Tren Penjualan Smartphone di Indonesia Selama Pandemi

Tidak terasa sudah dua bulan berlalu sejak WHO resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret lalu. Nyaris semua industri di seluruh dunia merasakan dampaknya, baik negatif maupun positif, terutama sejak pemerintah setempat mulai merespon dengan memberikan himbauan maupun menetapkan sejumlah kebijakan.

Di Indonesia pun juga demikian. Salah satu industri teknologi yang mengalami penurunan bisnis cukup signifikan adalah industri smartphone. Terlepas dari masih gencarnya sejumlah brand merilis produk-produk baru di tengah pandemi, OPPO misalnya, penjualan smartphone tetap mengalami penurunan selama pandemi.

Transaksi smartphone di Indonesia selama pandemi

Data yang dikumpulkan platform pembanding harga Telunjuk dari tiga situs belanja online – Tokopedia, Shopee, Bukalapak – menunjukkan penurunan jumlah transaksi smartphone yang cukup drastis. Yang paling parah terjadi di minggu ketiga bulan Maret, di mana cuma ada 7.958 transaksi produk smartphone dari ketiga platform e-commerce tersebut. Bandingkan dengan di minggu pertama bulan Februari yang mencatatkan total 24.843 transaksi.

Mungkin cuma kebetulan, tapi saya ingat pertama kali pemerintah pusat menyuarakan himbauan untuk menjaga jarak (social distancing) adalah pada tanggal 15 Maret, alias awal minggu ketiga. Relevansinya kecil memang, mengingat data yang dibahas ini adalah data penjualan online yang tidak mengharuskan konsumen meninggalkan kediamannya masing-masing, tapi saya menduga di minggu ketiga bulan Maret ini konsumen lebih berfokus berbelanja kebutuhan pokok.

Penjualan smartphone di Indonesia selama pandemi

Memasuki bulan Ramadan (22 April – 13 Mei), penjualan smartphone dari semua brand mulai menunjukkan tren yang positif, meski secara menyeluruh masih anjlok hampir separuh (46,2%) dibanding penjualan pada periode sebelum pandemi (awal sampai akhir Februari).

Kalau dikerucutkan menjadi enam brand teratas – Xiaomi, Samsung, Realme, iPhone, Vivo dan OPPO – penurunan penjualannya selama bulan Ramadan tercatat di angka 54,5%. Demikian pula total transaksi mereka, yang dikalkulasikan menurun sampai 64,8%. Kendati demikian, bulan Ramadan memang baru berlalu selama sekitar tiga minggu sampai data terakhir dikumpulkan pada 13 Mei.

Harga smartphone bekas di Indonesia selama pandemi

Harga smartphone juga perlahan mulai kembali naik selama bulan Ramadan. Di segmen mid-end (Rp 2 juta – 5 juta) misalnya, baik smartphone baru maupun bekas sama-sama mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar Rp 200 ribu dibanding harganya pada bulan Maret – April. Untuk smartphone high-end (Rp 5 juta – 8 juta) dan flagship (di atas Rp 8 juta) baru, rata-rata kenaikan harganya selama bulan Ramadan malah berada di kisaran Rp 300 ribu.

Harga smartphone baru di Indonesia selama pandemi

Poin menarik lain yang bisa ditarik adalah, rata-rata harga smartphone bekas di bulan Ramadan lebih murah ketimbang sebelum pandemi, kecuali untuk kelas low-end (di bawah Rp 2 juta). Sebaliknya, rata-rata harga smartphone baru di bulan Ramadan lebih mahal daripada harganya sebelum pandemi.

Penjualan smartphone di Indonesia selama pandemi berdasarkan spesifikasi kamera

Juga menarik untuk diketahui adalah, dari sekian banyak smartphone, model yang mengusung kamera 16 megapixel adalah yang paling anjlok penjualannya selama bulan puasa. Penjualan tertinggi juga bukan berasal dari ponsel berkamera 48 megapixel atau 64 megapixel, melainkan yang berkamera 13 megapixel.

Gambar header: Gery Wibowo via Unsplash.

Realme Umumkan Narzo 10 dan 10A, Pembaruan Realme 6i dan C3

Realme telah mengumumkan dua smartphone baru, bernama Narzo 10 dan Narzo 10A. Bila dilihat dari spesifikasinya, tampaknya Narzo 10 merupakan pembaruan dari Realme 6i, sedangkan Narzo 10 berbasis Realme C3.

Realme Narzo 10

Realme-Narzo-10-1

Smartphone ini mengusung layar 6,4 inci beresolusi HD+ dengan waterdrop notch di pucuk layarnya guna menampung kamera depan 16MP. Sedangkan, kamera belakangnya ada empat unit dengan kamera utama 48MP.

Dirancang untuk Gen Z, desain punggung Narzo 10 memang terbilang unik. Di mana terdapat pola garis-garis vertikal yang memantulkan efek pantulan cahaya dan punya sudut-sudut yang agak membulat agar lebih nyaman dalam dekapan tangan.

Soal performa, Narzo 10 ditenagai oleh chipset MediaTek Helio G80 bersama RAM 4GB dan penyimpanan internal 128GB. Kapasitas baterainya 5.000 mAh dengan port USB Type-C dan dukungan fast charging 18W.

Realme Narzo 10A

Realme-Narzo-10A-1

Beralih Realme Narzo 10A, ini ialah smartphone entry-level dengan harga yang relatif terjangkau. Smartphone ini juga mengusung layar 6,4 inci HD+ dengan waterdrop notch, namun kamera depannya hanya beresolusi 5MP.

Tampilan punggungnya terlihat simpel dan minimalis, di sana terdapat kamera belakang tiga unit. Terdiri dari kamera utama 12MP, 2MP dengan lensa macro, dan 2MP lagi seagai depth sensor.

Untuk dapur pacunya mengandalkan chipset MediaTek Helio G70 bersama RAM 3GB dan penyimpanan internal 32GB. Kapasitas bateranya juga sama besar dengan Narzo 10, yaitu 5.000 mAh tapi pengisiannya melalui port lawas microUSB dan hanya didukung pengisian daya standar 10W.

Harga

Kedua smartphone ini sudah menjalankan sistem operasi Android 10 terbaru dengan Realme UI. Realme Narzo 10 dijual dengan harga INR11.999, serta tersedia dalam warna That White dan That Green. Sedangkan, Realme Narzo 10A dibanderol INR8.499 dalam warna So Blue atau So White.

Sumber: GSMArena

Akhirnya, Smartphone Android Flagship Xiaomi Mi 10 Hadir di Indonesia

Perpindahan kepemimpinan antara Steven Shi dan Alvin Tse memang membuahkan perbedaan pada penjualan perangkat Xiaomi di Indonesia. Jika dulu Xiaomi sepertinya “ogah-ogahan” untuk menjual perangkat flagship di Indonesia, saat ini justru Alvin Tse menghadirkan Mi 10 di Indonesia.

Mi 10 sendiri memang bukan perangkat flagship paling tinggi yang dimiliki oleh Xiaomi. Namun, dengan masuknya perangkat yang satu ini menandakan bahwa Xiaomi memang benar-benar ingin mengambil pasar premium di Indonesia. Selama ini, dengan menjual perangkat Redmi saja di Indonesia, membuat Xiaomi memiliki citra hanya menjual smartphone murah saja.

Mi 10-03

Mi 10 sendiri diluncurkan oleh Xiaomi pada hari Jumat, tanggal 8 Mei 2020 yang lalu. Hal ini juga bertepatan dengan ulang tahun ke 10 dari Xiaomi. Tidak tanggung-tanggung, Xiaomi menjual perangkat yang satu ini pada harga Rp. 10 juta kembali Rp. 1.000.

Xiaomi juga menyematkan teknologi-teknologi baru pada perangkat Mi10-nya. Sayangnya, Mi 10 yang masuk ke Indonesia hanya bisa menggunakan satu SIM saja. Namun, Xiaomi tetap menyalakan fungsi 5G pada Mi 10.

Spesifikasi Xiaomi Mi10 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

 

Xiaomi Mi 10
SoC Snapdragon 865
CPU 1×2.84 GHz Kryo 585 + 3×2.42 GHz Kryo 585 + 4×1.80 GHz Kryo 585
GPU Adreno 650
RAM 8 GB LPDDR5
Internal 256 GB UFS 3.0
Layar 6,67 inci Super AMOLED 2340 x 1080 90 Hz Gorilla Glass 5
Dimensi 162.5 x 74.8 x 9 mm
Bobot 208 gram
Baterai 4780 mAh
Kamera 108 MP utama, 13 MP Ultrawide, 2 MP Macro, 2 MP Depth, 20 MP Selfie
OS Android 10 MIUI 11

Selain Mi 10, ada tiga perangkat lainnya yang diluncurkan oleh Xiaomi. Ketiga perangkat yang selanjutnya ini termasuk dalam perangkat IoT.

Mi True Wireless Earphones 2-01

Mi True Wireless Earphones 2  adalah perangkat kedua yang diperkenalkan. Desain dari perangkat ini mirip dengan Airpod, namun memiliki batang yang lebih tebal. Selanjutnya adalah 10000mAh Mi Wireless Power Bank Essential mendukung pengisian fast wireless charging hingga 10W. Produk yang sudah mendapat Qi-certified ini juga mendukung pengisian cepat dua arah serta pengisian kabel hingga 18W.

Mi TV 4 32inch-01

Xiaomi juga memperkenalkan perangkat Mi TV 4 yang sudah diluncurkan sekitar satu bulan lalu. Namun yang diperkenalkan pada kali ini adalah yang berukuran 32 inci. Mi TV 4 32” juga dilengkapi dengan speaker 8W ganda, dukungan DTS-HD, 3 port konektivitas yaitu 3 HDMI port, 2 port USB, dan port Ethernet serta Wi-Fi, Bluetooth 4.2 dan Chromecast built-in.

Yang terakhir adalah Mi Robot Vacuum-Mop, sebuah pembersih otomatis yang memiliki fungsi menyapu dan mengepel. Vakum ini memiliki sistem navigasi visual yang baik sehingga tidak akan menabrak dinding atau kaki kursi. Robot ini pun juga dapat dikendalikan melalui remote control yang terdapat di aplikasi smartphone.

Mi Robot Vacuum Mop-01

Harga dari Xiaomi Mi 10 adalah Rp9.999.000. Sedangkan untuk Wireless Earphone 2 harganya adalah Rp999.000 dan Power Bank terbarunya memiliki harga Rp349.000. Untuk Mi Robot vacuum Mop dijual dengan harga Rp3.999.000. Dan terakhir, Mi TV 4 32 inci dijual dengan harga Rp2.199.000.

Mi 10 vs Mi 10 Pro

Sayang, Xiaomi Mi 10 Pro tidak direncanakan untuk masuk ke Indonesia. Padahal, Mi 10 Pro memiliki berbagai hal menarik yang mungkin bisa menggaet konsumen di Indonesia. Lalu apa perbedaan antara keduanya? Alvin Tse selaku Country Director Xiaomi Indonesia pun memaparkan perbedaannya.

Alvin Tse

Pada layar, perbedaannya hanyalah dari segi brightness. Mi 10 dapat menghasilkan tingkat kecerahan gambar hingga kecerahan maksimum 1120 nit, sementara Mi 10 Pro hingga 1200 nit. Mi 10 memiliki kapasitas baterai yang lebih besar dari Mi 10 Pro, yakni 4780mAh. Sedangkan Mi 10 Pro 4500mAh. Namun Mi 10 Pro memiliki pengisian daya ulang yang lebih cepat karena dilengkapi dengan 40W Wired Fast Charge dan 40W Wireless Charge, sementara Mi 10 memiliki 30W Wired dan 30W Wireless Charge.

Perbedaan paling besar terdapat pada konfigurasi kamera belakang. Baik Mi 10 maupun Mi 10 Pro sama-sama memiliki kamera belakang utama dengan sensor 108MP. Namun, konfigurasi kamera pada Mi 10 adalah 108MP+13MP+2MP+2MP dengan 7 lapisan lensa. Sedangkan Mi 10 Pro memiliki konfigurasi kamera 108MP+8MP+12MP+20MP dengan 8 lapisan lensa.

Pada aspek speaker hanya terdapat sedikit perbedaan. Mi 10 dan Mi 10 Pro sama-sama menggunakan sistem dual speaker stereo yang simetris pada bagian atas dan bawah. Untuk Mi 10 dual speaker ini terdiri dari dua buah speaker super linier 1216 dan ruang speaker setara 1.0cc. Sementara untuk Mi 10 Pro, Dual speaker ini terdiri dari dua buah speaker super linier 1216 dan ruang speaker setara 1.2cc.

Kualitas Kamera lebih baik dari sang Flagship Camera!

Xiaomi pernah mengatakan bahwa Mi Note 10 Pro merupakan flagship camera. Hal tersebut tentunya membawa kinerja kamera yang (seharusnya) paling baik di antara perangkat Xiaomi yang ada. Namun, beberapa situs mengatakan bahwa Mi 10 Pro memiliki hasil kamera yang paling baik di antara perangkat Mi.

10000mAh Mi Wireless PB-01

Alvin pun mengatakan bahwa pertama-tama, Mi Note 10 Pro diluncurkan sebelum Mi 10. Dalam jangka waktu tersebut, Xiaomi terus berambisi memberikan peningkatan pengalaman pada teknologi kameranya. Mi Note 10 disebut sebagai camera-flagship smartphone karena keunggulan utama dari smartphone tersebut adalah konfigurasi 5 kamera dengan sensor utama 108MP yang memberikan kesempatan pengguna untuk mengeksplor lebih banyak di fotografi dan videografi.

Prosesor dari Mi Note 10 Pro adalah Qualcomm Snapdragon 730G yang juga tangguh dan bagus untuk sehari-hari. Namun, keunggulan utama dari Mi Note 10 adalah pengaturan 5 kameranya. Sedangkan Mi 10 adalah the true all-rounded flagship experience salah satunya karena smartphone ini menggunakan Qualcomm Snapdragon 865 5G yang memberi kekuatan pemrosesan gambar yang lebih kuat.

Jadi itu sebabnya Xiaomi menyebut Mi Note 10 sebagai flagship camera, sedangkan Mi 10 series adalah full flagship. Itulah bagaimana mereka mengelompokkan Mi Note 10 Pro dan Mi 10.

5G Tidak dimatikan!

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia memang masih belum memiliki jaringan 5G. Beberapa vendor smartphone pun juga mematikan fungsi ini dikarenakan hal tersebut terasa “mubazir”. Namun ternyata berbeda dengan Xiaomi yang masih menyalakan fitur tersebut pada Mi 10.

Alvin Tse mengatakan bahwa Xiaomi memutuskan untuk unlock fitur 5G pada Mi 10 untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mempercepat infrastruktur 5G di Indonesia. Xiaomi juga melakukannya untuk mendukung pengguna mi 10 ketika mereka bepergian ke negara lain yang telah menerapkan jaringan 5G.

Fitur 5G sendiri sudah memiliki standar yang sudah ditetapkan oleh konsorsium yang bernama 3GPP. Modem yang ada pada Snapdragon 865 pun juga sudah mendukung Sub6G pada kanal n1/n3/n7/n28/n77/n78. Hal ini membuat Xiaomi tidak perlu lagi melakukan perubahan apa pun saat Indonesia menggunakan kanal yang ada yang sudah ditetapkan oleh konsorsium tersebut.

Koreksi 12 Mei 2020: Ada kesalahan penafsiran 10 tahun inovasi Xiaomi. Sudah diperbaiki. 

Smartphone OPPO A92 dan A52 Diluncurkan: Neo Display dan Side Fingerprint!

Hanya berselang dua minggu saja, OPPO lagi-lagi memenuhi pasar perangkat smartphone Android. Bedanya, jika sebelumnya yang diluncurkan adalah seri Reno 3, kali ini yang muncul di permukaan adalah OPPO A92 dan A52 yang ditujukan kepada pasar anak muda. Keduanya pun juga memiliki desain yang mirip dengan performa yang sama.

OPPO A92 dan A52 merupakan penerus dari perangkat sebelumnya, yaitu A9 2020 dan A5 2020. Keduanya juga memiliki desain layar baru yang dinamakan dengan Neo Display, yaitu layar penuh dengan sebuah lubang pada sisi kiri atasya. Selain itu, keduanya juga memiliki pemindai sidik jari yang disatukan dengan tombol power. Menurut Aryo Meidianto selaku PR Manager OPPO Indonesia, hal ini dilakukan oleh OPPO agar tidak mengganggu desain yang ada dibelakangnya yang terinspirasi oleh perubahan warna langit pada kutub utara.

OPPO A92 A52 Back

Desain pada kameranya juga sama, menggunakan bentuk huruf C (C-Shape). OPPO A92 menggunakan kamera utama dengan resolusi sampai 48 MP sedangkan A52 menggunakan kamera dengan resolusi 12 MP saja. Tiga kamera pendukung lainnya serta kamera depannya memiliki resolusi yang sama antara A92 dengan A52. Namun, OPPO A52 tidak memiliki fitur untuk menstabilkan gambar, yaitu EIS.

Untuk jelasnya, berikut adalah spesifikasi untuk kedua perangkat

A92 A52
SoC Qualcomm Snapdragon 665
CPU 4×2.0 GHz Kryo 260 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 260 Silver)
GPU Adreno 610
RAM 8 GB LPDDR4x 6 GB LPDDR4x
Internal 128 GB UFS 2.1
Layar LTPS 6.5″ 2400×1080 Gorilla Glass 3
Kamera 48 MP Utama, 8 MP Ultrawide, 2 MP Mono, 2 MP Portrait, 16 MP Selfie 12 MP Utama, 8 MP Ultrawide, 2 MP Mono, 2 MP Portrait, 16 MP Selfie
Dimensi 162 x 75.5 x 8.9 mm
Bobot 192 g
OS Android 10 dengan ColorOS 7.1

Penjualan pun menjadi pembeda antara OPPO A92 dengan A52. OPPO A92 nantinya bakal dijual secara offline dan juga online. Sedangkan OPPO A52 secara resmi hanya dijual secara online. Secara online di sini berarti OPPO hanya menjualnya langsung pada OPPO Store online milik mereka sendiri.

OPPO A92 dijual dengan harga Rp. 4.199.000, sedangkan OPPO A52 memiliki harga Rp. 2.999.000. OPPO pun menggelar pre order yang sayangnya sudah hampir habis pada saat peluncurannya kemarin. Jadi, bagi yang ingin memilikinya bisa langsung datang ke situs OPPO Store.

Snapdragon 665 Dirasa cukup

Jika diperhatikan, OPPO A92 kembali menggunakan SoC buatan Qualcomm, yaitu Snapdragon 665. SoC ini sendiri sudah digunakan pada seri sebelumnya, yaitu OPPO A9 2020. Mengapa OPPO masih menggunakan SoC yang sama dengan perangkat terbarunya ini?

OPPO A92 A52 Front

Aryo pun menjawab bahwa Snapdragon 665 merupakan sebuah SoC yang sudah terbukti kinerjanya. Selain itu, cip yang satu ini juga sangat populer dan disukai oleh para konsumen. Dengan jumlah penjualan yang baik, hal tersebut cukup membuktikan bahwa penerimaan konsumen terhadap Snapdragon 665 pun juga baik.

Dominikus Susanto selaku Senior Manager Business Development dari Qualcomm Indonesia pun mengatakan bahwa banyak vendor yang juga menggunakan cip yang satu ini. Hal tersebut juga berarti bahwa sudah banyak yang membuktikan dan bukan hanya satu merek saja. Snapdragon 665 juga sudah disebut sebagai “cip sejuta umat” yang memang saat ini sudah banyak digunakan.

 

 

3 Fitur Pilihan di Samsung Galaxy S20+

Apa kriteria Anda dalam memilih sebuah smartphone flagship? Apakah layar menjadi prioritas yang utama? Apakah kamera, atau malah performa yang diutamakan? Mencari smartphone yang bisa memenuhi seluruh kriteria, alias yang benar-benar sempurna, jelas mustahil karena setiap orang mempunyai selera yang berbeda.

Kendati demikian, smartphone flagship biasanya dapat memenuhi sebagian besar kriteria smartphone idaman konsumen secara umum. Samsung Galaxy S20+ adalah salah satunya, dan di artikel ini saya akan menjelaskan kenapa.

Layar paling superior di industri

Galaxy S20+

Galaxy S20+ mengemas layar AMOLED 6,7 inci dengan resolusi 3200 x 1440 pixel. Di resolusi setinggi itu, gambar tentu akan terlihat sangat tajam, dan ini turut didukung oleh reproduksi warnanya yang begitu akurat, tidak ketinggalan pula tingkat kecerahan maksimum hingga 1.200 nit.

Namun resolusi, akurasi warna, dan tingkat kecerahan baru sebagian dari cerita utuh mengenai layar Galaxy S20+. Kita juga tak boleh lupa bahwa panel layarnya turut menawarkan refresh rate 120 Hz, dua kali lipat refresh rate layar smartphone pada umumnya.

Ini bukan masalah besar-besaran angka, namun 120 Hz benar-benar bisa menyajikan pengalaman yang berbeda dibanding 60 Hz. Kegiatan sesimpel scrolling artikel di browser saja bisa terasa lebih mulus di layar 120 Hz ketimbang 60 Hz. Dipadukan dengan performa Galaxy S20+ yang memang sesuai standar flagship, layar 120 Hz ini bakal semakin menimbulkan kesan perangkat yang sangat responsif.

Gaming juga bakal sangat terbantu oleh refresh rate tinggi, apalagi mengingat layar Galaxy S20+ juga memiliki touch sensitivity sebesar 240 Hz. Jadi bukan cuma menampilkan animasi secara lebih mulus, layarnya juga sanggup merespon sentuhan secara lebih gegas. Kalau ditanya apa gunanya, jawabannya bisa Anda temukan sendiri saat memainkan game kompetitif macam Mobile Legends atau PUBG.

Masih soal layar, refresh rate tinggi biasanya harus dibayar dengan konsumsi baterai yang lebih boros. Kabar baiknya, ini bukan perkara sulit buat Galaxy S20+ yang ditenagai baterai berkapasitas 4.500 mAh, dan lagi pengguna tetap bisa mengubah pengaturan refresh rate layar seandainya mereka sedang tidak membutuhkan 120 Hz atau ketika baterainya kritis.

Kamera sangat mumpuni

Galaxy S20+

 

Galaxy S20+ dilengkapi empat kamera belakang. Kita mulai dari kamera utamanya: 12 megapixel f/1.8, dengan penampang sensor sebesar 1/1,76 inci dan dukungan teknologi Dual Pixel PDAF. Ukuran fisik sensornya lebih besar dibanding milik pendahulunya, dan itu merupakan jaminan bahwa S20+ dapat menghasilkan foto yang lebih baik lagi di kondisi low-light.

Selanjutnya, ada kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2 dengan sudut pandang 120°, dan kamera telephoto 64 megapixel f/2.0. Kamera telephoto-nya ini menawarkan hybrid optical zoom 3x, atau digital zoom 30x. Kapan Anda perlu memperbesar gambar sampai sejauh itu? Saat sedang menonton konser misalnya, atau saat berhadapan dengan papan pengumuman yang teksnya terlampau kecil.

Terakhir, S20+ turut mengemas kamera DepthVision yang akan membantu menyempurnakan hasil foto Portrait Mode dengan latar belakang yang blur. Di depan, konsumen bisa memanfaatkan kamera 10 megapixel f/2.2 untuk selfie. Kamera depannya ini pun cukup istimewa karena turut mengadopsi teknologi Dual Pixel PDAF seperti kamera utamanya.

Bagi yang hobi merekam video, S20+ siap dipakai untuk mengabadikan momen dalam resolusi 8K 24 fps atau 4K 60 fps – kamera depannya pun mampu merekam video 4K. Andai lebih cocok dijadikan foto, tinggal comot saja foto 33 megapixel dari rekaman video 8K-nya. Semuanya tanpa melupakan fitur Super Steady yang akan mengompensasi guncangan selama perekaman secara efektif.

Audio tak kalah penting

Galaxy S20+

Visual yang superior sering kali membuat kita lupa terhadap audio. Padahal, audio merupakan elemen esensial dalam suatu konten multimedia. Sepasang stereo yang terdapat di bagian bawah dan bagian depan S20+ merupakan komponen wajib untuk mendampingi layar berkualitasnya, sebab apalah arti video yang menarik kalau audionya hanya terdengar lirih.

Gaming lagi-lagi menjadi bidang yang diuntungkan. Perpaduan layar 120 Hz dan speaker stereo pastinya mampu menyuguhkan pengalaman gaming yang memuaskan. Selain itu, kegiatan seperti video call juga akan sangat terbantu oleh kehadiran speaker stereo, terutama saat konsumen tidak memiliki akses ke headphone atau earphone.

Singkat cerita, kalau kita bisa menilai TV dari segi kualitas gambar sekaligus kualitas suaranya, kenapa smartphone tidak demikian? Audio itu penting, dan sudah semestinya smartphone flagship menyajikan pengalaman audio yang sama maksimalnya seperti video.

Samsung Galaxy S20+ saat ini sudah bisa dibeli seharga Rp 16.999.000. Spesifikasinya secara umum meliputi prosesor octa-core Exynos 990, RAM sebesar 8 GB, dan storage internal berkapasitas 128 GB. Ekspansi penyimpanan juga dimungkinkan berkat slot kartu microSD yang mendukung hingga kapasitas 1 TB. Baterainya mempunyai kapasitas 4.500 mAh dan telah mendukung fast charging 25 W.

Galaxy S20+ menjalankan sistem operasi One UI 2 yang sudah berbasiskan Android 10. Dukungan software Samsung DeX juga tersedia, yang berarti ia bisa disambungkan ke monitor, TV atau komputer demi memaksimalkan multitasking. Di masa-masa seperti ini, Samsung DeX bakal sangat membantu kegiatan WFH, terutama yang melibatkan smartphone dan membutuhkan layar yang lebih besar.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

Black Shark 3 Series Resmi Hadir di Indonesia, Pre-Order Dibuka Hari Ini

Black Shark telah resmi meluncurkan smartphone gaming terbarunya di Indonesia, adalah Black Shark 3 dan versi Pro-nya. Ini kedua kalinya Black Shark merilis smartphone gaming di Tanah Air, sebelumnya mereka membawa Black Shark 2 series pada Oktober 2019.

Dibanding pendahulunya, Black Shark 3 series mengemas desain baru dengan ukuran layar lebih besar. Black Shark 3 menyuguhkan layar AMOLED 6,67 inci beresolusi 1080×2400 piksel dalam rasio 20:9, sementara versi Pro-nya punya Super Big AMOLED screen 7,1 inci dengan resolusi 2K (1440×3120 piksel) dalam rasio 19.5:9.

Panel AMOLED-nya ini mendukung 10 bit color, memiliki refresh rate 90Hz dengan image processor terpisah, touch reporting rate 270Hz, latensi sentuhannya 24ms, dan 30 persen lebih lancar saat di-swipe. Dilengkapi pula dengan fitur Master Touch 3.0 yang memberikan input tambahan dengan menekan area layar tertentu. Ada empat sensor, masing-masing dua di atas dan bawah, area tekanannya juga 48 persen lebih luas.

Nah keistimewaan Black Shark 3 Pro dibanding versi standarnya ialah fitur Master Triggers, dua tombol kontrol fisik sisi atas dan bawah dengan mekanisme pop up. Menurut Black Shark, tombol ini sanggup bertahan setidaknya 300.000 tekanan. Selain itu, Black Shark 3 Pro juga mengusung x-axis linear motor yang meningkatkan pengalaman bermain lewat getaran yang berbeda di berbagai skenario.

Kalau kita tengok desain bagian belakangnya ini simetris. Menampilkan huruf X yang menyilang ke empat sudutnya dan berpusat pada logo baru Black Shark (S) yang juga dilengkapi dynamic RGB lights. Black Shark menyebutnya sebagai ‘X’ Core with diamond shape. Di mana desain berbentuk berlian bagian atas menampung konfigurasi triple camera yang terlihat begitu menonjol dan bagian bawahnya menadah magnetic charging. Jack audio 3,5mm masih dipertahankan, posisinya di bagian atas.

Untuk jeroannya, Black Shark 3 series mengandalkan chipset Qualcomm termutakhir yakni Snapdragon 865. Di mana bila dibandingkan pendahulunya, CPU Kryo 585 25 persen lebih cepat, GPU Adreno 650 25 persen lebih cepat, dan AI Engine generasi ke-5 yang performanya meningkat 100 persen.

Turut didukung RAM berkapasitas 8GB LPDDR5 yang 50 persen lebih cepat dibanding LPDDR4X dan penyimpanan UFS 3.0 128GB atau 256GB. Bersama dengan Snapdragon 865, Black Shark 3 series mendukung WiFi 6 dan juga sudah siap menyambut jaringan 5G bila nanti 5G sudah tiba di Indonesia dengan dengan arsitektur 5G SA dan NSA. Serta, memiliki antena berbentuk-X yang ditingkatkan dengan dual “X” di bagian belakang untuk memastikan tidak ada sinyal yang tertutup.

Guna mengoptimalkan chipset Snapdragon 865, Black Shark juga sudah mengadopsi sistem pendingin Sandwich Liquid Cooling generasi ke-4 yang menempatkan pipa pendingin panjang di kedua sisi papan utama. Mencakup 100 persen area lebih besar dan 50 persen lebih efisien.

Selain itu, Black Shark 3 Pro mengadopsi dual battery dengan total kapasitas 5.000 mAh, serta punya kombinasi series charging dan parallel discharging. Lengkap dengan 65W Super Fast Charging yang sanggup mengisi daya 50 persen 2.500 mAh dalam 12 menit dan 100 persen dalam 38 menit.

Satu lagi, smartphone gaming yang berjalan pada OS Android 10 dengan sentuhan JOYUI 11 ini mengemas konfigurasi triple camera. Kamera utamanya 64MP, lalu 13MP dengan lensa ultra wide, dan 5MP untuk bokeh. Sementara, kamera depannya 20MP.

Black Shark bekerja sama dengan Blibli dalam membawa Black Shark 3 ke pasar Indonesia, penjualan akan dimulai pada 8 Mei 2020 pukul 10.00 pagi. Black Shark 3 (8GB/128GB) dapat dipesan melalui sistem pre-order dalam waktu dan jumlah terbatas untuk kesempatan mendapatkan aksesori gratis dalam paket pembelian.

Pemesanan dapat dilakukan pada link berikut ini: Blilbli Black Shark Official Store. 500 pembeli pertama yang telah memesan Black Shark 3 melalui Blibli akan mendapatkan aksesori gratis pada pembeliannya,  detailnya sebagai berikut:

  • 50 pembeli pertama: Paket Gaming Black Shark seharga Rp 1.369.000, meliputi Powerbank, FunCooler, Kabel Pengisian Daya Magnetis dan FunFrame
  • Pembeli 51-150: FunCooler Pro seharga Rp 699.000
  • Pembeli 151-500: FunCooler seharga Rp 499.000

 

Dijual Eksklusif Secara Online, OPPO A52 Merupakan Penerus Langsung A5 2020

Tiga smartphone sekaligus OPPO perkenalkan baru-baru ini, yaitu OPPO Reno3 Pro, OPPO A12 dan A92, melalui event peluncuran secara online. Namun tiga rupanya masih belum cukup, sebab OPPO masih punya satu kejutan lagi dalam bentuk OPPO A52.

A52 merupakan pengganti A5 2020, sama posisinya seperti A92 yang menggantikan A9 2020. Dari penamaannya bisa kita lihat bahwa perangkat ini duduk persis di tengah-tengah A12 dan A92. Namun kalau secara desain, ia jauh lebih mirip seperti A92 ketimbang A12, baik dari sisi depan maupun belakang.

Di bagian depan, konsumen akan disambut oleh NEO Display 6,5 inci beresolusi 2400 x 1080 pixel. Kaca Gorilla Glass 3 melapisi bagian terluar layar ini, dan ujung kiri atasnya dihuni oleh kamera selfie 16 megapixel f/2.0. Di samping, ada sensor sidik jari yang menyatu dengan tombol power.

OPPO A52

Lanjut ke sisi belakang, tampak modul hitam yang menjadi rumah untuk empat buah kamera: kamera utama 12 megapixel f/1.8 (ukuran sensor 1/2,8 inci), kamera ultra-wide 8 megapixel f/2.2 (sudut pandang 119°), kamera monokrom 2 megapixel, dan kamera portrait 2 megapixel. Terkait dimensi, A52 punya bodi setebal 8,9 mm dan seberat 192 gram.

Dapur pacunya mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 665, lengkap beserta RAM LPDDR4X 6 GB dan storage internal UFS 2.1 berkapasitas 128 GB. Baterainya tergolong masif di angka 5.000 mAh, dan sudah mendukung fast charging 18 W sekaligus fitur reverse charging. A52 sudah menjalankan sistem operasi ColorOS 7.1 yang berbasis Android 10.

OPPO Indonesia berniat memasarkan A52 khusus secara online mulai hari ini (5/5) melalui sejumlah situs e-commerce macam Akulaku, Blibli, JD.id, Lazada, Shopee, dan Tokopedia. Harganya dipatok Rp 2.999.000, sedangkan pilihan warnanya ada dua, yakni Twilight Black dan Shining White.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial dan didukung oleh OPPO.

[Review] Samsung Galaxy A01, Android di Bawah Satu Setengah Juta

Buat yang mencari smartphone Android dengan harga sejutaan, tapi mereknya harus Samsung, maka jawabannya adalah Galaxy A01 dan Galaxy A10s. Harga kedua smartphone ini beda tipis, spesifikasi agak mirip meski perbedaannya cukup banyak terutama di ukuran layar, chipset, dan kapasitas baterainya.

Saat dirilis pada bulan Maret lalu, Samsung Galaxy A01 dibanderol Rp1.499.000. Sebagai pembanding, saat ini harga Galaxy A10s berkisar Rp1,6 jutaan. Menurut Samsung, pasar smartphone entry-level di segmen satu jutaan ini sangat besar dan sangat sensitif terhadap perbedaan harga.

Jadi, lebih baik pilih yang mana, Galaxy A01 atau A10s? Yuk cari tahu dan berikut review Samsung Galaxy A01 selengkapnya.

Desain Infinity-V

Walaupun harganya terjangkau, gaya desain Galaxy A01 sama seperti Galaxy A series yang dibanderol lebih mahal. Tampil simpel dan minimalis dengan notch Infinity V display di bagian muka dan punya sudut-sudut agak membulat yang terasa erat di genggaman tangan.

Hadir dengan dimensi 146.2×70.9×8.3 mm dan bobot 149 gram. Ukurannya memang ringkas dan tipis, begitu mudah di simpan ke dalam kantong celana. Meski begitu, sebetulnya layarnya masih cukup luas yakni 5,7 inci dengan resolusi 720×1520 piksel dalam rasio 19:9.

Kualitas layarnya memang tidak istimewa, tapi sudah mencukupi untuk menopang kegiatan ber-smartphone penggunanya. Bezel tepi layarnya cukup tipis, meski dagunya sedikit agak tebal tapi tidak terlalu mengganggu dan justru dapat berfungsi sebagai tempat untuk mengistirahatkan ibu jari saat menonton video dalam mode landscape.

Body-nya sendiri terbuat dari material plastik yang harusnya membuatnya lebih tahan lama, tapi bagian cover belakangnya perlu proteksi agar tidak tergores. Karena isi paket penjualan Galaxy A01 hanya terdiri dari unit smartphone, kepala charger, dan kabel data microUSB – maka sebaiknya pengguna mencari anti gores dan case yang dibeli secara terpisah untuk melindungi layar dan cover belakang.

Unit review Samsung Galaxy A01 yang saya test berwarna hitam, pilihan lain terdapat warna biru dan merah. Soal kelengkapan atributnya, tombol power dan SIM tray ditempatkan di sisi kanan, serta tombol volume di sisi sebrangnya, tombol-tombolnya kencang dan terasa mantap saat ditekan. Jack audio 3,5mm berada di atas, sedangkan port microUSB dan mikrofon di bawah. Untuk speaker, bisa ditemui di belakang body smartphone.

OneUI 2.0

review-samsung-galaxy-a01-10

Perangkat ini sudah berjalan di sistem operasi Android 10 terbaru dengan sentuhan OneUI versi 2.0 seperti yang terdapat pada smartphone Samsung kelas menengah dan premium. Fokus dari OneUI 2.0 adalah meningkatkan pengalaman pengguna dan kemudahan penggunaan, antarmukanya disederhanakan dan bisa dioperasikan dengan satu tangan.

OneUI 2.0 juga membenamkan fitur-fitur baru Android 10, seperti opsi izin yang baru, sistem navigasi, dan termasuk fitur dark mode. Saat menjelajahi menu utama, kalian akan menemukan sejumlah aplikasi dengan logo abu-abu. Ini disebut AppCloud, intinya Samsung merekomendasikan untuk mengunduh bloatware tersebut ke dalam smartphone kita.

Smartphone ini tidak memiliki fingerprint sensor, namun setidaknya Samsung membenamkan fitur face unlock sebagai cara yang cukup menyenangkan untuk membuka kunci smartphone dibanding cara tradisional seperti pola, PIN, dan password. Saat menggunakan face unlock, akan muncul animasi disekitar kamera depan, prosesnya cukup cepat, dan konsisten di pencahayaan yang baik.

Kamera Pelengkap

review-samsung-galaxy-a01-11

Pada rentang harga satu juta, kamera biasanya hanya sebagai fitur pelengkap. Di Galaxy A01, Samsung telah membenamkan setup dual camera belakang. Kamera utamanya beresolusi 13MP dengan aperture f/2.2. Lalu, kamera sekundernya 2MP sebagai depth sensor untuk fitur live focus sehingga pengguna bisa menyesuaikan intensitas efek blur saat memotret.

Sementara, kamera depannya 5MP untuk selfie maupun sistem pengaman face unlock. Baik kamera depan dan belakang Galaxy A01 sanggup merekam video 1080p. Fitur kameranya tidak banyak, tercatat hanya ada lima mode yaitu foto, video, live focus, Pro, dan panorama. Pada mode foto, dilengkapi dengan filter bersama mode beauty, hingga yang cukup menarik ialah stiker. Berikut hasil fotonya:

Hardware dan Performa

review-samsung-galaxy-a01-12

Dapur pacu Galaxy A01 ini ternyata cukup powerful, dengan chipset Qualcomm Snapdragon 439. Sayang, kapasitas RAM dan penyimpanannya pas-pasan, masing-masing hanya 2GB dan 16GB.

Untuk menjaga performa smartphone tetap stabil, sebaiknya sisipkan micro SD untuk menyimpan segala jenis file dan gunakan memori internal khusus untuk aplikasi. Kabar baiknya, SIM tray pada Galaxy A01 terdiri dari tiga slot jadi tidak perlu mengorbankan slot SIM kedua untuk menggunakan micro SD.

Tentu saja, kita juga perlu bijak dalam menginstal game dan aplikasi ke Galaxy A01. Sejauh ini, performanya cukup lancar meskipun juga sering dijumpai jeda misalnya saat mengakses kamera atau membuka aplikasi.

Verdict

review-samsung-galaxy-a01-13

Samsung Galaxy A01 adalah smartphone entry-level yang dibanderol dengan harga di bawah satu setengah sejuta dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar ber-smartphone. Seperti akses sosial media, browsing, streaming video, hingga bermain game ringan.

Samsung Galaxy A01 membawa tagline satu untuk sejuta gaya. Cocok untuk anak yang memasuki usia sekolah yang baru pertama kali punya smartphone, buat yang baru beralih dari feature phone atau ponsel jadul, dan juga ideal sebagai smartphone kedua untuk yang merindukan smartphone berdimensi ringkas.

Lalu, apa perbedaan utama Galaxy A01 dengan Galaxy A10s? Dari layar, Galaxy A10s mengusung layar lebih besar yakni 6,2 inci tapi dengan resolusi yang sama HD+. Sedangkan, jeroannya sama sekali berbeda karena mengandalkan chipset Mediatek Helio P22 didukung RAM 2GB tapi punya memori internal lebih lapang yakni 32GB. Kapasitas baterainya juga lebih besar, 4.000 mAh dan yang paling membedakan ialah adanya sensor fingerprint.

Sparks

  • Desain simpel dengan Invinity V Display
  • Dual camera 13MP+2MP
  • OneUI 2.0 berbasis Android 10
  • Chipset Snapdragon 439

Slacks

  • RAM 2GB
  • Memori internal 16GB pas-pasan
  • Tanpa case dan anti gores di paket penjualannya

Fitur dan Spesifikasi Lengkap Huawei P40 Pro

Smartphone Huawei P40 Pro ini diedarkan akan menjadi salah satu perangkat flagship premium yang akan hadir untuk level menengah keatas. Varian P40 Pro ini diperkenalkan pada akhir Maret tahun 2020 dan masuk ke Indonesia pada 10 April lalu, tentunya siap membawa peningkatan fitur maupun spesifikasi dibanding smartphone-smartphone Huawei sebelumnya.

Continue reading Fitur dan Spesifikasi Lengkap Huawei P40 Pro

Petinggi Meizu Sebut Tak Ada Snapdragon 865+ Tahun Ini

Tahun lalu, kategori smartphone flagship sejatinya bisa dibagi menjadi dua: yang dirilis sebelum 15 Juli 2019, dan yang dirilis setelah 15 Juli 2019. Mengapa demikian? Karena di tanggal tersebut, Qualcomm mengumumkan chipset Snapdragon 855+ yang sedikit lebih superior ketimbang Snapdragon 855.

Itu berarti ponsel yang dirilis setelah 15 Juli 2019 jelas memiliki performa yang lebih unggul meski statusnya sama-sama flagship. Pertanyaannya, apakah tahun ini tren serupa bakal terulang? Apakah tahun ini Qualcomm juga bakal merilis Snapdragon 865+?

Spekulasi itu dibantah oleh petinggi Meizu, Wan Zhigiang yang menjabat sebagai CMO. Dalam sebuah diskusi di media sosial Weibo, Wan berkomentar bahwa tahun ini tidak akan ada Snapdragon 865+. Entah apa alasannya, namun bisa jadi terkait pandemi yang tentunya menghambat proses manufaktur.

Lagipula, Qualcomm tidak selalu merilis dua chipset smartphone flagship setiap tahunnya. Snapdragon 835 dan 845 misalnya, tidak mempunyai varian “+”, meski di tahun 2016 Qualcomm sempat merilis Snapdragon 821 yang sedikit lebih unggul daripada Snapdragon 820 – beda cara penamaan saja.

Seandainya benar tidak ada Snapdragon 865+, pabrikan seperti OnePlus – yang getol merilis dua flagship di tahun yang sama – belum tentu hanya merilis satu flagship saja tahun ini. Sebelumnya, OnePlus pernah meluncurkan dua flagship yang berbeda – OnePlus 6 dan 6T – yang ditenagai oleh chipset yang sama persis, yaitu Snapdragon 845.

Sumber: GizmoChina.