Koinworks Hadirkan Layanan P2P Lending

Satu lagi startup Indonesia berbasis layanan finansial hadir, kali ini menyediakan platform pasar online yang menghubungkan pemberi pinjaman dengan peminjam, atau biasa disebut dengan istilah Peer-to-peer Lending (P2P Lending). Bernama Koinworks, layanan ini terinspirasi dari LendingClub di Amerika Serikat. KoinWorks menyediakan sistem penilaian pinjaman, sistem pembayaran, dan teknologi yang memberikan pengalaman lebih baik untuk para pemberi pinjaman dan peminjam.

Layanan peminjaman uang digital ini diinisiasi dengan dalih untuk memberikan sebuah alternatif layanan finansial yang sederhana. Selain itu juga memberi pilihan di tengah opsi pinjaman dari institusi finansial yang masih mematok margin bunga (Net Interest Margin) yang sangat tinggi (jika dibandingkan negara-negara lain).

Kepada DailySocial Co-Founder Koinworks Benedicto Haryono bercerita tentang awal mula pendirian layanannya:

“Kami sudah memulai riset dan idea kami di awal 2015, kemudian mulai mencari key persons untuk tim kami. Di pertengahan 2015 kami memulai part-time development dari sisi business processes dan legal due dilligence untuk product design dan company structure kami. Di Oktober 2015 kami akhirnya memulai full time development. Untuk pendanaan, sekarang ini kami masih memakai seed capital yang kami galang di 2015.”

Ben juga menambahkan, dengan Koinworks pengguna akan mendapatkan keuntungan berupa produk dan interaksi yang lebih baik bagi kedua belah pihak. Bagi peminjam akan mendapatkan bunga yang lebih rendah, biaya yang lebih murah, aplikasi yang lebih cepat dan fleksibel, dan juga kemudahan lainnya seperti pelunasan awal tanpa denda.

Sedangkan bagi pemberi pinjaman akan mendapatkan bunga yang lebih baik dari deposito, sistem penyaluran pinjaman yang mudah didiversifikasi ke banyak peminjam, dan sistem pembayaran kembali yang mudah.

“Di model kami, semua keuntungan dari bunga dinikmati oleh pengguna. Kami hanya mengenakan service fee untuk transaksi yang sukses. Apabila transaksi tidak berhasil, maka tidak ada fee apa pun yang dikenakan ke pengguna. Service fee kami adalah 3% untuk peminjam yang berhasil mendapatkan pendanaan, dan 1% untuk pemberi pinjaman sewaktu pengembalian. Biaya lainnya seperti asuransi atau biaya transfer bank kita kenakan at-cost,” ujar Benedicto.

Di Indonesia sendiri saat ini belum memiliki peraturan yang secara khusus mengatur pinjaman peer-to-peer, seperti yang dihadirkan Koinworks. Kendati demikian pihak Koinworks siap jika sewaktu-waktu regulasi tersebut dirilis, dan bersedia untuk menyesuaikan proses layanannya.

“Kepercayaan itu tidak bisa diberikan, tapi didapatkan dengan layanan yang baik melalui proses waktu. Karena itu, kami lebih fokus untuk membuat sistem yang baik dan aman […] Kami pikir peraturan resmi akan dirancang oleh pemerintah, dan kami dukung itu karena akan menjadi dorongan positif untuk industri peer finance,” imbuh Benedicto.

Untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan tersebut, Koinworks berfokus pada berbagai improvisasi dan strategi. Dari sisi IT dan operasional, Koinworks melakukan banyak uji coba dan masukkan contingency plannings. Dari sisi analisis kredit, Koinworks merekrut dan berkonsultasi dengan orang-orang yang sudah berpengalaman di bank.

Koinworks juga menerapkan sistem fraud-check yang ketat, dan juga membuat algoritma khusus untuk analisa kredit.  Dari sisi peraturan, Koinworks melakukan konsultasi dengan OJK baik secara langsung ataupun dari tim legal.

“Di tahun ini kami tidak menargetkan volume bisnis yang besar, tapi lebih fokus ke pelayanan yang baik untuk para pengguna kami. Dengan ini, kami berharap untuk mengawali track record yang bagus bagi brand kami. Saya rasa reputasi dan kepercayaan harus dibangun secara perlahan,” pungkas Benedicto.

Keseruan April Mop 2016 di Lanskap Startup Indonesia (Updated)

Tanggal 1 April menjadi salah satu hari “bersenang-senangnya” para pelaku di industri startup digital tanah air. Kesempatan untuk memberikan kejutan unik dalam perayaan April Mop. Dari beberapa tahun belakang startup-startup di Indonesia hadir meramaikan perayaan ini, ada layanan e-commerce yang menjual baju tiba-tiba mempromosikan penjualan batu kali, sampai website berita yang menghilangkan unsur CSS dalam halaman onlinenya.

Tahun ini budaya tersebut masih berlanjut, dan dari pemantauan tim DailySocial, ada beberapa kejutan seru yang dihadirkan startup digital dalam negeri. Berikut ulasannya.

(1) MatahariMall Berikan Penyewaan Pasangan Secara Online

Melalui situs resminya pagi ini MatahariMall menyajikan penawaran spesial untuk menyewa pasangan secara online. Ya, isu mendapatkan pasangan (alias kejombloan) masih menjadi salah satu yang belum berhasil terpecahkan secara menyeluruh di bangsa ini, sehingga layanan e-commerce pimpinan Hadi Wenas ini mencoba memberikan solusi.

April Mop 2016 MatahariMall

Belum ada rilis resmi berapa pasangan yang berhasil tersewa per hari ini. Namun dalam waktu dekat kami akan mencoba melakukan follow up kepada tim MatahariMall seputar produk tersebut.

(2) Pelet Online Asmaraku

Layanan e-commerce asmara satu ini meluncurkan sebuah layanan online untuk melakukan Pelet. Ya, didedikasikan bagi orang yang:

  • Jomblo menahun
  • Ditolak gebetan terus
  • Ingin tambah istri

Info lebih lanjut dapat dilihat di laman resmi Asmaraku.

Pelet Online Asmaraku

 

(3) Tees.co.id Hadirkan Produk Lip Sticker for Men

Tampil unyu dan menawan tidak hanya identik dengan kaum hawa, setidaknya itu yang menjadi salah satu keyakinan Tees.co.id sehingga hari ini meluncurkan produk spesialnya Lip Sticker for Men. Produk ini menjadi salah satu yang paling unik, karena dalam peluncurannya Tees.co.id menggandeng para model yang cukup dikenal di lanskap startup nusantara. Bahkan bisa dikategorikan dalam jajaran veteran startup Indonesia. Ada yang kenal model-model berikut?

April Mop 2016 Tees.co.id

Produk ini dijual secara serius. Dan kita patut untuk ikut berdoa agar produk ini terjual secara laris untuk hadirnya kejutan berikutnya.

(4) YesBoss Berikan Kesempatan untuk Berpacaran dengan Asisten Pribadi

Masih dalam upaya ingin membahagiakan kaum yang kurang beruntung dalam urusan asmara, YesBoss hari ini meluncurkan layanan BossPacar. Sebuah kesempatan bagi para Kaum Jomblo untuk berpacaran secara virtual dengan asisten pribadi virtual cantik bernama Tasha. IMG-20160401-WA0008 Berikut  penjelasan pihak YesBoss mengenai layanan baru mereka :

“Setelah melakukan riset selama beberapa bulan terakhir, cukup banyak Boss kami yang belum mempunyai pasangan dan meminta tolong dicarikan pacar oleh asisten pribadinya. Tentu dapat dimaklumi karena para pengguna YesBoss cukup sibuk dengan urusan dan pekerjaan mereka sehari-hari, hingga tidak mempunyai cukup waktu untuk mencari pacar. Kontan terlintas ide untuk meluncurkan fitur BossPacar ini. Karena YesBoss selalu berusaha memberikan yang terbaik dan ingin memudahkan keseharian para penggunanya. Harapannya adalah, para Boss akan lebih sering menggunakan layanan YesBoss karena dilayani secara personal oleh kekasih virtual mereka sendiri.”

(5) Konferensi Pers Bukalapak Seputar Dian Katrok

Bukalapak menggelar konferensi pers untuk memberikan klarifikasi terkait skandal yang sedang merebak di berbagai media sosial. Bukalapak menyesali kejadian Skandal Dian tersebut, seorang wanita yang kerap muncul bersama CEO dan Founder Bukalapak, Achmad Zaky, pada beberapa video yang tersebar di seantero platform media di Indonesia.

(6) Freeware Spaces undang Elon Musk dalam Sharing Session

Bekerja sama dengan beberapa perusahaan dan media yang fokus pada startup digital, Freeware Space mengumumkan sebuah acara Sharing Session bertajuk “kiat cepat kaya”, menghadirkan salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia digital Elon Musk. Screen Shot 2016-03-31 at 3.52.00 PM Perangkat pendaftaran melalui Eventbrite pun dibuka. Namun kita hanya bisa berdoa, semoga acara ini bisa benar-benar terlaksana dengan nyata, mengingat Elon Musk adalah salah satu inspirator yang layak menjadi “kiblat” technopreneur.

(7) Dua Raksasa Mobile Game Indonesia Umumkan Merger

Altermyth dan Touchten hari ini mengumumkan untuk meleburkan entitasnya menjadi satu kesatuan. Kedua raksasa tersebut memutuskan untuk mensinergikan kekuatan positif mereka demi ekosistem mobile game Indonesia. CEO Altermyth Dien Wong dan CEO Touchten Anton Soeharyo / Touchten Ditemui oleh tim kami, kedua pimpinan Altermyth dan Touchten saling melemparkan pujian-pujian antara satu sama lainnya.

(8) Qlue-Jek Berikan Layanan Antar Barang Menggunakan Drone

Mencoba mendahului sistem yang sedang diusung oleh Amazon, salah satu startup kebanggan DKI Jakarta ini mengumumkan insiatifnya menghadirkan layanan barang menggunakan medium Drone. April Mop 2016 Qlue Sontak masyarakat di Jakarta berbahagia, karena dinilai akan efektif, mengingat ruang udara masih lancar untuk digunakan bertransportasi. Namun benar juga jika beberapa orang masih khawatir akan ada oknum yang berusaha membajak, karena sampai saat ini ketapel masih menjadi persenjataan yang kepemilikanya belum dilarang oleh undang-undang.

(9) Liputan Spotify Berbahasa Jawa

DailySocial pun tak mau kalah. Saking bahagianya lagu ber-genre Campur Sari hadir di Spotify, kami mencoba memberikan apresiasi menuliskan review dengan bahasa yang sama digunakan dalam lagu-lagu tersebut. April Mop 2016 DailySocial Dengan grammar Bahasa Jawa yang masih harus dimakhlumi, salah satu tim penulis kami yang berbasis di Jambi begitu bersemangat untuk mencurahkan kebahagiaannya. Jika tidak percaya, silahkan baca dan resapi artikel berikut ini: klik di sini

(10) Go-Jek Hadirkan Fitur Layanan Teman Kencan Go-Date

“Membangun ke-pede-an bangsa”, tagline tersebut yang coba ingin dijadikan visi layanan terbaru Go-Jek berjulukkan Go-Date. Diumumkan oleh CEO Go-Jek Nadiem Makarim, lengkap dengan warna baju pink yang mengindikasikan lambang asmara, Go-Date diperkenalkan. Berikut video peluncurannya.

(11) CloudKilat Adakan Promo Diskon Besar dengan Kode Voucher Mentereng

Butuh layanan cloud computing dengan harga terjangkau? Sebuah promo dari penyedia layanan cloud jempolan di Indonesia hari ini dihadirkan spesial. Diumumkan langsung oleh sang General Manager melalui akun media sosial resminya, berikut kode voucher yang dapat digunakan untuk menikmati promo.

(12) idWinPhone Diakusisi Microsoft

Blog lokal yang menjadi salah satu rujukan pecinta produk Microsoft mengumumkan akusisinya oleh perusahaan yang selama ini hobi mereka beritakan. Ya, idWinPhone diakusisi oleh Microsoft.

April Mop 2016 idWinPhone

Dalam rilis resminya Afit Husni menyampaikan bahwa ini menjadi yang pertama, perusahaan rintisan Bill Gates tersebut mengakusisi sebuah blog.

(13) Tinker Games yang Pivot Menjadi Tinker Entertainment

Produsen aplikasi permainan lokal ini memilih untuk melakukan pivot menjadi Tinker Entertainment. Mereka kini berfokus pada pengembangan talenta model, musisi dan artis.April Mop 2016 TinkerGame

(14) TeknoJurnal Resmi Mengakuisisi NGONOO

Tepat pada jam 16.12 WIB Firman sampai di Maliome Hackerspace, tempat di mana Tim NGONOO bermarkas. Perbincangan seru penuh dengan curhat namun padat dan singkat menghasilkan sebuah keputusan yang menggembirakan, yaitu TeknoJurnal mengakuisisi NGONOO. Begitulah salah satu penggalan rilis yang diterbitkan melalui situs NGONOO.com sore ini.

April Mop 2016 TeknoJurnal

Bersama dengan langkah akuisisi ini maka tim mengumumkan nama perusahaan gabungan menjadi TeknooJurnal, dan website baru bisa diakses di http://teknoojurnal.com.

(15) Brand Trenologi.com diakusisi HoloLens

Saya sebagai salah satu ex- tim penulis di Trenologi.com begitu terharu mendengar kabar ini, sudah tidak bisa lagi berkata-kata. Untuk itu silahkan langsung dibuka artikel yang secara khusus ditulis oleh Editor in Chief Trenologi Wiku Baskoro: klik di sini.

Layak ditunggu 1 April 2017 nanti…

Saya pribadi sangat menikmati keseruan hari ini yang dihadirkan oleh rekan-rekan startup digital di Indonesia. Dan sangat tidak sabar untuk menanti kejutan apa lagi yang akan ditayangkan pada April Mop mendatang. Semoga keseruan seperti ini mampu menumbuhkan semangat juang, kekeluargaan, keceriaan dan inovasi startup digital tanah air.

Optimisme Investree Hadapi Persaingan Pasar P2P Lending

Salah satu kategori startup fintech yang kian ramai di Indonesia adalah startup dengan layanan peer to peer lending (P2P). Startup ini memiliki konsep marketplace yang akan mempertemukan para investor (mereka yang mempunyai dana) dengan peminjam. Satu dari startup P2P lending di Indonesia adalah Investree.

Investree hadir di Indonesia pada November tahun lalu. Baru di awal tahun ini layanan Investree melakukan soft-launching. Startup yang digawangi oleh Adrian Asharyanto Gunadi, Andi M Andries dan Dickie Widjaja ini sejauh ini masih berjalan dengan modal pribadi. Dengan pengalaman masing-masing Founder dan Co-founder, Investree berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi penggunanya.

Tak hanya didukung dengan teknologi untuk transaksi dan pencatatan, layanan Investree juga didukung dengan analisis manajemen risiko yang tinggi. Sejak aktif pada bulan November silam, Investree mengklaim memiliki pertumbuhan yang baik. Menurut data internal Investree saat ini total pembiayaan yang telah dilakukan mencapai Rp 2,5 M. Angka tersebut juga dibarengi dengan meningkatnya jumlah investor yang tergabung dalam sistem Investree.

“Rata-rata transaksi berhasil didanai dalam waktu 5 hari oleh 6 lenders. Investree juga telah menjalankan proses repayment atas pinjaman yang didanai dan menangani beberapa deal dengan Borrower yang datang dari berbagai macam latar belakang bisnis, termasuk penyedia tenaga kerja outsourcing, digital agency, hingga perusahaan konstruksi. Seluruh pinjaman yang ditawarkan berhasil didanai 100% dengan proses repayment yang aman dan terkendali. Pertumbuhan perusahaan telah mendekati 100% per bulan dari segi pinjaman dan visitor,” ungkap Adrian saat menjelaskan kondisi layanan Investree kepada Dailysocial.

Sama seperti P2P lending lainnya Investree juga bermitra dengan pihak bank. Saat ini Investree bermitra dengan bank Danamon sebagai cash management. Menurut penjelasan Adrian kerja sama ini sejalan dengan prinsip bisnis Investree yang tidak melakukan penghimpunan dana.

“Setiap transaksi yang diadministrasikan oleh Investree akan dilakukan melalui Virtual Account (VA) dalam sistem Bank Danamon. Investor dan Borrower pun akan memiliki sebuah VA dengan nomor rekening tertentu yang dapat digunakan untuk aktivitas transaksi di Investree,” terang Adrian.

Menatap persaingan dengan optimis

Konsep layanan P2P lending di Indonesia tergolong masih baru meski sudah banyak yang memberikan layanan ini. Itu lah mengapa pihak Investree merasa tertantang untuk bisa mengedukasi masyarakat mengenai layanan ini.

P2P lending pada dasarnya ingin membantu masyarakat memperoleh pinjaman, terutama bagi mereka yang kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank. Salah satu yang menjadi fokus Investree adalah UKM.

“Sektor UKM, yang menjadi salah satu fokus Investree, adalah satu contoh nyata. Mereka menyumbang 99% pekerjaan yang ada di Indonesia, namun porsi pembiayaan di sektor tersebut masih sangat rendah. Oleh karena itu, kami mendukung pertumbuhan P2P lending dan layanan serupa yang dapat membantu masyarakat Indonesia meraih akses finansial secara mudah. Kami juga secara aktif berkomunikasi dengan OJK melalui Task Force Fintech untuk mendiskusikan regulasi tentang P2P lending bersama dengan perusahaan P2P lending lainnya agar industri ini dapat berkembang secara sehat di masa depan,” jelas Adrian.

Adrian bercerita ada beberapa hal yang menjadi keunggulan Investree dibanding dengan startup P2P lending lainnya. Dari sisi produk, Investree fokus pada bidang pinjaman bisnis dengan produk berupa pembiayaan piutang, selain itu dalam waktu dekat Investree juga akan menyajikan produk consumer loans yang ditujukan kepada para peminjam individual untuk keperluan-keperluan seperti renovasi rumah, pinjaman pernikahan atau pinjaman umroh.

Selain itu Investree juga mengklaim memiliki sistem credit scoring yang kredibel dalam menganalisis, menyeleksi dan menyetujui permintaan pinjaman yang diajukan oleh peminjam. Hal tersebut akan memastikan bahwa hanya peminjam yang layak yang akan tersedia di marketplace Investree.

Fokus dan target saat ini

Adrian menjelaskan saat ini pihaknya sedang berusaha memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi pengguna Investree, baik peminjam maupun investor. Di samping itu, sebagai persiapan menuju grand-launching Investree yang rencanannya akan dilakukan pada bulan Mei mendatang saat ini Investree tengah giat melakukan digital campaign.

Untuk target jangka pendek pihak Investree tengah berupaya menambah jumlah basis pengguna baik itu peminjam maupun investor, memperkuat SDM untuk menunjang layanan Investree, dan peluncuran aplikasi mobile di akhir tahun ini.

Sedang untuk jangka panjang Investree berharap bisa melakukan ekspansi ke kota dan negara lain, menambah portofolio produk dan berupaya menjadi “Indonesia’s leading peer-to-peer marketplace” yang mampu meningkatkan inklusi finansial di tanah air.

Tukang Hadirkan Aplikasi Mobile di Platform Android (Updated)

Beberapa waktu lalu Dailysocial sempat berbincang dengan tim Tukang, salah satu startup di sektor layanan on demand jasa. Dalam kesempatan itu tim Tukang mengungkapkan bahwa di tahun ini mereka akan segera meluncurkan aplikasi mobile untuk membantu memudahkan penggunanya mengakses layanannya. Baru-baru ini aplikasi tersebut resmi hadir di Google Play.

Saat ini aplikasi tersebut masih dalam tahapan beta atau masih terus dikembangkan. Meski demikian aplikasi Tukang ini sudah menyediakan beberapa fitur pemesanan jasa yang merupakan inti dari layanan ini.

Aplikasi mobile dalam hal ini Android memang menjadi salah satu cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada pengguna atau calon pengguna. Budaya online dan mobile yang mulai tumbuh beberapa tahun terakhir sedikit “memaksa” pada penyedia layanan melakukan pendekatan mobile first, baik melalui aplikasi mobile mau pun dengan situs yang ramah dengan lingkungan mobile.

tukang2 tukang3tukang3

Belum ada banyak fitur di aplikasi tukang versi beta ini, tapi fitur untuk memesan jasa sudah tersedia dan di kategorikan masing-masing.  Ada empat kategori yang ditampilkan aplikasi Tukang ini, aplikasi tersebut meliputi jasa air dan gas, jasa cleaning service, jasa service AC dan jasa tukang bangunan.

Semua kategori sudah bisa digunakan, hanya kategori terakhir yakni kategori tukang bangunan yang masih belum tersedia. Kategori sengaja dibedakan karena masing-masing memiliki kebutuhan data yang berbeda-beda.

Kategori cleaning service misalnya, pengguna diharuskan memasukan data seputar tempat yang akan dibersihkan, seperti tipe bangunan, jenis bersih-bersih, luas bangunan, waktu dan informasi lainnya. Sedangkan untuk kategori jasa service AC pengguna diwajibkan memasukkan informasi mengenai jumlah AC dan waktu.

Dari segi desain aplikasi ini cukup mudah untuk dipahami fungsi dan digunakan. Tampilan kategori bisa langsung diakses di halaman depan, lengkap dengan gambar ilustrasi mengenai masing-masing kategori. Selain itu, di bagian kiri atas ada menu yang bisa digunakan untuk masuk (login), beranda, dan menu untuk mengetahui informasi mengenai aplikasi.

Langkah Tukang meluncurkan aplikasi mobile ini merupakan sebuah langkah yang tepat, hanya saja yang tetap harus menjadi fokus utama Tukang adalah kepuasan pelanggan dan kualitas layanan yang mereka tawarkan, mengingat sudah banyak layanan di sektor on demand jasa ini.

Update : Perubahan gambar aplikasi Tukang

Application Information Will Show Up Here

Daftar Startup Penyedia Aneka Jasa On Demand Asli Indonesia

Sektor transportasi dan makanan terbukti bukan satu-satunya lahan “basah” yang bisa digarap oleh para startup lokal Indonesia. Sektor jasa pun tak kalah menyilaukan untuk kemudian dipoles dalam rupa layanan on demand.

Nyatanya kini bermunculan startup-startup asal Indonesia yang melibatkan diri dalam persaingan bisnis jasa dengan pilihannya masing-masing. Ada yang berkecimpung di jasa pembersihan, ada yang berupa marketplace, dan ada yang merangkul semua jenis jasa dan lain-lain. Nah, di pertemuan ini redaksi akan hadirkan kumpulan startup marketplace penyedia jasa on demand yang bisa jadi solusi cepat di waktu yang tepat untuk berbagai permasalahan Anda.

Seekmi

Seekmi siap menjadi pemain utama marketplace jasa / Dailysocial

Seekmi menjadi salah satu startup lokal Indonesia yang meramaikan pentas marketplace jasa, di mana ia mempertemukan antara penyedia jasa dan pencari jasa dalam sebuah platform yang canggih dan mudah.

Cakupan jasa yang disuguhkan meliputi, arsitek, jasa pindahan, desain grafis, pelatih pribadi, fotografer, pelatih musik, guru yoga hingga yang berkaitan dengan hama. Untuk memudahkan pengguna, Seekmi membenamkan teknologi matchmaking engine guna memberikan rekomendasi kebutuhan jasa kepada pelanggan tanpa harus mencari satu per satu.

Application Information Will Show Up Here

 

AhliJasa

Perolehan pendanaan Ahlijasa akan mendorong booming service marketplace di Indonesia? / DailySocial

Selain menawarkan layanan on demand di sektor laundry, Ahlijasa juga mempunyai mitra yang menerima pesanan jasa pembersih AC dan rumah. Ratusan mitra Ahlijasa telah tersebar ke berbagai kota, meliputi Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Harga yang dipatok pun terbilang terjangkau dan beragam. Untuk Laundry berkisar dari Rp30.000, Servis AC dari Rp70.000, dan Home Cleaning Rp60.000.

Application Information Will Show Up Here

 

Tulungin

tulungin

Jangan perdebatkan namanya, yang terpenting Tulungin bisa menjawab apa yang menjadi kebutuhan Anda. Tulungin adalah sebuah startup on demand yang berfokus pada marketplace jasa, di mana ia menawarkan berbagai pilihan penyedia jasa seperti servis dan cuci AC, Kulkas, Televisi, Mesin Cuci, hingga perbaikan kecil atau besar pada rumah seperti atap atau pipa yang bocor.

Application Information Will Show Up Here

 

Tolongin

Tolongin

Kendati bermakna sama, Tolongin versus tulungin. Kedua startup sejatinya adalah dua intitusi yang berbeda, tapi keduanya memang bergerak di bidang yang sama, yaitu bidang marketplace jasa. Seperti Tulingin, Tolongin menawarkan pasar yang berisikan aneka jasa di mana pelanggan dapat mencari dan menemukan penyedia jasa terdekat dengan lokasi mereka. Cakupan jasanya meliputi jasa pencucian, tambal ban, pesan antar makanan, dan akan terus bertambah.

Tolongin berencana mempersiapkan dua aplikasi mobile, iOS dan Android yang dalam waktu dekat akan segera diluncurkan.

Monolia

Monolia

Di Monolia, konsumen dapat menjumpai berbagai jasa yang ditawarkan oleh vendor yang diklasifikasikan dalam 50 kategori berbeda. Mencakup jasa perbaikan rumah, tukang, pengisi acara, pembersih rumah, cucian, fotografer hingga jasa pelatihan pribadi. Untuk mempermudah layanan, Monolia menyediakan aplikasi mobile untuk Android dan juga iOS.

Application Information Will Show Up Here

 

Tukang

Tukang

Diawali dari rasa frustasi karena sulitnya mencari tukang, Danile Rannu kemudian bertekad memulai proyek startup ini dengan harapan menjadi alat bantu bagi pemilik rumah untuk menemukan jasa tukang sesuai kebutuhan. Ada empat kategori jasa yang menjadi keahlian Tukang, yaitu jasa air mineral dan gas LPG, servis AC, tukang bersih-bersih dan tukang bangunan.

Sumber gambar header Pixabay.

Kokoh Di Indonesia, FlowerAdvisor Siap Rengkuh Penuh Pasar Asia Tenggara

Pertumbuhan bisnis yang signifikan seiring perkembangan industri, mendorong FlowerAdvisor untuk mengamankan posisinya di pasar Asia Tenggara. Tahun ini, pihaknya akan menjajaki kerja sama membentuk joint venture di wilayah regional.

FlowerAdvisor ditukangi oleh Willy Thomas, yang juga telah berbincang mengenai bisnsinya beberapa tahun yang lalu. Mengawali di Indonesia dan Singapura untuk pasar Asia, kini Willy mengakui telah melayani sekitar 110 negara di seluruh dunia.

Bunga jelas menjadi komoditas utama (dari bunga buket, hingga bunga papan), namun sebagai pemanisnya FlowerAdvisor juga menawarkan layanan dan produk lainnya seperti parsel buah, parsel bayi, kue ulang tahun, parsel makanan, juga parsel musiman (Lebaran, Natal, Imlek, dan sebagainya).

Khusus pasar Indonesia, Willy mengklaim sebagai toko bunga online nomor satu (berdasarkan data oleh similar web). Menurutnya banyak toko bunga online di Indonesia yang telah memiliki situs online maupun berpromosi lewat media sosial namun hanya dapat mencakup market lokal saja.

Willy turut membeberkan perilaku konsumen yang terpantau, “Waktu transaksi yang sangat populer menurut kami adalah pada saat jam kerja yaitu pukul 9.00 hingga 18.00, kami juga mempunyai beberapa pelanggan yang sering melakukan pembelian tengah malam atau subuh. Satu lagi yang menurut saya unik adalah kebanyakan pelanggan kami suka melakukan last minute order walaupun kami memberikan diskon apabila mereka melakukan pembelian in advance pada saat peak season.”

Potensi layanan e-commerce bunga

Indonesia mempunyai market dan potensi yang sangat besar, Sejak FlowerAdvisor fokus pada market Indonesia pada tahun 2010, pertumbuhannya sangat signifikan tiap tahun. Pendapat ini ditopang oleh pertumbuhan e-commerce di Indonesia dan serta kegiatan promosi yang FlowerAdvisor lakukan. Sementara untuk market Asia Tenggara sendiri. Pihaknya mengalami pertumbuhan secara organik karena ada kegiatan promosi besar di market tersebut [sebelumnya],” papar Willy pada tim kami.

“Tahun ini merupakan tahun yang penting untuk kami. Pada tahun sebelumnya kami tidak melakukan begitu banyak investasi. Sekarang kami berencana melakukan investasi untuk memperkuat tim manajemen beserta memperkuat produk dan teknologi agar dapat memberikan yang terbaik untuk pelanggan kami dan siap untuk bersaing untuk pasar Asia Tenggara [dengan lebih serius lagi],” tambahnya.

Untuk transaksinya, FlowerAdvisor mengimplementasi berbagai payment gateway demi kemudahan para pelanggan mereka. Yang terbaru, toko bunga online ini menggandeng Dimo sebagai alternatif pembayarannya, mengingat 40% dari total transaksinya berasal dari Indonesia.

“Dimo merupakan salah satu penyedia metode pembayaran yang sangat inovatif, makin ke depan kami melihat teknologi pembayaran akan berkembang sangat pesat di mana dapat memberikan kemudahan berserta dengan keamanan terhadap pelanggan. Seperti yang teman-teman Dimo ungkapkan bahwa mereka memiliki teknologi retina scanner yang mewajibkan pengguna memindai bola matanya untuk melakukan pembayaran,” tandas Willy.

Urbanhire Mencoba Sederhanakan Proses Rekrutmen

Proses rekrutmen adalah salah satu proses yang terus berulang yang dijalankan perusahaan. Rutinitas membuka berkas lamaran kemudian mengkategorikan masing-masing pelamar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan terkadang menyita waktu. Permasalahan tersebut yang akhirnya melatarbelakangi lahirnya Urbanhire. Salah satu startup Indonesia yang mencoba mengubah cara perusahaan dalam proses rekrutmen karyawannya.

Benson Kawengian, Hengki Sihombing, dan Jepri Sinaga adalah tiga orang di balik lahirnya Urbanhire. Ketiganya bertemu akhir tahun lalu dalam sebuah gelaran hackathon di Jakarta, selanjutnya karena kesamaan visi mengenai solusi untuk memecahkan permasalahan menemukan talenta terbaik bagi perusahaan akhirnya ketiganya sepakat mendirikan Urbanhire.

Urbanhire menyampaikan bahwa pihaknya sepakat bahwa rekrutmen adalah sebuah isu strategs dan jika dieksekusi dengan baik bisa mendatangkan keuntungan yang kompetitif dan signifikan. Dengan mengedepankan teknologi, kolaborasi, dan people empowerment Urbanhire mencoba menyuguhkan sebuah solusi untuk pengelolaan proses rekrutmen.

Secara sederhana solusi Urbanhire ingin mengubah pola rekrutmen tradisional yang akrab dengan email, dokumen spreadsheet dan lain sebagainya menjadi satu dashboard yang mengontrol semuanya. Perusahaan akan dimudahkan untuk membuat halaman lowongan pekerjaan dan membagikannya ke beberapa media sosial dan situs pencari kerja lain seperti CareerJet, Karejo, dan lainnya. Selain itu terdapat juga fitur analisis untuk membantu perusahaan melihat bagaimana proses rekrutmen mereka selama ini.

Tak hanya itu, Urbanhire juga berikan fasilitas filter mengelompokkan pendaftar berdasarkan beberapa kategori tertentu. Benson dalam keterangan persnya mengatakan bahwa ia dan Urbanhire bermimpi ingin menyuguhkan suatu yang mudah digunakan untuk memantu perusahaan dalam hal rekrutmen.

Dari paket yang ditawarkan tercermin bahwa Urbanhire ini juga memfokuskan diri untuk segmen UKM. Dari informasi yang ada di laman Urbanhire ada beberapa layanan yang bisa digunakan, harganya pun bervariatif, mulai dari Rp. 0 atau gratis hingga Rp.3.990.00 untuk berlangganan satu bulan.

Startup yang baru mulai kiprahnya di Indonesia ini mengklaim telah mendapatkan seed funding dari RMKB Ventures, Marissa Soeryadjaya, Megain Widjaja (SinarMas) dan Farrel Sutantio (Cimory Group) dengan nominal yang tidak disebutkan.

Dengan dukungan tersebut tidak heran jika Urbanhire langsung tancap gas ingin segera menggaet banyak pengguna di Indonesia dan Asia Tenggara. Menurut informasi yang diberikan, tahun ini Urbanhire menargetkan bisa mendapatkan ratusan pengguna UKM atau perusahaan, baik dari Indonesia maupun Asia Tenggara.

Cuuveed Sajikan Layanan Pembuatan CV Online dan Offline

Di era Internet seperti saat ini, memiliki visibilitas global penting untuk menunjang karier profesional seseorang. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menciptakan visibilitas ialah dnegan mempublikasikan profil profesional yang dapat diakses siapa saja. Beberapa media seperti LinkedIn mendukung kebutuhan tersebut. Sebuah startup lokal berjuluk Cuuveed juga mencoba mewadahi kebutuhan tersebut dengan menghadirkan layanan virtual resume/curriculum vitae (CV).

Cuuveed merupakan sebuah layanan berplatform website yang bisa digunakan secara gratis. Pengguna hanya perlu mendaftarkan email atau akun LinkedIn untuk dapat mengakses benefit dari layanan ini.

Secara garis besar terdapat 3 fitur unggulan yang disajikan Cuuveed. Pertama ialah layanan untuk membuat CV secara virtual, kemudian ada juga layanan pembuatan v-card virtual, dan yang ketiga adalah layanan pencarian kandidat profesional.

Sistem pembuat CV virtual ini cukup memudahkan pengguna, pertama karena formatnya sudah disesuaikan dan model pengisiannya pun dituntun dari langkah demi langkah. Mulai mengisikan data diri, pengalaman, pendidikan, kemampuan, penghargaan sampai portofolio yang dimiliki. Pengguna juga dapat menyesuaikan CV yang dibuat dengan beragam desain yang telah disediakan, termasuk dengan melakukan penyesuaian warna jika dibutuhkan.

Setiap pengguna yang telah selesai mengisikan data CV melalui Cuuveed maka akan mendapatkan sebuah profil bertautan Cuuveed untuk profil virtualnya. Pengguna juga dapat mengunduh CV tersebut ke dalam ekstensi PDF untuk kebutuhan cetak. Setelah itu pengguna akan disuguhkan pada layanan untuk mendesain v-card. Ini semacam sebuah profil pribadi yang berisi berbagai informasi personal dan profesional yang dapat dipublikasikan secara luas. Dan secara otomatis akan masuk pada listing kandidat profesional yang ada di website Cuuveed.

Screen Shot 2016-03-20 at 10.36.30 PM

Selain itu Cuuveed juga dilengkapi layanan untuk berkirim pesan antar anggotanya. Ada juga beberapa menu yang sudah ditampilkan masih berlabel “coming soon”, seperti layanan untuk blogging dan juga menghimpun koneksi/rekanan.

Screen Shot 2016-03-20 at 10.36.18 PM

Mengenal lebih dekat pengusung layanan Cuuveed dan visi yang ingin ditorehkan

Dipaparkan oleh Founder Cuuveed Rizki Mardita bahwa portal ini pertama kali diluncurkan pada pertengahan 2015. Hingga saat ini Cuuveed belum melakukan monetisasi untuk layanannya. Namun dalam waktu dekat akan diluncurkan beberapa fitur premium seputar pengembangan diri yang akan dijadikan sebagai salah satu jalur monetisasi Cuuveed. Tahun ini juga ditargetkan mobile apps Cuuveed akan diluncurkan.

“Kalau target Cuuveed di tahun 2016 ini adalah memiliki pengguna yang banyak, dan yang pasti di tahun ini Cuuveed akan terus melakukan improvisasi, agar pengguna nyaman dalam menggunakan layanan kami,” ujar Rizki.

Sampai saat ini Cuuveed masih didanai dengan patungan tim. Selain Rizki, juga ada beberapa rekan lain yang memfokuskan pada user experiences, product development dan data analyst. Ke depan tim Cuuveed mengharapkan layanannya dapat bermanfaat dan dijadikan rujukan bagi masyarakat untuk membuat personal branding yang maksimal sehingga dapat menemukan jenjang karier yang sesuai. Untuk pencari talenta pekerja juga diharapkan dapat dipermudah dengan makin banyaknya visibilitas pekerja profesional di internet.

Ekosistem Startup Indonesia Harus Tetap Tanamkan Semangat “Starting Up”

Keberadaan startup digital di lanskap industri Indonesia saat ini sudah semakin diperhitungkan, baik dari sisi kompetisi bisnis ataupun kehadirannya dalam akuisisi konsumen. Jika kita menilik lima sampai delapan tahun lalu, saat masih sangat sedikit yang mengetahui tentang apa itu startup, istilah entrepreneur masih lebih mendominasi, karena produk yang dikembangkan sangat sedikit yang melibatkan unsur digital.

Perkembangan yang terjadi hingga saat ini telah menciptakan kompetisi yang sangat dahsyat. Inovasi startup yang sering “mengganggu” tatanan industri yang sudah ada harus dihadapkan apple-to-apple dengan pemain bisnis yang sudah matang sebelumnya. “Kekisruhan” ini turut menghadirkan persaingan yang sangat sengit, baik persaingan langsung dengan kompetitor ataupun persaingan tak langsung di kategori lain.

Tak hanya dalam kompetisi industri, regulasi pun ikut bergejolak, karena semakin banyak kepentingan yang menyenggol di dalamnya. Di sisi lain pemerintah terus mendorong generasi muda untuk terus berinovasi, sehingga pro kontra untuk merevisi dan menambahkan kebijakan terus menjadi perbincangan hingga saat ini.

Terlepas dari kekisruhan yang ada, spirit startup tetap harus terus berkembang di Indonesia, seperti beberapa tahun lalu, saat setiap peluang dijadikan kesempatan untuk starting up ke dalam sebuah solusi digital.

Penggiat startup harus terus memulai atau menciptakan sesuatu hal yang baru. Ekosistem ini masih harus terus digalakkan. Ke depannya, semakin banyak layanan digital baru, dari on-demand sampai fintech, yang akan menimbulkan polemik persaingan bisnis dan regulasi baru. Tapi bukahkah semua itu akan kembali kepada penerimaan konsumen akan sebuah layanan?

Startup Indonesia tetap harus memfokuskan pada inovasi. Bukankah masih ada banyak yang belum “digantikan” dan menjadi kesempatan startup lain untuk masuk di dalamnya? Atau bahkan menciptakan peluang baru yang lebih baik dari startup yang telah menggantikan sistem tradisional yang ada sebelumnya dengan inovasi yang lebih atraktif.

Lupakan kerisauan akan regulasi. Startup tetap harus menempatkan diri pada kodratnya, yakni berinovasi dan memulai hal baru. Mengutip kata-kata Menkominfo Rudiantara saat mencoba mengakomodasi Uber dan GrabCar:

Aplikasi berbasis online adalah suatu keniscayaan dalam era digital seperti saat ini.

Kumpulan Startup Lokal Indonesia yang Memudahkan Akses Kesehatan via Online

Sektor kesehatan tak luput dari bidikan para pelaku startup lokal Indonesia, lewat kemasan yang beragam mereka hadir menawarkan banyak kemudahan untuk mengakses layanan dan produk-produk kesehatan, seperti obat-obatan dan tenaga perawat.

Berikut adalah daftar startup lokal Indonesia yang memberikan layanan on demand di bidang kesehatan yang berhasil dirangkum oleh redaksi.

Insan Medika

Insan Medika melihat potensi layanan on-demand di bidang keperawatan / Insan Medika

Startup asli Indonesia ini memudahkan masyarakat untuk memperoleh jasa perawat melalui perangkat mobile. Layanan ini sekaligus didesain sebagai kanal untuk menghubungkan lulusan bidang studi keperawatan dengan kebutuhan masyarakat.

Pengguna cukup memilih layanan yang dibutuhkan sesuai klasifikasinya, kemudian Insan Medika akan menghadirkan jasa perawat tersebut ke rumah. Selain kunjungan, jasa perawat yang bekerjasama dengan Insan Medika juga melayani perawat yang tinggal bersama pelanggan.

Application Information Will Show Up Here

 

ApotikAntar

Cara kerja aplikasi mobile Apotikantar / Apotikantar

Startup yang satu ini menawarkan layanan pesan antara obat-obatan tanpa dan dengan resep dokter hingga produk kesehatan, kecantikan dan susu. Pemesanan dapat dilakukan melalui desktop dan aplikasi di smartphone Android, di mana sistem mereka akan memanfaatkan GPS untuk menentukan posisi apotek terdekat konsumen.

ApotikAntar pun sudah bekerja sama dengan Go-Jek untuk menjangkau pelanggannya. Hanya saja, cakupan layanannya baru menjangkau kawasan Jabodetabek.

Application Information Will Show Up Here

 

ProSehat

prosehat

Startup kesehatan besutan Gregorius Bimantoro ini lebih berbentuk sebagai marketplace yang menawarkan berbagai obat, suplemen dan vaksin. Selain melalui desktop, pemesanan  resep di ProSehat juga bisa dilakukan melalui perangkat Android. ProSehat juga membuka layanan vaksinasi yang bisa dilakukan di rumah pelanggan.

Application Information Will Show Up Here

LabConX

Antre tampaknya menjadi musuh utama bagi banyak orang terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Selain itu, tuntutan pekerjaan membuat mereka tak mempunyai banyak waktu, bahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Karena itulah LabConX hadir, ia menawarkan pemesanan pemeriksaan laboratorium dan medical check up.

Prosedur layanannya pun sangat mudah, pengguna cukup memesan tes lab secara online, kemudan tim LabConX akan melakukan kunjungan atau pelanggan dapat mengunjungi lab terdekat yang direkomendasikan, sisanya mereka tinggal menunggu hasil lab secara online. Adapun jaringan lab yang sudah terhubung ke layanan ini antara lain Lab Prodia, Biotest, CITO, Parahita Diagnostic Center, Lab Gunung Sahari, Primadina, dan Laboratorium Amerin Bio-Clinic (ABC Lab).

Obat24

logo

Layanan Obat24 berada di bawah bendera PT K-24 Indonesia yang juga merupakan jaringan ritel apotek 24 jam yang sudah tersebar di banyak wilayah di Indonesia. Retail apoteknya mungkin sudah tidak bisa disebut startup namun aplikasinya termasuk baru.

Lewat layanan situs dan aplikasi Android-nya, Obat24 ingin memberikan kemudahan memperoleh obat tanpa antre. Di situs dan aplikasinya, Obat24 menyediakan fitur-fitur seperti pengiriman resep, permintaan obat, konfirmasi pembayaran dan melacak pesanan.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber gambar header Pixabay.