Mophie Luncurkan Power Bank untuk MacBook

Dahulu mungkin tidak terbayang kalau laptop juga bisa di-charge menggunakan power bank. Namun berkat USB-C, angan-angan ini bukan lagi hal yang mustahil. Kalau perlu bukti, coba lirik power bank terbaru dari Mophie.

Dijuluki Mophie Powerstation USB-C XXL, ukurannya memang jauh lebih bongsor ketimbang power bank pada umumnya. Di dalamnya tersimpan baterai berkapasitas 19.500 mAh. Akan tetapi kapasitas bukanlah satu-satunya hal yang diunggulkannya, ia juga bisa Anda pakai untuk mengisi ulang baterai MacBook 12 inci sampai penuh, dan masih menyisakan sekitar seperempat dari kapasitas maksimumnya.

Hal ini dimungkinkan berkat port USB-C yang memenuhi spesifikasi USB Power Delivery (PD) untuk input sekaligus output, yang sanggup menyalurkan dan menerima daya dengan kecepatan 30 watt. Jadi selain menjadi fast charger untuk MacBook maupun smartphone berkonektor USB-C, dia sendiri juga bisa diisi ulang dengan memenuhi standar fast charging.

Mophie Powerstation USB-C XXL

Di sebelah port USB-C tersebut, terdapat port USB-A standar yang juga memenuhi standar fast charging dan bisa digunakan secara bersamaan. Tentu saja Anda juga akan menemukan indikator LED seperti yang sudah ada pada hampir semua power bank.

Mophie mematok harga $150 untuk power bank spesial ini. Dengan harga seperti itu, Anda mungkin mengharapkan ada elemen premium tambahan pada sang perangkat. Well, setidaknya balutan kain pada bodinya bisa memenuhi ekspektasi Anda tersebut.

Sumber: Engadget.

Satechi Type-C Pro Hub Adalah Aksesori Wajib untuk Pengguna MacBook Pro

Dalam beberapa tahun terakhir, Satechi terus membangun reputasinya sebagai pabrikan aksesori yang berdedikasi, terutama untuk produk Apple. Belum lama ini, mereka mengungkap sebuah aksesori yang menurut saya wajib dimiliki oleh semua pengguna MacBook Pro generasi terbaru.

Aksesori yang saya maksud itu adalah Satechi Type-C Pro Hub. Dari namanya saja sebenarnya sudah bisa ditebak bahwa ia merupakan sebuah USB-C hub, namun yang dirancang secara spesifik dan cuma kompatibel dengan MacBook Pro terbaru (13 inci maupun 15 inci), sebab ia menghuni dua port USB-C sekaligus dengan layout yang sama persis.

Yang membuatnya terkesan begitu esensial adalah deretan port yang dikemasnya, yang mencakup: 2 x USB 3.0, 2 x USB-C (satu di antaranya kompatibel dengan Thunderbolt 3), slot SD card, slot microSD card, serta output HDMI – spesifikasi lengkapnya bisa Anda lihat langsung pada gambar di atas.

Dua port USB-C Anda korbankan untuk semua ini / Satechi
Dua port USB-C Anda korbankan untuk semua ini / Satechi

Semua ini dikemas dalam bentuk yang elegan dan konstruksi aluminium, dengan dua pilihan warna yang senada dengan MacBook Pro itu sendiri. Namun tetap saja fungsionalitasnya jauh lebih penting daripada penampilannya, dan saya yakin tidak ada pengguna MacBook Pro yang tidak diuntungkan oleh aksesori ini.

Satechi Type-C Pro Hub saat ini sudah dipasarkan seharga $100. Mahal memang, tapi masih lebih murah daripada harus membeli semua jenis dongle atau adapter yang Apple tawarkan – plus jauh lebih praktis.

Sumber: BetaNews.

Kini Berbekal USB-C, Lifepowr A3 Siap Jadi Power Bank untuk Laptop Anda

Masih ingat dengan Lifepowr A2, power bank istimewa yang sanggup mengisi ulang baterai laptop? Tim pengembang di baliknya kembali memperkenalkan produk baru, namun kali ini yang sudah mengikuti standar terbaru dan mengemas sambungan USB Type-C.

Dimensi Lifepowr A3 yang dibalut casing aluminium ini jauh lebih besar ketimbang power bank pada umumnya, wajar mengingat kapasitasnya mencapai 27.000 mAh. Akan tetapi yang menjadi fitur unggulan bukanlah kapasitas besar ini, melainkan kemampuannya menyalurkan daya ke lima perangkat sekaligus.

A3 mengemas dua port USB-C/Thunderbolt 3 yang mendukung Quick Charge 3.0, dua port USB standar yang juga mendukung Quick Charge 3.0, serta sebuah colokan listrik biasa. Lima port ini bisa digunakan secara bersamaan, dan Anda tidak perlu khawatir perangkat bakal kepanasan karena ia akan mati sendiri ketika suhunya mencapai 60 derajat Celsius.

Amplifier maupun turntable pun siap dipasoki daya oleh Lifepowr A3 / Lifepowr
Amplifier maupun turntable pun siap dipasoki daya oleh Lifepowr A3 / Lifepowr

Dengan kapasitas sebesar itu, berapa lama A3 harus di-charge? Tidak lama. Menggunakan charger dengan output 60W, Anda bisa mengisi separuh dayanya dalam waktu satu jam, atau sampai penuh dalam waktu kurang dari 3 jam. Lifepowr juga menawarkan aksesori opsional berupa panel surya untuk mengisi daya A3 saat Anda jauh dari peradaban.

Lifepowr A3 saat ini sudah bisa dipesan melalui situs crowdfunding Indiegogo seharga $159 selama masa kampanyenya berlangsung.

PowerUp Adalah Charger MacBook Sekaligus USB Hub dalam Satu Kemasan

Salah satu kontroversi terbesar di balik peluncuran MacBook Pro generasi terbaru adalah keputusan Apple untuk menyematkan hanya port USB-C saja. Berapapun jumlahnya bukan masalah, yang membuat frustasi adalah bagaimana kita harus mengandalkan dongle hanya untuk menancapkan flash disk atau hard disk eksternal.

Untungnya ada startup seperti Homey Lab yang berani berinovasi dan membuahkan produk cerdas bernama PowerUp. PowerUp sepintas mirip seperti charger bawaan MacBook, hanya saja di sisinya terdapat tiga port USB standar sehingga ia juga bisa dijadikan sebagai USB hub.

PowerUp akan semakin bermanfaat jika Anda ternyata merupakan pengguna MacBook 12 inci, yang kita semua tahu hanya memiliki satu port USB-C. Jadi selagi mengisi baterai MacBook, Anda tetap bisa menyambungkan dua flash disk plus satu hard disk eksternal, semuanya lewat port tunggal tersebut.

Satu charger untuk empat perangkat sekaligus / Homey Lab
Satu charger untuk empat perangkat sekaligus / Homey Lab

Selain USB hub, PowerUp juga punya peran lain sebagai sebuah charging station untuk semua perangkat USB Anda, dengan output daya total sebesar 72 W. Bagian terbaiknya, dimensi PowerUp hampir identik dengan charger bawaan MacBook, dan karena kabel USB-C miliknya sudah terpasang, Anda tinggal menyiapkan kabel untuk dicolok ke listrik (tersedia dalam paket penjualannya).

Buat yang tertarik, PowerUp saat ini sudah bisa dipesan lewat situs crowdfunding Indiegogo seharga $79. Terdengar mahal? Harga yang tertera untuk charger bawaan MacBook Pro 15 inci di Apple Store ternyata juga $79 – meskipun output dayanya sedikit lebih besar.

Gandeng DJI, Seagate Luncurkan Hard Disk Eksternal untuk Pengguna Drone

Perekaman video 4K telah menjadi fitur standar drone di tahun 2017 ini, dan kapasitas kartu microSD yang dibutuhkan pun ikut membesar juga. Namun sebesar dan sebanyak apapun microSD yang Anda bawa, ada kalanya semua itu bakal terisi penuh meski sesi perekaman belum kelar. Solusinya? Backup dulu semuanya ke laptop, baru mulai merekam lagi.

Masalahnya, kalau laptop yang Anda bawa ternyata adalah MacBook Pro generasi terbaru, Anda membutuhkan dongle yang pastinya akan cukup merepotkan ketika berada di lapangan. Seagate dan DJI rupanya memiliki solusi yang lebih efektif dalam wujud sebuah hard disk eksternal dengan slot microSD terintegrasi.

Dijuluki Seagate DJI Fly Drive, produk ini merupakan buah kemitraan strategis antar kedua perusahaan. Wujudnya sepintas tidak berbeda dari hard disk eksternal pada umumnya, hanya saja di sisinya tampak sebuah slot kartu microSD yang kompatibel dengan tipe UHS-II, yang paling cepat kinerja baca-tulisnya saat ini.

Di balik bumpernya, terdapat kabel USB-C built-in / Seagate
Di balik bumpernya, terdapat kabel USB-C built-in / Seagate

Perangkat dilengkapi bumper guna menjamin durabilitasnya saat digunakan di lapangan. Di balik bumper tersebut, terdapat sebuah kabel USB-C built-in yang juga kompatibel dengan interface Thunderbolt 3. Jadi tanpa bantuan dongle sama sekali, Anda bisa memindah hasil rekaman drone dari microSD langsung ke Fly Drive atau storage internal laptop sendiri.

Fly Drive akan tersedia dalam beberapa varian kapasitas, yang paling besar adalah 2 TB. Menurut Seagate, kapasitas sebesar ini mampu menampung lebih dari 60 jam konten video 4K 30 fps. Tidak ada catatan khusus kalau Fly Drive hanya kompatibel dengan drone DJI, yang berarti Anda bisa menggunakannya bersama perangkat apapun dengan microSD.

Seagate DJI Fly Drive rencananya akan dipasarkan mulai musim panas ini seharga $120. Pembelinya juga akan diberi bonus akses ke software video editing Adobe Premiere Pro CC selama dua bulan.

Sumber: SlashGear dan Seagate.

LG Perkenalkan Monitor 5K dan 4K untuk MacBook Pro Generasi Baru

Bukan Apple namanya kalau produknya tidak mengundang kontroversi. Coba simak obrolan mengenai MacBook Pro generasi baru di media sosial, dan saya yakin tidak sedikit yang kecewa dengan keputusan Apple menanamkan hanya port USB-C saja di laptop terbarunya itu.

Hilang sudah port HDMI, slot SD card maupun MagSafe, semuanya telah digantikan oleh empat port USB-C plus bantuan adapter atau dongle. Pun demikian, port USB-C yang juga merupakan Thunderbolt 3 ini membawa manfaat tersendiri, apalagi jika disandingkan dengan performa ganas MacBook Pro.

Salah satu manfaat yang ditawarkan adalah ekspansi ruang kerja dengan bantuan monitor eksternal seperti lini LG UltraFine. LG bahkan telah merancang dua monitor UltraFine baru secara khusus untuk dikawinkan dengan MacBook Pro via Thunderbolt 3.

Monitor yang pertama punya ukuran 27 inci dan resolusi 5K (5120 x 2880 pixel), dengan kerapatan pixel 218 ppi. Panel yang digunakan memakai teknologi IPS, serta dapat menjangkau 99 persen spektrum warna DCI-P3. Sebagai referensi tambahan, Surface Studio dari Microsoft juga sudah mendukung DCI-P3, demikian pula dengan MacBook Pro generasi baru itu sendiri.

Selain menerima dan mentransfer video, audio dan data, monitor juga akan menyuplai daya ke MacBook Pro via Thunderbolt 3 / LG
Selain menerima dan mentransfer video, audio dan data, monitor juga akan menyuplai daya ke MacBook Pro via Thunderbolt 3 / LG

Namun bagian yang paling menarik adalah bagaimana monitor ini dapat menerima dan mentransfer video, audio, data dari dan ke MacBook Pro melalui satu kabel Thunderbolt 3 saja. Lebih hebat lagi, MacBook Pro juga akan di-charge selama ia tersambung dengan monitor. Berdasarkan keterangan Apple, MacBook Pro 15 inci yang mengusung GPU Radeon Pro bisa disambungkan dengan dua monitor UltraFine 5K ini sekaligus.

Karena terintegrasi dengan baik, pengguna bisa mengatur tingkat kecerahan maupun volume menggunakan Touch Bar milik MacBook Pro. Selain dibekali kamera depan yang bisa digunakan untuk FaceTime, monitor ini juga mengemas tiga port USB-C sendiri, sehingga ia dapat disambungkan dengan berbagai aksesori pendukung.

Monitor yang kedua tidak jauh berbeda, hanya saja ukuran dan resolusinya lebih kecil: 21,5 inci, 4K (4096 x 2304 pixel). Selebihnya, fitur-fitur yang ditawarkan identik dengan kakaknya yang lebih bongsor, termasuk dukungan spektrum warna DCI-P3 maupun koneksi via kabel tunggal.

LG UltraFine 4K 21,5 inci akan tersedia mulai November mendatang di AS seharga $700, sedangkan UltraFine 5K 27 inci mulai Desember seharga $1.300.

Sumber: LG.

Intel: USB Type-C Bisa Menjadi Pengganti yang Pas untuk Jack Audio 3,5 mm

Kalau Anda mengikuti situs-situs rumor, besar kemungkinan Anda mengetahui kabar bahwa iPhone 7 nantinya bakal tidak memiliki jack audio 3,5 mm. Ada beberapa spekulasi mengenai alasannya, antara lain: 1) Apple ingin membuat bodi iPhone semakin tipis, atau 2) Apple ingin menjadikan headphone atau earphone nirkabel sebagai standar baru.

Apapun alasannya, kalau memang benar terjadi, penggantinya harus ada. Bisa berupa headphone nirkabel tadi, atau yang menggunakan konektor Lightning, atau kalau menurut Intel, memakai konektor USB Type-C.

Dalam acara Intel Developer Forum, sang produsen prosesor tersebut membeberkan idenya dalam menjadikan USB Type-C atau USB-C sebagai standar baru di bidang audio. Jadi pada ponsel seperti Moto Z yang tak dilengkapi jack 3,5 mm, satu port USB-C saja bisa untuk berbagai keperluan – charging, audio dan sebagainya.

Namun yang menjadi kekhawatiran baru adalah soal efisiensi daya; bisakah headphone berkonektor USB-C tidak menguras baterai terlalu cepat seperti headphone standar yang kita miliki sekarang? Kalau di laptop atau PC mungkin tidak masalah, tapi tidak ada yang mau baterai ponselnya cepat habis hanya karena harus menyumbang daya ke headphone yang tersambung.

Untuk itu, Intel telah merencanakan spesifikasi baru yang akan memastikan kalau headphone USB tidak terlalu menguras baterai, dan diestimasikan bisa setara dengan yang dikonsumsi headphone standar dengan konektor 3,5 mm. Spesifikasi baru ini juga dimaksudkan untuk mengontrol cara kerja tombol pada headphone USB.

Intel tak lupa menjelaskan ada beberapa nilai positif yang bisa diambil dengan digantikannya jack audio 3,5 mm oleh USB-C. Yang pertama membenarkan spekulasi di atas, dimana jack 3,5 mm memakan terlalu banyak ruang di dalam ponsel.

Kedua, konektor USB memungkinkan pengaplikasian berbagai efek seperti surround atau noise cancelling pada semua headphone tanpa terkecuali, mengingat yang diteruskan adalah murni sinyal digital.

Tentu saja inisiatif Intel ini tak akan ada artinya apabila industri smartphone tidak mengamininya. Seandainya benar iPhone 7 datang tanpa jack headphone, kemungkinan besar pabrikan ponsel lainnya juga akan mengikuti jejaknya kemudian, dan buah pemikiran Intel ini pun tidak jadi sia-sia.

Sumber: CNET. Gambar header: USB Type-C via Pixabay.

SanDisk Luncurkan USB Flash Drive Unik dengan Dua Tipe Konektor

Pabrikan memory card dan flash drive kenamaan SanDisk baru-baru ini meluncurkan sebuah produk yang inovatif sekaligus menarik perhatian. Mengacu pada nama lengkapnya, SanDisk Ultra Dual Drive USB Type-C, cukup jelas bahwa flash drive ini mengemas koneksi USB-C yang perlahan menjadi standar di ranah perangkat mobile.

Namun koneksi USB-C saja tentunya tidak cukup untuk dibilang inovatif. Kita harus menilik lebih dalam dan memahami apa maksud kata “Dual” pada namanya. Well, itulah keunikan dari flash drive ini; ia mengemas dua tipe koneksi yang berbeda, yaitu USB-C dan USB-A, yang sekarang sudah tergolong tradisional.

Pada bagian sampingnya terdapat tuas yang bisa ditarik ke kiri atau kanan, dimana terdapat konektor USB-C dan USB-A. Fitur ini membuatnya sangat fleksibel; Anda bisa menancapkan konektor USB-C miliknya ke smartphone Android untuk mengambil data, lalu ganti menancapkan konektor USB-A ke komputer untuk memindahkan data tersebut.

Di sisi lain, perangkat ini juga bisa dimanfaatkan untuk membuat backup data perangkat Android yang dilengkapi port USB-C dengan bantuan aplikasi SanDisk Memory Zone yang bisa diunduh secara cuma-cuma. Jadi ketika pengguna menancapkan flash drive ini, aplikasi tersebut akan terbuka secara otomatis dan pengguna bisa langsung mengakses data-datanya.

Soal kecepatan, SanDisk mengklaim kecepatan transfer datanya bisa mencapai angka 150 MB per detik, namun tentunya semua juga bergantung pada perangkat apa ia terhubung. Kapasitasnya sendiri bervariasi, mulai 16 GB sampai 128 GB, dan saat ini sudah dipasarkan seharga $20 sampai $70.

Sumber: DPReview dan SanDisk.

Earphone Terbaru JBL Dirancang Khusus untuk Smartphone dengan USB-C

Pabrikan audio kenamaan asal Amerika Serikat, JBL, baru-baru ini mengumumkan earphone baru yang sangat unik. Unik karena earphone ini sama sekali tak dilengkapi jack 3,5 mm, melainkan colokan USB-C.

Ya benar, dari namanya saja – JBL Reflect Aware C – sudah kelihatan kalau ia secara khusus dirancang untuk smartphone ataupun perangkat lain yang memiliki port USB-C, seperti HTC 10 yang baru saja dirilis. Tak hanya meneruskan audio, koneksi ini juga menjadi penyalur daya listrik supaya fitur noise cancelling milik earphone bisa terus aktif.

Fitur noise cancelling yang dimiliki Reflect Aware C ini sendiri dapat disesuaikan intensitasnya; apakah pengguna benar-benar ingin memblokir suara luar secara menyeluruh, atau hanya sedikit saja supaya tidak terlalu mengganggu.

JBL Reflect Aware C

Ear tip-nya mempunyai desain yang ergonomis dan anti-keringat supaya tidak mudah terlepas saat digunakan selagi beraktivitas, dan masing-masing ditenagai oleh driver berukuran 14,8 mm dengan respon frekuensi 10 – 22.000 Hz. Di tengah-tengah kabelnya, hadir sebuah in-line remote yang turut mengemas mikrofon dan pengontrol volume.

JBL belum mengungkapkan harga jual maupun ketersediaan Reflect Aware C, namun bisa dipastikan ia termasuk salah satu aksesori resmi yang akan dijual secara terpisah menemani HTC 10 saat sudah mulai dipasarkan nanti.

Sumber: HTC via The Verge.

Hard Disk Eksternal Terbaru Seagate Berdaya 8 TB, Tapi Tak Perlu Adaptor Daya Terpisah

Seiring perkembangan zaman, kapasitas yang dimiliki hard disk eksternal perlahan mulai menyamai hard disk internal. Namun semakin besar kapasitas hard disk eksternal, semakin besar pula ukuran fisiknya, serta biasanya harus ditemani oleh adaptor daya terpisah atau colokan USB ekstra. Hal ini jelas mengurangi kesan portable dari perangkat tersebut.

Namun dengan hadirnya teknologi USB-C atau USB 3.1, tidak selamanya hard disk eksternal berkapasitas besar membutuhkan adaptor daya terpisah. Seagate telah membuktikannya dengan meluncurkan Innov8, yang diklaim sebagai hard disk eksternal berdaya 8 terabyte pertama yang tidak membutuhkan adaptor daya terpisah.

Ukuran fisik Seagate Innov8 memang masih tergolong besar, akan tetapi ia hanya memerlukan satu colokan USB-C saja untuk bisa berfungsi. Dengan demikian, ia pun bisa digunakan bersama laptop generasi baru seperti MacBook yang hanya dilengkapi satu port USB-C, secara drastis meningkatkan kapasitas penyimpanan dari perangkat berbodi tipis tersebut.

Seagate Innov8

Innov8 dikemas dalam bodi berbalut aluminium yang kokoh, dengan desain bersirip yang sepertinya dimaksudkan agar perangkat tidak mudah panas ketika digunakan untuk mentransfer data dalam jumlah besar. Untuk menambah kesan portable, Innov8 bisa diletakkan dalam posisi tidur atau berdiri di atas meja.

Dari segi kapasitas, seberapa besar 8 TB itu? Menurut Seagate, Innov8 sanggup menyimpan hingga lebih dari 2 juta file lagu, 4 juta foto dan 800 video berkualitas HD. Perangkat ini rencananya akan mulai dipasarkan pada bulan April seharga $349, banderol yang premium untuk perangkat berkualitas premium.

Sumber: Seagate.