Pokemon Unite Rebut Gelar Game Android Terbaik 2021 Versi AS, Versi Indonesia Dimenangkan Ragnarok X

Melanjutkan tradisi tahunan, Google mengumumkan para pemenang dari ajang penghargaan Google Play’s Best of 2021. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang masuk nominasi bukan cuma deretan game dan aplikasi smartphone saja, melainkan juga yang dibuat untuk tablet, smartwatch maupun smart TV.

Untuk kategori game Android terbaik 2021, titel juaranya jatuh pada Pokémon Unite. MOBA versi Pokémon ini berhasil merebut gelar yang sebelumnya dipegang oleh Genshin Impact (2020), Call of Duty: Mobile (2019), dan PUBG Mobile (2018). Menurut Google, Pokémon Unite layak menjadi pemenang berkat gameplay-nya yang dinamis dan pengalaman lintas platform yang ditawarkan.

Dirilis di Nintendo Switch pada bulan Juli 2021, kemudian di Android dan iOS pada bulan September 2021, Pokémon Unite memang terbukti sangat populer. Per Oktober 2021, game tersebut tercatat sudah diunduh lebih dari 25 juta kali di semua platform. Pencapaian ini rupanya di luar ekspektasi tim pengembangnya, seperti diakui oleh Masaaki Hoshino selaku produser dari Pokémon Unite. “Saya ragu game-nya bakal diterima dengan baik oleh pemain di seluruh dunia,” ucapnya.

Itu versi Amerika Serikat. Kalau untuk versi Indonesia, titel game terbaik 2021 rupanya dimenangkan oleh Ragnarok X: Next Generation. Well, tampaknya gamer Indonesia memang masih sangat suka dengan genre MMORPG, dan menurut saya kesulitan bersosialisasi selama masa pandemi turut berkontribusi atas popularitas genre tersebut.

Ragnarok X: Next Generation / Nuverse

Sementara itu, untuk kategori User’s Choice Game yang penilaiannya didasarkan pada pemungutan suara pengguna, gelar juaranya jatuh pada Garena Free Fire MAX, baik untuk versi AS maupun Indonesia.

Beralih ke aplikasi non-gaming, kategori aplikasi terbaik 2021 versi AS dimenangkan oleh aplikasi relaksasi Balance, sedangkan kategori User’s Choice App dimenangkan oleh aplikasi streaming Paramount+.

Di Indonesia, yang terpilih sebagai aplikasi terbaik 2021 adalah SejutaCita yang berfokus pada pengembangan diri dan karier. Lalu untuk kategori User’s Choice App versi Indonesia dimenangkan oleh aplikasi toko online Tokko.

Daftar lengkap pemenangnya bisa langsung dicek di situs Google Play, termasuk game yang memenangkan kategori-kategori yang lebih spesifik seperti Best Game Changers dan Best Indies, maupun Best Hidden Gems dan Best Everyday Essentials untuk aplikasi non-gaming. Untuk versi AS, Anda bisa lihat langsung daftar pemenangnya di blog Google.

Sumber: Digital Trends.

Developer Genshin Impact Punya Game Baru, Ubisoft Perkenalkan Ghost Recon Frontline

Minggu lalu, ada beberapa berita menarik di dunia game. Salah satunya, Electronic Arts mengungkap bahwa mereka tengah mempertimbangkan untuk mengganti nama dari seri game sepak bola mereka, FIFA. Selain itu, Ubisoft juga memperkenalkan Ghost Recon Frontline. Game yang bisa dimainkan oleh lebih dari 100 orang itu mengusung genre FPS PvP dan bisa dimainkan dengan gratis. Sementara itu, developer Genshin Impact, miHoYo, baru saja membuka pendaftaran closed beta dari game baru mereka, Honkai: Star Rail.

Tapjoy: Mobile Jadi Platform Favorit Gamers Milenial

Perusahaan riset mobile Tapjoy baru saja merilis laporan tentang kebiasaan bermain game dari para milenial. Menurut laporan tersebut, mobile merupakan platform pilihan bagi para gamers milenial. Buktinya, sekitar 82% milenial bermain game di smartphone mereka. Sebagai perbandingan, hanya 37% gamers milenial yang bermain di konsol serta handheld dan 27% milenial yang bermain game di PC.

Dari laporan tersebut, juga diketahui bahwa 70% gamers milenial memainkan mobile game setiap hari. Tanggapan mereka akan iklan mobile game juga cukup positif, khususnya iklan yang menawarkan hadiah dalam game. Menurut Lauren Baca, Senior Director of Marketing, Tapjoy, alasan mengapa gamers milenial senang bermain game di mobile adalah karena milenial merupakan salah satu generasi pertama yang bisa menikmati kemudahan yang ditawarkan oleh mobile internet, menurut laporan VentureBeat.

Developer miHoYo Buka Pendaftaran Closed Beta untuk Game Baru

Minggu lalu, miHoYo, developer Genshin Impact mengumumkan bahwa pendaftaran untuk closed beta dari game baru mereka — Honkai: Star Rail — telah dibuka. Star Rail akan mengambil setting dunia seperti Honkai Impact 3rd. Dalam Honkai Impact 3rd, dunia sudah diambang kehancuran. Para Valkyries — sebutan untuk para perempuan yang punya kekuatan super — harus melawan sebuah kekuatan yang tidak hanya bisa menciptakan monster, tapi menyebabkan bencana alam. Star Rail akan bisa dimainkan di PC dan mobile.

Dari video trailer-nya, Star Rail terlihat menggabungkan elemen action game dengan tactical game. Namun, berdasarkan screenshot di situs resminya, para pemain akan bisa memainkan hingga empat karakter pada saat bersamaan, mengimplikasikan bahwa Star Rail merupakan turn-based RPG. Sementara dari segi visual dan art style, Star Rail tampaknya lebih menyerupai Genshin Impact daripada Honkai, menurut laporan Kotaku.

Universal Studios Jepang Kerja Sama dengan The Pokémon Company

Universal Studios Jepang bekerja sama The Pokemon Company untuk membuat wahana bertema Pokemon, serupa Super Nintendo World. Saat ini, keduanya memiliki beberapa proyek untuk membuat “hiburan bertema Pokemon yang inovatif”. Rencananya, wahana pertama hasil kerja sama Universal Studios Jepang dan The Pokemon Company sudah terpasang di taman hiburan di Osaka pada akhir 2022.

“Kami bangga karena bisa menjalin kerja sama dalam jangka panjang dengan The Pokemon Company untuk membuat wahana bertema Pokemon di Universal Studios Jepang, baik untuk para fans Pokemon maupun para pengunjung taman bermain kami,” kata CEO dan presiden Universal Studios Jepang, J.L. Bonnier, seperti dikutip dari Games Industry.

Ghost Recon Frontline Sudah Bisa Dicoba oleh Masyarakat Umum

Minggu lalu, Ubisoft memperkenalkan game baru mereka, Ghost Recon Frontline. Game FPS itu akan mengadu lebih dari 100 pemain, seperti kebanyakan game battle royale. Mode utama dari Ghost Recon Frontline adalah Expedition. Dalam mode itu, 102 orang pemain akan dibagi ke dalam kelompok berisi 3 orang.

Ghost Recon Frontline jadi mobile game PVP yang bisa dimainkan secara gratis.

Untuk menang, setiap tim harus mengumpulkan tiga informasi. Setelah itu, mereka bisa pergi ke drop zone untuk memanggil helikopter dan pergi dari medan perang. Hanya saja, ketika sebuah tim berhasil memanggil helikopter, pemain lain akan mendapatkan peringatan. Jadi, mereka akan bisa pergi ke drop zone dan menyerang tim yang memanggil helikopter.

Ghost Recon Frontline sudah bisa dicoba oleh masyarakat umum pada bulan ini. Namun, masih belum diketahui kapan Ubisoft meluncurkan game tersebut, lapor IGN.

EA Pertimbangkan untuk Ganti Nama Franchise FIFA

Electronic Arts mengungkap bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk mengubah nama dari franchise game sepak bola mereka, FIFA. Namun, meski mereka memutuskan untuk mengganti nama FIFA, mereka akan tetap menjalin kerja sama dan membeli lisensi agar bisa menampilkan atlet, tim, dan liga sepak bola yang sebenarnya.

EA pertama kali bekerja sama dengan FIFA pada 1993, ditandai dengan peluncuran game FIFA International Soccer. Sejak saat itu, EA selalu merilis setidaknya satu game FIFA baru setiap tahunnya. Saat ini, tidak diketahui kenapa EA ingin mengubah nama franchise game sepak bola mereka. Menurut laporan IGN, ada kemungkinan, EA tidak lagi ingin menggunakan nama FIFA karena muncul berbagai berita kontroversial terkait organisasi sepak bola tersebut. Salah satunya adalah keterlibatan FIFA dalam skandal korupsi.

Serba-Serbi Pokemon: Sejarah, Game, dan Kepemilikannya

Minggu lalu, franchise Pokemon merayakan ulang tahunnya yang ke-25. Bersamaan dengan itu, The Pokemon Company mengumumkan game Pokemon baru, yaitu Pokemon Legends: Arceus. Diperkirakan, game itu akan diluncurkan pada awal 2022. Sama seperti game-game Pokemon lainnya, Arceus mengharuskan para pemainnya untuk menangkap para Pokemon.

Lalu, bagaimana Pokemon bisa jadi sangat populer seperti sekarang?

 

Sejarah Pokemon

Pokemon, yang merupakan singkatan dari Pocket Monsters, diciptakan oleh Satoshi Tajiri. Pada awalnya, Tajiri merupakan penulis di Game Freak, majalah gaming yang membahas tentang strategi bermain game arcade. Seiring dengan berjalannya waktu, dia merasa bahwa game arcade tak lagi seru. Karena itu, dia memutuskan untuk membuat game sendiri. Dalam membuat game, dia juga menggandeng Ken Sugimori — yang sempat menjadi ilustrator di Game Freak. Pada 1989, Tajiri menjadikan Game Freak sebagai perusahaan game developer.

Tajiri mendapatkan ide untuk membuat game Pokemon pada 1990. Ide itu muncul ketika dia melihat bahwa Game Boys bisa terhubung dengan satu sama lain via kabel. Dia merasa, game Pokemon paling cocok untuk diluncurkan di konsol handheld, seperti Game Boys. Dia lalu mengajukan ide untuk membuat game Pokemon pada Nintendo. Walau tidak sepenuhnya paham dengan konsep yang Tajiri ajukan, Nintendo tertarik untuk merilis game buatan Game Freak berkat reputasi mereka sebagai game developer.

Pokemon Red dan Blue jadi game Pokemon pertama yang dirilis di AS.
Pokemon Red dan Blue jadi game Pokemon pertama yang dirilis di AS. | Sumber: Red Bull

Menurut laporan Mint, Nintendo merilis game Pokemon pertama pada Februari 1996, yaitu Pokemon Red dan Pokemon Green. Dalam game itu, fokus para pemain adalah untuk mengumpulkan para pokemon. Ketika itu, ada 151 Pokemon yang bisa pemain kumpulkan. Menariknya, Pokemon Red dan Green masing-masing punya Pokemon eksklusif yang berbeda. Hal ini mendorong para pemain untuk saling bertukar Pokemon dengan satu sama lain, menjadikannya sebagai game sosial.

 

Game-Game Pokemon yang Istimewa

Selama 25 tahun, franchise Pokemon menelurkan lebih dari 100 game. Pokemon Red dan Green, yang diluncurkan di Jepang pada 1996, menjadi game Pokemon pertama. Dua tahun kemudian, pada 1998, Nintendo membawa franchise Pokemon ke Amerika Serikat dengan meluncurkan Pokemon Red dan Blue. Kedua game ini merupakan versi internasional dari Pokemon Red dan Green. Dan meskipun konten Red dan Blue sedikit berbeda dari Red dan Green, kedua game itu tetap sangat populer di kalangan gamer.

Masih pada 1998, Nintendo meluncurkan Pokemon Yellow. Game edisi spesial ini terinspirasi oleh anime Pokemon yang juga sedang tayang saat itu. Developer Game Freak bahkan membuat beberapa perubahan pada mekanisme Pokemon Yellow untuk membuat game itu semakin menyerupai anime. Salah satu perubahan itu adalah pemain tidak lagi memilih Pokemon pertama yang mereka miliki. Sebagai gantinya, mereka akan mendapatkan Pikachu. Selain itu, Pikachu di Pokemon Yellow juga bisa mengikuti para pemain, sama seperti di anime. Padahal, Pokemon biasanya akan “tersimpan” di dalam Poke Balls. Keputusan Game Freak untuk menyesuaikan beberapa aspek dalam game agar menyerupai anime bukan hal yang aneh. Sejak lama, anime dan game memang sudah menjalin hubungan mesra.

Pokemon juga diadaptasi menjadi anime. | Sumber: ComicBook
Pokemon juga diadaptasi menjadi anime. | Sumber: ComicBook

Pada 1999, Nintendo merilis dua game Pokemon baru di Jepang, yaitu Gold dan Silver. Game itu dirilis untuk Game Boy Color. Game ini tidak hanya memperkenalkan mekanisme baru, tapi juga 100 Pokemon Baru. Salah satu mekanisme baru di Gold dan Sivler adalah sistem siang-malam yang disesuaikan dengan waktu di dunia nyata. Selain itu, Silver dan Gold juga memungkinkan para pemainnya untuk mengembangbiakkan Pokemon. Seiring dengan berjalannya waktu, game Pokemon memiliki semakin banyak fitur baru. Misalnya, Pokemon Ruby dan Sapphire — yang dirilis untuk Game Boy Advance pada 2002 — punya fitur baru berupa sistem double battles.

Pokemon Snap — yang dirilis pada 1999 untuk Nintendo 64 — menjadi salah satu game Pokemon pertama dengan grafik 3D. Satu tahun setelah itu, Pokemon Trading Card Game dirilis. Hal ini menandai kesuksesan Pokemon untuk diadaptasi ke game, animasi/anime, dan trading cards, seperti yang disebutkan oleh Polygon. Sementara pada 2001, Pokemon Crystal, yang diluncurkan untuk Game Boy Color, menjadi game Pokemon pertama yang memungkinkan para pemainnya untuk memilih gender dari karakter utama. Ke depan, semua game Pokemon akan memberikan opsi untuk memilih gender dari karakter utama.

Walau RPG menjadi genre dari kebanyakan game Pokemon, franchise Pokemon juga diadaptasi ke genre lain, seperti puzzle. Selain itu, Pokemon bahkan sempat dibuat menjadi game pinball. Game Pokemon juga pernah “digabung” dengan game lain yang populer. Misalnya, pada 2012, Tecmo Koei mengembangkan game berjudul Pokemon Conquest, yang menggabungkan franchise Pokemon dengan seri strategi RPG Nobunaga’s Ambition. Sementara pada 2016, Bandai Namco merilis game Pokken Tournament untuk Wii U. Game arcade ini merupakan game fighting yang terinspirasi dari Tekken.

Pokken Tournament. | Sumber: Go Nintendo
Pokken Tournament. | Sumber: Go Nintendo

Pada 2016, Pokemon Go dirilis. Mobile game yang menerapkan teknologi augmented reality itu dengan cepat menjadi fenomena secara global. Game ini memanfaatkan GPS pada smartphone pemain untuk melacak Pokemon. Ketika Pokemon Go pertama kali diluncurkan, hanya ada 150 spesies Pokemon di game itu. Pada 2020, jumlah Pokemon yang tersedia di game tersebut naik menjadi 600 spesies.

 

Apa Pokemon Punya Nintendo?

Jawaban singkatnya, bukan sepenuhnya. Nintendo bukan pemilik dari franchise Pokemon, walau kebanyakan game Pokemon diluncurkan di konsol Nintendo seperti yang disebutkan oleh ScreenRant. Franchise Pokemon dimiliki oleh The Pokemon Company, perusahaan joint venture dari Creatures, Game Freak, dan Nintendo.

Game Freak merupakan developer dari game Pokemon pertama. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab atas kebanyakan game RPG Pokemon. Sementara itu, Nintendo merupakan publisher dari game Pokemon. Creatures, yang sempat dikenal dengan nama Ape Inc. merupakan kreator dari Pokemon Trading Card Game. Tak hanya itu, Creatures juga bertugas untuk mengurus merchandise dari franchise itu. Mereka juga bertanggung jawab atas pengembangan game-game dari Pokemon, khususnya yang memiliki grafik 3D.

Nintendo menguasai 32% saham dari The Pokemon Company. Begitu juga dengan Creatures dan Game Freak. 4Kids Entertainment — perusahaan yang membuat versi dubbing dari anime Pokemon — sempat membeli saham dari The Pokemon Company. Namun, mereka lalu menjual saham dari The Pokemon Company pada 2005. Tugas utama dari The Pokemon Company adalah untuk mengembangkan franchise Pokemon ke berbagai media hiburan. Jadi, jangan heran jika Pokemon kini juga diadaptasi menjadi film live-action.

Sumber header: US Gamer

Pokemon Rayakan Ulang Tahun ke-25 Lewat Tiga Game Baru untuk Nintendo Switch

Tidak terasa sudah seperempat abad Pokemon eksis sebagai salah satu franchise hiburan yang paling populer di seluruh dunia. Dalam rangka merayakan ulang tahun Pokemon yang ke-25, The Pokemon Company mengumumkan tiga game anyar yang akan hadir secara eksklusif di Nintendo Switch.

Game yang pertama dan kedua adalah Pokemon Brilliant Diamond dan Pokemon Shining Pearl. Kalau namanya terdengar cukup familier, itu dikarenakan masing-masing merupakan remake dari Pokemon Diamond dan Pokemon Pearl yang dirilis untuk Nintendo DS di tahun 2006. Seperti versi aslinya, Brilliant Diamond dan Shining Pearl bakal membawa pemain kembali ke region Sinnoh.

Juga tidak berubah adalah starter Pokemon yang bisa dipilih, yakni Turtwig, Chimchar, dan Piplup. Brilliant Diamond dan Shining Pearl digarap oleh ILCA Inc., studio asal Jepang yang portofolionya mencakup judul-judul bergengsi seperti NieR: Automata, Code Vein, Dragon Quest XI, maupun Ace Combat 7: Skies Unknown.

Pokemon bukanlah franchise yang asing buat ILCA, sebab mereka sebelumnya sudah berkontribusi terhadap pengembangan Pokemon Home. Memang kedengarannya cukup mengejutkan melihat Game Freak tidak dilibatkan dalam pengembangan kedua game ini, akan tetapi The Pokemon Company rupanya sudah menyiapkan kejutan yang lebih besar lagi.

Ketimbang sebatas mengerjakan sebuah remake, Game Freak justru dipercaya untuk menggarap game yang benar-benar baru berjudul Pokemon Legends: Arceus. Game ini dideskripsikan sebagai action RPG, dan dari trailer-nya kita dapat melihat gameplay open-world macam yang bisa kita jumpai di The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Arahan baru ini sejatinya sudah bisa diendus eksistensinya semenjak Pokemon Sword dan Pokemon Shield, yang dirilis di tahun 2019, memperkenalkan Wild Area, suatu wilayah open-world di tengah-tengah region Galar yang dapat pemain jelajahi secara leluasa.

Dari segi cerita, Pokemon Legends: Arceus memang juga mengambil region Sinnoh sebagai setting lokasinya, akan tetapi peristiwanya terjadi jauh sebelum istilah Pokemon Trainer maupun Pokemon League eksis. Di setting masa lampau tersebut, misi yang harus dicapai pemain adalah menciptakan Pokedex pertama untuk region tersebut.

Ada beberapa detail yang menarik dari Pokemon universe zaman lawas ini, salah satunya adalah bentuk Poke Ball yang agak berbeda, yang ternyata terbuat dari bahan kayu, dan bakal mengeluarkan uap dari lubang di atasnya ketika seekor Pokemon berhasil ditangkap. Untuk starter Pokemon-nya, pemain bisa memilih antara Rowlet, Cyndaquil, dan Oshawott. Sesuai judulnya, status legendary Pokemon dalam game ini dipegang oleh Arceus.

Kabar buruknya, Anda harus bersabar menanti kehadiran game ini. Pasalnya, Pokemon Legends: Arceus baru akan diluncurkan di awal tahun 2022. Untungnya kita bisa memainkan Pokemon Brilliant Diamond dan Shining Pearl terlebih dulu, yang kabarnya bakal dirilis mendekati akhir tahun ini nanti.

Sumber: Nintendo.

Game MOBA Pokemon Unite Sedang Digarap untuk Android, iOS dan Nintendo Switch

Sungguh menarik mengikuti perkembangan genre MOBA. Genre yang dipopulerkan oleh mod Warcraft III ini awalnya cuma menarik perhatian sekelompok kecil gamer akibat learning curve yang terbilang tinggi. Namun sekarang, MOBA sudah menjadi salah satu genre terpopuler berkat sederet game yang bermunculan di platform mobile.

Bahkan franchise kenamaan seperti Marvel Comics pun juga disulap menjadi MOBA, dan itu pada akhirnya memunculkan pertanyaan: franchise apa lagi yang punya banyak karakter yang sekiranya menarik untuk dijadikan MOBA? Kalau Anda menjawab Pokemon, jawaban Anda tidak salah.

The Pokemon Company baru saja mengumumkan Pokemon Unite, sebuah game MOBA 5 lawan 5 yang akan dirilis di Android, iOS, dan Nintendo Switch. Dalam siaran persnya, game free-to-play ini dikategorikan sebagai judul cross-platform, yang artinya pengguna perangkat mobile dan handheld console tersebut bisa saling bertemu.

Gameplay-nya sudah pasti mirip dengan Mobile Legends maupun MOBA lain di platform mobile, dan itu bisa kita nilai sendiri dari trailer-nya. Pokemon Unite digarap oleh TiMi Studios, anak perusahaan Tencent Games yang portofolionya meliputi judul-judul populer macam Honor of Kings, Arena of Valor, serta Call of Duty: Mobile.

Jujur saya sedikit penasaran bagaimana mekanisme evolusi Pokemon bakal diterapkan dalam game ini. Apakah pemain yang pada awalnya memilih Charmander atau Squirtle nantinya bisa memainkan Charizard atau Blastoise seiring karakternya menginjak level tertentu? Atau malah evolusi dijadikan salah satu skill ultimate pada Pokemon tertentu seperti Magikarp?

Tidakkah curang kalau pemain bisa memakai Pokemon sekuat Gyarados dari awal match? Atau malah itu bakal dijadikan salah satu item premium yang harus ditebus dengan rupiah seiring bertambah maraknya praktik pay-to-win?

Detail lengkapnya masih harus menunggu mengingat game ini masih dalam tahap pengembangan, dan jadwal rilisnya juga belum ada. Map-nya sendiri kelihatan memiliki dua jalur yang berbeda, lalu siaran persnya juga sempat menyinggung soal sistem poin yang dijadikan objektif permainan – mungkin salah satu mode alternatif di samping adu cepat menghancurkan markas lawan seperti biasanya?

Via: Eurogamer.

Facebook Kedatangan Dua Game Pokemon Baru Secara Eksklusif

Divisi gaming Facebook sejauh ini baru memiliki dua produk, yakni koleksi game dari platform Instant Games mereka, serta platform video ala Twitch. Di sisi lain, mereka juga tercium memiliki rencana untuk ikut mencicipi peruntungan di ranah cloud gaming.

Terlepas dari berbagai upayanya membesarkan diri di industri gaming, Facebook juga masih terus memperkaya platform Instant Games-nya. Buktinya adalah dua game anyar dari franchise Pokemon yang baru saja dirilis secara eksklusif di Facebook Instant Games.

Kedua game tersebut adalah Pokemon Tower Battle garapan developer Bombay Play, dan Pokemon Medallion Battle karya GCTurbo. Meski tidak bisa dikategorikan sebagai game yang ‘serius’, kebesaran nama Pokemon tentunya bisa menjadi aset penting terhadap reputasi Facebook Gaming.

Pokemon Tower Battle

Kalau Anda mengira Pokemon Tower Battle merupakan game tower defense, Anda salah. Game ini justru lebih mirip Tetris; dua pemain bakal diadu untuk menyusun menara yang paling tinggi secara bergantian.

Bahan penyusunnya? Apa lagi kalau bukan beragam jenis Pokemon, dari yang berbentuk bulat dan simpel seperti Jigglypuff, sampai yang besar dan tricky seperti Charizard. Siapapun yang pertama roboh menaranya, dialah yang kalah.

Pokemon Medallion Battle

Dibandingkan game yang pertama, Pokemon Medallion Battle mungkin akan terkesan lebih serius. Game ini pada dasarnya masuk kategori card battle game, kategori yang bisa dibilang sudah mendarah daging untuk franchise Pokemon.

Mengoleksi dan mengevolusikan beraneka Pokemon jelas merupakan aspek penting dalam game ini, dan developer-nya menjanjikan bakal ada Pokemon baru yang diperkenalkan setiap bulannya, sehingga pemain bisa terus menyempurnakan komposisi deck kartunya.

Pokemon Tower Battle

Kedua game Pokemon ini sudah bisa kita nikmati sekarang di Facebook. Pokemon Tower Battle telah tersedia secara global, sedangkan Pokemon Medallion Battle baru di kawasan Asia-Pasifik saja.

Sumber: Facebook.

Nintendo Siapkan Switch Edisi Spesial Buat Mengiringi Perilisan Pokémon: Let’s Go

Menawarkan produk edisi spesial ialah salah satu cara menjaga penjualan console current-gen tetap tinggi di periode siklus akhir hidupnya. Strategi tersebut dimanfaatkan oleh dua brand raksasa melalui perangkat-perangkat seperti Xbox One X Gold Rush Special Edition hingga beragam model PS4 – dari mulai edisi God of War, Days of Play, hingga Spider-Man.

Kali ini giliran Nintendo yang menggunakan pendekatan serupa, namun hal tersebut bukan dikarenakan Switch mulai menua, tapi dalam rangka merayakan peluncuran satu judul permainan istimewa di console hybrid itu. Setelah sempat mengumumkan sejumlah edisi bundel Pokémon: Let’s Go, kali ini perusahaan hiburan asal Jepang itu menyingkap console Switch bertema Pikachu dan Eevee.

Poke 4

Buat menandai versi game, Nintendo Switch edisi Pikachu dan Eevee serta Pokémon: Let’s Go punya desain bungkus berbeda – satu menampilkan gambar Pikachu dan satu lagi Eevee. Seperti game edisi bundel Pokémon: Let’s Go, Nintendo Switch edisi terbatas itu juga disertai aksesori Poké Ball Plus sebagai metode input alternatif dalam berinteraksi dengan permainan (akan saya bahas di bawah).

Poke 2

Nintendo Switch Pikachu & Eevee Edition menyajikan ilustrasi Eevee dan Pikachu di unit docking, disertai controller Joy-Con berwarna coklat muda dan kuning yang dimaksudkan untuk merepresentasikan warna bulu dua jenis Pokémon tersebut. Lalu di bagian belakang tablet, Nintendo membubuhkan decal siluet Eevee, Pikachu serta Poké Ball. Bergantung dari versi permainan yang Anda pilih, Pikachu dan Eevee akan jadi Pokémon pertama Anda.

Kembali dikembangkan oleh Game Freak, Pokémon: Let’s Go merupakan game Pokémon pertama yang dihadirkan secara eksklusif untuk Switch. Pada dasarnya, permainan ini adalah remake serta penyempurnaan dari Pokémon Yellow yang dirilis di Game Boy pada tahun 1998. Sebagai twist-nya, developer juga mengadopsi elemen gameplay dari Pokémon Go. Di sana, Anda harus menggunakan Joy-Con atau Poké Ball Plus buat menangkap Pokémon.

Poke 3

Poké Ball Plus mempunyai wujud seperti Poké Ball. Controller ini memiliki stik analog, didukung oleh sistem kendali motion, fitur HD Rumble, serta efek pencahayaan. Stik analog tersebut dapat berfungsi sebagai tombol capture bagi pemain yang tak mau menggunakan sistem kendali berbasis motion. Selain itu, game juga punya fungsi integrasi opsional dengan Pokémon Go di perangkat bergerak.

Nintendo Switch Pikachu & Eevee Edition plus Poké Ball Plus akan dirilis di hari yang sama dengan peluncuran Pokémon: Let’s Go, yakni pada tanggal 16 November 2018. Produk bundel ini dijual seharga US$ 400 – US$ 100 lebih mahal dari versi standarnya. Di Indonesia, Switch sendiri dibanderol di kisaran Rp 4,8 jutaan.

Ada Kemungkinan Game Pokémon Untuk Nintendo Switch Akan Mendarat Tahun Ini

Keberhasilan Nintendo menjual hampir 15 juta unit Switch di 2017 tak lepas dari judul-judul eksklusif memukau yang publisher luncurkan di console hybrid itu. Ada cukup banyak game menarik yang rencananya akan hadir di Switch di tahun ini, namun para fans sudah pasti sangat mengantisipasi pendaratan sekuel dari franchise permainan besar Nintendo.

Metroid Prime 4 merupakan satu contoh judul yang begitu dinant-nanti, dan ketika tersedia, kita bisa berasumsi game ini akan mendorong penjualan Switch lebih jauh lagi. Namun sebelum momen tersebut tiba, sejumlah info mengisyaratkan agenda perusahaan hiburan asal Jepang itu untuk meluncurkan permainan role-playing Pokémon baru secara eksklusif di platform anyar mereka.

Eksistensi game ‘Pokémon Switch’ ini sama sekali belum dikonfirmasi oleh Nintendo, tetapi laporan dari sejumlah sumber mengidikasikan kebenaran dari berita ini. Pertama, seorang user Twitter bernama PixelPar melihat terbukanya lowongan pekerjaan di The Pokémon Company. Perusahaan mencari seorang ‘ahli lokalisasi’ buat mulai bekerja mulai beberapa bulan lagi.

The Pokémon Company kabarnya membutuhkan talenta untuk bekerja kontrak selama enam bulan, dimulai antara April sampai Juni 2018. Proses lokalisasi umumnya dilakukan di penghujung pengembangan game, mengindikasikan bahwa Nintendo sudah lama menggarapnya dan tengah memberikan sentuhan akhir. Hal ini menegaskan niatan Nintendo buat merilis game Pokémon baru di akhir 2018 atau setelahnya.

Petunjuk lain datang dari info pengajuan trademark yang dilakukan Nintendo serta Game Freak terkait permainan Pokémon di Switch, diberi judul Pokémon 1 serta Pokémon 0. Proses pendaftaran itu turut disertai sejumlah desain visual baru, namun ada besar kemungkinan bagian desain akan mendapatkan modifikasi kembali menjelang peluncuran game.

Namun berbeda dari permainan Pokémon untuk Switch, jendela waktu pelepasan Metroid Prime 4 sama sekali belum diketahui. Bahkan di laporan pemasukan sang perusahaan, Metrodi Prime 4 tidak masuk dalam jadwal peluncuran game di 2018. Fakta ini mengisyaratkan bahwa boleh jadi, peluncuran ‘Pokémon Switch’ akan dilakukan lebih dulu dari permainan petualangan baru Samus Aran tersebut.

Belum lama ini Nintendo membenarkan telah menunjuk tim Bandai Namco Studios buat menggarap Metroid Prime 4.

Jika boleh memilih judul apa yang lebih baik tersedia lebih dulu, tentu saja saya akan memilih Metroid Prime 4. Tahun lalu, game Pokémon Ultra Sun dan Moon telah mendarat di 3DS, sedangkan permainan Metroid Prime terakhir dilepas hampir 11 tahun silam.

Via Express.co.uk.

Game Zelda, Mario dan Pokémon Baru Akan Hadir di Nintendo NX Kurang dari 6 Bulan Setelah Perilisannya?

Belakangan ini informasi mengenai Nintendo NX terus bergulir, memuaskan dahaga mereka yang sangat menantinya. Setelah detail hardware pelan-pelan terkuak, kita juga mengetahui potensi sistem dalam menyajikan backward  compatibility. Dan kali ini, terdengar kabar soal judul-judul besar yang boleh jadi disiapkan Nintendo untuk menyertai momen pelepasannya.

Sejauh ini, hanya ada tiga permainan yang sudah dikonfirmasi akan meluncur di NX. Mereka ialah The Legend of Zelda: Breath of the Wild, Just Dance 2017 buatan Ubisoft dan satu permainan Sonic – dua game tersebut merupakan judul multiplatform. Dan berdasarkan narasumber terpercaya, MCV menyampaikan bahwa franchisefranchise andalan Nintendo semisal Pokémon, Mario serta Zelda akan dirilis dalam rentang waktu enam bulan selepas tersedianya NX.

Tentu saja besar kemungkinan game Zelda yang dimaksudkan adalah Breath of the Wild, tapi penyebutan Mario dan Pokémon cukup menarik. Kita tahu, Nintendo belum lama menyingkap Paper Mario: Color Splash di acara Nintendo Direct dan Mario Party Star Rush di penghujung presentasi E3 2016. Paper Mario disiapkan buat Wii U, sedangkan Mario Party Star Rush digarap untuk 3DS.

Menakar penyajian NX yang merupakan perpaduan antara home console dan handheld, tidak heran jika Nintendo menghadirkan salah satu (atau mungkin kedua) dari permainan itu ke platform next-gen mereka. Tentu saja, probabilitas Mario Party Star Rush buat tersedia di NX lebih besar dari Paper Mario.

Kemudian berbicara soal Pokémon, pertanyaan yang muncul ialah apakah Game Freak meramu permainan baru untuk NX, atau menghidangkan Pokémon Sun dan Moon di sana? Mengingat bahwa NX bukanlah pengganti 3DS ataupun Wii U, akan lebih baik bagi gamer jika Nintendo (dan juga The Pokémon Company) memublikasikan kreasi tersebut di sistem berbeda. Meski demikian, pendekatan ‘judul eksklusif’ umumnya dipakai console maker buat merangsang penjualan.

Informan turut menyampaikan, saat ini Nintendo sedang sibuk mengumpulkan dukungan tim third-party: Sega, Square Enix, Ubisoft, Activision dan Warner Bros. Dengan begitu, peluncuran NX akan lebih mulus dari 3DS dan Wii U karena ditopang lebih banyak game. Dan memperkuat laporan Digital Foundry Eurogamer, narasumber bilang bahwa performa hardware NX ‘berada di antara PlayStation 3 dan PlayStation 4’.

Nintendo NX kabarnya akan dirilis pada bulan Maret 2017.

Via Polygon.

Lupakan Sejenak Pokémon Go, Ini Dia Game yang Dinanti-Nanti Fans Pokémon Sejati

Dunia sedang dilanda euforia Pokémon Go, dan meski sudah dinikmati banyak pemain di Indonesia, kita masih menanti peluncuran resmi game berbasis AR kreasi Niantic itu. Pokémon Go memang lagi jadi sorotan dan dibicarakan di mana-mana, tapi fans Pokémon sejati juga sudah bersiap menghadapi kedatangan satu judul yang dinanti-nanti: Pokémon Sun dan Moon.

Setelah keberadaannya bocor di bulan Februari karena pengajuan trademark, Nintendo akhirnya mengumumkan Pokémon Sun dan Moon secara resmi di presentasi Nintendo Direct. Menandai ulang tahun Pokémon ke-20, developer sudah menyiapkan hal-hal spesial di sana. Ayo simak rangkumannya:

Apa itu Pokémon Sun dan Moon?

Kembali digarap Game Freak, ia adalah penerus permainan Pokémon X dan Y yang diluncurkan untuk 3DS di tahun 2013; merupakan generasi ketujuh seri role-playing game Pokémon, dan akan tersedia secara global dalam sembilan bahasa. Melalui dukungan tersebut, Nintendo berharap agar perbedaaan bahasa bukan lagi menjadi penghalang bagi para pemain berkomunikasi dengan rekan-rekan sesama Trainer di internet.

Fitur-fitur apa yang ada di sana?

  • Ada Battle Royal sebagai arena empat Trainer mengadu kemampuan mereka. Masing-masing pelatih diperbolehkan memilih tiga tipe Pokémon, dan pertandingan akan berakhir hingga hanya tersisa satu pemenang. Battle Royal juga mengusung sistem ranking.
  • Pokémon Sun dan Moon dilengkapi fitur Pokémon Bank di mana pemain dapat mentransfer Pokémon antara kedua versi game.

  • Monster saku akan mempunyai ‘wujud Aloha’ yang hanya tersedia di versi Sun dan Moon, membuat mereka tampil distingtif.
  • Rumor menyebutkan bahwa para pencipta Pokémon Sun dan Moon sedang mempertimbangkan fitur buat menyambungkan game di console handheld 3DS itu ke Pokémon Go di smartphone Anda. Sudah pasti mereka harus mencari cara agar kapabilitas tersebut tidak merusak keseimbangan permainan.

Apa saja starter Pokémon-nya?

Sebagaimana tradisi sebelumnya, Anda harus memilih satu di antara tiga Pokémon spesial untuk menjadi rekan pertama dalam petualangan. Versi Moon dan Sun memperkenalkan Rowlet, Pokémon Grass Quill tipe terbang; Litten, Pokémon Fire Cat tipe api; dan Popplio, Pokémon Sea Lion tipe air.

Tentu saja masing-masing varian permainan mempunyai Pokémon legendarisnya sendiri. Ada Solgaleo di Sun, Pokémon psychicsteel; dan Lunala di Moon, tipe psychicghost.

Kapan permainan dirilis?

Pokémon Sun dan Moon akan diluncurkan secara global pada tanggal 18 November 2016.

Sumber: PC Advisor.