Ikea dan Sonos Samarkan Speaker Nirkabel Sebagai Sebuah Lukisan

Dua tahun lalu, Ikea dan Sonos menyingkap hasil kolaborasinya berupa speaker yang merangkap peran sebagai rak buku dan lampu meja. Ide menyamarkan perangkat audio sebagai perabot rumah itu masih terus dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut. Yang terbaru, kemitraan kedua perusahaan melahirkan sebuah speaker nirkabel yang menyamar sebagai lukisan.

Ikea dan Sonos menjuluki produk ini dengan nama “Symfonisk Picture Frame WiFi Speaker”. Namun sebenarnya akan lebih akurat jika ia dikategorikan sebagai lukisan ketimbang bingkai foto, sebab kita tidak bisa menyelipkan foto atau gambar milik kita sendiri. Beruntung panel depannya masih bisa dilepas dan diganti dengan yang lain, yang akan Ikea jual secara terpisah seharga $20 per panel.

Saat panel depannya dilepas, kita pun bisa langsung melihat jeroan speaker-nya, yang sayangnya belum dijabarkan secara merinci oleh Ikea maupun Sonos. Perangkat ini dapat digantungkan ke tembok dalam posisi horizontal maupun vertikal, dan sisi belakangnya dilengkapi banyak celah untuk membelok-belokkan kabel penyalur dayanya.

Alternatifnya, perangkat juga dapat diberdirikan sendiri di atas lantai atau meja berkat kaki-kaki kecil yang dapat dilipat ke dalam maupun ke luar. Selain supaya perangkat dapat berdiri dengan stabil, kaki-kaki tersebut juga berfungsi untuk meredam getaran, sehingga pada akhirnya suara bass bisa terdengar lebih bulat. Ikea tampaknya benar-benar memanfaatkan pengalaman panjangnya di dunia desain produk dalam mengembangkan perangkat ini.

Untuk mengoperasikan speaker, pengguna dapat memakai aplikasi Sonos di smartphone, atau bisa juga dengan mengklik tombol-tombol yang berada di sisi kiri untuk mengatur volume maupun playback. Seperti halnya produk Sonos lain, perangkat ini juga bisa diikutkan ke dalam setup multi-room. Pengguna perangkat iOS maupun macOS juga dapat meneruskan audio secara nirkabel ke speaker ini dengan memanfaatkan protokol AirPlay 2.

Dijual seharga $199, speaker jadi-jadian ini semestinya bisa menjadi alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin mempunyai speaker nirkabel sekaligus menghiasi kediamannya dengan sebuah karya seni. Belum diketahui kapan perangkat ini bakal mendarat di Indonesia, namun pemasarannya di Amerika Serikat bakal berlangsung mulai pertengahan bulan Juli.

Sumber: The Verge dan Ikea.

Sonos Roam Adalah Speaker Terkecil Sekaligus Termurah Sonos Sejauh Ini

Meski sudah menggeluti bidang audio nirkabel sejak lama, Sonos baru meluncurkan speaker portabel pertamanya, Sonos Move, di tahun 2019. Satu hal yang cukup disayangkan adalah, dengan ukuran sebesar 240 x 160 x 126 mm, Sonos Move tidak seportabel kebanyakan speaker Bluetooth lain yang ada di pasaran.

Pernyataan ini tidak berlaku untuk speaker terbarunya, Sonos Roam. Dengan dimensi hanya 168 x 62 x 60 mm (kurang lebih sebesar botol minum), Roam tentu sangat mudah dibawa-bawa, apalagi mengingat bobotnya cuma berada di kisaran 0,43 kg. Kalau perlu membawanya ke samping kolam renang pun juga tidak masalah, sebab Roam telah mengantongi sertifikasi ketahanan air IP67 (sampai kedalaman 1 meter selama 30 menit).

Di dalamnya bernaung sebuah mid-woofer, sebuah tweeter, dan sepasang amplifier Class-H. Yang menarik adalah, Roam tidak mendistribusikan suara ke segala sudut (360°) seperti mayoritas speaker Bluetooth. Namun supaya suara yang dihasilkan tetap optimal dalam berbagai kondisi, Roam tetap dibekali fitur Trueplay yang akan menyesuaikan sendiri karakteristik suaranya secara otomatis berdasarkan posisinya di dalam ruangan.

Roam memanfaatkan unit mikrofon beamforming yang tertanam di dalamnya untuk mewujudkan fitur Trueplay ini. Tentu saja mikrofon yang sama juga berfungsi untuk menangkap suara pengguna, sebab Roam memang mendukung integrasi Google Assistant maupun Amazon Alexa.

Tidak seperti speaker Bluetooth pada umumnya, Roam mengemas konektivitas Bluetooth 5.0 dan Wi-Fi sekaligus. Jadi selagi masih berada di rumah, Roam dapat terhubung ke jaringan Wi-Fi untuk memutar audio langsung dari layanan streaming. Barulah ketika dibawa ke luar, Roam langsung berganti ke mode Bluetooth secara otomatis.

Kehadiran Wi-Fi berarti Roam juga dapat terhubung ke sistem multi-room yang sudah menjadi ciri khas Sonos selama ini. Pengguna juga bisa memperlakukan dua unit Roam sebagai speaker stereo, tapi sayangnya ini cuma berlaku jika perangkat terhubung ke jaringan Wi-Fi saja, bukan Bluetooth.

Dalam satu kali pengisian, Roam diyakini mampu beroperasi hingga 10 jam nonstop. Opsi charging-nya ada dua: menggunakan kabel USB-C, atau menggunakan wireless charger. Yang termasuk dalam paket penjualan memang cuma kabelnya saja, akan tetapi kabar baiknya pengguna tetap bisa menggunakan Qi wireless charger lain yang mereka punyai.

Sebagai speaker terkecil Sonos, Roam jelas merupakan yang paling terjangkau. Di Amerika Serikat, Sonos bakal memasarkannya seharga $169 (± 2,4 jutaan rupiah) mulai tanggal 20 April mendatang. Pilihan warna yang tersedia ada dua, yakni hitam atau putih.

Sumber: Sonos.

Sonos Singkap Soundbar Pintar Baru, Sonos Arc

Sonos Beam yang dirilis pada pertengahan tahun 2018 terlalu kecil untuk menggantikan Sonos Playbar. Suksesor sejatinya baru datang sekarang, sekitar tujuh tahun sejak Sonos memperkenalkan soundbar pertamanya tersebut. Dinamai Sonos Arc, perangkat ini rupanya juga dirancang untuk menggantikan Playbase.

Secara fisik, Arc bahkan lebih panjang lagi ketimbang Playbar, 114 cm dibanding 90 cm. Bobotnya berkisar 6,25 kilogram, dan ia juga bisa digantungkan ke tembok jika perlu. Sayang paket penjualannya tidak mencakup wall-mount, dan konsumen harus menebusnya secara terpisah seharga $79.

Sonos Arc

Desainnya juga lebih kece daripada Playbar, dengan bentuk silindris ketimbang balok, dan grille yang menyelimuti 270° permukaan hitam atau putihnya. Di baliknya tertanam 11 unit driver, dua di antaranya sengaja dihadapkan ke atas demi membantu penyajian 3D audio. Arc juga merupakan soundbar pertama Sonos yang mendukung teknologi Dolby Atmos.

Arc menyambung ke TV via HDMI ARC atau eARC. Ia tetap bisa digunakan untuk streaming musik atau podcast – atau radio – saat TV dimatikan. Arc mampu menyesuaikan karakter suaranya secara otomatis berdasarkan jenis konten yang diputar. Meski begitu, konsumen juga dibebaskan memilih profil suara yang diinginkan melalui aplikasi pendamping di smartphone.

Seperti halnya Beam, Arc turut dibekali sejumlah mikrofon beam-forming. Ya, perangkat ini juga dapat dioperasikan via interaksi dengan Google Assistant maupun Amazon Alexa, dan tentu saja ia juga bisa diadaptasikan dengan setup multi-room.

Rencananya, Sonos Arc akan mulai dijual secara global pada tanggal 10 Juni mendatang seharga $799. Namun Arc bukan satu-satunya hardware baru yang Sonos singkap hari ini.

Sonos Sub (Gen 3) dan Sonos Five

Sonos Sub

Mereka turut memperkenalkan Sonos Sub generasi ketiga, serta Sonos Five, penerus langsung speaker Play:5 generasi kedua yang dirilis lima tahun silam. Seperti sebelumnya, Sonos Sub tak ubahnya sebuah subwoofer yang dirancang untuk semakin memantapkan dentuman bass dari speakerspeaker Sonos, termasuk halnya Arc.

Secara teknis, Sub mengusung sepasang driver yang ditenagai oleh sepasang amplifier Class-D. Sonos tak lupa merancang driver-nya agar mampu meredam guncangan, dan itu penting demi menghasilkan suara frekuensi rendah yang bebas distorsi. Tentu saja, semua ini Sub lakukan selagi terhubung secara wireless, yang berarti ia bebas ditempatkan di mana saja di dalam ruangan, bahkan di bawah sofa kalau memang perlu.

Sonos Five

Sonos Five di sisi lain masih mempertahankan desain akustik yang sama seperti pendahulunya; 3 midwoofer dan 3 tweeter, lengkap beserta 6 amplifier Class-D. Sonos tak lupa membekalinya dengan memory berkapasitas lebih besar, dan secara umum Sonos Five menawarkan kinerja yang lebih responsif ketimbang sebelumnya.

Saat diberdirikan secara vertikal, Five akan otomatis bertindak sebagai speaker mono sehingga pengguna bisa langsung menambahkan unit Five lainnya. Sebaliknya, Five akan beroperasi sebagai speaker stereo saat diposisikan secara horizontal.

Seperti Arc, dua perangkat ini juga akan dipasarkan mulai 10 Juni. Sonos Sub (Gen 3) dibanderol $699, sedangkan Sonos Five dibanderol $499.

Sumber: Sonos.

Sonos Luncurkan Layanan Streaming-nya Sendiri, Sonos Radio

Sudah sejak lama Sonos menawarkan integrasi berbagai layanan streaming di speakerspeaker buatannya. Begitu banyaknya layanan yang terintegrasi, terkadang konsumen bingung harus memakai yang mana.

Untuk mengatasi problem tersebut, Sonos sudah punya solusinya. Mereka baru saja meluncurkan layanan streaming-nya sendiri yang bernama Sonos Radio. Layanan gratis ini pada dasarnya Sonos ciptakan untuk mempermudah aspek discovery, sebab Sonos Radio bisa langsung diakses dari aplikasi Sonos, tanpa perlu menyambungkan akun tambahan.

Namun Sonos tidak mau memaksa. Andai konsumen keberatan, mereka bebas menonaktifkan Sonos Radio di aplikasi. Sebaliknya, mereka yang belum berlangganan Spotify atau layanan streaming lain bisa langsung memperkerjakan speaker barunya dengan Sonos Radio, yang sejauh ini diklaim mencakup lebih dari 60.000 stasiun radio.

Sonos Radio

Sonos Radio sejatinya terbagi menjadi tiga segmen: Sonos Presents, Sonos Stations, dan Local Radio. Sonos Presents adalah kumpulan program radio orisinal yang Sonos siapkan sendiri, kurang lebih mirip seperti segmen radio Beats 1 yang ada di Apple Music. Semua yang tersaji di Sonos Presents dipastikan bebas dari interupsi iklan.

Sonos Stations di sisi lain tidak ubahnya kumpulan playlist musik berdasarkan genre, sedangkan Local Radio pada dasarnya memberikan akses ke beragam opsi streaming radio yang sudah tersedia sebelumnya, seperti misalnya TuneIn atau iHeartRadio. Tidak seperti segmen yang pertama tadi, Sonos Stations dan Local Radio masih disisipi iklan.

Mengapa Sonos merasa perlu menawarkan layanan streaming-nya sendiri? Selain alasan seputar discovery itu tadi, tidak menutup kemungkinan Sonos Radio diciptakan supaya konsumen Sonos jadi semakin loyal, supaya mereka tidak mangkir ke brand speaker lain. Tanpa harus terkejut, Sonos Radio hanya bisa diakses lewat speaker Sonos.

Sayangnya tidak semua bagian Sonos Radio sudah tersedia secara global. Yang sudah bisa diakses di seluruh dunia saat ini baru segmen Local Radio, sedangkan Sonos Presents yang berisikan program radio orisinal tersebut baru tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Irlandia, dan Australia.

Sumber: Sonos dan Wired.

Sonos Akuisisi Startup AI untuk Kembangkan Voice Assistant yang Dapat Beroperasi Secara Offline

Dimulai dari Sonos One, integrasi Alexa dan Google Assistant kini sudah meluas hingga merambah ke soundbar Sonos Beam sekaligus speaker portable Sonos Move. Namun Sonos rupanya belum puas hanya menebeng ke dua platform voice assistant terpopuler itu.

Baru-baru ini, mereka mengakuisisi startup asal Perancis bernama Snips dengan mahar $37,5 juta. Sejak didirikan di tahun 2013, Snips telah sibuk mengembangkan platform voice assistant-nya sendiri. Kendati demikian, akuisisi ini bukan berarti Sonos punya rencana untuk menciptakan kompetitor Alexa dan Google Assistant, lalu mendepak keduanya di masa yang akan datang.

Yang Sonos incar justru lebih spesifik lagi, yakni voice assistant yang dapat membantu mengoperasikan fungsi-fungsi dasar perangkat, tanpa harus bergantung dengan koneksi internet setiap saat. Alexa dan Google Assistant masih akan terus eksis di perangkat-perangkat bikinan Sonos, dan voice assistant baru ini dimaksudkan untuk menjadi pelengkap.

Satu hal yang menjadi daya tarik platform bikinan Snips adalah kemampuannya mengolah data secara lokal, alias langsung di dalam perangkat. Sonos melihatnya sebagai peluang untuk memenuhi tuntutan konsumen yang sangat peduli terhadap privasinya, yang selalu merasa khawatir setiap kali perangkat harus meneruskan data ke cloud hanya untuk memahami perintah suara dari pengguna.

Bisa kita bayangkan bahwa ke depannya, speakerspeaker Sonos bakal dilengkapi tiga voice assistant yang berbeda: Alexa dan Google Assistant buat yang perlu mengakses sejumlah informasi dari internet beserta ekosistem perangkat smart home di rumahnya, lalu voice assistant bawaan perangkat untuk membantu pengoperasian secara hands-free dan offline.

Privasi merupakan topik penting yang selalu dibicarakan semenjak kasus Edward Snowden di tahun 2013, dan rupanya perusahaan seperti Sonos tidak segan berinvestasi lebih demi mengedepankan fitur-fitur seputar privasi.

Sumber: TechCrunch dan Variety.

Pemilik Speaker Sonos Kini Tak Harus Membayar Biaya Berlangganan Agar Bisa Streaming dari Spotify

Kabar gembira bagi para pengguna speaker bikinan Sonos. Setelah sekian lama dinanti, Sonos akhirnya secara resmi menghadirkan dukungan terhadap Spotify Free. Akses ke layanan streaming musik terbesar itu sebenarnya sudah sejak lama tersedia di platform Sonos, akan tetapi selama ini hanya terbatas untuk mereka yang sudah berlangganan Spotify Premium saja.

Sekarang, pemilik speaker Sonos tidak perlu membayar biaya berlangganan terlebih dulu untuk bisa menikmati suguhan Spotify langsung dari perangkatnya. Katalog musik yang dapat diakses pun lengkap dan tidak dibatasi, namun bedanya, Spotify Free akan memutarnya secara acak (shuffle) dan dengan interupsi iklan.

Anggap saja format Spotify Free mirip seperti radio. Yang dapat diakses secara on-demand hanyalah deretan playlist hasil kurasi otomatis seperti Discover Weekly, Release Radar, atau Daily Mix.

Ikea Symfonisk / Ikea
Ikea Symfonisk / Ikea

Keputusan menghadirkan dukungan Spotify Free ini merupakan langkah yang rasional, apalagi mengingat Sonos sekarang juga punya speaker portable bernama Move. Bukan cuma konsumen Move yang diuntungkan, melainkan juga mereka yang membeli Symfonisk, speaker hasil kerja sama Sonos dan Ikea yang dihargai amat terjangkau, terutama jika dibandingkan dengan portofolio produk Sonos selama ini.

Di sisi lain, keputusan ini juga berarti Sonos punya potensi untuk menggaet 135 juta konsumen baru. Angka tersebut adalah jumlah pengguna aktif Spotify Free dari total 248 juta pengguna setiap bulannya. Jadi wajar apabila Sonos tidak ingin melewatkan kesempatan emas tersebut.

Sumber: Variety.

Sonos Perkenalkan Speaker Portable Pertamanya, Move

Sebagai pelopor sistem audio multi-room, pengalaman Sonos di bidang speaker wireless tentunya tidak boleh kita remehkan. Kendati demikian, selama ini pabrikan asal Amerika Serikat tersebut rupanya belum pernah memproduksi speaker portable.

Debut Sonos di ranah portable ditandai oleh Sonos Move. Move pada dasarnya merupakan speaker pertama Sonos yang bisa kita bawa keluar rumah. Di samping Wi-Fi dan dukungan terhadap ratusan layanan streaming, Sonos Move turut dibekali koneksi Bluetooth, meski sayangnya cuma Bluetooth 4.2, bukan Bluetooth 5.0 seperti yang banyak dibicarakan belakangan ini.

Sonos Move

Meski dikategorikan portable, fisik Move rupanya jauh lebih bongsor ketimbang Sonos One, dengan dimensi 240 x 160 x 126 mm, serta bobot yang mencapai angka 3 kilogram. Ini berarti kinerja audio Move semestinya juga lebih baik daripada One, utamanya berkat sebuah tweeter dan mid-woofer yang disokong oleh sepasang amplifier Class-D.

Label portable itu didapat dari baterai terintegrasi yang mampu bertahan hingga 10 jam pemakaian dalam satu kali pengisian, tidak ketinggalan juga sebuah handle di bagian belakang yang menyatu dengan rangka Move. Rangkanya ini pun dirancang supaya weatherproof dengan sertifikasi IP56, sebuah keharusan buat perangkat yang dimaksudkan untuk digunakan di luar rumah.

Urusan charging, Move datang bersama sebuah unit docking yang praktis. Kabar baiknya, unit docking ini bukanlah suatu kewajiban apabila Anda berencana membawa Move bepergian jauh, sebab Move juga bisa di-charge langsung menggunakan kabel USB-C dan adaptor.

Sonos Move

Dari segi fitur pintar, Move banyak mewarisi kakak-kakaknya yang hanya dibekali Wi-Fi. Integrasi Google Assistant sekaligus Amazon Alexa adalah salah satunya, demikian pula fitur Trueplay yang memungkinkan speaker untuk mengadaptasikan kinerja audionya dengan kondisi ruangan. Pada Sonos Move, fitur Trueplay ini bahkan sudah disempurnakan lebih lanjut agar dapat beroperasi secara otomatis.

Rencananya, Sonos Move bakal dipasarkan secara global mulai 24 September mendatang dengan banderol $399. Harga tersebut tergolong tinggi di segmen speaker portable, akan tetapi kita juga tidak boleh lupa dengan fakta bahwa Move tetap merupakan sebuah speaker multi-room. Kebetulan saja ia juga bisa mengandalkan koneksi Bluetooth ketika diperlukan.

Sumber: Sonos dan The Verge.

Kolaborasi Ikea dan Sonos Lahirkan Dua Speaker yang Menyamar Sebagai Perabot Rumah

Kita sudah melihat penampakan final dari speaker bikinan Ikea dan Sonos, namun hingga kini masih banyak yang bertanya-tanya apakah Ikea dan Sonos hanya menyiapkan satu model itu saja. Pertanyaan tersebut akhirnya terjawab berkat partisipasi Ikea dalam pameran desain Salone del Mobile di Itali.

Di ajang tersebut, Ikea tak hanya memamerkan speaker Symfonisk yang bisa merangkap fungsi sebagai rak (dengan beban maksimum hingga 3 kg), tapi juga speaker lain yang menyamar sebagai lampu meja. Ya, seperti yang bisa kita lihat pada gambar di atas, separuh bagian ke bawah dari lampu tersebut adalah speaker, dan tentu saja jeroannya diracik oleh Sonos.

Ikea Symfonisk

Sonos mengklaim performa audio speaker berwujud lampu meja ini tak kalah dari speaker termurah mereka saat ini, Sonos Play:1. Kontrolnya terbilang sederhana, hanya mengandalkan satu buah kenop saja, dan itu pun juga cuma untuk menyala-matikan perangkat.

Selebihnya, pengguna perlu memanfaatkan aplikasi pendamping Sonos di smartphone. Dari situ juga bisa disimpulkan bahwa kedua speaker Symfonisk ini kompatibel dengan speakerspeaker Sonos lain sehingga dapat disertakan ke dalam setup multi-room.

Ikea Symfonisk

Dukungan Alexa turut tersedia, tapi sayangnya pengguna harus menggunakan ponsel sebagai perantaranya mengingat kedua speaker ini tidak dilengkapi mikrofon internal. Terlepas dari itu, teknologi Sonos TruePlay yang mampu mengoptimalkan reproduksi suara berdasarkan kondisi ruangan, tetap tersedia dengan memanfaatkan bantuan mikrofon pada smartphone yang terhubung.

Terkait jadwal perilisannya, Ikea masih berpegang pada janji awalnya di bulan Agustus. Beruntung banderol harganya tak perlu ditebak lagi, sebab Ikea sudah mengumumkannya secara resmi: $99 untuk Symfonisk bookshelf alias rak buku, dan $179 untuk yang berwujud lampu meja.

Sumber: Engadget dan Ikea.

Ikea Resmi Pamerkan Wujud Final Speaker Hasil Kolaborasinya dengan Sonos

Belum lama ini, Ikea mengumumkan bahwa speaker hasil kolaborasinya dengan Sonos bakal diluncurkan pada bulan Agustus nanti. Kendati demikian, Ikea sepertinya sudah tidak sabar memamerkan wujud perangkat tersebut ke hadapan publik.

Lewat sebuah siaran pers, Ikea mengumumkan bahwa tujuh produknya berhasil memenangkan gelar Red Dot Awards 2019 di bidang desain, dan salah satunya adalah speaker Symfonisk yang mereka kerjakan bersama Sonos.

Dibandingkan dengan prototipenya, versi final ini tentu tampak jauh lebih terpoles. Selain bisa diberdirikan, perangkat juga bisa ditanamkan ke tembok demi merangkap fungsi sebagai rak. Pada bagian atasnya, kita bisa melihat label kecil bertuliskan “Sonos” berdampingan dengan “Ikea”.

Sayangnya sejauh ini Ikea baru mengungkap wujudnya saja. Rincian spesifikasi maupun fiturnya sepertinya masih harus menunggu sampai jadwal peluncuran resminya di bulan Agustus nanti.

Ikea Symfonisk

Lebih lanjut, tidak ada yang tahu berapa model Symfonisk yang sudah mereka siapkan. Bisa jadi lebih dari satu, hanya saja kebetulan yang memenangkan penghargaan dari Red Dot cuma model yang satu ini.

Namun pada akhirnya hal yang paling dinantikan oleh konsumen dari kolaborasi Sonos dan Ikea ini adalah, bagaimana campur tangan Ikea bisa membuat produk Sonos lebih bersahabat dengan kantong. Anda yang pernah kepincut dengan speakerspeaker besutan Sonos pasti tahu semahal apa banderolnya.

Sebaliknya, Ikea selama ini terkenal dengan produk-produknya yang berharga terjangkau, dan untuk speaker ini, mereka juga sudah berencana untuk memasarkannya dalam harga yang terjangkau pula. Sebagai perbandingan, speaker Sonos termurah saat ini adalah Play:1 yang dijual seharga $149, sehingga semestinya banderol Symfonisk akan berada di bawahnya.

Sumber: The Verge.

Sonos Dikabarkan Sedang Mengerjakan Headphone Wireless untuk Segmen High-End

Sepanjang kiprahnya, Sonos banyak dikenal sebagai pionir teknologi audio multi-room. Mayoritas produk bikinannya adalah perangkat audio rumahan, termasuk yang paling gres, yaitu soundbar pintar bernama Beam.

Namun keputusan Sonos untuk masuk ke bursa saham pada bulan Agustus lalu sepertinya memicu keinginan untuk keluar dari zona nyaman mereka. Berdasarkan laporan dari Bloomberg, Sonos kabarnya tengah mengembangkan headphone wireless tipe over-ear, dan kemungkinan perangkat ini bakal diluncurkan tahun depan.

Narasumber Bloomberg menambahkan bahwa headphone ini akan masuk ke kategori high-end, dengan kisaran harga $300 atau lebih. Di kisaran harga ini, ada dua headphone wireless yang cukup populer, yakni Bose QuietComfort 35 II dan Sony WH-1000XM3. Kebetulan keduanya adalah headphone noise cancelling, tapi sejauh ini tidak ada info apakah Sonos juga akan ikut membekali headphone-nya dengan teknologi noise cancelling.

Kalau melihat jajaran produk terbaru Sonos, headphone ini sepertinya juga bakal mengemas kompatibilitas dengan sejumlah layanan streaming musik, sekaligus integrasi asisten virtual macam Alexa. Sonos sendiri memilih bungkam terkait kabar ini, akan tetapi rumornya mereka sudah mulai mendekati sejumlah perusahaan perakit di luar AS untuk memproduksi headphone ini.

Faktor lain yang bisa menjadi pendukung rumor ini adalah pernyataan Sonos kepada para pemegang saham pada laporan finansial terakhirnya. Di situ mereka bilang bahwa separuh dari kegiatan mendengarkan musik berlangsung di luar rumah, dan mereka berniat untuk ikut andil di segmen pasar tersebut.

Sumber: Bloomberg.