri yang bergerak di pembanding harga semakin ramai dan seru. Ada belasan pemain, baik besar dan kecil, di market yang dimonitor oleh Telunjuk. Persaingan ini justru memberi energi bagi Telunjuk agar semakin bersemangat bahwa hal ini menjadi sinyal ada kebutuhan dari industri.

Pemain serupa Telunjuk dan sudah berafiliasi dengan pemain e-commerce di Indonesia di antaranya PriceArea, Hargamurah, PricePanda, Pricebook, iPrice, dan Priceza.

Pihaknya ingin menjadikan Telunjuk bukan sekedar penyedia layanan pembanding harga saja, menjadi tempat rekomendasi belanja. Makanya sejak awal nama brand Telunjuk sudah diarahkan agar tidak mengandung term harga atau yang sejenis.

Dalam riset internal yang dilakukan Telunjuk menunjkkan bahwa hanya sekitar 15% pembeli online yang sudah menyadari adanya price comparison atau yang sejenis, mengindikasikan ternyata market masih terbuka sangat lebar.

“Jadi di tahun ini, kita akan melihat persaingan antar price comparison justru akan membawa industri ini ke level yang lebih tinggi lagi,” pungkasnya.

PricePolice Helps Monitoring Price Changes at Marketplaces

Marketplace is currently mushrooming in Indonesia, riding on the vast growth of e-commerce in the country, thus providing Indonesians with various price. This is where the Android-based PricePolice mobile app plays its part, which is to help users finding the best available price with push notification feature that will alarm users should any changes affecting the price takes place. Continue reading PricePolice Helps Monitoring Price Changes at Marketplaces

Pricebook Announced Funding from Global Brain Corporation, IMJ Investment Partners, and Hiro Mashita

Pricebook price comparison service has just sealed an undisclosed funding from three investors, namely Japan-based Global Brain Corporation, Singapore-based IMJ Investment Partners, and Singapore-based m&s’ Founder and Director Hiro Mashita. The funding is aimed to accelerate Pricebook’s business growth on becoming top price comparison service in Indonesia. Continue reading Pricebook Announced Funding from Global Brain Corporation, IMJ Investment Partners, and Hiro Mashita

Pricebook Umumkan Perolehan Pendanaan dari Global Brain Corporation, IMJ Investment Partners, dan Hiro Mashita

Anggota Tim Pricebook / Pricebook

Layanan pembanding harga Pricebook mengumumkan perolehan pendanaan, dengan jumlah yang tidak disebutkan, dari tiga investor, yaitu Global Brain Corporation (berbasis di Jepang), IMJ Investment Partners (berbasis di Singapura), dan Hiro Mashita (Pendiri dan Direktur m&s partners yang berbasis di Singapura). Pendanaan ini akan digunakan untuk mempercepat usaha Pricebook menjadi yang terdepan untuk urusan layanan pembanding harga di Indonesia.

Continue reading Pricebook Umumkan Perolehan Pendanaan dari Global Brain Corporation, IMJ Investment Partners, dan Hiro Mashita

PricePolice Bantu Pantau Perubahan Harga Barang Favorit di Berbagai Marketplace

Ilustrasi Berbelanja Online / Shutterstock

Di tengah geliat tumbuh suburnya ekosistem e-commerce Indonesia, kemunculan beberapa marketplace menawarkan berbagai produk dengan harga yang variatif. Mencoba membantu konsumen mencari harga optimal dari layanan yang ada, aplikasi mobile berbasis Android PricePolice mencoba menghadirkan solusi membantu pengguna memantau harga dengan push notification jika ada perubahan harga terhadap barang yang diinginkan.

Continue reading PricePolice Bantu Pantau Perubahan Harga Barang Favorit di Berbagai Marketplace

PricePanda dan GetPrice Umumkan Merger dalam Naungan “Next Commerce”

Ilustrasi Merger / Shutterstock

Layanan pembanding harga milik Rocket Internet PricePanda mengumumkan mergernya dengan layanan GetPrice yang berbasis di Australia dengan naungan nama baru Next Commerce. Co-Founder GetPrice Jared Oken akan menjadi CEO Next Commerce. Investor PricePanda menambahkan investasinya di perusahaan baru untuk mendanai pertumbuhan lebih lanjut.

Continue reading PricePanda dan GetPrice Umumkan Merger dalam Naungan “Next Commerce”

PasarPolis Ramaikan Segmen Perbandingan Asuransi Online

Peluncuran Pasar Polis / DailySocial

Meski saat ini Pola dan gaya hidup masyarakat Indonesia telah meningkat baik dari segi pendapatan maupun kebutuhan, tetapi kesadaran akan proteksi diri melalui jasa asuransi masih rendah. Di tengah-tengah pertumbuhan e-commerce yang semakin bergairah, muncul satu lagi layanan yang menawarkan konsumen kemudahan untuk membandingkan dan memilih produk asuransi sesuai dengan kebutuhannya yaitu PasarPolis.

Continue reading PasarPolis Ramaikan Segmen Perbandingan Asuransi Online

Telunjuk Siap Layani Konsumen Hari Belanja Online Nasional 2014 dengan Tampilan Baru

Ilustrasi Membandingkan Harga Melalui Smartphone / Shutterstock

Layanan pembanding harga Telunjuk memberikan kejutan bagi penggunanya menjelang Hari Belanja Online Nasional 2014 dengan tampilan baru. Tampilan dan fitur baru ini diberikan sebagai usahanya menjadi shopping search engine terbaik di Indonesia. Selain versi situs, Telunjuk juga memperbarui tampilan dan fitur aplikasinya yang sementara ini hanya tersedia untuk platform Android. Telunjuk menginfokan bahwa 60% pengunjungnya berasal dari mobile, baik mobile web maupun aplikasi mobile.

Continue reading Telunjuk Siap Layani Konsumen Hari Belanja Online Nasional 2014 dengan Tampilan Baru