OnePlus 8 dan 8 Pro Diumumkan, Dengan Chipset Snapdragon 865 dan Fluid AMOLED 120Hz

OnePlus telah mengumumkan smartphone flagship terbaru mereka, OnePlus 8 beserta varian Pro-nya. Diotaki chipset teranyar Qualcomm Snapdragon 865, keduanya pun mendukung konektivitas 5G dan WiFi 6.

Dari desain, tampilan OnePlus 8 dan 8 Pro terlihat identik. Bagian muka mengemas Fluid AMOLED dengan panel 10-bit dan dukungan HDR+. Tak ada pop up camera, digantikan dengan punch hole yang terletak di pojok kiri atas untuk kamera depan 16MP. Kabar baiknya, perubahan tersebut membuat body OnePlus 8 Pro tahan air dengan sertifikasi IP68.

OnePlus-8-1
OnePlus 8
OnePlus-8-Pro-1
OnePlus 8 Pro

Perbedaan kedua terletak pada panel OnePlus 8 memiliki refresh rate 90Hz dan berukuran 6,55 inci dengan resolusi 1080×2400 piksel. Sementara, varian Pro mengusung panel 120Hz dan touch sampling rate 240Hz yang lebih ideal untuk aktivitas gaming. Ukurannya 6,78 inci beresolusi 1440×3168 piksel.

Sistem operasi yang dijalankan adalah Android 10 dengan user interface OxygenOS versi 10.0. Untuk sistem keamanannya mengandalkan fingerprint under display. Dapur pacunya Snapdragon 865 yang dibuat pada 7nm+ delapan inti. Meliputi 1x 2,84 GHz Kryo 585, 3x 2,42 GHz Kryo 585, dan 4x 1,8 GHz Kryo 585, serta GPU Adreno 650.

Keduanya punya dua varian, RAM 8GB dengan penyimpanan UFS 3.0 128GB dan RAM 12GB dengan storage UFS 3.0 256GB. Sebagai catatan, jenis RAM pada OnePlus 8 adalah LPDDR4X dan OnePlus 8 Pro LPDDR5. Soal baterai, OnePlus 8 berkapasitas 4.300 mAh dan 8 Pro 4.510 mAh dengan teknologi fast charging 30W yang sanggup mengisi 50 persen dalam 22 menit atau 23 menit untuk versi Pro.

OnePlus-8
OnePlus 8

Pada sektor kamera, OnePlus 8 membawa setup triple camera. Kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX586 beresolusi 48MP (0.8µm, f/1.8) dan sensornya berukuran 1/2.0 inci. Kamera sekunder 16MP f/2.2 dengan lensa ultra wide 13mm yang memberikan bidang pandang 116 derajat, dan satu lagi 2MP f/2.4 dengan lensa macro.

OnePlus-8-Pro-3
OnePlus 8 Pro

Setup camera OnePlus 8 Pro lebih powerful dengan empat kamera. Kamera utamanya menggunakan sensor Sony sensor IMX689 beresolusi 48MP f/1.8 dan memiliki ukuran sensor lebih besar 1/1.4 inci, ukuran tiap pikselnya pun menjadi 1.12µm.

Lalu, kamera dengan lensa ultra wide 13mm juga beresolusi 48MP f/2.2 yang menyuguhkan bidang pandan 120 derajat dan juga berfungsi ganda sebagai lensa macro pada jarak 3cm. Selanjutnya, 8MP f/2.4 dengan lensa telephoto yang memberikan kemampuan 3x optical zoom. Satu lagi, 5MP f/2.4 sebagai depth sensor.

Perekaman videonya mendukung sampai 4K pada 30/60 fps dan 1080p pada 30/60/240 fps. Lengkap dengan fitur Single Shot 3-HDR, serta punya paduan image stabilization berbasis optical dan electronic. Sementara, kamera depan 16MP hanya mendukung perekaman video 1080p 30 fps.

Mengenai harga dan ketersediaannya, keduanya akan tersedia mulai tanggal 24 April di AS. OnePlus 8 varian RAM 8GB dibanderol US$700 dan US$800 untuk RAM 12GB dalam warna Interstellar Glow dan Glacial Green. Sedangkan, OnePlus 8 Pro dibanderol US$899 untuk RAM 8GB dan US$999 untuk RAM 12GB dan penyimpanan 256GB, serta tersedia dalam warna Ultramarine Blue, Glacial Green, dan Onyx Black.

Sumber: GSMArena

OPPO Ace 2 Datang Membawa Teknologi Wireless Charging Super Cepat

Oktober lalu, OPPO membuat gebrakan terkait teknologi pengisian baterai lewat Reno Ace. Ponsel tersebut merupakan salah satu yang pertama mengusung teknologi charging SuperVOOC 65 W, yang sanggup mengisi penuh baterai berkapasitas 4.000 mAh dalam waktu 30 menit saja.

Belum begitu lama berselang, OPPO menyingkap suksesornya yang turut dibekali teknologi pengisian baterai mutakhir. Di samping SuperVOOC, smartphone bernama OPPO Ace 2 (tanpa “Reno” sekarang) ini turut dibekali teknologi wireless charging istimewa bernama AirVOOC.

Berbeda dari Qi wireless charging biasa, AirVOOC mampu menyalurkan daya dengan output 40 W, sehingga baterai 4.000 mAh milik Ace 2 dapat terisi penuh dalam 56 menit. Namun untuk bisa menikmati AirVOOC, konsumen harus membeli charging pad khusus yang dilengkapi kipas pendingin secara terpisah.

OPPO Ace 2

Seperti pendahulunya, Ace 2 juga mengusung spesifikasi kelas flagship. Panel layar OLED 6,5 inci dengan resolusi 1080p dan refresh rate 90 Hz tetap dipertahankan di sini, akan tetapi notch-nya sudah digantikan dengan lubang kamera selfie yang mengemas modul 16 megapixel.

Performanya ditunjang oleh chipset Snapdragon 865, lengkap beserta pilihan RAM 8 GB atau 12 GB, serta storage internal tipe UFS 3.0 berkapasitas 128 GB atau 256 GB. NFC, Wi-Fi 6, dan reverse wireless charging semuanya juga tersedia. Sistem operasinya sendiri sudah memakai ColorOS 7.1 yang berbasis Android 10.

OPPO Ace 2

Beralih ke belakang, kita bisa melihat empat buah kamera: kamera utama 48 megapixel dan kamera ultra-wide 8 megapixel, sedangkan dua sisanya didesain untuk menyempurnakan hasil foto Portrait Mode. Entah kenapa OPPO tidak membekalinya dengan kamera telephoto seperti Reno Ace.

Di Tiongkok, OPPO Ace 2 bakal segera dipasarkan dengan harga mulai 3.999 yuan, atau kurang lebih sekitar Rp 8,9 juta. Sayang belum ada informasi mengenai jadwal rilisnya di pasar internasional.

Sumber: GSM Arena.

Selain Kencang, Qualcomm Snapdragon 865 Punya Spectra 480, Adreno 650, dan AI Baru

2020 mungkin merupakan tahunnya Qualcomm Snapdragon 865. Pasalnya, smartphone dengan system on chip yang satu ini banyak bermunculakn pada tahun 2020, mulai dari OPPO Find X2 Pro, Mi 10 Pro, Samsung Galaxy S20 versi Amerika, dan lain sebagainya. Hal tersebut memang dikarenakan SoC ini memiliki kinerja yang tinggi yang tentunya akan menggenjot kinerja perangkat flagship.

Qualcomm Snapdragon 865 / Qualcomm

Cip yang satu ini sendiri ternyata sudah didesain semenjak minimal tiga tahun sebelumnya. Hal tersebut pula lah yang mendasari mengapa cip yang satu ini tidak mengintegrasikan modem 5G ke dalam cip utamanya. Modem 5G sendiri memang ada pada board yang digunakan untuk Snapdragon 865 serta tidak terpisah, namun belum menjadi satu pada cip utamanya.

Ternyata, Snapdragon seri 800 memiliki tempat tersendiri di mata para pengguna perangkat Android. SoC yang satu ini sudah dianggap merupakan cip paling kencang untuk perangkat Android. Selain itu, ternyata masih ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh para pengguna smartphone dan tablet jika ingin menggunakan Snapdragon 865.

Spectra 480

Setiap kali perangkat Android diumumkan, hal yang paling dibahas adalah masalah kameranya. Hal ini menunjukkan bahwa kamera yang bagus sangat berkaitan erat dengan citra dari sebuah smartphone. Namun, tahukah kalian bahwa kamera pada setiap perangkat yang menggunakan Snapdragon ditanggulangi oleh cip bernama Spectra?

Qualcomm Snapdragon 865 - Spectra 480

Cip Spectra yang ada pada Snapdragon 865 memiliki nama Spectra 480. Cip yang satu ini akan menangani semua perhitungan yang berhubungan dengan kamera. Untuk Spectra 480 sendiri sudah mampu menangani 2 Gigapiksel per detik. Spectra 480 juga mampu menangani 4x pixel per instruksi clock. Hal ini tentu saja membuatnya mampu menangani gambar dengan sangat cepat.

Hal tersebut juga membuatnya lebih efisien dan lebih dingin dibandingkan dengan versi sebelumnya di Snapdragon 855. Dan dengan kecepatan itu pula, Qualcomm dapat membuat Spectra 480 bisa menangani noise lebih baik lagi hingga 40% pada cahaya yang rendah. Selain itu, Spectra 480 juga mampu mengambil detail tekstur yang lebih baik hingga 18%.

Kecepatan yang ada juga membuat Snapdragon 865 mampu mengambil gambar slow motion 960fps tanpa batasan. Pengambilan gambar 120 fps pada resolusi 4K juga bisa didapatkan. Dan yang lebih penting, Spectra 480 juga sudah mendukung kamera hingga resolusi 200 MP!

Adreno 650

Mobile Legend lo udah bisa High Frame Rate belom?” Kata-kata ini adalah yang tidak akan terlontarkan saat perangkat yang digunakan sudah menggunakan Snapdragon 865. Graphics Processing Unit yang digunakan memiliki nama Adreno 650. Kinerja yang ditawarkan ternyata cukup jauh bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Qualcomm Snapdragon 865 - Adreno 650

Rendering grafis pada GPU ini memiliki kinerja 25% lebih kencang serta memiliki efisiensi daya 35% lebih baik. Qualcomm bahkan juga meluncurkan program Snapdragon Elite Gaming, yang mengindikasikan bahwa perangkat yang menggunakan Snapdragon 865 akan memiliki kualitas HDR tertinggi, game lebih lancar, serta memiliki fitur seperti GPU Desktop. Salah satu dari fitur yang diperkenalkan adalah update driver GPU via Google Play.

Adreno 650 memiliki kemampuan untuk menjalankan layar sampai dengan 144Hz. Selain itu, GPU ini mampu menampilkan warna hingga satu juta warna. HDR10+ juga sudah didukung untuk keperluan hiburan serta pekerjaan.

AI Generasi ke 5

Sejak awal, Qualcomm memang tidak membuat sebuah cip neural untuk menangani AI. Qualcomm pun juga sudah berkomitmen untuk menggunakan heterogeneus computing yang menggunakan semua prosesor seperti CPU Kryo, GPU Adreno, Spectra, dan lainnya untuk menangani AI. Dan pada Snapdragon 865, mesin AI yang ada sudah masuk generasi ke 5.

Qualcomm Snapdragon 865 - AI Engine

AI Generasi ke 5 ini dapat melakukan 15 TOPS (Tera Operation Per Seconds) yang lebih kencang 2x lipat dibandingkan dengan yang ada pada Snapdragon 855. Selain itu, mesin ini juga sudah membuat Snapdragon 865 mendukung RAM LPDDR5 2750 MHz serta cache 3 MB.

Feature baru yang dimiliki oleh AI baru ini adalah Qualcomm Sensing Hub dan Low Power Camera. Dengan fasilitas ini, kamera dapat dioperasikan dengan daya di bawah 1 mWatt. Selain itu, cip sensor yang menangani audio dan video juga bisa dioperasikan di bawah 1 mA pada kondisi tertentu.

Jadi, tiga fasilitas dari Qualcomm Snapdragon 865 ini pula lah yang juga membantu meningkatkan kinerja sebuah perangkat Android.

GPU Driver baru untuk Snapdragon 865

Terus terang, fasilitas yang satu ini sangat menarik perhatian saya. Kartu grafis pada komputer sering kali memiliki peningkatan kinerja dan feature pada saat melakukan pembaruan driver. Dan hal ini pula lah yang bakal diterapkan para Adreno 650.

Dominikus Susanto

Pada kesempatan tanya jawab, saya pun menanyakan kepada Dominikus Susanto selaku Senior Manager Marketing Qualcomm Indonesia, apakah hal ini akan diadopsi oleh seluruh GPU yang dimiliki oleh Qualcomm. Tentu saja, pengguna perangkat mainstream juga ingin merasakan peningkatan kinerja gratis saat sudah membeli smartphone dengan SoC Qualcomm Snapdragon.

Sayangnya, Qualcomm baru mencanangkan fasilitas ini untuk Snapdragon 865 atau GPU Adreno 650 saja. Qualcomm belum memiliki rencana untuk melakukan update driver pada cip mainstream dan bahkan seri 800 lama. Semoga saja, hal ini dipikirkan oleh Qualcomm karena semua penggunanya membutuhkan pembaruan driver.

Cara Mempercepat atau Memperlambat Audio dengan Smartphone

Ini jadi salah satu hal yang sering dilakukan oleh para editor atau kreator konten baik podcast ataupun YouTube. Tetapi pada proses pengerjaannya, sejatinya tak terlalu rumit. Bahkan, Anda juga bisa mempercepat atau memperlambat audio hanya menggunakan smartphone.

Continue reading Cara Mempercepat atau Memperlambat Audio dengan Smartphone

Samsung Galaxy S20+ Adalah Sebuah Flagship Tanpa Kompromi

Samsung Galaxy S20 Ultra adalah pengejawantahan konsep smartphone flagship dengan angka-angka spesifikasi yang tinggi. Mulai dari resolusi kamera, kemampuan zoom, sampai spesifikasinya, semuanya fantastis. Demikian pula harganya, perangkat ini ada di kisaran angka untuk perangkat highend yaitu di angka Rp 18.499.000.

Pesona fantastis Galaxy S20 Ultra ini terkadang membuat kita lupa bahwa ia memiliki dua saudara kandung yang berharga lebih terjangkau tapi tidak kalah menarik: Galaxy S20 yang dibanderol seharga Rp 12.999.000, dan Galaxy S20+ seharga Rp 14.499.000.

Yang mungkin menjadi pertanyaan adalah, apa yang menjustifikasi selisih harga antara Galaxy S20+ dan S20 Ultra yang setara dengan harga smartphone kelas menengah itu? Yang paling kentara adalah di sektor kamera, tapi itu bukan berarti Galaxy S20+ jauh lebih inferior begitu saja.

Dukungan spesifikasi kamera

Samsung Galaxy S20

Pada kenyataannya, Galaxy S20+ tetap mengusung kamera utama yang sangat mumpuni: 12 megapixel f/1.8, lengkap dengan OIS dan Dual Pixel PDAF.

Tiga kamera lainnya mencakup kamera ultra-wide 12 megapixel f/2.2 yang mendukung fitur Super Steady Video, kamera telephoto 64 megapixel f/2.0 yang dilengkapi OIS dan menawarkan 3x hybrid optical zoom, serta kamera depth-sensing untuk menyempurnakan hasil Portrait Mode.

Di sini bisa kita lihat bahwa zoom sejauh 100x merupakan fitur eksklusif milik S20 Ultra, tapi Galaxy S20+ juga bisa memperbesar gambar secara digital sampai 30x. Kendati demikian, adanya fitur digital zoom bukan berarti kita harus selalu menggunakannya setiap saat.

Ada kalanya kita perlu melakukan zooming sampai sejauh 30x atau 100x, tapi kalau dalam konteks sehari-hari, zoom sejauh 3x atau 10x saja sebenarnya sudah lebih dari cukup.

Untuk urusan video, Galaxy S20+ memiliki kemampuan yang sama dengan Galaxy S20 Ultra yaitu mampu merekam dalam resolusi maksimum 8K. Kamera selfie milik Galaxy S20+ mempunyai resolusi 10 megapixel, dan lagi-lagi turut dibekali Dual Pixel PDAF demi kelancaran dan kecepatan mengunci fokus.

Sisi layar dan prosesor

Samsung Galaxy S20
Dari kiri ke kanan: Galaxy S20, S20+, dan S20 Ultra

Di luar kamera, sejatinya antara Galaxy S20+ dan S20 Ultra memiliki kesamaan yang cukup banyak. Galaxy S20+ punya dimensi yang sedikit lebih ringkas dengan bentang diagonal layar 6,7 inci, akan tetapi kualitas panel AMOLED yang digunakan sama ‘kakaknya’, dengan resolusi 3200 x 1440 pixel dan refresh rate 120 Hz.

Dukungan refresh rate tinggi ini akan bisa dinikmati untuk konten gaming, serta menikmati antarmuka One UI terbaru untuk beralih aplikasi atau menjelajah konten di internet.

Samsung Galaxy S20+ tentunya juga lebih ringan sekaligus tipis, dengan bobot hanya 186 gram dan tebal 7,8 mm. Kendati demikian, performanya nyaris identik dengan Galaxy S20 Ultra karena memang memakai chipset Exynos 990 yang sama. Saya bilang “nyaris” karena ada perbedaan kapasitas RAM: S20+ dengan RAM 8 GB, sedangkan S20 Ultra dengan RAM 12 GB.

Dukungan spesifikasi lain

Baterai yang tertanam di Galaxy S20+ juga cukup besar dan mumpuni di angka 4.500 mAh. Cukup untuk menemani pengguna seharian meski layarnya berjalan di refresh rate 120 Hz sepanjang waktu. Fitur fast charging mendukung untuk pengisian daya yang lebih cepat, menjadikan kombinasi untuk urusan baterai perangkat Samsung Galaxy S20+ bisa diandalkan.

Singkat cerita, Samsung Galaxy S20+ tetap bisa menjadi pilihan yang tepat bagi konsumen yang tengah mencari smartphone flagship baru. Dengan modal yang kurang lebih sama, konsumen pada dasarnya bisa memilih antara membeli S20 Ultra, atau membeli S20+ ditambah satu smartphone kelas menengah seperti Galaxy A51.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Samsung.

5 Fitur Premium Adobe Photoshop Lightroom Mobile

Bagi pecinta fotografi, tentu menyadari pentingnya memotret dalam format Raw. Sebab file Raw tidak mengalami proses kompresi dan menyimpan semua detail informasi yang diperoleh kamera. Hal ini memberikan keuntungan lebih saat post processing guna meningkatkan kualitas foto.

Selain ukuran file yang lebih besar dari format jpeg, kekurangan Raw adalah perlu diproses lagi. Awalnya saya mengedit di software Adobe Photoshop Lightroom versi desktop, namun waktu yang saya miliki di depan laptop sangat terbatas dan habis untuk bekerja.

Lalu, akhirnya saya mencoba aplikasi Lightroom versi mobile, siapa sangka saya bisa menjadi lebih produktif mengedit foto lewat smartphone. Di mana saya bisa melakukannya saat dalam perjalanan berangkat dan pulang kerja menggunakan KRL atau saat menunggu.

Menurut saya, Adobe berhasil membawa Lightroom desktop ke mobile dengan sangat baik. Namun untuk mengakses semua fitur dalam Lightroom Mobile ini kita perlu berlangganan Rp67.000 per bulan. Berikut adalah sejumlah fitur premium di Lightroom Mobile.

1. Edit Foto Raw

Adobe Lightroom Edit Raw

Ya, salah satu fitur premium Lightroom Mobile ialah bisa mengedit foto Raw dari beragam brand kamera berbeda. Tool dan fitur yang disediakan terbilang lengkap dan terus meningkat seiring waktu, menurut saya Lightroom Mobile cukup powerful seperti versi desktop-nya.

Kelebihan mengedit foto Raw antara lain file ini memiliki bit depth dan color depth lebih banyak, dan mengoptimalkan dynamic range sehingga memungkinkan kita memulihkan detail dari bagian paling terang dan gelap yang sanggup dilakukan sensor. Berikut saya bandingkan perbedaannya, misal white balance-nya.

Pergi ke tab Color, bisa dilihat saat edit foto Raw kita bisa memilih ulang pengaturan white balance seperti daylight, cloudy, shade, tungsten, fluorescent, flash, dan custom. Serta, memiliki rentang temp dari 2000K sampai 50000K. Sementara, file jpeg tidak memungkinkan mengubah white balance dan rentang temp yang bisa disesuaikan hanya sebatas -100 sampai 100 saja.

2. Cloud Storage 100GB

Cloud Storage 100GB

Salah satu kekurangan mengedit foto di smartphone ialah keterbatasan ukuran layar yang kecil. Kita perlu sering-sering memperbesar untuk memastikan fokusnya tepat. Hal yang cukup sulit adalah saat mengedit foto low light, di mana kadang noise yang muncul tidak terlihat di layar smartphone.

Saat mengedit project penting, kita tetap bisa memulai di smartphone dan melakukan finishing di tablet atau di laptop. Sebab, setiap foto yang di import bisa otomatis di upload ke cloud storage berkapasitas 100GB dan bisa diedit di perangkat lain.

3. Selective Adjustment

Selective Adjustment

Beberapa foto cukup kompleks bila diedit secara menyeluruh, di Lightroom Mobile kita bisa mengedit sebagian area dan membiarkan sisanya tak tersentuh. Misalnya Anda bisa mengedit hanya background-nya saja, subjek, atau bagian tertentu.

Terdapat tiga cara untuk menyeleksi area yang ingin dipilih. Brush tinggal coret bagian tertentu, gradien radial berupa lingkaran, dan gradien linier berupa garis yang misalnya bisa digunakan untuk menyeimbangkan langit yang cerah.

4. Healing Brush

Healing Brush

Saat hunting, kadang kita mendapatkan foto yang bagus tapi ada elemen mengganggu di dalamnya. Di sini peran fitur Healing Brush, di mana memungkinkan kita menghilangkan elemen tidak perlu baik itu orang atau benda lainnya. Namun, perlu akurasi yang tinggi saat mengedit untuk mendapatkan hasil yang optimal.

5. Perspective

Perspective

Saat memotret foto arsitektur, penggunaan lensa wide angle mudah menampilkan efek distorsi atau pergerakan kamera yang membuat foto agak miring. Di Lightroom Mobile kita bisa memperbaiki perpektif, seperti distorsi, meluruskan garis baik secara vertikal maupun horizontal, memutar, dan skalanya.

Verdict

Nah itu dia lima fitur premium di Adobe Photoshop Lightroom Mobile dan masih banyak lagi fitur-fitur menarik untuk menyempurnakan foto. Tentu saja, kita bisa mengakses tutorial, copy paste preset, sampai membuat preset sendiri. Nah yang terpenting kita bisa import banyak foto sekaligus, memilih banyak foto yang ingin diedit dan bisa paste pengaturannya, kita bisa mengedit dengan sangat cepat.

 

3 Fitur OPPO Reno3 untuk Menemani Kegiatan di Rumah

Menjalani masa karantina seperti sekarang jelas tidak mudah. Waktu luang yang biasa kita habiskan di luar rumah sekarang harus dijalani di kediaman masing-masing demi menekan angka penyebaran wabah COVID-19.

Kabar baiknya, ada banyak yang bisa kita lakukan di rumah sendiri. Saat-saat seperti ini sejatinya bisa kita manfaatkan untuk menjajal sejauh apa kemampuan kamera smartphone masing-masing. Lupakan sejenak selfie bersama teman-teman satu geng di tempat nongkrong favorit, ini saatnya berkreasi dengan memanfaatkan apapun yang bisa kita temui di sekitaran rumah.

Fitur fotografi

Salah satu aktivitas menarik yang bisa kita coba adalah fotografi makro. Memang tidak semua ponsel dapat mengambil foto objek dari jarak yang sangat dekat. Namun beberapa smartphone, seperti OPPO Reno3 misalnya, justru menawarkan mode khusus makro yang memungkinkan pengambilan foto dari jarak sedekat 3 cm.

Selain makro, tentu masih banyak fitur kamera smartphone yang dapat dicoba dengan tujuan untuk mengisi aktivitas. Buat para pengguna OPPO Reno3, fitur lain yang bisa dijajal adalah Ultra Clear 108MP Image. Coba cari objek yang mempunyai banyak detail, lalu jepret menggunakan fitur ini dan lihat hasilnya selagi di-zoom sedekat mungkin.

Matahari yang sudah terbenam bukan berarti kita harus berhenti berkreasi. Mayoritas smartphone modern dibekali kemampuan fotografi malam yang baik. Reno3 adalah salah satunya, dengan fitur Ultra Dark Mode yang akan aktif secara otomatis ketika tingkat kecerahan di sekitar terdeteksi di bawah 1 lux, alias sangat gelap.

OPPO Reno3

Fitur layar

Fotografi sudah, saatnya kita menghibur diri dengan segudang tayangan berkualitas dari katalog Netflix. Reno3 mengemas layar 1080p, dan perangkat ini juga sudah siap memutar konten Netflix dalam resolusi 1080p.

Dalam konteks multimedia, audio tidak kalah pentingnya dari visual, dan di sini pengguna bisa memanfaatkan teknologi Dolby Atmos yang diusung Reno3, yang akan meningkatkan kualitas suara dari speaker internal perangkat secara signifikan. Untuk kalangan audiophile, Reno3 siap menemani sesi menyendiri Anda selagi ditemani alunan musik berformat lossless (Hi-Res Audio).

Dukungan baterai

Semua itu tentu akan menguras baterai perangkat dengan cepat. Namun selama kita berada di rumah, akses ke colokan listrik tentu selalu ada, dan yang kita butuhkan sejatinya cuma waktu pengisian sesingkat mungkin.

Sesingkat apa? Setengah jam untuk mengisi 50% kapasitas misalnya, atau satu jam lebih sedikit untuk mengisi sampai penuh. Reno3 yang mendukung teknologi VOOC Flash Charge 3.0 sudah memenuhi kriteria ini, dan baterai berkapasitas 4.025 mAh miliknya dapat terisi penuh dalam waktu 73 menit, memudahkan para penggunanya untuk kembali beraktivitas dengan cepat.

Demikian tiga fitur OPPO Reno3 yang bisa dimanfaatkan untuk menemani kegiatan selama di rumah. Buat yang tertarik dengan Reno3, Anda juga tidak perlu keluar rumah untuk meminang ponsel seharga Rp 5,5 juta ini, sebab OPPO Indonesia sudah membuka layanan konsultasi dan pemesanan via WhatsApp sebagai bagian dari kampanye #BetterAtHome yang digagaskannya.

*Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh OPPO.

Xiaomi Redmi 8A Pro, MiTV 4 55″, dan Mi Air Purifier Resmi Hadir di Indonesia

Dengan merebaknya virus Covid-19 di Indonesia, tentu saja tidak menghambat para vendor untuk meluncurkan produk-produk mereka. Xiaomi adalah salah satu yang meluncurkan tiga produk terbarunya. Ketiga produk itu adalah Xiaomi Redmi 8a Pro, MiTV 4 55 inci, dan Mi Air Purifier 2H. Peluncuran produk ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 2 April 2020 secara streaming.

Overhead view of travel equipment for a mountain trip on wooden floor with copy space. / Items include rope, canteen, map, camera, journal, hat, boots, note book, headlamp. Time to travel concept. ; Shutterstock ID 703384324; Purchase Order: -
Overhead view of travel equipment for a mountain trip on wooden floor with copy space. / Items include rope, canteen, map, camera, journal, hat, boots, note book, headlamp. Time to travel concept.
; Shutterstock ID 703384324; Purchase Order: –

Redmi 8A Pro merupakan perangkat dengan nama Redmi 8A Dual yang diluncurkan di India. Pada smartphone ini, Redmi akhirnya menambahkan sebuah kamera tambahan pada bagian belakangnya, serta menambahkan kapasitas RAM dan penyimpanan internalnya. Redmi 8A Pro sendiri berada ditengah antara Redmi 8 dan Redmi 8A.

Spesifikasi yang diusung juga masih sama, yaitu dengan Snapdragon 439, Baterai 5000 mAh, dan memiliki desain serta bentuk yang sama. Perbedaan yang mendasar adalah Redmi 8A memiliki kapasitas 2/32 GB, Redmi 8A Pro dengan dua kamera pada kapasitas 2/32 GB serta 3/32 GB, dan terakhir Redmi 8 yang memiliki kapasitas hanya 4/64 GB saja. Xiaomi tidak lagi memproduksi Redmi 8 dengan kapasitas 3/32 GB.

Xiaomi Mi Tv 4 55

Selanjutnya, setelah lama tidak memiliki produk baru, akhirnya Xiaomi kembali meluncurkan SmartTV-nya. Dengan nama MiTV 4 yang memiliki dimensi 55 inci, TV pintar ini menggunakan sistem operasi Android 9. TV pintar ini juga memiliki bingkai yang kecil, hanya berukuran 11 mm saja. MiTV 4 55″ juga memiliki antar muka buatan mereka sendiri, yaitu Patchwall yang sudah memiliki beberapa aplikasi seperti Netflix, Hooq, Vidio, CATCHPLAY+, dan IFlix.

TV 55 inci ini menggunakan SoC buatan AMLogic dengan T960X-H yang menggunakan prosesor empat core Cortex A53 dan GPU Mali dengan proses pabrikasi 28 nm. RAM yang dipasang berkapasitas 2 GB dengan penyimpanan internal 8 GB. Pada TV ini juga terdapat 3 port HDMI (termasuk 1 port ARC), 2 port USB (2.0) dan port Ethernet, juga opsi nirkabel termasuk Wi-Fi, dan Bluetooth 4.2.

Mi TV 4 juga hadir dengan pilihan layar 43” lengkap dengan keunggulan yang ada pada Mi TV 4 55”, dengan perbedaan pada pengaturan speaker ganda 8W dengan sistem refleksi yang mendukung kualitas suara DTS-HD dan kapasitas 1GB RAM untuk ruang penyimpanan 8GB eMMC.

Xiaomi Mi Air Purifier 2H

Terakhir, Xiaomi juga meluncurkan Mi Air Purifier 2H. Huruf H tersebut merupakan tanda bahwa pada produk yang satu ini, Xiaomi menggunakan filter HEPA. Filter ini bisa menyaring apa pun dengan dimensi sampai 0,3 mikron, sehingga udara menjadi lebih bersih.

Xiaomi menawarkan Mi TV 4 55” mulai dari  Rp4,799,000,- dan Mi TV 4 43” dengan harga Rp.3,299,000,-. Untuk Mi Air Purifier 2H dijual dengan harga terjangkau mulai dari, Rp1,799,000,- . Dan untuk smartphone terbarunya, Redmi 8A Pro, dijual dengan harga Rp1,549,000 untuk 2/32 GB dan Rp1,649,000.

Covid-19 + Harga Murah = Ghoib?

Kita semua tahu bahwa COVID-19 memang mengganggu segala aktivitas, termasuk ekonomi. Banyak perusahaan yang harus melakukan pembagian pekerjaan atau malah bekerja di rumah agar dapat memutus penyebaran virus ini. Di sisi lain, harga murah sebuah smartphone tentu saja menarik lebih banyak orang untuk membeli. Lalu apakah Redmi 8A Pro bakal ghoib?

Alvin Tse

Ditanyakan pada sesi QnA melalui aplikasi Zoom, Alvin Tse selaku Country Manager Xiaomi Indonesia mengatakan bahwa hal tersebut pun sudah mereka antisipasi.

Ada dua hal yang mempengaruhi penjualan mereka. Yang pertama adalah pasokan barang dari pabrik. Alvin mengaku bahwa sampai saat ini mereka tidak memiliki masalah dalam mendapatkan pasokan barang dari pabrik.

Hal kedua adalah banyaknya toko yang menjual barang dari Xiaomi. Sampai saat ini, Xiaomi memiliki rekan toko lebih dari 1000 yang tersebar di seluruh Indonesia. Xiaomi juga memiliki 50 Authorized Mi Store di pusat perbelanjaan, bekerja sama dengan Erafone di lebih dari 200 toko, dan  juga memiliki 50 Mi Shop yang berlokasi di jalan-jalan utama, dan kami juga memiliki lebih dari 700 Mi Partner Shop yang juga menjual produk Xiaomi dan smartphone lain.

Xiaomi harga

Dengan menjaga kedua hal tersebut, Alvin yakin bahwa Redmi 8A Pro tidak akan ghoib di pasaran.

4 Fitur Kamera Smartphone yang Penting & Cara Mengoptimalkannya

Memotret menggunakan smartphone memiliki banyak keuntungan. Sebagai contoh, banyak tempat yang melarang keras penggunaan kamera DSLR atau mirrorless, namun masih dipersilahkan bila menggunakan smartphone.

Apapun perangkatnya dan dimana pun kamera menempel, kamera tetaplah sebuah alat yang memungkinkan kita memproduksi konten. Di artikel ini saya ingin membahas fitur kamera penting yang ada di kamera smartphone dan cara mengoptimalkannya.

1. AI Camera

Smartphone OPPO punya AI Scene Recognition
Smartphone OPPO punya AI Scene Recognition

AI Camera, AI Scene Recognition, AI Scene Recognition, atau apa pun sebutan lainnya. Fitur berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ini turut berkontribusi meningkatkan kemampuan kamera smartphone secara signifikan.

Ibaratnya seperti mode foto auto plus yang ditingkatkan dengan AI. Cara kerjanya kamera akan mengenali berbagai jenis pemandangan (scene) dan skenario, lalu menyesuaikan pengaturan yang paling ideal dengan kondisi pemotretan saat itu.

2. Mode Pro

Mode Pro di Huawei P30 Pro
Mode Pro di Huawei P30 Pro

Kebalikan dari mode AI Camera, mode Pro atau sistem kontrol manual memungkinkan kita mengulik pengaturan kamera dan memberi sentuhan lebih personal pada foto. Misalnya white balance, alih-alih tampak natural seperti aslinya kita bisa membuat foto lebih dramatis.

Kita memiliki kendali atas shutter speed, ISO, dan sejumlah fitur kamera lain seperti mode autofocus, metering focus, dan exposure compensation. Bila smartphone menyediakan fitur untuk menyimpan foto dalam format raw, maka aktifkan karena akan memberikan keleluasaan saat editing.

Lewat mode ini, kita juga bisa memotret di malam hari dengan teknik long exposure. Menggunakan shutter speed yang lambat untuk mendapatkan efek pergerakan atau jejak dari benda yang bergerak, tentunya dengan bantuan tripod.

3. Mode Wide Angle dan Zoom

Fitur 10x hybrid zoom OPPO Reno 10x Zoom
Fitur 10x hybrid zoom OPPO Reno 10x Zoom

Memotret dengan kamera utama akan memberikan kualitas foto terbaik. Namun kuantitas juga penting, maka bereksplorasi dengan mode wide angle dan zoom (diutamakan optical zoom) akan memberikan lebih banyak variasi.

Lewat fasilitas zoom, memungkinkan kita mendapatkan detail atau closeup. Sementara, pada mode wide angle kita bisa memasukkan lebih banyak elemen dan informasi. Sudut pengambilan gambar juga sanggup menyuguhkan perspektif yang berbeda, misalnya kalau kita memotret dari bawah akan menimbulkan kesan megah atau mewah.

4. Perekam Video 4K 30/60 fps

Merekam video dengan Samsung Galaxy A80
Merekam video dengan Samsung Galaxy A80

Bicara soal kamera smartphone tak melulu soal foto, karena kualitas videonya juga turut meningkat. Banyak smartphone kelas menengah sanggup merekam video 4K 30fps dan 60fps pada smartphone flagship, bahkan ada yang sanggup merekam video 8K.

Hal ini berarti bahwa smartphone adalah sebuah alat atau mesin powerful untuk membuat konten video dan setiap orang punya kesempatan untuk menjadi content creator misalnya di YouTube. Opsi lain kita bisa berburu stock footage dan di-monitize dengan melisensikannya.

Saat memilih smartphone untuk merekam video, hal yang perlu dipastikan adalah ketersediaan fitur video stabilization seperti kelengkapan sensor OIS, EIS, atau kombinasi keduanya. Hal ini cukup penting untuk mendapatkan pergerakan yang lebih mulus, kita juga mungkin akan membutuhkan bantuan tripod atau gimbal.

Itu sejumlah fitur kamera penting di smartphone, masih banyak lagi fasilitas yang bisa dioptimalkan seperti assistive grid, timer, dan audio control. Serta, beragam mode pengambilan gambar lain seperti portrait, night, panorama, AR sticker, dan lainnya. Mode video seperti time lapse dan slow motion juga harus dioptimalkan.

 

5 Jenis Lensa Kamera di Smartphone, Wide Angle Sampai Telephoto

Saat tren smartphone dengan konfigurasi dual camera muncul ke permukaan, kebanyakan lensa sekunder digunakan untuk menghasilkan kedalaman ruang. Ya, foto portrait dengan efek bokeh ala menggunakan kamera DSLR atau mirrorless dengan lensa ber-aperture besar.

Walaupun hasilnya dulu bisa dibilang mengerikan, maksud saya tidak rapi terutama di sekitar pinggiran subjek tapi bagi saya saat itu sudah sangat mengesankan. Lalu, tak lama lensa wide angle tiba di smartphone, meskipun punya karakteristik efek distorsi yang agak berlebihan.

Bagaimana sekarang? Saat ini kebanyakan smartphone telah dilengkapi dengan dukungan multi kamera dengan berbagai lensa yang berbeda. Mari bahas satu per satu lensa kamera di smartphone.

1. Lensa Wide Standar

Samsung-Galaxy-A71
Samsung Galaxy A71 punya kamera utama 64MP dengan sensor Samsung ISOCELL GW1

Opsi untuk mendapatkan foto dengan kualitas terbaik tentunya melalui kamera utama yang menggunakan lensa wide standar. Karena ukuran sensor gambarnya dan ukuran per pikselnya lebih besar dari kamera sekunder.

Kebanyakan di dominasi sensor besutan Samsung atau Sony beresolusi 48MP dengan teknologi Quad Bayer. Hasil foto optimalnya adalah 12MP dengan piksel 1.6µm atau 48MP jika semua piksel digunakan dengan per piksel 0.8µm. Lalu, ada sensor Samsung dengan resolusi 64MP hingga 108MP, untuk mengetahui lebih lengkap saya sudah membahasnya di artikel berikut; 3 sensor kamera utama di smartphone.

2. Lensa Wide Angle

ASUS-Zenfone-6
ASUS Zenfone 6 memiliki kamera 13MP dengan lensa ultra wide angle

Fasilitas mode wide angle atau ultra wide angle ini sudah banyak ditemukan di smartphone kelas menengah ke atas. Lensa ini memang banyak manfaatnya, tapi penggunaannya juga cukup menantang.

Kita bisa memasukkan lebih banyak elemen atau orang dalam satu frame. Memuat lebih banyak informasi untuk menyampaikan cerita, dan tentunya sangat ideal untuk memotret foto landscape dan foto arsitektur.

Nah tantangan utama mode wide angle di smartphone adalah efek distorsi, di sini kita dipaksa untuk lebih kreatif dalam menempatkan sudut pandang dan mengatur ulang komposisi. Namun jangan sampai memasukkan elemen lebih banyak daripada yang dibutuhkan yang membuat subjek utama terlihat kurang menonjol.

Resolusi dari kamera dengan lensa wide angle yang ada di smartphone ini cukup beragam. Dari sebatas 5MP, 8MP, 12 atau 13MP, hingga 40MP seperti yang terdapat pada Huawei Mate 30 Pro. Bagi yang mencari kualitas, maka sebaiknya pilih smartphone di kelas flagship.

3. Depth Sensor

Vivo-S1-Pro
Vivo S1 Pro mengusung kamera 2MP sebagai depth sensor

Sekarang untuk mendapatkan foto dengan efek bokeh yang cukup rapi terbilang mudah. Hampir semua smartphone dengan multi kamera menawarkan kamera sekunder dengan lensa khusus ini sebagai depth sensor.

Meski resolusinya hanya sebatas 2MP atau 5MP saja, namun dukungan kecerdasan buatan membuat hasilnya jauh lebih baik. Bahkan, kita bisa mengatur intensitas bokehnya saat mengambil foto dan sesudahnya memotret. Serta, dilengkapi dengan sejumlah efek ala pencahayaan studio.

4. Lensa Telephoto

OPPO-Reno-10x-Zoom
OPPO Reno 10x Zoom punya kamera Periscope 13 MP dengan kemampuan 10x hybrid zoom

Belakangan ini kamera dengan lensa telephoto banyak tertanam pada perangkat flagship. Lensa khusus ini menyuguhkan kemampuan pembesaran dari optical zoom sebanyak 2x, 3x, dan 5x hingga hybrid zoom 10x bahkan digital zoom sampai 50x dan 100x.

Kedengarannya mengesankan bukan? Namun, sebaiknya hindari penggunaan digital zoom karena akan mengurangi kualitas foto secara signifikan. Cukup gunakan fasilitas optical zoom yang disediakan 2x atau 3x untuk memotret secara closeup, misalnya portrait dan foto produk.

Beberapa perangkat yang punya kemampuan zoom banyak antara lain OPPO Reno 10x Zoom, Huawei P30 Pro (penerusnya Huawei P40 series juga sudah dirilis), Huawei Mate 30 Pro, dan Samsung Galaxy S20 Ultra.

5. Macro dan Monokrom

OPPO-Reno3
OPPO Reno3 punya kamera 2MP dengan lensa monokrom

Biasanya untuk foto closeup yang ekstrem membutuhkan aksesori lensa macro tambahan. Namun belakangan banyak smartphone kelas menengah dibekali dengan kamera dengan lensa macro. Meski sejauh ini hasilnya masih belum memuaskan, cenderung kurang tajam karena resolusinya juga sebatas 2MP sampai 5MP saja.

Selain itu, beberapa smartphone juga dibekali kamera dengan lensa monokrom. Huawei pernah menggunakan pada smartphone P series mereka untuk meningkatkan kualitas foto, sementara OPPO menggunakan di sebagian smartphone-nya untuk mendapatkan efek hitam putih yang lebih artistik.