Mengenal “Living Lab Ventures”, Kendaraan Investasi Startup Sinar Mas Land

Grup Sinarmas melalui Sinarmas Land Limited (bersama dengan anak perusahaan dan afiliasinya, “Sinar Mas Land”) mengumumkan kendaraan investasi baru yang diberi nama Living Lab Ventures. Inisiatif ini dibentuk untuk mendukung inovasi teknologi melalui percepatan dan pendanaan startup yang potensial di Indonesia.

Terkait rencana pendanaan ke startup, sebelumnya Sinar Mas Land juga telah mengumumkan Urban Gateway Fund pada Mei 2022 lalu, melibatkan sejumlah pemodal ventura sebagai mitra strategis, yakni East Ventures, Redbadge Pacific, dan Prasetia Dwidharma

Sementara itu, peluncuran Living Lab Ventures menunjukkan konsistensi mereka untuk mengembangkan ekosistem digital yang menjadi fokus perusahaan saat ini, terutama untuk menambah aspek digital dalam pengembangan township secara keseluruhan. Perusahaan kian mendekati ambisinya dalam membangun ekosistem digital yang menyeluruh di kawasan kota mandiri Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten.

Living Lab Ventures dinakhodai oleh Mulyawan Gani sebagai Managing Partner dan Bayu Seto sebagai Partner. Diketahui keduanya telah memiliki pengalaman kerja sebagai jajaran eksekutif di beberapa startup unicorn dan transformasi bisnis ke ranah digital.

Mulyawan Gani menyatakan, “Potensi pertumbuhan eksponensial smart city di Indonesia semakin diperhatikan. Untuk menciptakan digital lifestyle yang kondusif, kami perlu memberdayakan masyarakat dengan teknologi yang inovatif dan adaptif sejalan dengan kebutuhan dinamis masyarakat itu sendiri. Living Lab Ventures ingin mendukung perusahaan rintisan lokal untuk membuka potensi mereka dan menjadi game-changer dengan mengintegrasikan inovasi dan solusi teknologi mereka ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.”

Hipotesis investasi

Dalam melakukan investasi, Living Lab Ventures menggunakan pendekatan sektor agnostik yang terbuka untuk menjangkau jaringan investasi yang lebih luas. Untuk ukuran pendanaan, timnya menyebutkan bahwa tidak ada angka spesifik untuk masing-masing startup, tergantung stage-nya. Mengenai tahapan, perusahaan mengaku berinvestasi mulai dari di semua tahapan. “Umumnya kita ikut pendanaan dari mulai startup tersebut masih early stage sampai menembus later stage,” tambah Mulyawan.

Living Lab Ventures berfokus pada tiga aspek teknologi utama yakni Smart Technologies, Digital Life, dan Mobility. Smart Technologies merupakan aspek yang berfokus pada teknologi inovatif yang mendukung kehidupan perkotaan pintar. Teknologi ini berkaitan erat dengan aspek Digital Life yang berfokus pada teknologi terkait e-commerce dan social networking yang berdampak dalam kehidupan bermasyarakat. Lalu Mobility berfokus pada teknologi pintar dalam pergerakan manusia dan barang di dalam kota.

Salah satu yang menjadi nilai unik dari Living Lab Ventures ini adalah memiliki Living Lab X sebagai laboratorium untuk menginkubasi dan mengembangkan perusahaan rintisan lokal, sehingga memungkinkan mereka untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam kehidupan masyarakat. Laboratorium ini memungkinkan kerja sama dengan perusahaan terkait lainnya, serta menyediakan pilot testing untuk percobaan implementasi awal.

Selain itu, Living Lab juga akan mendukung kolaborasi dan memberikan mentoring bagi pemimpin perusahaan rintisan dalam setiap proses perkembangan perusahaannya. Living Lab Venture sendiri sudah melakukan beberapa investasi dari berbagai sektor. Investasi perdana mereka adalah kepada SWAP Energy. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu fokus perusahaan ada pada sektor ESG.

Bayu Seto menambahkan, “Ide kami dalam mendirikan Living Lab Ventures tidak hanya memfasilitasi startup dari segi pendanaan, namun juga melalui Living Lab X menyiapkan sebuah proses inkubasi yang berjalan beriringan dengan inovasi dan solusi teknologi mereka. Ke depannya, keberhasilan terapan teknologi digital ini akan membantu pengembangan smart society tidak hanya di BSD City, tetapi juga di Indonesia.”

Terkait target pendanaan di tahun ini, Mulyani mengungkapkan bahwa fokus perusahaan bukan kepada berapa startup, namun solusi seperti apa yang bisa diberikan. “Saat ini kami mencari platform yang memberikan dampak kepada problem statement yang dimiliki oleh penghuni kota, jadi kita coba cari solusi yang city centric driven. Di samping itu, kami juga melihat scalability dari startup tersebut, model bisnis, serta founder yang mumpuni,” tambahnya

Sinar Mas Land Luncurkan “Urban Gateway Fund”, Bidik Startup Pengembang Inovasi Kota Pintar

Sinar Mas Land mengumumkan kerja sama strategis dengan East Ventures, Redbadge Pacific, dan Prasetia Dwidharma untuk meluncurkan “Urban Gateway Fund (UGF)”. Dana kelolaan ini disiapkan untuk investasi startup tahap awal yang bergerak pada pengembangan tata kota.

Selain ketiga pemodal ventura di atas, Sinar Mas Land juga menggandeng pengembang asal Korea Selatan GS E&C, yang juga akan menjadi salah satu investor dan mitra strategis UGF dalam jangka panjang di Indonesia.

UGF membidik startup di bidang urban dan proptech yang menjadi kebutuhan mendasar bagi pembangunan perkotaan di masa depan. Ada enam sektor pengembangan utama antara lain mobilitas dan transportasi, teknologi properti, analisis data dan AI, ritel omnichannel, pengelolaan sumber daya berkelanjutan, dan smart city tech.

Group CEO Sinar Mas Land Michael Widjaja berharap akselerasi keenam sektor tersebut dapat memenuhi kebutuhan pengembangan urban bagi generasi selanjutnya. “Dalam upaya transformasi BSD City menjadi integrated smart digital city, kami membuka peluang bagi pelaku startup untuk memberikan ide dan solusi yang memperkaya ekosistem kota ini,” tuturnya dalam keterangan resmi.

CFO Prasetia Dwidharma Ardi Setiadharma menambahkan, UGF dapat menjadi sarana tepat bagi lulusan program akselerator Escalate untuk berkontribusi terhadap pengembangan kota pintar. Sekadar informasi, sebelumnya Prasetia Dwidharma telah menjalin kerja sama dengan Sinar Mas Land pada program Escalate.

“Dalam program Escalate, kami sama-sama mendukung startup untuk tumbuh di ekosistem Sinar Mas Land. Kami bersemangat hadir bersama UGF agar dapat memampukan lebih banyak startup lokal dalam menampilkan teknologi dan solusi mereka,” ujar Ardi.

Fasilitas dan ekosistem

Lebih lanjut, rencananya UGF akan menyediakan akses ke ekosistem kota pintar di BSD City dan ekosistem milik Sinar Mas Land melalui tiga tahap. Pertama, UGF menyediakan fasilitas di mana startup terpilih dapat menggunakan platform uji coba dan mengintegrasikan ide/prototype ke ekosistem Sinar Mas Land.

Kedua, startup terpilih dapat menginkubasi dan memvalidasi pilihan solusi dalam pengembangan tata kota. Terakhir, startup terpilih mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan pemimpin Sinar Mas Land dalam pengembangan kota dan manajemen properti.

Sebagai informasi, Sinar Mas Land merupakan anak usaha konglomerasi Sinar Mas yang merupakan salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia. Sinar Mas Land terdiri dari dua pengembang besar, yakni Bumi Serpong Damai dan Duta Pertiwi.

Menurut Managing Partner of Redbadge Pacific Timothy Yong, BSD City dinilai memiliki ekosistem dan captive market yang dapat mendorong pertumbuhan startup di bidang urban dan proptech. “Ini juga akan mendorong kehadiran startup lain. Dukungan strategis dan ekosistem menjadi hal yang penting bagi startup proptech untuk bisa berkembang di tahap awal.” Tutupnya.

Fund Amount Participant(s) Vertical/Focus
Urban Gateway Fund N/A Sinar Mas Land; bermitra dengan East Ventures, Redbadge Pacific, dan Prasetia Dwidharma Proptech, Urban
Bio-Health Fund $20 million (Rp292 billion) Bio Farma and MDI Ventures Biotech, healthtech
Fundnel Secondaries Fund $50 million (Rp727 billion) Fundnel Group and BRI Ventures Late-stage startups
Ratu Nusa Fund $10 million (Rp143 billion) Gobi Partners and Ozora Yatrapaktaja Women founders, healthtech, e-commerce, proptech, education, fintech, dan enterprise
IDN Live Streamer Fund Rp50 million IDN Media Content creator, live streamer
Indonesia Impact Fund N/A Mandiri Capital Indonesia and UNDP Social impact
Luno Expeditions N/A Luno Fintech, Web3, Crypto
Teja Ventures $10 million (Rp143 billion) Teja Ventures New economy, fintech, edtech
Cydonia Fund N/A Indogen Capital and Finch Capital Web3

Dana kelolaan yang diluncurkan di sepanjang 2022

Sebelumnya, pemerintah menyebut bahwa pengembangan smart city menjadi mendesak dan signifikan seiring dengan meningkatnya tantangan kependudukan. Bahkan sekitar 82,37% dari total populasi di Indonesia diproyeksi akan tinggal di perkotaan.

AWS Academy and ITSB Host a Cloud Computing Training in BSD City

Bandung Institute of Science Technology (ITSB) has announced to participate in the AWS Academy, a cloud computing learning program held by Amazon Web Services (AWS) on Tuesday (25/8). With a vision as an Eco-Industry Oriented University, ITSB has an objective to deliver graduates who can fulfill the industrial community demand in the era of digital globalization, one of which is through this cloud computing training.

Such training is considered capable to help Indonesia to prepare superior human resources (HR) for the 4.0. Industrial Revolution. This is not only to deliver new technological innovations in various fields but also to encourage many companies to perform the digital transformation in order to survive and continue to develop. The Ministry of Communication & Informatics (Kemkominfo) predicts that Indonesia will need 9 million digital talents by 2030. It is one of the reasons ITSB takes the opportunity to collaborate with AWS Academy to answer the industry’s needs for cloud computing technology.

Providing online and offline learning system

The cloud computing training is to begin in the 4th quarter of 2020 using an online learning system. Meanwhile, offline face-to-face learning is planned to start in early 2021 at one of the ITSB locations at Digital Hub BSD City. Apart from ITSB and AWS, this learning program is also managed by Enigma Camp, a company engaged in the IT bootcamp and IT talent management, with experience in providing Talent as a Service, Training as a Service, and Job Connector Service programs.

“Today industry needs a lot of IT workers with cloud expertise, therefore we are proud to join ITSB helping its students, other university students, and the public in further study on this field. With AWS Academy, students will be equipped with the practical skills needed by the time they start a career in cloud computing,” AWS Academy Global Team Lead, Scott McKinley said.

The AWS Academy curriculum is developed and managed specifically by experts from AWS to keep up with the latest demand presented in the community. The study will later be provided by experts from ITSB who have been accredited by AWS, therefore, they can help students to be able to operate AWS technology. Through this cloud computing training, trainees can take classes and get certification from ITSB and AWS Academy to prepare them for the fast-growing cloud computing industry.

“By using the curriculum developed by AWS Academy, we will add cloud computing material to the educational curriculum of ITSB students and other participants to prepare them to become a cloud-competent workforce. Learning materials from AWS Academy include AWS Academy Cloud Foundations, AWS Academy Cloud Architecting, AWS Academy Cloud Developing, and AWS Academy Machine Learning Foundations. Each packet will take a span of 20-40 hours. All classes, practices, and work projects are handled directly by teachers who have certification from the AWS Academy,” ITSB Chancellor, Prof. Dr. Ir. Ari Darmawan Pasek, MSc said.

Presenting Added value for the development of the integrated smart city in BSD City

The presence of AWS Academy in BSD City is considered to provide added value to the development of an integrated smart city developed by Sinar Mas Land in BSD City. “We realize that Amazon’s development in Southeast Asia is in line with the demand of our country, from the availability of labor to the demand for more sophisticated technology. Therefore, Sinar Mas Land provides all the facilities for this development in BSD City, which is now transforming into the first integrated smart digital city. The existence of Amazon through AWS Academy will certainly enrich our digital ecosystem while providing added value to AWS Academy participants. Digital Hub, BSD City, will support AWS Academy with the various facilities and required infrastructure,” Project Leader of Sinar Mas Land Digital Hub, Irawan Harahap said.

Currently, Sinar Mas Land has started the transformation of its largest independent city, BSD City, into the first integrated smart city. Sinar Mas Land is also developing a Digital Hub in the BSD City area. Digital Hub is an area of ​​26 hectares dedicated to startups, communities, educational institutions, and multinational companies focused on the digital and technology industry. Along with its development, the Digital Hub is home for innovation development center to several global companies and today welcome the AWS Academy.

Disclosure: This article is sponsored content endorsed by Sinar Mas Land

Sinar Mas Land and Mitbana Develop a Smart-Concept TOD in BSD City

Sinar Mas Land returns with a new development plan for BSD City by starting a partnership with Mitbana Pte Ltd, a joint venture company between Surbana Jurong and Mitsubishi Corporation. This collaboration aims to develop a transit-oriented development (TOD) with a smart and sustainable concept in BSD City.

Established since March 2019, Mitbana is known as a company that focuses on TOD and city-scale development in Southeast Asia and South Asia countries. This collaboration between Sinar Mas Land and Mitbana will support an integrated TOD-based development that is based on current urban trends, particularly to the current post-pandemic situation. Through this development, the infrastructure created is expected to be able to support the Indonesian government in managing good connectivity for residents and commuters in Jakarta and Tangerang.

In developing BSD City as an Integrated Smart City

Sinar Mas Land started the construction of BSD City in the 1980s until now, it continues to grow with a variety of facilities ranging from commercial centers, schools, shopping centers, hospitals, hotels, to convention centers. This collaboration will accelerate the development of residential, commercial, and transportation areas in the city. Michael Widjaja, Sinar Mas Land’s Group Chief Executive Officer said, “We welcome the collaboration with Mitbana to advance BSD City into a smart city that is integrated, connected, and accessible from various destinations. Through this partnership, Mitbana will become our largest development partner in BSD City. We hope that this collaboration will provide added value for the residents of BSD City and its surroundings and this project can also become a reference for developing TOD in Indonesia.”

In terms of developing an integrated smart city, BSD City has indeed developed several digital-oriented projects such as the Digital Hub and cloud computing training held at ITSB university. In addition, BSD City has been trusted to host several well-known technology companies, such as the Apple Developer Academy (which is run by Apple with local universities) and Grab (an online transportation company from Singapore).

“Indonesia has brilliant TOD potential in the future as well as a great opportunity for Mitbana. We are passionate about realizing our common vision to become a leading urban development platform through sustainable smart city development. As the world is struggling with the Covid-19 pandemic, Mitbana is looking for relevant methods to answer people’s needs and desires for the environment in the future. Therefore, we are working with Sinar Mas Land to define and provide holistic urban solutions to support communities and improve the business in Indonesia. This development will be divided into several phases which will be presented soon.” Mitbana’s Chief Executive Officer, Gareth Wong added.

In continuing the previous Sinar Mas Land’s strategic partnerships

Mitbana’s collaboration with Sinar Mas Land was performed in line with the previous collaborations between Mitsubishi Corporation, Sinar Mas Land, and Surbana Jurong. This collaboration happens through the development of The Zora area in BSD City, which is an exclusive residential zone that carries smart-home technology. Not only in BSD City, but Sinar Mas Land has also collaborated with Citra Mas to appoint Surbana Jurong in developing the concept of the master plan for the Eco Digital Project in Nongsa, Batam, Riau Islands.

As a leading trading company from Japan, Mitsubishi Corporation has experience from various sectors. Mitsubishi Corporation has a comprehensive Urban Development Group in-house team in real estate, infrastructure, leasing, and trade banking worldwide. The developer group has a mission to support large-scale and value-added urban development for social and environmental needs.

Hiroshi Nakanishi, General Manager of Mitsubishi Corporation in Singapore and a member of the Mitbana board said, “As Mitsubishi Corporation, we are pleased to continue to work with Sinar Mas Land through Mitbana in the construction of BSD City. We believe in Indonesia’s development potential which continues to motivate us to provide our best products and technology in this project.”

Disclosure: This article is a sponsored content endorsed by Sinar Mas Land

Sinar Mas Land dan Mitbana Bangun TOD Berkonsep Smart di BSD City

Sinar Mas Land kembali hadirkan rencana pengembangan BSD City dengan memulai kerja sama dengan Mitbana Pte Ltd, sebuah perusahaan patungan antara Surbana Jurong dan Mitsubishi Corporation. Kerja sama ini bertujuan untuk melakukan pengembangan sebuah transit-oriented development (TOD) berkonsep smart dan sustainable di BSD City.

Sejak didirikan pada Maret 2019, Mitbana sendiri dikenal sebagai perusahaan yang berfokus pada pengembangan berskala kota dan TOD di negara-negara Asia Tenggaraa dan Asia Selatan. Kerja sama antara Sinar Mas Land dan Mitbana ini akan membantu pengembangan terintegrasi berbasis TOD yang didasarkan pada tren urban saat ini, khususnya dengan pertimbangan terkait pasca-pandemi yang sedang berlangsung saat ini. Melalui pengembangan ini, infrastruktur yang tercipta diharapkan dapat turut mendukung pemerintah Indonesia untuk mengelola konektivitas yang baik untuk warga dan para komuter di Jakarta dan Tangerang.

Semakin Mengembangkan BSD City sebagai Integrated Smart City

Sinar Mas Land sendiri terlah memulai pembangunan BSD City sejak 1980-an hingga saat ini terus berkembang dengan beragam fasilitas mulai dari pusat niaga, sekolah, pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel, hingga convention centre. Kerja sama ini nantinya juga akan mengakselerasi pengembangan area residensial, komersial, dan transportasi di kota tersebut. Michael Widjaja, Group Chief Executive Officer Sinar Mas Land, menyampaikan, “Kami menyambut baik kerja sama dengan Mitbana untuk memajukan BSD City menjadi kota pintar yang terintegrasi, terhubung, dan mudah diakses dari berbagai destinasi. Dengan kerja sama ini, Mitbana akan menjadi mitra pengembang terbesar kami di BSD City. Kami harap kerja sama ini akan memberikan nilai tambah bagi warga BSD City dan sekitarnya serta proyek ini pun dapat menjadi acuan pengembangan TOD di Indonesia.”

Terkait pengembangan sebagai kota pintar yang terintegrasi, BSD City juga memang mengembangkan beberapa proyek berorientasi digital seperti Digital Hub dan pelatihan cloud computing yang diadakan di kampus ITSB. Selain itu,  BSD City sendiri juga telah dipercaya sebagai tuan rumah bagi beberapa perusahaan teknologi ternama, seperti Apple Developer Academy (yang dijalankan Apple bersama universitas lokal) dan Grab (perusahaan transportasi online dari Singapura).

“Indonesia memiliki potensi TOD yang cemerlang di masa depan serta menjadi peluang besar untuk Mitbana. Kami bersemangat mewujudkan visi kita bersama untuk menjadi wadah pengembangan urban terdepan melalui pengembangan kota pintar yang berkesinambungan. Saat dunia sedang berjuang dalam pandemi Covid-19, Mitbana mencari metode yang relevan untuk menjawab kebutuhan dan keinginan masyarakat terhadap lingkungan hidup di masa depan. Oleh sebab itu, kami bekerja sama dengan Sinar Mas Land untuk mendefinisikan dan memberikan solusi urban yang holistik untuk menunjang komunitas dan meningkatkan bisnis di Indonesia. Pengembangan ini akan dilakukan dalam beberapa fase yang akan kami tunjukkan dalam waktu yang akan datang.” tambah Gareth Wong, Chief Executive Officer Mitbana

Melanjutkan Kerja Sama Strategis Sinar Mas Land Sebelumnya

Kerja sama Mitbana dengan Sinar Mas Land dibangun sejalan dengan kolaborasi yang telah terjalin antara Mitsubishi Corporation, Sinar Mas Land, dan Surbana Jurong yang telah dilakukan sebelumnya. Kerja sama tersebut dilakukan melalui pengembangan kawasan The Zora di BSD City yang merupakan zona hunian eksklusif yang mengusung teknologi smart-home. Tidak hanya di BSD City, Sinar Mas Land juga telah bekerja sama dengan Citra Mas menunjuk Surbana Jurong dalam pengembangan konsep masterplan Eco Digital Project di Nongsa, Batam, Kepulauan Riau.

Sebagai perusahaan perdagangan terdepan dari Jepang, Mitsubishi Corporation telah memiliki pengalaman dari beragam sektor. Mitsubishi Corporation memiliki tim in-house Urban Development Group yang komprehensif dalam bidang realestat, infrastruktur, leasing, dan perbankan perdagangan di seluruh dunia. Kelompok kerja ini memiliki misi untuk mendukung pengembangan urban skala besar dan bernilai tambah untuk kebutuhan sosial dan lingkungan.

Hiroshi Nakanishi, General Manager Mitsubishi Corporation di Singapura dan anggota dewan Mitbana, mengatakan, “Kami dari Mitsubishi Corporation senang karena melalui Mitbana kami dapat terus bekerja sama dengan Sinar Mas Land dalam pembangunan di BSD City. Kami percaya dengan potensi perkembangan Indonesia yang terus memotivasi kami untuk memberikan produk dan teknologi terbaik kami dalam proyek ini.”

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Sinar Mas Land

AWS Academy dan ITSB Hadirkan Pelatihan Cloud Computing di BSD City

Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB) telah mengumumkan keikutsertaannya dalam AWS Academy, sebuah program pembelajaran tentang cloud computing yang diusung oleh Amzon Web Services (AWS) pada Selasa (25/8) lalu. Memiliki visi sebagai Eco-Industry Oriented University, ITSB memiliki tujuan utama untuk menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat industri di era globalisasi digital, salah satunya melalui pelatihan cloud computing ini.

Pelatihan seperti ini juga dianggap dapat membantu Indonesia untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Revolusi ini tidak hanya melahirkan inovasi teknologi baru di berbagai bidang, tetapi juga turut mendorong banyak perusahaan untuk melakukan transformasi digital untuk dapat bertahan dan terus berkembang. Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemkominfo) sendiri memprediksi Indonesia akan membutuhkan 9 juta talenta digital pada 2030. Hal tersebut pula yang membuat ITSB mengambil kesempatan kolaborasi dengan AWS Academy untuk menjawab kebutuhan industri terhadap teknologi cloud computing.

Gunakan Sistem Pembelajaran Online dan Offline

Pelatihan cloud computing ini sendiri rencana akan dimulai pada kuartal ke-4 tahun 2020 dengan menggunakan sistem pembelajaran online. Sementara itu pembelajaran tatap muka secara offline rencananya baru akan dimulai pada awal tahun 2021 mendatang di salah satu kampus ITSB yang berlokasi di Digital Hub BSD City. Selain ITSB dan AWS, pembelajaran ini juga turut dikelola oleh Enigma Camp, perusahaan yang bergerak dalam bidang IT bootcamp dan pengelolaan talent IT, dengan pengalaman dalam penyediaan program Talent as a Service, Training as a Service dan Job Connector Service.

“Industri saat ini membutuhkan sangat banyak pekerja IT dengan keahlian cloud, oleh sebab itu dengan bangga kami bersama ITSB membantu para mahasiswa ITSB, mahasiswa universitas lainnya dan masyarakat umum dalam pembelajaran di bidang ini. Dengan AWS Academy, siswa akan dilengkapi dengan keahlian praktek yang diperlukan saat memulai karir di bidang cloud computing,” ujar Scott McKinley, AWS Academy Global Team Lead.

Kurikulum AWS Academy dikembangkan dan dikelola secara spesifik oleh para ahli dari AWS agar selalu sesuai dengan kebutuhan terbaru yang hadir di tengah masyarakat. Pembelajaran nantinya akan diberikan oleh pengajar dari ITSB yang telah diakreditasi oleh AWS sehingga dapat membantu siswa agar mampu dalam mengoperasikan teknologi dari AWS. Melalui pelatihan cloud computing ini, peserta pelatihan dapa mengikuti kelas dan mendapatkan sertifikasi dari ITSB dan AWS Academy untuk menyiapkan mereka dalam industri cloud computing yang saat ini tumbuh pesat.

“Dengan menggunakan kurikulum yang dikembangkan oleh AWS Academy, kami akan menambahkan materi cloud computing dalam kurikulum pendidikan mahasiswa ITSB dan peserta lainnya untuk menyiapkan mereka agar menjadi tenaga kerja berkompetensi cloud. Materi Pembelajaran dari AWS Academy meliputi AWS Academy Cloud Foundations, AWS Academy Cloud Architecting, AWS Academy Cloud Developing, and AWS Academy Machine Learning Foundations. Masing-masing paket dipelajari dalam rentang waktu 20-40 jam. Seluruh kelas, praktik, dan proyek kerja langsung ditangani para pengajar yang memiliki sertifikasi dari AWS Academy” tambah Rektor ITSB, Prof. Dr. Ir. Ari Darmawan Pasek, MSc.

Berikan Nilai Tambah pada Pengembangan Integrated Smart City di BSD City

Kehadiran AWS Academy di BSD City ini juga dianggap akan memberikan nilai tambah tersendiri bagi pengembangan integrated smart city yang diusung oleh Sinar Mas Land di BSD City. “Kami menyadari pengembangan Amazon yang dilakukan di Asia Tenggara sejalan dengan kebutuhan negara kita, mulai dari ketersediaan tenaga kerja hingga kebutuhan terhadap teknologi yang lebih canggih. Oleh sebab itu, Sinar Mas Land memberikan segala fasilitas untuk pengembangan tersebut di BSD City yang kini bertransformasi menjadi the first integrated smart digital city. Keberadaan Amazon Melalui AWS Academy tentu akan memperkaya ekosistem digital kami sekaligus memberikan nilai tambah kepada para peserta AWS Academy. Digital Hub, BSD City, akan mendukung AWS Academy dengan berbagai fasilitas dan kelengkapan infrastruktur yang dibutuhkan,” Irawan Harahap, Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land.

Saat ini Sinar Mas Land memang telah memulai transformasi kota mandiri terbesarnya, BSD City, menjadi smart city pertama yang terintegrasi. Sinar Mas Land juga mengembangkan Digital Hub di area BSD City. Digital Hub merupakan area seluas 26 hektar yang didedikasikan untuk perusahaan rintisan, komunitas, lembaga pendidikan dan perusahaan multinasional yang berfokus pada industri digital dan teknologi. Seiring dengan perkembangannya, Digital Hub menjadi rumah bagi pusat pengembangan inovasi bagi beberapa perusahaan global hingga kini dapat menyambut AWS Academy.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Sinar Mas Land

SIRCLO Announces Series B Funding Worth of 88 Billion Rupiah

SIRCLO, an e-commerce enabler developer startup, today (28/8) announced the Series B funding worth of $6 million or equivalent to 88 billion Rupiah.  Investors involved in this round include East Ventures, OCBC NISP Ventura, Skystar Capital, Sinar Mas Land, and several other names that were not mentioned.

SIRCLO’s Founder & CEO, Brian Marshal said the fresh funds will be focused on strengthening internal infrastructure. “Through this funding, we will continue to improve our capabilities and reach, therefore, we can help more brands in Indonesia. We are also optimistic that online shopping transactions will continue to increase in the future, even after the pandemic ends.”

Business expansion continues amid the rapid growth of the e-commerce market. SIRCLO continues to add new fulfillment centers and improve features of the SIRCLO Store (including the brand activation platform, marketplace, and chat commerce).

“SIRCLO is at the right time and position in this pandemic. With the developed capabilities before the pandemic, SIRCLO is helping to accelerate the digital transformation that is taking place in this country,” Willson Cuaca, Co-founder and Managing Partner at East Ventures explained.

Brands that have been relying on traditional sales channels have been encouraged to enter online platforms in order to reach more consumers. The SIRCLO Insights 2020 e-commerce report estimates 12 million new e-commerce users since the pandemic, 40% of which is said to continue to rely on e-commerce even after the pandemic ended.

The competition in this business segment is actually quite tight. Apart from SIRCLO, there are already several other platforms rolling similar business in Indonesia. Some of those are local players such as Jubelio, Jet Commerce, and IDMarco; or several regional players such as aCommerce, Perpule, Anchanto, and others. The value proposition is clearly required, by providing additional value that can help merchant partners increase their business.

Business Initiatives

Founder & Co-Founder SIRCLO: Leontius, Brian, dan Andreas / SIRCLO
SIRCLO’s Founder & Co-Founder: Leontius, Brian, and Andreas / SIRCLO

Apart from its main products, SIRCLO also continues to improve its services. Last year, they launched Connexi, a SaaS platform with multi-channel e-commerce management features. SIRCLO claims that Connexi has been widely used by the FMCG brand to manage online sales in SIRCLO Commerce.

Meanwhile, their core service remains SIRCLO Commerce, which is a platform that facilitates the entire online sales process: from stock management, ordering processes, product delivery, to customer service. Brands can manage online sales through the marketplace, chat commerce such as Whatsapp Business, or their own website.

In May 2020, SIRCLO announced a merger with e-commerce technology and solutions provider agency Icube. This corporate action has helped to unite thousands of their clients, as well as unite the strengths of both parties to help more businesses and brands carry out digital transformation.

After the merger, Founder & President Icube Muliadi Jeo assumed the position of CTO of SIRCLO. Leontius Adhika Pradhana as CTO previously changed his position to CPO. In addition, last June the company also welcomed the appointment of a new COO, Danang Cahyono. Danang was previously the Managing Director at Westcon-Comstor Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

SIRCLO Dapatkan Pendanaan Seri B Senilai 88 Miliar Rupiah

SIRCLO, startup pengembang platform e-commerce enabler, hari ini (28/8) mengumumkan perolehan pendanaan seri B senilai $6 juta atau setara 88 miliar Rupiah. Investor yang terlibat dalam putaran ini di antaranya East Ventures, OCBC NISP Ventura, Skystar Capital, Sinar Mas Land, dan beberapa nama lain yang tidak disebutkan.

Founder & CEO SIRCLO Brian Marshal mengatakan, dana modal tambahan akan difokuskan untuk penguatan infrastruktur internal. “Melalui pendanaan ini, kami terus meningkatkan kapabilitas dan jangkauan, agar bisa membantu semakin banyak brand di Indonesia. Kami juga optimis bahwa transaksi belanja online akan terus meningkat di masa depan, bahkan setelah pandemi berakhir.”

Perluasan bisnis terus dilakukan di tengah perkembangan pasar e-commerce. SIRCLO terus menambah fulfillment center baru dan meningkatkan fitur SIRCLO Store (termasuk di dalamnya platform brand activation, marketplace, dan chat commerce).

“SIRCLO berada pada waktu dan posisi yang tepat dalam masa pandemi ini. Dengan kemampuan yang sudah dibangun sebelum masa pandemi, SIRCLO membantu akselerasi transformasi digital yang sedang terjadi di negeri ini,” jelas Willson Cuaca, Co-founder dan Managing Partner di East Ventures.

Brand yang selama ini mengandalkan kanal penjualan tradisional pun terdorong untuk memasuki platform online agar bisa menjangkau konsumen dengan lebih baik. Laporan e-commerce SIRCLO Insights 2020 memperkirakan terdapat 12 juta pengguna e-commerce baru sejak pandemi berlangsung, 40% di antaranya mengatakan akan terus mengandalkan e-commerce bahkan setelah pandemi berakhir.

Persaingan di segmen bisnis ini sebenarnya sudah cukup ramai. Selain SIRCLO, sudah ada beberapa platform lain yang bermanuver di Indonesia. Sebut saja pemain lokal seperti Jubelio, Jet Commerce, dan IDMarco; atau beberapa pemain regional seperti aCommerce, Perpule, Anchanto, dan lain-lain. Value proposition jelas dibutuhkan, dengan memberikan nilai lebih yang mampu membantu mitra pedagang meningkatkan bisnis mereka.

Inisiatif bisnis

Founder & Co-Founder SIRCLO: Leontius, Brian, dan Andreas / SIRCLO
Founder & Co-Founder SIRCLO: Leontius, Brian, dan Andreas / SIRCLO

Di luar produk utamanya, SIRCLO juga terus lakukan peningkatan layanan. Akhir tahun lalu mereka luncurkan Connexi, platform SaaS dengan fitur manajemen e-commerce multi-channel. SIRCLO mengklaim Connexi sudah banyak digunakan oleh brand FMCG untuk mengelola penjualan online di SIRCLO Commerce.

Sementara layanan utama mereka adalah SIRCLO Commerce, yakni platform yang memfasilitasi seluruh proses penjualan online: mulai dari pengaturan stok, proses pemesanan, pengiriman produk, sampai layanan konsumen. Brand bisa mengelola penjualan online melalui marketplace, chat commerce seperti Whatsapp Business, ataupun situs webnya sendiri.

Pada Mei 2020 lalu, SIRCLO mengumumkan merger dengan agensi penyedia teknologi dan solusi e-commerce Icube. Aksi perusahaan ini turut menggabungkan ribuan klien mereka, sekaligus menyatukan kekuatan dari kedua belah pihak untuk membantu lebih banyak bisnis dan brand melakukan transformasi digital.

Pasca-merger Founder & President Icube Muliadi Jeo mengemban posisi CTO SIRCLO. Leontius Adhika Pradhana selaku CTO sebelumnya berubah posisi menjadi CPO. Selain itu, Juni lalu perusahaan juga menyambut menunjuk COO baru Danang Cahyono. Danang sebelumnya merupakan Managing Director di Westcon-Comstor Indonesia.

Sinar Mas Land and Nakama Introduced Startup Heroes in BSD City

The development of the Indonesian startup ecosystem continues to show positive things. It is shown through the emerging new startups even during a pandemic. It is also proven by the number of seminars and short classes to help founders to better understand the procedures and steps in making startups.

In addition, some competitions were held for these new startups, both by the government and private parties (companies). However, one problem arises that after attending a series of seminars and competitions, there are many new startups still don’t have access to the next stage, especially related to the funding. In answering this problem, Sinar Mas Land and Nakama Connecting created a Startup Heroes started from last Saturday (7/25).

The first Bootcamp program amid a pandemic

In collaboration with Nakama, Sinar Mas Land held the first Bootcamp program called Startup Heroes followed by more than 500 startups and 1000 founders. The initiators of this program are Temmy, Iga Alma, Thomas Ardi, and Hendri Chen from Nakama. They have experience running several Impactpreneur seminars, startups, and community builder seminars.

In the series, participants will receive training and one-on-one mentoring with 30 experts for 3 months. It is to finalize ideas before the meeting with potential investors to be held in October. This event also supported by Amazon Web Services (AWS), Intel, DailySocial.id, Techinasia, and Kejora Venture in the implementation.

“This Bootcamp program will provide an opportunity for every startup participant to get one-on-one monitoring with mentors in accordance with the related field. Nakama will facilitate, foster, and gather the leading startups with investors,” Temmy said from Nakama.

startup heroes
Startup Heroes series followed by health protocol

This is also the first bootcamp program held during the COVID-19 pandemic. It means, the event should be followed by certain health protocol to support them with a face-to-face meeting. The first face-to-face event was held on Saturday (7/25) at The Breeze’s BSD City semi-outdoor atrium and limited to 44 selected founders. Other participants who can’t directly attend this face-to-face event can still follow through the Zoom application online.

Providing Digital Hub as a space for the digital community

As a sponsor for the Startup Heroes event, Sinar Mas Land is actively contributes to the development of Indonesia’s startup ecosystem. Also, through this bootcamp event, Sinar Mas Land has made a serious move to support the development of digital technology that is also manifested in the form of ​​26 hectares Digital Hub area in BSD City. It is to be dedicated as a research and education center for startups to multinational companies engaged in digital and technology. The Digital Hub Project Leader from Sinar Mas Land, Irawan Harahap, expected Sinar Mas Land through the Startup Heroes program can support young talents and the digital community to grow amid the Covid-19 pandemic.

A massive digital transformation drives Sinar Mas Land to build BSD City as a digital ecosystem. It is believed to bring its own challenges and require other parties such as governments, corporations, and startups to join and form a cohesive digital ecosystem. In order to accelerate this vision, BSD City is to prepare its area as a digital talent pool with national and international-based digital schools based.

“In a general note, technology is obviously required for increasing online activities. This program becomes a serious form to continue enriching the Digital Hub ecosystem and develop an integrated smart digital creative city in BSD City,” Irawan said.

The complete facilities offered by Digital Hub has attracted all technology industry players in the domestic and international markets. Ranging from interactive meeting rooms, 3D printing machines, gaming rooms, VR rooms, to segways can be utilized by all tenants. The facilities and infrastructure prepared for the Digital Hub are also a serious move of Sinar Mas Land to build an integrated smart digital city that is capable to contribute to people’s lives and the country’s economy.

Disclosure: This article is a sponsored content by Sinar Mas Land

Sinar Mas Land dan Nakama Gelar Startup Heroes di BSD City

Perkembangan ekosistem startup di Indonesia terus memperlihatkan hal positif. Hal ini dapat terlihat dari terus bermunculannya startup baru meski saat ini sedang dilanda pandemi. Kemunculan startup-startup baru ini juga didukung oleh banyaknya seminar maupun kelas pendek yang membantu founder untuk lebih mengerti tata cara serta langkah-langkah dalam pembuatan startup.

Selain itu, tidak sedikit pula kompetisi diadakan untuk startup-startup baru ini, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta (perusahaan). Akan tetapi, salah satu problem yang muncul adalah setelah mengikuti rangkaian seminar dan kompetisi, masih banyak startup baru yang tidak memiliki akses untuk menuju ke tahapan berikutnya, terutama terkait pendanaan yang dibutuhkan dalam memulai startup mereka. Untuk menjawab hal tersebut, Sinar Mas Land dan Nakama Connecting mengadakan Startup Heroes yang mulai berlangsung sejak Sabtu (25/7) lalu.

Bootcamp Startup Pertama di Masa Pandemi

Bekerja sama dengan Nakama, Sinar Mas Land mengadakan program bootcamp pertama bertajuk Startup Heroes yang diikuti lebih dari 500 startup dan 1000 founders. Inisiator dari program ini adalah Temmy, Iga Alma, Thomas Ardi dan Hendri Chen dari Nakama. Mereka memiliki pengalaman menjalankan beberapa acara seminar Impactpreneur, acara startup, dan seminar community builder.

Dalam rangkaiannya, para peserta akan menjalankan training dan one-on-one mentoring bersama 30 mentor profesional selama 3 bulan. Hal ini dilakukan untuk mematangkan ide sebelum mereka dipertemukan dengan para calon investor di puncak kegiatan yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang. Acara bootcamp ini juga didukung oleh Amazon Web Services (AWS), Intel, DailySocial.id, Techinasia, dan Kejora Venture dalam penyelenggaraannya.

“Bootcamp ini akan memberikan kesempatan kepada setiap peserta startup untuk mendapatkan one-on-one monitoring dengan para mentor sesuai dengan bidang startup yang dibangun. Nakama akan mewadahi, membina, dan mempertemukan startup unggulan dengan investor,” tutup Temmy dari Nakama.

startup heroes
Rangkaian Startup Heroes diadakan sesuai protokol kesehatan

Program ini juga merupakan program bootcamp pertama yang diadakan pada masa pandemi COVID-19. Hal ini membuat acara dilangsungkan sesuai dengan protokol kesehatan yang tetap mendukung mereka untuk melakukan pertemuan tatap muka. Acara tatap muka pertama dilakukan pada Sabtu (25/7) lalu di atrium semi-outdoor The Breeze BSD City dan terbatas hanya untuk 44 founder terpilih. Peserta lain yang tidak langsung menghadiri acara tatap muka ini tetap dapat mengikuti rangkaian acaranya secara online melalui aplikasi Zoom.

Sediakan Digital Hub sebagai Rumah bagi Komunitas Digital

Sebagai salah satu pendukung acara Startup Heroes, Sinar Mas Land terus turut aktif berkontribusi terhadap perkembangan ekosistem startup di Indonesia. Selain melalui bootcamp ini, keseriusan Sinar Mas Land dalam menopang perkembangan teknologi digital juga diwujudkan dalam pembentukan Digital Hub pada kawasan seluas 26 hektare di BSD City. Kawasan tersebut akan didedikasikan sebagai pusat riset dan pendidikan bagi startup hingga multinational companies yang bergerak di bidang digital serta teknologi. Project Leader Digital Hub dari Sinar Mas Land, Irawan Harahap, menyampaikan harapan bahwa dengan program Startup Heroes ini Sinar Mas Land melalui Digital Hub dapat mendukung talenta muda dan komunitas digital terus berkembang meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Transformasi digital yang terjadi secara masif menjadi dorongan Sinar Mas Land untuk mewujudkan BSD City sebagai salah satu ekosistem digital. Hal ini diyakini akan membawa tantangan tersendiri dan membutuhkan keterlibatan banyak pihak seperti pemerintah, korporasi dan startup untuk bersama membentuk ekosistem digital yang kohesif. Untuk mempercepat perwujudan visi tersebut, BSD City nantinya akan dipersiapkan menjadi sebuah digital talent pool dengan bermarkasnya sekolah-sekolah digital bertaraf nasional dan internasional.

“Seperti kita ketahui, kehadiran teknologi semakin diperlukan karena banyak kegiatan dilakukan secara online. Program ini juga merupakan wujud keseriusan kami untuk terus untuk memperkaya ekosistem Digital Hub dan mengembangkan integrated smart digital creative city di BSD City,” ujar Irawan.

Kelengkapan fasilitas yang ditawarkan oleh Digital Hub sendiri telah mengundang perhatian para pelaku industri teknologi di pasar domestik maupun internasional. Mulai dari interactive meeting room, mesin 3D printing, gaming room, VR room, hingga segway dapat dimanfaatkan oleh seluruh tenant. Sarana dan prasarana yang disiapkan untuk Digital Hub ini juga merupakan salah satu bentuk keseriusan Sinar Mas Land untuk membangun integrated smart digital city yang mampu berkontribusi bagi kehidupan masyarakat dan perekonomian negara.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Sinar Mas Land