Upaya Program Akselerator Dukung Pertumbuhan Bisnis Startup

Setelah menyelesaikan batch ke-4  Grab Ventures Velocity (GVV) yang turut didukung Sembrani Wira milik BRI Ventures, memiliki visi dan misi yang selaras yaitu mendukung ekosistem startup di Indonesia.

Dalam sesi #SelasaStartup, Director of Business Development Strategy & Special Projects Grab Indonesia Rivana Mezaya dan VP of Investment &  Business Development BRI Ventures Markus Liman Rahardja membagikan tips menarik bagi startup Indonesia yang tertarik mengikuti program akselerator.

Meningkatkan jaringan dan ekosistem

Salah satu benefit yang diterima oleh peserta program akselerator GVV adalah kesempatan bagi startup untuk melakukan uji coba model bisnis hingga produk memanfaatkan ekosistem Grab. Mulai dari memanfaatkan pengguna, merchant, dan kesempatan lainnya.

Dalam program bertema ‘Scaling Up Together: Empowering Startup, Supporting Micro Entrepreneurs’, para finalis telah melakukan uji coba produk dan ide bisnis mereka dengan berkolaborasi dalam ekosistem Grab, mulai dari GrabKitchen, GrabFood, GrabMart, hingga GrabExpress untuk menghadirkan solusi bagi UMKM.

Mereka juga mengikuti Impact Day, presentasi dan perkenalan ide bisnis kepada venture capital serta sharing session dengan Anthony Tan, Group CEO and Co-Founder Grab, yang berbagi tentang pengalamannya membangun Grab.

“Grab dengan ekosistem yang ada menawarkan sarana untuk startup bereksperimen untuk tes model bisnis hingga produk baru. Disediakan ekosistem user dan customer dan juga membantu dari sisi marketing untuk membantu startup,” kata Rivana.

GVV 4 telah meluluskan 6 startup, yaitu Cooklab, Crewdible, Dagangan, iSeller, majoo, dan Octopus yang telah merampungkan 16 minggu pelatihan dan bimbingan dari mentor terkemuka di industrinya. Selama program berjalan, tiga startup finalis mendapatkan pendanaan, mulai dari iSeller dengan pra-seri B, Dagangan dengan ser A, dan majoo dengan pra-seri A.

Peluang investasi

Secara khusus program akselerator adalah upaya yang dihadirkan  untuk mendukung pertumbuhan bisnis startup. Terutama bagi mereka yang telah memiliki produk dan sedikit revenue, namun masih kesulitan untuk mengembangkan bisnis. Melalui program ini diharapkan mereka bisa mendapatkan akses lebih baik lagi hingga kesempatan untuk memperluas bisnis, memanfaatkan jaringan dan mentorship dari program yang berlangsung.

Sebagai CVC, BRI Ventures memiliki minat yang cukup besar bagi startup yang mengikuti program akselerator. Bukan hanya berkesempatan mendapatkan ilmu dan wawasan lebih luas lagi tentang bisnis startup, namun sebagai investor mereka juga bakal melihat potensi startup yang sesuai dengan kriteria.

“Dalam hal ini kita akan kembali kepada 5 framework dari BRI Ventures. Yaitu startup tersebut harus memiliki pendiri dan produk yang baik, dan memiliki potensi pasar yang luas, performa bisnis yang baik. Dan dari sisi investasi dilihat dari kapital dan risiko bisnis,” kata Markus.

Sebagai CVC, BRI Ventures terus membuka peluang yang besar bagi startup untuk mendapatkan pendanaan dari mereka. Selain terus membina kerja sama strategis dengan Grab melalui program akselerator Graab Ventures Velocity, ke depannya BRI Ventures juga memiliki rencana untuk meluncurkan program akselerator khusus untuk startup blockchain di Indonesia.

“Melalui program ini startup memiliki kesempatan untuk melakukan uji coba hingga memahami lebih jauh potensi untuk mengembangkan blockchain dalam ekosistem startup di Indonesia,” tutup Markus.

[Video] Fokus Grab Ventures Velocity Mendukung Ekosistem Startup Indonesia

DailySocial bersama Rivana Mezaya, Director of Business Development Strategy & Special Projects Grab Indonesia, membahas konsistensi program Grab Ventures Velocity dalam mendukung ekosistem startup di Indonesia dan apa yang membedakannya dengan berbagai program akselerator lain.

Untuk video menarik lainnya seputar startup dan teknologi, kunjungi kanal YouTube DailySocialTV.

Grab Ventures Velocity x Sembrani Wira Loloskan 6 Startup, Fokus Digitalisasi UMKM

Pada bulan Juni 2021 lalu, Grab dan BRI Ventures mengumumkan peluncuran Grab Ventures Velocity (GVV) Batch 4 x Sembrani Wira, sebuah proyek yang menyatukan program akselerator Grab dan BRI Ventures untuk mendukung pengembangan startup di Indonesia.

Setelah kurang lebih 16 minggu mengikuti serangkaian pelatihan dan pendampingan yang melibatkan pakar dari berbagai industri, akhirnya terpilih 6 startup terbaik yaitu Cooklab, Crewdible, Dagangan, iSeller, majoo, dan Octopus. Masing-masing startup memiliki solusi representatif yang fokus untuk mendukung perkembangan sektor UMKM di Indonesia.

Selama menjalani program pelatihan, tiga di antaranya telah berhasil mendapatkan pendanaan. Startup pengembang POS iSeller berhasil mengumpulkan pendanaan pra-seri B senilai 120 miliar Rupiah, social commerce Dagangan mengantongi 163,7 miliar Rupiah di putaran seri A, dan layanan omnichannel untuk UMKM majoo dengan putaran pra-seri A senilai 56,6 miliar Rupiah .

Dalam program yang mengangkat tema ‘Scaling Up Together: Empowering Startup, Supporting Micro Entrepreneurs’ ini, para finalis telah melakukan uji coba produk dan ide bisnis melalui kolaborasi dalam ekosistem Grab, mulai dari GrabKitchen, GrabFood, GrabMart, hingga GrabExpress untuk menghadirkan solusi bagi UMKM.

“Keenam lulusan batch 4 menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam kontribusinya untuk UMKM di Indonesia. Mereka telah melalui program uji coba di ekosistem Grab dan akan terus melanjutkan kolaborasi dengan kami. Grab juga berterima kasih kepada BRI Ventures yang senantiasa mendukung program ini,” ujar Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi.

Anthony Tan sebagai Group CEO & Co-Founder Grab turut terlibat dalam acara Impact Day, di mana para finalis melakukan presentasi dan perkenalan ide bisnis kepada jaringan venture capital, diikuti dengan sharing session. Setelah lulus, keenam startup tersebut memperoleh kesempatan untuk terus melanjutkan kolaborasi dengan layanan Grab, salah satunya adalah dengan menyediakan layanan di Solusi Mitra GrabMerchant.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menambahkan, “BRI Ventures sangat senang dapat menjadi bagian dalam program GVV Batch 4 X Sembrani Wira untuk memberikan dukungan dari segi jaringan, mentorship, dan juga akses terhadap pendanaan modal ventura bagi para finalis ini [..] dan hari ini kami melepas para finalis dengan harapan bahwa manfaat yang didapatkan selama mengikuti program akselerator dapat membantu mereka untuk berkembang semakin jauh lagi.”

Fokus digitalisasi UMKM

Dalam rilis yang dibagikan, Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia turut mengungkapkan antusiasme atas kelulusan 6 startup finalis GVV Batch 4 x Sembrani Wira. Ia turut menyampaikan bahwa pemerintah telah menargetkan adanya 30 juta UMKM digital hingga tahun 2024.

Melalui pidatonya, (16/8), Presiden RI juga menyebut pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Digitalisasi UMKM yang masuk ke aplikasi e-commerce dan marketplace jumlahnya terus bertambah. Sampai Agustus tahun ini, sudah lebih dari 14 juta UMKM atau 22% dari total UMKM yang sudah bergabung dengan aplikasi perdagangan elektronik.

Saat ini, semakin banyak inisiatif yang dilancarkan untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia. Mulai dari aplikasi Point of Sales (POS), layanan social commerce, pencatatan keuangan digital, serta banyak lagi perusahaan yang semakin menajamkan fokus untuk mendukung digitalisasi UMKM.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menambahkan, “Startup digital menjadi salah satu kunci percepatan transformasi digital di Indonesia. Diperlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh komponen bangsa untuk mendukung dan memperkuat tumbuh kembang ekosistem startup nasional.”

Dari sisi investor, BRI Ventures sebagai unit investasi bank BRI dengan UMKM sebagai strategi utama mereka, baru saja mengumumkan dana kelolaan baru ‘Sembrani Kiqani‘ yang fokus menyasar segmen D2C demi menyempurnakan ekosistem UMKM di Indonesia. Sebelumnya, melalui Sembrani Nusantara, BVI telah berinvestasi kepada pengembang brand minuman Haus! dan pengembang produk sepatu lokal Brodo.

Grab dan Sembrani Wira Buka Program Akselerator Batch 4, Incar Startup Pemberdayaan UMKM

Grab dan Sembrani Wira, program akselerator dari BRI Ventures, kembali bekerja sama untuk membuka Grab Velocity Ventures (GVV) Batch 4. Tema yang diusung tak jauh berbeda dengan batch sebelumnya, yakni menyasar startup yang fokus pada pemberdayaan UMKM.

Namun kriteria startup yang dibidik kali ini lebih spesifik, memiliki model bisnis yang mampu menyediakan layanan bagi UMKM, contohnya point of sale (POS), customer relationship management, e-commerce enablement, software as a service (SaaS), dan model bisnis lainnya yang relevan.

“Tahun ini kami akan kembali fokus pada pemberdayaan UMKM. Kenapa UMKM? Sebab menurut data UNDP 2020 menyampaikan sebelum pandemi hanya 20% UMKM yang sudah memiliki kehadiran online, tapi sejak pandemi meningkat hingga 44%. Masuk ke ranah digital telah membantu banyak UMKM mempertahankan bisnis dan karyawan mereka,” ucap Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/6).

Menurutnya, UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian negara. Bila dibantu dengan solusi digital yang dapat, UMKM dapat terbantu untuk lebih cepat beradaptasi dengan kondisi sekarang ini dan pada akhirnya memainkan peran penting buat negara.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja menambahkan, salah satu alasan Sembrani Wira turut serta dalam batch kali ini karena ia percaya setiap krisis pasti akan menciptakan perusahaan-perusahaan yang tangguh. Berkaca dari krisis yang terjadi krisis finansial di 2008, misalnya bermunculan perusahaan dengan konsep sharing economy seperti Airbnb dan Uber. “Secara pattern krisis selalu mendatangkan perusahaan yang lebih tangguh,” kata Nicko.

Neneng kembali melanjutkan, kriteria lainnya yang dicari oleh Grab pada batch ini adalah startup tersebut sudah mendapatkan pendanaan dari investor (post-seed); sudah berjalan dan memiliki model bisnis yang jelas (past proof of concept); dan memiliki produk atau jasa yang mampu untuk terus berkembang (scalable product of service).

Batch ini nantinya akan berjalan antara 12-16 minggu. Dalam rangkaian program akan diisi dengan kegiatan workshop dari berbagai industri untuk membawakan topik yang relevan buat startup; sesi mentoring 1:1 bersama para ahli di bidangnya, networking untuk bertemu dan menjalin hubungan dengan para startup founders, alumni, dan tim & partners dari Grab dan BRI Ventures.

Kemudian, pilot program sebuah kesempatan untuk menghubungkan usaha startup ke basis pelanggan dan pengguna Grab selama 8 minggu; dan partnership & investment possibility dari Grab dan/atau BRI Ventures. Pendaftaran batch 4 mulai dibuka pada hari ini sampai 27 Juni 2021.

Secara total GVV telah membina 20 startup, 15 di antaranya datang dari Indonesia. Beberapa namanya adalah Tanihub, Sayurbox, Qoala, Porter, Eragano, Pergiumroh, BookMyShow, Tamasia, Sejasa.com, Minutes, Luna, Printerous, KliknClean, GetCraft, dan Workmate.

Adapun Sembrani Wira sendiri baru membuka batch perdananya di tahun ini. Mereka membina delapan startup, di antaranya adalah Gredu, Brick, GajiGesa, MYCL, Minapoli, Tumbasin, Biteship, dan CookLab.

Lebih Dekat dengan Program Akselerator Sembrani Wira dari BRI Ventures

BRI Ventures (BVI) memperkenalkan program akselerator “Sembrani Wira”, bekerja sama dengan Fazz Financial dan didukung Prasetia Dwidharma. Tujuannya untuk membantu founder mempercepat pertumbuhan startupnya, sehingga siap memasuki pasar yang lebih luas secara regional maupun global.

Dalam rangkaian pertamanya, dari ratusan peserta yang mendaftar, telah dipilih 9 startup meliputi GajiGesa, Biteship, MYCL, CookLab, Gredu, Restock.id, Minapoli, Tumbasin, dan Brick.io. Selanjutnya mereka akan mengikuti rangkaian kegiatan selama 8 minggu dibimbing para mentor dan investor dari Indonesia, Singapura, Australia, sampai Amerika Serikat.

Sembrani Wira

Secara filosofis, Wira (वीर) diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti “ksatria”. Itu juga menjadi akar kata dari “wirausaha” atau “wiraswasta”, sesuai dengan DNA seorang founder startup.

“Selama satu dekade terakhir, ekosistem startup Indonesia tumbuh lebih besar, lebih baik, dan lebih berkelanjutan meskipun terjadi krisis di tahun 2020. Sektor teknologi sudah jelas menjadi pemenang meskipun banyak penurunan industri di seluruh dunia. Sekarang founder sudah sangat jauh berbeda, dari tingkat eksekusi ke tingkat pola pikir. Kami sangat optimis bahwa kelompok ini akan menjadi salah satu yang terbaik yang pernah saya tangani dalam karier saya,” ujar CEO BRI Ventures Nicko Widjaja.

Dalam wawancara bersama DailySocial, VP Investment & Business Development BRI Ventures Markus Liman Rahardja memaparkan, ada beberapa alasan yang menjadi dorongan kelahiran Sembrani Wira. Pertama, BVI merasa bahwa ini waktu yang tepat untuk “go earlier”. Seperti diketahui saat ini CVC tersebut memiliki beberapa dana kelolaan, untuk growth-stage ke atas dengan main fund yang dimiliki dan untuk early-stage dengan Sembrani Nusantara yang belum lama ini diumumkan.

Lewat program ini, BVI juga memiliki misi untuk melakukan pembinaan dan pengembangan ekosistem lokal untuk generasi startup selanjutnya. “The time is now, pandemi banyak mengakselerasi industri dan sektor baru, sehingga kami melihat banyak startup baru bermunculan dan mereka menarik-menarik [..] Wira itu juga diartikan sebagai ‘perang’, jadi kita ingin mencari ksatria digital baru di Indonesia,” ujar Markus.

Sembrani Wira tidak menargetkan sektor tertentu saja (agnostik), namun ada beberapa kriteria yang menjadi variabel dalam proses seleksinya. Yang paling kentara, mereka mencari startup yang lebih siap secara model bisnis dan produknya — beberapa peserta bahkan sudah mendapatkan pendanaan dari angel investor maupun pemodal ventura.

Fokus program ini adalah untuk memvalidasi lagi model bisnis yang sudah dimiliki, sembari mempertajam produk. Kemudian, ada kesempatan untuk dibantu membuka pangsa pasar lewat jaringan yang dimiliki BRI maupun BVI. Dengan harapan ketika selesai program mereka lebih siap masuk ke pipeline Sembrani Nusantara.

Markus juga menjelaskan, berbeda dengan program akselerator yang model pembelajarannya berupa classroom model, Sembrani Wira lebih banyak menyuguhkan sesi eksklusif untuk mempertemukan founder dengan mentor. Interaksi yang dijalankan lebih banyak fokus ke pengembangan bisnis secara spesifik sesuai kebutuhan masing-masing startup, alih-alih menambah wawasan bisnis secara umum.

Lebih lanjut Nicko menyampaikan, “Salah satu hal penting dalam agenda kami adalah membantu para founder tidak hanya mendapatkan product-market fit, tapi juga go beyond. Jadi kami akan berdiskusi dengan para founder untuk melihat apa tujuan mereka dan membantu mereka untuk menarik kembali apa yang harus mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.”

“Ekosistem startup di setiap negara memiliki pola pikir yang disebut Paying It Forward. Hal ini terlihat ketika Google, Facebook, Amazon, Alibaba, dan lainnya percaya pada ekosistem tempat mereka tumbuh dan berinvestasi ulang untuk mendorong inovasi yang berasal dari para pendiri baru,” imbuh Nicko.

BRI Ventures juga bekerja sama dengan DailySocial sebagai media partner dan penyedia platform akselerator. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan bantuan layanan hukum melalui KontrakHukum, kredit AWS, dan manfaat menarik lainnya yang dapat membantu mereka mengembangkan bisnisnya ke tahap yang lebih baik.