Menguak Perbedaan Chipset Snapdragon 636 vs Snapdragon 625

Setiap orang tentu punya kebutuhan akan smartphone yang berbeda-beda. Namun menurut saya, smartphone di kelas menengah ialah pilihan yang paling ideal dan nyaman digunakan untuk memenuhi beragam kebutuhan ber-smartphone penggunanya.

Salah satu yang memegang peranan sangat penting dalam sebuah smartphone adalah system-on-chip (SoC) atau chipset. Ternyata sebagian besar smartphone Android kelas menengah tahun 2017, ditenagai chipset Snapdragon 625 – mobile platform besutan Qualcomm.

Berikut beberapa smartphone yang mengandalkan chipset Snapdragon 625 di Indonesia:

  • Asus Zenfone 3
  • Asus Zenfone Zoom S
  • Asus Zenfone 4 Selfie Pro
  • BlackBerry Keyone
  • Motorola Moto G5S
  • Motorola Moto Z Play
  • Xiaomi Mi A1
  • Xiaomi Redmi Note 4
  • Xiaomi Redmi 5 Plus

Tahun 2018 – Eranya Snapdragon 636

menguak-perbedaan-chipset-snapdragon-636-vs-snapdragon-625-4
Foto: qualcomm.com

Pada high-tier Snapdragon 600 series, Qualcomm merilis chipset dalam dua kategori yakni seri performance dan efficiency. Snapdragon 625 termasuk dalam seri efficiency.

Meski masih cukup populer hingga sekarang, tetapi sebenarnya Snapdragon 625 sudah cukup berumur. Chipset ini pertama kali diperkenalkan pada Februari 2016 dan Qualcomm telah mengumumkan Snapdragon 626 sebagai penerus Snapdragon 625 pada Oktober 2016.

Kemudian pada Mei 2017, Qualcomm meluncurkan penerus Snapdragon 626 yakni Snapdragon 630. Puncaknya Qualcomm merilis Snapdragon 636 sebagai penerus 630 pada Oktober 2017, membawa sejumlah kapabilitas chipset premium-tier Snapdragon 800 series ke Snapdragon 600 series.

Dua smartphone yang diotaki Snapdragon 636 di Indonesia adalah Xiaomi Redmi Note 5 dan Asus Zenfone Max Pro M1. Lalu, apa saja perbedaan SoC Snapdragon 625 dan Snapdragon 636?

Arsitektur CPU Kryo 260

menguak-perbedaan-chipset-snapdragon-636-vs-snapdragon-625-5
Foto: qualcomm.com

Keduanya telah menggunakan pabrikasi 14 nm dan sama-sama mengusung prosesor dengan 8 inti pemrosesan (octa core) 64 bit. Bedanya, Snapdragon 636 memiliki basis arsitektur core Kyro 260 dengan konfigurasi big.LITTLE.

Empat core Cortex-A73 untuk performance atau tugas berat dan empat core Cortex-A53 untuk efficiency atau tugas sehari-hari yang tak butuh banyak tenaga, dengan clock hingga 1.8GHz.

Sedangkan pada Snapdragon 625, Qualcomm merancang SoC ini dengan octa-core Cortex A53 yang bisa bekerja dengan kecepatan maksimum yang sama hingga 2.0 GHz.

Clock lebih tinggi, belum tentu menyuguhkan kinerja lebih cepat. Berkat arsitektur CPU custom Kryo membuat performa Snapdragon 636 secara keseluruhan jauh lebih gesit, tapi tetap lebih hemat baterai dibandingkan Snapdragon 625.

Selain itu, pengolah GPU Adreno 509 pada Snapdragon 636 juga lebih kuat dibanding Adreno 506 pada Snapdragon 625. Dampaknya berasa saat kita melakukan aktivitas bermain game dan browsing.

Image Sensor Processor dan Modem

menguak-perbedaan-chipset-snapdragon-636-vs-snapdragon-625-1
Foto: qualcomm.com

Selain tipe sensor, bukaan lensa, dan ukuran piksel, ada lagi yang tak kalah penting yang menentukan kualitas foto yakni image sensor processor (ISP). Di Snapdragon 636, Qualcomm membawa ISP Spectra 160 14-bit yang ada di premium-tier Snapdragon 800 series.

Kemampuan fotografi smartphone bertenaga Snapdragon 636 pun meningkat dibanding Snapdragon 625. Mampu menangkap fokus lebih cepat, zoom yang lebih halus, warna yang lebih kaya, dan hasil foto di low light yang lebih baik.

menguak-perbedaan-chipset-snapdragon-636-vs-snapdragon-625-2
Foto: qualcomm.com

Kemudian modem internet Snapdragon 636 sudah menggunakan versi X12, membawa capabilitas LTE Cat 12 hingga 600 Mbps (downlink) dan LTE Cat 13 hingga 150 Mbps (uplink).

Sedangkan Snapdragon 625 menggunakan modem LTE versi X9 dengan capabilitas LTE Cat 7 hingga 300 Mbps (downlink) dan LTE Cat 13 hingga 150 Mbps (uplink).

Satu lagi, Snapdragon 636 mendukung Quick Charge 4, sedangkan Snapdragon 625 sebatas Quick Charge 3.0. Di mana baterainya bisa terisi sebanyak 50 persen dari kondisi kosong hanya dalam waktu 15 menit.

Sebagai catatan, semua yang ditawarkan oleh Qualcomm melalui chipsetnya belum tentu diterapkan semuanya – kembali lagi tergantung pabrikan ponsel.

Mengupas Keunggulan Chipset Qualcomm Snapdragon 636

Ditenagai chipset Snapdragon 636, Xiaomi Redmi Note 5 dan Asus Zenfone Max Pro M1 mendarat di Indonesia membawa peningkatan pengalaman ber-smartphone.

Snapdragon 600 series ini memboyong sejumlah teknologi yang ada di premium-tier Snapdragon 800 series, menawarkan performa lebih cepat tapi tetap hemat baterai.

Dampak yang akan begitu terasa ialah mampu menjalankan game lebih optimal, kemampuan fotografinya juga meningkat, dan apalagi? Baiklah, mari kita kupas bersama keunggulan dari “hati seekor naga” – Snapdragon 636.

Bukan yang Terkuat di Kelasnya

mengupas-keunggulan-chipset-qualcomm-snapdragon-636-1

Pada high-tier Snapdragon 600 series, Qualcomm membelah menjadi dua yakni seri yang menonjolkan kinerja CPU yakni Snapdragon 660, Snapdragon 653, Snapdragon 652, dan Snapdragon 650.

Satu lagi seri yang lebih mengutamakan efisiensi daya dengan kecepatan clock CPU yang lebih rendah, yakni Snapdragon 636, Snapdragon 630, Snapdragon 626, dan Snapdragon 625.

Di anggota keluarga Snapdragon 600, Snapdragon 636 merupakan SoC yang paling baru yang diperkenalkan pada Oktober 2017 lalu. Namun yang terkuat masih Snapdragon 660 yang diumumkan pada Mei 2017.

Arsitektur CPU Kyro 260

mengupas-keunggulan-chipset-qualcomm-snapdragon-636-3

Qualcomm ingin teknologi canggih mereka bisa dirasakan oleh lebih banyak orang, sebab itu mereka membawa teknologi yang ada di premium-tier Snapdragon 800 series ke high-tier Snapdragon 600 series.

Teknologi yang dimaksud, satu diantaranya ialah arsitektur CPU Kyro. Snapdragon 636 merupakan anggota keluarga Snapdragon 600 kedua setelah Snapdragon 660 yang telah mengadopsinya.

Mobile platform terbaru Qualcomm ini menggunakan teknologi 14mm dengan basis arsitektur core Kyro 260 performance dan efficiency. Empat core Cortex-A73 untuk performance dan empat core sisanya Cortex-A53 untuk efficiency, dengan clock hingga 1.8GHz.

CPU Kryo 260 memiliki kinerja hingga 40 persen lebih tinggi daripada generasi sebelumnya yakni Snapdragon 630 dan GPU Adreno 509 yang mampu menyuguhkan performa gaming dan web browsing 10 persen lebih baik.

Image Sensor Processor (ISP) Spectra 160

mengupas-keunggulan-chipset-qualcomm-snapdragon-636-4
Foto: Qualcomm.com

Jangan meremehkan pentingnya chipset, selain menentukan performa – chipset juga mempengaruhi kemampuan fotografi. Image sensor processor (ISP) Spectra 160 14-bit di Snapdragon 636 membuat kamera smartphone dengan mobile platform ini lebih canggih.

ISP Spectra 160 menawarkan dukungan untuk single kamera hingga 24-megapixel dan kamera ganda hingga 16-megapixel. Didukung DSP Hexagon 680 dan Qualcomm clear sight untuk hasil foto di low light yang lebih baik , serta zero shutter lag, hybrid autofocus, dan optical zoom yang menawarkan zoom yang halus, menangkap fokus lebih cepat, dan warna yang lebih kaya.

Verdict

Saya pikir penjelasan di atas sudah cukup untuk menguak kemampuan dari Snapdragon 636. Dibanding Snapdragon 625 yang populer digunakan pada smartphone kelas menengah pada tahun 2017, Snapdragon 636 memang membawa banyak peningkatan yang signifikan. Tentu saja masih banyak fitur-fitur lain yang ditawarkan Qualcomm, namun tak semua kelebihan yang ditawarkan digunakan oleh sang pabrikan ponsel.

Saat ini saya sedang mencicipinya di Asus Zenfone Max Pro M1 yang segera saya review dan tak sabar menyandingkan dengan Xiaomi Redmi Note 5. Intinya mobile platform milik Qualcomm ini menawarkan performa CPU lebih cepat tapi tetap hemat baterai yang mampu meningkatkan pengalaman gaming dan menyuguhkan kemampuan fotografi lebih canggih.

Qualcomm Kembangkan Chipset Khusus untuk Perangkat IoT yang Mengemas Kamera

Kalau Anda melihat perkembangan perangkat smart home terkini, kamera rupanya memegang peranan penting di mayoritas perangkat. Entah itu vacuum cleaner atau oven, hampir semuanya mengandalkan kamera agar bisa menerapkan fitur-fitur pintarnya, dan saya sama sekali belum menyinggung soal kamera pengawas, yang terus bertambah canggih berkat integrasi AI.

Guna menggenjot perkembangan perangkat-perangkat ini ke depannya, Qualcomm telah menyiapkan lini chipset khusus yang mereka namai Vision Intelligence Platform. Qualcomm bilang bahwa SoC (system-on-chip) yang tergabung dalam lini ini dibuat secara spesifik untuk ekosistem IoT (Internet of Things), bukan sebatas chipset Snapdragon yang dimodifikasi.

Sejauh ini sudah ada dua model chip yang Qualcomm tawarkan kepada produsen: QCS605 dan QCS603. Keduanya sama-sama mengandalkan fabrikasi 10 nm, serta dibekali integrasi teknologi computer vision maupun pengolahan machine learning secara lokal, alias tidak bergantung pada jaringan cloud.

Kendati demikian, ini bukan berarti perangkat yang menggunakan chip ini jadi tidak memerlukan koneksi internet. Qualcomm bilang bahwa chipset-nya sendiri yang akan menentukan kapan harus meminta bantuan cloud, dan kapan harus memroses informasinya secara mandiri, sehingga pada akhirnya perangkat bisa memiliki kinerja yang lebih cepat.

Qualcomm Vision Intelligence Platform

Qualcomm memberikan contoh skenario sebuah kamera pengawas yang ditenagai salah satu dari chipset ini. Kamera tersebut dapat membedakan antatraseorang anak yang terkunci di luar dari seorang pencuri, lalu bertindak sesuai kondisi; kalau yang dideteksi adalah anak sang pemilik rumah, maka kamera bakal menginstruksikan perangkat smart lock untuk membukakan pintu, tapi kalau ternyata yang didedeteksi maling, kamera bakal membunyikan alarm.

Qualcomm sendiri melihat potensi chipset ini pada perangkat seperti kamera pengawas, kamera 360 derajat, robot maupun action cam, mengingat chipset mendukung perekaman dalam resolusi 4K. Qualcomm juga sudah menyiapkan referensi desain kamera 360 derajat berbasis chipset QCS605, sedangkan yang berbasis QCS603 bakal menyusul dalam bentuk referensi desain kamera pengawas kelas komersial.

Sumber: Qualcomm.

Snapdragon 700 Hadirkan Kemampuan Seri 800 untuk Perangkat yang Lebih Terjangkau

Hari ini, di ajang Mobile World Congress di Barcelona, ​​Qualcomm mengumumkan chipset barunya Snapdragon 700, seri baru yang dirancang untuk menjawab ekspektasi publik akan pengalaman mobile tingkat tinggi, menghadirkan fitur dan kinerja yang sebelumnya hanya tersedia di Snapdragon 800 Mobile Platform Series.

Qualcomm merancang seri chipset baru ini untuk duduk di antara seri 600 dan 800 di level teratas. Selain mencakup kapabilitas seri di atasnya, Snapdragon 700 juga akan menghadirkan fitur-fitur yang mencakup kecerdasan buatan (AI), peningkatan kinerja komponen kamera dan performa perangkat secara keseluruhan ke ponsel yang lebih terjangkau.

Perusahaan menjanjikan perbaikan pada kamera, performa, daya tahan baterai, dan konektivitas. Seri Snapdragon 700 akan “memulai debut arsitektur baru” untuk ISP Spectra, CPU Kryo, dan GPU Adreno.

Arsitektur baru di bawah Snapdragon 700 ini menawarkan komputasi heterogen melalui kombinasi Prosesor Vektor Hexagon, subsistem Pengolahan Visual Adreno, dan CPU Kryo. Khusus untuk membawa kemampuan AI ke berbagai perangkat mobile terjangkau di masa depan, seri Snapdragon 700 menggunakan mesin Qualcomm AI multi-core. Ada juga dukungan untuk LTE, standar Wi-Fi yang lebih baru, dan Bluetooth v5.

Untuk hasil gambar yang disempurnakan, seri Snapdragon 700 menggunakan ISP Qualcomm Spectra. Mereka juga mengklaim bahwa pengembangan baru ini akan menambahkan “fitur kamera kelas profesional” ke perangkat yang terjangkau di masa depan. Selain itu, seri SoC yang baru juga akan membawa Qualcomm Quick Charge 4+ untuk mendapatkan tambahan tenaga sebanyak 50 persen hanya dalam waktu 15 menit pengisian ulang. 

Qualcomm belum memberikan rincian pabrikan perangkat yang akan mengadopsi chipset terbarunya ini. Namun produk sampel untuk komersial dijadwalkan debut pada paruh pertama tahun 2018 ini.

Sumber berita Qualcomm dan Theverge.

Qualcomm Ciptakan Chip Bluetooth Khusus untuk True Wireless Earphone

Qualcomm punya chip untuk berbagai macam perangkat. Ada Snapdragon untuk smartphone, Snapdragon Wear untuk smartwatch, dan di ajang CES kemarin, mereka memperkenalkan chip Bluetooth yang secara spesifik dirancang untuk true wireless earphone maupun perangkat lain yang masuk dalam kategori hearable.

Chip bernama QCC5100 ini pada dasarnya menjanjikan konsumsi energi yang jauh lebih irit (hingga 65%) bagi perangkat-perangkat tersebut, baik untuk memutar musik atau melakukan panggilan telepon. Rahasianya terletak pada teknologi TrueWireless Stereo, di mana perangkat yang mengemas chip ini bisa mengatur sendiri mana earpiece yang memiliki peran primer dan mana yang sekunder.

Peran primer maksudnya adalah, unit earpiece tersebut menyambung langsung ke sumber musik (smartphone), menerima data dan menyalurkannya ke unit earpiece yang lain yang mengusung peran sekunder. Penggantian secara otomatis ini dipercaya dapat menyeimbangkan konsumsi energi, sehingga pada akhirnya daya tahan baterai perangkat bisa lebih awet.

Qualcomm TrueWireless Stereo

Di samping itu, ada pula mode tambahan bernama TrueWireless Stereo Plus, di mana masing-masing earpiece akan menyambung secara langsung ke smartphone tanpa perantara. Hasilnya, proses pairing bisa lebih simpel, dan latency beserta potensi delay pun bisa ditekan sampai ke titik yang sangat minimal.

TrueWireless Stereo punya potensi untuk memperbaiki masalah-masalah yang selama ini melanda true wireless earphone, terkecuali AirPods yang menggunakan chip buatan Apple sendiri. Menurut Qualcomm, perangkat yang menggunakan chip QCC5100 dan mengemas teknologi TrueWireless Stereo bakal hadir di pasaran pada babak kedua tahun ini.

Dalam kesempatan yang sama, Qualcomm juga mengumumkan fitur bernama Broadcast Audio yang terdapat pada chipset Snapdragon 845. Fitur ini sejatinya memungkinkan satu smartphone untuk menyambung ke beberapa headphone dan speaker Bluetooth sekaligus, dengan konten audio yang diputar secara sinkron di semua perangkat.

Sumber: Qualcomm.

Qualcomm Pamerkan Headset VR ‘Reference’ Snapdragon 845

Sebagai system-on-chip varian high-end Qualcomm saat ini, perusahaan semikonduktor Amerika itu membenamkan beragam teknologi paling canggih ke dalam Snapdragon 845 yang memungkinkan pengguna perangkat mobile  melakukan banyak hal. Hampir semua hal jadi perhatian: fotografi, pengolahan grafis, keamanan, konektivitas, baterai, hingga kecerdasan buatan.

Satu aspek yang dihadirkan oleh Snapdragon 845 ialah image signal processing Qualcomm Spectra 280. Berkat Spectra 280, SoC sanggup menyajikan fitur-fitur fotografi premium dan dukungan fungsi extended reality. Dan dalam menunjukkan kesiapan Snapdragon 845 menyambut tren baru di ranah virtual reality, Qualcomm menyingkap headset Snapdragon 845 Mobile VR yang diramu sebagai referensi desain sebelum ajang MWC 2018 dimulai.

Headset VR reference Qualcomm ini mempunyai penampilan familier, dengan visor dan strap dua bagian, serta touchpad untuk melengkapi fungsi navigasi konten. Ia dibekali empat kamera, sepasang berada di sisi dalam buat melacak arah mata pengguna (mengingatkan saya pada Tobii EyeX), dan dua unit berada di luar. Rangkaian kamera itu berguna untuk mendeteksi gerakan kepala serta memetakan posisi user secara real-time.

Headset VR 'reference' Qualcomm Snapdragon 845 2

Sistem eye-tracking di sana dimanfaatkan buat mengimplementasikan teknologi bernama Adreno Foveation. Ia memungkinkan headset mengetahui ke mana mata Anda fokus, untuk kemudian menurunkan resolusi di area lain. Dengannya, zona fokus bisa di-render di resolusi lebih tinggi, meningkatkan kinerja perangkat, sembari menghemat konsumsi daya. Headset Snapdragon 845 mampu menangani dua layar berukuran 1024×1152-pixel di 120-frame/detik.

Headset VR 'reference' Qualcomm Snapdragon 845 1

Qualcomm cukup percaya diri pada kapabilitas GPU Adreno 630 di Mobile Platform barunya. Dibanding unit proses visual di Snapdragon 835, Adreno 630 menjanjikan performa grafis 30 persen lebih gesit, 30 persen lebih hemat energi, dan mampu menampilkan konten di display berukuran dua kali lipat lebih besar. Saat dikombinasikan bersama CPU Kryo 385, DSP Hexagon dedicated, dan ISP Spectra 280,  headset dklaim sanggup menyajikan empat juta pixel per mata, serta siap mendukung audio 3D.

“Qualcomm akan terus menghadirkan terobosan teknologi baru untuk konsumen kami, demi membantu mereka menyongsong tren VR standalone yang tengah berkembang ataupun dalam menyuguhkan virtual reality lewat smartphone,” tutur Hugo Swart selaku Head of Virtual & Augmented Reality Business Group Qualcomm via rilis pers.

Buat saya, bagian paling menarik di headset ini adalah sistem rendering foveated-nya. Secara teori, teknologi ini bisa mendongkrak kualitas output tanpa terlalu membebani hardware dan mengonsumsi daya. Ia akan sangat esensial bagi headset VR standalone.

Sumber tambahan dan gambar: The Verge.

Qualcomm: 5G di Indonesia dan Perangkat Always Connected PC

Qualcomm telah menorehkan banyak pencapaian yang memberikan kontribusi untuk mendukung pertumbuhan inovasi teknologi dan koneksi jaringan di dunia. Lewat acara Qualcomm New Year Gathering di Jakarta,  mereka pun berbagi lebih jauh mengenai  visi perusahaan tahun 2018.

Selain fokus menumbuhkan bisnis inti yaitu mengembangkan mobile platform, produsen chip ini juga tengah sibuk memimpin transisi 4G menuju 5G. Teknologi standar telekomunikasi seluler generasi kelima ini sudah mencapai tahap rampung. Artinya, para operator bersiap untuk mengadopsi teknologi 5G dan harapannya akan siap digunakan pada tahun 2019. Bagaimana dengan Indonesia?

Implementasi 5G di Indonesia

Implementasi 5G di Indonesia

“Kami pikir pemerintah sudah saatnya membuat planning bagaimana menyusun 5G ke depannya, mulai dari identifikasi spektrum hingga penetapan penggunannya”, ujar Menurut Director Government Affairs Qualcomm Indonesia Nies Purwanti.

Setiap negara menggunakan spektrum yang berbeda-beda, ada di high band, mid band, dan low band. Saat ini yang paling banyak digunakan adalah di 3-4 GHz dan 24-28 GHz. Ya, pemerintah harus memenuhi sejumlah upaya untuk mengadopsi 5G, tapi harapannya sih trial-nya tahun ini.

Qualcomm percaya bahwa 5G adalah teknologi yang akan menjadi kunci di masa depan. Bukan hanya soal kecepatan yang tinggi, tapi juga akan mengubah kehidupan banyak orang dalam berbagai hal.

teknologi-qualcomm

Selain teknologi 5G, Qualcomm juga mengembangkan ekosistemnya yaitu teknologi adjacent (yang terintegrasi). Meliputi inovasi di automotive, IoT and security, mobile compute, dan networking.

Game Changer, Always Connected PC

Game Changer, Always Connected PC

Sebenarnya ada banyak lagi informasi yang dibagikan Qualcomm dan salah satu yang paling menyita perhatian adalah kehadiran ‘Always Connected PC‘. Sebuah laptop berbasis Windows 10 yang ditenagai oleh chipset Snapdragon 835 Mobile PC Platform.

Sesuai namanya, laptop ini memberikan kebebasan always on dan always connected. Maksudnya akan selalu terkoneksi dengan jaringan 4G LTE seperti halnya smartphone.

Dengan begitu saat bekerja di luar, Anda tidak perlu lagi bergantung pada WiFi publik atau menyalakan hotspot di smartphone. Desain yang menarik dan daya tahan baterai yang lebih lama juga merupakan keunggulan lainnya.

Sayangnya, pihak Qualcomm tidak mau membocorkan kapan perangkat always connected PC masuk di Indonesia. Yang pasti karena tidak terkena aturan TKDN, besar harapan perangkat tersebut bisa masuk dengan tanpa kendala di tanah air, walaupun itu semua tetap tergantung dari sang OEM-nya masing-masing.

Qualcomm Unjuk Gigi Kebolehan Snapdragon 845 di Indonesia

Di acara tahunan Qualcomm Snapdragon Tech Summit 2017 yang digelar di Maui, Hawai, Amerika Serikat pada 5-7 Desember lalu, Qualcomm resmi mengumumkan chipset Snapdragon 845 Mobile Platform.

Qualcomm Indonesia pun mengundang DailySocial (14/12/17) untuk datang ke kantornya terkait perkenalan Snapdragon 845 di Tanah Air yang sekaligus dalam rangka perayaan ulang tahun Qualcomm Snapdragon yang ke-10.

Meski detail spesifikasi Snapdragon 845 telah terungkap, Qualcomm Indonesia ingin menjelaskan lebih dalam lagi. Sebagai platform yang lebih cepat, cerdas, dan aman, setidaknya ada lima pilar utama yang menjadi fokus Qualcomm, yaitu Immersion, Artificial Intelligence (AI), Security, Connectivity, dan Performance.

Immersion

Teknologi ini berkaitan dengan kamera, Snapdragon 845 dibekali dengan arsitektur kamera Spectra 280 ISP yang menjanjikan kemampuan fotografi lebih baik, misalnya merekam video Ultra HD (4K) Premium dengan kualitas sinematik, sebelumnya hanya bisa memutarnya saja. Kemudian memperkaya kualitas warna dari foto, termasuk kedalaman warna (color depth), spektrum warna (color gamut), hingga pencahayaan (luminance).


Spectra 280 juga menyuguhkan hal baru dalam fotografi, seperti Multiframe Noise Reduction, ImMotion, dan Motion Compensated Temporal Filtering. Cara kerja Multiframe Noise Reduction adalah saat kita menyentuh tombol rana kamera, sistem akan mengambil banyak foto (60fps), lalu dikomparasi, dipilah yang noise-nya sedikit, dan disatukan menjadi sebuah foto tanpa noise.

Kemudian ImMotion, yang memungkinkan kita menciptakan foto dengan objek yamg bergerak di dalamnya. Sedangkan Motion Compensated Temporal Filtering (MCTF) dan Accelerated Image Stabilization (AIS) ini untuk filtering video, sehingga detail rekaman video lebih bagus di kondisi temaram. Untuk Slo-Mo, bisa merekam video 720p HDR 10 @480fps, 1080p @240fps, dan 4K @60fps.


Salah satu bagian lain dari Immersion adalah Extended Reality (XR) yang merupakan gabungan dari Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR). Qualcomm sadar betul bahwa pemanfataan dari teknologi tersebut sangat luas, tak cuma untuk sekedar enternainmen, tetapi juga dikembangkan untuk edukasi, kesehatan, militer, emergency response, dan lainnya.  XR di Snapdragon 845 lebih canggih, dengan fitur baru seperti Room-Scale 6DOF (sadar ruangan), Adreno Foveation, Iris Authentication, dan Hand-Tracking yang sangat mendukung aktivitas gaming.

Artificial Intelligence (AI)

Qualcomm menawarkan dukungan kecerdasan buatan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di berbagai elemen, misalnya menyempurnakan asisten virtual menggunakan suara, gaming, dan masa pakai baterai yang lebih lama. Hal ini dimungkinkan karena didukung 3 komponen utama yakni Hexagon 685 DSP, Adreno 630, dan CPU Kryo 385.

Dengan adanya peningkatan DSP ke Hexagon 685 yang mengambil daya sedikit, selain untuk keperluan AI juga untuk urusan tugas-tugas yang berhubungan dengan gambar. Di sektor ini, Qualcomm meningkatkan keterlibatan AI selama proses yang meningkatkan performa 3x lebih baik ketimbang seri Snapdragon 835.

Dengan Snapdragon 845 sebagian dari kemampuan AI ada di device, sehingga akan memberikan proses yang lebih cepat lagi. AI bisa berikan foto dengan efek bokeh dengan satu lensa.

Security 

Hampir semua informasi pribadi banyak tersimpan di dalam perangkat smartphone, keamanan pun menjadi fokus utama Qualcomm. Di sektor ini, Qualcomm mengandalkan empat buah senjata utama antara lain Qualcomm Secure Processing Unit (SPU), Qualcomm Processor Security, Qualcomm Mobile Security, dan Qualcomm Content Protection.

Secure Processing Unit itu sendiri beroperasi seperti ruang isolasi untuk menangani informasi sensitif. Secara umum memungkinkan pabrikan perangkat untuk menghadirkan sistem otentikasi biometrik yang lebih baik, lebih aman, dan akurat termasuk di dalamnya pengelolaan data vital aplikasi, dan informasi terenkripsi.

Connectivity

 

Snapdragon 845 menghadirkan modem baru X20 LTE yang merupakan modem Gigabit LTE generasi kedua dengan peningkatan performa sebesar 20%. Dengan LTE Cat 18 yang secara teori mampu menghasilkan kecepatan download 1.2Gbps dan kecepatan uplink hingga 150Mbps.

Di samping itu, Snapdragon 845 juga mendukung dual VoLTE dalam satu smartphone (ke dua slot SIM 4G). Dukungan Bluetooth 5 juga memungkinkan perangkat bisa terhubung ke lebih dari satu perangkat secara simultan.

Performance


Smartphone telah banyak membawa revolusi bagi kehidupan. Konsumen pun menuntut smartphone dengan kekuatan seperti PC di saku mereka, tapi juga sangat memerhatikan daya tahan baterainya. Dibangun dengan proses 10nm generasi kedua di mana Samsung sekali lagi terlibat di dalamnya, Snapdragon tidak hanya cepat tapi juga irit baterai.

Di atas kertas, Snapdragon 845 mempunyai delapan buah core,empat core Kryo 385 Gold (A75 derivative) menghasilkan kecepatan clock hingga 2.8GHz, atau lebih gahar 30% ketimbang seri terdahulu. Dan 4 core lain (Kryo 385 Silver) yang fokus pada efisiensi menghasilkan peningkatan performa sebesar 15%.

Kombinasi ini disebutkan memberikan masa pakai baterai yang lebih lama di samping peningkatan performa untuk tugas-tugas gaming dan juga pemangkasan durasi saat menjalankan aplikasi tertentu.

Qualcomm mengklaim bahwa, chipset terbarunya ini nantinya mampu menangkap video 4K Premium lebih dari 4 jam, penggunaan VR lebih dari 3 jam, dan dua hari pemakaian Ultra HD Voice.

Spesifikasi dan Kemampuan Baru di Snapdragon 845

Seperti yang dijanjikan, tak lama berselang setelah memperkenalkan chipset terbarunya, Snapdragon 845, Qualcomm akhirnya merilis detail lebih dalam terkait spesifikasi Snapdragon 845, apa yang ia bisa dan fitur apa saja yang dipunyai.

Setidaknya ada 5 elemen kunci yang menjadi fokus Qualcomm di seri ini, yaitu CPU, grafis, kecerdasan buatan, keamanan dan konektivitas. Seperti apa? Kita telaah satu per satu.

Performa CPU

Snapdragon 845 dibangun dengan proses 10nm generasi kedua di mana Samsung sekali lagi terlibat di dalamnya. Di atas kertas, Snapdragon 845 mempunyai delapan buah core di mana empat core Kryo 385 Gold (A75 derivative) menghasilkan kecepatan clock hingga 2.8GHz, atau lebih gahar 30% ketimbang seri terdahulu. Dan 4 core lain (Kryo 385 Silver) yang fokus pada efisiensi menghasilkan peningkatan performa sebesar 15%.

Kombinasi ini diklaim memberikan masa pakai baterai yang lebih lama di samping peningkatan performa untuk tugas-tugas gaming dan juga pemangkasan durasi saat menjalankan aplikasi tertentu. Diklaim oleh Qualcomm, chipset terbarunya ini nantinya mampu menangkap video 4K lebih dari 4 jam dan penggunaan VR lebih dari 3 jam dan dua hari pemakaian Ultra HD Voice.

Grafis

Di bagian ini, duduk komponen grafis Adreno 630 yang menjanjikan dorongan kecepatan grafis sebesar 30% dan efisiensi di persentase yang sama. Vulkan API juga dipastikan tersedia di dalamnya. Dorongan performa grafis secara umum juga berperan pada peningkatan performa CPU dengan porsi sebesar 20%.

Di samping performa dan efisiensi, Adreno 630 juga menjanjikan kemampuan menangkap gambar yang lebih baik, misalnya menangkap video Ultra HD Premium, bukannya hanya memutarnya saja, kemudian menghadirkan detail warna jauh lebih bening sehingga gambar yang dihasilkan terlihat lebih nyata dan jernih.

Secara rinci, berikut adalah kemampuan Snapdragon di sisi video

  • Merekam video 4K
  • Layar 4K HDR di 60fps
  • Merekam video slow motion beresolusi 720 di 480fps.
  • Menangkap video hingga 10-bits per warna
  • Mendukung HDR10, HLG dan H.265. (HEVC)
  • Dan mendukung Accelerated Electronic Image Stabilization

Dukungan Teknologi AI

Tren AI sudah semestinya menjadi salah satu perhatian Qualcomm sebagai pabrikan chipset ternama. Di Snapdragon 845, Qualcomm menawarkan dukungan kecerdasan buatan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di berbagai elemen, misalnya menyempurnakan asisten virtual menggunakan suara, meningkatkan kemampuan kamera bokeh, gaming dan masa pakai baterai yang lebih lama. Hal ini dimungkinkan dengan adanya peningkatan DSP ke Hexagon 685 yang selain untuk keperluan AI juga untuk urusan tugas-tugas yang berhubungan dengan gambar. Di sektor ini, Qualcomm meningkatkan keterlibatan AI selama proses yang meningkatkan performa 3x lebih baik ketimbang seri Snapdragon 835.

Keamanan

Di sektor ini, Qualcomm mengandalkan empat buah senjata utama antara lain Qualcomm Secure Processing Unit (SPU), Qualcomm Processor Security, Qualcomm Mobile Security dan Qualcomm Content Protectio yang secara umum memungkinkan pabrikan perangkat untuk menghadirkan sistem otentikasi biometrik yang lebih baik, lebih aman dan akurat termasuk di dalamnya pengelolaan data vital aplikasi dan informasi terenkripsi.

Konektivitas

Yang juga tak kalah penting, Snapdragon 845 menghadirkan modem baru X20 LTE yang merupakan modem gigabit LTE generasi kedua dengan peningkatan performa sebesar 20%. Di samping itu, Snapdragon 845 juga mendukung dual VoLTE  dalam satu ponsel dan dukungan elemen baru ke Bluetooth 5 yang memungkinkan perangkat mengirimkan konten ke banyak perangkat sekaligus. Snapdragon 845 menggunakan LTE Cat 18 yang mampu menghasilkan kecepatan download 1.2Gbps dan kecepatan uplink hingga 150Mbps.

Ketersediaan

Untuk saat ini ada beberapa nama yang kemungkinan besar bakal menjadi yang pertama mengadopsi Snapdragon 845, mereka adalah Xiaomi, LG dan tentu saja Samsung sebagai pihak yang banyak terlibat dalam perakitannya. Tetapi, tentu tidak di tahun ini. Satu hal yang pasti, Snapdragon 845 membawa angin segar yang tidak hanya membuka peluang akan hal-hal baru di sektor mobile tapi juga di ranah komputasi dengan hadirnya seri-seri always connected laptop baru, seperti Asus NovaGo dan HP Envy x2 yang juga ditenagai chipset berlabel Qualcomm.

Perbandingan Spesifikasi Antara Snapdragon 835 dan Snapdragon 845

screenshot-www.qualcomm.com-2017-12-07-09-53-19

Sumber berita Qualcomm.

Chipset untuk Smartphone High-end 2018, Snapdragon 845 Resmi Diumumkan

Qualcomm akhirnya resmi memperkenalkan chipset yang akan menghuni dapur pacu sebagian besar smartphone high-end dan mungkin beberapa PC Windows 10 pada tahun 2018, Snapdragon 845.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh SVP and General Manager Mobile Technologies Qualcomm, Alex Katouzian di ajang Snapdragon Tech Summit 2017 yang berlangsung di Maui, Hawaii, Amerika Serikat.

Sekali lagi, penerus Snapdragon 835 ini merupakan hasil dari kolaborasi antara Qualcomm dan Samsung. Snapragon 845 dirancang oleh Qualcomm selama 3 tahun dan diproduksi dengan fabrikasi 10nm oleh Samsung.


Alex Katouzian menerangkan, ada enam aspek utama yang menjadi keunggulan Snapdragon 845. Mulai dari peningkatan terkait imaging/video processing, teknologi AR dan VR, artificial intelligence (AI), aspek keamanan, modem Gigabit LTE, dan efisiensi konsumsi daya.

Sayangnya, chipmaker yang berkantor pusat di San Diego, California Amerika Serikat itu belum membeberkan lebih detail spesifikasi dari Snapdragon 845. Mereka bakal membahas lebih lanjut tentang chipset ini dalam sesi keynote lain.

Selain itu, sejumlah pabrikan ponsel pun telah dipastikan akan menyematkan chipset Snapdragon 845 ke dalam smartphone flagship mereka tahun depan. Sebut saja, Samsung dan Xiaomi.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header Qualcomm.