Tak Tergiur Smartphone Tekuk, OnePlus Justru Ingin Garap TV Pintar

Hampir sebagian besar pabrikan perangkat yang kita kenal menyatakan diri untuk segera meluncurkan smartphone tekuk layaknya dompet. Nama-nama beken seperti Samsung, Huawei, Xiaomi, ZTE, Lenovo, OPPO dan Vivo dipastikan tak akan absen. Tapi arah berbeda ditempuh oleh OnePlus, pabrikan asal Tiongkok yang dikenal berani bermain dengan harga tapi tak sayang memberikan spesifikasi premium.

Dalam sebuah presentasi baru-baru ini, CEO Pete Lau berbicara banyak tentang teknologi di masa depan termasuk menceritakan ke mana OnePlus akan dibawa. Dikutip dari GSMArena, berdasarkan penjabaran Lau, OnePlus tampaknya tidak tertarik untuk ikut ambil bagian dalam pesta smartphone tekuk seperti kebanyakan perusahaan perangkat.

OnePlus justru lebih tertarik untuk bergelut di ranah elektronik dengan rencana perakitan televisi. Lau menyebutnya dengan smart display, di mana televisi buatannya nanti tidak lagi menggunakan remote kontrol seperti kebanyakan televisi, melainkan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan untuk memahami kebiasaan pemiliknya. Jadi tak mengejutkan jika televisi buatan OnePlus juga mempunyai kemampuan menerima perintah suara.

Rencana yang menarik dan bukanlah visi yang muluk. Kita sudah banyak melihat perangkat rumahan semisal speaker pintar yang mampu melakukan banyak hal di antaranya menerima input suara. Amazon Alexa dan Google Assistant kemungkinan besar akan jadi pilihan OnePlus kecuali mereka mengembangkan teknologi asisten virtual sendiri.

Di samping produk elektronik rumahan, Lau juga menyingung tentang bisnis otomotif yang menurutnya punya masa depan cerah dan produk-produk terkoneksi yang secara khusus menyasar perkantoran.

Sayangnya Lau tidak menyebutkan rentang waktu yang dibutuhkan bagi OnePlus untuk merealisasikan rencana besarnya itu. Tapi di antara tiga produk di atas, televisi adalah yang paling mungkin diluncurkan dalam waktu dekat.

Sumber berita GSMArena.

Via Remote Access, Smart TV Samsung di 2019 Siap Dukung Keyboard dan Mouse

Remote control sudah lama menjadi alat praktis untuk mengakses fungsi televisi, dan sejak fitur-fitur pintar mulai diadopsi perangkat tersebut, para produsen mencoba membubuhkan sistem kendali yang lebih intuitif, misalnya mencantumkan teknologi pendeteksi gerakan. Tapi sampai saat ini, teknik terbaik buat melakukan pencarian, baik di browser maupun YouTube, ialah dengan mengetik di keyboard.

Menyadari kelemahan tersebut, di tanggal 27 Desember 2018 kemarin Samsung resmi mengumumkan Remote Access, yaitu sebuah fitur baru yang akan diimplementasikan ke seluruh lini televisi pintar mereka di tahun 2019. Pada dasarnya, Remote Access memungkinkan TV tersambung secara nirkabel ke PC, tablet, smartphone serta perangkat lainnya, sehingga proses kendali dan navigasi konten bisa dilakukan dari mana saja.

Remote Access juga memberikan kesempatan bagi pengguna buat mengoneksikan periferal input seperti keyboard dan mouse ke televisi pintar Samsung. Produsen masih belum mengungkap cara kerjanya secara detail, namun mereka bilang Remote Access tidak membutuhkan koneksi HDMI terpisah. Kapabilitas ini tentu berpotensi merombak cara kita berinteraksi dengan televisi.

Samsung Remote Access.

Selain memudahkan kita dalam menjelajahi web serta menikmati video game, Remote Access dapat sangat membantu bidang produktif. Dengannya, Anda diperkenankan menampilkan dokumen pekerjaan dari PC desktop atau laptop ke layar smart TV, membuat kontennya terlihat lebih jelas. Setelah itu, pekerjaan bisa dilanjutkan menggunakan keyboard dan mouse. Bekerja juga jadi lebih sederhana karena Remote Access menunjang layanan cloud office berbasis browser.

Samsung Remote Access dijanjikan dapat digunakan oleh semua orang didunia berkat dukungan VMware Horizon. Lalu di aspek keamanan, terutama di bidang konektivitas nirkabel dan layanan berbasis cloud, Samsung mengintegrasikan teknologi Knox mereka di sana (sebetulnya sudah dibubuhkan di televisi pintar Samsung sejak tahun 2015). Knox ditopang oleh update firmware secara berkala demi mengoptimalkan proteksinya.

“Samsung berkomitmen untuk menciptakan pengalaman penggunaan yang intuitif dan nyaman bagi para pengguna,” kata executive vice president dari Samsung Electronics Visual Display Business Hyogun Lee di rilis pers. “Lewat Remote Access, konsumen dapat mudah mengakses berbagai program, aplikasi, serta layanan cloud yang terpasang di beberapa perangkat langsung via layar televisi.”

Terakhir, Hyogun Lee mengungkapkan rencana Samsung untuk meneruskan kolaborasi bersama para mitra demi memperluas kompatibilitas fitur Remote Access sekaligus menambah lagi jumlah layanannya.

Via The Verge.

LG Demonstrasikan Keunggulan 55B8, TV OLED 4K HDR yang Kaya Fitur dan ‘Terjangkau’

Kiprah LG memproduksi televisi OLED dimulai di 2010, dan dalam waktu hanya beberapa tahun, perusahaan asal Korea Selatan itu diakui para pemain di industri eletronik sebagai pionir. Terjaminnya mutu produk mereka mendorong sejumlah brand lain memutuskan untuk menggunakan panel OLED buatan LG, di antaranya Panasonic, Sony, Toshiba, Philips dan Loewe.

Sudah menjadi karakteristik perangkat teknologi untuk menjadi terjangkau seiring berjalannya waktu. Hal ini juga berlaku pada OLED. Dahulu, kita harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk bisa memiliki TV berpanel organic light-emitting diode. Tapi pelan-pelan, harganya mulai menurun. Dan lewat acara pers hari Rabu kemarin, LG mendemonstrasikan kecanggihan produk OLED ‘entry-level‘ andalan mereka, 55B8.

LG 55B8 adalah televisi OLED pintar beresolusi 4K yang dibekali integrasi Google dan kecerdasan buatan ThinQ. Sang produsen meramunya untuk jadi solusi hiburan all-in-one di ruang keluarga, menjanjikan gambar berkualitas, sistem audio mumpuni tanpa mengharuskan kita memasang speaker eksternal, serta proses pengoperasian yang intuitif berbasis gesture (via remote) serta perintah suara.

 

‘Picture quality’

Begitu banyaknya istilah seperti 4K, UHD, LED, OLED, dan HDR memang membingungkan bagi konsumen awam. Sederhananya, OLED ialah teknologi panel high-end saat ini. Tidak seperti panel LCD dengan backlight LED yang digunakan oleh TV generasi tahun 2000-an, tiap pixel di televisi OLED mampu mengatur tingkat kecerahan secara mandiri tanpa perlu mengandalkan pencahayaan latar.

LG 55B8 5

Ketiadaan backlight atau pencahayaan latar memastikan panel OLED dapat  mereproduksi gambar lebih presisi, menyuguhkan rasio kontras tinggi, dan menghasilkan warna-warni memukau serta dramatis. Kapabiltas tersebut sangat berkaitan dengan kemampuan panel menyajikan warna hitam pekat berkat absennya backlight – yang OLED hanya perlu lakukan ialah ‘menonaktifkan’ pixel.

LG 55B8 3

LG 55B8 adalah televisi 55-inci beresolusi 3840x2160p, dan merupakan varian TV OLED paling ekonomis. Ia siap mendukung beragam format HDR, dari mulai HLG, HDR10, Advanved HDR oleh Technicolor serta Dolby Vision. Kompatibilitas tinggi ini sulit ditemukan di produk lain. Menjelaskan HDR secara tertulis tidaklah mudah, namun bayangkan saja, kehadirannya memungkinkan layar menjaga detail di gambar dengan tingkat kontras tinggi, baik pada area gelap maupun terang.

LG 55B8 10

Ada dua fitur pelengkap menarik yang dimiliki oleh televisi OLED ini. Pertama adalah upscale 4K yang bertugas untuk meningkatkan kualitas gambar via metode upscaling ke UHD, walaupun sumber film belum berformat 4K. Dan kedua ada HDR effect. Ketika dinyalakan, konten-konten tanpa dukungan high-dynamic range dapat dinikmati dengan visual ala HDR, sehingga warna-warninya lebih dramatis.

LG 55B8 7

Televisi OLED LG 55B8 juga ditopang teknologi high refresh rate, mampu menjalankan konten hingga 120 gambar per detik. Julius selaku product marketing LG Electronics menjelaskan pada saya bahwa sistem ini bekerja dengan menyisipkan satu frame hitam di tiap gambar yang dihasilkan panel, sehingga gerakan tampil lebih mulus. LG 55B8 sendiri kabarnya mempunyai refresh rate ‘sejati’ di 100Hz.

 

Desain

Berkat penggunaan teknologi OLED, LG 55B8 mampu mengusung desain yang begitu minimalis. Bingkainya sangat ramping, namun aspek yang paling menakjubkan ialah ketika Anda melihat TV dari samping dan menyaksikan betapa tipisnya bagian panel 55B8. Hal ini tercapai berkat tidak adanya kebutuhan terhadap backlight. Di bagian bawahnya, produsen mencantumkan modul berisi unit prosesor, sistem audio serta sejumlah konektivitas fisik.

LG 55B8 8

Pendekatan desain yang simpel dan elegan tersebut membuat LG 55B8 dapat serasi dengan berbagai tipe interior rumah.

LG 55B8 9

 

Sistem audio

Untuk menangani audio, televisi OLED anyar ini dilengkapi oleh sistem speaker 2.2 dengan kekuatan output 20W serta ditunjang teknologi Dolby Atmos. Dolby Atmos mampu ‘mensimulasikan’ efek suara surround atau tiga dimensi tanpa memerlukan setup speaker eksternal. Anda akan tahu dari mana arah datangnya suara raungan monster atau bunyi baling-baling helikopter yang melintas di atas kepala. Sistem tersebut mendukungan hingga 128 sumber suara berbeda.

LG 55B8 2

 

Kecerdasan buatan

LG berkolaborasi bersama Google untuk mengintegrasikan AI ThinQ dan Google Assistant ke dalam 55B8. Berbekal suara, Anda bisa mengatur segala macam setting, menyuruhnya mengaktifkan fungsi unik, serta melakukan pencarian mengenai hal yang ingin Anda ketahui. Kecerdasan buatan mempersilakan kita mengatur volume ke tingkat yang diinginkan hingga menyuruh televisi untuk mati secara otomatis setelah film selesai.

LG 55B8 4

Google Assistant memang baru bisa bekerja optimal jika layanan ini sudah tersedia resmi di Indonesia. Dengannya, Anda dapat mencari tahu tentang segala hal: aktor pemeran tokoh utama di film favorit Anda, informasi cuaca hari ini, sampai posisi gerai kopi favorit terdekat (karena film yang sedang ditonton mungkin membuat Anda ngantuk). Product marketing supervisor Gloria Mariawaty menyampaikan bahwa dukungan Google Assistant di 55B8 menandai kesiapan LG menyongsong masa depan.

 

Harga dan ketersediaan

Berdasarkan keterangan LG Electronics, televisi OLED 4K 55B8 telah mulai dipasarkan di Indonesia sejak bulan September 2018, didistribusikan baik ke pasar modern serta channel tradisional. Produk dijajakan di kisaran harga Rp 25 juta. LG juga menyediakan tiga model TV OLED lagi, dengan versi paling high-end mencapai harga Rp 120 juta.

Keyboard Wireless Terbaru Logitech Diciptakan Khusus untuk Smart TV

Yang namanya smart TV jelas jauh lebih kapabel ketimbang televisi biasa. Namun coba Anda perhatikan remote control-nya: hampir semua mengusung desain minimalis, dan terkadang ini jadi sedikit menyulitkan pengoperasian, terutama saat hendak menginput teks.

Andai ada sebuah keyboard yang dirancang khusus untuk smart TV, yang juga bisa dipakai untuk mengontrol TV secara menyeluruh di samping menginput teks. Well, itulah yang sedang Anda lihat. Dari namanya saja, Logitech K600 TV, sudah ketahuan apa fungsi utamanya.

Logitech K600 TV

Tidak seperti keyboard biasa, K600 TV mengemas sebuah touchpad terintegrasi di sisi kanannya, lengkap beserta D-Pad empat arah layaknya di controller game console. Baris paling atasnya dihuni sederet tombol multimedia (play, pause, dll), dan di sisi kirinya masih ada lagi sejumlah tombol shortcut ekstra untuk melakukan pencarian, kembali ke home screen, dan lain sebagainya.

Membeli keyboard hanya untuk TV mungkin terdengar seperti pemborosan buat Anda. Well, bagaimanapun juga K600 TV masih merupakan sebuah keyboard Bluetooth, dan Anda bebas menggunakannya bersama PC maupun perangkat mobile. Logitech pun telah melengkapinya dengan fitur Easy-Switch sehingga pengguna dapat berganti perangkat dengan mengklik tombol saja.

Logitech K600 TV

Jangkauan Bluetooth-nya bisa sampai 15 meter, sedangkan baterainya bisa tahan sampai sekitar 12 bulan. Charging sama sekali tidak diperlukan di sini, sebab K600 TV menggunakan sepasang baterai AAA.

Di Amerika Serikat, Logitech K600 TV saat ini telah dipasarkan seharga $70. TV yang kompatibel hanya dari Samsung (Tizen), LG (webOS), dan Sony (Android TV), yang dibuat pada tahun 2016 ke atas.

Sumber: Logitech.

Tahun Depan OnePlus Ikut Terjun ke Bisnis TV Pintar

Sampai dengan hari ini, OnePlus masih dikenal sebagai produsen smartphone premium berbanderol murah. Tapi tahun depan, mereka akan masuk ke kategori produk yang jauh berbeda.

Diumumkan secara resmi, OnePlus akan meramaikan segmen elektronik rumah tangga dengan membuat perangkat TV pintar. OnePlus TV adalah TV 4K LED pintar yang dijadwalkan rilis tahun depan, tetapi sementara ini sebagian besar fitur perangkat masih tersimpan rapat di dapur OnePlus. CEO OnePlus Pete Lau hanya membeberkan beberapa informasi kecil, bahwa pihaknya sedang bekerja dengan mitra yang akan memasok sistem operasi sehingga akan cocok dengan ekosistem yang ada.

TVdeepdive_teaser

 

Dipimpin langsung oleh Lau, OnePlus juga memberikan kesempatan kepada lebih dari 5 juta anggota forum untuk memberikan masukan nama resmi bagi Smart TV buatannya. Kesempatan itu dibuka sampai dengan 16 Oktober 2018 dan sepuluh nama terbaik akan diumumkan di akhir Oktober. Finalis akan memperoleh sepasang OnePlus Bullets Wireless. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 17 Desember dan berhak mendapatkan unit TV perdana dari OnePlus dan perjalanan ke acara peluncurannya. Informasi lengkapnya ada di tautan ini.

Dalam debutnya nanti, TV perdana OnePlus bakal menjadi model flagship sekaligus model percontohan. Dan seperti keunggulan di smartphone keluarannya, TV dari OnePlus kemungkinan besar juga akan bersaing dari segi harga. Sayang OnePlus belum membeberkan teknologi apa yang akan ditawarkan ke konsumen, pun perusahaan tidak mengisyaratkan adanya teknologi baru dari yang sudah ada di kebanyakan tv pintar lain.

Bisnis TV pintar tentu bukan hal yang mustahil untuk digeluti oleh OnePlus. Rekam jejak Xiaomi yang terbilang tanpa cacat sepertinya menjadi salah satu faktor yang mendorong pabrikan asal Tiongkok ini untuk turut mengadu nasib. Tetapi, menjual smartphone dan TV adalah dua hal yang berbeda.

Coocaa Luncurkan Android SmartTV 50 Inci dengan Harga Terjangkau

Mungkin banyak yang belum mendengar merek Coocaa. Merek dagang asal Tiongkok milik perusahaan bernama Skyworth ini sudah berjualan di Indonesia semenjak tahun 2010 lalu. Skyworth juga merupakan perusahaan yang membeli pabrik Toshiba di Cikarang.

Coocaa Launch

Skyworth saat ini ingin mengisi pasar Indonesia dengan perangkat TV LED terbaru mereka, yang salah satunya adalah Android SmartTV. Mereka pun mengadakan peluncuran pada kantor Lazada lantai 21 gedung Capital Place pada tanggal 1 Agustus 2018. Selain meluncurkan produk TV, Coocaa juga mengumumkan bahwa mereka juga mengganti logo mereka.

Coocaa menjual TV LED dengan model 40D3A dengan dimensi layar 40 inci, 32D3T dengan layar 32 inci, dan 24D3A dengan layar 24″. Ketiganya menggunakan layar dengan jenis IPS. Model 40D3A mendukung resolusi 1920×1080, sedangkan dua selanjutnya hanya mendukung resolusi 1280×720 saja.

Coocaa 40D3A
Coocaa 40D3A

Selain tiga model TV tersebut, ada satu produk yang sangat menarik untuk dibahas. Coocaa juga meluncurkan TV dengan model 50S5G yang merupakan sebuah Android SmartTV. Sistem operasi yang dibenamkan pada smartTV ini adalah Android Nougat 7.0 yang bakal menerima update sistem operasi selama tiga tahun ke depan.

Coocaa 50S5G juga sudah memiliki Google Applications, di antaranya adalah Google Assistant yang sudah mampu terhubung dengan perangkat IoT lainnya. Google Assistant juga sudah dapat diperintah melalui suara, sehingga dapat digunakan layaknya perangkat Google Home.

Coocaa 32D3T
Coocaa 32D3T

SmartTV ini menggunakan empat inti prosesor Cortex A53 dengan GPU Mali T820. RAM yang terpasang memiliki kapasitas 2,5 GB dan storage internalnya 16 GB. 50S5G juga mampu ditancapkan USB flash drive dan hard disk eksternal sampai dengan 3 TB.

Coocaa mengklaim bahwa layar dari smartTV ini menggunakan teknologi buatan mereka sendiri. Layarnya sendiri sudah mendukung HDR 10 dengan standar dari Dolby. Dengan dimensi 50 inci, TV ini sudah mendukung resolusi 4K.

Coocaa 24D3A
Coocaa 24D3A

Dengan menghadirkan Google Apps, SmartTV ini bisa diinstalasikan semua aplikasi dan game yang ada pada Google Play Store. Sayang memang, dengan storage internal yang hanya 16 GB membatasi banyaknya aplikasi yang dapat dipasang pada smartTV ini.

Pengalaman Bermain

Saat melihat spesifikasinya, kami cukup skeptis bahwa smartTV ini bisa digunakan untuk bermain game-game yang dikenal dengan baik. Saat acara peluncurannya, pada produk demo sudah terpasang dua macam game. Yang pertama adalah Angry Bird dan Asphalt Nitro. Sebuah game pad bluetooth pun juga hadir disana.

Coocaa 50S5G
Coocaa 50S5G

Kami mencoba bermain Asphalt Nitro untuk mengetahui seberapa baik TV ini menjalankan sebuah game. Sayang memang, game Asphalt Nitro cukup terasa lag saat dimainkan. Hal ini tentu saja membuat pengalaman bermain menjadi kurang nyaman. Kami pun menyarankan agar game yang dipasang pada smartTV ini adalah game-game lama agar dapat dimainkan dengan lancar.

Jalan lain yang bisa ditempuh, Coocaa melakukan kurasi game yang dapat dihadirkan pada TV ini. Hal tersebut tentu saja dilakukan untuk kenyamanan saat bermain game para pengguna 50S5G.

Coocaa Backpanel

Walaupun begitu, smartTV ini memang tidak dirancang untuk khusus bermain game. Oleh karena itu, fungsi utama dari smartTV ini sudah lebih dari cukup untuk dipakai sebagai perangkat hiburan. Apalagi, dengan adanya built-in Chromecast, membuat pengalaman hiburan menjadi lebih baik lagi

Harga

Harga yang ditawarkan Coocaa untuk perangkat TV nya memang cukup murah. Untuk 24D3A dijual dengan harga Rp. 1.499.000 dengan harga promo Rp. 1.199.000. 32D3T dijual dengan harga Rp. 2.299.000 dengan harga promo Rp. 1.999.000. 40D3A dijual dengan harga Rp. 3.199.000 dengan harga promo Rp. 2.399.000.

Coocaa Google Apps

Untuk Android smartTV 50S5G, harga MSRP nya adalah Rp. 8.999.000 dan dijual dengan harga promo Rp. 6.499.000. Coocaa menawarkan ganti baru selama 365 hari jika terjadi kerusakan.

Untuk ke empat TV ini dijual melalui e-commerce Lazada dan akan ditawarkan kepada para konsumen pada tanggal 8 Agustus 2018.

JBL Link Bar Adalah Soundbar Plus Set-Top Box Android TV dalam Satu Kemasan

JBL memulai tren smart display speaker berintegrasi Google Assistant melalui perangkat bernama Link View di bulan Januari lalu. Anak perusahaan Harman ini tampaknya hobi menggabungkan satu kategori perangkat dengan yang lainnya. Ini bisa dilihat juga lewat perangkat terbaru yang sedang mereka kerjakan, JBL Link Bar.

Dari luar, Link Bar jelas kelihatan seperti sebuah soundbar. Namun yang menarik adalah, ia sebenarnya juga merupakan sebuah set-top box berbasis Android TV. Ini berarti TV apapun yang tersambung dengannya bakal disulap seketika itu juga menjadi sebuah smart TV.

JBL Link Bar

Dikembangkan dengan berkolaborasi langsung bersama Google, Link Bar tidak lupa mengusung integrasi Google Assistant supaya perangkat dapat dioperasikan via perintah suara. Lebih menarik lagi, perintah suara ini masih berlaku bahkan ketika TV sedang mati, yang berarti pengguna bisa memutar musik di Link Bar tanpa harus menyalakan TV lebih dulu.

Lebih lanjut, pengguna juga bisa memanfaatkan perintah suara untuk mengganti mode input dari TV ke perangkat lain yang tersambung, macam game console misalnya. Secara total, Link Bar mengemas empat port HDMI yang bisa dimanfaatkan.

JBL sejauh ini masih belum mengungkapkan kisaran harganya, namun yang pasti perangkat ini bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang. Di sisi lain, Google juga bilang bahwa Link Bar barulah awal dari kategori baru soundbar + set-top box ini, yang berarti ke depannya bakal ada brand lain yang menyusul jejak JBL.

Sumber: Harman dan The Verge.

Mi TV 4 Ialah Smart TV High End Buatan Xiaomi, Fitur dan Harganya?

Kita mungkin mengenal Xiaomi karena smartphone besutannya yang dibanderol ‘miring’ dengan spesifikasi yang tak mengecewakan. Xiaomi juga bermain di industri elektronik, termasuk televisi (TV).

Selain melepas duo smartphone layar penuh 18:9 yaitu Redmi Note 5 dan Redmi Note 5 Pro di India, pabrikan elektronik asal Tiongkok itu juga meluncurkan Mi TV 4. Smart TV perdana Xiaomi di pasar India yang dijual seharga INR39.999 atau sekitar Rp8,9 jutaan dan akan tersedia untuk pembelian online melalui Xiaomi store Mi.com/in dan Flipkart pada tanggal 22 Februari.

xiaomi-mi-tv-4
Foto: mi.com

Banyak hal menarik yang disuguhkan televisi high end Xiaomi, mulai dari desainnya yang sangat tipis. Di mana bagian paling tipis hanya memiliki 4,9mm dan 48mm pada bagian paling tebal.

Mi TV 4 hadir dengan panel display Samsung 4K SVA (Superior Vertical Alignment) dengan resolusi 4K 3840×2160 piksel dan rasio kontras 6000:1. Layarnya memiliki latency 8ms, refresh rate 60Hz, viewing angle 178 derajat, eye protection mode, dynamic backlighting, dan dukungan format HDR10 (belum support Dolby Vision).

xiaomi-mi-tv-4-55-inci
Foto: mi.com

Smart TV ini menjalankan OS Android TV dengan user interface Patchwall Xiaomi yang menyajikan rekomendasi konten berdasarkan kebiasaan menonton Anda. Terdapat juga memiliki sistem kecerdasan buatan atau AI yang disebut Sensy yang didukung oleh Sensara, startup berbasis di Bangalore. Layanan ini mempelajari kebiasaan penggunaan Anda dari waktu ke waktu dan menyarankan program yang sesuai dengan minat Anda.

Guna memuluskan kinerjanya, TV pintar ini dibekali prosesor Amlogic T968 64 bit, quad-core 1.8GHz, GPU Mali-T830 MP2, RAM 2GB, dan penyimpanan internal 8GB. Terkait konektivitas, Mi TV 4 55 inci dibekali Bluetooth 4.0, WiFi 2,4 GHz/5 GHz, tiga port HDMI, dua port USB, dan satu port ethernet beserta port AV, analog dan audio standar.

Xiaomi juga telah menjalin kemitraan dengan Hotstar, Voot, Hungama Play, Sony Liv, ALTBalaji, dan banyak lagi. Bagaimanapun, Anda tidak akan kekurangan konten karena total pemrograman dari layanan mencapai sekitar 500.000 jam, di mana sekitar 80% di antaranya gratis. Satu hal lagi, layanan streaming seperti YouTube dan Netflix juga dijanjikan tersedia dalam waktu dekat.

Sumber: Androidcentral

Lini Android TV Besutan Sony Kini Dilengkapi Integrasi Google Assistant

Definisi sederhana smart TV adalah TV yang dapat tersambung ke internet. Namun seiring berjalannya waktu, smart TV dapat diibaratkan sebagai smartphone berlayar masif dengan sistem operasinya sendiri, yang tentu saja mengemas beragam fitur dan aplikasi.

Beberapa contoh yang populer adalah smart TV Samsung dengan OS Tizen, LG dengan webOS dan Sony dengan Android TV. Sejak diumumkan pertama kali di tahun 2014, Android TV cukup konsisten menerima pembaruan, dan yang paling gres adalah integrasi Google Assistant.

Adalah Sony yang pertama kali mewujudkan integrasi ini pada lini Android TV-nya. Smart TV Sony dengan seri XBR-Z9D, XBR-X800D, XBR-X750/X700D, atau semua dari line-up Android TV untuk tahun 2017 milik Sony lainnya, bakal menerima software update yang mendatangkan integrasi Google Assistant.

Mengakses Google Assistant di Android TV tidak lebih rumit dari sekadar menekan tombol berlambang mikrofon di remote control dan mulai berbicara. Selain untuk menavigasikan konten, Assistant dapat dimanfaatkan untuk melakukan pencarian konten, pencarian informasi umum ataupun mengendalikan perangkat smart home yang kompatibel.

Pengumuman ini sekaligus menggambarkan betapa pesatnya ekspansi yang dilakukan Google untuk asisten virtual-nya. Baru tahun lalu Google Assistant menjalani debutnya bersama Pixel generasi pertama, lalu diikuti oleh smart speaker dalam beberapa bulan terakhir, dan sekarang smart TV.

Sumber: PR Newswire.

Hidangkan HDR 4K dan Audio ‘Langsung Dari Layar’, Sony Bravia OLED A1 Resmi Tersedia di Indonesia

4K dan high-dynamic range kini jadi barometer penyajian konten hiburan modern sesudah fitur-fitur visual itu mulai digunakan dalam produk-produk elektronik seperti home console serta televisi. Sony telah membubuhkan dukungan HDR di PlayStation 4 lewat update software 4.0, lalu resolusi 4K sendiri ialah salah satu alasan mengapa PlayStation 4 Pro disiapkan.

Jika Anda sudah punya PlayStation 4 Pro di rumah dan saat ini sedang mencari televisi terbaik untuk dipasangkan dengannya, maka Bravia OLED A1 adalah satu kandidat terkuat. Sony telah melangsungkan soft launch sejak bulan Agustus silam, dan pada tanggal 13 September kemarin, sang raksasa elektronik asal Jepang resmi meluncurkan varian baru televisi Bravia OLED tersebut di Indonesia.

Bravia 1

Sony menjelaskan bahwa ada tiga aspek yang jadi elemen andalan di televisi tersebut: desain, kualitas gambar, dan mutu suara. Dalam kata sambutannya, presiden direktur Sony Indonesia Kazuteru Makiyama menyampaikan bahwa Bravia OLED A1 series dirancang untuk ‘merevolusi home entertainment serta memberikan pengalaman terbaik dalam menonton TV’.

 

Desain

Bravia OLED A1 mengusung arahan desain ‘One Slate’. Tim Sony menjelaskan, konsep ini digunakan untuk menyingkirkan segala hal yang berpotensi mengganggu pengalaman menikmati film atau video: tidak ada lampu indikator ataupun rangkaian speaker di bagian depan yang dapat mengalihkan perhatian kita, hanya ada Anda dan konten high definition.

Bravia 6

Cara mencapainya adalah dengan berkiblat pada prinsip minimalis. Bingkai Bravia OLED A1 sangat tipis hingga seolah-olah televisi ini tidak memiliki bezel. One Slate sendiri mengacu pada penggunaan satu ‘bongkah’ layar super-tipis. Sulit dipercaya bahwa komponen display tersebut mungkin lebih tipis dari smartphone Anda. Bagian itu tersambung ke modul retractable yang juga berfungsi sebagai stand.

Bravia 8

Memang mustahil menempatkan konektivitas fisik di komponen tipis itu. Solusinya, Sony membubuhkan port-port penting di modul stand. Buka tutupnya, dan Anda bisa menemukan port power, kabel/antena, LAN, optical, HDMI hingga USB. Dan di sana pula produsen menaruh subwoofer. Dengan rancangan ini, pengelolaan kabel juga jadi lebih mudah – tak ada lagi kabel berantakan di atas meja ruang keluarga.

Bravia 11

Bravia 17

Tentu saja, Bravia OLED A1 juga kompatibel dengan mount standar (VESA) jika Anda ingin memasangnya di tembok. Stand bisa didempetkan ke bagian layar, dan di modul itu, lubang baut sudah tersedia.

Bravia 2

Bravia 15

Anggunnya desain Bravia OLED A1 membuatnya memengangkan gelar Best of the Best Reddot Award 2017.

 

Suara

Penyajian suara adalah elemen paling unik dari Bravia OLED A1. Subwoofer berada di modul stand, tapi mungkin Anda penasaran di mana letak speakernya? Ada sebuah batang melintang di sisi belakang, dan di dalamnya, unit actuator bersemayam. Actuator tersebut bertugas untuk mengubah layar televisi jadi struktur akustik buat menghasilkan suara. Sederhananya, layar yang Anda lihat itu adalah speakernya.

Bravia 7

Bravia 14

Saya belum mengetahui apakah Bravia OLED A1 Series sanggup menghidangkan suara surround sejati, tapi pastinya, sistem acoustic surface tersebut sangat efektif dalam menyuguhkan pergerakan suara secara horisontal. Dan saat televisi sedang menghasilkan bunyi-bunyian, layarnya betul-betul bergetar.

 

Gambar

Perbedaan antara panel LCD standar dengan organic light emitting diode yang dipakai Bravia OLED A1 adalah ketiadaan unit backlight. Tanpa terganggu sinar putih, tingkat kontras jadi lebih tinggi, hitam jadi lebih pekat, dan warna dapat tersaji lebih akurat. Sejak Sony memanfaatkannya di XEL 1 (TV OLED pertama di dunia), Bravia OLED A1 menyimpan inkarnasi paling mutakhir teknologi ini.

Bravia 3

Warna yang lebih presisi tercapai karena tiap pixel di OLED bekerja secara individual dan dapat betul-betul mati, sehingga televisi sanggup menampilkan hitam pekat secara sempurna. Metode ini memengaruhi penyuguhkan warna, detail dan tekstur, serta kedalaman objek. Dan karena tidak diinterupsi backlight, viewing angle jadi lebih luas. Selain itu, OLED juga memiliki karakteristik gerakan yang halus, meminimalkan efek motion blur.

Bravia 12

Namun tak sekedar mengandalkan display OLED Triluminos saja, sumber kecanggihan Bravia OLED A1 dalam mengolah gambar terletak pada chip X1 Extreme 4K HDR. Dijanjikan bekerja 40 persen lebih baik dari chip X1 4K terdahulu, Sony meng-upgrade prosesor tersebut dengan kapabilitas Dual Database Processing, Super Bit Mapping 4K HDR dan fitur HDR Remaster berbasis objek.

Bravia 16

Bravia 13

Dual Database Processing punya dua fungsi; pertama adalah mengurangi noise, lalu satu database lagi bertugas mendongkrak kejernihan gambar secara real-time. Kemudian berkat HDR Remaster di X1 Extreme 4K HDR, TV bisa menganalisis warna tiap objek dan menyesuaikan kontrasnya. Selanjutnya, Super Bit Mapping 4K HDR berguna untuk memperhalus garis dan gradasi warna via sinyal 14-bit. Bahkan dari sumber 8-bit, mutu warna dapat meningkat 64 kali.

Bravia 5

Dalam prakteknya, 4K HDR Bravia OLED A1 mampu menampilkan sebuah objek secara detail, walaupun ia dikelilingi kegelapan yang pekat.

 

Pintar?

Sony Bravia OLED A1 Series merupakan Android TV, dibekali platform Android 7.0 Nougat, memperkenankan Anda mengakses ekosistem Google Play dengan mudah. Televisi juga dilengkapi koneksi Bluetooth, memungkinkan kita menyambungkannya ke speaker/headset wireless.

Bravia 19

 

Harga dan ketersediaan

Bravia OLED A1 Series sudah mulai dipajang di toko-toko retail semenjak bulan Agustus 2017, dan saat ini Anda telah dipersilakan untuk membelinya. Varian berlayar 65-inci dijual seharga Rp 60 juta, sedangkan versi 55-incinya dibanderol Rp 50 juta.