Ryan Gondokusumo Mendirikan Startup Hanya Bermodalkan Semangat dan Penasaran

20141111_170500

Pendiri Sribu Ryan Gondokusumo sudah memulai usahanya saat masih berusia 26 tahun. Ia berhenti dari pekerjaan untuk total dan fokus membangun Sribu dari nol. Pria lulusan Purdue University, Amerika Serikat, ini tidak memiliki pengalaman sama sekali di dunia startup. Ryan dengan terang-terangan bercerita bahwa ia memulai hanya dengan modal semangat dan penasaran.

Continue reading Ryan Gondokusumo Mendirikan Startup Hanya Bermodalkan Semangat dan Penasaran

Sribu Kerja Sama dengan Jejualan untuk Layanan Paripurna Bagi Pelanggan

Layanan crowdsourcing desain Sribu mengumumkan kerja samanya dengan Jejualan. Kerjasama yang terjalin antara Sribu dan Jejualan berupa potongan harga dari Sribu dan pemberian masa free trial dari Jejualan kepada masing-masing pelanggannya. Langkah ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan memenuhi kebutuhan  masyarakat akan desain website sekaligus pembuatan toko online.

Continue reading Sribu Kerja Sama dengan Jejualan untuk Layanan Paripurna Bagi Pelanggan

Sribu Founder Ryan Gondokusumo on SribuLancer as His Market Expansion Strategy

Freelancing is a recent phenomenon that is becoming very prevalent. People have discovered reasons to be self employed rather than be bound to companies. More than a few took their first steps by taking side jobs before finally committing to become full time freelancers. They argue that freelancing fits their characters better or the income from freelancing already meets their needs.

There are various professions available, such as IT projects developer, web designer, content writer, and translator. From the companies’ point of view, the freelancers are needed because they can work per project. Responding to this trend, Ryan Gondokusumo, the founder of Sribu, decided to expand his business by introducing SribuLancer.

The potential of this kind of business is huge, considering that there are more and more companies need freelancers and no local company has accommodated those needs yet.

“When we look for freelancers through Google, sometimes we do not get proper results and when we randomly look for freelancers there’s a chance that they don’t do the job after they get paid. As a result, we wasted time and money. Therefore, we see an opportunity from this existing problem”, Ryan told DailySocial recently.

Ryan also took this step to expand the market. According to him, the difference between Sribu and SribuLancer is that SribuLancer accommodates not only design jobs but also programming or software development, writing, video-making, voice over, data entry, and many more. “One thing for sure, at the time these services can only be performed and delivered online. We expect the experience and skill sets that we have in outsourcing and crowdsourcing can be useful in developing the SribuLancer platform”.

Ryan has no plans to to merge these two companies. SribuLancer will be a different platform. “Sribu has been known as the crowdsourcing contest platform with a focus on design and we will leave it be. Meanwhile, SribuLancer will focus on becoming a freelancing or outsourcing platform. The positioning of each platform is very clear.”

At the moment, SribuLancer is in beta as the company is still testing the market. “As we go, we will discover the response through our survey and gradually aim to reach the product market fit. Only then will Ryan begin advertising the service through Google, Facebook, and other online outlets.

Thus far, we’re familiar with Freelancer.com which has the same model as SribuLancer. In general, both websites offer identical services. The freelancers may search for projects based on categories that match their skills.

The monetisation method of both websites is also similar, by taking a commission from completed jobs. The companies may post available projects which freelancers can apply. However, SribuLancer will keep the information of payment a secret until the jobs are completed. This is to guarantee that the employers get the jobs done, and the freelancers get their payment as well.

SribuLancer sets its commission at 10-15 percent, but it is still adjustable at the moment since it is still in the market testing stage. In this regard, SribuLancer will see how the market responds. At first, people may register for free, but it is not out of the question that SribuLancer will introduce premium service in the future.

Ryan said that the full version of SribuLancer will be launched in two or three months from now. “The plan is we will prove our business model before finding out whether we can gain initial traction while improving our current MVP and find out which functions are needed by potential users on client and freelancer sides on the SribuLancer platform”

[translation by Rifku Aria Nugraha and Aulia Masna]

Sribu Masuki Ranah Freelancer Lebih Jauh dengan SribuLancer

Cukup lama tak terdengar kabar terbaru, situs layanan crowdsourcing desain online, Sribu baru saja merilis produk layanan terbaru yang diberi nama SribuLancer. Jika layanan Sribu sebelumnya dikenal sebagai wadah solusi bagi pebisnis yang mencari kebutuhan pekerjaan desain grafis, kali ini SribuLancer punya cara apik untuk mengumpulkan berbagai freelancer (pekerja lepas) yang bisa menawarkan solusi dari berbagai pekerjaan mulai dari kebutuhan programming, copywriting, multimedia, hingga kebutuhan pemasaran semua lengkap tersedia.

Bagi Anda yang mungkin telah mengetahui, konsep outsourcing marketplaceyang ditawarkan SribuLancer ini mungkin serupa dengan apa yang ditawarkan oleh Freelancer.com, di mana dalam layanannya tersebut tersedia berbagai penawaran solusi pekerjaan secara online yang bisa dimanfaatkan oleh para pebisnis.

Cara kerja yang ditawarkan SribuLancer cukup serupa dengan Sribu. Bagi pebisnis yang membutuhkan tenaga kerja freelance, bisa langsung mengirimkan jenis pekerjaan apa yang dibutuhkan, apakah itu freelance designer, copywriter, programmer, atau bahkan tenaga kerja business marketer juga bisa dicari dalam layanan ini. Sebagaimana layanan outsource marketplace, pebisnis tentu diwajibkan menyertakan upah yang bisa ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan bobot kerja.

Bagi para freelancer, wadah SribuLancer jelas merupakan peluang baru untuk mencari pemasukan tambahan yang bisa dilakukan dengan hanya membutuhkan koneksi internet. Skemanya pun kurang lebih sama dengan Sribu, di mana bagi freelancer bisa melihat berbagai jenis pekerjaan yang dicari oleh pebisnis untuk kemudian mengambil tawaran pekerjaan. Kembali lagi, imbalan yang ditawarkan pun beragam yang tentu disesuaikan dengan masing-masing bobot jenis pekerjaan. Jangan lupa, hasil pekerjaan akan dipilih berdasarkan penilaian tertentu dari pebisnis.

Walau belum ada keterangan resmi yang diperoleh, kami memperkirakan kehadiran SribuLancer merupakan salah satu bentuk implementasi dari pendanaan seri kedua yang diraih startup yang digawangi oleh pengusaha mudaRyan Gondokusumo pada Februari 2014 lalu. Layanan SribuLancer yang saat ini masih berstatus beta kemungkinan besar juga akan memperoleh atensi yang cukup luas dikarenakan dari layanannya yang menawarkan jenis pekerjaan yang jauh lebih bervariasi.

Namun pertanyaannya, setelah SribuLancer bisa beroperasi secara penuh di waktu mendatang, akankah platform Sribu dilebur menjadi satu dengan SribuLancer?

 

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro. 

Sribu Goes Deeper into Freelance World with SribuLancer

Sribu, an online design crowdsourcing service website, recently released its latest product called SribuLancer. While Sribu is known as a service for business owners to find graphic designers, now, it is has put together a way for all kinds of freelancers offering various kinds of services such as programming, copywriting, multimedia, and even marketing services.
Continue reading Sribu Goes Deeper into Freelance World with SribuLancer

Sribu Masuki Ranah Freelancer Lebih Jauh dengan SribuLancer

Cukup lama tak terdengar kabar terbaru, situs layanan crowdsourcing desain online, Sribu baru saja merilis produk layanan terbaru yang diberi nama SribuLancer. Jika layanan Sribu sebelumnya dikenal sebagai wadah solusi bagi pebisnis yang mencari kebutuhan pekerjaan desain grafis, kali ini SribuLancer punya cara apik untuk mengumpulkan berbagai freelancer (pekerja lepas) yang bisa menawarkan solusi dari berbagai pekerjaan mulai dari kebutuhan programming, copywriting, multimedia, hingga kebutuhan pemasaran semua lengkap tersedia. Continue reading Sribu Masuki Ranah Freelancer Lebih Jauh dengan SribuLancer

Ryan Gondokusumo Dan Kisah di Balik Fundraising Sribu

Layanan crowdsourcing desain Sribu, awal Februari lalu mendapatkan pendanaan seri A dari investor Infoteria Jepang. Sebelumnya, startup yang menempatkan diri sebagai penghubung bagi creative designer dengan klien melalui sebuah kontes desain ini juga telah mendapatkan pendanaan dari East Venture. Kepada DailySocial, Ryan Gondokusumo, berbagi kisah di balik kesuksesan yang layak didengar, karena sebelum mendapat pendanaan-pendanaan ini, tim founder Sribu sudah melakukan pitching paling tidak kepada sekitar 30 investor!

Continue reading Ryan Gondokusumo Dan Kisah di Balik Fundraising Sribu

Layanan Crowdsourcing Desain Sribu Dapatkan Pendanaan Seri A dari Infoteria Jepang

Layanan crowdsourcing desain Sribu mengumumkan perolehan pendanaan Seri A yang diperoleh Infoteria Jepang. Infoteria adalah perusahaan publik yang membuat piranti lunak untuk segmen enterprise. Tidak disebutkan berapa besaran investasi atau apakah pihak Infoteria bakal duduk di jajaran direksi, tetapi Sribu akan menggunakannya untuk mendukung ekspansi regional Asia Tenggara.

Continue reading Layanan Crowdsourcing Desain Sribu Dapatkan Pendanaan Seri A dari Infoteria Jepang

Situs Crowdsource Desain Sribu Luncurkan Program Afiliasi

Situs crowdsource desain Sribu meluncurkan program afiliasi bagi pemilik blog maupun situs lainnya untuk mendorong pemasaran dan penjualan desain dari berbagai macam kumpulan karya yang telah dihasilkan dari pemesanan di Sribu. Para peserta program afiliasi akan mendapatkan komisi dari setiap klien yang mereka arahkan yang berhasil mendapatkan desain yang mereka inginkan dari Sribu. Program ini juga berlaku bagi mereka yang mengarahkan calon klien melalui Twitter maupun email.

(null)

Layanan Crowdsourcing Desain Sribu Siap “Go International”, Siapkan Layanan Multibahasa dan Sistem Pembayaran Online

Jika selama ini istilah “go international” disematkan secara perorangan bagi programmer dan desainer yang bekerja di forum-forum luar negeri, kini kita berharap paradigma ini semakin berubah. Sribu yang merupakan layanan crowdsourcing desain dan berbasis di Indonesia mengumumkan kesiapannya untuk “go international” dan menerima berbagai proyek dari pihak luar negeri. Seperti dikutip dari rilis persnya, saat ini lebih dari 15.000 16.000 desainer telah bergabung dengan komunitas Sribu dan 55.000 63.000 portofolio klien telah dikerjakan.

Continue reading Layanan Crowdsourcing Desain Sribu Siap “Go International”, Siapkan Layanan Multibahasa dan Sistem Pembayaran Online