Facebook Perluas Dukungan Video 360 Derajat ke iOS dan Samsung Gear VR

Bulan September kemarin, Facebook mencoba menawarkan hal yang benar-benar baru buat para penggunanya, yakni video 360 derajat. Idenya adalah, pengguna bisa menikmati video dari sudut manapun yang ia mau hanya dengan menggerak-gerakkan jari atau kursor mouse-nya, tanpa harus mengandalkan perangkat VR headset.

Kini, dengan semakin banyaknya konten video 360 derajat yang tersebar di Facebook, dukungan atas platform lain pun menjadi suatu keharusan. Yup, mulai hari ini, video 360 derajat di Facebook juga bisa dinikmati oleh pengguna perangkat iOS, baik itu iPhone, iPad maupun iPod Touch.

Bersamaan dengan itu, Facebook rupanya juga menghadirkan dukungan terhadap perangkat Samsung Gear VR. Seperti yang kita tahu, Gear VR sendiri menjalankan teknologi rancangan Oculus, yang tidak lain merupakan salah satu anak kesayangan Facebook. Jadi sekarang pengguna smartphone Samsung punya makin banyak alternatif untuk menikmati video 360 derajat, bisa langsung melalui aplikasi Facebook atau dengan bantuan Gear VR sehingga pengalaman bisa terasa lebih immersive.

Facebook 360 Video iOS

Selanjutnya, guna mendukung pihak pembuat konten, Facebook juga meluncurkan situs khusus 360video.fb.com. Situs ini ditujukan sebagai sumber inspirasi bagi para kreator video 360 derajat. Namun di saat yang sama, juga bisa menjadi sumber video 360 derajat terkurasi buat para konsumen.

Ke depannya, kita bakal melihat lebih banyak lagi video 360 derajat di Facebook. Pasalnya, mereka juga berkolaborasi dengan sejumlah pabrikan kamera 360 derajat untuk mengintegrasikan fitur sharing ke Facebook semudah mungkin.

Terakhir dan yang tak kalah penting adalah iklan berformat video 360 derajat. Anda boleh kesal dengan interupsi iklan, tapi jika disampaikan dalam wujud video 360 derajat, hasilnya bisa benar-benar memikat. Salah satu yang menurut saya sangat menghibur adalah kreasi Nescafe yang sejatinya merupakan sebuah video klip musik dengan seluruh personel tampil secara bersamaan di lokasi yang berbeda-beda.

Sumber: Facebook.

DiMoDa Adalah Museum Digital untuk Karya Seni Digital

Salah satu tren terbaru di dunia virtual reality (VR) adalah pengaplikasian teknologi tersebut di kawasan museum. Sebelum ini, kita sempat memberitakan sebuah museum di London yang memanfaatkan VR untuk menggambarkan kondisi Bumi di zaman purbakala. Pengaplikasian semacam ini sangatlah masuk akal, karena mustahil kita bisa berjumpa langsung dengan organisme tertua Bumi di kenyataan.

Di saat yang sama, VR tentu saja juga merupakan medium yang tepat untuk menampilkan karya-karya seni digital. Lewat dunia virtual, pengalaman yang ditawarkan tentu saja bisa bersifat non-linear, dan lagi para seniman yang berkontribusi juga bisa bereksperimen tanpa batas.

DiMoDa

Itulah ide di balik DiMoDa, alias Digital Museum of Digital Art. Uniknya, museum digital ini tak hanya tersedia dalam wujud URL, tetapi juga IRL alias in real life, melalui sebuah galeri di kawasan New York. Memanfaatkan VR headset Oculus Rift, pengunjung akan dibawa menuju rentetan galeri seni abstrak yang penuh dengan nilai kreatif.

DiMoDa

Berbeda dengan pagelaran virtual pada umumnya, pengunjung awalnya akan disambut di sebuah lobi virtual sebelum akhirnya diajak berwisata ke berbagai macam dunia yang abstrak. Abstrak di sini maksudnya Anda tidak akan menjumpai sebuah karya seni yang dipamerkan di depan tembok berwarna putih, lalu bergeser ke karya yang lain hanya dengan menoleh. Karya seni digital yang ada di sini sifatnya benar-benar psychedelic, membuat Anda merasa seakan-akan sedang berhalusinasi.

Ke depannya, pihak penggagas DiMoDa berencana untuk mengunjungi kota-kota lain supaya karya para seniman digital yang ikut serta juga bisa dinikmati oleh publik yang lebih luas. Keragaman kontennya juga akan diperluas layaknya sebuah aplikasi smartphone yang menerima update.

Pun begitu, DiMoDa juga bisa diakses langsung lewat PC maupun Mac, dengan catatan Anda termasuk salah satu yang beruntung yang kebagian jatah Oculus Rift versi Development Kit – mengingat versi retail-nya baru akan mendarat tahun depan.

Sumber: The Creators Project.

Semua Video di YouTube Kini Bisa Ditonton dalam Mode Virtual Reality

Kabar menggembirakan datang bagi para pengguna VR headset, khususnya Google Cardboard: Anda kini tak perlu khawatir bakal kehabisan konten virtual reality. Kok bisa? Karena pada dasarnya semua video yang ada di YouTube mulai sekarang bisa dinikmati dalam mode virtual reality, bahkan jika video tersebut bukanlah video 360 derajat.

Jadi sekarang di setiap video akan muncul tombol “Cardboard” di sebelah tombol Captions dan Quality. Saat Anda tap tombol tersebut, maka video standar yang tengah diputar akan tampak terbagi menjadi dua. Selanjutnya, Anda tinggal menyelipkan smartphone ke dalam Cardboard, dan video pun siap Anda nikmati.

Untuk video 360 derajat yang memang dibuat agar bisa dinikmati dengan VR headset, YouTube pun kini siap memberikan pengalaman yang lebih sempurna. Jadi ketika Anda memutar salah satu video yang terdapat dalam playlist ini, Anda akan menemukan sebuah icon Cardboard tepat di sebelah icon untuk membuat video jadi fullscreen.

youtube-vr-mode

youtube-vr-video

Tap icon tersebut, maka video lagi-lagi akan dibagi menjadi dua. Tapi berhubung video tersebut adalah video 360 derajat, Anda pun bisa menggerakkan kepala untuk melihat apa yang terjadi dari segala sudut.

Mode virtual reality ini sekarang sudah bisa dinikmati di versi terbaru aplikasi YouTube untuk Android. Pengguna perangkat iOS tak perlu buru-buru kecewa. Besar kemungkinan Google juga akan mendatangkan dukungan mode VR ke aplikasi YouTube di iOS, sebab generasi kedua Google Cardboard telah dirancang agar kompatibel dengan perangkat iOS.

Sumber: YouTube Blog. Gambar header: YouTube via Shutterstock.

Dengan Gest, Tangan Anda Bisa Menggantikan Peran Mouse dan Keyboard

Pernahkah Anda membayangkan mengetik di atas meja tanpa menggunakan keyboard sama sekali? Well, dengan perangkat bernama Gest ini, semua itu bisa jadi kenyataan. Continue reading Dengan Gest, Tangan Anda Bisa Menggantikan Peran Mouse dan Keyboard

AuraVisor Mirip Gear VR, Tapi Ia Tak Butuh Dampingan Smartphone

Sejauh ini VR headset terbagi menjadi dua kategori: wired dan wireless. Kategori wired dianggap sebagai yang lebih serius, diwakili oleh nama-nama seperti Oculus Rift, HTC Vive dan PlayStation VR. Sedangkan kategori wireless lebih diarahkan pada pengguna kasual. Contoh produknya adalah Samsung Gear VR dan Google Cardboard. Continue reading AuraVisor Mirip Gear VR, Tapi Ia Tak Butuh Dampingan Smartphone

Merge VR Goggles Ajak Anda Bersenang-Senang dalam Balutan ‘Marshmallow’ yang Empuk

Para penggemar VR headset harus banyak berterima kasih kepada Google. Mengapa? Karena kalau bukan karena Google Cardboard, VR headset masih akan menjadi gadget-nya orang-orang berduit saja, dan butuh waktu lebih lama sebelum akhirnya menjadi mainstream. Continue reading Merge VR Goggles Ajak Anda Bersenang-Senang dalam Balutan ‘Marshmallow’ yang Empuk

3 Kamera 360 Derajat Berukuran Compact

Belakangan ini, Anda mungkin sering mendengar istilah kamera 360 derajat. Apa sebenarnya maksud dari istilah itu? Gampangnya, kamera-kamera yang masuk dalam kategori itu dirancang supaya dapat mengambil gambar atau video secara 360 derajat, menjangkau semua yang ada di sekitarnya. Continue reading 3 Kamera 360 Derajat Berukuran Compact

Ayo Simak Demo Menakjubkan SteamVR di HTC Vive Ini

Suatu hari nanti, batasan antara dunia nyata dan virtual akan melebur. Saat ini, para developer dari berbagai tim sedang berusaha membawa kita ke sana. Mungkin Anda sudah merasakan sendiri kecanggihan perangkat head-mounted display via software demo yang sudah banyak tersedia, tapi saya berani menjamin video dari David Finsterwalder bisa membuat Anda terpana. Continue reading Ayo Simak Demo Menakjubkan SteamVR di HTC Vive Ini

Microsoft VR Kit, Rival Google Cardboard?

Pada tanggal 17 Oktober nanti, Microsoft akan mengadakan event hackathon di Rusia. “Hmm, apa hubungannya dengan kita?” Well, jawabannya tidak ada. Tapi dari situ justru muncul sebuah kabar yang sangat menarik: Microsoft sepertinya punya pesaing Google Cardboard, VR headset yang bisa Anda rakit sendiri dengan modal seadanya. Continue reading Microsoft VR Kit, Rival Google Cardboard?

Lewat Bullet Train, Epic Games Ungkap Potensi Game di Ranah Virtual Reality

Bagi gamer, Epic Games sama esensialnya dengan nama-nama seperti Valve atau Nintendo. Selain dikenal sebagai developer legendaris, mereka juga berjasa menciptakan Unreal Engine yang menjadi modal dasar ratusan judul permainan. Dan buat perusahaan spesialis teknologi grafis tersebut, Epic Games tahu virtual reality akan menjadi sebuah platfrom next-gen. Continue reading Lewat Bullet Train, Epic Games Ungkap Potensi Game di Ranah Virtual Reality