Update Tambahan Tema Bikin Telegram Jadi Lebih Berwarna

Aplikasi pesan instan terenkripsi, Telegram menambahkan dukungan tema untuk pengguna Android melalui pembaruan versi v3.17 yang digulirkan mulai hari ini. Update yang digulirkan hanya beberapa jam setelah peluncuran fitur theme creator untuk Telegram desktop ini menawarkan sebuah cara baru bagi pengguna Telegram untuk memperoleh tampilan aplikasi yang lebih menarik lewat berbagai pilihan tema.

Pembaruan Telegram v3.17 menghadirkan tiga tema pilihan yang terpasang secara default. Dua di antaranya menawarkan desain klasik yang hampir mirip dengan tampilan asli Telegram, dan pilihan tema gelap untuk yang ingin suasana baru yang lebih kalem. Untuk menemukan ketiga tema, mengganti dan membuat tema baru, pengguna cukup membuka menu Setting – Theme.

telegram theme

Selain tema-tema baru, Telegram juga menghadirkan fitur Theme Editor untuk pengguna yang ingin membuat tema baru sesuai preferensi masing-masing, memilih warna favorit dan gambar latar sendiri. Setelah jadi, tema dapat dibagikan ke kontak atau menerapkannya sebagai tema baru.

telegram theme editor

“Seperti stiker dan bots, tema di Telegram adalah bagian dari platform terbuka, jadi siapapun bisa membuat tema dan meramaikan dunia dengan warna dan gambar latar baru” tulis Telegram di blog resminya.

Untuk pengguna selain Android dan desktop, misalnya untuk iOS dukungan tema baru akan digulirkan beberapa pekan ke depan. Telegram menjanjikan sesuatu yang berbeda yang tak kalah menarik.

Sumber berita Telegram.

Telegram Luncurkan Blogging Platform Bernama Telegraph

Telegram kini bukan sekadar penyedia layanan pesan instan. 100 juta penggunanya kini bisa memanfaatkan blogging platform buatannya yang dijuluki Telegraph. Well, pada kenyataannya semua orang tanpa terkecuali bisa memakai Telegraph mengingat pengguna sama sekali tidak memerlukan akun.

Tidak ada aplikasi khusus buat Telegraph. Cukup kunjungi situs telegra.ph dari komputer atau ponsel; tuliskan judul, nama penulis serta isinya (bisa dalam format Markdown); lalu klik “Publish”. Seketika itu juga tulisan Anda bisa dibaca oleh siapapun yang memiliki koneksi internet.

Tampilan Telegraph / Screenshot
Tampilan Telegraph / Screenshot

Tampilannya sangat mirip dengan Medium; bersih dan simpel sehingga pengguna bisa berfokus pada ide-idenya. Tak cuma tulisan, pengguna bisa mengunggah gambar atau meng-embed video dari YouTube maupun sebuah Tweet.

Kekurangannya, paling tidak untuk sekarang, adalah Anda tidak bisa mengedit tulisan kecuali browser sudah menyimpan cookies. Anda pun juga tak bisa menyunting ketika mengaksesnya dari perangkat lain atau tidak sengaja menekan tombol “Clear cache” pada browser.

Fitur Instant View pada Telegram versi 3.14 / Telegram
Fitur Instant View pada Telegram versi 3.14 / Telegram

Bersamaan dengan itu, Telegram juga memperkenalkan fitur baru aplikasinya yang hadir bersama versi 3.14. Yang pertama adalah Instant View, dimana link menuju ke sebuah artikel dalam percakapan dapat dibuka secara instan. Format tampilannya pun dipermak jadi lebih rapi. Ya, fitur ini sangat mirip dengan AMP-nya Google maupun Instant Articles-nya Facebook.

Untuk sementara belum banyak situs yang didukung – Telegraph tentu saja termasuk – tapi ke depannya Telegram berencana untuk memperluas dukungan hingga bisa menjangkau semua situs.

Pencarian percakapan bisa dilakukan berdasarkan tanggal dalam versi terbaru Telegram / Telegram
Pencarian percakapan bisa dilakukan berdasarkan tanggal dalam versi terbaru Telegram / Telegram

Selanjutnya, fitur Search dalam Telegram telah disempurnakan, dimana pengguna sekarang bisa mencari percakapan berdasarkan tanggal. Pengguna kini juga bisa memantau deretan sticker yang paling sering mereka pakai belakangan ini dengan menyentuh dan menahan pada sebuah sticker lalu memilih opsi “view pack”.

Fitur “Groups in Common” memungkinkan pengguna untuk melihat profil lawan bicaranya dan mencari tahu di grup mana saja sebenarnya mereka tergabung bersama. Update ini sekarang sudah tersedia di App Store dan Google Play – khusus pengguna Android, masih ada sederet penyempurnaan lain pada versi terbaru Telegram.

Sumber: VentureBeat dan Telegram Blog. Gambar header: Pexels.

Diguyur Sederet Fitur Baru, Telegram Android Kini Selengkap Versi iOS

Aplikasi pesan instan Telegram kembali memperoleh update baru khususnya untuk platform Android. Tambahan fitur ini membuat Telegram versi Android makin kaya fungsi seramai versi iOS.

Beberapa fitur yang dihadirkan antara lain:

  • Instant View, fitur yang menampilkan tautan situs secara instan tanpa menunggu load halaman terlebih dahulu. Kecepatan jadi kunci di fitur ini. Memudahkan pengguna untuk membaca isi halaman tautan langsung di jendela percakapan Telegram.
  • Tambahan fitur ‘Groups in common
  • Jump to date’ yang berguna menyortir pesan
  • ‘View Pack’ untuk melihat paket stiker-stiker terkini.
  • Peningkatanan kecepatan kamera dan kompresi video
  • Peningkatan interface, lebih bersih dan rapi.

Khusus untuk Instant View, hanya beberapa situs yang dapat ditampilkan dalam modus instant, antara lain Techcrunch dan Medium. Tapi ke depan dukungan ini akan diperluas guna mencakup lebih banyak situs.

update telegram

Selain enam fitur yang memperkaya menu di Telegram, tim pengembang juga menghadirkan tool publikasi baru bernama Telegra.ph. Fitur baru yang memungkinkan pengguna menerbitkan artikel dengan prosedur yang lebih sederhana.

Interface, grup dan notifikasi menjadi bagian lain yang juga banyak disentuh oleh Telegram, di antaranya menghadirkan perubahan desain jendela ketika membuat grup dan pengaturan notifikasi. Telegram versi baru juga mendapatkan perbaikan bugs untuk meningkatkan kinerja aplikasi secara keseluruhan.

Untuk mencicipi update terbaru Telegram, buka Play Store dan update langsung dari perangkat Anda masing-masing. Jika belum ada, mungkin Anda harus menunggu hingga minggu depan sampai jatah itu tiba.

Sumber berita AndroidPolice.

Aplikasi Telegram Kini Bisa Dipakai untuk Bermain Game

Di saat Line baru memulai pengembangan chatbot secara resmi, Telegram siap membawa teknologi ini ke level yang lebih tinggi. Mereka baru-baru ini memperkenalkan Gaming Platform untuk Telegram, yang tentu saja ditenagai oleh chatbot.

Game dalam aplikasi Telegram ini bukan sekadar game sederhana yang hanya berbasis teks, tetapi lengkap dengan grafik, animasi dan suara. Setidaknya bakal ada ratusan game yang tersedia, tapi untuk sekarang sudah ada sekitar 30 game yang siap dimainkan oleh pengguna Telegram, mayoritas hasil terbitan @gamee.

Untuk mulai bermain, pengguna tinggal ‘memanggil’ bot ke dalam chat-nya. Misalnya, dengan mengetikkan “@gamee”, akan muncul daftar game terbitan mereka yang bisa dimainkan. Hal ini juga berlaku untuk percakapan grup, yang berarti pengguna bisa mengadu skor bersama teman-temannya.

Ya, kompetisi merupakan elemen penting dalam platform gaming Telegram. Skor tertinggi untuk setiap game akan disimpan di setiap chat, sehingga pengguna bisa memantau persaingannya dengan pengguna lain. Dalam percakapan grup, masing-masing member akan menerima notifikasi setiap kali ada yang berhasil menorehkan skor tertinggi dalam sebuah game.

Game dalam Telegram memanfaatkan teknologi HTML5, yang pada dasarnya sama seperti mayoritas situs yang ada sekarang. Telegram mengklaim proses development-nya sangatlah mudah, bahkan sebuah game demo berjudul Corsairs yang mengemas grafik, animasi dan suara menarik hanya memerlukan waktu 5 jam pembuatan.

Untuk bisa bermain game dalam Telegram, aplikasi harus berada di versi 3.13 atau lebih baru. Perangkat yang didukung paling minimal adalah iPhone 4, sedangkan Android setidaknya harus menjalankan versi 4.4 KitKat. Bagi para developer, silakan kunjungi situs ini untuk mulai mengembangkan game buat Telegram.

Sumber: Telegram Blog.

Telegram Terbaru Dukung Picture-in-picture Video dan Pesan Draft

Aplikasi pesan instan Telegram terus melakukan agresinya yang diwujudkan dalam bentuk inovasi demi inovasi. Yang terbaru, mereka menggulirkan update untuk aplikasi Android dan iOS di mana di antaranya diberlakukan untuk keduanya dan beberapa fitur tambahan dihadirkan khusus untuk masing-masing platform.

Update pertama yang paling menggembirakan adalah tibanya fitur pesan draft. Fitur yang saat ini hanya dijumpai di aplikasi Twitter mobile, tetapi belum umum ditemukan di aplikasi pesan instan, bahkan di WhatsApp ataupun Facebook Messenger yang dinobatkan sebagai dua aplikasi pesan instan terlaris sejagad.

Percakapan yang mempunyai draft akan diletakkan di posisi teratas
Percakapan yang mempunyai draft akan diletakkan di posisi teratas

Pesan draft merupakan pesan yang belum selesai diketik atau belum dikirim. Di Telegram pesan model ini akan ditampilkan di daftar jendela percakapan. Percakapan yang berisikan pesan draft otomatis akan diletakkan di posisi teratas. Hebatnya, menurut penjelasan Telegram, fitur ini akan tersinkron di semua perangkat yang digunakan oleh akun yang sama. Dengan begitu, pengguna dapat melanjutkan ketikan pesan di desktop ketika gagal menyelesaikannya di perangkat smartphone, atau sebaliknya.

Native video player memudahkan pengguna Android untuk memutar video
Native video player memudahkan pengguna Android untuk memutar video

Selain update tersebut, Telegram juga memberikan kemampuan baru memutar video di dalam aplikasi. Dengan begitu, pengguna Android kini tidak harus meninggalkan aplikasi untuk memutar video yang diterimanya dari teman.

Fitur picute-in-picture dapat dijumpai di platform iOS
Fitur picute-in-picture dapat dijumpai di platform iOS

Terkait dukungan video player ini, khusus untuk perangkat iOS, Telegram dapat memutar video dalam mode picture-in-picture baik untuk video YouTube ataupun Vimeo. Fitur baru ini diwakilkan oleh tombol baru yang berfungsi untuk mengerucutkan jendela video untuk terus menonton sembari mengobrol.

Versi terbaru Telegram ini dapat diunduh di platform masing-masing, di App Store dan Google Play.

Sumber berita Telegram.

Teman Virtual BangJoni Siap Tambah 20 Merchant Rekanan Tahun Ini

BangJoni, teman virtual yang hadir dalam platform Telegram, di tahun 2016 ini berencana untuk menambah 20 merchant  rekanan dan segera merambah ke platform Facebook Messenger. Target di fase awal ini adalah bisa hadir di tiga platform chatting yang berbeda, selain di Facebook Messenger dan Telegram yang sudah hadir lebih dulu. Di samping itu, BangJoni juga kini tengah berbicara dengan beberapa investor untuk mendapat pendanaan awal.

BangJoni pada dasarnya adalah layanan asisten virtual berbasis chatbot yang terdapat dalam platform pesan instan Telegram. Pun begitu, BangJoni enggan disebut sebagai asisten virtual dan lebih senang memposisikan diri sebagai teman virtual yang siap melayani keinginan teman-temannya semudah chat biasa.

BangJoni lahir dari eksekusi ide Diatce Harahap (CEO) dan Arra Primata (Managing Director) dan kini beroperasi di bawah naungan PT Jualan Online Indonesia. Meski usianya masih muda, namun BangJoni ingin bisa segera lepas landas tahun ini. Dalam waktu dekat BangJoni akan segera hadir di platform Facebook Messenger. Di fase awal ini BangJoni menargetkan bisa hadir dalam tiga platform chatting yang berbeda dan menambah rekanan merchant hingga mencapai total 20 rekanan.

Diatce mengungkapkan bahwa BangJoni telah menyelesaikan urusan kerja sama dengan pihak Facebook agar bisa hadir di Facebook Messenger dan dalam waktu kurang dari satu minggu, BangJoni akan live di platform chatting milik Facebook tersebut.

Arra menambahkan, “Kami ingin bisa hadir di dua atau tiga platform chatting tahun ini. Sedangkan target untuk merchant, kami bisa menambahkan hingga total mencapai 20 merchant dalam platform BangJoni untuk tahun ini.”

Rencana pengembangan dan bisnis BangJoni

BangJoni dibangun dengan teknologi Natural Language Processing (NLP) yang disebut dapat digunakan untuk mempelajari kebiasaan penggunanya dalam memberi perintah dan menghasilkan produk dari kata-kata. Pun begitu, di tahap awal ini basis data kata BangJoni masih terbatas. Diatce berjanji bahwa pihaknya akan terus menambah basis data tersebut bersama tim IT dan copy writer agar bisa meningkatkan akurasi perintah yang diterima.

Mengenai monetisasi layanan, Diatce menjelaskan bahwa BangJoni saat ini mengadopsi call center chargesales commission based dan targeted ads.

Call center charge dihadirkan untuk melengkapi layanan customer service dari merchant dengan biaya yang lebih terjangkau dibanding via telepon. Melalui Sales Commission BangJoni akan mendapatkan komisi tiap dari transaksi yang terjadi antara pengguna dengan merchant melalui BangJoni. Sedangkan melalui Targeted Ads pengguna akan mendapatkan barang yang dicari melalui BangJoni dengan lebih tertarget dan skema yang berjalan akan menjadi pay-per-transaction.

Satu hal lagi yang akan dikembangkan adalah skema pengenalan akun untuk satu orang, karena saat ini BangJoni masih belum bisa mengenali dua atau tiga akun yang digunakan oleh orang yang sama sebagai satu orang.

Selain menambah rekanan merchant dan hadir di platform chatting selain Telegram, BangJoni juga tengah fokus untuk mendapatkan pendanaan awal. Diatce menngungkap bahwa pihaknya kini tengah berbicara dengan beberapa investor dan mendapatkan umpan balik yang postif. Harapannya, dalam waktu dekat mereka bisa segera mendapat pendanaan dan bisa lepas landas lebih tinggi.

Sejak hadir meramaikan industri teknologi Indonesia, BangJoni mengklaim sudah ada 1.000 pengguna yang menggunakan layanan mereka dengan 30 persen di antaranya adalah pengguna aktif. Sementara itu, merchant yang sudah menjadi rekanan saat ini adalah Tiket, Zomato, Xtrans, Uber, MatahariMall, Info Cuaca, dan Info Tol.

Berkenalan dengan Bang Joni, Chatbot yang Siap Jadi Teman Virtual Anda (Updated)

Beberapa waktu lalu DailySocial mencoba layanan asisten virtual yang berbasis chatbot Telegram, Bang Joni. Tim Bang Joni, yang diwakili Marketing Communication Bang Joni Asti Widiandita, menjelaskan bahwa mereka tidak mau disebut sebagai layanan asisten virtual. Bang Joni memposisikan diri sebagai teman virtual yang siap melayani keinginan “teman-teman” mereka semudah chat biasa.

Salah satu yang membedakan BangJoni dengan layanan asisten virtual yang saat ini sudah mulai banyak beroperasi adalah platform. Bang Joni bekerja di atas platform Telegram. Artinya mereka tidak membutuhkan pengguna untuk mendaftarkan ke sistem mereka. Cukup tergabung dalam Telegram dan berteman dengan @bangjonibot maka sistem Bang Joni siap melayani pengguna.

Hal lain yang membedakan adalah perintah atau permintaan hanya terbatas beberapa pilihan yang disediakan Bang Joni. Tidak seperti layanan asisten virtual yang selama ini ada yang tidak membatasi permintaan dari pengguna. Termasuk juga melayani permintaan atau pertanyaan “iseng” dari para penggunanya.

Bang Joni bekerja mengandalkan API dari Telegram yang dibuka untuk umum. Perintah berupa chat di Telegram nantinya akan diteruskan ke sistem Bang Joni yang juga terhubung dengan API dari mechant-merchant yang sudah bekerja sama dengan mereka.

“Yang paling membedakan, sistem Bang Joni itu sendiri, yang sudah terhubung API dengan merchant-merchant, semuanya otomatis, jadi chat teman-teman Bang Joni bukan dijawab satu per satu oleh customer service, tapi oleh system Bang Joni itu sendiri,” demikian jelas Asti.

BangJoni yang digagas oleh Diatce G Harahap dan Arra Primanta masih berjalan menggunakan modal pribadi atau self-funded. Meski masih terbilang baru, pihak BangJoni cukup optimis diterima oleh masyarakat. Tren masyarakat, terutama anak muda, saat ini gemar melakukan aktivitas chatting dan Bang Joni yang menggunakan konsep conversational commerce mencoba mengambil kue dari tren ini. Tak hanya Telegram, Bang Joni ke depan juga akan hadir di aplikasi LINE.

“Saat ini fokus Bang Joni adalah mencari teman sebanyak-banyaknya dan bekerjasama dengan merchant-merchant yang relevan untuk teman-temannya Bang Joni , memperkuat fitur-fitur yang sudah ada, dan memperbanyak fitur fitur lainnya,” terang Asti.

Mengenal BangJoni dan Teknologi di baliknya

Nama BangJoni dipilih memang karena cukup unik. Dari pemaparan Asti saat nama tersebut, Joni,  diambil dari nama yang cukup familiar di telinga masyarakat Indonesia dan tidak mengacu pada daerah tertentu. Selain itu nama Joni juga merujuk pada nama perusahaan yang menaunginya, PT Kita Jualan Online Indonesia. Penambahan sapaan “Bang” juga disebutkan sebagai salah satu untuk mengakrabkan pengguna dengan teman virtual mereka, BangJoni.

Di awal peluncurannya ini BangJoni mengandalkan tiga buah model monetisasi, di antaranya adalah call center charge, sales commission based dan targeted ads.

Menyoal Teknologi yang digunakan, BangJoni disebutkan menggunakan teknologi NLP (Natural Language Processing). Menurut Asti teknologi tersebut digunakan untuk mempelajari kebiasaan penggunanya dalam memberi perintah dan menghasilkan produk dari kata-kata. Kemudian bersama tim IT dan copy writer akan disusun perintah dalam percakapan sehari-sehari.

Update : Informasi mengenai asal mula nama BangJoni dan teknologi yang digunakan

Pengguna Telegram Kini Bisa Mengedit Pesan yang Telah Dikirim

Hanya berselang satu bulan setelah memperkenalkan desain baru untuk aplikasi iOS dan Android-nya, Telegram kini kembali meluncurkan fitur yang bisa dipastikan bakal membuat penggunanya kegirangan, yaitu fitur edit pesan.

Jadi pada dasarnya mulai hari ini pengguna Telegram bisa mengucapkan selamat tinggal pada typo alias salah ketik. Semua pesan yang sudah dikirim, baik di dalam grup atau percakapan satu lawan satu, bisa diedit isinya. Pesan yang telah diedit akan diberi label kecil bertuliskan “edited” supaya lawan bicara tahu mana yang telah diubah.

Cara mengedit pesan di Telegram pun jauh dari kata ribet. Pengguna hanya perlu menyentuh dan menahan balon pesan yang hendak diedit, lalu tap tombol “Edit”. Untuk pengguna Telegram versi desktop, fitur edit ini bisa diakses dengan menekan tombol panah atas di keyboard untuk mengedit pesan terakhir yang dikirim.

Update terbaru Telegram hadirkan fitur edit pesan, pembaruan fitur Mention dan akses inline bot yang lebih mudah / Telegram
Update terbaru Telegram hadirkan fitur edit pesan, pembaruan fitur Mention dan akses inline bot yang lebih mudah / Telegram

Update terbaru Telegram ini juga menghadirkan pembaruan pada fitur Mention, dimana pengguna kini bisa memanggil siapa saja di dalam grup, bahkan mereka yang tidak memiliki username. Mencari percakapan dengan seseorang juga lebih mudah berkat daftar pengguna lain yang baru-baru ini dikontak pada kolom pencarian.

Telegram juga mempermudah akses pada inline bot. Pengguna kini bisa membuka menu attachment dan memilih satu dari sejumlah bot yang tersedia. Semakin sering Anda menggunakan suatu bot, maka posisinya akan semakin di atas pada menu attachment tersebut.

Tombol baru di Telegram versi iOS untuk kembali ke posisi percakapan terakhir setelah menggeser layar ke atas / Telegram
Tombol baru di Telegram versi iOS untuk kembali ke posisi percakapan terakhir setelah menggeser layar ke atas / Telegram

Terakhir, khusus untuk Telegram versi iOS, aplikasi kini akan mengingat posisi terakhir dalam percakapan, sehingga ketika Anda kembali ke percakapan tersebut, Anda tidak akan ‘kehilangan jejak’. Lebih lanjut, saat Anda menggeser layar ke atas, akan muncul tombol baru untuk kembali ke posisi terakhir dalam percakapan tersebut.

Sumber: Telegram Blog.

Sejarah dan Fitur-fitur Andalan Aplikasi Telegram

Di antara sekian banyak aplikasi pesan instan yang bertebaran di Google Play Store, Telegram barangkali salah satu yang “terasa”paling dekat dengan telinga kita. Yap, kata “telegram” memang sudah lama kita kenal dan pakai jauh sebelum Android populer seperti sekarang ini. Telegram dahulu merupakan fasilitas kantor pos yang digunakan oleh orang untuk mengirimkan pesan tertulis jarak jauh dengan cepat. Tapi setelah teknologi berkembang cepat, fasilitas ini tergerus dan tak lagi digunakan.

Sekarang nama Telegram “diambil” oleh sebuah startup sebagai julukan untuk aplikasi yang mereka kembangkan. Seperti telegram aslinya, aplikasi ini juga difungsikan untuk mengirim pesan tertulis. Hanya saja dengan fitur, interface dan melalui perangkat smartphone, tablet dan desktop.

Jadi, sebenarnya apa itu Telegram? Telegram adalah aplikasi pesan instan berbasis cloud yang fokus pada kecepatan dan keamanan. Telegram dirancang untuk memudahkan pengguna saling berkirim pesan teks, audio, video, gambar dan stiker dengan aman. Secara default, seluruh konten yang ditransfer akan dienkripsi berstandar internasional. Dengan demikian, pesan yang terkirim sepenuhnya aman dari pihak ketiga, bahkan dari Telegram sekalipun. Bukan hanya teks, gambar dan video, Telegram juga bisa jadi sarana Anda mengirimkan dokumen, musik, berkas zip, lokasi real-time dan kontak yang tersimpan di perangkat ke orang lain. Asal, orang yang dituju juga mempunyai aplikasi dengan akun Telegram terdaftar di perangkatnya.

Karena ia berbasis cloud, maka penggunanya dapat mengakses pesan dari perangkat yang berbeda secara bersamaan dan membagikan jumlah berkas yang tak terbatas hingga 1,5GB. Berkas ini dapat diatur untuk disimpan di dalam perangkat atau hanya di cloud.

Aplikasi Telegram via Tablet
Aplikasi Telegram via Tablet

Sejarah Aplikasi Telegram

Aplikasi Telegram diprakarsai oleh dua bersaudara, Nikolai dan Pavel Durov. Keduanya saling berbagi tugas, Nikolai Durov fokus pada pengembangan aplikasi dengan menciptakan protokol MTProto yang menjadi motor bagi Telegram. Sementara Pavel bertanggung jawab dalam hal pendanaan dan infrastruktur melalui pendanaan Digital Fortress.

Setelah digodok dengan matang, Telegram memulai debutnya pada 14 Agustus 2013 ke perangkat iOS. Kemudian ke Android pada tanggal 20 Oktober 2013. Artinya, Telegram baru berumur kurang lebih tiga tahun. Namun prestasi Telegram tak bisa dibilang buruk, justru cenderung memukau. Di bulan Oktober 2013 saja, atau di tahun pertamanya Telegram sudah mengantongi 100.000 pengguna aktif harian. Angka ini melonjak tajam menjadi 15 juta pada bulan Maret 2014 atau kurang dari enam bulan kemudian. Per bulannya, pengguna aktif Telegram menyentuh angka 35 juta dan terus meningkat ke angka 50 juta pada bulan Desember 2014. Setahun kemudian, pengguna aktif Telegram menyentuh angka 60 juta per bulan dan merangkak cepat ke angka 100 juta pada bulan Februari 2016. Peningkatan super cepat ini tak lain menandakan bahwa pengguna menerima dengan baik apa yang dihadirkan oleh Telegram.

Dari segi interface, menurut saya pribadi Telegram memang mempunyai tampilan yang rapi dan bersih. Sederhana seperti WhatsApp. Banyak orang sependapat dengan saya, dan mengatakan bahwa Telegram mirip dengan WhatsApp kendati fitur yang dihadirkan selengkap BlackBerry Messenger ataupun LINE.

Fitur-fitur Unggulan Telegram

Secret Chats

Fitur-fitur utama di Aplikasi Telegram
Fitur-fitur utama di Aplikasi Telegram

Selain fitur pesan teks standar, Telegram juga punya fitur lain yang jadi andalannya, yaitu Secret Chat. Fitur Secret Chat mempunyai tampilan dan juga tool yang sama dengan pesan standar, hanya saja pesan di Secret Chat dienkripsi dengan prosedur client-to-client menggunakan protokol MTProto. Isi pesan ini tidak bisa diakses oleh siapapun di perangkat lain, hanya oleh pengirim dan penerima di perangkat yang digunakan. Selanjutnya isi pesan juga secara prinsip akan dihapus dengan pengaturan waktu yang telah ditentukan.

Nomor Seluler

Seperti WhatsApp, Telegram menggunakan nomor seluler sebagai identitas dan verifikasi akun. Dengan cara ini pengguna dapat dengan mudah menemukan teman. Nomor dapat diubah dan dihubungkan ke perangkat tambahan untuk kemudian diakses dari salah satunya. Tapi asiknya, jika diinginkan pengguna dapat mengatur nama samaran sehingga nomor ponsel tidak akan terekspos oleh orang lain.

Jenis berkas yang dapat dikirimkan dan nomor seluler
Jenis berkas yang dapat dikirimkan dan nomor seluler

Grup

Sebagian besar aplikasi pesan instan mungkin sudah punya fitur grup. Tapi yang membuat fitur grup di Telegram berbeda, ia dapat menampung lebih dari 5.000 orang. Pesan yang dikirimkan oleh anggota grup diklaim juga akan terenkripsi.

Channel

Fitur ini hampir mirip dengan fitur yang dipunyai BlackBerry Messenger. Meski berbeda tipis dengan group, Channel dapat difungsikan untuk kegunaan yang lebih luas, misalnya untuk brand atau perusahaan. Di sana mereka dapat memperoleh anggota yang tak terbatas, menyebarkan informasi terbaru dan menjangkau anggota dengan cepat dan gratis.

Keamanan

Seperti yang sudah disinggung, Telegram handal dalam hal keamanan. Mereka menerapkan skema enkripsi simetrik bernama MTProto yang dikembangkan oleh Nikolai Durov dan tim. Basis skema ini sendiri adalah enkripsi AES 256-bit, RSA 2048 dan Diffie-Hellman.

Cara Download dan Menggunakan Telegram

Aplikasi Telegram tersedia untuk berbagai platform, meliputi Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch dan platform desktop antara lain Windows, OS X dan Linux.

Untuk menggunakan Telegram, kami telah bahas tutorialnya di artikel terpisah yang dapat Anda baca di artikel ini.

Referensi Telegram, WikiPedia.

Layanan Asisten Virtual Bang Joni Memanfaatkan Chatbot Telegram

Layanan asisten pribadi virtual beberapa waktu sempat ramai dibicarakan karena mampu memberikan kemudahan pelayanan dengan hanya berkirim pesan singkat, baik untuk mengetahui info atau membeli barang seperti tiket dan lainnya. Kini, tidak mengandalkan layanan pesan singkat,  layanan asisten virtual Bang Joni hadir dalam bentuk chatbot Telegram.

Chatbot menjadi suatu tren baru di masa sekarang dan Telegram adalah platform messaging yang paling awal mendorong pengembang memanfaatkan API miliknya untuk membuat bot sesuai kebutuhan. Akun Bang Joni sendiri adalah @bangjonibot.

Menurut situsnya, Bang Joni bisa digunakan untuk memesan tiket untuk transportasi seperti pesawat, kereta api, travel, dan Uber. Bot ini juga bisa ditanyai soal info restoran, info lalu lintas jalan tol, dan info cuaca. Secara tidak langsung, Bang Joni menjadi pesaing baru YesBoss setelah Diana menghentikan layanan.

Bang Joni menjadi layanan asisten virtual terbaru yang berbasis chatbot Telegram
Bang Joni menjadi layanan asisten virtual terbaru yang berbasis chatbot Telegram

Saya mencoba menanyakan informasi restoran yang direkomendasikan menggunakan Bang Joni. Meskipun saya telah membagikan informasi lokasi tempat saya berada, ternyata tiga restoran yang direkomendasikan tidak benar-benar dekat, mungkin masih dalam radius 10 km. Selain nama restoran, Bang Joni menginfokan alamat dan menu yang diambil dari basisdata Zomato.

Bang Joni disebutkan telah bekerja sama dengan Uber, Tiket, Xtrans, Zomato dalam pelayanannya. Untuk pembayaran pemesanan, Bang Joni akan mengirimkan informasi rekening supaya pengguna bisa membayar tagihannya.

Sementara ini kami belum memperoleh informasi lebih lanjut soal Bang Joni. Menurut akun Instagram resminya, dijelaskan bahwa saat ini Bang Joni masih dalam tahap beta hingga 12 Mei mendatang.


Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini