Blizzard Akan Luncurkan Versi Remastered Game StarCraft Dengan Grafis 4K

Dirilis nyaris dua dekade silam, StarCraft merevolusi banyak aspek di industri gaming. Game legendaris Blizzard itu merupakan benchmark dalam penyajian RTS, menjadi salah satu pencetus kepopularitasan eSport, dan dianggap sebagai ‘video game resmi’ Korea Selatan. Selain melahirkan sekuel, StarCraft juga diadaptasi ke novel, permainan board, hingga diadopsi jadi action figure.

Mendekati ulang tahun StarCraft ke-19 (tanggal 31 Maret nanti), Blizzard Entertainment mengumumkan rencana untuk kembali merilisnya. Tentu saja, versi ‘remaster‘ tersebut dibekali banyak upgrade, terutama pada faktor visual dan fitur. StarCraft: Remastered sudah meliputi mode campaign orisinal serta expansion pack Brood War, dan di sana, Anda bisa mencicipi lagi gameplay klasik yang tidak ada duanya di resolusi ultra-HD.

“StarCraft adalah esensi dari DNA Blizzard. Jalan cerita, keseimbangan, serta detail-detail kecil di sana mencerminkan komitmen tinggi kami terhadap penyajian konten hiburan, dan telah menjadi standar di ranah eSport dan dunia gaming kompetitif selama hampir 20 tahun,” tutur sang co-founder Mike Morhaime. “Lewat StarCraft: Remastered, kami memodernisasi elemen visual, audio, dan dukungan online demi memastikannya dapat dinikmati hingga 20 tahun lagi.”

StarCraft Remaster 1

StarCraft: Remastered nantinya bisa dimainkan di monitor 4K kesayangan Anda. Game memperoleh sederet perbaikan di sisi grafis, dan Blizzard juga membubuhkan beragam ilustrasi baru untuk menyempurnakan faktor narasi. Tentu saja perlu Anda ketahui bahwa versi remaster tersebut bukanlah upaya developer mentransformasi konten StarCraft ke engine 3D ala StarCraft II.

StarCraft Remaster 2

Permainan baru itu masih memanfaatkan teknik 2D sprite berperspektif isometrik yang terkunci, namun semua objek di sana tampil lebih tajam. Saya pribadi tidak keberatan dengan arahan ini – grafis 2D memastikannya tetap terasa seperti game klasik – tapi juga berharap Blizzard tak lupa memperbaiki animasi, misalnya membuat gerakan para prajurit dan unit-unit perang jadi lebih mulus.

StarCraft Remaster 3

Selanjutnya, Blizzard meng-update audio dan suara, membubuhkan fitur matchmaking yang lebih canggih, fitur-fitur sosial, cloud saving, fitur replay dan map kustom, lalu menambahkan delapan bahasa (sebelumnya StarCraft tersaji dalam lima bahasa). Faktor gameplay-nya sendiri tidak diutak-atik, StarCraft: Remastered menyuguhkan formula identik seperti versi aslinya.

StarCraft: Remastered rencananya akan meluncur di ‘musim panas’ tahun ini di platform Windows dan Mac. Permainan dijajakan layaknya judul premium, namun Blizzard belum menginformasikan harganya.

Satu lagi: bersamaan dengan pengumuman ini, StarCraft versi standar beserta expansion pack Brood War nantinya bisa dimainkan secara gratis.

Sumber: Blizzard.

Bekerja Sama dengan Blizzard, Google Latih AI dengan Game StarCraft II

Tidak bisa dipungkiri, Google merupakan salah satu perusahaan yang paling semangat mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) alias AI. Lewat salah satu divisinya, DeepMind, mereka terus mengasah dan melatih keterampilan AI dalam berbagai bidang. Akan tetapi mungkin Anda penasaran, bagaimana sebenarnya cara mereka melatih AI?

Penjelasan lengkapnya yang pasti sangat teknis, tapi salah satu metodenya ternyata melibatkan video game. Yup, seperti halnya kita bisa belajar banyak dari bermain game, AI pun juga demikian. Untuk menunjukkan keseriusannya, Google mengumumkan kerja samanya dengan salah satu developer game paling tersohor, Blizzard.

Diumumkan di ajang Blizzcon 2016, kerja sama antara Google DeepMind dan Blizzard ini merupakan kabar baik bagi semua yang sedang berkutat dengan pengembangan AI maupun teknologi machine learning. Pasalnya, keduanya tengah menyiapkan API dimana mulai tahun depan para peneliti bisa melatih AI buatannya dengan game StarCraft II.

Mengapa StarCraft II? Karena pada dasarnya ini merupakan salah satu game yang paling kompleks yang pernah Blizzard buat. Menurut Google, kompleksitas yang ditawarkan StarCraft bisa menjadi jembatan bagi AI sebelum berhadapan dengan kekacauan di dunia nyata.

Mereka percaya bahwa keterampilan yang diperlukan untuk memenangi match dalam StarCraft dapat diterjemahkan menjadi keterampilan di dunia nyata. AI sederhananya harus mendemonstrasikan pengaplikasian memori secara efektif, kemampuan perencanaan jangka panjang dan kapasitas untuk mengadaptasikan rencana dengan informasi baru yang diterima.

Mengingat StarCraft II merupakan game RTS (real-time strategy), AI pun dituntut untuk membuat keputusan secara cepat dan efisien. Pada akhirnya, pencapaian yang dilakukan AI bisa diukur lewat sistem skor yang dipunyai StarCraft.

Kolaborasi ini besar kemungkinan akan melahirkan AI dalam game StarCraft II yang semakin terampil dan sulit untuk dikalahkan. Pun begitu, implikasinya pada pengembangan AI di berbagai bidang pun juga cukup besar kalau mengacu pada visi aslinya.

Sumber: DeepMind Blog.

Summer Sale 2015 Dimulai, GOG Bagi-Bagi Game Gratis Lagi

Sejauh ini 2015 merupakan tahun terbaik buat GOG dan tim CD Projekt. Layanan GOG Galaxy belum lama tersedia, dan peluncuran The Witcher 3: Wild Hunt sangat sukses. Namun tampaknya keberhasilan itu tidak mengubah cara mereka memperlakukan konsumen dan fans. Seperti tradisi terdahulu, GOG baru saja memulai promo 2015 DRM-Free Summer Sale. Continue reading Summer Sale 2015 Dimulai, GOG Bagi-Bagi Game Gratis Lagi

Zynga Rilis Game Strategi Baru, Empires & Allies

Mendengar nama Zynga, apa yang muncul di benak Anda? Mungkin sebagian besar akan teringat dengan FarmVille, game bercocok tanam dan mengurus peternakan dengan gameplay yang santai dan aspek sosial yang kental. Game ini terbukti amat populer, dan sistemnya banyak diaplikasikan pada gamegame lain dengan tema yang berbeda – meski bukan Zynga yang pertama kali mengusung ide semacam ini. Continue reading Zynga Rilis Game Strategi Baru, Empires & Allies

Ini 5 Game Terbaik 2015 Yang Bisa Segera Anda Mainkan

Terkadang hype besar bukanlah hal baik buat konsumen. Ia mengaburkan penilaian, memancing kita untuk melakukan pre-order. Kwartal satu 2015 membuktikan bahwa gembar-gembor besar-besaran terkadang jadi mengecewakan. Lihat saja nasib Dying Light dan The Order: 1886, mereka membuat kita jadi skeptis pada permainan blockbuster yang segera menyusul. Continue reading Ini 5 Game Terbaik 2015 Yang Bisa Segera Anda Mainkan

Homeworld Remastered Akan Membawa Gamer Kembali Jelajahi Angkasa Luar

Bagi mereka yang pernah memainkannya, Homeworld membekas di hati melalui cara yang sangat unik. Game ini mengambil referensi dari kisah religi serta sejarah Timur Tengah, tapi disajikan dengan tema futuristik berlatar belakang petualangan ruang angkasa. Betapa sedihnya fans ketika publisher THQ dinyatakan bangkrut, dan franchise terkatung-katung tak karuan. Continue reading Homeworld Remastered Akan Membawa Gamer Kembali Jelajahi Angkasa Luar

Microsoft Akan Hidupkan Kembali Seri Game Strategi Klasik, Apakah Itu?

Sebelum Valve mendominasi pasar, Microsoft sudah lebih dulu berkecimpung di industri gaming. Ada lebih dari 130 IP video game dipegang oleh mereka. Tapi semenjak Microsoft mengalihkan fokus ke Xbox dan home console current-gen, genre strategi yang biasa menjadi andalan lama-lama terabaikan. Kabar baiknya, tak semua harapan penggemar strategi sirna begitu saja. Continue reading Microsoft Akan Hidupkan Kembali Seri Game Strategi Klasik, Apakah Itu?

Game RTS Planetary Annihilation Segera Diluncurkan Minggu Depan, Simak Trailer-nya

Industri game adalah dunia yang unik karena perkembangannya sulit ditebak. Hanya beberapa tahun lalu, RTS (real-time strategy) merupakan genre kompetitif dengan peminat dan khalayak terbanyak. Tapi setelah kebangkitan MOBA, RTS perlahan-lahan tersingkirkan, dan hanya ada sedikit game strategi blockbuster berkualitas dirilis belakangan ini. Continue reading Game RTS Planetary Annihilation Segera Diluncurkan Minggu Depan, Simak Trailer-nya

Planetary Annihilation, Permainan Strategi Epik Berskala Masif

Permainan real-time strategy (RTS) kini menjadi salah satu hal yang paling didamba gamer. Semenjak Total War: Shogun 2 dan StarCraft 2: Heart of the Swarm dirilis, RTS tampak terbengkalai. Developer Uber Entertainment mencoba kembali memanaskan genre ini dengan menciptakan sebuah permainan baru bernama Planetary Annihilation. Continue reading Planetary Annihilation, Permainan Strategi Epik Berskala Masif

Age of Mythology Akan Dirilis Kembali di Steam

Jika bukan karena StarCraft II dan jutaan gamer setianya serta khalayak industri eSport, real-time strategy (RTS) adalah genre game yang hampir punah. Kini hanya ada segelintir game RTS yang dirilis dalam satu tahun. Mungkin hal itu yang menyemangati SkyBox Labs untuk menghidupkan kembali game spin-off Age of Empires garapan Ensemble Studios, Age of Mythology. Continue reading Age of Mythology Akan Dirilis Kembali di Steam