Apple Hentikan Produksi HomePod Orisinal

Diperkenalkan pertama kali di tahun 2017, HomePod merupakan debut perdana Apple di kategori smart speaker yang mengusung integrasi voice assistant. Seperti yang sudah bisa ditebak dari produk Apple, HomePod hanya menawarkan integrasi Siri, bukan Google Assistant dan juga bukan Amazon Alexa. Hal ini pada akhirnya justru berdampak buruk terhadap penjualan.

Meski tidak ada data pasti yang berasal dari Apple sendiri, penjualan HomePod sepertinya memang tidak begitu baik. Buktinya, Apple baru-baru ini memutuskan untuk menghentikan produksi HomePod sepenuhnya. Speaker seharga $299 itu tidak akan dilanjutkan setelah stoknya habis terjual.

Yang masih akan terus diproduksi ke depannya adalah HomePod Mini, smart speaker bertubuh mungil yang Apple perkenalkan pada bulan Oktober 2020 kemarin. Berhubung HomePod orisinal sudah di-discontinue, ini berarti Apple bisa benar-benar berfokus pada HomePod Mini, yang memang punya peluang lebih besar di pasar berkat harganya yang relatif terjangkau: $99.

HomePod Mini / Apple
HomePod Mini / Apple

Bagi sebagian besar konsumen, khususnya yang sudah berkeluarga, HomePod Mini bakal terkesan lebih menarik ketimbang HomePod orisinal. Dengan modal yang sama, mereka bisa membeli tiga unit HomePod Mini untuk disebar di dalam rumahnya, sehingga mereka dapat menggunakan fitur Intercom yang tersematkan.

Dari segi kualitas suara, HomePod Mini jelas tidak akan bisa mengalahkan HomePod orisinal. Namun mayoritas konsumen mungkin sudah cukup puas dengan suara yang dihasilkan oleh HomePod Mini, dan sejumlah ulasan yang beredar di internet memang banyak yang memberikan nilai positif terkait kualitas suaranya, terutama jika mempertimbangkan ukurannya.

Sama seperti kakaknya, kekurangan terbesar HomePod Mini adalah terkait integrasi voice assistant-nya. Lagi-lagi yang dapat diajak berinteraksi cuma Siri, dan tidak sedikit konsumen yang menyayangkan absennya Google Assistant maupun Alexa. Pun begitu, dengan banderol cuma $99, kekurangan tersebut jauh lebih bisa dimaafkan di HomePod Mini daripada di HomePod orisinal yang berharga tiga kali lipat lebih mahal.

HomePod adalah produk kedua yang Apple discontinue dalam satu bulan terakhir ini. Sebelumnya, mereka sudah lebih dulu menghentikan produksi iMac Pro.

Sumber: TechCrunch.

Apple Luncurkan HomePod Mini, Smart Speaker Mungil Seharga $99

iPhone 12 Mini bukanlah satu-satunya produk bertubuh mungil yang Apple ungkap pada acara peluncuran iPhone 12 semalam. Pada kenyataannya, event tersebut dibuka dengan pengumuman HomePod Mini, alternatif ringkas dari smart speaker bernama sama yang Apple perkenalkan tiga tahun silam.

Tidak seperti HomePod orisinal yang berwujud silindris, bentuk HomePod Mini hampir menyerupai bola. Desainnya langsung mengingatkan saya pada Amazon Echo generasi keempat yang dirilis bulan lalu, akan tetapi bagian atasnya dibuat mendatar sebagai tempat untuk panel sentuh, dan yang juga akan menyala ketika Siri berbicara.

Meski mungil dengan tinggi tidak lebih dari 8,4 cm, HomePod Mini tetap memprioritaskan kualitas suara di atas segalanya, sama kasusnya seperti HomePod standar. Di balik kain bermotif jaring-jaringnya, bernaung satu unit full-range driver racikan Apple sendiri, dibantu oleh sepasang passive radiator untuk menghasilkan bass yang mantap dan treble yang jernih.

HomePod Mini turut dibekali chip Apple S5, yang menurut Apple akan bekerja menganalisis karakteristik dari musik yang dimainkan, lalu mengoptimalkan berbagai parameter secara real-time, termasuk halnya mengatur pergerakan driver dan passive radiator-nya. Seperti halnya HomePod, HomePod Mini juga dirancang supaya dapat menyajikan suara yang konsisten terlepas dari penempatannya di dalam ruangan.

Total ada empat mikrofon yang disematkan pada HomePod Mini. Tiga di antaranya bertugas mendengarkan mantra “Hey Siri”, lalu mikrofon yang keempat berfungsi untuk mengisolasi suara yang keluar dari speaker sendiri agar perangkat dapat mendeteksi suara pengguna dengan lebih baik meski ada musik yang tengah mengalun.

Ya, tentu saja smart speaker non-portable ini masih mengandalkan Siri dan bukan asisten virtual yang lain. Kendati demikian, Apple percaya Siri sudah jauh lebih cerdas daripada sebelumnya, serta mampu mengidentifikasi suara dari beberapa pengguna yang berbeda secara otomatis, sehingga respon yang diberikan akan selalu tepat sasaran.

HomePod Mini juga dapat berperan sebagai sebuah smart home hub, dengan catatan perabot-perabot pintar yang digunakan memang termasuk dalam ekosistem Apple HomeKit. Lalu yang cukup lucu adalah fitur Intercom, yang dirancang supaya pengguna di satu rumah bisa saling berinteraksi lewat beberapa unit HomePod Mini yang tersebar.

Menariknya, Apple juga merancang agar fitur Intercom ini bekerja di perangkat lain seperti iPhone, Apple Watch, MacBook, bahkan AirPods. Jadi kalaupun hanya ada satu HomePod Mini di rumah, semestinya fitur Intercom ini akan tetap berguna, terutama buat konsumen yang memang sudah terlanjur ‘terjerumus’ dalam ekosistem produk Apple.

Rencananya, HomePod Mini akan dipasarkan mulai 16 November mendatang seharga $99. Harganya ini tentu sangat menarik, tapi sayangnya tidak ada integrasi Spotify di sini, yang berarti pelanggan Spotify hanya bisa memutar musik dari layanan tersebut dengan menggunakan metode streaming Bluetooth ketimbang langsung berbicara dengan Siri.

Sumber: Apple.

Smart Speaker Sudah, Bose Kini Luncurkan Portable Smart Speaker

Bose sejauh ini sudah merilis dua smart speaker, yakni Home Speaker 500 dan Home Speaker 300. Keduanya sama-sama mengusung integrasi Alexa dan Google Assistant sekaligus, tapi tidak ada satu pun yang bersifat portable, alias dilengkapi unit baterainya sendiri dan dapat dioperasikan tanpa harus menancap ke sambungan listrik.

Celah tersebut akhirnya sudah diisi oleh Bose Portable Home Speaker, yang baru saja datang sembari membawa baterai berkapasitas 12 jam pemakaian. Sebagai produk yang portable, tentu saja ia memiliki gagang untuk dibawa-bawa, dan sekujur bodinya diklaim tahan air dengan sertifikasi IPX4.

Dalam tubuh seberat 0,9 kilogram-nya, tertanam sebuah driver aktif, tiga radiator pasif, dan sebuah deflector untuk mendongkrak respon bass-nya, mengingat speaker kecil umumnya dinilai kurang membahana. Bentuknya yang silindris mengindikasikan bahwa speaker ini siap mendistribusikan suara ke seluruh sisi alias 360 derajat.

Bose Portable Home Speaker

Seperti yang saya bilang, integrasi Alexa dan Google Assistant merupakan fitur unggulan dari speaker ini, yang berarti interaksi dengan kedua asisten virtual tersebut dapat dilangsungkan tanpa smartphone sebagai perantaranya. Tombol “mic-off” turut tersedia bagi konsumen yang sangat menjaga privasinya.

Terkait konektivitas, Wi-Fi dan Bluetooth sudah pasti tersedia, akan tetapi speaker berdimensi 19 x 10 cm juga dibekali kompatibilitas dengan AirPlay 2 maupun Spotify Connect. Baterai berdaya tahan 12 jam itu mengandalkan USB-C untuk charging.

Bose berencana memasarkan Portable Home Speaker mulai 19 September mendatang seharga $349. Pilihan warna yang tersedia cuma dua seperti pada gambar.

Sumber: Engadget dan Bose.

Huawei Singkap Smart Speaker Berdesain Amat Mirip Seperti HomePod

Belum lama ini, Huawei resmi memperkenalkan smartphone flagship terbarunya, Mate 20 Pro. Sekarang coba Anda buka laman resminya, lalu scroll sampai ke bagian “3D Face Unlock”. Kemudian coba Anda buka laman resmi iPhone XS. Seperti yang bisa Anda lihat, keduanya punya cara visualisasi yang sama buat fitur pengenal wajahnya.

Huawei memang termasuk yang paling getol menjadikan Apple sebagai inspirasinya, dan ini tidak berlaku di ranah smartphone saja. Baru-baru ini, mereka menyingkap sebuah smart speaker untuk pasar Tiongkok dengan desain silindris yang luar biasa mirip seperti Apple HomePod, lengkap sampai dua pilihan warnanya.

Ini merupakan smart speaker kedua Huawei setelah Huawei AI Cube yang dirilis di bulan September, yang sebetulnya juga cukup mirip dengan produk lain, yakni Google Home. Menurut laporan Engadget, nama Tionghoa speaker ini kalau diterjemahkan berarti “Huawei AI Speaker”, dan fitur-fitur berbasis artificial intelligence memang menjadi suguhan utamanya.

Huawei AI Speaker

Namun ketimbang menggunakan Alexa seperti AI Cube, AI Speaker mengemas integrasi voice assistant besutan Huawei sendiri yang dijuluki Xiaoyi. Yang menarik adalah, speaker ini mampu mengenali suara dari pengguna yang berbeda (voiceprint recognition). Satu kemampuan yang belum dimiliki HomePod hingga kini.

Untuk menangkap perintah suara dari pengguna, perangkat mengandalkan enam buah mikrofon. Kinerja audionya sendiri ditopang oleh driver 2,25 inci, dengan output daya 10 W dan sepasang passive bass radiator. Dalam pengembangannya, Huawei bekerja sama dengan pabrikan audio asal Denmark, Dynaudio.

Meski mirip, banderol harganya jauh berbeda dari HomePod. Di Tiongkok, Huawei AI Speaker dipasarkan seharga 399 yuan (± Rp 875 ribu) saja. Sayang sejauh ini belum ada informasi apakah Huawei juga berniat memasarkannya di negara lain.

Sumber: Engadget via The Verge.

Harman Kardon Citation 500 Janjikan Kualitas Suara Premium dan Integrasi Google Assistant

Dari sekian banyak pabrikan yang bermain di segmen smart speaker, Harman Kardon adalah salah satu yang paling produktif. Sejauh ini mereka sudah punya dua smart speaker untuk dua platform yang berbeda, yakni Invoke untuk Cortana dan Allure untuk Alexa. Mana yang mengemas integrasi Google Assistant? Well, itulah alasan artikel ini eksis.

Menjelang ajang IFA 2018, Harman Kardon memperkenalkan smart speaker anyar bernama Citation 500. Seperti yang saya bilang, yang menjadi ‘nyawanya’ adalah Google Assistant, dan kebetulan desainnya cukup mirip seperti Google Home Max – bahkan pilihan warnanya pun juga ada dua, yakni abu-abu atau hitam.

Sekeliling sasisnya dibalut oleh bahan wol yang terkesan premium, sedangkan permukaan atasnya yang minimalis hanya dihuni oleh panel sentuh LCD yang berwarna. Berhubung ada integrasi Google Assistant, pengguna tentu bisa mengoperasikannya dengan perintah suara di samping memakai panel sentuh tersebut.

Harman Kardon Citation 500

Mengontrol perangkat smart home yang kompatibel juga dapat dilakukan bersama speaker ini. Pada dasarnya apa yang dapat Google Assistant lakukan di smart speaker lain, juga dapat dilakukan di sini. Namun tentu saja sebagai Harman Kardon, kualitas suara selalu mendapat perhatian khusus, dan di sini Citation 500 mengandalkan speaker stereo berdaya 200 watt, dengan dukungan resolusi maksimum 24-bit/96kHz.

Ini juga yang menjadi alasan Harman Kardon Citation 500 dibanderol di atas rata-rata: $600. Harga tersebut menjadikannya salah satu smart speaker Google Assistant yang paling mahal – saya bilang salah satu karena masih ada Beosound 1 dan Beosound 2 dari Bang & Olufsen yang harganya berada di kisaran $2.000.

Sumber: The Verge.

Si Buyung Nantinya Bisa Mengakses Spotify Dari Amazon Echo Dot Kids

Semakin instensnya penggunaan perangkat teknologi di kalangan anak-anak menyadarkan produsen bahwa ada banyak hal bisa digarap untuk segmen ini. Inkarnasinya hadir dalam berbagai wujud: laptop, smartwatch, hingga produk-produk audio semisal headphone dan speaker pintar. Setidaknya ada dua hal yang menjadi perhatian dalam menggarap perangkat khusus si kecil: akses dan keamanan.

Di bulan April kemarin, Amazon memperkenalkan versi anak-anak dari speaker Echo Dot. Seperti penjelasan Glenn di artikelnya, Echo Dot Kids Edition mempunyai penampilan yang identik dengan varian standar; hanya saja, bundel pembelian telah dibekali case pelindung dan juga disertai garansi dua tahun yang terdiri dari layanan perbaikan hingga penukaran unit jika terjadi kerusakan.

Amazon Echo Dot Kids Edition 1

Perbedaan signifikan bisa kita lihat dari fiturnya. Echo Dot Kids Edition dibekali fitur pembatas waktu pemakaian, parental control, lalu orang tua dapat  menonaktifkan fungsi transaksi via suara. Kemampuan edukasi turut menjadi andalan Amazon di sana. Dengan membeli Echo Dot Kids Edition, Anda memperoleh akses ke layanan FreeTime Unlimited selama setahun, berisi ratusan jam konten edukasi dan audio book. Alexa di sana lebih dispesialisasikan ke DJ-DJ, komedian dan ‘pendongeng’ yang akrab buat anak-anak.

Namun mungkin Anda melihat satu kekurangan dalam penyajiannya: absennya dukungan layanan streaming musik Spotify. Spotify merupakan salah satu platform hiburan terpopuler di Bumi. Di Indonesia, kehadirannya mulai menggantikan peran music player dedicated (setidaknya di kalangan awam). Tapi di momen perilisannya, Echo Dot Kids Edition baru dibekali Amazon Music dan iHeartRadio – layanan yang boleh jadi jarang kita sentuh.

Amazon Echo Dot Kids Edition 2

Kabar gembiranya, keterbatasan ini akan berubah di waktu dekat. TechCrunch menginformasikan bahwa dukungan Spotify siap mendarat di Echo Dot Kids Edition minggu ini. Saat Spotify dibuka nanti, fitur filter ‘konten eksplisit’ secara otomatis menyala. Kemudian pengguna Spotify yang tidak berlangganan FreeTime tetap bisa menyaring lirik-lirik lagu yang tidak sesuai seperti ketika menggunakan Amazon dan Pandora.

Terhitung minggu lalu, Amazon mulai meluncurkan konten-konten baru dari Disney. Sebelumnya, Echo Dot Kids Edition telah mendapatkan Disney Dailies – berisi lelucon dan komedi sketsa berbasis jagat Zootopia. Nantinya, smart speaker Amazon itu akan kedatangan update Daily Stories dari Incredibles 2, Doc McStuffins, Wall-E, serta ‘alarm karakter’ dari film Coco dan Moana.

Amazon Echo Dot Kids Edition 3

Echo Dot Kids Edition sudah dipasarkan di Amazon, dibanderol US$ 30 lebih mahal dari varian standar, yakni US$ 80. Berdasarkan keterangan di situs eCommerce raksasa itu, produk tersebut siap dikirimkan ke Indonesia.

Ultimate Ears Luncurkan Sepasang Smart Speaker Tahan Air

Perkembangan tren smart speaker berlangsung cepat. Satu per satu pabrikan memperkenalkan speaker bertenaga asisten virtual besutannya. Yang terbaru adalah Ultimate Ears, yang dikenal sebagai produsen speaker Bluetooth tahan banting dan tahan air.

Tidak tanggung-tanggung, Ultimate Ears langsung mengungkap dua smart speaker sekaligus: Blast dan Megablast. Keduanya datang bersama integrasi Amazon Alexa, yang sejauh ini sudah menawarkan lebih dari 25.000 skill guna menjalankan berbagai macam tugas yang diinstruksikan konsumen.

Ultimate Ears Blast dan Megablast

Pada dasarnya, UE Blast dan Megablast ini merupakan versi pintar dari UE Boom dan Megaboom. Fisiknya hampir identik, dan perbedaannya tidak kelihatan secara kasat mata: Blast dan Megablast mengemas konektivitas Wi-Fi di samping Bluetooth, dan di balik grille-nya tertanam sejumlah mikrofon untuk menangkap instruksi pengguna.

Selebihnya, Blast dan Megablast mempertahankan segala kebaikan Boom dan Megaboom. Mereka siap Anda perlakukan secara kasar, dan akan tetap beroperasi meski Anda ceburkan ke dalam kolam renang (IP67).

Ultimate Ears Blast

Sebagai speaker portable, Blast menawarkan daya tahan baterai sampai 12 jam, sedangkan Megablast sampai 16 jam. Khusus Megablast, Ultimate Ears mengklaim volumenya 40 persen lebih keras ketimbang Megaboom – yang sudah termasuk sangat keras.

Apa yang Ultimate Ears lakukan sejatinya mirip seperti yang Sonos terapkan, mengambil salah satu speaker terlarisnya, lalu menyematkan integrasi asisten virtual – meski pada kasus Sonos, asisten virtual-nya ada dua sekaligus.

Ultimate Ears Blast

Dalam kesempatan yang sama, Ultimate Ears juga mengumumkan aksesori bernama Power Up untuk Blast dan Megablast. Power Up sejatinya merupakan charging dock untuk kedua smart speaker ini. Kehadirannya cukup masuk akal mengingat Blast dan Megablast dimaksudkan untuk lebih sering ditempatkan di satu titik ketimbang dibawa ke mana saja seperti Boom dan Megaboom.

Ultimate Ears Blast dan Megablast dijadwalkan masuk ke pasaran mulai akhir Oktober ini seharga masing-masing $230 dan $300. Pilihan warnanya ada enam: hitam, putih, biru, merah, hijau dan kuning. Power Up bakal dijual terpisah seharga $40.

Sumber: Logitech.

Sonos Luncurkan Smart Speaker dengan Integrasi Alexa dan Google Assistant Sekaligus

Google Home Mini dan Home Max bukan satu-satunya smart speaker yang diumumkan pada tanggal 4 Oktober kemarin. Bertempat di sisi lain Amerika Serikat, tepatnya di kota New York, Sonos rupanya juga mengumumkan smart speaker perdananya, yakni Sonos One.

Sonos One pada dasarnya hanyalah versi pintar dari speaker termurah Sonos, Play:1. Desainnya secara keseluruhan tampak identik, dan yang baru cuma balutan warnanya saja: full hitam atau putih. Bagian atasnya dihuni panel sentuh kapasitif sebagai pusat kontrol, tapi itu kurang relevan mengingat fitur yang diunggulkan One adalah kontrol via perintah suara.

Yang unik dari Sonos One adalah, pengguna tak hanya dihadapkan oleh satu asisten virtual saja. One datang mengusung integrasi Amazon Alexa dan Google Assistant sekaligus – meski dukungan Assistant baru akan hadir tahun depan lewat software update. Kontrol via perintah suara ini berlaku untuk berbagai macam layanan streaming yang didukung Sonos.

Sonos One

Bagaimana dengan Siri? Well, mulai tahun depan, Sonos akan menghadirkan dukungan AirPlay 2 sehingga pengguna dapat memakai perangkat iOS-nya masing-masing – yang dilengkapi Siri tentunya – untuk mengontrol musik yang berjalan pada Sonos. Tidak hanya itu, Sonos juga berencana menghadirkan integrasi Alexa pada deretan speaker-nya dalam waktu dekat, lagi-lagi melalui software update.

Pada akhirnya yang membuat Sonos One unik adalah integrasi Google Assistant. Pertanyaannya, apa alasan untuk memilih Sonos One ketimbang Google Home? Jawabannya adalah kualitas suara, yang tidak bisa dipungkiri merupakan faktor terpenting dari sebuah speaker.

Sonos One

One mengemas satu mid-woofer dan satu tweeter, yang ditenagai oleh sepasang amplifier Class-D. Konfigurasi ini sama persis seperti yang terdapat pada Play:1, jadi kalau Anda mau tahu seperti apa kualitas suara Sonos One, Anda tinggal membaca-baca review Play:1 sebelumnya.

Yang berbeda adalah sistem yang terdiri dari enam mikrofon dan algoritma peredam suara, yang bertugas memastikan suara pengguna dapat terdengar dengan baik, bahkan ketika musik sedang diputar keras-keras. Saat pengguna berbicara selagi musik diputar, volumenya akan otomatis diturunkan sehingga pengguna tak perlu berteriak.

Singkat cerita, Sonos One merupakan sebuah smart speaker yang kebetulan mengemas dua asisten virtual sekaligus, plus menawarkan kualitas suara dan fitur multi-room khas Sonos yang sudah terbukti. Kalau tertarik, bersiaplah mengucurkan dana $199 mulai 24 Oktober mendatang.

Sumber: Sonos.

Harman Perkenalkan Smart Speaker dengan Integrasi Alexa dan Google Assistant

Harman mengawali jejaknya di segmen smart speaker lewat perangkat bernama Invoke yang ditenagai oleh Cortana. Kini Harman sudah siap untuk memperluas portofolio smart speaker-nya ke platform lain, spesifiknya Amazon Alexa dan Google Assistant.

Untuk Alexa, speaker yang diperkenalkan adalah Harman Kardon Allure, yang mengadopsi desain semi-transparan macam sejumlah speaker Harman Kardon lainnya. Wujud silindrisnya sendiri merupakan pertanda bahwa speaker ini mampu mendistribusikan suara ke seluruh sudut ruangan alias 360 derajat.

Harman Kardon Allure

Harman tak lupa membekali Allure dengan ambient lighting yang akan menyala dari dalam, bereaksi terhadap perintah suara yang diucapkan maupun ‘berdansa’ mengikuti irama musik yang diputar. Semua ini sejatinya ditujukan supaya Allure bisa menjadi pusat perhatian di suatu ruangan tempatnya bernaung.

Komunikasi dengan Alexa ditunjang oleh empat buah mikrofon berbekal teknologi noise cancelling, memungkinkan speaker untuk menangkap suara pengguna meski berada di ruangan besar yang cukup bising. Saat diperlukan, Allure juga bisa difungsikan sebagai speaker Bluetooth standar.

Allure dijadwalkan masuk ke pasaran mulai musim dingin tahun ini, dengan banderol $250.

JBL Link Series

JBL Link Series

Untuk Google Assistant, persembahan Harman datang melalui anak perusahaannya, JBL. Seri JBL Link ini terdiri dari tiga model: Link 10, Link 20 dan Link 300, masing-masing mengindikasikan ukurannya dari yang terkecil sampai terbesar. Ketiganya juga datang membawa fitur streaming Chromecast secara default dan kapabilitas multi-room ala speaker besutan Sonos.

Sebagai yang terkecil, Link 10 menawarkan output daya sebesar 2 x 8 watt, dengan estimasi daya tahan baterai 5 jam. Link 20 yang sedikit lebih besar menawarkan output daya 2 x 10 W dan daya baterai 10 jam. Yang terbesar, Link 300, mengusung output sebesar 50 watt, tapi tidak dibekali baterai rechargeable dan tidak tahan air (IPX7) seperti kedua adiknya.

Tentu saja fitur unggulan dari seri Link adalah kemudahan mengoperasikan hanya dengan mengucapkan mantra “Ok Google”. Ketiga model mendukung streaming hingga resolusi 24-bit/96K, dan juga dapat digunakan sebagai speaker Bluetooth biasa.

Ketiganya bakal menjalani debut di pasar Eropa mulai musim semi ini, dengan banderol masing-masing €169 (Link 10), €199 (Link 20) dan €299 (Link 300). Sebelum ini, Anker, Mobvoi dan Panasonic – plus Sony – juga sudah mengumumkan smart speaker bertenaga Google Assistant.

Sumber: 1, 2, 3.

Bukan Cuma Hasilkan Suara Bening, Sony LF-S50G Juga Cerdas dan Informatif

Selain memamerkan sederet perangkat smartphone barunya di ajang IFA 2017, Sony juga memperkenalkan perangkat speaker pintar, LF-S50G yang menjadi rumah baru bagi asisten virtual, Google Assistant. Dijadwalkan rilis bulan depan, LF-S50G bakal bisa dibawa pulang dengan mahar $200 per unitnya.

Sebelum Anda menghakimi harganya terlalu mahal, mari kita lihat spesifikasi dan kemampuannya terlebih dahulu.

Sony LF-S50G memboyong teknologi milik Sony sendiri dan bakal tersedia dalam dua balutan warna, hitam dan putih. Tampak depan, speaker mempunyai bentuk silinder dengan balutan grill hampir di seluruh bagian. Di salah satu tempat, Sony menyematkan panel jam dan yang terpenting desainnya ini tahan terhadap cipratan air. Kemudian yang jadi sorotan adalah hadirnya teknologi asisten pintar Google Assistant yang memungkinkan pengguna memerintahkan perangkat melakukan beberapa tugas dan menyajikan informasi seperti jadwal perjalanan, cuaca, berita dan lain sebagainya.

Speaker Pintar Sony LF-S50G Black

Dapat diintegrasikan dengan speaker pintar lainnya, LF-S50G dirancang untuk menyuguhkan output suara 360 derajat yang memberi keseimbangan ke seluruh sudut ruangan. Tambahan dedicated sub-woofer dan speaker full range bakal makin memanjakan telinga pendengarnya. Terasa sempurna karena Sony juga memberikan dukungan ke sejumlah layanan streaming musik seperti Spotify, Pandora, TuneIn, iHeartRadio dan Google Play Music.

Speaker pintar Sony ini juga mampu untuk mengatur, memonitor dan mengendalikan perangkat IoT yang kompatible di rumah. Bedanya, ia tidak hanya dapat dikendalikan dengan smartphone atau suara, tapi juga dengan gesture, misalnya memutar musik, mengatur volume, pause dan juga memilih track. Dengan tambahan Bluetooth dan NFC, Sony LF-S50G juga tetap dapat terhubung ke smartphone berbasis iOS maupun Android.

Speaker Pintar Sony LF-S50G___2

Sumber berita sony.