Jepang Punya SMA Esports, Capcom Cup 2021 Dibatalkan Karena COVID-19

Minggu lalu, Capcom dengan berat hati mengumumkan bahwa mereka akan membatalkan Capcom Cup 2021. Sementara itu, Riot Games mengungkap rencana mereka tentang skena esports dari Wild Rift pada tahun 2022. Pada minggu lalu, G2 Esports juga meluncurkan sebuah lagu, yang menjadi tandari masuknya mereka ke industri musik. Dan Team Vitality mendapatkan investasi, yang akan digunakan untuk mengembangkan bakat para pemain esports.

Jepang Buat SMA Esports Pertama

Jepang bakal punya sekolah yang mengkhususkan diri untuk mengajarkan esports. Dinamai Esports Koutou Gakuin alias “SMA Esports”, sekolah itu akan mulai beroperasi pada April 2022. Menurut laporan Kotaku, sekolah tersebut berlokasi di Shibuya, Tokyo, Jepang. SMA Esports ini didanai oleh divisi esports dari perusahaan telekomunikasi Jepang, NTT dan Tokyo Verdy Esports, organisasi esports milik tim sepak bola profesional Jepang.

Para murid yang mendaftarkan diri di SMA Esports akan mendapatkan akses ke 40 gaming PC, yaitu Galleria XA7C-R37, yang menggunakan Intel Core i7-11700 dan NVIDIA GeForce RTX 3070. Siswa dari SMA Esports akan mengasah kemampuan mereka dalam memainkan game-game esports dari berbagai genre, seperti FPS, third-person shooter, strategi, atau MOBA. Walau dinamai SMA Esports, sekolah itu juga tetap mengajarkan kurikulum standar SMA di Jepang.

Capcom Cup 2021 Diganti oleh Acara Season Final

Sepanjang 2021, Capcom mengadakan kompetisi esports secara online. Meskipun begitu, mereka tetap memutuskan untuk membatalkan Capcom Cup 2021, yang rencananya bakal diadakan pada Februari 2022. Alasannya adalah karena munculnya varian Omicron. Untuk menggantikan Capcom Cup 2021, Capcom akan menggelar acara season final. Kompetisi itu akan diikuti oleh para pemain yang telah lolos kualifikasi untuk bermain di Capcom Cup VIII.

Menurut laporan Dot Esports, kali ini adalah kedua kalinya Capcom Cup dibatalkan karena COVID-19. Kemungkinan, turnamen pengganti dari Capcom Cup akan memiliki format regional seperti Capcom Pro Tour Season Final 2020, yang menjadi pengganti dari Capcom Cup 2020.

Tahun Ini, Riot Bakal Gelar 8 Liga Regional dan 1 Turnamen Global untuk Wild Rift

Minggu lalu, Riot Games mengumumkan rencana mereka terkait skena esports dari Wild Rift untuk tahun ini. Sepanjang 2022, Riot akan mengadakan delapan liga regional untuk Wild Rift. Selain itu, mereka juga akan menggelar turnamen Wild Rift global pertama. Kompetisi global itu akan diadakan di Eropa pada musim panas 2022. Turnamen yang dinamai Wild Rift Icons Global Championship itu akan mengadu 24 tim Wild Rift terbaik dari seluruh dunia, lapor Esports Insider.

Sementara itu, delapan liga regional untuk Wild Rift yang akan Riot adakan antara lain:

  • Wild Rift Champions Korea
  • Wild Rift League China
  • Wild Rift Champions SEA
  • Wild Rift Cup Japan
  • Wild Rift Championship EMEA
  • Wild Rift North America Series
  • Wild Rift Latinoamerica Open
  • Wild Tour Brasil

Rilis Lagu, G2 Esports Masuki Industri Musik

Organisasi esports asal Eropa, G2 Esports, resmi memasuki industri musik dengan meluncurkan lagu pertamanya, “Our Way”. Lagu ber-genre power metal itu akan diluncurkan di bawah label rekaman baru G2. Pendiri dan CEO G2, Carlos “ocelote” Rodriguez juga ikut turun tangan dalam pembuatan lagu tersebut. G2 mengatakan, dalam beberapa tahun ke depan, mereka akan meluncurkan banyak lagu lain.

G2 baru saja merilis single baru.

“Epic Power Metal adalah genre favorit saya,” kata Rodriguez, seperti dikutip dari Esports Insider. “Saya tidak peduli apakah genre itu sesuai dengan selera market atau tidak. Sama seperti hal-hal lain yang kami lakukan, kami membuat lagu ini sesuai hati kami. 20G2 akan jadi tahun kami.”

Team Vitality Dapat Investasi EUR50 Juta, Digunakan untuk Buat Tim Super

Organisasi asal Prancis, Team Vitality mengumumkan bahwa mereka baru saja mendapatkan dana investasi sebesar EUR50 juta dari esports venture fund, Rewired.gg. Modal itu akan dikucurkan secara bertahap selama tiga tahun ke depan, seperti yang disebutkan oleh Esports Insider. Vitality menyebutkan, dana yang mereka dapatkan tersebut akan mereka gunakan untuk membangun tim yang tangguh. Memang, Vitality punya rencana untuk membuat “tim Eropa super”.

Sebagai bagian dari investasi ini, Vitality telah menandatangani kontrak dengan tiga mantan pemain Counter-Strike: Global Offensive dari Astralis, yaitu Peter ‘dupreeh’ Rasmussen and Emil ‘magisk’ Reif dan pelatih Danny ‘zonic’ Sørensen. Sebelum ini, Vitality juga telah mengungkap roster tim League of Legends mereka. Dua di antaranya adalah mid-laner dari Cloud9, Luka ‘Perkz’ Perković dan mantan pemain MAD Lions, Matyáš ‘Carzzy’ Orság.

Zynga Rilis FarmVille 3 untuk iOS dan Android, Pemasukan Wild Rift Tembus US$150 Juta

Zynga meluncurkan FarmVille 3 untuk iOS dan Android pada minggu lalu. Sementara itu, Sensor Tower mengungkap, Harry Potter: Magic Awakened berhasil mendapatkan US$228 juta hanya dalam waktu 2 bulan sejak dirilis. Dalam laporan keuangan terbarunya, Nintendo menyebutkan bahwa mereka berhasil menjual 8,3 juta Switch dalam 6 bulan. Namun, mereka menurunkan perkiraan penjualan Switch di masa depan.

Zynga Rilis FarmVille 3 untuk iOS dan Android

Zynga baru saja meluncurkan FarmVille 3 untuk iOS dan Android. Salah satu fitur dalam game tersebut adalah animal husbandry. Melalui fitur itu, para pemain akan bisa mengawinkan binatang ternak. Selain itu, Marie — yang menjadi pekerja ladang di FarmVille 2 — juga akan hadir kembali di FarmVille 3. Zynga mengatakan, selain Marie, pemain akan menemukan beberapa pekerja ladang lain. Masing-masing pekerja ladang akan memiliki skills dan cerita yang berbeda-beda. Beberapa fitur lain yang ada di FarmVille 3 antara lain kendali cuaca, ladang yang bisa dikustomisasi, serta fitur co-op untuk bertukar hasil bercocok tanam, lapor VentureBeat.

2 Bulan Setelah Rilis, Harry Potter: Magic Awakened Dapatkan $228 Juta

Total pemasukan Harry Potter: Magic Awakened dari App Store dan Play Store telah menembus US$228 juta, menurut data dari Sensor Tower. Padahal, game itu baru diluncurkan dua bulan lalu. Mobile game tersebut diluncurkan oleh NetEase pada 9 September 2021 di beberapa negara Asia, termasuk Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, dan Macau. Sekarang, game itu telah menjadi mobile game dari franchise Harry Potter dengan pemasukan terbesar kedua, menurut laporan GamesIndustry.

Harry Potter: Magic Awakened jadi game Harry Potter terlaris kedua.

Sebagai perbandingan, mobile game Harry Potter dengan pemasukan tertinggi adalah Hogwarts Mystery dari Jam City. Sejak diluncurkan pada April 2018, game tersebut telah mendapatkan US$342 juta. Sementara itu, mobile game Harry Potter yang punya pemasukan terbesar ketiga adalah Harry Potter: Puzzle & Spells dari Zynga. Diluncurkan pada September 2020, pemasukan game itu kini mencapai US$135 juta.

Dalam 6 Bulan, Nintendo Jual 8,3 Juta Switch

Nintendo berhasil menjual 8,3 juta Switch dalam kurun waktu 6 bulan, yaitu sejak Maret hingga September 2021. Dalam laporan keuangan terbarunya, perusahaan Jepang itu mengungkap, total pemasukan mereka mencapai US$6,73 miliar, naik dari US$5,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sementara keuntungan perusahaan naik dari US$1,5 miliar menjadi US$1,86 miliar.

Walau pemasukan mereka naik, Nintendo memutuskan untuk menurunkan estimasi penjualan Switch untuk tahun fiskal ini, yang berakhir pada 31 Maret 2022. Sebelum ini, mereka memperkirakan bahwa angka penjualan Switch  akan mencapai 25,5 juta unit. Sekarang, angka itu turun menjadi 24 juta unit, lapor VentureBeat.

Niantic Bakal Tutup Harry Potter: Wizards Unite di 2022

Developer Niantic mengumumkan bahwa mereka akan menutup Harry Potter: Wizards Unite pada Januari 2022. Dalam sebuah blog post, mereka menyebutkan, game AR tersebut akan dihapus dari App Store, Play Store, dan Galaxy Store per 6 Desember 2021. Namun, game itu masih akan bisa dimainkan hingga 31 Januari 2022, lapor GamesIndustry. Selain itu, Niantic juga berencana untuk menutup game lain, yaitu Catan: World Explorers.

Niantic justru memutuskan untuk menutup Harry Potter: Wizards Unite.

“Tidak semua game harus beroperasi selamanya,” tulis Niantic. “Tujuan kami membuat Harry Potter: Wizards Unite adalah untuk menampilkan sihir dari dunia Harry Potter pada jutaan orang ketika mereka keluar dari rumah dan menjelajah lingkungan mereka. Kami berhasil merealisasikan hal tersebut: kami menampilkan cerita yang telah berlangsung selama dua tahun. Dan sebentar lagi, cerita itu akan berakhir.”

Pemasukan League of Legends: Wild Rift Tembus US$150 Juta

Sejak diluncurkan pada Oktober 2020, League of Legends: Wild Rift dari Riot Games telah mendapatkan pemasukan sebesar lebih dari US$150 juta, berdasarkan data dari App Annie. Dua negara yang memberikan kontribusi terbesar pada pemasukan Wild Rift adalah Amerika Serikat dan Brasil.

Wild Rift berhasil mendapatkan US$150 juta dalam waktu 370 hari. Sebagai perbandingan, Honor of Kings dari Tencent mencapai pencapaian tersebut dalam waktu 249 hari, sementara Arena of Valor 543 hari. Mobile MOBA lain, Mobile Legends: Bang Bang membutuhkan 670 hari untuk mendapatkan pencapaian itu, menurut laporan GamesIndustry.

Babak Final Wild Rift Not So Ez Tournament by ViCee Siap Digelar

Ajang turnamen LoL Wild Rift bertajuk Not So Ez by ViCee akan segera masuk pada puncaknya, yaitu partai final. Setelah melewati masa kualifikasi dan semifinal, dari 128 tim maka terpilih 4 tim untuk bertanding memperebutkan posisi 1, 2 dan 3, dan merebutkan hadiah utama total 10 juta rupiah. 

Keempat tim itu adalah Tim Tuesday, Wild Beat Esport, As a Team dan Menuju Jerman. Untuk babak final sendiri akan bertanding tim Tuesday VS Wild Beast Esport sedangkan perebutan juara ketiga alias bronze match adalah As a Team VS Menuju Jerman

Pertandingan sendiri akan dijalankan secara online dan akan bisa ditonton secara live via akun Youtube ViCee. Pertandingan akan digelar 10 Oktober mulai pukul 13.00 WIB.

Selain babak final akan ada keseruan lain yang dihadirkan, yaitu mabar bareng tim pro. Pemenang alias juara 1 nantinya akan bermain melawan tim Wild Rift BOOM ID. Pertandingan ini tentunya akan menjadi kesempatan baik bagi tim pemenang Not So Ez Tournament by ViCee karena akan bisa memberikan pengalaman berharga bagi mereka. 

Tidak hanya itu akan ada pula kuis berhadiah saldo Gopat yang bisa didapatkan oleh peserta, akan ada pertanyaan selama pertandingan berlangsung yang nantinya bisa dijawab di kolom komentar. Di akhir acara akan diumumkan para pemenangnya. 

Ini baru kali pertama ViCee Indonesia menggelar Not So Ez Esports Tournament, League of Legends, Wild Rift. Selain uang tunai, Wild Rift juga memberikan hadiah untuk para pemenang, yaitu set Wild Rift Turret Phone Stand, Wild Rift T-Shirt, dan Batik Mask. Semuanya official merchandise.

Not So Ez Esports Tournament, presented by ViCee Indonesia juga memberikan kesempatan bagi para finalis dengan sesi Poaching Clinic bersama coach @yotalogy.

Jangan kelewatan untuk menonton babak final di Youtube ViCee jam 13.00 WIB hari Minggu 10 Oktober 2021, dapatkan hadiah di kuis selama acara.

Not So Ez Esports Tournament di sponsori penuh oleh ViCee dan didukung oleh Hybrid.co.ic dan Hasagi.

Not So Ez Tournament Persembahan Vicee Ajak Tim LoL Wild Rift untuk Bertanding

Popularitas game MOBA LoL Wild Rift menjadikan gamers tertarik untuk membuat tim dan ikut serta dalam berbagai pertandingan atau turnamen. Untuk Anda pemain LoL Wild Rift, brand tablet hisap vitamin C populer ViCee mengajak tim Anda untuk join turnamen seru Not So Ez Wild Rift Tournament. 

Not So Ez Tournament merupakan gelaran acara yang diadakan ViCee dan didukung oleh Hybrid.co.id serta Hasagi. Gelaran acara ini menghadirkan turnamen, pouching clinic (webinar) serta mabar bareng tim pro.  

Untuk turnamen sendiri, pendaftaran sudah dibuka sejak 13 September 2021 sampai nanti 2 Oktober 2021. Total hadiah yang akan diperebutkan dalam turnamen ini adalah 10 juta rupiah. Slot tim yang tersedia 64 tim. Peserta terbuka untuk umum, siapa saja bisa ikut turnamen ini. 

Selain turnamen acara juga akan dimeriahkan oleh poaching clinic (webinar) bersama dengan Yota untuk tim yang masuk babak final serta 100 penonton terpilih. Akan ada hadiah bagi wild cores juga untuk penonton terpilih. 

Satu lagi acara tambahan selain turnamen dan webinar adalah mabar alias main bareng dengan tim profesional. Untuk 4 tim yang masuk babak final, akan ada pertandingan persahabatan dengan tim Wild Rift dari BOOM Esports. Jadi selain yang tunai, kesempatan untuk berdiskusi dan tanya jawab dengan coach Yota, peserta turnamen juga bisa berlatih tanding dengan tim profesional. 

Untuk susunan acara sendiri, babak kualifikasi akan diadakan tanggal 7 Oktober 2021, lalu semifinal akan digelar 9 Oktober 2021 sedangkan babak final akan diadakan tanggal 10 Oktober 2021 yang juga akan di live stream di akun Youtube ViCee Indonesia. 

Untuk link pendaftaran bisa menuju tautan ini.

Dan untuk untuk pendaftaran dan persyaratan webinar nanti akan di-update via media sosial, jadi pastikan untuk follow akun ViCee dan Hybrid agar tidak ketinggalan informasi. 

Buktikan kamu adalah tim terbaik yang bisa menjadi juara. Jangan ketinggalan untuk daftar

Informasi turnamen:

Infomasi poaching clinic – webinar:

Informasi hadiah:

Informasi tanggal turnamen:

Lewat LEAD by IndiHome, Telkom Ingin Bangun Mentalitas Atlet di Kalangan Player Esports

Telkom hari ini (10 September 2021) secara resmi memperkenalkan Limitless Esport Academy (LEAD) by IndiHome. LEAD by IndiHome merupakan program akademi esports yang mengedepankan konsep athlete enablement, yaitu memberdayakan seorang gamer (player) yang semula bermain game sebatas hobi, menjadi professional player yang bermental atlet.

Henov Iqbal Assidiq, Head Coach LEAD by IndiHome, menjelaskan bahwa program ini didesain untuk mengisi kekosongan yang ada di bidang pengembangan esports di Indonesia. Ketimbang hanya berfokus melatih skill set pemain seperti kebanyakan akademi esports lain yang sudah ada di Indonesia, LEAD juga akan berfokus melatih mentalitas pemain.

“Jadi bukan hanya dia berlatih untuk menjadi jago, tapi juga berlatih untuk menjadi seorang atlet. Makanya prinsipnya yang dipakai itu adalah athlete enablement; bagaimana seorang player esports mampu berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan layaknya seorang atlet,” tutur pria yang kerap disapa Coach Henov tersebut dalam acara virtual yang digelar via Zoom.

Buat IndiHome sendiri, program ini bisa dilihat sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap jutaan pelanggan yang setiap harinya menggunakan layanan IndiHome untuk bermain game. E. Kurniawan, Vice President Marketing Manager Telkom Indonesia, menjelaskan bahwa sebagai penyedia konektivitas, IndiHome juga ingin mencoba untuk mendidik mereka yang sudah punya passion di game, dan mengarahkannya menjadi profesional.

Untuk angkatan pertama, game yang dipilih adalah League of Legends: Wild Rift. Kenapa Wild Rift? Kalau menurut Coach Henov, karena Wild Rift sudah punya skena esports yang cukup matang meskipun game-nya sendiri masih tergolong baru.

Telkom saat ini sudah membuka pendaftaran untuk LEAD sampai tanggal 1 Oktober 2021. Setelahnya, mereka akan melakukan penyaringan melalui turnamen kualifikasi. Turnamennya sendiri dibagi menjadi dua, yakni Region Barat dan Region Timur.

Dari setiap region, LEAD akan mengambil 4 tim, yang berarti total bakal ada 8 tim terbaik, masing-masing beranggotakan lima orang. Dari situ 8 tim tersebut bakal masuk ke fase pembinaan yang pertama. Fase pertama ini melibatkan materi-materi basic dan akan berlangsung selama sekitar dua setengah minggu.

Setelahnya, semua peserta akan mengikuti ujian, dan dari ujian tersebut akan disaring lagi menjadi 14 awardee terbaik. Yang tidak lolos ujian masih akan tetap diakui sebagai alumni LEAD, sementara 14 awardee yang lolos akan dibagi menjadi dua tim dan lanjut ke fase pembinaan kedua.

Di fase kedua ini, barulah disampaikan materi-materi advanced, termasuk yang menyangkut keatletan itu tadi. Deretan mentor yang bakal dihadirkan juga banyak yang berasal dari cabang olahraga konvensional. Fase kedua ini berlangsung selama sekitar dua bulan sampai menjelang akhir tahun 2021.

Tahap yang terakhir adalah kelulusan, dan ini akan dikemas dalam bentuk turnamen yang bersifat invitational tertutup. Menurut Coach Henov, turnamen ini akan menjadi showcase dari hasil pelatihan yang dijalani masing-masing peserta, sekaligus sebagai ajang bagi tim-tim esport untuk scouting. Lebih lanjut, LEAD juga bakal merilis data progres para pemain dan menyebarkannya ke tim-tim esport, termasuk halnya tim esport internasional.

LEAD by IndiHome sejauh ini baru tersedia untuk para pemain Wild Rift / Riot Games

Apakah Telkom tidak berniat menciptakan tim sendiri yang berisikan para lulusan LEAD? Menurut E. Kurniawan, arahnya memang ke sana, tapi lulusan LEAD dibebaskan untuk membuat keputusan sendiri terkait karier esports profesionalnya.

Ia juga menambahkan bahwa seandainya program ini mendapat respon positif, Telkom tentu bakal terus melanjutkannya. Malahan, bukan tidak mungkin seandainya ke depannya bakal ada LEAD skala regional, yang berarti akan ada lebih banyak program akademi yang dijalankan secara bersamaan di tujuh region yang berbeda.

Selengkapnya mengenai syarat dan ketentuan LEAD by IndiHome dapat langsung dilihat di situs resminya.

Inilah 21 Tim Peserta Wild Rift SEA Championship 2021

Turnamen Wild Rift SEA Championship 2021 akan segera dimulai. Turnamen yang mempertemukan tim-tim Wild Rift di kawasan Asia Tenggara, Taiwan, Hongkong, dan Oseania ini nantinya akan digelar pada 14 September hingga 3 Oktober 2021 mendatang. Riot Games selaku sang developer bekerja sama dengan ESL untuk menyelenggarakan turnamen Wild Rift akhir musim ini.

Wild Rift SEA Championship 2021 kali ini akan diikuti oleh 21 tim. 21 tim yang berhasil lolos ke dalam turnamen ini merupakan tim-tim terbaik yang sebelumnya bermain dalam turnamen Wild Rift Fall Season di 9 kawasan yang ada yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, Thailand, Taiwan, Hongkong, dan Oseania.

Berikut ini daftar 21 tim peserta Wild Rift SEA Championship 2021:

Image Credit: ESL Asia

GROUP STAGE:

  • EVOS Esports TH (Thailand)
  • Geek Fam (Malaysia)
  • Azure Esports (Oseania)
  • Team Secret (Filipina)
  • ONE Team (Taiwan)
  • SBTC Esports (Vietnam)
  • SVP (Hongkong)
  • Alliance (Singapura)
  • MBR Esports (Indonesia)

PLAY-IN:

  • Buriram United Esports (Thailand)
  • INVATE Esports (Thailand)
  • Berjaya Dragons (Malaysia)
  • FENNEL Adversity (Filipina)
  • Flash Wolves (Taiwan)
  • Looking For Daddy (Taiwan)
  • Divine Esports (Vietnam)
  • Saigon Phantom (Vietnam)
  • Team Flash (Vietnam)
  • QWQ (Hongkong)
  • Banana (Singapura)
  • BOOM Esports (Indonesia)

Kedua puluh satu tim peserta Wild Rift SEA Championship 2021 dibagi ke dalam 2 babak yakni group stage dan play-in. Pada babak play-in, 12 tim akan dibagi menjadi 3 grup dengan masing-masing 4 tim. Pertandingan akan dilaksanakan dengan sistem double elimination dengan format best of 5. Pemenang dari setiap grup akan melaju ke babak group stage. Sementara pada babak group stage, 12 tim akan dibagi menjadi 2 grup dengan masing-masing 6 tim. Pertandingan babak group stage akan dilaksanakan dengan format best of 2. 4 tim teratas setiap grup akan lolos ke babak playoff.

Wild Rift SEA Championship 2021 akan memperebutkan total hadiah sebesar US $200 ribu atau sekitar Rp2,8 miliar dan 2 slot menuju turnamen Wild Rift World Championship 2021. Turnamen Wild Rift SEA Championship 2021 ini juga merupakan turnamen seri kedua dari Wild Rift tingkat Asia Tenggara dan sekitarnya tahun ini. Turnamen pertama yakni Wild Rift SEA Icon Series 2021: Summer Super Cup digelar pada Juni 2021 kemarin dan berhasil dimenangkan oleh EVOS Esports TH dari Thailand.

Tampil Tak Terkalahkan, MBR Esports Juarai Wild Rift SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia

Turnamen Wild Rift SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia telah resmi berakhir. Pertempuran seru terjadi antara 2 tim kuat yakni BOOM Esports dan MBR Esports di partai grand final. MBR Esports akhrinya berhasil memenangkan turnamen ini setelah mengalahkan BOOM Esports dengan skor 4-0 langsung.

Penampilan MBR Esports dalam SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia memang tidak terkalahkan. Sejak babak kualifikasi 16 besar, MBR Esports tampil konsisten dan tidak pernah 1 kali pun mengalami kekalahan. Kemudian pada babak group stage MBR Esports juga berhasil mengungguli tim-tim kuat lainnya seperti ION Esports dan Eagle365 Esports. Tim ION Esports yang lebih dijagokan menjuarai turnamen ini akhirnya harus tereliminasi di babak group stage.

Pada babak playoff, penampilan MBR Esports juga tidak menurun. Mereka berhasil mengalahkan BOOM Esports di semifinals dan ECHO Esports di upper bracket finals dengan skor yang sama yakni 3-0. Hingga akhirnya di partai grand final MBR Esports berjumpa lagi dengan BOOM Esports dan mengalahkannya dengan skor 4-0.

Image Credit: Liquipedia

Dengan kemenangan ini maka MBR Esports berhak membawa pulang hadiah sebesar Rp75 juta sebagai juara pertama. Sedangkan BOOM Esports yang menempati posisi runner-up berhasil mengantongi hadiah sebesar Rp40 juta. Selain itu, sebagai finalis SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia baik MBR Esports maupun BOOM Esports berhak mewakili Indonesia di ajang SEA Championship 2021 yang akan digelar pada 14 September 2021 mendatang. Turnamen ini merupakan turnamen Wild Rift tingkat internasional yang mempertemukan tim-tim terbaik dari kawasan Asia Tenggara, Taiwan, Hongkong, dan Oseania.

SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia berjalan dengan sukses. Turnamen ini merupakan musim yang kedua tahun ini dari seri SEA Icon Series 2021. Turnamen SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia berlangsung dari tanggal 21 Agustus hingga 5 September 2021 kemarin dan memperebutkan total hadiah sebesar Rp170 juta. Turnamen sebelumnya yakni SEA Icon Series 2021: Summer – Indonesia digelar pada Juni 2021 kemarin dan memperebutkan total hadiah sebesar Rp190 juta. ONIC Esports tampil sebagai juara SEA Icon Series 2021: Summer – Indonesia kemarin setelah mengalahkan Bigetron Infinity di partai puncak.

Imbas Peraturan Baru Pemerintah Tiongkok, 3 Turnamen Esports Besar Harus Ditunda

Sebelumnya, pemeritah Tiongkok menerapkan peraturan baru bagi para pemain game di negaranya. Peraturan tersebut adalah soal pembatasan waktu bermain untuk anak-anak di bawah 18 tahun. Tujuan utama pemerintah Tiongkok menerapkan peraturan ini adalah untuk menghindari efek kecanduan bermain game pada anak-anak.

Peraturan baru dari pemerintah Tiongkok tersebut ternyata juga berimbas pada dunia esports. Beberapa turnamen esports di Tiongkok terkena dampak dari pembatasan waktu bermain untuk anak-anak di bawah 18 tahun. 3 turnamen besar yakni Call of Duty: Mobile Masters, Peacekeeper Elite League, serta League of Legends: Wild Rift LPL Qualifier harus ditunda karena berusaha untuk mematuhi kebijakan pemerintah tersebut.

Turnamen COD: Mobile Masters saat ini sedang memasuki minggu keenam dan harus mundur 1 minggu dari jadwal semula. Sebanyak 14 tim COD: Mobile terbaik di Tiongkok berpartisipasi dalam turnamen yang memperebutkan total hadiah sebesar CN¥3 juta atau sekitar Rp6,6 miliar dan slot menuju 2021 World Championship Finals.

Image Credit: Peacekeeper Elite League

Kemudian turnamen Peacekeeper Elite League juga harus diundur selama 1 minggu. Turnamen ini merupakan liga terbesar PUBG Mobile di Tiongkok dan memperebutkan slot menuju PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2021.

Selain itu turnamen League of Legends: Wild Rift LPL Qualifier yang rencananya akan dimulai pada 6 September diundur menjadi 11 September 2021. Turnamen ini merupakan turnamen kualifikasi untuk memperebutkan slot menuju Wild Rift World Championship 2021 dan diikuti oleh 17 tim Wild Rift terbaik di Tiongkok.

Tiongkok memang tengah memperketat peraturan mengenai video game selama beberapa tahun terakhir, yang diklaim, untuk melindungi kesehatan mental dan fisik kepada anak-anak. Kebijakan sebelumnya membatasi waktu bermain game anak-anak hingga 1,5 jam sehari. Kini kebijakan baru lebih ketat lagi karena hanya memperbolehkan anak-anak untuk bermain game selama 1 jam saja pada hari Jumat, Sabtu, dan Minggu serta hari libur nasional di antara jam 8 hingga 9 malam.

Bagaimana dampak jangka panjang aturan tadi ke industri esports di sana? Pasalnya, tidak sedikit pemain esports di sana yang masih berada di bawah umur, seperti yang ada di 3 turnamen besar tadi. Apakah membebankan tugas mendidik anak kepada negara memang masih masuk akal di zaman sekarang?

Ekspansi Mobile Legends dan Wild Rift ke Brasil, Seberapa Masuk Akal?

Selama 2020, industri mobile esports tumbuh dengan pesat. Faktanya, gelar kompetisi esports terpopuler kedua dan ketiga berdasarkan average viewers sepanjang 2020 ditempati oleh kompetisi Free Fire. Sementara itu, jika menggunakan hours watched sebagai tolok ukur, Mobile Legends Professional League menjadi kompetisi esports terpopuler kedua di 2020. Karena itu, tidak heran jika ada publisher dari mobile game yang berencana untuk melebarkan cakupan ekosistem esports mereka. Di mata publisher, Brasil menjadi salah satu negara yang menarik. Kenapa?

Ekosistem Esports di Brasil

Jumlah populasi merupakan salah satu tolok ukur untuk mengetahui besar pasar esports sebuah negara. Pada 2019, jumlah penduduk Brasil mencapai 211 juta orang. Menurut Statista, jumlah fans esports di Brasil pada 2017 mencapai 15,4 juta orang: 8,8 juta merupakan occasional viewers dan 6,6 juta lainnya esports enthusiasts. Angka ini naik menjadi 18,3 juta orang pada 2018, dengan pembagian 10,7 juta occassional viewers dan 7,6 juta esports enthusiasts. Pasar esports Brasil juga masih akan tumbuh. Pada tahun ini, diduga, jumlah penonton esports di Brasil akan mencapai 27,9 juta orang. Sebanyak 15,3 juta orang merupakan occasional viewers dan 12,6 juta lainnya esports enthusiasts.

Jumlah fans esports di Brasil. | Sumber: Statista

Salah satu publisher yang hendak melakukan ekspansi ekosistem esports mereka pada tahun ini adalah Moonton, publisher dari Mobile Legends: Bang Bang. Pada Juni 2021, perusahaan asal Tiongkok itu mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan liga nasional Mobile Legends di Brasil. Padahal, selama ini, Moonton hanya fokus di Asia Tenggara untuk mengembangkan ekosistem esports Mobile Legends. Sebelum membentuk MPL di Brasil, MPL hanya tersedia di negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Myanmar, dan Singapura, seperti yang disebutkan oleh Esports Charts.

MPL Brasil telah debut pada 14 Agustus 2021. Dalam liga tersebut, enam tim esports akan bertanding dengan satu sama lain untuk memperebutkan total hadiah sebesar US$30 ribu. Jika dibandingkan dengan total hadiah MPL Indonesia (US$300 ribu) dan MPL Filipina (US$150 ribu), total hadiah MPL Brasil memang tidak terlalu besar. Namun, dengan mengadakan MPL Brasil, Moonton juga memberikan kesempatan pada tim-tim Mobile Legends di negara tersebut untuk bertanding di kompetisi yang lebih besar, termasuk MPL Invitational dan M3 World Championship.

Jumlah penonton MPL di Asia Tenggara. | Sumber: Esports Charts

Moonton bukan satu-satunya publisher yang melirik pasar esports Brasil. Riot Games juga menunjukkan ketertarikan pada negara tersebut. Tidak lama setelah Moonton mengumumkan keberadaan MPL Brasil, pada awal Juli 2021, Riot Games mengungkap skema dari kompetisi Wild Rift di Brasil. Perusahaan asal AS itu bakal memulai turnamen Wild Rift di Brasil dengan mengadakan turnamen pra-musim. Setelah itu, mereka akan menggelar turnamen Wild Rift Tour,yang menawarkan total hadiah sebesar US$50 ribu.

Sebagai bagian dari Wild Rift Tour, Riot akan mengadakan empat kualifikasi terbuka pada periode Agustus-September 2021. Dari kompetisi-kompetisi tersebut, delapan tim dengan nilai tertinggi akan maju ke babak final. Sementara itu, babak grand final dari Wild Rift Tour akan digelar pada Oktober 2021. Jika kondisi pandemi di Brasil memungkinkan, maka babak final dari Wild Rift Tour akan digelar secara offline di studio Riot Games Sao Paulo. Tim yang keluar sebagai pemenang dari Wild Rift Tour akan mewakili Brasil di Wild Rift World Championship 2021.

Apa yang Membuat Brasil Menarik di Mata Publisher?

Populasi Brasil cukup besar. Negara Amerika Latin itu merupakan negara dengan populasi terbesar ke-6 di dunia. Selain populasi yang besar, seperti yang disebutkan oleh Esports Charts, penonton esports Brasil sudah terbiasa menonton konten mobile esports. Game esports yang digemari oleh fans esports Brasil adalah Free Fire, yang merupakan mobile game esports terpopuler setelah PUBG Mobile pada 2020. Jadi, tidak heran jika para publisher mobile game mulai melirik negara tersebut.

Dafter mobile game esports terpopuler berdasar hours watched pada 2020. | Sumber: Esports Charts

Sejauh ini, audiens esports di Brasil juga sudah cukup aktif menonton kompetisi esports. Contohnya, pada Free Fire World Series 2021 Singapore, jumlah peak viewers dari siaran berbahasa Portugis — bahasa yang digunakan di Brasil — mencapai satu juta orang. Angka ini menyamai jumlah peak viewers dari beberapa kompetisi esports ternama, seperti PUBG Mobile World Invitational 2021 dan League of Legends Champions Korea Spring 2020. Dan kejadian seperti ini tidak hanya terjadi sekali. Contoh lainnya adalah Free Fire Continental Series 2020 Americas, yang digelar pada November 2020. Jumlah peak viewers dari siaran berbahasa Portugis kompetisi tersebut mencapai 845,8 ribu orang.

Streamers punya peran penting dalam memopulerkan game esports atau organisasi esports di Brasil. LOUD adalah salah satu organisasi esports paling terkenal di Brasil. Di sana, mereka dikenal berkat konten Free Fire yang mereka buat. Saat ini, jumlah subscribers dari channel YouTube LOUD Free Fire bahkan telah mencapai 2,54 juta orang.

Alasan lain mengapa Moonton dan Riot Games tertarik untuk menjajaki pasar esports Brasil adalah karena audiens esports di Brasil cukup menyukai game MOBA. Buktinya, jumlah peak viewers dari liga League of Legends nasional Brasil, CBLOL 2021 Split 1, mencapai 416 ribu orang. Angka ini cukup besar untuk liga regional. Dan walau League of Legends cukup populer di Brasil, belum ada mobile MOBA yang masuk di negara tersebut. Setidaknya sampai beberapa bulan lalu. Pasalnya, selama ini, Mobile Legends hanya fokus pada Asia Tenggara, sementara Arena of Valor populer di Vietnam. Padahal, di Brasil, genre MOBA juga cukup populer.

Kesimpulannya, Brasil punya fans esports yang cukup banyak. Selain itu, mereka juga sudah terbiasa menonton konten mobile esports. Hal ini terlihat dari banyaknya jumlah penonton kompetisi Free Fire. Di Brasil, MOBA juga cukup populer. Semua hal ini membuat Moonton tertarik untuk mengembangkan skena esports Mobile Legends di Brasil dan Riot Games dengan Wild Rift.

Riot Games Jalin Kerjasama dengan ESL, Siap Gelar Wild Rift SEA Championship 2021

Riot Games bekerja sama dengan salah satu event organizer terbesar dunia, ESL, untuk menyelenggarakan League of Legends: Wild Rift Southeast Asia (SEA) Championship 2021. Turnamen ini akan mempertemukan tim-tim Wild Rift terbaik di kawasan Asia Tenggara, Taiwan, Hongkong, dan Oseania.

Wild Rift SEA Championship 2021 nantinya akan digelar pada 14 September hingga 3 Oktober 2021 mendatang. Sebanyak 21 tim peserta akan mengikuti turnamen ini. 21 tim tersebut nantinya akan dibagi menjadi 2 bagian, dengan 9 tim akan lolos ke babak group stage langsung dan 12 tim lainnya akan berjuang terlebih dahulu dari babak play-in.

Image Credit: ESL

9 tim yang lolos ke babak group stage tersebut nantinya diambil dari juara 9 regional yang ada di Wild Rift SEA Championship 2021 yakni Vietnam, Thailand, Taiwan, Hongkong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Oseania. Sementara 12 tim lainnya yang masuk ke babak play-in merupakan 8 runner-up dari turnamen regional ditambah slot tambahan untuk regional Vietnam, Thailand, dan Taiwan.

Ketiga region tersebut mendapatkan slot tambahan berkat penampilan apik tim mereka pada gelaran Wild Rift SEA Icon Series 2021: Summer Super Cup kemarin. EVOS Esports TH yang berhasil menjuarai Wild Rift SEA Icon Series 2021: Summer Super Cup juga akan mendapatkan slot otomatis setidaknya ke babak play-in.

Image Credit: EVOS Esports TH

Wild Rift SEA Icon Series 2021: Summer Super Cup kemarin sukses digelar sebagai turnamen Wild Rift tingkat Asia Tenggara pertama. Turnamen yang berlangsung bulan Juni 2021 kemarin diikuti oleh 16 tim Wild Rift dan memperebutkan total hadiah sebesar US$150.000 atau sekitar Rp2,1 miliar.

Saat ini, 9 kawasan yang ada di SEA Championship 2021 sedang menyelenggarakan turnamen Wild Rift SEA Icon Series 2021: Fall Season. Di Indonesia sendiri saat ini masih berlangsung babak group stage SEA Icon Series 2021: Fall – Indonesia. 8 tim yang bertanding yakni ION Esports, BOOM Esports, MBR Esports, Echo Esports, Eagle365 Esports, as a team, Joker Squad, dan Team Oke akan memperebutkan 2 slot wakil Indonesia.

Wild Rift SEA Championship 2021 akan memperebutkan total hadiah sebesar US$200.000 atau sekitar Rp2,8 miliar. Selain itu turnamen ini nantinya juga akan memperebutkan slot menuju turnamen Wild Rift World Championship 2021 yang akan digelar akhir tahun 2021 mendatang. Turnamen ini akan mempertemukan tim-tim Wild Rift terbaik dari seluruh dunia.