Pentingnya Membangun Kerangka Validasi Ide Startup

Memvalidasi ide startup lebih penting untuk dilakukan oleh seorang founder dan timnya, bahkan lebih penting daripada hal lainnya. Tanpa hal itu orang-orang tidak akan ada yang mau membeli produk. Hasil kerja keras Anda bersama tim akan terbuang percuma apabila hal itu sampai terjadi.

Dalam tulisannya di laman Medium, Michell Harper berbagi tips langkah-langkah apa yang perlu dilakukan saat membangun sebuah kerangka untuk validasi ide pasar sebelum mengucurkan dana. Menurutnya, tips ini sama persis dengan apa yang pernah ia dan timnya lakukan saat pertama kali membangun Bigcommerce di 2009 silam.

1. Tulis masalah, bukan solusi secara spesifik

Anda ingin mengutarakan dengan jelas permasalahan apa yang setiap orang rasakan setiap harinya. Untuk itu, fokuslah pada masalahnya, bukan solusinya. Anda bisa menuliskan masalah dalam sebuah pernyataan sederhana.

Contohnya: Tidak mungkin untuk melakukan follow up terhadap pelanggan yang sudah meninggalkan restoran atau terlalu sulit untuk merancang grafis berkualitas profesional di media sosial.

Intinya, Anda mendapatkan ide, tapi haruslah masalah yang sangat dasar, sehingga Anda perlu terus perbaiki sampai terbentuk satu kalimat permasalahan yang sudah utuh.

2. Tentukan apakah itu termasuk masalah tier 1 atau bukan

Mencari masalah itu pekerjaan mudah, tapi menentukan apakah itu masalah tier 1 (utama) atau bukan adalah pekerjaan yang tidak mudah karena artinya Anda sedang berusaha menyelesaikan satu dari tiga tingkat masalah yang dihadapi konsumen potensial Anda.

Bila Anda tidak memberikan solusi terhadap masalah tier 1 mereka, berarti apapun produk yang ditawarkan tidak akan berguna. Untuk tahu bagaimana memvalidasi masalah Anda itu adalah masalah tier 1 atau bukan, pertama-tama Anda perlu memetakan jenis konsumen. Caranya dengan membuat profil dasar.

Mulai dengan membuat skala perusahaan, jabatan yang dituju, jenis industri, dan lokasinya. Ini bisa dicari lewat LinkedIn. Berikutnya, membuat janji telepon lewat email. Bentuknya harus to the point, jangan sampai waktu calon konsumen terbuang percuma. Anda bisa langsung menuliskan tujuan menghubungi mereka sebagai penelitian awal, sebutkan dengan rinci kapan waktunya, dan durasinya.

Dalam proses ini, berlaku hukum probabilitas. Artinya, dari sekian banyak orang yang Anda hubungi hanya sekian persennya akan membalas pesan. Jadi, bila Anda ingin mendapat 20 responden paling tidak perlu hubungi sekitar 60 orang.

3. Menentukan solusi yang ada

Setelah mendapat koresponden, Anda akan mendapat bayangan ide baru bagaimana strategi mereka menyelesaikan masalah tier 1. Ada baiknya, menurur Harper, untuk tidak menanyakan produk apa yang membantu mereka menyelesaikan masalah itu, karena sudah pasti mereka tidak akan memberi tahu. Sebaliknya Anda tanyakan bagaimana caranya.

Seringkali, ketika Anda ingin menyelesaikan masalah, ada perusahaan lainnya yang sedang melakukan hal yang sama. Akan tetapi, hal ini juga bisa jadi bumerang. Apabila tidak ada perusahaan yang berusaha memecahkan masalah yang juga sedang Anda selesaikan bisa jadi ini dikarenakan tidak ada pasar atau masalah Anda terlalu spesifik bagi sedikit orang saja.

Oleh karena itu, Anda perlu menyeimbangkan antara masalah yang spesifik dengan kondisi pasar.

4. Cari kelemahan dari solusi yang ada

Entah koresponden menggunakan produk yang ada di pasaran atau tidak. Anda perlu identifikasi apakah ada kelemahan dari produk tersebut. Tanyakan ke mereka, apakah suka dengan produk yang ada saat ini, bila tidak apa yang mereka inginkan.

Ini berguna agar produk yang Anda luncurkan tidak memiliki solusi dengan kesamaan yang identik dengan kompetitor. Kira-kira dengan persentase perbedaan minimal 20% adalah ambang batas terbaik bagi produk Anda untuk dipilih calon konsumen dibandingkan produk lainnya.

5. Cek kembali budget

Jika Anda memiliki kompetitor dengan tujuan memecahkan masalah yang sama, perhatikan traksi mereka. Apakah berkembang pesat? Bagaimana volumenya? Apakah mereka sudah mendulang profit? Coba Anda cari petunjuk dari semua pertanyaan itu.

Kebanyakan, bila kompetitor tidak memiliki produk yang baik tapi memiliki profit dan ada pembelinya, ini menandakan ada orang yang yang memiliki alokasi budget untuk membelanjakan produk yang sama seperti Anda.

Dari responden yang Anda hubungi, tanyakan ke mereka bila ada produk yang lebih baik dari yang sudah ada diluncurkan ke pasar berapa harga yang pantas mereka rela bayarkan. Bila responnya tidak akan membeli, Anda perlu gali lebih dalam alasannya.

6. Gunakan responden sebagai penentu roadmap Anda

Dengan memakai asumsi Anda sudah memecahkan masalah tier 1 dalam produk yang sedang Anda buat, artinya akan ada orang yang akan membeli produk Anda. Setelah Anda menyelesaikan keenam langkah ini, secara harafiah Anda belum mengeluarkan uang sepeser pun.

3 Halangan Terbesar Saat Mengembangkan Produk

Jika membicarakan dunia entrepreneurship, tidak ada peta jalan/roadmap yang pasti. Sebab, setiap entrepreneur punya roadmap masing-masing saat mereka hendak melangkah dari titik A ke titik B.

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh JD Albert, Direktur Teknik Bresslergroup, diungkapkan ada halangan yang sama dan terus menerus diulangi oleh para pendiri startup. Kebanyakan dari mereka lebih peduli tentang hal-hal yang berkaitan kesempurnaan daripada eksekusinya. Tentu saja, hal tersebut berdampak tidak hanya pada lebih lamanya waktu peluncuran produk, tetapi juga efek samping lainnya seperti produk fit yang lemah. Menurut Albert, ada tiga halangan terbesar dan tips bagaimana menghadapinya:

1. Tahu kapan harus berhenti menambahkan fitur

Selama proses pengembangan produk dan prototipe, seringkali pendiri menambahkan banyak fitur baru entah itu dari keinginan diri sendiri atau saran orang lain. Tapi sebagai pendiri, penting untuk mengatakan tidak atas setiap saran yang masuk. Sebab setiap fitur yang anda masukkan berarti ada tambahan kompleksitas, artinya hal itu akan membuat waktu pengembangan jadi lebih lama.

Sebaliknya, bila produk anda tidak laku tanpa ada penambahan fitur artinya itu bahaya. Itu berarti Anda mungkin belum paham sepenuhnya apa yang bisa membuat produk sukses. Sebaiknya Anda kembali tahap awal yaitu mengembangkan produk yang sederhana dan belajar dari kesalahan sebelumnya. Untuk itu, Anda perlu memposisikan diri sebagai konsumen dan cari tahu apa yang konsumen butuhkan dan apa yang akan mereka beli.

Intinya, Anda tidak perlu memenuhi semua kebutuhan pengguna saat awal produk diluncurkan. Lakukan penambahan fitur bila memang dirasa penting. Perlu Anda ingat bahwa momen terpenting bagi startup adalah saat produk mulai diluncurkan, kemudian berkembang lebih besar lagi ke depannya.

2. Menyeimbangkan pembelajaran produk antara masa pra-peluncuran dan pasca-peluncuran

Anda perlu ketahui apakah mencari produk yang tepat perlu diselidiki secara internal atau perlu bantuan dari pasar. Kemudian, apakah dengan meluncurkan produk yang tidak sempurna bisa membawa pengaruh negatif bagi perusahaan?

Dalam kenyataannya, Anda perlu ketahui ketika produk sampai di tangan konsumen, besar kemungkinannya produk akan disalahgunakan. Banyak produk yang jadi lebih baik setelah diluncurkan di pasar, biasanya terjadi pada versi kedua atau ketiga.

Oleh karena itu, Anda perlu mengembangkan dan meluncurkan produk versi pertama, sekaligus mengatur strategi bagaimana memperbaikinya.

Intinya, yang paling penting ialah bagaimana Anda tahu proses dan memilah seluruh masukan apakah bisa diterapkan ke produk atau tidak. Seluruh proses ini bisa Anda lakukan saat proses pengembangan dari penelitan user atau pasca-peluncuran dari bantuan pasar.

3. Membuat hal-hal jadi benar

Mungkin Anda sering mendengar rencana sebuah startup untuk membuat produknya di luar negeri karena ada pertimbangan biaya yang lebih murah, sehingga solusi tersebut dirasa lebih tepat. Anda perlu tahu, sebenarnya keputusan bisnis itu justru lebih banyak makan waktu karena butuh banyak waktu untuk memastikan selalu kualitasnya. Padahal jarak Anda dengan pabrik jauh sekali. Tentu saja hal ini akan sulit dilakukan.

Solusinya, anda perlu meminimalisir segala detil yang berkaitan dengan kualitas produk. Anda perlu menyediakan uji fungsional untuk memastikan hasil pekerjaan mereka.

Intinya gunakan desain dan spesifikasi. Kedua hal ini selalu bekerja. Selain itu Anda perlu menyediakan metrik sebagai bahasa komunikasi utama. Dengan melakukan hal tersebut, peluang keberhasilan dalam membimbing pabrik untuk bekerja sesuai kemauan Anda akan semakin tinggi.

Empat Hal yang Perlu Dicermati Saat Memilih Kantor Startup

Idealnya sebuah startup memiliki gedung kantor yang bisa menampung semua anggota tim menyelesaikan tugas dan pengembangan produk setiap harinya. Namun demikian ketika di awal mulai mendirikan startup, apakah perlu langsung memiliki kantor? Atau memanfaatkan coworking space, inkubator atau akselerator terlebih dahulu? Artikel berikut ini akan membantu Anda untuk mempertimbangkan dan mengambil langkah-langkah yang tepat saat memutuskan untuk memilih ruang kerja untuk startup.

Tentukan tempat

Pada umumnya ketika startup baru mulai didirikan dan oprasional mulai dijalankan tidak banyak anggota tim yang terlibat, hanya 2-4 tim inti saja yang menjalankan pengembangan startup. Untuk itu tentukan ruang kerja yang paling cocok untuk bisa menampung semua anggota tim ‘kecil’ Anda, apakah itu memanfaatkan coworking space, menyewa ruko/rumah hingga memutuskan untuk menyewa ruangan kantor di gedung perkantoran. Penting untuk melihat semua pertimbangan tersebut dari budget, prioritas dan rencana jangka panjang.

Jika saat ini startup Anda telah memiliki pendapatan yang stabil, baru saja mendapatkan kucuran dana segar dalam jumlah yang cukup fantastis dan menambah jumlah pegawai, ada baiknya untuk memilih gedung perkantoran atau tempat khusus yang bisa Anda renovasi, desain dengan semangat dan ciri khas dari startup. Sewalah tenaga ahli seperti real estate broker, contractor dan pihak terkait lainnya yang nantinya bisa mewujudkan keinginan Anda sebagai pemilik startup untuk menciptakan gedung kantor yang ideal dan tentunya menyenangkan untuk semua pegawai.

Pemilihan lokasi

Setelah prioritas telah dibuat langkah selanjutnya yang bisa diambil adalah menentukan lokasi kantor. Banyak pemilik startup yang kemudian memilih lokasi kantor dekat dengan rumah mereka, jika hal tersebut menjadi salah satu hal penentu, pastikan anggota tim lainnya bisa menikmati pilihan lokasi tersebut. Caranya adalah dengan mencermati akses transportasi yang ada, lahan parkir yang tersedia hingga waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing pegawai menjangkau lokasi kantor. Jangan sampai karena keinginan Anda pribadi sebagai pemilik startup, anggota tim lainnya merasa kesulitan untuk menuju lokasi kantor.

Besarnya ruangan

Hal yang satu ini tentunya menjadi salah satu faktor yang harus diperhatikan saat mencari gedung kantor startup, pastikan Anda bisa memiliki perkiraan, berapa jumlah anggota tim yang akan ditambah? Apakah ruangan kantor saat ini sudah cukup proporsional untuk menampung mereka semua? Berapa banyak ruang meeting yang Anda butuhkan? Apakah ruangan santai atau ruang makan perlu Anda buat?

Pengeluaran khusus

Ketika startup Anda memutuskan untuk menyewa gedung perkantoran atau ruang kerja, yang perlu diperhatikan adalah berapa banyak pengeluaran yang harus Anda siapkan setiap bulannya. Mulai dari listrik, air, tenaga kebersihan, pemeliharaan gedung, parkir dan lainnya. Buatlah budget khusus untuk bisa memenuhi semua keperluan tersebut dan pastikan Anda telah memiliki simpanan cukup yang telah dialokasikan untuk keperluan ini setiap bulannya. Berfokus hanya pada alternatif yang tidak melebihi anggaran Anda akan membantu mempersempit pencarian Anda ke daftar yang bisa dikelola.

Cara Sinkronisasi File di Dua Smartphone Atau Desktop via Aplikasi Sync

Berkas-berkas seperti foto, video dan dokumen di smartphone tentu mempunyai tingkat kepentingan yang berbeda. Untuk data penting, beberapa orang memperlakukannya istimewa, misalnya dengan membuat backup secara online, dengan flashdisk, memori atau dengan menyimpannya di harddisk.

Semua itu cara yang bisa ditempuh untuk mengamankan data. Tapi, bukan cuma itu. Ada lagi satu cara baru yang bisa ditempuh jika ternyata alternatif yang disebutkan tadi tidak memungkinkan untuk dilakukan. Yaitu dengan melakukan sinkronisasi antara perangkat utama dan perangkat kedua, sehingga ketika perangkat utama hilang, Anda masih bisa mengakses di perangkat kedua.

Untuk melakukan hal itu, Anda butuh bantuan dari aplikasi bernama Sync. Aplikasi kembangan Bittorent yang cukup populer. Tutorial ini akan menunjukkan langkah demi langkah menggunakannya.

Application Information Will Show Up Here

 

  • Unduh dahulu aplikasi Sync dari Play Store, kemudian jalankan di ponsel Anda.

sync_2

  • Buat nama Anda kemudian tap Menu – My devices.

sync_3

  • Di bagian kanan atas ada sebuah ikon monitor, silah di-tap untuk menambahkan perangkat kedua.

sync_4

  • Di perangkat kedua, silahkan lakukan cara yang sama, install dulu aplikasi Sync, buat nama dan buka menu My Devices lalu tap ikon monitor seperti langkah di atas. Masih di perangkat kedua, saat jendela kamera keluar, tap tombol menu dan tap Show QR Code. Setelah muncul, bidikkan kamera perangkat petama ke kode QR yang ditampilkan oleh perangkat kedua. Jika Anda pernah menambahkan kontak BBM via barcode, maka seharusnya familiar dengan cara ini.

sync_5

  • Jika berhasil, maka kedua perangkat akan tampil di panel My devices.

sync_6

  • Untuk memulai sinkronisasi, silahkan kembali ke panel utama dan buatlah sebuah folder.

sync_7

  • Lalu tambahkan foto yang hendak disinkronkan.

sync_9

  • Setelah ditambahkan, sekarang lihat di aplikasi Sync di perangkat kedua. Dalam hitungan detik, Anda akan menemukan folder dengan berkas yang sama. Tap satu per satu berkas untuk memulai sinkronisasi. Nantinya folder dan berkas ini juga akan tampil di galeri atau manajemen file di perangkat kedua.

Kalau ke PC bisa tidak mas?

Bisa sekali, tapi prosesnya agak rumit ya. Buka Sync kemudian buatlah backup baru dengan menklik Add backup.

sync_7

  • Saat keluar jendela seperti ini, pilih saja Email agar lebih mudah. Dari sana, pilih Gmail dan kirim email seperti biasa.

sync10

  • Sekarang silahkan buka email yang dituju tadi di perangkat notebook atau desktop. Temukan pesannya dan klik tautan yang tercantum di dalam pesan tersebut. Nanti Anda akan diminta untuk memasang aplikasi Sync 2.0 versi desktop.

sync_1

  • Silahkan unduh aplikasinya dan install juga sudah selesai.

sync_2

  • Setelah dijalankan, buatlah akun baru. Lalu klik sekali lagi tautan kiriman di email yang tadi Anda terima.

sync_4

  • Atau ke jendela peramban yang Anda tinggalkan sebelumnya.

sync_3

  • Berikutnya Anda akan dapat mengakses berkas yang sama di smartphone utama Anda melalui desktop.

Selamat mencoba.

Sumber gambar header

Tips untuk Menjadi Data-Driven Business

Bersamaan dengan meningkatnya produksi data perusahaan atau bisnis juga dituntut untuk lebih meningkatkan konsumsi data mereka. Konsumsi di sini berarti bagaimana perusahaan atau bisnis mengolah dan memanfaatkan data dalam arah kebijakan bisnis mereka, atau sering disebut data-driven business.

Berikut beberapa tips bagi perusahaan atau bisnis yang ingin memulai atau bertransformasi menjadi data-driven business.

Mengindentifikasi lebih dulu tujuan bisnis

Data-driven business banyak disebut-sebut sebagai salah satu terobosan dalam dunia bisnis. Istilah tersebut disematkan pada bisnis yang keputusan dan langkahnya diambil berdasarkan analisa dan evaluasi data secara konsisten. Untuk itu perlu adanya peran serta dari seluruh aspek bisnis untuk menghasilkan data yang berkualitas. Dan juga tujuan bisnis yang jelas.

Data dalam bisnis bisa menjadi bahan bakar yang baik, tapi arah dan tujuan bisnis harus tetap ditetapkan di awal. Misalnya bisnis memiliki tujuan untuk mendapatkan lebih banyak pengguna di satu tahun ke depan, di sinilah peran data-data pengguna dan pemasaran menjadi sangat penting. Data pengguna bisa bermanfaat mendatangkan analisa dan kesimpulan mengenai apa yang dicari pelanggan dari layanan atau sebuah produk, apa yang tidak mereka sukai, dan lainnya. Ini bisa menjadi acuan tim produk untuk mengembangkan sesuatu yang baru. Selanjutnya tugas pemasaran yang harus lebih dioptimalkan berbekal data yang sudah ada.

Kreatif memanfaatkan data

Sumber data sekarang melimpah. Bisa dari data internal perusahaan atau data eksternal yang beredar seperti media sosial dan lainnya. Data-data tersebut bisa dikombinasikan, diekstrak, dan diolah untuk mendapatkan data. Selanjutnya tinggal bagaimana memandang data tersebut, jangan terpaku pada satu buah sumber data. Berapa banyak sumber pun tak masalah, selama datanya masih berkualitas.

Mengevaluasi sistem yang ada

Tahap evaluasi sebenarnya adalah hal dasar pada pengembangan bisnis. Kaitannya dengan data adalah kemampuan sistem yang digunakan. Dengan jumlah data yang kian membeludak, aliran data yang semakin kencang, dan kebutuhan kecepatan mendapatkan hasil analisis memaksa bisnis untuk mencari sistem dan teknologi yang mumpuni. Tidak ada salahnya untuk terus memperbarui sistem dan teknologi untuk mengolah data. Toh sebagai data-driven business, data adalah sebuah dasar.

Memulai dari satu langkah kecil

Menjadi sebuah bisnis yang memaksimalkan data secara utuh tidaklah mudah. Masa-masa transformasi akan menjadi hal paling sulit. Untuk memudahkannya strategi yang bisa dilakukan adalah melakukan transformasi dari bagian-bagian kecil, bisa per tim atau per divisi. Secara bertahap transformasi ini kemudian dikembangkan menyeluruh. Transformasi seperti ini memang membutuhkan waktu, tapi setidaknya kestabilan bisnis bisa terus terjaga.

Meningkatkan akses ke data

Setiap bisnis yang mengandalkan data selalu menggunakan data real time untuk setiap kegiatan bisnisnya. Jika semua proses transformasi berhasil bisnis harus memastikan selama 24 jam dalam seminggu data-data yang ada bisa diakses oleh semua pihak. Salah satu yang paling berperan di sini adalah sistem dan teknologinya.

Become agile

Salah satu keunggulan real time data adalah bisnis tidak perlu menunggu laporan bulanan bahkan tahunan untuk membuat keputusan. Untuk bisa tetap berkompetisi bisnis harus mengadopsi model agile. Dengan data yang real time akan menjadi kombinasi yang sempurna jika bisnis juga cepat tanggap terhadap perubahan. Bisnis dituntut bisa lebih proaktif dalam menyikapi data-data yang ada.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Content Marketing vs Traditional Advertising

Seiring dengan adanya pergeseran gaya hidup, maka akan membawa dampak pada tradisi pemasaran brand, tidak terkecuali bagi para startup.

Iklan konvensional melalui saluran televisi bisa jadi saat ini menjadi kurang efektif karena banyak perhatian mulai teralihkan pada media sosial, portal berita online, dan video YouTube. Hal ini membuat Anda yang memulai bisnis dengan budget kecil (startup) memiliki kesempatan melakukan pemasaran menggunakan content marketing.

Apa kelebihan content marketing dari iklan konvensional?

Budget bukan penentu kesuksesan

Untuk iklan konvensional, semakin besar budget Anda, semakin besar kemungkinan kesuksesan Anda dalam menjangkau konsumen. Dengan content marketing, kreativitas menjadi penentu kesuksesan. Semakin kreatif content Anda, berarti semakin besar pula kemungkinan konsumen Anda akan share atau berbagi dengan network di linimasa mereka.

Drive traffic to website

Jika Anda memfokuskan content marketing melalui digital, berarti Anda berbicara soal lalu lintas bríand Anda di dunia maya. Semakin sering braínd ‘disebut-sebut’, akan semakin cepat braínd tersebut mendapatkan eksistensinya.

Anda dapat memberdayakan media sosial, situs/blog, atau bahkan video YouTube untuk selalu membahas tentang brand Anda. Selain itu yang paling penting, Anda dapat membawa konsumen Anda langsung ke situs Anda, di sini mereka bisa melakukan tindakan, misalnya membeli atau memesan produk atau jasa Anda. Dengan proses ini, kemungkinan Anda untuk kehilangan potential customers akan semakin kecil.

You buy loyalty

Membuat content marketing tidaklah harus panjang dan bertele-tele. Kuncinya hanyalah isi yang berbobot, dalam artian yang bermanfaat bagi konsumen Anda dan mampu memberikan inspirasi.

Content marketing yang Anda jalankan tidak melulu hanya membahas tentang brand Anda, namun fokus pada apa yang bisa diberikan brand Anda kepada target konsumen Anda. Dan jangan lupa untuk membuat konten secara konsisten, karena kalau tidak konsisten, maka akan menjadikan konten Anda tidak memiliki identity.

Membutuhkan kesabaran? Ya, pada setiap strategi pemasaran tidak ada yang instan. Namun, konten yang kreatif dapat membantu Anda secara maksimal.

Tidak perlu terlalu menekan target konsumen Anda di tahap awal. Lakukan dengan berkala agar audiences Anda tidak merasa diarahkan apalagi dipaksa. Saat ini orang semakin diberi kebebasan untuk memilih, tapi siapa yang dapat menolak konten-konten kreatif yang ‘berkeliaran’ di dunia maya?

Ingin tahu brand mana yang berhasil menerapkan kick ass content marketing? Anda kenal dengan LEGO? Perusahaan pembuat mainan anak dari Denmark ini sudah ada sejak 1949. Mereka menciptakan content yang orisinil dengan mengeluarkan film berjudul The Lego Movie di tahun 2014.

Melalui film tersebut, LEGO mengingatkan konsumen mereka bahwa penting untuk selalu memiliki imajinasi, tidak peduli berapa pun usia Anda. Posisi anak-anak dan orang dewasa disetarakan sebagai kelompok orang yang sama-sama mencintai LEGO. LEGO berhasil memasarkan kembali mainan mereka dengan menciptakan konten yang inspiratif. Setelah The Lego Movie dikeluarkan, penjualan LEGO naik 11% di awal 2014.

Namun memang pemasaran melalui konten saat ini masih dalam tahap awal di Asia. Joe Pulizzi, pendiri dari Content Marketing Institute memprediksi bahwa bisnis di Asia saat ini hanya menghabiskan rata-rata 25% dari anggaran pemasaran dalam pembuatan dan distribusi konten.

Mungkin Anda bertanya, untuk menjalankan content marketing harus dimulai dari mana? Visi dan Misi perusahaan Anda bisa dijadikan tema awal untuk membuat content marketing.

Tidak ada ruginya beralih ke content marketing yang memiliki sejuta manfaat. Terlebih dengan minimum budget, content marketing bisa menjangkau audiens yang akan setia dengan brand Anda.

Gambar header: Pixabay.

Disclosure: Tulisan tamu ini ditulis oleh Gina Dwi Prameswari. Gina adalah Content Consultant di BBOX Consulting. Ia bisa dihubungi melalui blog BBOX 

5 Tips Optimalkan Pertumbuhan Bisnis Startup

Di hampir setiap siklus perjalanan hidup startup pertumbuhan menjadi kata kunci yang terus diperjuangkan. Banyak usaha dan cara yang diperjuangkan startup untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya. Tentunya semua startup mengharapkan pertumbuhan yang cepat dan terus meningkat. Berikut beberapa tips yang bisa diupayakan untuk membantu pertumbuhan startup.

Meningkatkan kapasitas

Permasalahan yang sering dihadapi startup yang sedang berkembang adalah masalah kapasitas. Masalah kapasitas ini bisa dari segi teknis maupun non teknis. Contohnya seperti jumlah pekerja, server, dan perangkat-perangkat yang produktif. Tidak mungkin sebuah startup tumbuh dengan kapasitas yang stagnan seperti kondisi di awal. Untuk menjaga kapasitas agar bisa tetap sejalan dengan pertumbuhan namun tidak banyak pengeluaran startup bisa mengoptimalkan dengan mulai mengurangi bagian-bagian yang kurang produktif untuk dialihkan ke bagian yang lebih produktif.

Menyelaraskan dengan teknologi yang ada

Sebagai bisnis yang menjadikan teknologi sebagai denyut nadinya startup mau tidak mau harus up to date dengan teknologi. Bukan untuk masalah lain, dengan menyelaraskan dengan teknologi terkini startup bisa mencari celah untuk mengembangkan bisnisnya. Secara sederhana contohnya bisa dilihat dari perkembangan teknologi mobile, setiap startup yang mengikuti tren dengan meluncurkan aplikasi mobile tentu akan memiliki angka pertumbuhan dengan yang tidak. Contoh ini berlaku untuk banyak contoh teknologi lainnya.

Upsell dan Cross-sell

Untuk perusahaan dengan loyalitas pelanggan yang tinggi, upselling dan cross-selling merupakan strategi yang baik untuk mengejar dan memaksimalkan nilai dari setiap pelanggan. Manfaat terbesarnya adalah tidak ada investasi lebih dalam hal iklan, pemasaran, atau hal-hal lainnya. Startup yang sudah memiliki basis yang kuat tinggal memanfaatkan itu untuk mengakselerasi pertumbuhan.

Menambahkan jalur revenue baru

Setelah sebuah startup berada cukup lama di dalam industri baru harusnya sudah mulai memikirkan untuk membuat jalur baru untuk menambah pendapatan. Misalnya dengan mengeluarkan fitur atau layanan premium yang bisa memberikan manfaat lebih ke pelanggan sekaligus menjadi aliran pendapatan baru.

Pengujian, mengukur, dan analisis

Pekerjaan mempercepat pertumbuhan startup tidak bisa dilakukan secara instan. Semua harus dilakukan melalui proses panjang dan diperlukan perhitungan-perhitungan matang. Melakukan pengujian, pengukuran, dan analisis menjadi sebuah hal yang tidak bisa ditinggalkan. Keputusan mengenai pasar, pelanggan, pendapatan, produk, dan lainnya harus direncanakan secara matang dan terukur.

Tutorial Update BIOS Notebook Asus Menggunakan BIOS Flash Utility

Ada dua cara yang dapat Anda tempuh jika ingin melakukan update Bios Windows, dalam kasus ini saya bicara mengenai Windows 7. Pertama, update melalui booting Bios dan kedua melalui system Windows (tanpa booting ke bios).

Anda tentu ingin cara yang paling mudah, kan? Maka, kita akan pilih cara kedua: melalui system Windows tanpa booting ke Bios. Untuk melakukannya, kita akan menggunakan aplikasi WinFlash Windows Bios Flash Utility yang bisa Anda unduh dari tautan ini. Silahkan pilih sesuai versi OS komputer Anda.

Berikutnya, Anda wajib mengunduh berkas Bios versi baru yang hendak diupdate. Unduh juga dari situs resmi Asus di tautan ini. Silahkan sesuaikan dengan OS dan model laptop Anda.

  • Install dahulu aplikasi Bios Flash Utility seperti meng-install aplikasi biasa, kemudian jalankan. Sebelum mulai, jangan lupa ekstrak dahulu file Bios yang sudah diunduh tadi.

Cara update Bios di Laptop Asus via WinFlash Utility_1

  • Berikutnya klik OK saat Anda menemukan jendela dialog seperti ini.

Cara update Bios di Laptop Asus via WinFlash Utility_2

  • Lalu keluarlah jendela explorer di mana Anda diminta mengarahkan sistem ke berkas Bios yang sudah diunduh dan diekstrak sebelumnya. Tandai lalu klik Open.

Cara update Bios di Laptop Asus via WinFlash Utility_

  • Perhatikan bagian Message, jika semua dianggap oke, Anda bisa langsung mengklik Flash. Tetapi jika ada pesan bahwa Bios versinya lebih rendah, sebaiknya urungkan dan kembali unduh versi Bios yang lebih tinggi. Dengan asumsi semua sudah sesuai, tinggal tunggu proses flash dan klik Exit untuk menutup jendela WinFlash.

Cara update Bios di Laptop Asus via WinFlash Utility_4

Bagaimana cara memastikan Bios sudah berhasil diupdate?

  • Jalankan command prompt, pastikan Anda menjalankannya dengan akses administrator ya.
  • Lalu di jendela command prompt, ketikkan: systeminfo lalu tekan enter. Tunggu sebentar, dan jika sudah muncul baris informasi seperti ini, perhatikan di bari Bios Version. Seri Bios akan terletak di bagian ujung, tepat sebelum tanggal rilis. Pastikan versi ini sama dengan versi yang Anda unduh di awal tadi.

Cara update Bios di Laptop Asus via WinFlash Utility_5

Demikian, selamat mencoba.

Sumber gambar header.

[Panduan Pemula] Cara Membatasi Jumlah Pengguna WiFi di Modem Telkom Indihome

Layanan internet plat merah Indihome dari Telkom memang menawarkan kecepatan yang cukup stabil dibandingkan sebelumnya. Walau begitu, jika satu SSID digunakan oleh banyak pengguna, akan berdampak pada kecepatan koneksi yang melambat akibat lalu lintas jaringan yang tinggi.

Untuk itulah Anda perlu membatasi jumlah pengguna yang dapat terhubung secara bersamaan. Di modem Telkom Indihome, prosedur tersebut memungkinkan untuk diterapkan. Caranya seperti ini.

  • Akses admin panel modem dengan mengetikkan 192.168.1.1 di browser favorit Anda lalu ketikkan “user” di form nama pengguna dan sandi lalu klik login atau enter.

  • Setelah berhasil masuk, klik Network – SSID settings. Lalu posisikan di SSID 1 dan ubah isian Maximum Clients dari 32 ke angka yang Anda inginkan. Boleh 2, artinya hanya 2 perangkat yang bisa terhubung ke WiFi di waktu yang bersamaan. Atau angka lain sesuai jumlah pengguna yang mengetahui sandi SSID Anda. Jika sudah pas, klik tombol Submit.

Silahkan dicoba, dan semoga bermanfaat.

Ketika Harus Menutup Startup

Pemberitaan yang marak beredar dan kegiatan pemasaran yang masif di awal munculnya startup, ternyata bukan menjadi penentu keberhasilan sebuah startup. Menurut data Statistic Brain, hanya tersisa 50% startup yang bisa menjalankan bisnisnya dalam waktu 5 tahun.

Tentunya banyak alasan mengapa pada akhirnya startup terpaksa harus gulung tikar dan menghentikan usaha, mulai dari jumlah pengguna yang tidak bertambah, pendapatan yang menurun hingga teknologi yang sulit untuk diadopsi. Diperlukan faktor pendukung lainnya untuk bisa menjalankan bisnis, bukan hanya sekedar kecintaan serta kemampuan terhadap produk, namun faktor keberuntungan terkadang juga menentukan keberhasilan startup.

Artikel berikut ini akan mengupas tiga hal yang mempengaruhi kegagalan dari startup, dan bagaimana langkah tepat yang harus diambil untuk bisa menerima kegagalan dan mulai lagi dari awal.

Persiapan dan antisipasi

Saat Anda baru mulai membangun startup, jangan harapkan untuk langsung bisa menuai kesuksesan dalam dua tahun pertama, faktanya adalah dua tahun pertama justru merupakan momen yang paling merugikan dan sarat dengan pengeluaran dalam jumlah yang besar untuk bisa menjalankan usaha. Terapkan strategi yang tepat untuk bisa keluar dari kesulitan tersebut, salah satu langkah yang baiknya mulai dipikirkan adalah menutup startup Anda.

Tidak memiliki motivasi

Di awal berdirinya startup mungkin Anda masih memiliki semangat dan keinginan yang kuat untuk membangun startup, namun jika saat ini Anda mulai merasakan jenuh dan terjebak dengan rutinitas yang ada, hal tersebut perlu dicermati karena akan berakhir dengan kegagalan dan berhentinya usaha di tengah jalan.

Stres dan depresi

Menjadi seorang entrepreneur dan memiliki perusahaan sendiri artinya Anda harus siap selama 24 jam menjalankan bisnis yang ada. Jika Anda kerap merasa stres, depresi hal tersebut akan berimbas kepada kesehatan yang menurun. Sebagai pemilik perusahaan, Anda bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan.

Terima kegagalan dengan ikhlas

Saat ini sudah banyak pemilik startup yang akhirnya menutup startup mereka dan menghentikan usaha yang ada, meskipun telah memiliki jumlah unduhan aplikasi yang banyak, namun demikian kegagalan pun tidak dapat dihindari. Jika kegagalan terjadi kepada startup Anda, jangan menjadi malu atau enggan untuk mencoba kembali menjadi seorang entrepreneur. Terima semua kegagalan dengan kerendahan hati, pelajari dan koreksi kesalahan yang telah Anda buat di startup sebelumnya.

Terkadang kegagalan yang dialami di awal usaha bisa menjadi sebuah momentum yang tepat untuk Anda mempelajari kembali kekurangan dan kesalahan yang telah dibuat. Menutup perusahaan adalah cara yang paling bijak dilakukan, jika usaha tidak menunjukkan profit yang jelas. Lebih cepat Anda memutuskan untuk menutup startup, lebih sedikit risiko yang nantinya harus Anda tanggung.

Tentunya banyak pilihan yang kemudian bisa Anda lakukan, apakah ingin memulai kembali perjalanan karir Anda menjadi seorang entrepreneur, kembali bekerja menjadi seorang pegawai, atau mulai mencari bisnis atau pekerjaan ideal yang berbeda dari profesi Anda sebelumnya. Cobalah renungkan kembali pilihan yang paling ideal untuk Anda, setelah keputusan menutup startup telah dilakukan.