Bose Luncurkan Smart Speaker dan Smart Soundbar Berintegrasi Alexa

Harman Kardon bukan satu-satunya dedengkot audio yang mengumumkan smart speaker anyar menjelang IFA 2018. Di kubu lain, ada Bose yang tampil all out. Tidak tanggung-tanggung, mereka memperkenalkan tiga smart speaker sekaligus. Dua di antaranya malah masuk kategori soundbar – Bose sepertinya tidak rela membiarkan Sonos berkuasa di segmen ini.

Bintang utamanya adalah Bose Home Speaker 500, yang diklaim sebagai smart speaker dengan soundstage paling luas yang ada di pasaran saat ini. Di dalam tubuh aluminium silindrisnya bernaung sepasang driver yang diposisikan saling membelakangi. Tujuannya demi menyuguhkan separasi instrumen yang sempurna, dan Bose pun percaya diri konsumen tak memerlukan sampai dua unit speaker untuk bisa menikmati konfigurasi stereo yang sebenarnya macam yang ditawarkan pabrikan lain.

Bose Home Speaker 500

Salah satu sisi speaker ini dihuni oleh sebuah layar berwarna. Layar ini bukanlah touchscreen, melainkan berfungsi untuk menampilkan cover album musik yang tengah diputar. Untuk mengoperasikan speaker ini, terdapat sederet tombol di permukaan atasnya, termasuk sejumlah tombol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan, dan tentu saja Anda juga bisa langsung menginstruksikan Alexa secara lisan.

Interaksi pengguna dengan Alexa ini dipastikan selalu mulus berkat penggunaan total delapan mikrofon sekaligus. Mikrofonnya pun bukan sembarangan, melainkan yang mewarisi teknologi yang digunakan pada lini headphone Bose, yang memang juara dalam hal noise cancelling. Selain Wi-Fi, konektivitasnya juga mencakup Bluetooth, dan semua ini rupanya juga tersedia pada kedua soundbar-nya.

Bose Soundbar 700 / Bose
Bose Soundbar 700 / Bose

Soundbar yang pertama, Bose Soundbar 700, memiliki dimensi 98 x 11 x 5,7 cm, dengan bobot sekitar 4,8 kilogram. Ia bongsor, tapi itu justru bisa menjadi indikasi positif akan kualitas suaranya. Estetikanya pun begitu menawan, dengan grille logam yang mengelilingi seluruh sisinya, diikuti sebilah tempered glass pada permukaan atasnya.

Tampang elegan yang sama juga bakal konsumen dapatkan pada soundbar yang kedua, yakni Bose Soundbar 500 yang lebih ringkas di angka 80 x 10 x 4,5 cm, dengan bobot 3,2 kg – plus memiliki sentuhan matte. Hampir semua fitur yang dimiliki kakaknya juga tersedia di sini, terkecuali teknologi Bose PhaseGuides, yang dirancang untuk menyebarkan distribusi suara secara lebih optimal sehingga menumbuhkan kesan soundstage yang lebih luas lagi.

Bose Soundbar 500 / Bose
Bose Soundbar 500 / Bose

Ketiga produk ini bakal Bose pasarkan mulai bulan Oktober mendatang. Home Speaker 500 dihargai $400, sedangkan Soundbar 700 dan Soundbar 500 masing-masing dihargai $800 dan $550. Catatan penting yang terakhir: Bose bilang bahwa ke depannya mereka juga bakal menyematkan integrasi voice assistant lain di samping Alexa – sekali lagi, langkahnya mirip seperti yang diambil Sonos.

Sumber: VentureBeat dan Bose.

Sonos Beam Adalah Soundbar Pintar dengan Integrasi Alexa

Jauh sebelum voice assistant menjadi tren, Sonos sudah menggunakan istilah smart speaker untuk produk-produknya yang mampu terhubung langsung ke internet sekaligus berkomunikasi satu sama lain. Namun definisi smart speaker sekarang sudah bergeser, dan Sonos pun mau tidak mau harus beradaptasi, hingga akhirnya lahirlah Sonos One.

Akan tetapi Sonos One sejatinya tidak lebih dari sebatas speaker lama yang dimodifikasi dan ditambahi integrasi asisten virtual. Lain ceritanya dengan produk yang baru saja Sonos luncurkan. Namanya Beam, dan secara teknis ia merupakan sebuah soundbar. Sonos sebelumnya sudah pernah punya soundbar bernama Playbar, tapi Beam sangatlah berbeda.

Sonos Beam

Yang paling beda adalah dimensinya. Panjang Beam cuma 65 cm, dengan tinggi kurang dari 7 cm dan bobot 2,8 kg. Secara keseluruhan, ukuran Beam hanya 60% dari Playbar, sehingga ia begitu ideal untuk ruangan kecil atau sedang, seperti di apartemen misalnya.

Terkait desain, di mata saya Beam kelihatan seperti hasil perkawinan antara Playbar dan Playbase. Wujudnya tetap minimalis seperti jajaran produk Sonos lainnya, dan konsumen bisa memilih dua pilihan warna matte, yakni hitam atau putih. Selain diletakkan di atas meja, Beam juga dapat digantung di tembok.

Sonos Beam

Hal lain yang patut disoroti dari Beam tentu saja adalah kecerdasannya, terutama berkat integrasi Amazon Alexa, sehingga kontrol via perintah suara dapat dilakukan dengan mudah. Integrasi Google Assistant baru akan menyusul (dalam waktu dekat kata Sonos), sedangkan Siri juga dapat dipanggil berkat dukungan AirPlay 2, sehingga Beam juga ideal untuk para pelanggan Apple Music.

Interaksi dengan asisten-asisten virtual ini dipastikan berjalan mulus berkat lima buah mikrofon beamforming yang telah tertanam di bodi Beam, di mana suara pengguna masih bisa ditangkap dengan baik walaupun audio sedang berjalan dalam volume cukup keras. Streaming langsung ke berbagai layanan via Wi-Fi atau Ethernet turut didukung, seperti halnya produk Sonos lainnya, demikian pula kemudahan untuk membuat setup multi-room.

Sonos Beam

Perihal kualitas suara, Sonos tidak mau kita meremehkan Beam akibat tubuh kecilnya. Di balik sasisnya bernaung empat full-range woofer, tiga passive radiator, satu tweeter dan lima amplifier Class-D. Beam juga mendukung teknologi Trueplay, yang memungkinkan perangkat untuk menyesuaikan equalizer-nya dengan kondisi akustik ruangan secara otomatis.

Pre-order Sonos Beam saat ini sudah dibuka di harga $399, hampir separuh harga Playbar. Sonos bilang bahwa Beam bakal tersedia secara global mulai 17 Juli mendatang.

Sumber: Sonos.

JBL Link Bar Adalah Soundbar Plus Set-Top Box Android TV dalam Satu Kemasan

JBL memulai tren smart display speaker berintegrasi Google Assistant melalui perangkat bernama Link View di bulan Januari lalu. Anak perusahaan Harman ini tampaknya hobi menggabungkan satu kategori perangkat dengan yang lainnya. Ini bisa dilihat juga lewat perangkat terbaru yang sedang mereka kerjakan, JBL Link Bar.

Dari luar, Link Bar jelas kelihatan seperti sebuah soundbar. Namun yang menarik adalah, ia sebenarnya juga merupakan sebuah set-top box berbasis Android TV. Ini berarti TV apapun yang tersambung dengannya bakal disulap seketika itu juga menjadi sebuah smart TV.

JBL Link Bar

Dikembangkan dengan berkolaborasi langsung bersama Google, Link Bar tidak lupa mengusung integrasi Google Assistant supaya perangkat dapat dioperasikan via perintah suara. Lebih menarik lagi, perintah suara ini masih berlaku bahkan ketika TV sedang mati, yang berarti pengguna bisa memutar musik di Link Bar tanpa harus menyalakan TV lebih dulu.

Lebih lanjut, pengguna juga bisa memanfaatkan perintah suara untuk mengganti mode input dari TV ke perangkat lain yang tersambung, macam game console misalnya. Secara total, Link Bar mengemas empat port HDMI yang bisa dimanfaatkan.

JBL sejauh ini masih belum mengungkapkan kisaran harganya, namun yang pasti perangkat ini bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang. Di sisi lain, Google juga bilang bahwa Link Bar barulah awal dari kategori baru soundbar + set-top box ini, yang berarti ke depannya bakal ada brand lain yang menyusul jejak JBL.

Sumber: Harman dan The Verge.

TCL Roku Smart Soundbar Jadi yang Pertama Mengadopsi Voice Assistant Buatan Roku

Kalau Anda hendak meluncurkan gadget dengan integrasi voice assistant, langkah yang paling rasional saat ini adalah mengadopsi salah satu dari dua yang paling dominan, yakni Alexa dan Google Assistant, kecuali Anda seambisius Roku. Produsen set-top box itu memilih untuk menggarap asistennya sendiri, Roku Entertainment Assistant.

Pemilihan namanya penuh dengan unsur kesengajaan. Yang paling utama, Roku bilang bahwa asisten besutannya benar-benar dirancang untuk navigasi seputar sistem hiburan, bukan untuk mengendalikan perangkat smart home seperti Alexa dan Google Assistant. Fungsi generik seperti membacakan berita atau ramalan cuaca tetap ada, tapi sisanya difokuskan pada kemudahan mengoperasikan TV.

Salah satu produk pertama yang bakal mengemas integrasi Roku Entertainment Assistant datang dari mitra paling dekatnya, TCL. Di CES 2018, produsen TV asal Tiongkok itu memperkenalkan soundbar perdananya, sekaligus memulai lini produk baru khusus audio bernama Alto.

TCL Roku Smart Soundbar

TCL Roku Smart Soundbar, demikian nama produknya, mengusung desain yang tidak jauh berbeda dari soundbar pada umumnya, meski TCL bilang bahwa desain yang tampak pada gambar masih belum final. Ia kompatibel dengan TV apapun, tapi potensinya baru akan terasa maksimal ketika disandingkan dengan lini Roku TV besutan TCL.

Untuk mengoperasikannya, pengguna hanya perlu mengawali dengan mantra “Hey Roku”, diikuti oleh instruksinya. Contoh kegunaannya, pengguna dapat menginstruksikan Soundbar untuk menyalakan TV dan memutar konten pilihannya tanpa memegang remote sama sekali.

TCL Roku Smart Soundbar

TCL Roku Smart Soundbar yang dijadwalkan masuk ke pasaran pada akhir 2018 ini baru satu dari ekosistem produk yang sudah direncanakan oleh Roku. Mereka mengundang produsen hardware untuk mengadopsi Roku OS sekaligus voice assistant-nya pada beragam kategori produk, mulai dari TV, soundbar sampai smart speaker.

Mengingat Roku secara eksplisit menyebut smart speaker, saya berasumsi ke depannya Roku bakal terus mengasah ‘talenta’ Entertainment Assistant hingga mampu berfungsi di luar ranah hiburan, menjadi medium interface baru pada beragam produk lifestyle seperti Alexa dan Google Assistant.

Sumber: Roku.

Sony Luncurkan Proyektor 4K Mewah dengan Wujud Seperti Meja Tamu

LG baru-baru ini membuktikan bahwa proyektor 4K tak harus bertubuh bongsor. Namun di saat yang sama Sony rupanya punya filosofi yang berbeda. Mereka justru ingin proyektor mahal yang Anda beli itu jadi pusat perhatian di suatu ruangan layaknya sebuah mebel.

Kedengarannya ambisius memang, akan tetapi proyektor terbaru yang mereka ungkap di CES 2018 bakal menjawab semua keraguan kita. Wujudnya sepintas terlihat seperti sebuah meja tamu, dengan panel atas yang terbuat dari marmer dan bobot sekitar 75 kg. Lalu yang menjadi pertanyaan, untuk apa dimensi sebesar ini kalau LG saja bisa menyajikan produk sekelas dalam kemasan yang amat ringkas?

Sony LSPX-A1

Well, Sony LSPX-A1 ini bukan sembarang proyektor. Ia sebenarnya juga merangkap tugas sebagai soundbar yang bahkan bisa mendistribusikan suara 360 derajat. Di dalam kabinet kayunya tertanam tiga speaker midrange dan sebuah subwoofer terpisah untuk mengisi satu ruangan penuh sekaligus menyuguhkan dentuman bass yang memuaskan.

Namun yang lebih istimewa lagi tersembunyi di kedua pilar depannya. Kalau Anda perhatikan dengan baik, bagian atas pilar tersebut terbuat dari kaca, dan keduanya sebenarnya merupakan Glass Sound Speaker yang bertugas sebagai tweeter. Jadi secara total LSPX-A1 mengusung konfigurasi enam speaker.

Sony LSPX-A1

Mengingat yang kita bahas adalah sebuah proyektor, tentu saja kualitas gambarnya tidak boleh dikesampingkan. LSPX-A1 mengandalkan teknologi proyeksi SXRD, yang pada dasarnya merupakan formula Sony dalam menggabungkan teknologi DLP dan LCD. Selain mengemas resolusi DCI 4K (4096 x 2160 pixel), proyektor ini pastinya juga siap memutar konten berformat HDR.

Proyektornya besar, berarti proyeksinya juga sudah pasti besar, bukan? Tentu saja, dan mengingat LSPX-A1 masuk dalam kategori ultra short-throw, ia dapat memproyeksikan layar sebesar 120 inci meski didudukkan sekitar 24 cm dari tembok. Tingkat kecerahan maksimum 2.500 lumen juga berarti Anda tak perlu menonton sambil gelap-gelapan.

Lalu berapa harganya? $30.000, dengan jadwal ketersediaan mulai musim semi 2018 di Amerika Serikat.

Sony MP-CD1 Mobile Projector

Sony MP-CD1

Kontras dengan LSPX-A1 adalah Sony MP-CD1, proyektor lain yang Sony juga umumkan di CES 2018, yang ukurannya kurang lebih sama seperti sebuah power bank. Bobotnya pun cuma 280 gram, dan di dalamnya tersimpan baterai berkapasitas 5.000 mAh yang diperkirakan bisa bertahan selama 2 jam penggunaan.

Meski mungil, MP-CD1 masih sanggup memproyeksikan layar hingga sebesar 120 inci dari jarak 3,5 meter. Resolusinya hanya sebatas 854 x 480 pixel, dengan tingkat kecerahan 105 lumen dan rasio kontras 400:1, tapi setidaknya ia bakal sangat berguna ketika Anda hendak mempresentasikan sesuatu dalam sebuah business trip.

Sony MP-CD1

Tubuh kecilnya juga tidak menjadi alasan minimnya konektivitas. Selain mengemas port HDMI, MP-CD1 turut membawa jack audio 3,5 mm untuk disambungkan ke speaker mini misalnya, serta port USB-C untuk charging sekaligus menjadi power bank dadakan untuk smartphone.

Sama seperti LSPX-A1 yang berharga selangit, MP-CD1 juga akan dipasarkan mulai musim semi nanti, dengan banderol $400.

Sumber: Sony 1, 2.

Berbodi Ramping, Samsung Soundbar NW700 Bisa Digantung di Tembok Menemani TV

Tahun demi tahun, TV terus bertambah tipis sampai ke titik di mana pabrikan memperlakukannya seperti hiasan tembok. Meski tipis, kualitas gambarnya tidak perlu diragukan. Akan tetapi yang sering dikompromikan justru adalah performa audio, sehingga perangkat seperti soundbar kerap dijadikan pendamping yang ideal.

TV-nya tipis dan digantung di tembok, lalu kenapa soundbar-nya tidak bisa demikian? Samsung sepertinya sudah menanyakan hal ini sejak lama, hingga akhirnya mereka memperkenalkan soundbar baru yang sangat berbeda dari biasanya. Berbeda karena soundbar ini juga dapat digantungkan di tembok menemani TV.

Nama lengkapnya Samsung Soundbar NW700, dan ia merupakan penerus model MS650 yang cukup sukses di pasaran. Desainnya tampak amat simpel sekaligus monolitik, dengan tebal bodi hanya 53,5 mm, atau 41% lebih tipis dibanding model sebelumnya. Yang lebih mencengangkan lagi, Samsung berhasil menyematkan subwoofer ke dalamnya.

Samsung Soundbar NW700

Ini berarti konsumen bisa mendapatkan reproduksi bass yang mantap tanpa harus merusak pemandangan ruangan dengan sebuah subwoofer eksternal. Teknologi kompensasi distorsi otomatis turut hadir demi menghasilkan suara yang jernih, bahkan dalam volume tinggi sekalipun.

NW700 mengadopsi tiga channel suara serta memiliki tiga mode yang berbeda: Standard, Surround dan Smart Mode, yang akan menyesuaikan volume dan efek suara surround dengan sendirinya. Singkat cerita, Samsung tidak ingin mengorbankan performa hanya demi menyajikan desain premium.

Harga dan ketersediaannya belum dirincikan, namun Samsung berencana memamerkannya di panggung CES 2018 bulan depan.

Sumber: Samsung.

Soundbar Flagship Baru Dari Samsung Pastikan Tak Ada Ruang yang Tidak Terjamah Suara

Pertama kali diperkenalkan di tahun 90-an, soundbar ialah varian speaker dengan rancangan melebar. Ada dua alasan mengapa produsen menggunakan arahan seperti ini: untuk mengop-timalkan ruang akustik, dan juga membuatnya pas diposisikan di bawah layar. Bagi Samsung, soundbar merupakan salah satu elemen penting penunjang sistem home theater yang mereka tawarkan.

Pada tanggal 12 Juli 2017 kemarin, sang raksasa elektronik asal Korea Selatan itu resmi memperkenalkan anggota baru dari lineup Sound+, yakni MS750 Sound+. Sebagai model flagship, MS750 Sound+ dijanjikan mampu mendongkrak kualitas penyajian home theater dengan perluasan pada sound stage, sehingga seolah-olah Anda berada di dalam film atau konser, meskipun loudspeaker hanya terdiri dari satu bagian.

Samsung MS750 Sound+ 2

MS750 Sound+ memiliki wujud seperti balok hitam. Samsung belum menyingkap rincian ukurannya, namun berdasarkan gambar-gambar yang telah dipublikasi, desain soundbar ini terbilang minimalis dan elegan untuk ditaruh di bawah HDTV kebanggaan Anda. Menariknya lagi, MS750 Sound+ dapat diintegrasikan ke TV Samsung, dan selanjutnya kedua perangkat hanya butuh satu kabel sebagai pemasok tenaga. Untuk menyederhanakan proses pengaturan, soundbar bisa dikendalikan via remote Samsung One TV.

Samsung MS750 Sound+ 3

Walaupun tampil sederhana, MS750 Sound+ mampu menghidangkan audio berkualitas ‘ultra-high‘ – didukung tweeter wide-rage, teknologi anti-distorsi, serta keleluasaan kendali speaker. Soundbar mampu menyajikan rentang suara yang luas, dari 600Hz sampai 20kHz.

Samsung MS750 Sound+ 1

Membahas speakernya, Samsung MS750 Sound+ menyimpan tidak kurang dari 11 unit speaker, dengan konfigurasi surround 5-channel. Di dalamnya ada tiga tweeter wide-range, dua tweeter vertical wide-range, dan enam woofer. Soundbar tak lupa dilengkapi beragam teknologi canggih demi membuat bass-nya memiliki efek ‘kedalaman’ sekaligus bertenaga.

Soundbar MS750 Sound+ dibekali fitur upscalling UHD, dan dengannya, teknologi audio 32-bit Ultra High Quality secara otomatis menjaga mutu rekaman. Terdapat pula Smart Sound Mode, yaitu kemampuan mengenal jenis konten hiburan, misalnya film blockbuster, percakapan, musik, atau acara olahraga; kemudian soundbar segera menyesuaikan setting agar output tersuguh optimal. Lalu berkat kemampuan stream HD Audio, musik bisa dimainkan secara wireless via Samsung Multiroom App.

Samsung MS750 Sound+ kabarnya sudah mulai dipasarkan bertepatan dengan dibuatnya pengumuman ini, dijajakan di harga retail US$ 500.

Samsung juga menawarkan Anda kesempatan buat meng-upgrade performa bass sehingga mampu menyuguhkan output serendah 27Hz. Caranya adalah dengan menambahkan subwoofer W700 opsional seharga US$ 700.

Sumber: Samsung.

Sonos Playbase Adalah Speaker Sekaligus Dudukan TV yang Amat Premium

Meskipun mahal, Sonos Playbar merupakan salah satu soundbar terbaik yang bisa Anda beli saat ini. Yang menjadi masalah, tidak semua orang memiliki TV yang di-mount ke tembok. Pada kenyataannya, sekitar 70 persen konsumen yang memiliki TV hanya menempatkannya di atas kabinet begitu saja. Bagi mereka, soundbar tentunya bukan solusi audio yang ideal.

Untuk itu, Sonos telah menyiapkan alternatifnya. Didapuk Sonos Playbase, ini bukanlah suksesor dari Playbar yang dirilis pada tahun 2013 silam. Playbase pada prinsipnya merupakan speaker sekaligus dudukan untuk TV. Jadi seandainya Anda memiliki TV yang di-mount ke tembok, Playbar masih merupakan pilihan yang lebih ideal.

Speaker grille Sonos Playbase terdiri dari 43.000 lubang individual / Sonos
Speaker grille Sonos Playbase terdiri dari 43.000 lubang individual / Sonos

Sebagai dudukan TV, Playbase harus memiliki bodi yang tangguh. Sonos mengklaim bodi polycarbonate-nya sanggup mengusung TV hingga yang berbobot 34 kg selama bertahun-tahun. Jadi kalau dudukan TV Anda berada di tengah, jangan ragu untuk menempatkannya tepat di atas Playbase, kira-kira demikian pesan yang ingin disampaikan Sonos.

Bodi yang pipih dengan tinggi hanya 5,8 cm memungkinkan Playbase untuk diselipkan ke bawah TV seandainya TV itu memiliki sepasang kaki di kiri-kanannya. Playbase mengandalkan kontrol sentuh seperti Play:5, sedangkan konektivitasnya hanya mencakup Ethernet dan optical audio, yang keduanya diposisikan di belakang bersama colokan power.

Sonos mengaku merancang Playbase berdasarkan input dari engineer studio musik sekaligus komposer musik untuk film / Sonos
Sonos mengaku merancang Playbase berdasarkan input dari engineer studio musik sekaligus komposer musik untuk film / Sonos

Walaupun dimaksudkan untuk disandingkan bersama TV, Playbase diyakini tetap ideal untuk mendengarkan musik. Total ada 10 unit driver yang dibenamkan ke tubuhnya: 6 di antaranya adalah driver mid-range, 3 tweeter dan 1 subwoofer. Anda pun juga bisa mengikutkan Playbase dalam setup multi-room yang Anda miliki, atau sekadar membentuk konfigurasi surround dengan bantuan sejumlah speaker Play:1 dan Sonos Sub.

Belum diketahui kapan Sonos akan mulai memasarkan Playbase secara luas, akan tetapi pengguna produk Sonos sudah bisa melakukan pre-order mulai sekarang. Harganya dipatok $699, sama persis seperti Playbar.

Sumber: The Verge dan Sonos.

Creative Labs Perkenalkan Soundbar Spesialis Gaming Sound BlasterX Katana

Sound Blaster merupakan nama yang tidak asing di telinga pengguna PC veteran. Ia adalah brand produk sound card yang beberapa dekade lalu menjadi standar IBM PC. Saat Sound Blaster tak lagi jadi sebuah keharusan, Creative Labs tetap fokus pada pengembangan teknologi suara sembari memperluas portfolio produknya, berujung pada pengungkapan lini Sound BlasterX di 2015.

Sound BlasterX terdiri dari perangkat-perangkat audio USB, headset hingga mousepad gaming. Dan kira-kira satu tahun setelah menyingkap soundbar flagship X-Fi Sonic, Creative Labs memperkenalkan anggota baru keluarga Sound BlasterX, kali ini sebuah soundbar yang dispesialisasikan buat mendukung gaming: Katana. Dalam pembuatannya, Creative fokus pada dua aspek utama, yaitu mutu penyajian suara dan desain.

Terinspirasi dari rancangan pedang samurai, Sound BlasterX Katana mempunyai wujud ramping memanjang dengan bagian ujung menyiku. Pendekatan desain ini dimaksudkan agar soundbar bisa serasi saat diposisikan bersama console dan PC, beserta TV, monitor melengkung atau bahkan setup multi-display. Ukurannya sangat ideal untuk ditaruh di ruang keluarga, Katana berdiri setinggi 6-sentimeter dan mempunyai lebar 60-sentimeter.

Buat mendukung tema gaming, Creative membubuhkan sistem pencahayaan RGB Aurora Reactive, menyuguhkan pengguna pilihann 16,8 juta warna dengan 49 pola pencahayaan. Tentu saja Anda dipersilakan untuk mengonfigurasinya sesuai keinginan dan menyimpan profile custom. Tombol navigasi bisa Anda temukan di sisi atas, atau Anda dapat menggunakan remote control-nya; lalu konektivitas fisik seperti mic-in, aux-in, headset out, dan port USB berada di bagian belakang.

Sound BlasterX Katana 1

Dalam menghidangkan suara, Sound BlasterX Katana mengandalkan setting lima driver, teridiri dari sepasang mid-bass, dua tweeter, dan satu subwoofer. Masing-masing driver ditenagai amplifier yang dikendalikan oleh digital signal processor buatan Creative Labs sendiri. Lewat komposisi seperti ini, sang produsen menjanjikan detail suara yang sangat tinggi.

Sound BlasterX Katana 2

DSP Sound BlasterX Katana mampu memproduksi audio beresolusi tinggi (24-bit, format lossless), dan sangat bertenaga dalam mengisi ruang keluarga (atau ruang bermain) dengan suara. Soundbar juga sudah memperoleh sertifikasi decoder Dolby Digital, mampu mengubah suara analog dari sumber optical menjadi konfigurasi digital 5.1 24-bit 96kHz. Selain itu, Katana menyimpan sound card yang menunjang channel 7.1 saat Anda menghubungkannya ke PC via USB.

Untuk soundbar gaming berfitur lengkap ini, Sound BlasterX Katana ditawarkan di harga yang masuk akal. Anda dapat memilikinya cukup dengan mengeluarkan uang sebesar US$ 300 saja.

Sumber: Creative.

LG Rilis Soundbar untuk Temani Curved TV Anda

Sebagai salah satu pabrikan yang menjajakan curved TV, LG pun memperkenalkan perangkat baru yang bisa menjadi menjadi teman baik bagi lini TV melengkungnya tersebut. Seperti yang kita tahu, teman sejati sebuah TV adalah soundbar. Namun dalam kasus TV melengkung, soundbar-nya pun juga harus ikut melengkung. Continue reading LG Rilis Soundbar untuk Temani Curved TV Anda