Panduan Praktis Broadcast List dan Tips Memaksimalkan Penjualan sebagai Mitra Segari!

Selaras dengan perkembangan teknologi dan tren bisnis digital, menjadi mitra Segari memberikan peluang untuk meraih penghasilan tambahan dengan memasarkan produk segar secara online. Dalam era yang semakin terhubung seperti ini, kemampuan untuk mencapai lebih banyak pelanggan menjadi kunci sukses dalam mengembangkan bisnis sampingan.

Di sinilah manfaat broadcast list muncul sebagai salah satu alat efektif dalam menjalin komunikasi dengan calon pelanggan. Sebagai mitra Segari, Anda memiliki akses ke strategi pemasaran melalui broadcast list yang dapat memberikan banyak manfaat, seperti penjangkauan yang luas, efisiensi waktu, personalisasi pesan, dan efektivitas dalam komunikasi. Mari kita bahas cara melakukan broadcast list di WhatsApp secara detail.

Cara Melakukan Broadcast List

  • Buka aplikasi WhatsApp Anda untuk memulai broadcast list, lalu klik titik tiga yang berada di pojok kanan atas WhatsApp

  • Pilih Siaran Baru/New Broadcast

  • Cari dan pilih semua kontak yang akan dikirim broadcast
  • Jika sudah selesai memilih, silakan klik tombol centang yang berada di pojok kanan bawah WhatsApp dan broadcast list sudah jadi
  • Salin pesan dan promo yang dikirimkan oleh Segari

Credit image by YouTube Channel Di Bikin Enjoy

  • Buka broadcast list yang sudah dibuat, lalu klik tempel untuk memunculkan pesan yang sudah disalin sebelumnya. Jangan lupa untuk melampirkan gambar promo yang sudah disediakan oleh tim segari dan pastikan Anda mengubah link mitra sesuai nama toko Anda.

Credit image by YouTube Channel Di Bikin Enjoy

  • Klik tombol kirim dan pesan Anda sudah tersebar kepada seluruh kontak yang dipilih. Mudah, bukan?

Tips Berjualan sebagai Mitra Segari untuk Mendapat Penghasilan Tambahan

Setiap mitra bisa saja memiliki strategi yang berbeda. Namun, berikut beberapa tips umum yang dapat Anda coba untuk membantu Anda dalam memasarkan produk dan meningkatkan penjualan sebagai Mitra Segari.

Kenali Produk Segari Secara Mendalam

Pahami dengan baik setiap produk segar yang ditawarkan oleh Segari. Pelajari manfaatnya, kualitasnya, dan informasi lainnya. Dengan pengetahuan yang baik tentang produk, Anda akan lebih percaya diri dalam mempromosikan dan menjelaskannya kepada calon pelanggan jika ada yang bertanya.

Aktif di Platform Media Sosial

Manfaatkan kekuatan media sosial untuk mempromosikan produk Segari. Buatlah akun media sosial khusus untuk bisnis Anda dan pastikan aktif dan responsif dalam berinteraksi dengan calon pelanggan.

Fokus pada Kualitas Pelayanan

Karena materi promosi telah disiapkan oleh tim Segari, maka Anda bisa fokus pada kualitas pelayanan termasuk interaksi dengan calon konsumen. Jalin hubungan yang baik dengan pelanggan Anda. Berikan pelayanan yang ramah dan responsif terhadap pertanyaan dan masukan dari pelanggan. Kualitas pelayanan yang baik akan membantu menciptakan loyalitas pelanggan dan meningkatkan citra bisnis Anda.

Gunakan Grup WhatsApp dan Broadcast List

Manfaatkan grup WhatsApp dan fitur broadcast list untuk mengirimkan materi promosi dan penawaran khusus kepada kontak Anda. Pastikan untuk mematuhi etika bisnis dalam menggunakan media sosial dan tidak spamming.

Konsisten, Fokus, dan Tetap Mengembangkan Diri

Tidak ada bisnis yang dapat meraih kesuksesan dengan mudah, terlebih jika itu adalah bisnis sampingan yang mana fokus Anda harus terbagi. Karenanya, tetaplah konsisten, fokus, tetap berpegang pada tujuan Anda, dan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas promosi Anda, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda dalam berjualan. Anda dapat mengikuti pelatihan atau membaca literatur tentang pemasaran dan strategi penjualan yang efektif.

Manfaatkan setiap kesempatan untuk mengembangkan jaringan pelanggan, memberikan pelayanan terbaik, dan terus belajar untuk meningkatkan keterampilan berjualan Anda. Selamat berjualan dan semoga sukses!

Mitra Segari! Peluang Bisnis Sampingan Tanpa Modal, Hanya dengan HP dan WhatsApp

Di tengah tuntutan kehidupan yang semakin tinggi, banyak orang merasa perlu mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Salah satu cara yang populer adalah dengan bergabung sebagai mitra atau rekanan dalam sebuah bisnis.

Bisnis sampingan sebagai mitra dapat menjadi alternatif menarik untuk meningkatkan pendapatan tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama atau komitmen lainnya. Salah satu program yang menarik dan inovatif adalah menjadi Mitra Segari.

Apa itu Mitra Segari dan bagaimana cara bergabung menjadi Mitra Segari? Semuanya akan kita bahas dalam artikel ini. Jadi, pastikan Anda membacanya sampai habis, ya!

Apa itu Mitra Segari?

Mitra Segari adalah partner dari Segari, sebuah perusahaan yang menyediakan produk kebutuhan segar setiap hari secara online. Dalam program ini, Anda akan bekerja sama dengan Segari untuk memasarkan produk-produk segar tersebut dengan cara membagikan link toko online ke pelanggan, teman, saudara, dan kerabat lainnya.

Dengan berbekal HP dan WhatsApp, Anda sudah bisa memulai bisnis sampingan ini dan mendapatkan penghasilan tambahan. Anda akan mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang berasal dari link toko yang Anda bagikan.

Tim Segari akan menyediakan materi promosi yang siap pakai untuk Anda. Setiap materi promosi berisi link toko online Segari yang berisi berbagai produk segar, seperti sayuran, buah-buahan, daging, dan produk segar lainnya. Anda hanya perlu meneruskan materi promosi ini ke berbagai kontak Anda. Dengan begitu, Anda dapat fokus pada kegiatan memasarkan produk dan meningkatkan penjualan.

Fleksibilitas waktu adalah keuntungan lain dari bisnis sampingan ini. Hal itu memungkinkan Anda menjalankannya sesuai dengan waktu luang Anda tanpa mengganggu komitmen lain yang Anda miliki.

Cara Bergabung menjadi Mitra Segari

  • Untuk bergabung lebih lanjut menjadi Mitra Segari, Anda perlu mengikuti webinar gratis dari Segari terlebih dahulu. Pastikan Anda melengkapi link pendaftaran, lalu klik Pendaftaran webinar dapat dilakukan pada link berikut http://bit.ly/MitraSegariUntung

  • Melakukan wawancara dan pengisian data dengan tim Segari
  • Jika Anda berhasil melalui semua tahap, Anda akan segera bisa mulai berjualan.

Bisnis sampingan sebagai mitra dapat menjadi peluang yang menarik untuk meningkatkan penghasilan tambahan. Namun, seperti halnya bisnis lainnya, kesuksesan membutuhkan komitmen, kerja keras, dan dedikasi.

Dengan memilih bisnis yang tepat, bekerja keras, dan terus belajar serta beradaptasi, Anda dapat mencapai kesuksesan dalam bisnis sampingan sebagai mitra.

Bisnis Online Grocery B2C Masih Butuh Penyesuaian, Segari Lakukan Efisiensi

Startup online grocery kembali mendapati sorotan. Setelah Sayurbox melakukan layoff akhir tahun 2022 lalu dan sejumlah lainnya mengalami kesulitan bisnis, kini Segari dikabarkan telah melakukan PHK kepada 24% total pegawainya. Jika melihat di laman LinkedIn perusahaan, total ada sekitar 600an pegawai di Segari (artinya ada sekitar 144an pegawai yang terdampak).

Sumber kami mengatakan, pengumuman ini disampaikan bersamaan dengan townhall perusahaan pada Rabu (11/1). Pegawai yang terdampak telah dijanjikan mendapatkan kompensasi sesuai aturan PHK di Indonesia.

Kami juga telah mencoba menghubungi Co-Founder & CEO Segari Yosua Setiawan untuk menanyakan alasan di balik aksi ini, namun belum mendapatkan respons.

Fokus ke bahan makanan segar seperti buah, sayur, dan daging, saat ini Segari telah memiliki jaringan mitra petani di Jawa dan Sumatera. Dalam proses bisnisnya mereka memanfaatkan sistem desentralisasi gudang untuk menjaga kualitas produk tetap dalam kategori grade A+. Serta, bekerja sama dengan mitra penjualan untuk mengirim barang dalam waktu 15 jam setelah pemesanan.

Terkait pendanaan, Segari telah memperoleh dukungan dari sejumlah investor. Di antaranya Go-Ventures, SIG, Alfamart, Gunung Sewu Group, Intrinity Capital Beenext, AC Ventures,  Saison Capital hingga figur publik Maudy Ayunda sebagai salah satu angel investor.

Dalam rilis yang kami terima tahun lalu, Segari bahkan mengklaim selama satu tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan bisnis positif,  naik lebih dari 20 kali lipat untuk jumlah pelanggan dan pendapatan.

Dalam survei yang dilakukan oleh Populix akhir tahun 2022 lalu juga tercatat, Segari yang masuk dalam kategori quick commerce banyak digunakan oleh responden yaitu sekitar 16%.

Namun demikian, iklim bisnis online grocery secara umum memang tengah mengalami penurunan, khususnya di ranah B2C. Growth luar biasa selama pandemi tidak bisa menjadi tren yang terus dipertahankan, seiring dengan perubahan cara masyarakat dalam berbelanja kebutuhan pokok.

Sejumlah startup akhirnya mengubah model bisnis mereka untuk turut memperkuat lini B2B. Hal ini dilakukan pemain seperti Tanihub, Titipku, dan beberapa lainnya.

Pasar online grocery belum matang

Di sepanjang tahun 2022, DailySocial.id mencatat sejumlah pemain yang menawarkan online grocery dan quick commerce terpaksa menyerah dan harus menghentikan operasionalnya. Beberapa di antaranya adalah Brambang yang kini beralih menjadi online marketplace untuk elektronik. Layanan Traveloka Mart diketahui menutup layanannya yang baru beroperasi selama enam bulan. Hingga Bananas yang beroperasi sejak Januari 2022 telah menghentikan operasional setelah menjual sisa persediaan produknya dengan diskon yang signifikan.

Di sisi lain hingga saat ini belum meluasnya area layanan dari para platform online grocery tersebut, yang masih terbatas di kawasan Jabodetabek hingga tier 1 saja. Menyulitkan bisnis untuk mendapatkan pengguna dalam jumlah besar dan hanya terpusat di beberapa wilayah saja.

Saat pandemi pembatasan sosial menjadi momentum tersendiri bagi pemain online grocery di Indonesia. Namun saat ini ketika pandemi yang sudah mulai melandai dan kegiatan offline hingga WFO yang sudah mulai diterapkan oleh perusahaan kepada pegawainya, mulai mengurangi kegiatan belanja secara online.

Dilansir dari Kontan, Ketua Umum Indonesian E-Commerce Association (idEA), Bima Laga mengatakan, pasar online grocery di Indonesia saat ini terbilang memang belum mature atau matang lantaran baru terbentuk pada masa pandemi.

“Kalau dilakukan subsidi ongkos kirim ataupun diskon promo secara terus menerus itu tentu akan menjadi beban bagi perusahaan startupnya. Dari sisi investor juga lebih selektif dalam memilih startup-startup yang lebih berorientasi pada profitabilitas,” imbuh Bhima.

Application Information Will Show Up Here

Maudy Ayunda Chips In to Segari’s Series A Funding

Segari online grocery startup announced public figure Maudy Ayunda as one of the angel investors participating in its series A round. The fundraising was previously announced in early September 2021 of $16 million led by Go-Ventures.

SIG, Alfamart, Gunung Sewu Group (one of the largest agricultural and food groups in Indonesia), and Intrinity Capital (affiliated with Gulaku) also participated in this round. In addition, the ranks of investors in its previous stage, including Beenext, AC Ventures, and Saison Capital.

Both Maudy Ayundy and Segari’s Co-founder, Farand Anugerah know each other, it is due to their educational background that took place in the United States.

“When we were studying in America, we wanted to return to Indonesia and make a positive impact by using technology. When I told the Segari team’s dream to develop e-grocery services, Maudy expressed a very positive response,” Farand said in an official statement, Tuesday (19/10).

Maudy Ayunda added, “Before decided to invest, I was already a Segari customer and I immediately became a fan since I always get fresh products and directly come from farmers. Ordering products is also very easy and delivered directly to the house.”

She also said, Segari’s impact in helping local farmers to earn a fair income from the products they sell encouraged her to invest more in Segari. “I think this is a business model that can be the future of the Indonesian e-grocery industry.”

The company is committed to simplifying complex distribution chains by leveraging technology and empowering communities as more efficient sales and distribution partners. Thus, farmers can continue to sell their crops at a more fair price.

Segari has a network of farmer partners in Java and Sumatra and utilizes a decentralized warehouse system to maintain product quality in the A+ grade category. Also, cooperate with sales partners to deliver goods within 15 hours of ordering.

Within just one year of operation, Segari’s business is thriving. The company managed to boost its performance and rose over 20 times for the number of customers and revenue. They offered various products, ranging from fruit, vegetables, meat, basic necessities, to ready-to-cook ingredients.

Instead only using e-commerce platform, the company has a social commerce service called Mitra Segari. This service is to target housewives and SMEs to open an online supermarket business from home and earn additional income. Farand explained that partners only need to have a smartphone and WhatsApp to be able to sell.

“In addition to these opportunities, Mitra Segari also received additional assistance in the form of marketing materials and guidance from the Segari team to continue developing their business.”

Online grocery market size

The online grocery industry has fierce competition, however, there’s still a space for growth because its penetration is still concentrated in big cities.

A report from Statista said, last year the online grocery market share in this country only reached 0.3%, it is predicted that it will increase by 20 basis points to 0.5% in 2022. The pandemic is said to be one of the main factors that triggered the increase in the popularity of online grocery services among consumers.

Based on the data, a further impact of the pandemic apart from changing consumer online buying behavior, is a change in consumer mindset in shopping. “Concerned about the economic impact of the pandemic, many Indonesian consumers are becoming more budget conscious. Also, it’s visible that consumers are making basic necessities and health purchase as the priority during the pandemic,” the report said.

However, e-grocery platforms in this country is still at its premature stage. In terms of coverage, almost all services are still focused on tier-1 cities. The biggest players like HappyFresh covers only the Greater Jakarta area, Surabaya, and several other big cities. Meanwhile, newcomers such as Segari still serve a limited area in Jadetabek.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Maudy Ayunda Berpartisipasi dalam Putaran Pendanaan Seri A Segari

Startup online grocery Segari mengumumkan figur publik Maudy Ayunda sebagai salah satu angel investor yang berpartisipasi dalam putaran seri A. Penggalangan ini sebelumnya sudah diumumkan pada awal September 2021 senilai $16 juta dipimpin oleh Go-Ventures.

SIG, Alfamart, Gunung Sewu Group (salah satu grup perusahaan pertanian dan pangan terbesar di Indonesia), dan Intrinity Capital (afiliasi dengan Gulaku) turut berpartisipasi dalam putaran tersebut. Serta, jajaran investor di tahap sebelumnya, meliputi Beenext, AC Ventures, dan Saison Capital.

Baik Maudy Ayundy maupun Co-founder Segari Farand Anugerah saling mengenal, tak lain dikarenakan keduanya sama-sama pernah bertemu saat menempuh pendidikan di Amerika Serikat.

“Saat kami menempuh pendidikan di Amerika, kami ingin kembali ke Indonesia dan memberikan dampak positif dengan menggunakan teknologi. Begitu saya menceritakan impian tim Segari untuk mengembangkan layanan e-grocery, Maudy memberikan respons yang sangat positif,” ucap Farand dalam keterangan resmi, Selasa (19/10).

Maudy Ayunda turut menambahkan, “Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, saya sudah menjadi pelanggan Segari dan saya langsung menjadi penggemar karena produk yang saya dapatkan selalu segar karena langsung dari petani. Pemesanan produk juga sangat mudah dan diantarkan langsung ke rumah.”

Menurutnya, dampak Segari yang membantu petani lokal untuk mendapatkan penghasilan yang adil dari produk yang mereka jual, membuat dirinya semakin tertarik dengan Segari. “Saya rasa ini adalah model bisnis yang bisa menjadi masa depan industri e-grocery Indonesia.”

Perusahaan berkomitmen untuk menyederhanakan rantai distribusi yang kompleks dengan memanfaatkan teknologi dan memberdayakan komunitas sebagai mitra penjualan dan distribusi yang lebih efisien. Dengan demikian, para pertani bisa tetap menjual hasil kebunnya dengan harga yang lebih adil.

Segari memiliki jaringan mitra petani di Jawa dan Sumatera dan memanfaatkan sistem desentralisasi gudang untuk menjaga kualitas produk tetap dalam kategori grade A+. Serta, bekerja sama dengan mitra penjualan untuk mengirim barang dalam waktu 15 jam setelah pemesanan.

Meski baru beroperasi selama satu tahun, bisnis Segari tumbuh subur. Perusahaan berhasil mendongkrak kinerja perusahaan yang naik lebih dari 20 kali lipat untuk jumlah pelanggan dan pendapatan. Produk yang tersedia semakin lengkap, mulai dari buah, sayur, daging, sembako, hingga bahan siap masak.

Tak hanya memanfaatkan platform e-commerce, perusahaan memiliki layanan social commerce Mitra Segari. Layanan tersebut hadir untuk menyasar ibu rumah tangga dan pelaku UMKM membuka usaha supermarket online dari rumah dan mendapat penghasilan tambahan. Farand menjelaskan, mitra cukup bermodalkan smartphone dan WhatsApp untuk dapat berjualan.

“Selain peluang tersebut, Mitra Segari juga mendapatkan bantuan tambahan berupa bahan pemasaran dan bimbingan dari tim Segari untuk terus mengembangkan usahanya.”

Pangsa pasar online grocery

Industri online grocery memiliki persaingan yang sengit, namun masih memiliki ruang tumbuh yang tinggi karena penetrasinya yang masih terpusat di kota-kota besar.

Laporan dari Statista menyampaikan, pada tahun lalu pangsa pasar online grocery di negara ini baru mencapai 0,3%, diprediksi akan meningkat 20 basis poin menjadi 0,5% pada 2022 mendatang. Pandemi yang melanda tanah air disebut-sebut sebagai salah satu faktor utama yang memicu peningkatan popularitas layanan online grocery di kalangan konsumen.

Menurut data, dampak lebih lanjut dari pandemi selain mengubah perilaku pembelian online konsumen, adalah perubahan pola pikir konsumen dalam berbelanja. “Karena khawatir akan dampak ekonomi dari pandemi, banyak konsumen Indonesia menjadi lebih sadar anggaran. Selain itu, prioritas pembelian kebutuhan pokok dan kesehatan di kalangan konsumen juga terlihat selama pandemi,” tulis laporan tersebut.

Namun demikian, apa yang dilakukan platform e-grocery masih di tahap yang sangat awal. Mengenai cakupan sendiri, hampir semua layanan masih fokus di kota tier-1. Pemain terbesar seperti HappyFresh masih mencakup kawasan Jabodetabek, Surabaya, dan beberapa kota besar lainnya. Sementara pendatang baru seperti Segari masih melayani area terbatas di Jadetabek.

Application Information Will Show Up Here

Celebrating Its First Anniversary, Segari Announces Series A Funding Worth of 227.6 Billion Rupiah Led by Go-Ventures

After 12 months of operation, Segari online grocery startup announced Series A follow-on funding. The value reached $16 million or equivalent to 227.6 billion Rupiah. This round was led by Go-Ventures with the participation of SIG, Alfamart, Gunung Sewu Group, and Intrinity Capital.

Participated also in this round the previous investors, including Beenext, AC Ventures, and Saison Capital. In total, according to our source, Segari has scored an investment fund of around $18 million.

The company will use the fresh funds to strengthen infrastructure, ensuring a more efficient process from farmers to consumers. In addition, they also plan to buckle up and hire more talents in various fields, including operations, technology, and marketing.

Through its solutions, Segari is committed to simplifying complex distribution chains by leveraging technology and empowering communities as partners in more efficient sales and distribution.

“The agricultural distribution chain is one of the most complex problems in Indonesia. There are still many layers from farmers to agricultural products to consumers,” Yosua Setiawan, Co-Founder & CEO of Segari said.

He continued, “We expect to have a positive impact where consumers can receive quality food ingredients faster and at lower costs. On the farmer’s side, we also help them to receive a fair price for the products they sell.”

Through the application or website, users can order fruit, vegetable, meat and other primary food products. Within only 15 hours, fresh food products will reach consumers from farmers. Most of the products are sourced directly from partner farmers in Java and Sumatra.

With a decentralized approach to warehouses and a network of sales partners, Segari claims to be able to provide faster delivery times, better product quality, and lower costs for customers.

Agro startup in Go-Ventures

Segari is Go-Ventures’ 16th portfolio. Previously, the Gojek-owned venture capitalist also invested in several startups with similar business models, including eFishery (Fresh), FoodMarketHub, and KitaBeli.

Through the GoMart feature, Gojek is indeed trying to tighten its online grocery vertical. Its capabilities provide ordering systems, payment infrastructure, and delivery services. In terms of products, Gojek has collaborated with several companies and startups, including Alfamart and Sayurbox. Segari’s entrance clearly has integration potential into GoMart.

Regarding the Segari investment, Go-Ventures’ Partner, Aditya Kamath said, “The pandemic has become a catalyst for the growth of the online market (e-grocery) in Indonesia. More consumers are shifting to online purchases, especially for daily needs. During last year, Joshua, Farand Anugerah (COO) and Farandy Ramadhana (CTO) have shown outstanding execution, Segari is growing very fast and still maintaining the best economic unit in the sector.”

Indonesia’s online grocery

Social restrictions due to pandemic have become a separate momentum for online grocery players in Indonesia. In addition to new players keep arising, old players and superapps are also strengthening its coverage in this market.

According to the Asia Pacific IGD analysis, as of 2019 the overall grocery market size has reached $140.2 billion. It is projected to grow to $169.4 billion by 2020 at a CAGR of 5.2% in two years — making the country the 13th largest grocery market in the world. Online grocery alone is considered to have an increasing percentage. Indeed, there are dozens of digital players trying their luck to acquire the market.

However, the digital platform is still at a very early stage. Regarding the coverage, almost all services are still focused on tier-1 cities. The biggest players like HappyFresh still cover the Greater Jakarta area, Surabaya, and several other big cities. Meanwhile, Segari as a newcommmer still serves a limited area in Jadetabek.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Satu Tahun Beroperasi, Segari Dapatkan Pendanaan Seri A 227,6 Miliar Rupiah Dipimpin Go-Ventures

Setelah 12 bulan beroperasi, startup online grocery Segari mengumumkan perolehan pendanaan lanjutan dalam putaran seri A. Nilainya mencapai $16 juta atau setara 227,6 miliar Rupiah. Investasi dipimpin oleh Go-Ventures dengan partisipasi SIG, Alfamart, Gunung Sewu Group, dan Intrinity Capital.

Investor di tahap sebelumnya turut berpartisipasi, meliputi Beenext, AC Ventures, dan Saison Capital. Secara total, dari sumber informasi yang kami dapat, Segari telah membukukan dana investasi sekitar $18 juta.

Perusahaan akan menggunakan dana segar untuk memperkuat infrastruktur, memastikan proses lebih efisien dari petani ke konsumen. Selain itu mereka juga berencana memperkuat dan menambah tim di berbagai bidang, termasuk operasional, teknologi, dan pemasaran.

Melalui solusi yang ditawarkan, Segari berkomitmen menyederhanakan rantai distribusi yang kompleks dengan memanfaatkan teknologi dan memberdayakan komunitas sebagai mitra dalam penjualan dan distribusi yang lebih efisien.

“Rantai distribusi pertanian adalah salah satu masalah paling kompleks di Indonesia. Masih terdapat banyak lapisan dari petani hingga produk pertanian sampai ke tangan konsumen,” ujar Co-Founder & CEO Segari Yosua Setiawan.

Ia melanjutkan, “Kami berharap dapat memberikan dampak positif di mana konsumen bisa menerima bahan makanan berkualitas dengan lebih cepat dan biaya yang lebih murah. Di sisi petani, kami juga membantu mereka untuk menerima harga yang adil dari produk yang mereka jual.”

Melalui aplikasi atau situs web, pengguna dapat memesan produk buah, sayur, daging, dan makanan pokok lainnya. Hanya dalam waktu 15 jam saja produk makanan segar akan sampai ke tangan konsumen dari petani. Sebagian besar sumber produk didapatkan langsung dari para mitra petani di Jawa dan Sumatera.

Dengan pendekatan desentralisasi gudang dan jaringan mitra penjualan, Segari mengklaim bisa menyuguhkan waktu pengiriman yang lebih cepat, kualitas produk yang lebih baik, dan biaya yang lebih rendah yang bisa dinikmati pelanggan.

Startup agro di Go-Ventures

Segari menjadi portofolio ke-16 bagi Go-Ventures. Sebelumnya, pemodal ventura milik Gojek tersebut juga berinvestasi ke beberapa startup yang memiliki model bisnis serupa, termasuk eFishery (Fresh), FoodMarketHub, dan KitaBeli.

Melalui fitur GoMart, Gojek memang sedang berupaya untuk memperkuat lini online grocery. Kapabilitas mereka menyajikan sistem pemesanan, infrastruktur pembayaran, dan layanan pengantaran. Sementara untuk produk, sejauh ini Gojek menggandeng beberapa perusahaan dan startup, termasuk Alfamart dan Sayurbox. Masuknya Segari jelas memiliki potensi integrasi ke GoMart.

Lalu terkait investasinya ke Segari, Partner Go-Ventures Aditya Kamath menyampaikan, “Pandemi telah menjadi katalis bagi pertumbuhan pasar online (e-grocery) di Indonesia. Semakin banyak konsumen yang beralih ke pembelian online, terutama belanja kebutuhan sehari-hari mereka. Selama satu tahun terakhir, Yosua, Farand Anugerah (COO), dan Farandy Ramadhana (CTO) telah menunjukkan eksekusi yang luar biasa, Segari tumbuh dengan sangat cepat dan tetap mempertahankan unit ekonomi terbaik pada sektor ini.”

Online grocery di Indonesia

Pembatasan sosial yang disebabkan akibat pandemi menjadi momentum tersendiri bagi pemain online grocery di Indonesia. Selain pemain baru yang terus berdatangan, pemain lama dan superapp juga makin menguatkan jangkauannya di pasar tersebut.

Daftar pemain online grocery di Indonesia / DailySocial.id

Menurut analisis IGD Asia Pasifik, per tahun 2019 ukuran pasar grocery secara keseluruhan telah mencapai $140,2 miliar. Diproyeksikan bertumbuh menjadi $169,4 miliar pada 2020 dengan CAGR 5,2% dalam dua tahun — menjadikan negara ini menjadi pasar grocery terbesar ke-13 di dunia. Online grocery sendiri dinilai akan memiliki porsi yang terus meningkat di sini. Tak ayal, kini ada puluhan pemain digital yang mencoba peruntungan untuk mengakuisisi pasar.

Namun demikian, apa yang dilakukan platform digital masih di tahap yang sangat awal. Mengenai cakupan sendiri, hampir semua layanan masih fokus di kota tier-1. Pemain terbesar seperti HappyFresh masih mencakup kawasan Jabodetabek, Surabaya, dan beberapa kota besar lainnya. Sementara pendatang baru seperti Segari masih melayani area terbatas di Jadetabek.

Application Information Will Show Up Here

Segari Receives Seed Funding, Focus on Providing Fresh Groceries

The online grocery platform Segari today (22/3) announced seed funding. This round was led by Beenext with the participation of AC Ventures and Saison Capital. Some angel investors involved are undisclosed.

Segari (PT Sayur Untuk Sudah) was founded by three, including Yosua Setiawan (CEO), Farand Anugerah (COO), and Farandy Ramadhana (CTO). Segari’s vision is to bring high-quality fresh products to households in Indonesia.

“Getting high quality and consistent [fresh produce] is difficult. Not everyone is capable, that is why we focus on it. While other players may focus on expanding SKUs, lowest prices, or expanding areas; we build infrastructure to focus on quality. This is what our customers love,” Setiawan said.

One of the approaches, Segari utilizes a micro warehouse network and thousands of agents in Jakarta for product distribution. Currently, ordering is available via the mobile website or released application.

Segari ensured that each product arrived at the customer’s house no more than 15 hours after harvesting. It is not by keeping stock of goods, but by making a strict prediction of customer demand by balancing the harvest schedules of the farmers.

“We are building an internally tailored end-to-end technology infrastructure to deal with this complex supply chain issue. This includes product receiving from farmers, to long-distance delivery to customers,” Ramadhana added.

Segari exists amid the growing online grocery industry. Even though this category only plays a small part in the whole e-commerce GMV, there is great potential for the Indonesian market. Case studies from abroad, as those conducted by Ding Dong Mai Chai (China), Big Basket (India), Ocado (Europe); shows the potential of online grocery services to hypergrowth and lead to unicorn-equivalent valuations.

Survey by Segari team shows that despite the social restrictions caused by the pandemic, people in Jakarta still went to supermarkets or markets to buy groceries. They do not fully believe in online transactions for fresh products, because they are worried about the quality and freshness of the product.

For AC Ventures’ Managing Partner, Adrian Li, “Segari’s value proposition in producing high-quality products through a data-driven and micro warehouse approach to set them apart from other platforms.” He also believes that fresh products have the potential to become the next opportunity for the e-commerce business, especially because they are driven by changing trends that occur due to Covid-19.

It is undeniable, the online grocery competition is getting tougher. Apart from the new arrivals, legacy players are continue to expand the scope of their products and businesses. For example, Happyfresh, which now covers the Java and Bali areas – besides, it has partnered with Grab and Bualapak.

In addition, there is Sayurbox which continues to expand its market coverage. Recently, they reportedly received an investment from Tokopedia – the consolidation allows them to connect with the ecosystem of the largest local marketplace customer in Indonesia. Also, there is a Kedai Sayur with a unique approach, collaborating with thousands of mobile vegetable seller partners.

On the other hand, the Decacorn Gojek also continues to explore the online grocery market through GoMart. Other big players like Blibli are also doing the same thing through their O2O strategy.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Segari Dapatkan Pendanaan Awal, Fokus Hadirkan Produk Bahan Makanan Segar

Platform online grocery Segari hari ini (22/3) mengumumkan perolehan pendanaan awal. Putaran ini dipimpin oleh Beenext dengan keterlibatan AC Ventures dan Saison Capital. Beberapa angel investor yang tidak disebutkan namanya juga turut andil.

Segari (PT Sayur Untuk Semua) didirikan oleh tiga orang founder, meliputi Yosua Setiawan (CEO), Farand Anugerah (COO), dan Farandy Ramadhana (CTO). Visi Segari adalah menghadirkan produk segar kualitas tinggi untuk kalangan rumah tangga di Indonesia.

“Mendapatkan [produk segar] dengan kualitas tinggi dan konsistensi itu sulit. Tidak semua bisa melakukannya, tapi itulah mengapa kami menjadikannya sebagai fokus. Sementara pemain lain mungkin fokus pada memperbanyak SKU, harga termurah, atau perluasan area; kami membangun infrastruktur untuk fokus pada kualitas. Dan ini yang disukai oleh pelanggan kami,” kata Yosua.

Salah satu pendekatannya, Segari memanfaatkan jaringan gudang mikro dan ribuan agen di Jakarta untuk proses distribusi produk. Untuk saat ini proses pemesanan dapat dilakukan lewat situs mobile web atau aplikasi yang sudah dirilis.

Segari juga memastikan, setiap produk sampai ke rumah pelanggan tidak lebih dari 15 jam sejak dipanen. Yang dilakukan tidak dengan melakukan penyimpanan stok barang, melainkan membuat prediksi permintaan pelanggan secara ketat dengan menyeimbangkan jadwal panen petani mitra mereka.

“Kami membangun infrastruktur teknologi end-to-end secara internal disesuaikan untuk menangani masalah rantai pasokan yang kompleks ini. Termasuk mencakup penerimaan produk dari petani, hingga pengiriman jarak jauh ke pelanggan,” imbuh Farandy.

Platform Segari hadir di tengah pertumbuhan industri online grocery. Kendati kategori ini masih menyumbang sebagian kecil dari GMV produk e-commerce secara keseluruhan, namun ada potensi besar yang dapat dieksplorasi untuk pasar Indonesia. Studi kasus dari luar negeri, seperti yang dilakukan Ding Dong Mai Chai (China), Big Basket (India), Ocado (Europe); menunjukkan potensi layanan online grocery untuk melakukan hypergrowth dan menuju valuasi setara unicorn.

Dari survei yang disampaikan tim Segari, kendati ada pembatasan sosial akibat pandemi, masyarakat di Jakarta masih banyak pergi ke supermarket atau pasar untuk membeli bahan makanan. Mereka belum sepenuhnya percaya dengan transaksi online untuk produk segar, karena khawatir dengan kualitas dan kesegaran produk.

Menurut Managing Partner AC Ventures Adrian Li mengatakan, “Proposisi nilai Segari dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi melalui pendekatan berbasis data dan gudang mikro membedakan mereka dari platform lain.” Ia pun meyakini, bahwa produk segar berpotensi menjadi peluang berikutnya dari bisnis e-commerce, khususnya karena didorong oleh perubahan tren yang terjadi akibat Covid-19.

Tidak dimungkiri, persaingan di lanskap online grocery memang semakin ketat. Di luar pemain baru yang berdatangan, ada pemain legasi yang terus memperluas cakupan produk dan bisnisnya. Sebut saja Happyfresh yang kini sudah mencakup area Jawa dan Bali — selain itu telah bermitra dengan Grab dan Bualapak.

Kemudian ada juga Sayurbox yang terus memperluas cakupan pasarnya. Terakhir mereka dikabarkan mendapatkan investasi dari Tokopedia — konsolidasi tersebut memungkinkan mereka untuk terhubung dengan ekosistem pelanggan marketplace lokal terbesar di Indonesia tersebut. Selain itu ada Kedai Sayur dengan pendekatan yang unik, menggandeng ribuan mitra penjual sayur keliling.

Di sisi lain, decacorn Gojek juga terus mengeksplorasi pasar online grocery melalui GrabMart. Pemain besar lainnya seperti Blibli juga lakukan hal yang sama lewat strategi O2O miliknya.

Application Information Will Show Up Here