Laporan DailySocial: Kebiasaan Membaca Berita Secara Online di Indonesia

Bagaimanakah pembaca berita Indonesia mendapatkan berita di Internet? Belakangan asumsinya adalah masyarakat pengguna Internet di Indonesia mendapatkan link berita dari Facebook dan Twitter, tapi apakah asumsi ini tepat?

DailySocial.id bekerja sama dengan JakPat mengadakan survei “Indonesian News Reading Habits 2017”. Tujuan survei untuk mendapatkan gambaran umum bagaimana masyarakat Internet Indonesia mengkonsumsi berita dari Internet. Survei diadakan terhadap 1022 responden yang diambil dari populasi pengguna smartphone se-Indonesia.

Beberapa temuan antara lain:

  • Facebook (70,85%) dan LINE Today (50,64%) kini adalah sarana utama untuk mencari berita baru
  • Lebih banyak responden yang percaya berita yang mereka buka langsung di situs web berita (55.04%), daripada yang mendapatkannya dari sumber lainnya seperti dari LINE Today (39.03%), Facebook (22.73%), maupun dari Twitter (10.38%)
  • Responden lebih banyak membagikan link artikel online via Facebook (44.86%) dan WhatsApp Group (28.85%), daripada melalui Twitter (11.76%)

Untuk membaca temuan-temuan selengkapnya, silahkan unduh laporan “Indonesian News Reading Habits 2017” secara gratis.

Laporan DailySocial: Konsumsi Internet Indonesia 2017

Penggunaan Internet telah menjadi kebutuhan vital dalam pekerjaan sehari-hari di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu keluhan yang sering terdengar adalah bahwa biaya akses Internet terasa mahal bagi konsumen Indonesia, paling tidak demikian persepsi banyak konsumen.

DailySocial.id bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey melaksanakan “Indonesian Internet Consumption Habits Survey 2017”. Survei ini bertujuan memetakan persepsi & preferensi konsumen Indonesia perihal konsumsi akses Internet. Survei diadakan terhadap sampel 1066 responden yang berasal dari populasi pengguna smartphone di seluruh wilayah Indonesia.

Beberapa temuan survei antara lain:

  • Konsumsi volume data di Indonesia dapat dikatakan cukup besar. Konsumen melaporkan konsumsi data per bulan antara 1 hingga 20 Gigabyte per bulan, gabungan antara konsumsi Internet Desktop dan Internet Mobile.
  • Pengguna Internet Indonesia dapat dikatakan berjenis “Mobile First”. Dilaporkan 78.91% responden lebih banyak mengakses Internet menggunakan perangkat mobile daripada perangkat desktop/laptop PC.
  • Lebih dari setengah responden (53.44%) mengeluarkan kurang dari Rp100.000 per bulan untuk biaya Internet mobile.

Untuk laporan selengkapnya, unduh “Indonesia Internet Consumption Habits Survey 2017”.

Laporan DailySocial: Penggunaan Aplikasi Buatan Startup Indonesia

Sudah cukup lama startup-startup dari Indonesia membuat aplikasi smartphone untuk melayani berbagai kebutuhan layanan yang khas pasar Indonesia. Beberapa aplikasi ini bahkan dapat bertahan di hadapan gempuran aplikasi serupa yang buatan startup luar negeri. Meskipun demikian, tidak semua aplikasi “Karya Anak Bangsa” bisa bertahan di pasar bebas aplikasi Indonesia. Bagaimanakah tanggapan masyarakat teknologi Indonesia terhadap aplikasi karya anak bangsa?

DailySocial.id bekerja sama dengan JakPat mengadakan sebuah survei yang menanyakan kepada sampel 1018 pengguna smartphone di seluruh Indonesia, bagaimana tanggapan mereka terhadap berbagai aplikasi lokal yang telah diluncurkan. Beberapa temuan survei antara lain:

  • Go-Jek masih merupakan aplikasi lokal yang paling banyak diinstalasi (54.33% dari responden)
  • Mayoritas responden menggunakan aplikasi buatan startup lokal terutama karena memang benar-benar bermanfaat dan digunakan sehari-hari (74.47%)
  • Keluhan terbesar responden tentang kualitas aplikasi buatan lokal adalah masih banyaknya error/bug yang terjadi (41.54%)

Untuk laporan lebih lengkap (dalam Bahasa Inggris), unduh laporan “Local Indonesian Startups Survey 2017” dari DailySocial, secara gratis dengan terlebih dahulu mendaftarkan diri Anda menggunakan akun Facebook atau Linkedin.

Laporan DailySocial: eSports di Indonesia

Sudah beberapa tahun permainan video game komputer mulai dikelola sebagai olahraga kompetisi profesional. Beberapa atlet dan klub eSports pun telah muncul di Indonesia, berkompetisi dan berprestasi di tingkat mancanegara. eSports pun adalah salah satu aplikasi yang sangat membutuhkan koneksi Internet yang handal.

DailySocial bekerja sama dengan JakPat mengadakan survei untuk memetakan tanggapan masyarakat Indonesia terhadap fenomena eSports. Survei mendapatkan partisipasi dari 1041 responden dari antara pengguna smartphone se-Indonesia.

Beberapa temuan survei antara lain:

  • Sebanyak 76.55% responden setuju bahwa eSports memang layak diperlakukan sebagai olahraga ketangkasan profesional.
  • Sebanyak 64.55% responden mengaku sering bermain videogame, baik di PC, di TV console, di handheld console, maupun di mobile gadget
  • Sebanyak 53.70% responden pernah menyaksikan pertandingan eSports, baik siaran langsung maupun siaran rekaman.
  • Sebagian besar responden (87.90%) setuju bahwa prestasi atlet-atlet & tim-tim Indonesia di kancah internasional dapat meningkatkan kebanggaan nasional dan mengharumkan nama Indonesia.

Untuk detil laporan yang lebih lengkap, dapatkan laporan eSports in Indonesia Survey 2017 dari DailySocial.id.

Kami Ingin Mengenal Anda Lebih Jauh!

Apakah Anda seorang pendiri startup? Seorang investor? Atau sekedar orang yang peduli kemajuan teknologi, khususnya lingkup ekosistem startup di Indonesia? Apapun “titelnya”, sebagai pembaca setia DailySocial kami membutuhkan Anda untuk membantu kami menjadi lebih baik.

Survei ini bertujuan mendapatkan aspirasi pembaca demi mengetahui apa yang Anda butuhkan dari DailySocial dan bagaimana kami bisa membantu memenuhi kebutuhan tersebut.

Beberapa detik Anda untuk mengisi tiga pertanyaan berikut ini sangat berguna bagi perkembangan kami di masa mendatang.

Survei MOOC di Indonesia

MOOC (Massively Online Open Courses), juga dikenal sebagai Kelas Belajar Online, memanfaatkan jaringan Internet untuk memberikan kepada masyarakat sebuah cara untuk belajar jarak jauh (distance learning). Selain yang diadakan Universitas MIT dan Stanford di Amerika Serikat, dan juga oleh beberapa pihak swasta, beberapa startup lokal Indonesia pun melakukan pengadaan MOOC. Baik yang gratis pun berbayar.

DailySocial bekerja sama dengan JakPat mengadakan sebuah survey untuk mendapat gambaran tanggapan masyarakat Indonesia sejauh ini terhadap MOOC. Survei diadakan terhadap sejumlah 1023 responden yang disampel dari seluruh populasi Indonesia.

Beberapa temuan survei antara lain:

  • Sejumlah besar responden (56,11%) pernah mendengar istilah MOOC atau Kelas Belajar Online, namun sebagian besar juga (78.30%) belum pernah mencobanya
  • Di antara mereka yang pernah berpartisipasi dalam MOOC, bagian paling besar (57,5%) mempelajari sebuah bahasa asing.
  • Sejumlah besar responden juga menyambut baik ide bahan pelajaran alternatif yang belum disediakan di berbagai MOOC, seperti perpajakan untuk wiraswasta dan pekerja freelance (51.90%) dan kajian kesenian tradisional Indonesia (48.39%)

Untuk laporan hasil lengkap survei kami mengenai MOOC di Indonesia, unduh laporan “MOOC in Indonesia Report 2017” dari DailySocial.

Laporan DailySocial: Survei Layanan On-Demand di Indonesia 2017

Layanan On-Demand berbasis Mobile Internet semakin meluas di Indonesia, baik secara cakupan layanan yang disediakan, maupun secara cakupan wilayah geografis yang dilayani. Bukan hanya layanan On-Demand transportasi seperti Go-Jek, Grab, ataupun Uber, tapi juga belanja supermarket seperti HappyFresh, dan kebersihan rumah seperti Seekmi.

DailySocial bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey mengadakan survei singkat mengenai layanan On-Demand Services di Indonesia. Kuesioner diedarkan melalui aplikasi survey mobile JakPat terhadap sejumlah 1027 responden yang ditarik dari cakupan wilayah seluruh Indonesia.

Beberapa temuan survei antara lain:

  • Sebagian besar responden sudah pernah menyewa jasa ojek (71.08%) dan jasa transportasi mobil (63.10%) melalui layanan On-Demand; dan ini mencakup seluruh Indonesia
  • Sebagian besar transaksi masih melalui transaksi tunai/cash (69.30%)
  • Pembayaran e-money (Go-Pay, Grab Pay dst.) lebih populer daripada pembayaran menggunakan kartu kredit (28.14% dibanding 12.6%)
  • Sebagian besar responden setuju layanan On-Demand berdampak positif membuka lapangan pekerjaan baru (82.08%), dan hanya sebagian kecil responden (17.33%) yang khawatir layanan On-Demand mengganggu mata pencaharian sebagian masyarakat.

Untuk membaca laporan lengkap “On-Demand Services Survey in Indonesia 2017“, Anda dapat mengunduhnya secara gratis dalam bentuk PDF, setelah Anda terdaftar sebagai member DailySocial.

Laporan DailySocial: Pengenalan dan Ketertarikan Pasar Berinvestasi di Layanan P2P Lending

DailySocial bekerjasama dengan JakPat mengadakan riset mengenai layanan P2P Lending di Indonesia, dengan judul “Investor P2P Lending Survey 2017”. Survei dilakukan terhadap sampel populasi seluruh Indonesia secara acak, dengan jumlah responden 1020 sehingga secara agregat dapat menggambarkan keadaan pasar Indonesia secara keseluruhan.

Konsep layanan P2P Lending (Peer-to-Peer Lending) adalah sebuah bentuk layanan yang relatif baru, namun kini menghangat. Sejumlah badan usaha & aplikasi Internet dibentuk di Indonesia untuk mengaplikasikan layanan P2P Lending di pasar Indonesia. Sebagai bentuk layanan baru tentu dapat diduga belum banyak yang kenal, namun ternyata potensi antusiasme itu ada.

Beberapa temuan dari laporan kami:

  • 85.77% dari responden memang menabung, tapi sebagian besar yaitu 68.68% menabung dalam bentuk tabungan bank biasa
  • 85.47% dari responden belum pernah mendengar istilah “P2P Lending”, namun ada 4.15% yang sudah pernah berinvestasi dalam P2P Lending
  • 63.24% responden tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai “P2P Lending”

Bila ingin mengetahui lebih lanjut hasil riset “Investor P2P Lending Survey 2017”, Anda dapat mengunduhnya secara gratis setelah Anda terdaftar sebagai member DailySocial, melalui tautan berikut ini.

Laporan DailySocial: Fasilitas Cicilan Tanpa Kartu Kredit untuk Belanja Online

Laporan terbaru DailySocial menyelidiki ketertarikan konsumen Indonesia terhadap fasilitas cicilan ketika belanja online. Seperti diketahui jumlah pengguna kartu kredit masih cukup kecil di Indonesia. Fasilitas kredit tanpa kartu kredit mulai disediakan beberapa layanan e-commerce bagi konsumen.

Survey dilaksanakan DailySocial bekerja sama dengan layanan mobile survey JakPat. Jumlah responden 1049, dipilih secara random dari pengguna mobile seluruh Indonesia.

Beberapa temuan survei:

  • Hanya 21% responden memiliki kartu kredit
  • Di antara responden yang berpreferensi untuk belanja online secara cicilan, lebih banyak yang lebih suka menggunakan fasilitas cicilan tanpa kartu kredit (27%) daripada fasilitas cicilan dengan kartu kredit (10%)
  • Faktor yang mendukung keputusan penggunaan belanja online menggunakan fasilitas cicilan tanpa kartu kredit: Mempermudah pengeluaran karena pembayarannya dalam jangka lebih panjang, kesulitan memperoleh kartu kredit, program loyalitas
  • Faktor kekhawatiran yang menahan responden untuk berbelanja online menggunakan fasilitas cicilan tanpa kartu kredit: faktor keamanan transaksi elektronik, risiko pengeluaran pribadi yang berlebihan, dan kebanyakan produk masih belum didukung fasilitas cicilan tanpa kartu kredit

Bila ingin mengetahui lebih jauh hasil riset “Kredit Tanpa Kartu Kredit”, Anda dapat mengaksesnya secara gratis setelah menjadi member DailySocial melalui tautan berikut ini.

Laporan DailySocial: Pengenalan dan Ketertarikan Pasar terhadap “Gaming Laptop”

DailySocial bekerja sama dengan JakPat mengadakan riset mengenai Gaming Laptop di Indonesia, dengan judul “Gaming Laptop Interest & Awareness 2017”. Survei ini bertujuan mengukur pengetahuan & antusiasme konsumen Indonesia terhadap kategori produk Gaming Laptop. Sampel diambil dari konsumen Indonesia secara proporsional di seluruh daerah untuk menggambarkan sentimen pasar secara nasional.

Sejak tahun 2012 berbagai merek laptop masuk ke pasar Indonesia dengan branding gaming laptop. Pembedaan terutama pada spesifikasi komponen yang menekankan kemampuan grafis dan berbagai fitur hardware yang “ramah gaming“. Perlahan-lahan pasar pun teredukasi akan kategori gaming laptop, namun konsumen masih segan melakukan pembelanjaan bernominal besar untuk gaming laptop.


Beberapa temuan laporan kami antara lain:

  • 70% konsumen Indonesia sudah mengetahui kategori gaming laptop dan merasakan adanya perbedaan signifikan antara gaming laptop dengan laptop biasa
  • 72.6% responden tertarik untuk membeli gaming laptop
  • 62.95% responden menginginkan harga gaming laptop di bawah Rp10 juta
  • 48.75% Konsumen menyukai ukuran layar sekitar 15 inci sebagai ukuran ideal untuk Gaming Laptop.

Bila ingin mengetahui lebih jauh hasil riset “Gaming Laptop Interest & Awareness 2017”, Anda dapat mengaksesnya secara gratis setelah menjadi member DailySocial melalui tautan berikut ini.