[Review] ASUS VivoBook 15 X505ZA Ryzen 5, Laptop Kencang Ekonomis untuk Content Creator

Saat ASUS meluncurkan laptop VivoBook 15 X505ZA series pada bulan Agustus lalu, saya dibuatnya jatuh hati. Setelah berkonsultasi ke bapak Dimas dan Yoga Wisesa, saya pun menandainya ke dalam wishlist.

Sayangnya saya harus menanti lama, karena hingga review ini diterbitkan – baru varian Ryzen 3 yang sudah ada di ASUS Official Store Tokopedia. Sementara, untuk varian Ryzen 5 dan Ryzen 7 belum tersedia.

review-asus-vivobook-15-x505za

Setidaknya saya punya dua alasan, pertama dari aspek performa dan kedua ialah harga yang cukup ramah di kantong. Seperti yang disebutkan di atas, ASUS X505ZA series tersedia dalam tiga konfigurasi hardware berbeda yang bisa dipilih sesuai kebutuhan yaitu AMD Ryzen 3, Ryzen 5, dan Ryzen 7.

Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasinya.

  • Ryzen 3 R3-2200U, Vega 3 Graphics, RAM 4GB, storage 1TB: Rp6,4 juta
  • Ryzen 5 R5-2500U, Vega 8 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB: Rp 8,5 juta
  • Ryzen 7 R7-2700U, Vega 10 Graphics, RAM 8GB, storage 1TB+256G SSD: Rp12,8 juta

Pilihan saya jatuh pada varian AMD Ryzen 5. Selain faktor kecocokan harga, saya meyakini performanya sudah cukup sebagai laptop untuk digunakan bekerja sehari-hari.

Jadi, saya sangat antusias saat laptop ASUS berbasis Ryzen Mobile ini tiba di meja redaksi Dailysocial lifestyle. Berikut review ASUS Vivobook 15 X505ZA dan di bawah ini merupakan hasil CPU-Z dan GPU-Z dari ASUS X505ZA.

Desain ASUS VivoBook 15 X505XZA

review-asus-vivobook-15-x505za

Masuk dalam jajaran laptop VivoBook, ASUS X505ZA di gembar-gembor sebagai ‘laptop tipis ekonomis’ dengan fitur dan spesifikasi yang cukup tinggi. Apapun APU Ryzen yang dipilih, ketiga varian ASUS X505ZA ini punya penampilan yang identik.

Laptop ini memiliki layar 15 inci dengan ketebalan 20,44mm, bobot 1,68kg, dengan rasio panjang dan lebar 361,4×243,5mm. Jelas bahwa ASUS X505ZA bukanlah laptop yang ultra tipis dan ringkas seperti seri ZenBook – meskipun ukurannya masih cukup portabel.

review-asus-vivobook-15-x505za

Menariknya, ASUS membenamkan layar 15 inci di form-factor laptop 14 inci. Hal ini tercapai berkat pemangkasan bezel samping layar yang cukup signifikan. Ketebalan bezelnya hanya 7,7mm yang menghasilkan rasio display ke body mencapai 81 persen.

Saya pun membandingkan dengan laptop 14 inci, ukuran lebarnya memang tidak jauh berbeda – memastikannya bakal muat diselipkan ke dalam tas. Namun, laptop ASUS X505ZA ini memang sedikit lebih panjang.

review-asus-vivobook-15-x505za

Dari sisi desain, overall ASUS X505ZA tampil cukup elegan. Bagian lid cover misalnya, ASUS membubuhkan pola sehingga membentuk ilusi yang terlihat menawan.

Saat laptop dibuka, kesan futuristik tidak dapat ditampik berkat layar 15,6 inci yang disebut NanoEdge display with ultranarrow bezel 7,7mm. Ditambah lagi, material logam yang menyelimuti di sekitar area keyboard yang juga menunjang penampilannya.

Walaupun begitu, struktur body yang didominasi oleh material plastik juga tidak bisa berbohong. Laptop ini terasa kurang premium saat ditenteng di tangan, tetapi sebagai laptop ekonomis hal tersebut tentu bisa ditoleransi.

ASUS X505ZA sudah mengadopsi chiclet keyboard yang memiliki jarak lebih besar di antara tuts-nya, sebab ASUS tidak menyertakan numerical pad. Ukuran tuts yang cukup lapang membuat pengalaman mengetik terasa menyenangkan dan memiliki sensasi tactile, kejadian typo mungkin bisa berkurang.

Sayangnya, keyboard laptop ini tidak dilengkapi sistem pencahayaan backlight. Tetapi yang paling menyebalkan adalah absennya lampu indikator caps lock dan ukuran tombol navigasi arah yang terlalu kecil.

review-asus-vivobook-15-x505za

Sekarang lanjut ke touchpad laptop yang letaknya di tengah dan telah mendukung kapabilitas Windows gesture. Sejumlah gerakan berbeda di atasnya akan memicu fungsi tertentu, misalnya tiga jari menyapu ke bawah untuk menampilkan desktop, tiga jari ke atas untuk multitasking view, dan tiga jari ke samping kanan atau kiri untuk berpindah antar aplikasi, dan banyak lagi.

Soal kelengkapan konektivitas, ASUS X505ZA telah dibekali sejumlah port fisik penting. Di sebelah kanan terdapat indikator pengisian daya, slot kartu memori flash, soket headphone/headset/mikrofon, dua buah port USB 2.0, dan slot keamanan. Berpindah ke sisi kiri, ditemui port USB type-C, port USB 3.0, port HDMI 1.4, port LAN, dan soket untuk mengisi daya.

Layar

review-asus-vivobook-15-x505za

Merunut website ASUS Indonesia, ada varian di mana panel seluas 15,6 inci pada ASUS X505ZA sudah mengusung resolusi Full HD. ASUS X505ZA memang memiliki banyak sekali varian dan menurut spesifikasi produk yang tertera di sejumlah toko di e-commerce hanya mencantumkan resolusi HD.

Berdasarkan unit ASUS X505ZA yang saya review, konfigurasi AMD Ryzen 5 dengan RAM 8GB dan storage 1TB – resolusi layarnya sebatas HD (1366×768 piksel). Jujur saja hal ini agak mengecewakan, ditambah lagi nilai color gamut NTSC-nya hanya 45 persen.

Padahal kebutuhan saya meliputi editing video dan mengedit foto. Sebagai informasi, NTSC merupakan besaran color gamut (Adobe RGB) yang berpengaruh pada kemampuan display mereproduksi warna. Ditingkat ini, layar ASUS X505ZA kurang direkomendasikan untuk mengedit foto maupun video karena ‘nilai’ RGB-nya berbeda dari yang digunakan pada kamera digital.

Meski begitu, kualitas tampilan layar ASUS X505ZA untuk aktivitas multimedia seperti menonton video dan gaming tidaklah mengecewakan. Layar laptop ini telah dilengkapi lapisan anti-glare, refresh rate 60Hz, teknologi Splendid, hingga fitur ASUS Tru2Life Video untuk meningkatkan kualitas visual, serta mendongkrak ketajaman gambar dan level kontras hingga 150 persen.

Kinerja

review-asus-vivobook-15-x505za

Semua laptop terbaru ASUS hadir dengan sistem operasi Microsoft, termasuk ASUS X505ZA yang sudah menjalankan Windows 10 Home. AMD Ryzen 5 2500U Processor 2.0 GHz (2 M cache, up to 3.6 GHz) dengan Thermal Design Power 15 watt telah tertanam.

Dikombinasikan dengan RAM 8 GB DDR4 1866MHz (dual channel), hard drive 1TB 5400 rpm SATA HDD, dan Integrated Graphics Processor (IGP) VEGA 8, menegaskan bahwa dari segi performa ASUS X505ZA memang sudah cukup powerful.

Sebagai informasi, unit ASUS X505ZA yang saya review sudah di-upgrade besaran RAM-nya menjadi 16GB. ASUS X505ZA ini memang memiliki kapabilitas untuk mendongkrak performa lewat upgrade RAM dan juga tersedia slot SSD SATA.

review-asus-vivobook-15-x505za

Tentu saja, bila Anda rela mengeluarkan uang lebih. Tetapi, ASUS tidak menyediakan door compartment yang mudah untuk diakses, Anda harus membuka casing bawah secara keseluruhan.

Dari pengalaman saya, sejumlah tugas kantoran standar seperti pengetikan, membuka aplikasi Office, browsing dengan banyak tab, hingga mengedit foto di software editing gambar seperti Photoshop CC dan Lightroom CC dapat berjalan dengan mulus oleh ASUS X505ZA.

Saya juga mencoba ASUS X505ZA untuk melakukan video editing di Adobe Premiere Pro CC. Meski ada tanda seru saat instalasi Premiere Pro karena dibutuhkan layar dengan resolusi Full HD, namun ternyata laptop ini mampu untuk mengedit video dengan lancar.

Daya Tahan Baterai

Untuk sumber tenaganya, ASUS menggunakan baterai 3-cell 42 Wh yang harusnya dapat menjaga laptop ini menyala seharian. Saya telah menguji laptop ini berdasarkan berapa lama bisa menonton file video 1080p, laptop terhubung ke jaringan WiFi, dengan tingkat kecerahan layar dan volume suara 50 persen.

Hasilnya, ASUS X505ZA mampu bertahan selama 5 jam 1 menit. Tentu saja saat digunakan untuk browsing, hasilnya mungkin bisa lebih lama. Sebaliknya, jika digunakan untuk bermain game, maka akan lebih cepat habis.

Verdict

review-asus-vivobook-15-x505za

Dengan harga Rp8,5 juta, ASUS X505ZA adalah pilihan solid bagi mahasiswa maupun karyawan yang membutuhkan laptop terjangkau dengan komputasi yang kencang.

Selain untuk menunjang aktivitas harian, laptop ini juga mampu menjalankan game-game PC esports seperti Dota 2, League of Legends, dan game lainnya dengan cukup lancar.

Performa AMD Ryzen 5 2500U Processor dan Integrated Graphics Processor (IGP) VEGA 8 pada ASUS X505ZA sangat memuaskan. Potensi dari laptop ini juga masih bisa ditingkatkan lebih jauh lagi, berkat penggunaan konfigurasi RAM dual channel dan dual storage.

Jadi, sisihkan uang Anda untuk membeli RAM dan SSD. Kemudian pindahkan sistem operasi ke SSD, sehingga ASUS X505ZA akan lebih responsif dan cekatan dalam memenuhi kebutuhan Anda.

Sebenarnya, ASUS X505ZA juga cukup ideal buat kalian para video content creator (baca: YouTuber). Saya telah mencoba laptop ini untuk video editing dengan software Adobe Premiere Pro CC dan performa saat mengedit videonya mulus.

Sayangnya sebagai laptop ekonomis, ASUS X505ZA tidak didukung oleh spesifikasi display yang mumpuni. Layar seluas 15,6 incinya masih disokong resolusi HD (1366×768 piksel) dan hanya memiliki nilai color gamut NTSC 45 persen, sehingga kurang direkomendasikan untuk keperluan desain grafis.

Sparks

  • AMD Ryzen 5 Processor yang powerful
  • Punya potensi peningkatan performa dengan upgrade RAM dan SSD
  • Best value, harga relatif terjangkau dengan performa tinggi
  • Punya port USB Type-C

Slacks

  • Resolusi layar sebatas HD
  • Tidak memiliki lampu indikator caps lock
  • Ukuran tombol navigasi empat arah terlalu kecil

Asus Luncurkan Laptop Tipis Ekonomis Berkinerja Tinggi Bersenjata AMD Ryzen

Dengan kehadiran CPU dan GPU di satu sirkuit, Accelerated Processing Unit racikan AMD merupakan jawaban atas permintaan konsumen terhadap perangkat berkinerja tinggi di harga terjangkau. Selain PC, teknologi APU turut dimanfaatkan dua produsen console raksasa untuk mentenagai produk current-gen mereka. Dan Ryzen Mobile ialah penjelmaan terkini darinya.

Laptop berbekal APU memang sudah lama tersedia, namun saat ini AMD tampak sangat agresif dalam memastikan produk barunya itu tersebar lebih luas. Ryzen dipercaya untuk mengotaki sejumlah model Asus Republic of Gamers, lalu sejak pertengahan tahun ini, perusahaan semikonduktor asal Santa Clara itu meluncurkan beragam perangkat komputasi portable bersama para mitra  hardware-nya.

X505ZA 14

Kali ini, AMD dan Asus memperkenalkan Vivobook 15 X505ZA, laptop yang disiapkan buat konsumen generasi Y dan Z, ideal bagi kalangan pelajar hingga pekerja. Selain performa, setidaknya ada dua aspek lagi yang menjadi andalan Asus X505ZA, yaitu desain tipis stylish serta terjangkaunya harga. Untuk sementara, Asus menyediakan dua tipe X505ZA, mengusung Ryzen 3 dan Ryzen 5. Versi Ryzen 7-nys sendiri akan menyusul di triwulan empat 2018.

X505ZA 12

 

Penampilan

Apapun pilihan APU Ryzen-nya, Asus X505ZA mempunyai penampilan yang identik. Ia adalah laptop berlayar 15-inci yang menyuguhkan tubuh 14-inci, tercapai berkat pemanfaatan bingkai berketebalan 7,7-milimeter hingga rasio display ke tubuh mencapai 81 persen. Struktur tubuh laptop terbuat dari kombinasi logam dan plastik. Warna abu-abu metalik mendominasi permukaan X505ZA, dan jika Anda lihat bagian lid-nya, Asus membubuhkan pola segitiga mini sehingga membentuk ilusi kubus 3D.

X505ZA 2

X505ZA 10

Portabilitas juga merupakan aspek unggulan di X505ZA. Laptop memiliki ketebalan 20,44mm dan bobot 1,68kg. Form factor 14-inci dengan rasio panjang dan lebar 361,4×243,5mm memastikannya cukup kecil untuk diselipkan dalam tas. Menariknya, X505ZA tidak mengorbankan kelengkapan konektivitas. Ia tetap dibekali sejumlah port fisik penting seperti dua USB 2.0, satu USB 3.0, sebuah USB type-C, HDMI 1.4, LAN serta slot kartu SD.

X505ZA 9

X505ZA 7

Asus X505ZA menyuguhkan keyboard chiclet tanpa numerical pad. Ukuran tuts-nya cukup lapang untuk mengetik, namun ia tidak dilengkapi sistem pencahayaan backlight. Diposisikan di tengah, touchpad laptop ini juga istimewa karena menyimpan kapabilitas ‘Windows gesture‘. Gerakan-gerakan berbeda di atasnya akan memicu fungsi tertentu, misalnya: tiga jari menyapu ke bawah buat menampilkan desktop, tap dengan tiga jari untuk mengakses Cortana, tap empat jari buat membuka bar notifikasi dan lain-lain.

X505ZA 8

X505ZA 4

 

Layar

Panel seluas 15,6-inci yang jadi jendela Anda ke dunia digital mempunyai resolusi 1366×768-pixel dengan lapisan anti-glare, refresh rate 60Hz dan color gamut NTSC 45 persen. NTSC berpengaruh pada kemampuan display mereproduksi warna, dan di tingkatan ini, layar laptop memang kurang direkomendasikan buat mengedit foto karena ‘nilai’ RGB-nya berbeda dari yang digunakan di kamera digital.

X505ZA 6

Meski begitu, Asus tetap mengoptimal apa yang mereka punya. Di sana, Asus membubuhkan teknologi Splendid (merupakan kombinasi teknik koreksi yang dilakukan saat proses produksi laptop serta tuning via software) sehingga output  lebih akurat. Splendid juga mempersilakan kita mengubah profil warna di layar, misalnya memilih mode vivid atau mengurangi output sinar biru via mode eye care. Selain itu, kita dapat mengubah temperatur warnanya sesuka hati berbekal slider di mode manual.

X505ZA 15

Anda juga akan menemukan fitur bernama Asus Tru2Life Video. Tru2Life adalah teknologi untuk meningkatkan kualitas visual, seperti yang ada di sejumlah TV high-end, memanfaatkan algoritma pintar buat mendongkrak ketajaman gambar dan level kontras hingga 150 persen.

X505ZA 3

 

Hardware

AMD menjelaskan bahwa Ryzen generasi baru dengan teknologi grafis Vega menyuguhkan peningkatan performa CPU 175 persen dan grafis 128 persen dibanding pendahulunya. Walaupun begitu, ia mengonsumsi daya lebih efisien  – 58 persen lebih irit. Ryzen 7 2700 juga menjanjikan performa setara prosesor desktop punya sang kompetitor, yakni Intel i5-7600K, dengan TDP 15W vs. 91W.

X505ZA 11

Ryzen 5 2500U yang ada di unit Vivobook 15 X505ZA diklaim sanggup menjalankan permainan-permainan eSport populer dengan lancar, misalnya Dota 2, Overwatch (di preset grafis low), Rocket League, bahkan game singleplayer murni seperti The Elder Scrolls V: Skyrim (DirectX 9). Resolusi layar yang tak terlalu tinggi (belum full-HD) juga membantu laptop mendapatkan lebih banyak frame per detik.

X505ZA 5

Ada dua konfigurasi X505ZA yang saat ini bisa Anda pilih, meliputi Ryzen 3 2200U dual-core 2,5GHz dan Ryzen 5 2500U quad-core 2GHz. Varian Ryzen 3 menyimpan RAM DDR4 4GB, lalu kakak ber-APU Ryzen 5-nya ditopang RAM DDR4 8GB – keduanya integrated. Jumlah memori bisa ditambah via slot yang tersedia, masing-masing menjadi 8GB dan 16GB. Buat storage, Asus menyematkan hard drive 5.400RPM berkapasitas 1TB.

X505ZA 13

Baterai 3-cell 43WHrs di X505ZA kabarnya dapat menjaga notebook menyala seharian. Dari kondisi benar-benar kosong, baterai laptop cuma memerlukan waktu charging selama 49 menit untuk mencapai 60 persen.

X505ZA 16

 

Harga

Berikut adalah harga dari masing-masing konfigurasi Vivobook 15 X505ZA:

  • Ryzen 3 + Vega 3 Graphics: Rp 6,1 juta
  • Ryzen 5 + Vega 8 Graphics: Rp 8,2 juta
  • Ryzen 7 + Vega 10 Graphics: Rp 12,8 juta (Q4)

[Review] Asus VivoBook S14 S410, Sajikan Sensasi ala MacBook Air Dengan OS Windows 10 dan Fitur Lebih Lengkap

Kecuali segelintir brand, penurunan angka pengapalan komputer personal dirasakan oleh hampir semua produsen hardware. Namun yang membuat Asus tetap berjaya di Indonesia ialah begitu banyaknya pilihan produk, terutama di rentang harga terjangkau. Di level ini, sang perusahaan asal Taiwan itu mengandalkan keluarga VivoBook yang terdiri dari beberapa varian berbeda.

Di bulan Februari kemarin, Asus menunjuk dua model VivoBook yang mereka pilih sebagai andalannya berkompetisi di tahun 2018: Flip 14 TP410 serta S14 S410. Tak lama dari momen itu, saya diberi kesempatan langsung untuk menjajal tipe terakhir. VivoBook S14 S410 menyuguhkan pendekatan desain clamshell tradisional, namun meski masuk ke kategori entry-level, ada banyak sentuhan premium yang produsen bubuhkan di sana.

Berdasarkan pengalaman menggunakannya, saya merasakan sendiri kesanggupan VivoBook S14 S410 dalam mendukung kegiatan olah dokumen serta menyajikan konten-konten hiburan multimedia. Untuk fungsi terakhir ini, kesiapan laptop bisa dilihat dari kehadiran panel full-HD dan kartu grafis discrete Nvidia GeForce MX150.

Silakan simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

 

Desain

VivoBook S14 S410 adalah satu dari sejumlah laptop yang lahir sebagai respons penciptanya terhadap kemunculan MacBook Air. Tapi tentu saja, Asus telah membubuhkan sentuhan khas mereka di sana, serta menyempurnakan sejumlah kekurangan di perangkat Apple tersebut. Seperti kompetitornya itu, VivoBook S14 S410 mengusung desain elegan sederhana yang membuatnya tampil atraktif.

vb20

vb26

Dengan bobot 1,3-kilogram dan dimensi 326,4×225.5×18,75-milimeter, laptop ultra-thin ini memang ideal untuk menemani Anda saat bepergian atau bekerja secara remote. Sangat mudah baginya untuk diselipkan dalam tas, tanpa menambah beban terlalu banyak. TUbuh VivoBook S14 S410 tersusun atas kombinasi material logam dan plastik pada bingkai layar serta panel bawah.

vb25

vb15

Saya melihat ada banyak kesamaan desain antara VivoBook S14 S410 dan MacBook Air 13: Layar tersambung ke tubuh via satu engsel memanjang, laptop menggunakan keyboard tenkeyless dengan layout hampir serupa MacBook Air, touchpad-nya berada di tengah palm rest; bahkan Asus juga mencantumkan cekungan di dapan touchpad ala notebook Apple itu agar kita mudah mengangkat layar dari keadaan tertutup.

vb16

vb24

Layar tidak bisa dibuka hingga sejajar body, hanya dapat direntangkan sejauh 130 derajat. Di bagian punggungnya, Asus mengimplementasikan finishing dengan pola brushed vertikal dan tak lupa mencantumkan logo mereka. Unit review ini memiliki tubuh berwarna perak dengan frame layar hitam.

vb17

vb18

Tidak mau memberikan kesan meniru, Asus turut membekali laptop dengan fitur-fitur baru. Deretan tombol function VivoBook S14 S410 lebih banyak dibanding MacBook Air (tombol power ditempatkan di pojok kanan atas), lalu terdapat sensor sidik jari di dalam area touchpad untuk memudahkan Anda meng-unlock laptop. Konektivitasnya juga lebih lengkap. Anda bisa menemukan port USB 3.1, sebuah USB type-C dan HDMI di sisi kiri; kemudian ada dua USB 2.0 serta SD card reader di kanan.

vb21

vb11

Aspek istimewa lain di VivoBook S14 S410 terdapat pada layarnya. Laptop memanfaatkan bezel NanoEdge yang menghemat pemakaian sisi samping bingkai, sehingga memungkinkan Asus membenamkan display 14-inci di form factor 13-inci. NanoEdge membuat laptop terlihat manis, tapi tetap menyisakan ruang cukup lebar di frame bawah. Di sana, tim desainer mengisinya dengan membubuhkan logo Asus.

 

Layar

Asus VivoBook S14 S410 menyuguhkan layar IPS backit seluas 14-inci 16:9 beresolusi 1920x1080p. Panel tersebut mempunyai viewing angle selebar 178 derajat (membuat konten tetap terlihat jelas walaupun Anda melihatnya dari samping), dengan color gamut NTSC 45 persen, refresh rate 60Hz, dan lapisan anti-glare (matte) untuk meminimalisir pantulan yang berpeluang mengganggu Anda saat sedang serius bekerja atau menonton.

vb14

vb2

Layar ini mampu menghidangkan output tajam berkat penggunaan resolusi FHD serta warna-warni yang cemerlang. Tingkat kecerahannya juga sama sekali tidak buruk. Di tingkat brightness tertinggi, panel tetap sanggup menyajikan konten dengan jelas, kecuali jika Anda mengarahkan display langsung ke matahari.

vb12

Meski begitu, layar VivoBook S14 S410 tidak bebas dari kendala backlight bleeding yang umumnya muncul di LCD. Ketika menyala dengan kondisi hitam/gelap, Anda segera melihat tidak meratanya distribusi cahaya. Di unit review ini, bagian-bagian ujung kiri atas terlihat lebih cerah dari zona lain, terutama saat Anda baru menyalakannya.

vb13

 

Keyboard dan touchpad

Sebagai alat utama dalam berinteraksi dengan konten PC, Asus mencantumkan keyboard backlight tanpa numerical pad. Tingkat kecerahan backlight bisa disesuaikan, LED-nya secara otomatis akan mati ketika tidak digunakan. Papan ketik ini dibekali tombol chiclet – berukuran 16x15mm untuk tuts huruf dan jarak antar tombol sejauh 4mm.

vb3

Untuk tangan kecil saya, tombol-tombol ini sangat nyaman buat mengetik. Ukurannya tidak terlalu lebar ataupun diposisikan terlalu berdempetan. Mereka terasa empuk serta responsif dengan jarak key travel pendek. Dan yang terpenting, resistensi masing-masing tombol di keyboard terasa konsisten.

vb4

S14 S410 dibekali touchpad berukuran 105x74mm (areanya dikurangi ujung membundar dan sensor fingerprint), berada sekitar 1 sampai 2-milimeter lebih rendah dari wrist rest untuk menghidari input yang tidak diinginkan akibat gerakan pangkal jempol sewaktu jari lain Anda sedang sibuk menari di atas keyboard. Sejauh ini, insiden salah tekan belum pernah saya alami. Touchpad mempunyai tekstur halus, mampu menjaga gerakan kursor tetap presisi.

vb7

Dua tombol mouse terintegrasi dalam touchpad, dengan sebuah garis halus sebagai pemisah kiri dan kanan. Walaupun menjadi satu dengan touchpad, kedua tombol tersebut sangat empuk, tanggap terhadap tekanan, serta konsisten. Tak ada perbedaan keempukan antara tombol kanan dan kiri.

vb5

Penempatan touchpad di tengah menyisakan ruang gerak sepanjang 10,5- sampai 11,5-sentimeter untuk masing-masing telapak tangan Anda. Walaupun tidak betul-betul di tengah, posisi touchpad ini memberikan kesan seimbang.

 

Spesifikasi sistem dan benchmark

Daftar spesifikasi VivoBook S14 S410 bisa disimak di bawah:

  • Sistem operasi Windows 10 Home Single Language
  • CPU quad-core 8-thread Intel Core i5 8520U 1,6GHz Kaby Lake-U
  • GPU Nvidia GeForce MX150 VRAM 4GB GDDR5 dan Intel UHD Graphics 620
  • Motherboard Asustek X411UNV
  • RAM 8GB
  • Penyimpanan SSD Hitachi 128GB, HDD Hitachi GHST 1TB
  • Optical disc drive tidak ada
  • Audio speaker stereo plus SonicMaster
  • Baterai 3-cell 42Whrs

Mengingat VivoBook S14 S410 tidak disiapkan untuk menangani game-game 3D kelas blockbuster, uji coba kinerja hardware saya lakukan sepenuhnya dengan sejumlah software benchmark, di antaranya Cinebench R15, PCMark 10, 3DMark Time Spy, lalu Unigine Valley 1.0 serta Heaven 4.0 untuk menakar kemampuan grafisnya. Berikut ini adalah hasil tes terbaik yang saya peroleh:

Cinebench R15

vb34

 

PCMark 10

 

vb29

vb30

 

3DMark Time Spy

 

vb32

vb33

 

Di Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0, saya memilih preset Extreme, dengan resolusi default di mode windowed.

vb38

vb35

vb39

vb36

 

Pengalaman penggunaan

VivoBook S14 S410 saya gunakan selama beberapa minggu untuk bekerja tiap hari, dan saya akui, tidak ada banyak hal yang bisa dikeluhkan. Pemanfaatan SSD membuat waktu load Windows berjalan singkat, kemudian walaupun menyimpan sistem pendingin aktif (Asus IceCool), laptop bekerja dengan cukup hening. Suara kipas baru mulai terdengar sewaktu perangkat berada di kondisi full load.

vb1

Membahas temperatur, Asus berhasil memenuhi janji mereka untuk menjaga suhu palm rest laptop tetap berada di bawah 35 derajat Celcius. Bahkan saat digunakan di ruang tanpa pendingin udara lebih dari delapan jam sehari (dengan sirkulasi udara yang optimal), bagian tangan saya yang menempel di laptop tak pernah terasa gerah ataupun berkeringat. Suhu diarahkan ke sisi bawah laptop, lalu lubang pembuangan panas tersembunyi di belakang engsel.

vb22

vb19

Daya tahan baterai juga menjadi aspek unggulan di laptop ini. Dalam pemakaian normal (browsing, menjalankan video beberapa kali, serta mengetik) plus mengaktifkan mode battery saver, S14 S410 dapat aktif hingga enam jam tanpa tersambung ke sumber listrik. Durasinya jadi lebih singkat sewaktu saya pasang playlist video musik di YouTube ditambah penggunaan level brightness tertinggi – sekitar dua setengah jam.

vb6

Untuk ukuran laptop, mutu speaker VivoBook S14 S410 tergolong cukup baik, dan tak jarang saya bekerja sembari ditemani alunan musik dari laptop. Absennya subwoofer memang menyebabkan efek bass-nya kurang menendang, tapi speaker stereo yang ditaruh di sisi bawah notebook tetap mampu menyuguhkan output yang lantang dan jernih, terutama buat nada-nada mid serta tinggi.

vb10

vb27

 

Konklusi

Orisinalitas desain memang bukan faktor terkuat dari VivoBook S14 S410, namun hal tersebut bisa dikesampingkan jika Anda sedang mencari alternatif lebih ekonomis dari perangkat MacBook Air 13-inci yang berjalan di platform Windows 10. Pemanfaatan bezel NanoEdge, sensor fingerprint, dan sistem pendingin yang dapat menjaga wrist rest tetap sejuk turut menjadi nilai tambah produk ini.

Sebagai sedikit masukan, VivoBook S14 S410 bisa jadi perangkat kerja yang lebih mumpuni lagi seandainya Asus meng-upgrade bagian layar lebih jauh. Panel LED laptop memang tidak buruk, tapi jika persentase backlight bleeding-nya dibuat lebih kecil, lalu color gamut-nya diramu lebih tinggi lagi, produk ini bisa lebih efektif menjangkau kalangan kreatif – misalnya buat dimanfaatkan fotografer sebagai tempat meninjau hasil jepretan kamera mereka.

Asus VivoBook S14 S410 telah tersedia di Indonesia, dipasarkan di harga Rp 11,4 juta. Produk sudah disertai garansi selama dua tahun.

 

Sparks

  • Desain elegan, ringan dan ramping
  • Baterai cukup tahan lama untuk pemakaian normal
  • Layar full-HD
  • Keyboard dan touchpad yang nyaman buat bekerja
  • Pemindai sidik jari
  • Bezel NanoEdge

 

Slacks

  • Penampilannya kurang orisinal
  • Mutu layar bisa ditingkatkan lagi
  • Masih tergolong mahal untuk laptop multimedia entry-level

 

Stylish dan Terjangkau, Asus Tunjuk 2 Varian VivoBook Ini Sebagai Andalannya di Awal 2018

Dalam berkompetisi di tanah air, strategi Asus untuk menyediakan beragam pilihan laptop buat segmen pengguna berbeda setidaknya membuahkan dua hasil: mereka mendominasi pasar dengan persentase sebesar hampir 40 persen, kemudian berkat banyaknya varian-varian di kelas entry-level, rata-rata harga seluruh produk notebook Asus berada di bawah Rp 5 juta.

Ujung tombak di kelas itu tentu saja adalah lineup VivoBook. Untuk sekarang, keluarga Vivobook terdiri dari Max, 14, Flip, S dan Pro. Dan dua minggu setelah mendaratkan tiga tipe laptop Republic of Gamers, sang produsen hardware asal Taiwan itu menunjuk dua model VivoBook yang menjadi andalan mereka buat bermanuver di awal tahun 2018.

VB 16

Model yang Asus jagokan itu meliputi Vivobook Flip 14 TP410 dan VivoBook S14 S410. Keduanya mengedepankan aspek mobilitas dan keterjangkauan harga, namun mempunyai arahan desain berbeda: fleksibilitas ialah faktor unggulan tipe Flip, sedangkan S14 menawarkan rancangan tradisional dengan bobot serta ukuran yang lebih ramping lagi.

Lalu untuk mempersilakan konsumen menentukan laptop yang betul-betul sesuai kebutuhan, Asus membagi lagi kedua VivoBook itu jadi beberapa tipe dengan susunan hardware berbeda.

 

VivoBook Flip 14 TP410

Kata ‘flip‘ di namanya mengisyaratkan dukungan mode pemakaian berbeda berkat engsel putar 360 derajat. VivoBook Flip 14 diklaim sebagai laptop convertible berlayar 14-inci yang memanfaatkan bingkai ultra-tipis pertama di dunia, memungkinkan panel full-HD di sana dapat masuk ke tubuh notebook 13-inci. Anda bisa memanfaatkannya dalam mode laptop, tablet, tenda, atau dengan layar menghadap ke belakang.

VB 13

VB 14

Tubuh VivoBook Flip 14 terbuat dari material aluminium, memiliki ketebalan kurang dari 2cm dan bobot 1,6kg. Dalam meramu layar, Asus memilih teknologi IPS, memadunya bersama rangkaian sensor sentuh yang diposisikan tiap 6mm sehingga jari bisa terbaca secara akurat, memperkenankan Anda berinteraksi tanpa harus selalu memakai keyboard dan touchpad. Display itu juga siap mendukung stylus Asus Pen.

VB 11

VB 12

Di dalam, Anda akan menemukan susunan hardware yang cukup bertenaga. Asus menyediakan opsi prosesor Intel Core i3-7100U, i5-7200U atau i7-7500U, memadunya dengan kartu grafis Nvidia GT 930MX (ada pula pilihan tanpa GPU discrete), memori RAM DDR4 2133MHz sampai 8GB, serta penyimpanan berupa hard drive hingga 1TB.

VB 7

VB 3

Di sisi konektivitas, Anda akan mendapatkan satu slot kartu SD, sebuah USB 3.0, sepasang USB 2.0, HDMI, dan satu port USB type-C. Terdapat pula sambungan Bluetooth 4.2 low energy dan Wi-Fi dual-band 802.11ac Wi-Fi yang lebih cepat dua kali lipat dibanding generasi sebelumnya.

 

VivoBook S14 S410

Kompensasi dari ketiadaan struktur convertible di tipe S14 S410 dibayarkan oleh desain serta bobot yang lebih minimal lagi. Laptop mempunyai ketebalan cuma 18,8-milimeter dan berat 1,3-kilogram, sehingga bukan hanya ia sangat mudah dibawa-bawa serta diselipkan dalam tas, perangkat ini juga tidak akan membenani punggung Anda. Asus menyuguhkan konsumen dua pilihan warna, yakni perak dan emas.

VB 10

VivoBook S14 S410 memiliki lebar layar serupa saudarinya, juga memanfaatkan bezel ‘NanoEdge’, berketebalan cuma 7,8mm, sehingga panel 14-inci di sana bisa disematkan pada tubuh 13-inci. Walaupun ada opsi resolusi HD, varian yang dipasarkan di Indonesia merupakan VivoBook S14 berlayar IPS full-HD.

VB 5

VB 9

Ketika Flip 14 masih mengusung prosesor Intel Core generasi ketujuh, VivoBook S14 S410 sudah diotaki oleh chip Core generasi delapan i5-8250U. Komponen ini dikombinasikan dengan kartu grafis Nvidia GeForce MX150, RAM 8GB DDR4 2133MHz, serta storage SSD 128GB plus hard disk 1TB. Baterai 3-cell-nya dibekali fitur quick charge, dapat diisi dari nol sampai 60 persen hanya dalam waktu 49 menit.

VB 8

VB 4

Aspek konektivitasnya mirip versi Flip, tetapi VivoBook S14 S410 mempunyai sensor sidik jari di area touchpad sebagai sarana akses cepat mengaktifkan laptop.

 

Windows 10

Seperti yang pernah Asus umumkan di bulan November 2017 silam, mereka menggandeng Microsoft buat membundel seluruh laptopnya – termasuk dua VivoBook ini – dengan sistem operasi Windows 10 secara eksklusif. Tidak ada lagi opsi ‘kosongan’ atau platform lain seperti Endless OS.

VB 18

 

Penurunan penjualan pengapalan

Di presentasinya, head of public relations Asus Muhammad Firman mengonfirmasi memang benar ada penurunan angka pengapalan laptop di Indonesia dari tahun 2016 ke 2017. Namun selama periode tersebut, sang produsen malah berhasil meningkatkan market share dari 36,3 persen ke 39,8 persen.

VB 17

 

Ketersediaan dan harga

Kedua versi VivoBook ini telah tersedia di Indonesia. Flip 14 TP410 dijual seharga Rp 7,4 juta sampai RP 14,3 juta, tersedia empat pilihan konfigurasi hardware berbeda; lalu S14 S410 dibanderol di harga Rp 11,3 juta.

Desain Ramping dan Premium Jadi Tema Utama di Acara Peluncuran Rangkaian Laptop Baru Asus

Acara peluncuran produk Asus merefleksikan banyaknya opsi yang disediakan oleh perusahaan asal Taiwan itu. Mereka selalu melakukannya secara besar-besaran, tak pernah hanya fokus ke satu atau dua perangkat saja. Mungkin lewat cara inilah Asus berhasil mendominasi pasar Asia Pasifik. Di Indonesia sendiri, laptop-laptop Asus adalah pilihan dari 51,6 persen konsumen.

Pada tanggal 15 Agustus 2017, Asus kembali melangsungkan peresmian kehadiran beragam notebook baru di Indonesia dalam acara bertajuk The Edge of Beyond. Seperti biasa, bukan Asus namanya jika mereka tidak melepas produk secara meriah. Kali ini, raksasa teknologi dari Taipei itu merilis enam laptop anyar di tanah air. Mereka terdiri dari berbagai varian, salah satunya ialah anggota terbaru keluarga ROG.

Asus Notebook 2017 21

Meski berbeda-beda, perangkat-perangkat ini terikat oleh satu benang merah: semuanya memiliki tubuh super-ramping dipadu desain premium. Itu alasannya Asus mengangkat tema ‘less is the new luxury‘. Konsep ini bisa segera Anda lihat di tiga model ZenBook, dua VivoBook, serta laptop gaming bersenjata GTX 1080 tertipis di dunia saat ini: ROG Zephyrus.

Asus Notebook 2017 22

Di presentasinya, Benjamin Yeh selaku regional director Asus SEA menjelaskan ada sejumlah aspek yang jadi perhatian timnya dalam meramu device-device ini: tubuhnya harus stylish, ringan, mempunyai bezel tipis, namun tetap sanggup menyuguhkan performa tinggi.

 

ZenBook

Sesi pengenalan produk pertama dilakukan oleh product manager notebook Veronica Erwin. Di panggung, ia membahas ZenBook Flip S, inkarnasi terkini dari perpaduan antara ultrabook dan perangkat 2-in-1. Flip S adalah device convertible dengan engsel putar 360 derajat, menyuguhkan layar sentuh FHD 13,3-inci, dipadu bezel tipis (rasio display ke tubuhnya mencapai 80 persen), serta menjanjikan daya tahan baterai hingga 11,5 jam.

Asus Notebook 2017 4

Asus Notebook 2017 5

Walaupun The Edge of Beyond merupakan acara peluncuran produk Asus, ada produk brand lain yang namanya sering disebutkan: MacBook. Produsen mencoba meyakinkan kita bagaimana Flip S menggungguli device Apple tersebut dalam segala aspek: ia 20 persen dan 55 persen lebih tipis dibanding MacBook serta Macbook Air dengan ketebalan hanya 10,9mm. Flip S juga 22 persen lebih ringan dari MacBook Air, dan mampu bekerja 1,48 kali performa MacBook (berdasarkan tes benchmark 3D Mark 11).

Asus Notebook 2017 7

Asus Notebook 2017 6

ZenBook 3 Deluxe sendiri dihadirkan sebagai alternatif yang lebih konvensional. Ia merupakan laptop super-portable premium berlayar 14-inci FHD, siap menemani Anda bekerja serta menghibur diri. Asus melengkapinya dengan empat buah speaker SonicMaster yang telah memperoleh sertifikasi dari Harman/Kardon. Lalu buat mempermudah akses, tersedia pula sensor sidik jari. Anda juga bisa menyambungkannya ke panel 4K eksternal via port Thunderbolt.

Asus Notebook 2017 18

Asus Notebook 2017 20

Laptop ini diotaki Intel Core i7-7500U, menyimpan kartu grafis integrated Intel HD 620, RAM 16GB dan penyimpanan SSD M.2 512GB. ZenBook 3 Deluxe memanfaatkan pendingin berbasis cairan ‘liquid crystal polymer‘ yang dipadu sistem kipas.

Asus Notebook 2017 19

Jika perangkat hiburan kelas multimedia belum mampu memuaskan Anda, Asus masih punya ZenBook Pro UX550. Tetap menyuguhkan desain langsing ala ZenBook dengan panel FHD 15,6-inci, UX550 ialah laptop ‘gaming ready‘ karena sudah dipersenjatai kartu grafis GeForce GTX 1050 atau 1050 Ti. Menemani GPU Nvidia itu, Asus menyematkan prosesor Intel Core i7-7700HQ, RAM DDRL4 16GB, serta storage SSD 512GB/1TB.

Asus Notebook 2017 13

Asus Notebook 2017 14

Selain buat menikmati game, ZenBook Pro UX550 dijanjikan siap membantu Anda menyelesaikan berbagai macam pekerjaan: dari mulai olah dokumen sederhana, hingga melakukan penyuntingan video, mengedit musik, serta memanipulasi gambar.

Asus Notebook 2017 15

 

VivoBook

Melalui VivoBook S S510, Asus berhasil memasukkan layar 15-inci di form factor 14-inci. Notebook ini ditujukan bagi ‘pengguna muda’ – mereka yang menginginkan perangkat penunjang aktivitas sehari-hari dengan harga terjangkau. Selain mempunyai penampilan yang atraktif, S S510 juga dibekali komposisi hardware mumpuni: ada Intel Core i5-7200U, RAM DDR3L 4GB, dan penyimpanan SSD 128GB plus HDD 1TB.

Asus Notebook 2017 16

Asus Notebook 2017 17

Tentu saja Asus sudah menyiapkan model yang lebih bertenaga: VivoBook Pro 15 N580. Ukuran layar, serta kapasitas memori, dan penyimpanannya masih serupa S S510. Bedanya, Pro N580 siap menangani game-game blockbuster berkat kehadiran kartu grafis discreet GeForce GTX 1050. Di sisi suara, Pro N580 ditunjang oleh fitur Smart Amp demi menghidangkan bass yang lebih bertenaga – diklaim 3 kali lebih kuat dibanding notebook Asus lain.

Asus Notebook 2017 9

Asus Notebook 2017 8

Asus Notebook 2017 10

Zephyrus

Semenjak diperkenalkan di Computex 2017, Zephyrus GX510 menarik perhatian berbagai kalangan karena untuk pertama kalinya, produsen hardware berhasil menyematkan GTX 1080 dalam perangkat gaming berketebalan kurang dari 1,8cm. Dua bulan selepas momen itu, Asus membawanya ke Indonesia sebagai bentuk apresiasi karena Republic of Gamers telah menjadi brand gaming paling populer di tanah air (50,2 persen). Pendaratannya juga menjawab pertanyaan orang mengenai berapa harga Zephyrus di sini…

Asus Notebook 2017 3

Asus Notebook 2017 2

Harga

  • ZenBook Flip S – Rp 25,3 juta
  • ZenBook 3 Deluxe – Rp 25,3 juta
  • ZenBook Pro – Rp 26,3 juta
  • VivoBook S – Rp 9,8 juta
  • VivoBook Pro – Rp 15,3 juta
  • ROG Zephyrus (GX501) – Rp 50,3 juta

Dari Transformer, Zenbook sampai VivoBook Baru, Deretan Notebook Asus Invasi Indonesia

Ada dua tradisi yang Asus pegang dalam event peluncuran. Pertama, mereka membuka presentasi dengan mengungkap pencapaian terbarunya. Country PG Leader Juliana Chen menyampaikan, Asus memenangkan 4.368 penghargaan di 2015 dan menjadi brand PC nomor satu di Indonesia. Kedua, Asus tidak akan tanggung-tanggung untuk mengenalkan produk barunya.

ASUS Notebook Unveil 2016 01

Di acara bertajuk Asus Notebook Unveil 2016 yang dilangsungkan di Jakarta tanggal 15 Maret kemarin, Asus membawa delapan notebook baru ke Indonesia. Mereka terdiri tiga model VivoBook, dua Zenbook, Transformer, X302 serta A456UF; mengisi kelas entry-level, mainstream serta flagship untuk berkompetisi di tahun ini. Meski memiliki wujud serta penyajian sedikit berbeda, mereka semua ditenagai chip Intel.

ASUS Notebook Unveil 2016 15

Di segmen entry-level, Asus menyiapkan seri X302. Ia diperuntukkan bagi pengguna umum yang menginginkan notebook ringkas berlayar 13,3-inci. Walaupun sang produsen tidak menuntut Anda merogok kocek terlalu dalam, mereka tak lupa membekali produk dengan teknologi-teknologi khas contohnya Splendid, SonicMaster, serta IceCool. Di tubuh berbobot hanya 1,6kg, Asus membenamkan Intel Core i3 (4005U) atau i5 (5200U).

ASUS Notebook Unveil 2016 12

ASUS Notebook Unveil 2016 06

Transformer T100HA juga dibanderol di harga menarik. Ia merupakan anggota baru keluarga PC 2-in-1 Asus, diracik agar lebih tipis dan ringan dibanding pendahulunya. Konsep hybrid sangat terbantu berkat adanya Continuum di Windows 10 karena transisi mode berjalan seamless. Di mode tablet (tanpa docking dan keyboard), tebal T100HA cuma 8,45mm dengan berat 580g. Sebagai otaknya, Asus memilih chip Intel Atom X5 X8500.

ASUS Notebook Unveil 2016 14

Anda membutuhkan laptop bersenjata hardware serta konektivitas baru, tanpa harus mengorbankan faktor desain dan uang terlalu banyak? Kandidiat terbaiknya ialah Asus A456UF. Layar 14-inci 1366×768 ditambatkan ke tubuh tipis (ketebalan 2,53cm) berisi prosesor Intel Core i5-6200U plus, 4GB RAM dan kartu grafis Nvidia GeForce GT 930M. Hard disk 200GB memberikan ruang cukup besar untuk menyimpan file-file multimedia, dan Anda memperoleh kemampuan transfer data cepat lewat port USB 3.1 type-C.

ASUS Notebook Unveil 2016 11

Di antara bermacam-macam tipe ini, keluarga VivoBook tampaknya mempunyai jangkauan harga paling luas. Ambil contohnya VivoBook Flip TP200. Ia dapat menjadi alternatif varian Transformer dengan dukungan kemampuan transformasi ke empat mode: laptop, standing display, tablet dan tent. Device ‘diotaki’ prosesor quad-core Intel Pentium N3700, mempunyai thermal design power sangat kecil (6W) dengan baterai yang dijanjikan bisa bertahan hingga delapan jam.

ASUS Notebook Unveil 2016 10

Satu level di atasnya ada VivoBook Flip TP301. Fitur desainnya hampir identik dengan sang adik, mendukung empat mode penggunaan, namun hardware serta teknologi yang diusungnya lebih mumpuni. Anda ditawarkan prosesor Intel Core Skylake (opsinya i5-6200U atau i7-6500U), GPU Nvidia GeForce GT 920 RAM DDR3L 4GB, serta penyimpanan hard disk 1TB. Selain konektivitas standar, TP301 dibekali port USB 3.1 type-C.

ASUS Notebook Unveil 2016 08

VivoBook Pro N552VX sendiri tidak seperti kedua model Flip. Ia difokuskan pada penyajian performa untuk keperluan kerja dan hiburan multimedia. Asus mengandalkan layar full-HD dan teknologi audio SonicMater plus Waves MaxxAudio demi menghidangkan ‘kualitas suara premium’. Notebook menggunakan chip Intel Core i7-7600HQ, ditopang RAM 8GB, serta tak lupa ditanamkan GPU ‘gaming‘ Nvidia GeForce GTX 950M.

ASUS Notebook Unveil 2016 04

Beralih ke Zenbook, ia merupakan notebook kelas flagship dari Asus. Dan khususnya Zenbook UX303UB, ia ditujukan bagi para pecinta gaya. Penampilan premium – dengan desain anggun, display IPS full-HD, serta keyboard backlight; betul-betul merepresentasikan kecanggihan komponen internal. Anda akan menemukan prosesor Intel Core i7-6500U, RAM 8GB, dan GPU GeForce GT 940M terpasang di tubuh setipis 20mm-nya.

ASUS Notebook Unveil 2016 03

Masih belum puas? Bagaimana dengan Asus Zenbook UX305UA? Juga mengusung keanggunan saudarinya, UX305UA adalah notebook berlayar 13-inci QHD paling tipis di dunia. Tentu saja, desain super-ramping ini sedikit berdampak pada jeroan. Tetap ada Intel Core (i7-6500U/i5-6200U), RAM 8GB dan penyimpanan SSD sampai 512GB, tapi tak ada GPU Nvidia; pengolahan grafis hanya ditangani oleh Intel HD 520.

ASUS Notebook Unveil 2016 16

Daftar harganya adalah sebagai berikut:

  • X302 – Rp 5,6 juta atau Rp 7,9 juta
  • Transformer T100HA – Rp 4,6 juga atau Rp 6,1 juta
  • A456UF – Rp 7,7 juta
  • VivoBook Flip TP200 – Rp 6,1 juta
  • VivoBook Flip TP301 – Rp 10,3 juta atau Rp 12,8 juta
  • VivoBook Pro N552VX – Rp 16,3 juta
  • Zenbook UX303UB – Rp 15,3 juta
  • Zenbook UX305UA – Rp 13,3 juta atau Rp 17,8 juta

ASUS Notebook Unveil 2016 17

Asus Bawa VivoBook Flip TP200 ke Indonesia, Notebook Lipat Berbekal USB Type-C

VivoBook merupakan lini produk Asus yang diramu dengan mengutamakan desain, keleluasaan kapabilitas multimedia dan konektivitas, serta menyajikan metode interaksi natural. Dan di akhir minggu lalu, produsen asal Taiwan ini membawa varian Flip teranyar ke Indonesia, yaitu notebook berkemampuan transformasi ke beberapa mode/posisi berbeda.

Asus mengumumkan bahwa VivoBook Flip TP200 sudah bisa Anda miliki. Keluarga Flip mengedepankan fleksibilitas, di mana Anda dapat menggunakannya sebagai laptop biasa, tablet, atau via tent mode – sempurna untuk menonton video. Kata Asus, ia adalah varian paling mutakhir, dan mereka tak lupa membekali perangkat dengan port USB Type-C sebagai sebuah langkah future-proof.

VivoBook Flip TP200 02

Flip TP200 dirancang agar tampil ringan dan cantik. Notebook berlayar 11,6-inci ini memanfaatkan finish logam bertekstur garis vertikal. Selain buat mendukung sisi desain, material dipilih karena tahan baretan. Display bisa diputar seluas 360-derajat berkat kehadiran engsel ganda. Bagian tersebut sudah lulus uji coba intensif, diklaim berhasil melewati tes sebanyak 20.000 kali putaran.

Laptop memiliki ketebalan hanya 18,45-milimeter dengan panjang dan lebar 297×201,3-milimeter. Meski tubuhnya tipis, segi konektivitasnya sudah memenuhi standar modern. Melengkapi fitur primadona berupa port USB Type-C, Asus menyediakan satu port USB 3.0, sebuah USB 2.0, port HDMI, Wi-Fi 802.11 b/g/n dan Bluetooth 4.0. Lembar rilis pers tidak menyebutkan slot Micro SD seperti yang tertera di website.

VivoBook Flip TP200 03

Display 11,6-inci beresolusi 1366×768-pixel di sana mendukung input berupa sentuhan. Berdasarkan penjelasan Asus, ia sanggup membaca 10 jari sekaligus. Melengkapi aspek kendali, Flip TP200 menyajikan keyboard full-size tenkeyless ber-key travel 1,6-milimeter dan touchpad yang lapang. Saat Anda harus bekerja secara mobile, baterai 38Whr-nya dijanjikan dapat menjaga laptop tetap aktif sampai delapan jam.

Ketika memakainya sebagai tablet, auto-locking otomatis akan menyala, menonaktifkan keyboard dan touchpad. Fitur ini menjaganya dari kerusakan; serta tidak mengganggu aktivitas Anda.

VivoBook Flip TP200 01

Di dalam, VivoBook Flip TP200 dipersenjatai prosesor quad-core Intel Pentium N3700 (berkecepatan hingga 2,4GHz), kartu grafis Intel HD, memori RAM DDR4 4GB, dan penyimpanan berbasis SSD berkapasitas 128GB demi memastikanbooting dan akses data jadi lebih cepat.

Di Indonesia, Asus VivoBook Flip TP200 dijajakan di harga Rp 6,1 juta, ditawarkan dalam dua pilihan warna: crystal silver dan dark blue. Paket sudah termasuk garansi global selama satu tahun, minus sistem operasi.

Mengusung Konsep PC+, Asus Sangat Percaya Diri dengan Jajaran Produk Terbaru Mereka

Asus memiliki sudut pandang yang unik dibanding beberapa brand kompetitor lain di tengah pesatnya penjualan tablet di seluruh dunia. Menurut mereka, istilah PC kini beralih ke medium yang lebih luas. Dahulu apa yang kita kenal sebagai PC adalah desktop, komponen-komponen yang menyusunnya dan berbagai jenis laptop. Bagi Asus, era PC telah tiba dengan apa yang disebut dengan PC+. Continue reading Mengusung Konsep PC+, Asus Sangat Percaya Diri dengan Jajaran Produk Terbaru Mereka

Akankah X102BA Menjadi Penerus Kesuksesan Seri VivoBook?

Kita harus akui, seri Asus VivoBook adalah seri ultrabook yang menawan. Dengan seri ini, Asus berhasil menyajikan sebuah ultrabook berlayar sentuh yang tipis, fungsional, dibanderol dengan harga yang ekonomis. Saya pernah memberi ulasan VivoBook S400 di majalah T3, dan hasilnya tidak mengecewakan: empat dari lima bintang. Namun adiknya yang berukuran 11-inci-lah yang mampu membuat dunia terperangah. Dari kesuksesan itu, Asus lagi-lagi mengenalkan varian baru VivoBook mereka. Continue reading Akankah X102BA Menjadi Penerus Kesuksesan Seri VivoBook?