YouTuber Kini Bisa Pakai Fitur Smart Reply untuk Membalas Komentar

Sekitar lima tahun yang lalu, Google meluncurkan fitur Smart Reply pertama kalinya untuk aplikasi Inbox by Gmail (yang sekarang sudah almarhum). Sejak itu fitur berbasis AI tersebut sudah menyebar ke produk-produk Google lainnya, mulai dari Gmail sampai Wear OS. Smart Reply bahkan juga dipakai oleh developer aplikasi untuk membantu mereka merespon review pengguna di Google Play Store.

Sekarang, giliran kreator YouTube yang kebagian jatah Smart Reply. Fitur ini sudah bisa mereka gunakan melalui YouTube Studio, dan diharapkan dapat membantu kreator jadi lebih aktif berinteraksi dengan para penontonnya. Jadi ketimbang harus mengetik balasan komentar satu per satu, kreator dapat mengklik anjuran balasan yang AI berikan, lalu menambahkannya lagi secara manual jika dirasa perlu.

Smart Reply di YouTube sejauh ini baru mendukung bahasa Inggris dan Spanyol saja, akan tetapi Google tentu sudah berencana untuk menambahnya lebih banyak lagi. Rencana ini juga didukung oleh model AI yang mereka rancang, yang ternyata cuma satu model saja tapi dengan tipe cross-lingual, bukan merupakan model yang terpisah untuk tiap-tiap bahasa.

Ini penting mengingat YouTube merupakan produk berskala global, dan komentar dari seorang penonton terkadang bisa terdiri dari dua bahasa yang berbeda. Belum lagi bahasa yang digunakan juga sering kali bukan bahasa baku, melainkan yang kerap kita jumpai pada konteks percakapan sehari-hari. Alhasil, Google harus merombak cara kerja Smart Reply secara drastis di YouTube, sebab fitur ini awalnya terlahir dari lingkup email yang didominasi perbincangan formal.

Juga menjadi tantangan lebih lanjut adalah bagaimana komentar-komentar di YouTube kerap menggunakan singkatan, slang, emoji, maupun tanda baca yang tidak konsisten. Google bilang bahwa model cross-lingual memungkinkan AI-nya untuk mempelajari sendiri sejumlah elemen percakapan – macam konteks pemakaian emoji misalnya – dalam suatu bahasa untuk memahami penggunaannya di bahasa lain.

Lalu apakah Smart Reply akan aktif di seluruh komentar yang ada pada suatu video? Tidak. Google turut melatih sistemnya untuk mengidentifikasi komentar-komentar yang sekiranya akan dibalas oleh sang pemilik channel. Idealnya, kalau kata Google, Smart Reply hanya akan aktif ketika AI-nya bisa menganjurkan balasan yang spesifik dan masuk akal.

Sumber: VentureBeat dan Google. Gambar header: Hello I’m Nik via Unsplash.

Berkat Smart Reply, Hangouts Chat Jadi Sedikit Berbeda dari Slack

Februari lalu, beredar kabar bahwa Google berniat menghadirkan fitur Smart Reply pada semua produknya yang mendukung fungsi pengiriman pesan. Akurasi kabar itu sudah mulai kelihatan; Google baru saja merilis Smart Reply untuk Hangouts Chat, aplikasi komunikasi timnya yang banyak terinspirasi Slack.

Sekadar mengingatkan, Smart Reply memanfaatkan kecerdasan machine learning untuk mengenali pesan-pesan dalam bahasa Inggris, lalu menyuguhkan tiga respon anjuran yang bisa diberikan. Respon anjurannya ini tentu saja disesuaikan dengan konteks pesan yang ada.

Fitur ini pertama hadir di aplikasi Inbox by Gmail tiga tahun silam. Secara perlahan, Smart Reply kemudian diwariskan ke Gmail, sekaligus berevolusi menjadi fitur lain bernama Smart Compose, yang memungkinkan pengguna untuk menulis email dari awal sampai akhir dengan bantuan anjuran yang serupa.

Hangouts Chat Smart Reply

Kehadiran Smart Reply di Hangouts Chat merupakan langkah evolusi yang masuk akal. Tidak seperti di Gmail, di Hangouts Chat beberapa pesan dari orang yang berbeda sekaligus bisa masuk secara bersamaan, dan Smart Reply semestinya bisa membantu pengguna tidak mangkir dari konteks yang dibicarakan ketika ada beberapa pesan yang perlu dibalas.

Perlu diingat juga, respon anjuran yang disajikan Smart Reply tidak bersifat mutlak. Setelah memilih salah satu dari tiga opsi balasan yang tersedia, pengguna masih bisa mengeditnya atau menambahnya jadi lebih panjang lagi jika perlu.

Sumber: Google.

Google Sempurnakan Desain Tampilan Wear OS Demi Mudahkan Pengoperasian

Ketika Google mengganti nama Android Wear menjadi Wear OS pada bulan Maret lalu, saya mengira keputusan itu hanya sebatas rebranding. Namun ternyata saya salah, sebab Google rupanya juga telah menyempurnakan desain tampilan Wear OS.

Revisi desain ini bertujuan untuk memudahkan pengoperasian. Dari tampilan utamanya (watch face), pengguna sekarang bisa mengakses berbagai fitur yang berbeda dengan satu usapan (swipe) pada layar. Google percaya cara seperti ini dapat membantu pengguna memaksimalkan waktunya di jam-jam sibuk. Seperti apa memangnya?

Wear OS redesign

Yang pertama, swipe dari atas ke bawah akan menampilkan deretan shortcut ke berbagai fungsi macam airplane mode, Google Pay, find my phone, dan lain sebagainya. Selanjutnya, swipe dari bawah ke atas akan menampilkan deretan notifikasi. Untuk notifikasi pesan masuk, pengguna dapat merespon menggunakan fitur smart reply dengan satu tap saja.

Yang ketiga, swipe dari kiri ke kanan akan menampilkan Google Assistant. Di sini pengguna dapat melihat ringkasan informasi yang disuguhkan secara proaktif oleh Assistant. Seiring waktu, Google memastikan bahwa bantuan dari Assistant akan terasa makin esensial.

Terakhir, swipe dari kanan ke kiri bakal menampilkan widget Google Fit. Google Fit sendiri baru-baru ini telah dirombak ulang, dan versi barunya juga akan tersedia pada update Wear OS ini, yang dijadwalkan meluncur mulai bulan depan. Sayang sejauh ini belum ada info smartwatch apa saja yang bakal kebagian jatah update.

Sumber: Google.

Google Docs Kini Dilengkapi Fitur AI ‘Grammar Nazi’

Sudah bukan rahasia apabila Google berniat memanfaatkan AI di hampir seluruh produk dan layanannya. Selama kurang lebih dua tahun terakhir, tidak terhitung jumlah fitur baru layanan Google yang berbasis teknologi AI, tidak terkecuali salah satu fitur teranyar Google Docs berikut ini, yaitu AI ‘grammar Nazi’.

Fitur koreksi grammar memang bukan hal baru di kategori aplikasi word processor. Namun Google mengklaim bahwa pemanfaatan AI memungkinkan Docs untuk mendeteksi kesalahan dan menyuguhkan pembenarannya secara real-time.

Bukan cuma itu, AI Google Docs juga bisa mengatasi berbagai jenis kesalahan tata bahasa, mulai dari yang simpel sampai yang cukup rumit, seperti misalnya cara penggunaan klausa subordinatif dalam kalimat. Seperti biasa, AI dengan metode machine learning-nya bakal terus membaik kinerjanya seiring waktu, hingga pada akhirnya bisa mendeteksi kesalahan grammar yang lebih kompleks.

Bagi pengguna Google Docs yang sering mengetik dokumen dalam bahasa Inggris dan ingin dibantu oleh fitur ini, Anda harus mendaftar dulu di G Suite Early Adopter Program mengingat fitur ini masih belum siap untuk dirilis secara luas.

Smart Reply in Hangouts Chat

Di samping itu, Google juga telah menyiapkan sederet pembaruan untuk sejumlah layanan lain yang tergabung dalam layanan G Suite. Salah satu yang paling menarik adalah implementasi fitur Smart Compose di Gmail, yang dalam waktu dekat bakal tersedia untuk semua pelanggan G Suite.

Di sisi lain, Smart Reply mulai melebarkan sayapnya di luar Gmail, diawali dengan Hangouts Chat. Google bilang bahwa Smart Reply di Hangouts dapat mendeteksi pesan mana yang paling perlu direspon, lalu menyuguhkan tiga anjuran balasan yang berbeda, dengan gaya bahasa yang santai namun masih layak di lingkungan kerja.

Terakhir, Google juga menghadirkan security center investigation tool buat para admin akun G Suite, dan yang mungkin lebih menarik, dukungan perintah suara untuk set perangkat video conferencing Hangouts Meet hardware.

Sumber: Google.

Gmail Kedatangan Fitur Smart Compose, Tulis Email dari Awal Sampai Akhir Dibantu Anjuran Berbasis AI

Satu per satu inovasi seputar artificial intelligence (AI) Google pamerkan dalam konferensi developer tahunannya, baik dalam bentuk pembaruan terhadap Google Lens maupun aplikasi yang benar-benar baru macam Google News. Gmail pun tidak luput dari campur tangan AI, hingga akhirnya lahir fitur bernama Smart Compose.

Smart Compose pada dasarnya merupakan evolusi setingkat lebih lanjut dari fitur Smart Reply yang pertama muncul bersama aplikasi Inbox, dan kini sudah tersedia di Android maupun iOS, serta bakal diterapkan pada semua aplikasi pesan. Cara kerjanya mirip, hanya saja Smart Compose berlaku untuk penulisan email dari awal sampai akhir.

Berkat Smart Compose, Gmail jadi bisa mengenali nama penerima email, lalu menganjurkan kata sambutan untuk orang tersebut. Fitur ini bekerja di background dan tidak mengganggu kita sama sekali. Selagi kita mengetik, akan muncul anjuran kalimat yang diprediksi Smart Compose, dan kita hanya perlu menekan tombol “Tab” untuk langsung menggunakannya.

Gmail Smart Compose

Tujuan Smart Compose tidak lebih dari menghemat waktu kita selama menulis email yang biasa diisi dengan frasa dan kalimat repetitif, semisal basa-basi di bagian awal (“lama tak jumpa” dan sebagainya). Tentunya Smart Compose untuk sekarang baru berlaku untuk bahasa Inggris saja.

Google juga bilang bahwa Smart Compose bisa membantu mengurangi risiko kesalahan yang berkaitan dengan pengejaan atau tata bahasa (grammar). Juga menarik adalah kemampuannya menganjurkan frasa kontekstual, semisal “have a greet weekend” sebagai frasa penutup apabila email ditulis di hari Jumat.

Smart Compose dijadwalkan meluncur dalam beberapa minggu ke depan. Google tidak lupa menegaskan bahwa fitur ini masih bersifat eksperimental, dan pengguna harus mengaktifkan opsi “Experimental Access” terlebih dulu di menu pengaturan tampilan Gmail yang baru.

Sumber: Google.

Fitur Smart Reply Kini Tersedia di Gmail untuk Android dan iOS

Pengguna Inbox by Gmail selama ini telah dimanjakan oleh fitur Smart Reply, yang pada dasarnya merupakan fitur balasan otomatis tapi disesuaikan dengan konteks yang ada berkat keterlibatan artificial intelligence (AI). Namun jujur saya pribadi kurang suka dengan cara penyajian email yang tidak konvensional pada Inbox by Gmail.

Beruntung Google akhirnya memutuskan untuk menghadirkan Smart Reply pada aplikasi Gmail untuk Android dan iOS. Google menyebut setidaknya 12 persen email yang terkirim melalui Inbox by Gmail berasal dari Smart Reply, dan menurut saya angka ini bisa jadi lebih besar lagi karena sekarang pengguna aplikasi Gmail juga kebagian jatah yang sama.

Smart Reply bekerja dengan memberikan tiga rekomendasi balasan pada tiap-tiap email yang Anda terima. Pilih salah satu, maka Anda bisa langsung mengirim balasan tersebut atau mengedit dan menambahinya terlebih dulu. Tujuannya tidak lain dari menghemat waktu Anda dalam menghadapi rentetan email masuk.

Semakin sering Anda menggunakan Smart Reply, semakin sempurna pula rekomendasi balasan yang bisa diberikan. Detail yang sangat kecil namun tak bisa disepelekan, seperti misalnya penggunaan tanda seru setelah kata “thanks”, akan turut diperhatikan, semuanya mengikuti gaya pribadi Anda dalam ber-email.

Smart Reply saat ini memang baru bisa digunakan untuk email yang berbahasa Inggris saja. Namun Google sudah berencana untuk menambah dukungan bahasa-bahasa lain ke depannya.

Sumber: Google.

Fitur Smart Reply Kini Telah Tersedia di Inbox by Gmail Versi Web

Kabar gembira bagi pengguna Inbox by Gmail. Fitur Smart Reply yang sudah hadir lebih dulu di aplikasi mobile Inbox kini telah tersedia pada versi web-nya.

Sekedar mengingatkan, fitur ini memungkinkan pengguna untuk memberi balasan email secara cepat dengan memilih satu dari tiga pilihan balasan yang ditawarkan. Pilihan balasan tersebut akan disesuaikan dengan konteks yang ada oleh teknologi machine learning besutan Google.

Smart Reply sangat efektif ketika Anda hendak merespon email berbahasa Inggris dengan cepat. Usai memilih opsi balasan yang hendak dikirim, pengguna bebas mengedit atau menambahkannya kalau dirasa perlu. Kalau tidak, langsung saja tekan tombol Send dan kembali ke aktivitas lainnya.

Fitur Smart Reply di Inbox by Gmail versi web

Menurut data yang dikumpulkan Google, sebanyak 10 persen dari total balasan yang dikirim menggunakan aplikasi mobile Inbox by Gmail berasal dari fitur Smart Reply. Data ini sekaligus menjadi bukti bahwa tidak sedikit pengguna yang memanfaatkan fitur Smart Reply secara reguler.

Bagi yang sering mengecek email menggunakan smartphone atau laptop saat berada di ruang tunggu bandara, fitur Smart Reply siap membantu menghemat waktu Anda – dengan catatan Anda banyak menerima email berbahasa Inggris, sebab sejauh ini baru itu saja bahasa yang didukung fitur ini.

Sumber: TechCrunch dan Gmail Blog.

App Inbox by Gmail Kini Dibekali Fitur Smart Reply

Aplikasi Inbox by Gmail sejauh ini termasuk salah satu email client terpandai yang tersedia untuk perangkat Android maupun iOS. Tak hanya menawarkan tampilan yang menarik dan berfokus pada konten yang penting saja, Inbox juga mengemas sederet fitur pintar seperti Undo Send sampai membantu membuatkan reminder dengan cepat. Continue reading App Inbox by Gmail Kini Dibekali Fitur Smart Reply